Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

NYERI AKUT

A. Konsep Dasar Teori

1. Pengertian

Nyeri adalah suatu keadaan dimana individu mengalami perasaan yang tidak nyaman
dalam berespon terhadap stimulus yang berbahaya. (Lynda Juall, Carpenitto Edisi 10. Hal
49)

Nyeri adalah suatu peristiwa yang tidak menyenangkan dan menimbulkan penderitaan
yang dirasakan mengerikan dan mengancam. (George l Angle)

Nyeri adalah suatu reflex untuk menghindari rangsangan dari luar tubuh untuk
melindungi tubuh dari bahaya. (Sastra Negara )

Berdasarkan waktu kejadiannya nyeri dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

a. Nyeri akut : keadaan ketika individu mengalami dan melaporkan adanya rasa
ketidaknyamanan yang hebat atau sensasi yang tidak menyenangkan selama 6 bulan atau
kurang. (Lynda Juall, Carpenito Edisi 10 hal. 53)

b. Nyeri kronis : keadaan ketika seorang imdividu mengalami nyeri yang menetap atau
intermiten dan berlangsung lebih dari 6 bulan

Skala Nyeri

Tidak nyeri sedikit nyeri sedang parah/berat

Tidak nyeri nyeri ringan tidak nyaman mengganggu sangat mengganggu

0 : tidak nyeri 0 : tidak nyeri

1 : nyeri ringan 1 : sedikit nyeri

2 : tidak nyaman 2 : sedang

3 : mengganggu 3 : parah
4 : sangat mengganggu 4 : sangat parah

2. Etiologi

a. Intensitas teori

Timbulnya nyeri disebabkan oleh stimulus yang bertubi-tubi dari reseptor

b. Pattern Teori

Persepsi nyeri akibat intensitas stimulasi (waktu dan jumlah rangsangan yang terlibat)

Faktor -faktor yang mempengaruhi nyeri

Pengalaman nyeri seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya :

a. Arti Nyeri

b. Persepsi Nyeri

c. Toleransi Nyeri

d. Lingkungan : kebisingan, kesendirian, cahaya sangat kurang

e. Umur

3. Proses Terjadi

Respon Nyeri timbul apabila suatu stimulus nyeri mengaktifkan reseptor nyeri. Informasi
dari reseptor nyeri mencapai sistem saraf sentral melalui serabut desenden. Bila informasi
telah sampai di hipotalamus, maka seseorang akan merasakan adanya suatu sensori serta
mempelajari tentang lokasi dan kekuatan stimulus. Bila informasi telah sampai di korteks
serebri maka seseorang menjadi lebih terlibat dengan sensori nyeri mencoba
menginterprestasikan arti nyeri dan mencari jalan untuk menghindari sensori nyeri lebih
lanjut.
4. Manifestasi Klinis

a. Mayor

(Simon, Nolan dan Bauman 1995) Pengungkapan tentang descriptor nyeri (individu akan
melaporkan bahwa nyeri masih terasa)

b. Minor

– Mengatpkan rahang atau mengepalkan tangan

– Ansietas

– Peka rangsangan

– Menggosok bagian yang nyeri

– Mengorok

– Gangguan konsentrasi

– Perubahan pola tidur

– Menarik bila disentuh

– Mual dan muntah

– Dilatasi pupil

– Perut kembung

5. Pemeriksaan Diagnostik

– Pemeriksaan Kimia Klinik

6. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan

a. Distraksi
Metode untuk menghilangkan nyeri dengan cara mengalihkan pasien pada hal – hal lain
sehingga pasien akan lupa terhadap nyeri yang dialami.

b. Relaksasi

Metode untuk menghilangkan nyeri dengan teknik menarik nafas dalam – dalam
kemudian dihembuskan sambil dibiarkan tubuh kendor

c. Kompres hangat atau dingin

d. Stimulasi kulit

Stimulasi dapat dilakukan dengan cara pemberian kompres dingin, balsam, analgetik,
dan stimulasi kontra lateral (menstimulasi kulit pada arah yang berlawanan)

e. Placebo

Suatu bentuk tindakan misalnya pengobatan atau tindakan keperawatan yang


mempunyai efek pada pasien akibat sugesti pada kandungan fisik atau kimianya.

f. Kolaborasi dengan dokter untuk terapi analgetik.


Referensi

Lynda Juall, Carpenito Edisi 10 , Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai