id
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Afiks ke-an merupakan salah satu afiks yang tergolong produktif dalam
Pada penelitian ini, afiks ke-an diketahui berfungsi sebagai pembentuk leksem
analisis data, pola pembentukan kata dengan afiks ke-an dalam morfologi
Tabel 1.
Pola Pengimbuhan Afiks Derivasional ke-an
38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
melalui afiksasi ke-an. Seperti yang ditampilkan dalam tabel, proses morfologi
derivasional berupa afiksasi ke-an pada penelitian ini dibagi menjadi dua jenis,
Pada penelitian ini, konfiks ke-an merupakan jenis afiks yang produktif
(6) Sesuai PKPU No.20/2018, mantan napi korupsi, eks napi bandar
narkoba, dan pelaku kejahatan seksual terhadap anak dilarang
menjadi caleg. (8/S/30918/hlm.2)
teknik bagi unsur langsung, diketahui bahwa kejahatan terdiri atas dua
unsur, yaitu pertama adalah afiks ke-an yang merupakan morfem terikat
karena tidak dapat berdiri sendiri dan harus menempel pada morfem lain
commit
merupakan morfem bebas to user
yang juga sebagai bentuk dasar dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
inti yang mana kehadirannya bersifat mutlak harus ada. Kadar keintian
sebagai berikut.
(6a) Sesuai PKPU No.20/2018, mantan napi korupsi, eks napi bandar
narkoba, dan pelaku kejahatan seksual terhadap anak dilarang
menjadi caleg.
(6b) *Sesuai PKPU No.20/2018, mantan napi korupsi, eks napi bandar
narkoba, dan pelaku jahat seksual terhadap anak dilarang menjadi
caleg.
pada data tersebut memang mutlak harus ada. Selain itu, pengujian
Kejahatan tergolong dalam kelas nomina dengan dasar ciri nomina, yaitu
dapat didahului oleh partikel sangat → sangat jahat, lebih → lebih jahat,
Data (7) dan (8) menunjukkan bentuk turunan dari afiksasi ke-an berupa
kesabaran terdiri atas unsur afiks ke-an yang dibubuhkan pada dasar
Kedua nomina ke-an tersebut diturunkan dari dasar yang termasuk dalam
SABAR → KESABARAN.
commitbentuk
pergeseran kelas kata antara to userdasar dan bentuk turunan yaitu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
B A C
- -JAHAT -
terjahat I - Adj.
menjahati
dijahati
kujahati
II - V
kaujahati
diajahati
terjahati
penjahat
III - N
kejahatan
Pada paradigma dari dasar JAHAT tersebut, terdapat kata terjahat yang
seperti yang diperlihatkan pada paradigma III, yaitu kata penjahat dan
B A C
- -LEMAH -
terlemah I - Adj.
melemah
melemahkan
dilemahkan II - V
terlemahkan
memperlemahkan
pelemahan
III - N
kelemahan
ini ditandai dengan perbedaan kategori, yaitu dasar adjektiva dan turunan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
B A C
- -SABAR -
tersabar I - Adj.
bersabar
menyabarkan II - V
mempersabar
penyabar
III - N
kesabaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
berikut.
berfungsi mengubah leksem Adj. menjadi leksem N seperti pada data (6),
(7), dan (8) yaitu leksem Adj. JAHAT, LEMAH, dan SABAR menjadi
b. Afiks ke-an + V → N
(9) Peperangan adalah salah satu gejala sosial di mana terdapat lebih
dari satu kelompok manusia yang berambisi untuk saling serang
dengan demi memperoleh kemenangan.
(117/PS/ES&UK/hlm.55)
kemenangan terdiri atas dua unsur, yaitu morfem terikat afiks ke-an dan
Sama halnya dengan kejahatan pada data (6), afiks ke-an pada
harus ada. Kadar keintian afiks ke-an pada kemenangan ini dapat diuji
cara melesapkan afiks ke-an yang merupakan unsur pokok pada satuan
lingual tersebut. Berikut adalah pelesapan unsur afiks ke-an pada data.
(9a) Peperangan adalah salah satu gejala sosial di mana terdapat lebih
dari satu kelompok manusia yang berambisi untuk saling serang
dengan demi memperoleh kemenangan.
(9b) *Peperangan adalah salah satu gejala sosial di mana terdapat
lebih dari satu kelompok manusia yang berambisi untuk saling
serang dengan demi memperoleh menang.
dalam kategori verba dengan ciri antara lain, yaitu 1) dapat didampingi
→ *lebih menang, dan agak → *agak menang yang merupakan ciri dari
adjektiva.
