Anda di halaman 1dari 29

RANCANGAN PERATURAN DESA ……….

NOMOR … TAHUN 20…


TENTANG

PUNGUTAN DESA…..

DESA ……
KECAMATAN ………..
KABUPATEN …………..
PERATURAN DESA………
NOMOR … TAHUN 20..
TENTANG

PUNGUTAN DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA DESA ……

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka


menunjang kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan
meningkatkan Pendapatan Asli Desa dipandang perlu mengadakan
Pungutan Desa;
b. Bahwa ketentuan yang
terdapat di Undang – undang 6 Tahun 2014 Tentang Desa Pasal 69
ayat (4) mengatakan “rancangan peraturan desa tentang anggaran
dan pendapatan belanja desa, pungutan, tata ruang, dan organisasi
harus mendapatkan evaluasi bupati/walikota sebelum ditetapkan
menjadi peraturan desa”, maka Segala Pungutan yang dilakukan
Desa, harus memiliki Peraturan Desa;
c. bahwa atas dasar
pertimbangan-pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Desa…………… tentang
Pungutan Desa.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan
Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara,
Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang
Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di
Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4180);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 268, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5601);
6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2017 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2018 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 233);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2005 Nomor
1357 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47
Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa
Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558),
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2016 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5864);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Pedoman Teknis Peraturan Di Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2093);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114
Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Kewenagan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1037);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016 Tentang
Pengelolaan Aset Desa ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 53 )
17. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal , dan
Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015, Tentang Pendirian, Pengurus,
dan Pengelolaan, Pembubaran Badan Usaha Milik Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015, Nomor 296 )

Dengan Persetujuan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ……..
dan
KEPALA DESA ………

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA……………. TENTANG PUNGUTAN DESA…….

BAB. I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini :
1. Daerah adalah Kabupaten …….
2. Bupati adalah ……..
3. Camat adalah Organisasi Perangkat Daerah yang mempunyai wilayah kerja di tingkat
Kecamatan………..
4. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas mengurus urusan
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal – usul,
dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
5. Desa sebagaimana terdapat pada angka 5 adalah Desa ………
6. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu
perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
7. Pemerintah Desa sebagaimana terdapat pada angka 6 adalah Pemerintah Desa ……….
8. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, yang selanjutnya
disebut BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang
anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah
dan ditetapkan secara demokratis
9. Badan Permusyawaratan Desa sebagaimana dimaksud angka 8 adalah Badan
Permusyawaratan Desa……….
10. Perangkat Desa terdiri atas Sekretariat Desa, Pelaksanaan Kewilayahan, dan Pelaksana
Teknis
11. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara
Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang
diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang
bersifat strategis.
12. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUM Desa, adalah badan usaha
yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola
aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar besarnya kesejahteraan
masyarakat Desa.
13. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala
Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa
14. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang
serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan
hak dan kewajiban Desa
15. Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli Desa, dibeli atau
diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau perolehan hak
lainnya yang sah
16. Pungutan Desa adalah adalah segala pungutan baik berupa uang maupun barang yang
dilakukan oleh Pemerintah Desa ………….
17. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disebut RKP Desa, adalah penjabaran
dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu 1 (satu)
tahun.
18. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APB Desa, adalah
rencana keuangan tahunan pemerintahan Desa.

BAB. II
JENIS DAN BESARAN PUNGUTAN

Pasal 2
(1) Pemerintah Desa……… berwenang untuk melakukan pungutan
(2) Pungutan yang telah dilakukan sebagaimana ayat (1) pada :
a) Terhadap objek yang merupakan kewenangan desa
b) Kepada Masyarakat Desa
c) dan /atau Pihak Lainya
(3) Pungutan sebagaimana pada ayat (2) huruf “a” adalah berupa Aset Desa, dan objek
lainya yang dikuasai oleh Pemerintah Desa…………
(4) Pungutan terhadap masyarakat Desa sebagaimana ayat (2) huruf “b” wajib disertai
dengan Proposal, yang diketahui oleh Kepala Desa………dibuktikan Tanda Tangan dan
Cap Pemerintah Desa………….
(5) Pungutan sebagaimana pada ayat (2) huruf “c” adalah pungutan yang dilakukan
kepada selain Masyarakat dan Objek yang merupakan kewenangan Desa

