Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah menjadikan umat Islam sebagai umat
terbaik yang dibedakan dari makhluk lainnya, yang memerintahkan kepada kebaikan,
bertaqwa kepada-Nya serta melarang berbuat kemungkaran. Shalawat dan salam semoga
tercurah kepada Nabi Muhammad Saw. yang tidak berbicara dari hawa nafsu, semua
pembicaraannya didasarkan atas wahyu yang diturunkan kepadanya, keselamatan juga
semoga dilimpahkan kepada keluarganya, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Berkat rahmat Allah yang telah diberikan kepada penulis, makalah ini dapat
diselesaikan, sekalipun di dalamnya masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan, karena
hanya itulah batas kemampuan penulis dan karya ini tidak dapat penulis selesaikan tanpa
adanya bantuan-bantuan dari pihak lain, oleh karena itu ucapan terima kasih yang tak ternilai
penulis haturkan kepada pihak yang telah membantu baik secara moril maupun materil.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membaca dan jika terdapat kekurangan dalam pembuatan makalah ini penulis mohon maaf,
karena penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan masih
fakirnya keilmuan yang dimiliki, sehingga apabila terdapat kekeliruan atau sesuatu yang
mengganjal, kritik dan saran yang membangun dari pembaca akan sangat bermanfaat bagi
kami.Terima kasih atas segala perhatian, akhiron.
Pemateri
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan sumber pengetahuan yang sangat luas,
pembahasan di dalam Alquran tidak ada Habis-habisnya untuk di jadikan sebagai
bahan pembelajaran. Baik dari aspek bahasa, aqidah, fiqih dan lain lain.
Perkembangan manusia dalam menggali ilmu dari Al-Qur’an akan selalu
menimbulkan disiplin ilmu baru beserta cabang-cabangnya. Dalam
perkembangannya, pembahasan dalam al-quran yang sangat banyak dapat dijadikan
sebagai tempat berinteraksi dengan zaman.
Al-quran yang dijadikan sumber ajaran islam dapat dijadikan pembelajaran
bagi umat muslim. Sebagai umat islam kita diwajibkan untuk mempelajari apa yang
terdapat dalam al-quran, tidak hanya sekedar membacanya saja namun mempelajari
kandungan isi makna yang dapat dijadikan sumber pengetahuan.
Seperti halnya dengan cabang ilmu pengetahuan yang lain, dalam maanil
quran juga terdapat pembahasan sangat penting yang dapat di kaji, sebagai
pembahasannya, makalah kali ini akan membahas tentang khauf, khusr, mal dan
malaikat
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, kami mendapatkan beberapa rumusan
masalah, adapun rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Apakah pengertian dari lafadz tentang khauf, khusr, mal dan malaikat ?
2. Bagaimana penggunaan lafadz tentang khauf, khusr, mal dan malaikat
dalam Al-Quran ?
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makna Khauf dalam Al-Quran
a. Pengertian khauf menurut ibnu mandzur adalah
1
1
Lisanul Arab hlml 1316.
4
Menurut ibnu mandzur, khouf berarti al faz’u atau diartikan dengan takut. Sedangkan
khauf menurut Kamus besar bahaa indonesia adalah kata benda yang memiliki arti
ketakutan atau kekhawatiran.2 Dan menurut al asfahani adalah
3
Mufrodat al fadz al quran hlm 303.
4
Syahrizal, “Makna Term-Term Takut Dalam Perspektif Al-Qur’an.”
5
ِ َو ْالج ف
ُوع ِ ْ َولَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم بِ َش ْي ٍء ِمنَ ْال َخو
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan” yang dimaksud disini adalah pembunuhan.
2. Peperangan
Q.S Al Ahzab: 19
َب ْال َخوْ فُ َسلَقُو ُك ْم بِأ َ ْل ِسنَ ٍة ِحدَا ٍد
َ فَإ ِ َذا َذه
“Dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah
ْ
yang tajam”. Pada ayat ini term ُل َخوْ ف dimaknai sebagai peperangan.
