Anda di halaman 1dari 21

PEDOMAN INSPEKSI CRANE

berikut adalah daftar komponen


dasar mobile crane yang harus
diperiksa saat melakukan inspeksi.

1
1. Buku Petunjuk Pengoperasian
Buku petunjuk pengoperasian dan perawatan
dari perusahaan pembuat (manufacturer)
sebaiknya ada untuk setiap mobile crane yang
digunakan. Buku manual ini menerangkan
kriteria inspeksi, pengoperasian, juga perawatan
dan biasanya spesifik untuk tiap mobile crane.

2
2.Proteksi Pada Mesin
• Semua bagian bergerak pada mesin seperti
roda gigi, rantai yang bergerak kanan-kiri atau
berputar harus di berikan proteksi atau di-
isolasi (dijauhkan dari jangkauan orang).

3
3. Proteksi Jangkauan Pergerakan
• Jangkauan pergerakan dari
counterweight crane harus
ditegaskan dan diberi tanda/
proteksi untuk mencegah orang
atau peralatan lain tertabrak oleh
pergerakannya. Hal ini juga harus
diperhatikan khususnya ketika crane
beroperasi di dekat bangunan atau
struktur lain. Proteksi jangkauan
pergerakan ini dapat juga berupa
tanda peringatan, tidak harus
berupa barikade atau pagar.

4
4. Tanda Peringatan Tegangan Tinggi
• Tanda peringatan tegangan
tinggi harus terpasang pada
setiap sisi luar peralatan dan
pada counterweight crane.

5
• Boom stops adalah peralatan
keselamatan yang dirancang dan 5. Boom Stops
dipasang sedemikian rupa yang
dapat menghentikan atau
mematikan pergerakan boom.
Kegunaan dari boom stops ini adalah
untuk mencegah boom dinaikkan ke
titik dimana pusat gravitasi bergeser
ke bagian belakang crane yang dapat
menyebabkan boom terjatuh ke
belakang akibat kurangnya
ketahanan dan/ atau kendali atas
pergerakan boom.
• Boom stops dapat di-cek fungsinya
dengan menaikkan boom secara
sangat perlahan sampai terjadi
kontak dengan boom stop dan boom
berhenti bergerak. 6
6. Jib Boom Stops
• Jib stops adalah alat
pengendali yang di-desain
untuk mencegah jib
dinaikkan sampai ke titik
dimana jib dapat
terbalik/terjungkir ke
sambungan boom. Seperti
halnya boom stops, jib stops
ini dirancang untuk
memperingatkan operator
bahwa pergerakan jib
hampir mendekati titik
dimana dapat terjadi
gerakan balik arah/
memutar jika jib terus
dinaikkan. 7
7. Indikator Sudut Boom
• Indikator Sudut Boom diperlukan untuk
menunjukkan sudut antara ujung boom terhadap
permukaan mendatar. Indikator ini dapat berfungsi
secara mekanis (dengan gravitasi) atau elektronis,
dengan display yang ditampilkan di ruang kemudi.
Besar sudut boom menentukan kapasitas beban
dan jangkauan kerja boom.

8
8. Boom Hoist Disconnects
• Boom Hoist
Disconnects dirancang
untuk secara otomatis
menghentikan
pergerakan boom
ketika boom mencapai
sudut tertentu yang
membahayakan

9
9. Peralatan Indikator Kemiringan
• Mengukur kemiringan crane
sangatlah penting. Jika
kemiringan crane berubah
sebanyak 1o hal itu
mengindikasikan adanya
pembebanan berlebih pada
satu sisi crane, sehingga dapat
mempengaruhi kapasitasnya
secara struktural. Hal itu juga
dapat mengakibatkan
bertambahnya radius (jarak
tempuh) beban ketika crane
digerakkan memutar ke arah
kuadran lain
10
10. Sheaves
• Semua sheave harus di-cek untuk
melihat adanya retak, celah, atau
kerusakan lain. Longgar/ aus pada
bearing (bantalan) atau bushing
(bantalan luncur) harus
diperhatikan. Permukaan celah
sheave harus halus dan sedikit
lebih lebar daripada wire rope
(tali) yang digunakan. Umumnya
pada crane hidrolik, pelindung
sheave untuk mencegah wire
rope terlepas dari sheave, berupa
pin yang dapat dilepas. Pastikan
bahwa semua pin tersebut
terapasang pada tempatnya. 11
11. Main Hoist dan Auxiliary Drums
• Pembungkus drum dan sisi tepinya
harus dicek apakah ada retak atau
kelainan lain dan kekencangan baut
pengikat kerekan harus diperiksa.
Gerakan tidak normal dari drum
terhadap bearing-nya harus
diperhatikan. Wire rope yang terpasang
pada drum harus sesuai dengan
spesifikasi perusahaan pembuatnya
dan tidak boleh "overspooled"
(tergulung berlebihan). Dengan kata
lain, saat wire rope tergulung penuh
pada drum, sisi tepi drum harus lebih
tinggi daripada kumparan wire rope.
Alat gulung lainnya, seperti roller
(penggulung), atau indikator putaran
drum, harus berfungsi dengan baik.