Pasal 3
(1) Sumber penerimaan Negara, Provinsi dan Daerah yang berada di desa baik pajak
maupun retribusi yang sudah dipungut oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi atau
Pemerintah Daerah tidak dibenarkan adanya pungutan tambahan oleh Pemerintah
Desa.
(2) Segala Pungutan yang bukan kewenangan Pemerintah Desa selain dijelaskan ayat (1)
diatas Tidak diperkenankan Dipungut oleh Desa dan mengadakan adanya tambahan
pungutan
(3) Pemerintah Desa dilarang menambah atau memungut pada objek yang sama yang
dikelola oleh BUMDes
Pasal 4
Pemerintah Desa tidak diperkenankan untuk melakukan pungutan terhadap jasa
administrasi, yaitu :
a. Surat Rekomendasi
b. Surat Pengantar
c. Surat Keterangan
Pasal 5
Besaran Pungutan yang dilakukan Pemerintah Desa disesuaikan dengan harga yang wajar
dan tidak berlebihan,

BAB.III
MEKANISME PUNGUTAN

Pasal 6
(1) Pungutan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa, dapat dibayar secara Tunai atau
melalui Transfer Bank.
(2) Pungutan yang dibayar Tunai sebagaimana dijelaskan ayat (1) diatas, yang menerima
dan melakukan tanda tangan bukti Penerimaan adalah Kepala Desa dan Perangkat
Desa
(3) Pungutan yang dibayar melalui Transfer Bank sebagaimana dijelaskan ayat (1) diatas,
adalah Pembayaran pungutan melalui Transfer ke Rekening Desa……
(4) Dalam hal Pembayaran dilakukan dengan Transfer Bank sebagaimana ayat (3), maka
wajib dibuktikan dengan bukti transfer
(5) Bukti transfer pada ayat (4) dapat dilakukan secara elektronik, dan wajib dicetak oleh
Pemerintah Desa sebagai bukti Transfer ke Rekening Desa

Pasal 7
(1) Kepala Desa wajib menandatangani bukti dan menerima hasil pungutan sebagaimana
pasal 6 ayat (2), apabila pungutan diberikan kepada Pemerintah Desa
(2) Dalam hal Kepala desa berhalangan untuk melakukan ayat (1) diatas, maka dapat
diwakilkan Perangkat Desa, dengan bukti perintah dari Kepala Desa…….
(3) Bukti perintah pada ayat (2) dapat secara Administrasi atau Pesan Elektronik
(4) Perangkat Desa yang melakukan dan menerima Pungutan sebagaimana ayat (2), wajib
memberitahukan kepada yang membayar pungutan

BAB.IV
PENGELOLAAN HASIL PUNGUTAN
DAN SANKSI

Pasal 8
(1) Hasil Pungutan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa , diserahkan dan wajib dicatat
oleh KAUR Keuangan sebagai Pendapatan Asli Desa
(2) Pungutan yang sudah dicatat sebagaimana ayat (1) dapat dipergunakan pada Tahun
Anggaran berjalan
(3) Untuk Belanja dari sumber pendapatan sebagaimana ayat (1) sesuai dengan yang
terdapat di Pendapatan dan Belanja Desa

Pasal 9
(1) Apabila terdapat bukti yang cukup, Kepala Desa dan salah – satu perangkat desa yang
ditugaskan untuk menerima dan melakukan pungutan sebagaimana pasal 7, namun
tidak menyerahkanya kepada KAUR Keuangan untuk dilakukan sebagaimana pada
pasal 8 ayat (1), maka Perangkat Desa Tersebut wajib mengganti hasil pungutan
dengan Penghasilan Tetap atau Pendapatan Lainya yang sah
(2) Jika Kepala Desa dan Perangkat Desa tidak melakukan apa yang dismapaikan ayat (1)
maka akan dituntut sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku

BAB.V
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 10
Untuk Jenis Pungutan, Besaran Pungutan, mekanisme Pungutan,dan Hasil Pungutan,
diataur kembali dengan Peraturan Kepala Desa ……..