3. Pengetahuan
Q.S al Baqarah: 182
ص َجنَفًا أَوْ إِ ْث ًما
ٍ فَ َم ْن َخافَ ِم ْن ُمو
“(Akan tetapi) barang siapa khawatir terhadap orang yang berwasiat itu,
berlaku berat sebelah atau berbuat dosa”. Pada ayat ini term َ افy َخ tidak
dimaknai takut ataupun khawatir, melainkan diartikan sebagai
pengetahuan. Begitu pula pada surat an Nisa ayat 35
ق بَ ْينِ ِه َما فَا ْب َعثُوا َح َك ًما
َ وإِ ْن ِخ ْفتُ ْم ِشقَا
َ
“Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka
kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari
keluarga perempuan”, juga firman Allah surat an Nisa’ ayat 128
ت ِم ْن بَ ْعلِهَا نُ ُشو ًزا أَوْ إِ ْع َراضًا
ْ ََوإِ ِن ا ْم َرأَةٌ خَاف
“Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari
suaminya”,
Q.S al An’am ayat 51
َوأَ ْن ِذرْ بِ ِه الَّ ِذينَ يَخَافُونَ أَ ْن يُحْ َشرُوا إِلَى َربِّ ِه ْم
“Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-
orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari kiamat).”
Kata َ افُونy ِه الَّ ِذينَ يَ َخy ِ ِذرْ بy َوأَ ْن maksud dari berilah peringatan atas apa yang
diwahyukan kepada orang-orang yang takut yakni berilah peringatan
kepada orang-orang yang di beri pengetahuan berupa akan adanya hari
qiyamat.
6
4. Azab
Q. S ali Imron ayat 170
ٌ ْأَال خَ و
َف َعلَ ْي ِه ْم َوال هُ ْم يَحْ َزنُون
“bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati”,
Q.S al A’raf ayat 56
َوا ْدعُوهُ خَ وْ فًا َوطَ َمعًا
“dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan
harapan (akan dikabulkan)” yakni khauf (takut) dari azabnya Allah. Begitu
pula pada firman-Nya Q. S Fushillat ayat 30
أَال تَخَافُوا َوال تَحْ َزنُوا
“Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih” yang
dimaksud takut disini yakni dari azabnya Allah.
c. Pembagian Khauf
Para ulama membagi khauf menjadi lima macam5:
1. Khauf Ibadah, yaitu takut kepada Allah, karena Dia Mahakuasa atas segala
sesuatu, memuliakan siapa yang dikehendaki-Nya dan menghina siapa yang
dikehendaki-Nya, dan menahan dari siapa yang dikehendaki-Nya. Di tangan-
Nya-lah kemanfaatan dan kemudharatan. Inilah yang diistilah olah sebahagian
ulama dengan Khaufus-Sirr
2. Khauf Syirik, yaitu memalingkan ibadah qalbiyah ini kepada selain Allah,
seperti kepada para Wali, Jin, Patung-patung, dan sebagainya.
3. Khauf Maksiat, seperti meninggalkan kewajiban atau melakukan hal yang
diharamkan karena takut dari manusia dan tidak dalam keadaan terpaksa .
Allah berfirman, “Sesungguhnya mereka itu tidak lain syaitan-syaitan yang
menakuti-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musryik
Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah
kepada-Ku jika kamu benar-benar orang-orang yang beriman. “
4. Khauf Tabiat, seperti takutnya manusia dari ular, takutnya singa, takut
tenggelam, takut api, atau musuh, atau selainnya. Allah berfirman tentang
Musa, “Karena itu, jadilah manusia di kota itu merasa takut menungggu
dengan khawatir (akibat perbuatannya).
5
Japri, “Konsep Khauf dan Raja’ Imam al Ghazali dalam Terapi Gangguan Kecemasan.”
7
5. Khauf Wahm, yaitu rasa takut yaang tidak ada penyebabnya, atau
pengebabnya tetapi ringan. Takut yang seperti ini amat tercela bahkan
memasukkan pelaku ke dalam golongan para penakut
١٤٩ - َٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اِ ْن تُ ِط ْيعُوا الَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا يَ ُر ُّدوْ ُك ْم ع َٰلٓى اَ ْعقَابِ ُك ْم فَتَ ْنقَلِبُوْ ا ٰخ ِس ِر ْين
6
Mufradat al Fadz al Quran hlm 28.
