Anda di halaman 1dari 7

A.

Khauf

Pengertian khauf menurut ibnu mandzur adalah

Menurut ibnu
mandzur, khouf berarti al faz’u atau diartikan dengan takut. Sedangkan khauf menurut Kamus
besar bahaa indonesia adalah kata benda yang memiliki arti ketakutan atau kekhawatiran.2

Dan menurut al asfahani adalah

Khouf adalah ketakutan akan terjadinya sesuatu yang tidak disenangi berdasarkan tanda-
tanda yang masih dalam prasangka atau sudah diketahui. Sebagaimana yang dinamakan Roja’
dan Thoma’ (harapan akan terjadinya sesuatu yang disenangi berdasarkan tanda-tanda yang
masih dalam prasagka atau diketahui. Dan lawan kata khouf adalah aman. Dan beberapa
terminologi itu kerap digunakan dalam hal-hal duniawi atau ukhrowi.3

Term kata khauf dalam al quran beserta derivasinya dalam al quran disebut sebnayak
36 kali yang terdapat dalam 46 surat dan terulang dalam 124 surat. Yang terbagi dalam 18
ayat dengan menggunakan bentuk fi”il madhi (kata kerja masa lampau), 60 ayat dengan
menggunakan bentuk fi’il mudhari’ (kata kerja masa sekarang atau akan datang), 34 ayat
dengan menggunakan bentuk masdar (infinitif), 1 ayat menggunakan bentuk fiil amr
(perintah), 8 ayat menggunakan bentuk fi’il nahiy (larangan) dan 3 ayat menggunakan bentuk
isim fa’il (subyek/ pelaku).4

Berikut makna khouf dalam al quran5 :

1. Pembunuhan
1
Lisanul Arab hlml 1316.
2
KBBI Daring Edisi V.
3
Mufrodat al fadz al quran hlm 303.
4
Syahrizal, “Makna Term-Term Takut Dalam Perspektif Al-Qur’an.”
5
“Khauf dalam AL-Qur’an.”
Q.S Surat an Nisa:83

‫ف َأ َذاعُوا بِ ِه‬
ِ ْ‫وَِإ َذا َجا َءهُ ْم َأ ْم ٌر ِمنَ األ ْم ِن َأ ِو ْال َخو‬ 

“Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan atau pun ketakutan,
mereka lalu menyiarkannya”, berita ketakutan yang dimaksud adalah pembunuhan. Juga
Firman Allah swt. Q.S al Baqarah:155

ِ ‫ َو ْالج‬ ‫ف‬
 ‫ُوع‬ ِ ْ‫ َولَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم بِ َش ْي ٍء ِمنَ ْال َخو‬ 

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit


ketakutan, kelaparan” yang dimaksud disini adalah pembunuhan.

2. Peperangan
Q.S AL ahzab: 19

‫َب ْال َخوْ فُ َسلَقُو ُك ْم بَِأ ْل ِسنَ ٍة ِحدَا ٍد‬


َ ‫فَِإ َذا َذه‬

“Dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam”. Pada
ْ
ayat ini term  ُ‫لخَ وْ ف‬ dimaknai sebagai peperangan.

3. Pengetahuan
Q.S al Baqarah: 182

‫ص َجنَفًا َأوْ ِإ ْث ًما‬


ٍ ‫فَ َم ْن َخافَ ِم ْن ُمو‬ 

“(Akan tetapi) barang siapa khawatir terhadap orang yang berwasiat itu, berlaku berat sebelah
atau berbuat dosa”. Pada ayat ini term  َ‫خَ اف‬ tidak dimaknai takut ataupun khawatir, melainkan
diartikan sebagai pengetahuan. Begitu pula pada surat an Nisa ayat 35

 ‫ق بَ ْينِ ِه َما فَا ْب َعثُوا َح َك ًما‬


َ ‫وَِإ ْن ِخ ْفتُ ْم ِشقَا‬ 

“Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang
hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan”, juga firman
Allah surat an Nisa’ ayat 128