Pasal 11
Dalam hal setiap pasal yang terdapat di Peraturan Desa ini bertentangan dengan
Peraturan lebih tinggi, maka peraturan tersebut dinyatakan tidak berlaku dengan
sendirinya dan batal demi hukum
BAB.VI
PENUTUP

Pasal 11
Peraturan Desa……. ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang
mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Desa.

Ditetapkan di : …………..
Pada tanggal : …………….

KEPALA DESA………..

…………..
Diundangkan di : ………………..
Pada tanggal : ……………..

SEKRETARIS DESA………..

……………..

LEMBARAN DESA ………. TAHUN ………NOMOR ……….


KOP DESA

Desa......., ............. 20…

Nomor : Kepada,
Sifat : Penting
Lampiran : 1 (satu ) Explr Yth. Ketua BPD Desa......
Perihal : Penyampaian Rancangan
Peraturan Desa Tentang
Pungutan Desa……… di –
...................

Menindaklanjuti Pasal 8 ayat 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri 111


Tahun 2014, tentang Pedoman teknis Peraturan di Desa, maka bersama surat
Diserahkan Dokumen sebagaimana Perihal diatas ……………………. Kepada
BPD ...... untuk dibahas dan disepakati bersama dengan Pemerintah
Desa........

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya terlebih


dahulu diucapkan terima kasih.

Kepala Desa..................,

..................................
KOP DESA

BERITA ACARA SERAH TERIMA DOKUMEN


RANCANGAN PERATURAN DESA
TENTANG PUNGUTAN DESA…………

Pada hari ini.......Tanggal........Bulan.........Tahun 20.., saya yang bertanda tangan di


bawah ini :
1. Nama :...........
Jabatan : Kepala Desa.......
Selanjutnya disebut pihak ke – I

2. Nama :...........
Jabatan : Ketua BPD Desa.......
Selanjutnya disebut pihak ke – II

Menerangkan bahwa pihak ke – I menyerahkan Dokumen Rancangan Peratuan Desa


Tentang Pungutan Desa ……………………………………. kepada Pihak ke – II, guna
selanjutnya untuk untuk dibahas dan disepakati bersama Pemerintah Desa........... .
Demikian berita cara serah terima ini dibuat, dan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam Dokumen ………………………. Tahun......, maka Pemerintah Desa...........
bersedia untuk melakukan perbaikan kembali isi dokumen tersebut.

Pihak Ke – I Pihak Ke – II
Kepala Desa...... Ketua BPD Desa.......

....................... ............................
KOP BPD

......................, .......20..

Nomor :
........................./ 2017 Kepada,
Sifat :
Penting
Lampiran -: Yth. 1.Pemerintah Desa..........
Perihal :
Undangan Pembahasan 2.Wakil Ketua BPD
Rancangan Peraturan Desa 3.Sekretaris dan
Anggota BPD Tentang Pungutan Desa…… 4.Dst…..

di –
Tempat

Sehubungan dengan diserahkannya Dokumen Rancangan Peraturan


Desa Tentang Pungutan Desa……….oleh Kepala Desa.........,pada
........(tgl/bln/thn), maka bersama ini diundang kepada Bapak/Ibu (sdr/i)
untuk hadir pada Pembahasan Rancangan Peraturan Tersebut , yang akan
dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : .......................


Pukul : ............- Selesai
Tempat : ........................