7
idoetachmad, “Khusr Dalam Al-Qur’an.”
8
ِّ ۚ ت ُر ُس ُل َربِّنَا بِ ْال َح
ق فَهَلْ لَّنَا ِم ْن ُشفَ َع ۤا َء ْ هَلْ يَ ْنظُرُوْ نَ ِااَّل تَأْ ِو ْيلَهٗۗ يَوْ َم يَأْتِ ْي تَأْ ِو ْيلُهٗ يَقُوْ ُل الَّ ِذ ْينَ نَسُوْ هُ ِم ْن قَ ْب ُل قَ ْد َج ۤا َء
٥٣ - ࣖ َض َّل َع ْنهُ ْم َّما َكانُوْ ا يَ ْفتَرُوْ ن َ فَيَ ْشفَعُوْ ا لَنَٓا اَوْ نُ َر ُّد فَنَ ْع َم َل َغ ْي َر الَّ ِذيْ ُكنَّا نَ ْع َم ۗ ُل قَ ْد خَ ِسر ُْٓوا اَ ْنفُ َسهُ ْم َو
9
C. Makna Mall dalam Al-Quran
a. Pengertian Mall
Secara etimologi harta dalam bahasa Arab yaitu الyyالم yang asal
b. Kedudukan Harta
8
M. Yazid Afandi, Fiqh Muamalah, Logung Pustaka: Yogyakarta, 2009, hal. 18
9
Abdullah al-Mushlih, Shalah Ash-Shawi, Fikih Ekonomi keuangan Islam,Darul Haq, (Jakarta:2004), hlm 73
10
Dalam al-quran dan hadis sangat banyak yang membicarakan
mengenai harta. Secararinci akan diterangkan bagaimana sesungguhnya
kedudukan harta dalam Agama Islam melalui dua sumber ini yaitu Al-Qur`an
dan Sunnah.
إِنَّ َمٓا أَ ْم ٰ َولُ ُك ْم َوأَوْ ٰلَ ُد ُك ْم فِ ْتنَةٌ ۚ َوٱهَّلل ُ ِعن َد ٓۥهُ أَجْ ٌر َع ِظي ٌم
ض ِة َو ْٱلخَ ي ِْل
َّ ِب َو ْٱلف َّ َير ْٱل ُمقَنطَ َر ِة ِمن ٰ
ِ َٱلذه ِ ت ِمنَ ٱلنِّ َسٓا ِء َو ْٱلبَنِينَ َو ْٱلقَنَ ِط ِ اس حُبُّ ٱل َّشهَ ٰ َو ِ َُّزيِّنَ لِلن
ِ اyََٔث ۗ ٰ َذلِكَ َم ٰتَ ُع ْٱل َحيَ ٰو ِة ٱل ُّد ْنيَا ۖ َوٱهَّلل ُ ِعن َد ۥهُ ُحسْنُ ْٱل َمٔـ
ب ِ ْم َو ْٱل َحرyِْٱل ُم َس َّو َم ِة َوٱأْل َ ْن ٰ َع
11
marah, mudah-mudahan dia celaka dan merasa sakit, jika dia kena sesuatu
musiabah dia tidakakan memperoleh jalan keluar (HR. Bukhari).
c. Fungsi harta
Fungsi harta bagi manusia sangat banyak. Harta dapat menunjang
kegiatan manusia, baik dalam kegiatan yang baik maupun yang buruk. Oleh
karena itu, manusia selalu berusahauntuk memiliki dan menguasainya. Tidak
jarang dengan memakai beragam cara yang dilarang syara’, atau ketetapan
yang disepakati oleh manusia
Biasanya cara memperoleh harta, akan berpengaruh terhadap fungsi
harta. Sepertiorang yang memperoleh harta dengan mencuri, ia memfungsikan
harta tersebut untukkesenangna semata, seperti mabuk, bermain wanita, judi,
dan lain-lain. Sebaliknya, orangyang mencari harta dengan cara yang halal,
biasanya memfungsikan hartanya untuk hal-hal yang bermanfaat. Dalam
pembahasan ini, akan dikemukakan fungsi harta yang sesuai dengan syara’,
antara lain:
1. Kesempurnaan ibadah mahdhah, seperti shalat memerlukan kain untuk
menutup aurat.