B A C
-MENANGI -MENANG -MENANGKAN
memenangi memenangkan
dimenangi dimenangkan
kumenangi kumenangkan I-V
kaumenangi kaumenangkan
diamenangi diamenangkan
pemenang
II - N
kemenangan
nomina pe- dari dasar MENANG yang memiliki makna ‘orang yang
Maka, berkaitan dengan masalah yang dikaji dalam penelitian ini, nomina
dasar verba yang menurunkan nomina juga ditunjukkan oleh data berikut.
Kata kesepakatan pada data (10) merupakan bentuk nomina ke-an yang
derivasional yang dapat mengubah kelas kata, yaitu dari verba menjadi
commit to user
dasar SEPAKAT seperti berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
B A C
-SEPAKATI -SEPAKAT -
menyepakati
disepakati
kusepakati I-V
kausepakati
diasepakati
kesepakatan II - N
menang dan sepakat yang tergolong sebagai verba dasar. Pada penelitian
dibentuk dari verba dasar, melainkan juga dibentuk dari verba turunan
(11) Ketersediaan benih bawang putih yang bagus menjadi hal yang
sangat penting. (13/S/30918/hlm.3)
ke-an yang dibentuk dari dasar verba tersedia. Verba tersedia termasuk
dalam kategori verba turunan yaitu berupa verba berafiks yang ditandai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
seperti berikut.
B A C
- -SEDIA -SEDIAKAN
tersedia menyediakan
disediakan
kusediakan I-V
kausediakan
tersediakan
penyedia
penyediaan II - N
ketersediaan
menjadi nomina.
kategori verba, baik verba dasar maupun verba turunan menjadi nomina.
menjadi KETERSEDIAAN.
diturunkan dari bentuk dasar dengan kelas adverbia seperti pada data
berikut ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
dua unsur. Pertama adalah afiks ke-an yang merupakan morfem terikat,
mutlak harus ada pada data karena ketidakhadiran unsur pokok pada data
keintian dari unsur pokok afiks ke-an dapat diuji dengan teknik lesap
ke-an pada data. Pada data (12a), kehadiran afiks ke-an yang membentuk
pada (12b) menunjukkan bahwa afiks ke-an merupakan unsur pokok yang
nomina dengan ciri yaitu tidak dapat didampingi oleh partikel tidak →
kelas kata, yaitu dari bentuk dasar mungkin yang berkategori adverbia
B A C
- -MUNGKIN -
berkemungkinan memungkinkan
I-V
dimungkinkan
kemungkinan II - N
leksem Adv. menjadi leksem N seperti pada data (12), yaitu leksem Adv.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
kelas kata pada penelitian ini tidak hanya membentuk kata dengan
diketahui bahwa kesatuan terdiri atas dua unsur, yaitu morfem terikat
berupa afiks ke-an dan morfem bebas satu. Leksem SATU pada proses
Afiks ke-an juga merupakan unsur inti yang mana memiliki sifat
dan satu pada kalimat. Pelesapan afiks ke-an pada (13b) menyebabkan
oleh partikel dari → dari kesatuan hidup. Sementara itu, satu tergolong
apel; serta 2) tidak dapat didahului oleh partikel tidak → *tidak satu atau
B A C
- -SATU -
kesatu I - Num.
menyatu menyatukan
bersatu disatukan
kusatukan II - V
kausatukan
commit to user diasatukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
mempersatukan
penyatu
penyatuan
pemersatu
III - N
pemersatuan
satuan
kesatuan
numeralia menjadi nomina serta adanya makna ‘benda’ yang ciri makna
Selain itu, afiks derivasional ke-an juga berfungsi mengubah leksem Num.
menjadi leksem N seperti pada data (13), yaitu leksem Num. SATU
afiks ke-an yang dibentuk dari nomina. Meskipun tidak ada perubahan
proses afiksasi ke-an yang terdiri atas dua unsur lingual, yaitu morfem
terikat berupa afiks ke-an dan morfem bebas menteri. Dilihat dari segi
tidak terjadi perubahan kategori atau kelas kata. Meskipun tidak terdapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
benda + +
bernyawa + -
tidak bernyawa - +
manusia + -
bukan manusia - +
bahwa kata menteri memiliki ciri sebagai benda bernyawa dan merupakan
nomina karena memiliki ciri sebagai benda. Namun ketika diuji lebih
dimiliki oleh menteri dan tidak dimiliki oleh kementerian. Hal ini
nomina, namun tidak dapat saling menggantikan dalam kalimat. Hal itu
seperti berikut.
kepada importir bawang putih dan petani agar tidak salah dalam memilih
pihak kementerian, dan tidak menunjuk pada satu personal. Sementara itu,
commit to user
memiliki hubungan derivasional. Hubungan derivasional tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
seperti berikut.