Demikian undangan ini kami sampaikan atas kehadirannya terlebih


dahulu diucapkan terima kasih

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA


………………………
Ketua,

..............................................
KOP BPD

NOTULEN

1. Nama Acara : Pembahasan Rancangan Peraturan Desa Tentang


Pungutan Desa…….
2. Hari / Tanggal : .........../..........20..
3. Tempat : .............................
4. Acara : 1. Sambutan Oleh Ketua BPD
2. Sambutan Oleh Kepala Desa......
3. Pembahasan
4. Penandatanganan Nota Kesepatan
5. Penutup

5. Pimpinan : Ketua BPD Desa.............


6. Peserta : 1. Kepala Desa
2. Perangkat Desa
3. Ketua BPD
4. Wakil Ketua BPD
5. Sekretaris dan Anggota BPD
6. Dst…….
7. Hasil : 1. BPD Desa ........ Sepakat / Tidak Sepakat dengan
Pemerintah Desa......... Bahwa Rancangan Peraturan
Desa Tentang Pungutan Desa, menjadi Peraturan Desa

2. Adapun Hasil Kesepakatan sebagaimana angka 1 diatas


Dituangkan dalam Nota Kesepakatan antara BPD dan
Pemerintah Desa.......

3. Hasil Kesepakatan ini selanjutnya disampaikan Kepada


Bupati/ Walikota untuk Dievaluasi

Desa......, .........(tgl/bln/thn)

NOTULIS

......................
KOP BPD

DAFTAR HADIR
RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN PERATURAN DESA
TENTANG PUNGUTAN DESA……

Tanggal :.........
Tempat :....................

No. Nama Jabatan TTD Ket


01 Ketua BPD
02 Kepala Desa
03 Wakil Ketua BPD
04 Sekretaris BPD
05 Anggota BPD
06 Anggota BPD
07 Sekretaris Desa
08 KAUR......

09 KAUR......

10 Dst………..

BADAN PERMUSYAAWARATAN DESA.....


Ketua,

...........................................
NOTA KESEPAKATAN
ANTARA
PEMERINTAH DESA...............
DENGAN
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA.........
NOMOR : …............
TANGGAL : ...................20…

TENTANG
PERSETUJUAN BERSAMA ATAS RANCANGAN PERATURAN DESA
TENTANG PUNGUTAN DESA……MENJADI PERATURAN DESA

Yang bertanda tangan dibawah ini :


1. Nama : ...........................
Jabatan : Kepala Desa.......
Bertindak selaku dan atas nama Pemerintah Desa........, selanjutnya disebut sebagai
Pihak Pertama
2. a. Nama : ...................
Jabatan : Ketua BPD
b. Nama : ........................
Jabatan : Wakil Ketua BPD
c. Nama : ........................
Jabatan : Sekretaris BPD
d. Nama : ........................
Jabatan : Perwakilan Anggota BPD
Bertindak atas nama Badan Permusyawaratan Desa.........., disebut sebagai Pihak
Kedua

Dengan ini menyatakan bahwa para pihak sepakat terhadap Rancangan Peraturan Desa
tentang Pungutan Desa…..menjadi Peraturan Desa. Secara lengkap Rancangan Peraturan
Desa tersebut , yang disusun dalam lampiran yang menjadi satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dengan Nota Kesepakatan ini .
Demikian Nota Kesepakatan ini dibuat untuk dijadikan dasar dalam penyusunan
Rancangan Peraturan Desa Tentang................Tahun 2018

Desa........., ............20..
Pihak Pertama Pihak Kedua
Kepala Desa.............. Ketua BPD.........

............................... ............................

Wakil Ketua BPD........

.............................

Sekretaris BPD...........

..............................

Perwakilan Anggota BPD.......

. ................................
KOP BPD

KEPUTUSAN BADAN PERWAKILAN DESA……


NOMOR : /KPTS/BPD/2014
TENTANG
PERSETUJUAN PENETAPAN PERATURAN DESA
TENTANG PUNGUTAN DESA……

BADAN PERWAKILAN DESA,


Menimbang : a. Bahwa rancangan Peraturan DesaGirisekar tentang Pengelolaan
Kekayaan Desa telah sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundangan yang berlaku dan perlu mendapat persetujuan Badan
Perwakilan Desa…..;
b. Bahwa atas pertimbangan diatas Badan Perwakilan Desa perlu
memberi Persetujuan terhadap rancangan Peraturan Desa tersebut
ditetapkan menjadi Peraturan Desa;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan


Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara,
Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang
Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di
Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4180);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 268, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5601);
6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2017 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2018 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 233);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2005 Nomor
1357 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47
Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa
Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558),
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2016 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5864);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Pedoman Teknis Peraturan Di Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2093);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114
Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Kewenagan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1037);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016 Tentang
Pengelolaan Aset Desa ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 53 )
17. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal , dan
Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015, Tentang Pendirian, Pengurus,
dan Pengelolaan, Pembubaran Badan Usaha Milik Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015, Nomor 296 )
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERSETUJUAN PERATURAN DESA TENTANG PUNGUTAN


DESA…….MENJADI PERATURAN DESA…….
PERTAMA : Menyetujui Rancangan Peraturan Desa ……. Tentang Pungutan Desa
menjadi Peraturan Desa……..
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan bahwa segala sesuatu akan dibetulkan sebagaimana
mestinya apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapan

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA


………………………..
KETUA

……………………….
KOP BPD

Desa......., ............. 20..

Nomor : Kepada,
Sifat : Penting
Lampiran : 1 (satu ) Explr Yth. Kepala Desa......
Perihal : Pengembalian Rancangan
Peraturan Desa Tentang
Pungutan Desa….. di –
...................

Sehubungan dengan telah selesainya Pembahasan Rancangan Peraturan


Desa Tentang Pungutan Desa……. oleh Badan Permusyawaratan
Desa..........bersama Pemerintah Desa......., maka bersama ini kami
mengembalikan Berkas Dokumen ……………….. tersebut kepada Pemerintah
Desa...... , guna diproses lebih lanjut

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya terlebih


dahulu diucapkan terima kasih.

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA


…………………….

Ketua,

..................................
KOP BPD

BERITA ACARA SERAH TERIMA DOKUMEN


RANCANGAN...........KECAMATAN........
TAHUN................

Pada hari ini.......Tanggal........Bulan.........Tahun 20.., saya yang bertanda tangan di


bawah ini :
3. Nama :...........
Jabatan : Ketua BPD.......
Selanjutnya disebut pihak ke – I

4. Nama :...........
Jabatan : Kepala Desa.......
Selanjutnya disebut pihak ke – II

Menerangkan bahwa pihak ke – I menyerahkan Dokumen Rancangan Peraturan


Desa Tentang Pungutan Desa………., yang sudah disepakati bersama , kepada Pihak ke –
II, guna diproses lebih lanjut
Demikian berita cara serah terima ini dibuat, atas perhatian dan kerjasamanya
diucapkan terima kasih

Pihak Ke – I Pihak Ke – II
Ketua BPD...... Kepala Desa.......

....................... ............................
KOP DESA

Desa......., ............. 2017

Nomor : Kepada,
Sifat : Penting
Lampiran : 1 (satu ) Explr Yth. Bupati/ Walikota……
Perihal : Evaluasi Rancangan
Peraturan Desa Tentang
Pungutan Desa….. di –
...................

Menindaklanjuti Undang – undang 6 Tahun 2014 Tentang Desa Pasal 69


ayat (4) mengatakan “rancangan peraturan desa tentang anggaran dan
pendapatan belanja desa, pungutan, tata ruang, dan organisasi harus
mendapatkan evaluasi bupati/walikota sebelum ditetapkan menjadi
peraturan desa”, maka bersama surat ini saya Selaku Kepala Desa........
yang merupakan Perwakilan Dari Pemerintah Desa.........menyampaikan
Dokumen Rancangan Peraturan Tentang Pungutan Desa……. yang sudah
disepakati Bersama BPD ...... kepada sebagaimana dimaksud diatas , guna
dilakukan Evaluasi.

Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan terhadap isi Rancangan


Peraturan tersebut, maka kami Pemerintah Desa bersedia untuk
memperbaikinya sesuai dengan Peraturan Perundang – undangan yang
berlaku. Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya terlebih
dahulu diucapkan terima kasih.

