1. a. Semantik Al-Quran adalah kajian analitik terhadap istilah-istilah kunci Al-Quran
dengan sudut pandang Al-Quranyang akhirnya sampai kepada pengertian weltanschaung Al-Quran atau pandangan dunia Qur’ani yaitu visi Al-Quran tentang alam semesta. c. Weltanschaung adalah keseluruhan konsep terorganisiryang disimbolkan dengan kosa kata atau lebih singkatnya suatu sistem konseptual total. Menurut Toshihiko, Al- Quran merupakan sistem multi strata besar yang berada pada sejumlah oposisi konseptual mendasar, dimana masing-masing merupakan sebuah medan semantik khusus. Dengan kata lain, Toshihiko memperoleh kesan bahwa beliau berada dalam sebuah dunia yang dikuasai oleh suasana kekangan dan ketegangan spiritual yang kuat. Pendek kata, Weltanschauung Al-Quran dapat digambarkan sebagai sistem yang dibangun diatas prinsip pertentangan konseptual. d. Pendekatan sinkronik adalah sudut pandang yang melintasi garis-garis historis kata-kata yang memungkinkan kita dengan cara tersebut memperoleh suatu sistem kata yang statis. Dalam penerapannya, pendekatan ini akan memberikan persoalan kosa kata laebih dalam dan komperhensif. e. Pendekatan diakronik adalah pandangan terhadap bahasa, yang pada prinsipnya menitikberatkan kepada unsur waktu. Dengan demikian, secara diakronik kosakata adalah sekumpulan kata yang masing-masingnya tumbuh dan berubah secara bebas dengan caranya sendiri yang khas. 2. Selama mengikuti mata kuliah Semantik Al-Quran pada semester ini, banyak hal yang bisa saya dapatkan. Misalnya, saya bisa mendapatkan cara berpikir yang berbeda, yaitu menggunakan sudut pandang semantik, dalam memahami Al-Quran. Selain itu saya juga bisa tau mengenai Weltanschaung Al-Quran, kata-kata kunci yang terdapat didalam AlQuran, dan masih banyak hal lain yang tealh saya pelajari di mata kuliah ini. Untuk hal yang harusnya saya dapatkan tetapi tidak, saya rasa adalah penjelasan yang disampaikan oleh dosen secara langsung dikelas. Karena setengah dari semester ini dijalani dengan cara online, jadi ketika ada penjelasan dosen yang kurang saya mengerti, agak susah untuk menanyakannya secara langsung. Untuk kedepannya saya akan mengulangi untuk membaca buku dari Toshihiko agar lebih bisa memahami konsep berpikir Toshihiko mengenai semantik dalam buku beliau Relasi Tuhan dan Manusia.