Anda di halaman 1dari 12

KEWIRAUSAHAAN

LAPORAN OBSERVASI USAHA KESEHATAN


PERAWATAN LUKA

Disusun Oleh :

KELOMPOK 6/4A3 REGULER

1. EKA DWIJAYANTI (P1337420618011)


2. MAULIDA NUR LAELI (P1337420618012)
3. NUR IDATUN K. NAFILAH (P1337420618013)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


2022

2
KEWIRAUSAHAAN

LAPORAN OBSERVASI USAHA KESEHATAN

PERAWATAN LUKA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan dalam Keperawatan

Disusun Oleh :

KELOMPOK 6/4A3 REGULER

1. EKA DWIJAYANTI (P1337420618011)


2. MAULIDA NUR LAELI (P1337420618012)
3. NUR IDATUN K. NAFILAH (P1337420618013)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

i
2022

ii
DAFTAR ISI

Halaman judul.......................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan.............................................................................................................1
A. Latar Belakang dan Dasar Pemikiran...........................................................................1
B. Tujuan Usaha .................................................................................................................
BAB II Aspek Perencanaan Usaha........................................................................................
A. Aspek Pemasaran............................................................................................................
B. Aspek Teknik dan Produksi ...........................................................................................
BAB III Penutup....................................................................................................................
Lampiran ...............................................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini banyak orang yang memilih melakukan usaha atau bisnis sebagai pekerjaan
sampingan untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat setiap harinya. Bidang
usaha atau bisnis yang dapat dilakukan menyesuaikan dengan kemampuan atau hobi yang
dimiliki, namun juga dapat dilihat dari kebutuhan pasar. Kemampuan tersebut dapat
diperoleh melalui pelatihan atau spesialisasi sesuai dengan bidang pekerjaan yang dimiliki.
Dalam hal ini, seorang perawat pun juga dapat menjadi seorang entrepreneur yang biasa
disebut dengan nursepreneur.
Nursepreneur adalah perawat pengusaha yang bekerja secara mandiri dalam
memberikan pelayanan keperawatan meliputi perawatan langsung, pendidikan, penelitian,
administratif atau konsultasi dalam menciptakan bisnis/ usahanya. Perawat tersebut
sebagai pemilik modal, penggagas ide, pemilik saham, atau owner yang mampu menggaji
karyawannya, meskipun dalam pelaksanaan teknisnya banyak melibatkan profesi lain
sebagai pelaksana. Ketika seorang perawat mengambil suatu langkah di tengah orang-
orang lain saling berlomba memperebutkan kesempatan kerja yang semakin sempit,
seorang nursepreneur justru berpikir untuk menciptakan suatu usaha yang dapat
menghasilkan secara ekonomi dan menciptakan lapangan kerja bagi sesamanya.
Berbisnis dapat dilakukan mulai dari usaha kecil dengan investasi dana yang kecil.
Dalam melakukan bisnis untuk mendapatkan penghasilan yang besar perlu adanya strategi
atau cara dalam berbisnis. Sehingga bentuk  peluang bisnis dan usaha yang paling sesuai
bagi pemiliki modal kecil sebaiknya lebih mengedepankan kreativitas, karena hal ini
bertujuan agar mereka tetap mampu bersaing pada era ekonomi global seperti sekarang ini
bahkan sampai masa yang akan datang.
Oleh karena itu, melalui laporan observasi ini, penulis ingin membagikan
pengalaman penulis mewawancarai salah seorang perawat yang berwirausaha. Kegiatan
wawancara yang dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kewirausahaan
yang bertujuan untuk memperoleh informasi dan tips-tips sukses dari narasumber dengan
topik “Usaha di Bidang Kesehatan” yang harapannya akan sangat bermanfaat bagi penulis
dan pembaca di kemudian hari.

1
B. Tujuan
1. Memperoleh informasi latar belakang dan sejarah berdirinya usaha
2. Mendapatkan pengetahuan cara membangun usaha
3. Mengetahui bagaimana cara memanajemen waktu antara pekerjaan utama dan usaha
4. Mengetahui penghasilan usaha
5. Sebagai contoh inspiratif dalam memulai suatu usaha
6. Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi generasi muda

C. Topik
Usaha di bidang kesehatan

D. Waktu dan Tempat Observasi


Observasi dan wawancara ini dilaksanakan :
Hari/Tanggal : Sabtu, 29 Januari 2022
Pukul : 09.00 WIB
Tempat : Rumah Ibu Ns. Eni Kusyati, S.Kep, M.Si.Med, CWCS

E. Tim dan Narasumber Kegiatan Wawancara  


Narasumber : Ibu Ns. Eni Kusyati, S.Kep, M.Si.Med, CWCS
Pewawancara : Eka Dwijayanti
Juru Tulis : Nur Idatun K. Nafilah
Dokumentasi : Maulida Nur Laeli
Penyusun naskah dan presentasi : Eka Dwijayanti, Maulida Nur Laeli, dan Nur Idatun K.
Nafilah