Kepala Desa..................,

..................................
PERATURAN KEPALA DESA………
NOMOR … TAHUN 20..
TENTANG

PUNGUTAN ATAS SEWA


GEDUNG PERTEMUAN MILIK PEMEIRNTAH DESA…….

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA DESA ……

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka menunjang kegiatan penyelenggaraan


Pemerintahan Desa dan meningkatkan Pendapatan Asli Desa
dipandang perlu mengadakan Pungutan Desa;
b. Bahwa menindaklanjuti ketentuan yang terdapat di Peraturan
Desa……Nomor ….Tahun 20.., Tentang Pungutan Desa….., maka
diperlukan untuk adanya Peraturan Kepala ;
c. Bahwa atas dasar pertimbangan-pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan
Kepala Desa…………… tentang Pungutan Atas Sewa Gedung
Pertemuan Milik Pemerintah Desa……..

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan


Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara,
Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang
Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di
Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4180);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 268, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5601);
6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2017 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2018 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 233);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2005 Nomor
1357 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47
Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa
Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558),
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2016 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5864);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Pedoman Teknis Peraturan Di Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2093);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114
Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Kewenagan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1037);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016 Tentang
Pengelolaan Aset Desa ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 53 )
17. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal , dan
Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015, Tentang Pendirian, Pengurus,
dan Pengelolaan, Pembubaran Badan Usaha Milik Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015, Nomor 296 )

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN KEPALA DESA……………. TENTANG PUNGUTAN ATAS


SEWA GEDUNG PERTEMUAN MILIK PEMERINTAH DESA……….
BAB. I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini :
1. Daerah adalah Kabupaten …….
2. Bupati adalah ……..
3. Camat adalah Organisasi Perangkat Daerah yang mempunyai wilayah kerja di tingkat
Kecamatan………..
4. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas mengurus urusan
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal – usul,
dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
5. Desa sebagaimana terdapat pada angka 5 adalah Desa ………
6. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu
perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
7. Pemerintah Desa sebagaimana terdapat pada angka 6 adalah Pemerintah Desa ……….
8. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, yang selanjutnya
disebut BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang
anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah
dan ditetapkan secara demokratis
9. Badan Permusyawaratan Desa sebagaimana dimaksud angka 8 adalah Badan
Permusyawaratan Desa……….
10. Perangkat Desa terdiri atas Sekretariat Desa, Pelaksanaan Kewilayahan, dan Pelaksana
Teknis
11. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara
Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang
diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang
bersifat strategis.
12. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUM Desa, adalah badan usaha
yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola
aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar besarnya kesejahteraan
masyarakat Desa.
13. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala
Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa
14. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang
serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan
hak dan kewajiban Desa
15. Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli Desa, dibeli atau
diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau perolehan hak
lainnya yang sah
16. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disebut RKP Desa, adalah penjabaran
dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu 1 (satu)
tahun.
17. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APB Desa, adalah
rencana keuangan tahunan pemerintahan Desa.
18. Pungutan Desa adalah adalah segala pungutan baik berupa uang maupun barang yang
dilakukan oleh Pemerintah Desa ………….
19. Gedung Pertemuan adalah Gedung Yang dimiliki dan tercatat sebagai Aset oleh
Pemerintah Desa………..
20. Sewa adalah pemanfaatan aset Desa oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dan
menerima imbalan uang tunai
21. Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan
dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.