 ‫ت ِم ْن بَ ْعلِهَا نُ ُشو ًزا َأوْ ِإ ْع َراضًا‬


ْ َ‫وَِإ ِن ا ْم َرَأةٌ خَاف‬

 “Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya”, 

Q.S al An’am ayat 51


‫َوَأ ْن ِذرْ بِ ِه الَّ ِذينَ يَخَافُونَ َأ ْن يُحْ َشرُوا ِإلَى َربِّ ِه ْم‬

“Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut
akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari kiamat).” Kata  َ‫ َوَأ ْن ِذرْ بِ ِه الَّ ِذينَ يَ َخ… افُون‬  maksud
dari berilah peringatan atas apa yang diwahyukan kepada orang-orang yang takut yakni
berilah peringatan kepada orang-orang yang di beri pengetahuan berupa akan adanya hari
qiyamat.

4. Azab
Q. S ali Imron ayat 170

ٌ ْ‫َأال خَ و‬ 
َ‫ف َعلَ ْي ِه ْم َوال هُ ْم يَحْ َزنُون‬

“bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”,

Q.S al A’raf ayat 56

 ‫َوا ْدعُوهُ خَ وْ فًا َوطَ َمعًا‬

 “dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan
dikabulkan)” yakni khauf (takut) dari azabnya Allah. Begitu pula pada firman-Nya Q. S
Fushillat ayat 30

 ‫َأال تَخَافُوا َوال تَحْ َزنُوا‬

“Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih” yang dimaksud takut
disini yakni dari azabnya Allah.

Para ulama membagi khauf menjadi lima macam6:

. 1. Khauf Ibadah, yaitu takut kepada Allah, karena Dia Mahakuasa atas segala sesuatu,
memuliakan siapa yang dikehendaki-Nya dan menghina siapa yang dikehendaki-Nya,
dan menahan dari siapa yang dikehendaki-Nya. Di tangan-Nya-lah kemanfaatan dan
kemudharatan. Inilah yang diistilah olah sebahagian ulama dengan Khaufus-Sirr

2. Khauf Syirik, yaitu memalingkan ibadah qalbiyah ini kepada selain Allah, seperti
kepada para Wali, Jin, Patung-patung, dan sebagainya.

6
Japri, “Konsep Khauf dan Raja’ Imam al Ghazali dalam Terapi Gangguan Kecemasan.”
3. Khauf Maksiat, seperti meninggalkan kewajiban atau melakukan hal yang
diharamkan karena takut dari manusia dan tidak dalam keadaan terpaksa . Allah
berfirman, “Sesungguhnya mereka itu tidak lain syaitan-syaitan yang menakuti-nakuti
(kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musryik Quraisy), karena itu
janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku jika kamu benar-
benar orang-orang yang beriman. “

4. Khauf Tabiat, seperti takutnya manusia dari ular, takutnya singa, takut tenggelam,
takut api, atau musuh, atau selainnya. Allah berfirman tentang Musa, “Karena itu,
jadilah manusia di kota itu merasa takut menungggu dengan khawatir (akibat
perbuatannya).

5. Khauf Wahm, yaitu rasa takut yaang tidak ada penyebabnya, atau pengebabnya
tetapi ringan. Takut yang seperti ini amat tercela bahkan memasukkan pelaku ke
dalam golongan para penakut
B. Khusr

Dalam kitab mufradat alfadz al quran disebutkan bahwa

Yang dimaksud al khusru wal khusron


artinya berkurangnya pokok harta. Maksudnya harta itu bisa berkurang secara tidak wajar
atau tidak semestinya. Adakalanya khusron dinisihbathkan kepada manusia atau juga
dinishbathkan kepada pekerjaannya.

Di dalam  Al Qur’an kata khusr ‫ خسر‬dengan berbagai kata turunannya terdapat sebanyak
65 kali yang tersebar di dalam 35 surah.  Beberapa bentuk kerugian yang dikemukakan Al Qur’an
tidak selalu identik dengan persoalan kehidupan dunia, tetapi lebih ditekankan pada hal-hal spiritual
dan ukhrawi yang sifatnya imani. Diantaranya8:

1.  Iman diwaktu azab telah tiba, tidaklah membawa hasil

QS. Ali Imran (2) ayat 149

١٤٩ - َ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اِ ْن تُ ِط ْيعُوا الَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا يَ ُر ُّدوْ ُك ْم ع َٰلٓى اَ ْعقَابِ ُك ْم فَتَ ْنقَلِبُوْ ا ٰخ ِس ِر ْين‬

Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menaati orang-orang yang kafir, niscaya
mereka akan mengembalikan kamu ke belakang (murtad), maka kamu akan kembali
menjadi orang yang rugi. 