2. Memelihara dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
SWT,sebagai kefakiran mendekatkan kepada kekufuran.
3. Bekal mencari dan mengembangkan ilmu.
4. Keharmonisan hidup bernegara dan bermasyarakat, seperti orang kaya
yangmemberikan pekerjaan kepada orang miskin.
5. Untuk memutarkan peranan-peranan kehidupan yakni adanya pembantu
dan tuan.
6. Untuk menumbuhkan silaturrahim.10
12
Al mal ghairu al-mutaqawwim adalah harta yang belum diraih atau
dicapai dengan suatu usaha, maksudnya harta tersebut belum sepenuhnya
berada dalam genggaman kepemilikan manusia.Seperti; mutiara di dasar
lautan, minyak di perut bumi dll.
13
Al-mal manqul adalah segala harta yang boleh diangkut (dipindahkan)
dan dibawanya dari suatu tempat ketempat yang lain. Seperti; uang, harta
perdagangan dll.
Al-mal ghairu manqul (‘iqar) adalah sebaliknya, sesuatu yang tidak
bisa dipindahkan dan dibawa dari suatu tempat ketempat yang lain.
Seperti; tanah, rumah dll.
12
Qomarul Huda, Fiqh Muamalah, Teras: Yogyakarta, 2011, hal.15
14
Mal’am adalah harta milik umum atau milik bersama, semua orang
boleh mengambil manfaatnya sesuai dengan ketepatan yang telah
disepakati bersama oleh umum atau penguasa.
13
Lisanul Arab hlml
15
sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah
cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir.” Maka mereka mempelajari dari
keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami)
dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan
sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang
mencelakakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka
sudah tahu, barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan
mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka
yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu. (QS. Al-Baqarah :
102)14
Para mufasir memiliki perbedaan tentang pembacaan malakaini dalam ayat
ini. Ada yang membaca kasrah pada lamnya yang berarti dua raja, ada juga yang
membaca dengan fathah lamnya yang berarti dua malaikat. Sehingga terjadi
perbedaan dalam penafsiran ayat ini.15
Munculnya perbedaan ini memunculkan persoalan , jika memang benar Harut
Marut itu malaikat, berarti mereka adalah malaikat yang memiliki fungsi unik,
yaitu mengajarkan sihir kepada manusia, tentunya atas seizin Allah. Padahal sifat
malaikat itu selalu patuh dan taat terhadap perintah yang Allah dan selalu selalu
dihubungkan dengan hal-hal yang bermanfaat bagi manusia.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa kosakata dalam al-quran
memiliki makna tersendiri dalam memahaminya seperti pembahasan yang
tercantum dalam penulisan. Setiap kata yang terdapat di dalam al-quran
mengandung makna dan penjelasan masing-masing. Kata khauf dalam al-quran
14
https://quran.kemenag.go.id/index.php/sura/2/102
15
Maspuk Zuhdi, Studi Islam, (Jakarta: CV. Raja Wali, 1998), Jilid I, Cet. I, hlm. 36
16
dapat diartikan dengan rasa takut, kata khusr yang terdapat di dalam al-quran
dapat diartikan dengan kerugian, kata Mal yang memilki arti harta, dan malaikat
yang merupakan makhluk paling taat kepada Alloh SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Japri, Mohd Amir Bin. “Konsep Khauf dan Raja’ Imam al Ghazali dalam Terapi Gangguan
Kecemasan,” t.t., 99.
17
“Khauf dalam AL-Qur’an.” Diakses 23 Maret 2020.
http://quranwinlibrary.blogspot.com/2013/12/khauf-dalam-al-quran.html.
18