BAB. II
JENIS DAN BESARAN PUNGUTAN

Pasal 2
(1) Pemerintah Desa……… berwenang untuk melakukan pungutan
(2) Pungutan yang telah dilakukan sebagaimana ayat (1) pada Gedung Pertemuan dan
segala Kelengkapanya
(3) Kelengkapan Selain Gedung Pertamuan sebagaimana disampaikan ayat (2), yaitu :
a. Proyektor
b. Meja dan Kursi
c. Biaya Kebersihan
d. Sound Sistem
e. Penata Taman
(4) Besaran Sewa Sebagaimana ayat (2) dan (3) , yaitu :
a. Sewa Gedung Sebesar Rp. ……….. / …Jam
b. Sewa Gedung Sebesar Rp. ……….. / …Hari
c. Proyektor Sebesar Rp. ………..
d. Meja dan Kursi Sebesar Rp. ………..
e. Biaya Kebersihan Sebesar Rp. ………..
f. Sound Sistem Sebesar Rp. ………..
g. Penata Taman Sebesar Rp. ………..
(5) Besaran Pungutan yang wajib dibayar oleh Penyewa kepada Pemerintah Desa……..,
sesuai dengan kebutuhan Penyewa
Pasal 3
(1) Pungutan yang diberlakukan sebagaimana pada Pasal 2 adalah pada Kegiatan Selain
yang dibiayai oleh Anggaran dan Pendapatan Belanja Desa…….
(2) Apabila terdapat Kegiatan Yang bersumber dari APBN, APBD, dan sebagian dari
APBDes , maka Pungutan Sewa tetap diberlakukan, namun bukan dari sumber dana
yang berasal dari APBDes

BAB.III
MEKANISME SEWA DAN PEMBAYARAN PUNGUTAN

Pasal 4
(1) Sewa Gedung dan Perlengkapanya sebagaimana Pasal 2, diwajikan terlebih dahulu
dengan menandatangani Surat Perjanjian Sewa , sebagaimana Lampiran I Peraturan
ini
(2) Kepala Desa……..yang melakukan Penandatanganan Perjanjian Sewa sebagaimana
ayat (1)
(3) Dalam hal Kepala Desa berhalangan menandatangani perjanjian Sewa sebagaimana
ayat (2), maka atas Perintah Kepala Desa baik melalui Adminsitrasi atau Elektroik,
Perangkat Desa dapat menandatangani Surat Perjanjian Sewa

Pasal 5
(1) Biaya Sewa wajib dibayar minimal 1 hari sebelum Penyewa melakukan kegiatan
(2) Pembayaran Sewa, dapat dibayar secara Tunai atau melalui Transfer Bank.
(3) Pembayaran Sewa yang dibayar Tunai sebagaimana dijelaskan ayat (2) diatas,
diterima dan mendatangani bukti Penerimaan adalah Kepala Desa ………….
(4) Apabila Kepala Desa………. Berhalangan maka Perangkat Desa mempunyai wewenang
menerima dan menandatangani dengan mendapat surat Perintah Baik secara
administrasi atau elektronik dari Kepala Desa……
(5) Pembayaran Sewa yang dibayar melalui Transfer Bank sebagaimana dijelaskan ayat
(2) diatas, adalah Pembayaran sewa melalui Transfer ke Rekening Desa……
(6) Dalam hal Pembayaran dilakukan dengan Transfer Bank sebagaimana ayat (5), maka
wajib dibuktikan dengan bukti transfer
(7) Bukti transfer pada ayat (4) dapat dilakukan secara elektronik, dan wajib dicetak oleh
Pemerintah Desa sebagai bukti Transfer ke Rekening Desa
(8) Yang melakukan Cetak Bukti Trasfer sebagaimana ayat (7) adalah yang
menandatngani Perjanjian Sewa sebagaimana pasal 4 ayat (1)
(9) Bukti Transfer sebagaimana ayat (8) wajib diserahkan kepada KAUR Keuangan
Pasal 6
(1) Apabila Biaya Sewa sebagaimana dijelaskan pasal 5 ayat (1) tidak dilakukan Penyewa,
maka Sewa Gedung dapat dianggap batal
(2) Pembatalan Sewa sebagaimana ayat (1) dapat dilakukan sepihak oleh Pemerintah
Desa………………
(3) Apabila Penyewa melakukan Sewa Gedung sebagaimana Pasal 2 ayat (4) huruf “a”,
jika melebihi waktu yang disepakati sebagaiamana pelaksanaan pada pasal 4 ayat (1),
maka Pemerintah Desa…………. berwenang untuk membubarkan kegiatan