12
12. Main Boom, Jib dan Boom Extension
• Semua komponen
sambungan boom harus
dicek apakah ada tanda-
tanda retak, bengkok, atau
deformitas (kelainan) lain.
Pada crane hidrolik,
perhatian khusus harus
diberikan pada sisi bagian
atas boom karena bagian ini
adalah bagian yang paling
banyak menghasilkan gaya ke
atas, terutama saat
menaikkan boom atau
pengangkatan beban. Semua
pin pada sambungan dan
baut-baut juga harus
diperiksa. Bantalan-bantalan
(wear pad) harus di-stel
dengan benar atau diganti
bila perlu. 13
13. Hook dan Hook Block (Pengunci)
• Hook harus diperiksa untuk
melihat adanya tanda-tanda
keretakan atau
penyimpangan/ perubahan
bentuk di atas toleransi. Hook
tidak boleh dilas ataupun
dipanaskan. Hook dan
penguncinya harus diberikan
label untuk menandai
kapasitas dan beratnya.
• Baut-baut pada pelat
pengunci hook (hook block)
harus dicek kekencangannya.
Hook swivel dan pelindung
sheave juga harus dicek.
14
14. Selang Hidrolik, Fitting, dan Tubing (saluran)
• Semua selang hidrolik,
fitting, swivel, dan
tubing (saluran) harus
dilihat apakah ada
tanda-tanda kebocoran.
Pada selang fleksibel,
pastikan nilai tekanan
yang tertulis pada badan
selang lebih besar
daripada tekanan
sesungguhnya yang akan
dialirkan pada selang
tersebut.

15
15. Outrigger (Beam Penyangga)
• Beam penyangga dan rangka
mesin harus dicek apakah ada
tanda-tanda keretakan atau
perubahan bentuk. Tambatan/
landasan atau bantalan beam
harus dicek apakah ada tanda-
tanda kerusakan. Tambatan/
landasan tersebut harus
terpasang dengan baik dan kuat
pada beam penyangga. Beam
penyangga harus diberikan
indikasi yang jelas untuk
menandai saat beam tersebut
sudah direntangkan (extended)
maksimal.
16
16. Grafik Rating Beban
• Grafik rating beban yang
spesifik untuk model dan
nomor seri crane yang
digunakan harus tersedia
bagi operator di work station
(ruang kerja)-nya dan
terbuat dari bahan yang
tidah mudah rusak (awet).
Semua tanda peringatan dan
data-data keselamatan kerja
juga harus tersedia bagi
operator di tempat yang
mudah terlihat saat
mengoperasikan crane
17
17. Wire rope (tali kawat)
Wire rope tidak boleh digunakan bila sudah menunjukkan
tanda-tanda sebagai berikut, antara lain :
a. Aus pada sisi luar wire rope
b. Pengurangan diameter
c. Rusak
d. Perubahan bentuk, karat, atau rusak akibat panas.

18
18. Cab (kabin/ ruang kerja) Operator
• Ruang kerja operator harus bersih dan bebas dari gangguan. Semua alat
kendali harus diberikan label sesuai dengan fungsinya dan dapat kembali ke
posisi normal dengan mudah bila tidak digunakan, kecuali bila memang
dirancang seperti demikian. Semua alat pemantau (gauge) dan indikator
peringatan (warning lights) harus berfungsi dengan baik dan sebuah alat
pemadam api ringan harus tersedia di ruang kerja operator. Kursi operator
harus terpasang dengan kokoh dan pintu kabin dapat terbuka keluar dengan
mudah. Kaca ruang kerja operator harus bebas dari retak, perubahan
bentuk, maupun kerusakan lain.

19
19. Anti-two blok
• Anti-two block
:mencegah terjadinya
benturan block/hook
dengan boom.
• Anti two block harus
dapat
memutus/menghentikan
naiknya hook block,
apabila tersentuh.

20
20. Annual Crane Inspection
Pemeriksaan Derek Tahunan

21
trimakasih

Anda mungkin juga menyukai