2
BAB II
ASPEK PERENCANAAN USAHA

A. Latar Belakang atau Dasar Pemikiran Usaha


Pada tahun 2012 perawat yang memiliki izin praktik keperawatan secara resmi
belum ada dan hanya ada mantri keliling sehingga Bu Eni termotivasi untuk menjadi
perawat pertama di Semarang yang mendirikan praktik mandiri keperawatan secara resmi.
Bu Eni memiliki pemikiran untuk memberikan pelayanan yang berbeda dari usaha yang
lain, seperti family nurse, bekam, pijat bayi, perawatan luka dan terapi komplementer.
B. Tujuan Usaha
1. Memberikan pelayanan yang professional
2. Melakukan komunikasi terapeutik
3. Mengaplikasikan ilmu-ilmu yang terstandar yaitu 12 kebutuhan dasar
C. Aspek Pemasaran
Awal promosi bu Eni menggunakan leaflet dan pelayanan yang professional.
Lambat laun banyak pasien yang berdatangan berdasarkan rekomendasi pasien
sebelumnya.
D. Aspek Teknis
Tahapan pembukaan praktik klinik
1. Mempersiapkan tempat yang sesuai dengan izin membuka praktik Kemenkes 148
2. Tempat praktik harus terpisah dengan rumah/ada sekat antara tempat praktik dan
rumah
3. Tempat praktik harus tersedia toilet, ruang tunggu, ruang pendaftaran, ruang
periksa/ruang tindakan (inden), wastafel, tempat sampah (infeksius dan non infeksius)
serta perhatikan pembuangan limbah
4. Ada kunjungan dari dinas kesehatan, DPD PPNI untuk melihat kelengkapan tempat
praktik yang didirikan, apabila ada yang kurang diberikan rekomendasi untuk
melengkapi kekurangan tempat praktik tersebut.
5. Tersedianya alat-alat dalam membuka praktik seperti tensimeter, sterilitator, oksigen
dan alat-alat lain yang dibutuhkan
6. Apabila sudah sesuai dengan ketetapan izin praktik kemenkes kemudian mendapatkan
surat perizinan praktik
E. Aspek Produksi

3
Praktik ini menghasilkan produksi dalam bentuk jasa pelayanan yang professional.
Pelayanan yang diberikan berupa perawatan luka, bekam, pijat bayi, family nurse, terapi
komplementer

F. Perkembangan Usaha
Pada awal usaha 2012 perkembangan usaha sangat bagus, pasien banyak yang
berdatangan hingga dibantu oleh beberapa mahasiswa untuk menangani pasien dengan
bimbingan dari bu Eni. Seiring berjalannya waktu, pada awal pandemi selama dua tahun
klinik terpaksa ditutup karena ada kekhawatiran tersendiri dari bu Eni dengan adanya
penularan covid-19. Kemudian pasien yang sudah percaya dengan praktik bu Eni
direkomendasikan untuk home care dan diberikan ke beberapa teman sejawat yang
membuka praktik juga. Kemudian pada bulan September 2021, klinik dibuka kembali
dengan pembatasan pasien sebanyak 4 orang hingga sekarang dari jam 17.00-22.00 WIB.
G. Aspek Keuangan
1. Modal
Modal awal dalam membuka praktik seperti menyiapkan tempat, alat dan bahan
sekitar 15 juta, pengurusan izin praktik 100 ribu dalam jangka waktu 5 tahun dan
perpanjangan izin sebesar 100 ribu.
2. Pendapatan
Pendapatan awal pada tahun 2012 sebanyak 4 juta perbulan dan terus
berkembang hingga 24 juta per bulan. Namun dikarenakan pembatasan pasien,
pendapatannya berkurang sekitar 6 juta per bulan. Rincian harga pelayanan yang
diberikan berdasarkan alat dan bahan serta professional fee yang digunakan untuk
masing-masing pelayanan. Jika pelayanan yang diberikan lebih dari satu jam maka
professional fee yang diberikan bertambah, sekitar 150 ribu.
H. Kendala
Kendala yang dihadapi pada awal buka praktik, bu Eni kewalahan dalam melayani
pasien yang terlalu banyak sehingga merekrut beberapa mahasiswa didikannya untuk
membantu. Setelah melalui kendala-kendala yang ada, saat ini bu Eni lebih menjadikan
praktik ini sebagai ladang dakwah dan membantu pasien yang membutuhkan. Untuk saat
ini tidak ada kendala dalam menjalankan praktik.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, dalam membuka praktik harus
dipersiapkan dengan baik dan matang, seperti persiapan tempat, alat dan perizinan dari
DPD PPNI. Selain itu diperlukan keyakinan dan konsistensi dari diri sendiri untuk terus
mengembangkan keterampilan dalam memberikan pelayanan. Setiap usaha yang didirikan
memerlukan modal dan dibutuhkan perhitungan secara rinci untuk menetapkan harga
disetiap pelayanan yang diberikan.
B. Saran
Generasi muda diharapkan dapat lebih inovatif dan kreatif dalam membangun usaha
di masa sekarang, karena persaingan global yang semakin ketat.

5
LAMPIRAN

6
7

Anda mungkin juga menyukai