BAB.IV
PENGELOLAAN HASIL PUNGUTAN

Pasal 7
(1) Hasil Pembayaran Sewa sebagaimana pasal 5 yang dilakukan oleh Pemerintah Desa ,
wajib diserahkan dan dicatat oleh KAUR Keuangan sebagai Pendapatan Asli Desa
(2) Pungutan yang sudah dicatat sebagaimana ayat (1) dapat dipergunakan pada Tahun
Anggaran berjalan
(3) Untuk Belanja dari sumber pendapatan sebagaimana ayat (1) , yaitu :
a. Operasional Kantor Desa
b. Tambahan Tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa
c. Tambahan Tunjangan Badan Permusyawaratan Desa
d. Dst…………
(4) Untuk besaran nilai sebagaimana ayat (3) ditentukan pada saat dilakukan
Pembahasan Perencanaan Desa

BAB.IV
SANKSI

Pasal 8
(3) Apabila terdapat bukti yang cukup, Kepala Desa dan salah – satu perangkat desa
yang ditugaskan untuk menerima dan melakukan sebagaimana pasal 5, namun
tidak menyerahkanya kepada KAUR Keuangan untuk dilakukan sebagaimana pada
pasal 7 ayat (1), maka Kepala Desa dan Perangkat Desa Tersebut wajib mengganti
hasil pungutan dengan Penghasilan Tetap atau Pendapatan Lainya yang sah
(4) Jika Kepala Desa dan Perangkat Desa tidak melakukan apa yang dismapaikan ayat
(1) maka akan dituntut sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang
berlaku
BAB.V
PENUTUP

Pasal 11
Peraturan Desa……. ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Desa.

Ditetapkan di : …………..
Pada tanggal : …………….

KEPALA DESA………..

…………..
Diundangkan di : ………………..
Pada tanggal : ……………..

SEKRETARIS DESA………..

……………..

BERITA DESA ………. TAHUN ………NOMOR ……….


LAMPIRAN.I

Peraturan Kepala Desa …..


Nomor :
Tanggal :
Tentang : Pungutan Sewa Gedung
Pertamuan Desa……

KOP DESA

SURAT PERJANJIAN
SEWA ASET DESA BERUPA……….

Pada Hari Ini………, Tanggal……….., Tahun Dua Ribu….., yang bertanda tangan di bawah
ini :
1. Nama :
Alamat :
Pekerjaan :
NIK :
Selanjutnya Disebut Penyewa dan Pihak Pertama

2. Nama :
Alamat :
Pekerjaan :
NIK :
Selanjutnya Mewakili Pemerinntah Desa….. dan Disebut Pihak Kedua

Pihak Pertama dan Pihak Kedua , Sepakat untuk mengadakan Perjanjian Sewa Aset Desa
Berupa………, dengan Ketentuan :
1. Pihak Kedua Menyerahkan Aset Desa Karena Sewa, Berupa :
a. ………….,
b. ………….,
c. Dst…….
Kepada Pihak Pertama, Terhitung Mulai Pukul /Tanggal (*coret salah – satu)…… s.d…….
2. Pihak Pertama Menyerahkan Uang Sewa Kepada Pihak Kedua Sebesar Rp. …………(Terbilang )
3. Pihak Pertama Bertanggung Jawab Apabila Aset Desa Yang diserahkan oleh Pihak Kedua Kepada
Pihak Pertama Sebagaaiamana dijelaskan angka 1 (satu ) diatas terdapat kerusakan atau merubah
fungsinya
4. Apabila Pihak Pertama Tidak melaksanakan sebagaimana dijelaskan angka 2 dan 3 diatas, maka
Pihak Kedua dapat menarik kembali Aset Desa yang diserahkan kepada Pihak Pertama
5. Setelah Masa Menyewa Selesai sebagaimana dijelaskan angka 1 diatas, maka Pihak Pertama Wajib
menyerahkan Aset Desa Berupa…….kepada Pihak Kedua
6. Dalam hal terdapat Kahar, maka Perjanjian ini akan disepakati kembali oleh kedua belah pihak

Pihak Pertama Pihak Kedua


Penyewa Aset Desa Berupa…. Mewakili Pemerintah Desa………

Anda mungkin juga menyukai