B A C
- -MENTERI -
kementerian I-N
ke-an yang tidak diikuti oleh adanya perubahan kelas kata juga
Data (15) dan (16) menunjukkan bentuk turunan dari afiksasi ke-an
B A C
- -INDONESIA -
keindonesiaan I-N
B A C
- -RAJA -
kerajaan I-N
merajai meraja merajakan I-V
Paradigma (a) dan (b) menunjukkan bahwa kedua bentuk nomina yaitu
turunan tersebut berasal dari dasar nomina, bentuk turunan dan dasar
menteri pada data (14). Nomina Indonesia merupakan bentuk lingual atau
kata yang menunjuk pada referen yang konkret, yaitu sebuah negara di
seorang raja.
Berdasarkan uraian data (14), (15), dan (16), diketahui bahwa afiks
diturunkan dari dasar verba, nomina, dan adjektiva. Berikut adalah uraian
a. Afiks ke-an + V → V
berupa verba.
Kata ketinggalan pada data (17) merupakan bentuk turunan dari proses
ke-an dan morfem bebas tinggal. Pada proses morfologi ini, morfem
bebas tinggal juga berperan sebagai bentuk dasar. Kedua bentuk tersebut,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66
*sangat tinggal.
verba, namun karena memiliki arti leksikal yang berbeda, maka keduanya
B A C
-TINGGALI -TINGGAL -TINGGALKAN
meninggali meninggal meninggalkan
ditinggali ditinggal ditinggalkan
kutinggali kutinggal kutinggalkan I-V
kautinggali kautinggal kautinggalkan
- tertinggal -
peninggal
peninggalan II - N
ketertinggalan
ketinggalan III - V
itu, ketinggalan juga memiliki ciri makna malafektif, yaitu makna yang
menyatakan kerugian atau sisi negatif yang tidak dimiliki oleh bentuk
leksem lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
68
Verba ke-an yang dibentuk dari dasar verba secara derivasional juga
Bentuk kehabisan pada data (18) dan kelihatan pada data (19) terdiri atas
dua unsur lingual, yaitu afiks ke-an dan habis serta afiks ke-an dan lihat.
kategori verba dan diturunkan dari dasar yang berkategori verba. Hal
tidak habis, tidak lihat; serta 2) tidak dapat didampingi oleh partikel
habis. Sama halnya dengan data (17), meskipun kehabisan dan kelihatan
berikut.
B A C
-HABISI -HABIS -HABISKAN
menghabisi menghabiskan
dihabisi dihabiskan I-V
kuhabisi commit to user kuhabiskan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
69
kauhabisi kauhabiskan
- terhabiskan
penghabisan II - N
kehabisan III - V
D secara tidak disengaja”. Arti leksikal tersebut tidak dimiliki oleh leksem
B A C
-LIHATI -LIHAT -
melihati melihat -
dilihati dilihat
I-V
kulihati kulihat
kaulihati kaulihat
penglihatan II - N
kelihatan III - V
Berdasarkan uraian dari analisis terhadap data (17), (18), dan (19)
kategori verba menjadi verba. Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa
pada data (17), (18), dan (19), yaitu leksem V TINGGAL, HABIS, dan
KELIHATAN.
b. Afiks ke-an N → V
Jika pada data (17), (18), dan (19) ditunjukkan verba ke-an yang
diturunkan dari dasar verba, maka berikut ini dipaparkan data yang
Pada data (20) dan (21) terdapat kata kesorean dan kesiangan yang
commit
merupakan bentuk turunan to user ke-an. Melalui teknik bagi unsur
dari afiksasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71
langsung, diketahui bahwa kesorean dan kesiangan terdiri atas dua unsur,
yaitu afiks ke-an yang merupakan morfem terikat dan sore pada kesorean
atau siang pada kesiangan yang merupakan morfem bebas. Morfem sore
dan siang juga berperan sebagai bentuk dasar yang pada proses morfologi
Kedua bentuk turunan dari afiksasi ke-an tersebut diturunkan dari dasar
nomina, yaitu sore dan siang. Penggolongan kata kesorean dan kesiangan
dalam kategori verba didasarkan pada ciri verba antara lain, yaitu 1) dapat
kesiangan. Sementara itu, sore dan siang yang merupakan bentuk dasar
didampingi oleh partikel tidak → *tidak sore, *tidak siang; serta 2) dapat
(22) Sintra, nama burung murai batu Samura, sudah mati keracunan
dedak. (104/A/AH/2015/hlm.58)
Pada data (22) terdapat kata keracunan yang merupakan bentuk turunan
dari afiksasi ke-an. Melalui teknik bagi unsur langsung, kata keracunan
commit
dapat diuraikan unsur-unsur to user
pembentuknya yaitu berupa afiks ke-an yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
72
unsur pokok yang mana melalui pengujian dengan teknik lesap diketahui
(22a) Sintra, nama burung murai batu Samura, sudah mati keracunan
dedak.