2. Penyesalan yang selalu datang terlambat

QS. Al A’raf (7) ayat 53.

ِّ ۚ ‫ت ُر ُس ُل َربِّنَا بِ ْال َح‬


‫ق فَهَلْ لَّنَا ِم ْن ُشفَ َع ۤا َء‬ ْ ‫هَلْ يَ ْنظُرُوْ نَ اِاَّل تَْأ ِو ْيلَهٗۗ يَوْ َم يَْأتِ ْي تَْأ ِو ْيلُهٗ يَقُوْ ُل الَّ ِذ ْينَ نَسُوْ هُ ِم ْن قَ ْب ُل قَ ْد َج ۤا َء‬
٥٣ - ࣖ َ‫ض َّل َع ْنهُ ْم َّما َكانُوْ ا يَ ْفتَرُوْ ن‬ َ ‫فَيَ ْشفَعُوْ ا لَنَٓا اَوْ نُ َر ُّد فَنَ ْع َم َل َغ ْي َر الَّ ِذيْ ُكنَّا نَ ْع َم ۗ ُل قَ ْد خَ ِسر ُْٓوا اَ ْنفُ َسهُ ْم َو‬

Tidakkah mereka hanya menanti-nanti bukti kebenaran (Al-Qur'an) itu. Pada hari
bukti kebenaran itu tiba, orang-orang yang sebelum itu mengabaikannya berkata,
“Sungguh, rasul-rasul Tuhan kami telah datang membawa kebenaran. Maka adakah
pemberi syafaat bagi kami yang akan memberikan pertolongan kepada kami atau agar
kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami akan beramal tidak seperti perbuatan

7
Mufradat al Fadz al Quran hlm 28.
8
idoetachmad, “Khusr Dalam Al-Qur’an.”
yang pernah kami lakukan dahulu?” Mereka sebenarnya telah merugikan dirinya
sendiri dan apa yang mereka ada-adakan dahulu telah hilang lenyap dari mereka.

3. Kerugian fisik dan mental

QS. At Thalaq (65) ayat 9.

٩ - ‫ت َوبَا َل اَ ْم ِرهَا َو َكانَ عَاقِبَةُ اَ ْم ِرهَا ُخ ْسرًا‬


ْ َ‫فَ َذاق‬

“sehingga mereka merasakan akibat yang buruk dari perbuatannya, dan akibat perbuatan
mereka, itu adalah kerugian yang besar.”

Banyak ayat dalam Al quran yang membahas mengenai khusr. Salah satu surat dalam
al quran yang mejelaskan mengenai cara agar tidak menjadi seorang yang merugi adalah
surat al ashr. Langkah untuk tidak menjadi orang yang merugi sesuai pada surat al ashr ialah
mengerjakan amal sholih, saling menasehati dalam kebenaran, dan saling menasehati dalam
menetapi kesabaran.
DAFTAR PUSTAKA

Asfahani, Raghib. Mujammufrodat alfadz al Quran.

idoetachmad. “Khusr Dalam Al-Qur’an.” Studiquran (blog), 19 Oktober 2013.


https://studiquran.wordpress.com/2013/10/19/khusr-dalam-al-quran-3/.
Japri, Mohd Amir Bin. “Konsep Khauf dan Raja’ Imam al Ghazali dalam Terapi Gangguan
Kecemasan,” t.t., 99.
“Khauf dalam AL-Qur’an.” Diakses 23 Maret 2020.
http://quranwinlibrary.blogspot.com/2013/12/khauf-dalam-al-quran.html.
KBBI Daring edisi V.

Manzhur, Ibnu. Lisanul Arab. Darul Ma'arif.

Syahrizal, Syahrizal. “Makna Term-Term Takut Dalam Perspektif Al-Qur’an.” Ruhama


Jurnal-Jurnal Ilmu Keislaman 1, no. 2 (2013): 253–74.

Anda mungkin juga menyukai