Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Umar Jaisyurrahman

NIM : 1705621078
S1 Manajemen D
PERAN PEMUDA MUSLIM di ERA MILENIAL
Beri aku 1000 orang tua niscaya kan kucabut semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda
niscaya aku akan guncangkan dunia. Kata Bung Karno dalam pidatonya, perkataan itu
bukanlah imajinasi seorang Bung Karno belaka akan tetapi hal ini menunjukkan peranan
seorang pemuda yang begitu besar dalam segala hal terkhusus dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara serta menjaga keutuhannya.
Pemuda suka diidentikkan dengan usia yang masih muda, dan belum banyak pengalaman
yang didapat. Bukan itu saja pemuda kerap kali dinilai dengan seorang yang memiliki pola
pikir yang cukup labil dan belum begitu sempurna serta emosi yang belum dapat
dikendalikan dengan baik. Namun disinilah letak kekuatan yang dimiliki oleh seorang
pemuda yaitu semangat yang positif, kreatif, dan berpikir eksplosif. Akan tetapi dalam era
globalisasi ini begitu banyak tantangan yang harus dilalui oleh The Agent of Change satu
anyak ini.
Banyak sekali kisah yang telah lalu berhubungan dengan semangat seorang pemuda terutama
muslim yang dengan ghirahnya talah mencapai derajat yang cukup tinggi. Bagaimana kisah
ashabul kahfi yang pergi dan lari dari kekafiran dan kemaksiatan rajanya dengan hati yang
teguh menuju cahaya Tuhannya dengan bersembunyi di sebuah gua selama ratusan tahun dan
diselamatkan oleh Allah karena kegigihan yang telah mereka tunjukan.
Kita lihat kembali, bagaimana seorang pemuda muslim pada zaman Rasulullah SAW, telah
ditunjuk sebagai pemimpin perang langsung oleh rasullullah SAW ditengah perbedaan
pendapat oleh sahabat-sahabat yang lainnya tentang seberapa pantasnya ia memimpin sebuah
peperangan, Usamah bin Zaid namanya. Usianya baru menginjak 18 tahun tetapi ilmu serta
kematangannya telah diakui oleh Rasulullah sendiri.
Tidak jauh dari negeri kita, 10 November 1945 pertempuran Surabaya pecah dengan pasukan
sekutu 100.000 rakyat Surabaya tewas pada pertempuran tersebut 200 ribu lainnya
mengungsi karena kota telah rusak parah, seorang pemuda 20 tahun, Sutomo namanya
berorator ditengah kacaunya peperangan demi mengangkat jiwa-jiwa pribumi Surabaya
pekikan takbir terlontar dengan lantang dari ucapannya membuat terbakarnya semangat
rakyat Surabaya dan akhirnya kemenangan berada pada pihak Surabaya atas sekutu yang baru
saja menang dengan jepang.
Dari kisah-kisah yang telah lalu, seharusnya membuat pemuda terutama pemuda muslim tahu
akan kemampuan yang dimilikinya begitu mereka tahu maka potensi yang ada dalam diri
mereka akan terus bereksplosif siring berjalannya waktu. Akan tetapi ada satu hal yang kita
harus ketahui bagaikan dakwah Rasul dan para sahabatnya walaupun cahaya kebaikan yang
akan mereka sampaikan tetapi akan ada saja yang selalu datang untuk meredupkannya
kembali. Maka sebelum seorang pemuda maju ke medan pertempuran yang sebenarnya
mereka harus mengetahui tantangan yang akan mereka lalui baik dari dalam diri mereka
ataupun dari sesuatu yang mereka tidak lihat.

Anda mungkin juga menyukai