(22b) *Sintra, nama burung murai batu Samura, sudah mati racun
dedak.
Pelesapan unsur afiks ke-an seperti yang dapat dilihat pada (22b)
kategori verba didasarkan pada ciri verba antara lain, yaitu 1) dapat
partikel tidak → *tidak racun serta 2) dapat didahului oleh partikel dari
paradigma berikut.
B A C
- -SORE -
kesorean I-V
B A C
- -SIANG -
kesiangan I-V
B A C
- -RACUN -
meracuni meracun -
diracuni diracun
kuracuni kuracun I-V
kauracuni kauracun
- beracun
peracun
II - N
peracunan
keracunan III - V
bentuk dasar dan bentuk turunan yang dihasilkan dari proses tersebut.
afiks derivasional ke-an dapat dibuat pola dan diuraikan sebagai berikut.
mengubah leksem N menjadi leksem V seperti pada data (20), (21), dan
yang tergolong dalam kategori verba dan nomina, verba ke-an juga
perubahan kelas kata, yaitu dari dasar adjektiva yang menurunkan bentuk
(24) Nasib buruk, nasib baik, mati, kecelakaan, hadiah, rezeki, hanya
Allah yang mengatur. (87/E/TL/2015/hlm.143)
peristiwa serta memiliki ciri arti sebagai benda dan tergolong sebagai
nomina. Lain halnya dengan pada (23) yang mana kecelakaan memiliki
B A C
- -CELAKA -
secelaka I - Adj.
mencelakai mencelakakan
II - V
dicelakai *dicelakakan
kecelakaan III - N
kecelakaan IV - V
(25) Amirza kesulitan mengatasi biaya sekolah, dan kali ini situasi
gawat karena dia juga memerlukan biaya sebab istrinya harus
dirawat di rumah sakit. (103/A/AH/2015/hlm.53)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
77
derivasional dari dasar SULIT dapat ditelusuri pada paradigma berikut ini.
B A C
- -SULIT -
tersulit I - Adj.
kesulitan menyulitkan
II - V
mempersulit
penyulit
III - N
kesulitan
berupa kata tersulit yang menyatakan makna ‘paling sulit’. Sementara itu,
merupakan bentuk verba, dan paradigma III yang berupa nomina. Verba
CELAKA dan SULIT yang berkategori adjektiva melalui afiks ke-an yang
Selain itu, afiks ke-an juga berfungsi mengubah leksem Adj. menjadi
leksem V seperti pada data (23) dan (25), yaitu leksem Adj. CELAKA dan
penelitian ini, telah dinyatakan bahwa afiks ke-an memiliki fungsi menurunkan
kata yang berkategori sebagai nomina dan verba melalui proses morfologi
derivasional. Sementara itu, masalah mengenai makna yang terbentuk dari proses
Kata kebencanaan pada data (26) termasuk dalam kelas nomina dan
derivasional ke-an pada dasar bencana dan menurunkan kata kebencanaan ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
79
Pada data (26), afiks ke-an menurunkan makna ‘perihal bencana’. Makna
nomina konkret menjadi nomina abstrak juga ditemukan pada data berikut.
(27) Objek kajian sosiologi yaitu manusia, yang bukan hanya dikaji
oleh sosiologi saja tapi juga oleh berbagai disiplin keilmuan lain
seperti ilmu kedokteran, psikologi, antropologi, demografi, dan
sebagainya.(109/PS/ES&UK/hlm.5)
Pada data (27) terdapat nomina keilmuan dan kedokteran. Kedua nomina
tersebut merupakan bentuk turunan dari afiksasi ke-an pada dasar ilmu dan
dokter. Kata keilmuan bermakna ‘hal yang berhubungan dengan ilmu atau hal
dengan dokter atau hal mengenai dokter’. Kedua bentuk nomina tersebut
menunjuk pada segala hal yang berkaitan dengan ilmu pada keilmuan dan
tersebut, afiks ke-an berfungsi membentuk nomina dari dasar nomina dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
80
Makna ini tidak hanya muncul pada bentuk turunan dengan kategori
nomina denomina atau nomina yang diturunkan dari dasar berupa nomina.
Makna ini muncul pada semua bentuk turunan dari afiksasi ke-an yang
berkelas nomina. Misalnya pada data berikut yang merupakan nomina dari
verba.
Pada data (28) terdapat kata kehidupan yang merupakan bentuk turunan
diturunkan dari verba rindu dan menyatakan ‘hal yang berhubungan dengan
hidup’. Alwi, et al. (2014) menyatakan makna bentuk nomina ke-an tersebut
sebagai ‘hal yang berhubungan dengan verba’. Data lain yang menunjukkan
Kata kedatangan pada data (29) termasuk dalam kelas nomina dari dasar
berupa verba datang. Nomina ke-an tersebut menyatakan makna ‘hal yang
afiks ke-an membentuk makna ‘hal yang berhubungan dengan D’ pada bentuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
81
(30) Sejak tadi mata Amelia selalu melirik ke sana, berharap Bapak
muncul di tengah keramaian trotoar jalanan, menyibak
lalu-lalang pengunjung. (67/E/TL/2015/hlm.6)
Data (30) menunjukkan bentuk nomina keramaian yang diturunkan dari dasar
data (30) juga menyatakan suasana atau keadaan ramai. Oleh karena itu, dapat
dinyatakan bahwa afiks ke-an yang menurunkan bentuk nomina dari dasar
dengan D’.
makna ‘tempat’ atau ‘wilayah kekuasaan’. Misalnya pada data berikut ini.
Pada data (31) terdapat kata kecamatan yang merupakan bentuk turunan dari
afiksasi ke-an. Kata kecamatan diturunkan dari dasar berupa nomina camat.
dan menunjuk pada referen berupa ‘wilayah yang dipimpin oleh seorang
camat’. Oleh karena itu, dapat dinyatakan afiks ke-an menurunkan bentuk
nomina dengan makna ‘tempat atau wilayah kekuasaan yang tersebut pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
82
tersebut pada D’
tersebut pada bentuk dasar (D)’. Makna tersebut muncul ketika afiks
Pada data (32) terdapat kata kehilangan yang termasuk dalam kategori
verba. Kehilangan merupakan bentuk verba yang diturunkan dari verba dasar
berperan sebagai penderita ini terjadi secara tidak sengaja. Oleh karena itu,
makna ini juga berkorelasi dengan perbuatan yang tidak disengaja atau bukan
atas kehendak subjek yang tertimpa ‘perbuatan, keadaan, atau hal’ tersebut.
Selain berkaitan dengan perbuatan yang tidak disengaja, makna ini juga
dengan kategori verba yang diturunkan dari pembubuhan afiks ke-an berupa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
83
(33) Sintra, nama burung murai batu Samura, sudah mati keracunan
dedak. (104/A/AH/2015/hlm.58)
nomina racun. Verba keracunan menyatakan bahwa subjek pada kalimat data
(33) yaitu Sintra mengalami terkena racun secara tidak sengaja dan
akibat tertimpa keadaan, perbuatan, atau hal juga ditemukan pada bentuk
verba ke-an yang diturunkan dari dasar adjektiva seperti pada data berikut.
(34) Amirza kesulitan mengatasi biaya sekolah, dan kali ini situasi
gawat karena dia juga memerlukan biaya sebab istrinya harus
dirawat di rumah sakit. (103/A/AH/2015/hlm.53)
Kata kesulitan pada data (34) merupakan bentuk verba yang diturunkan dari
adjektiva sulit. Data (34) menyatakan bahwa subjek Amirza berada dalam
keadaan sulit atau mengalami kesulitan untuk memenuhi biaya sekolah. Kata
negatif atau sesuatu yang tidak menyenangkan. Kategori verba ke-an yang
berkorelasi dengan makna ini tidaklah produktif sehingga dalam penelitian ini
verba yang menyatakan makna ‘dapat di-D atau ter-D’. Makna ini ditemukan
Kata kelihatan pada data (35) diturunkan dari dasar verba lihat. Verba
dengan ciri makna tidak disengaja. Oleh karena itu, dapat dinyatakan afiks
ke-an memiliki fungsi dapat menurunkan verba dengan makna ‘dapat di-D
commit to user