Anda di halaman 1dari 4

No BAB BAGIAN PASAL DESKRIPSI

1. I - 1 Ketentuan Umum
2. II Kesatu 2-20 Kepailitan
( Syarat dan Putusan Pailit )
3. II Kedua 21-64 Kepailitan
( Akibat Kepailitan )
4. II Ketiga 65-92 Kepailitan
( Pengurusan Harta Pailit )
5. II Keempat 93-112 Kepailitan
( Tindakan Setelah Pernyataan Pailitan dan
Tugas Kurator )
6. II Kelima 113-143 Kepailitan
( Pencocokan Piutang )
7. II Keenam 144-177 Kepailitan
( Perdamaian )
8. II Ketujuh 178-203 Kepailitan
( Pemberesan Harta Pailit )
9. II Kedelapan 204-206 Kepailitan
( Keadaan Hukum Debitor Setelah Berakhirnya
Pemberesan )
10. II Kesembilan 207-211 Kepailitan
( Kepailitan Harta Peninggalan )
11. II Kesepuluh 212-214 Kepailitan
( Ketentuan Ketentuan Hukum Internasional )
12. II Kesebelas 215-221 Kepailitan
( Rehabilitasi )
13. III Kesatu 222-264 Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
( Pemberian Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang dan Akibatnya )
14. III Kedua 265-294 Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
( Perdamaian )
15. IV - 295-298 Peninjauan Kembali
16. V - 299-303 Ketentuan Lain-Lain
17. VI - 304-305 Ketentuan Peralihan
18. VII - 306-308 Ketentuan Penutup

Tugas ke 2

Bahan Menimbang dan Penjelasan umum Undang-Undang 37 Tahun 2004

Menimbang :

a.bahwa pembangunan hukum nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 harus dapat mendukung dan menjamin kepastian, ketertiban, penegakan, dan
perlindungan hukum yang berintikan keadilan dan kebenaran;  Yuridis

b. bahwa dengan makin pesatnya perkembangan perekonomian dan perdagangan makin banyak permasalahan utang piutang yang timbul
di masyarakat; Sosiologis

c. bahwa krisis moneter yang terjadi di Indonesia telah memberikan dampak yang tidak menguntungkan terhadap perekonomian nasional
Sehingga menimbulkan kesulitan besar terhadap dunia usaha dalam menyelesaikan utang piutang untuk meneruskan kegiatannya;

d. bahwa sebagai salah satu sarana hukum untuk penyelesaian utang piutang, Undang-undang tentang Kepailitan (Faillissements
verordening, Staatsblad 1905:217 juncto Staatsblad 1906:348) sebagian besar materinya tidak sesuai lagi dengan perkembangan dan
kebutuhan hukum masyarakat dan oleh karena itu telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun
1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang tentang Kepailitan, yang kemudian ditetapkan menjadi Undang-Undang berdasarkan
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998, namun perubahan tersebut belum juga memenuhi perkembangan dan kebutuhan hukum
masyarakat; Yuridis
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu dibentuk Undang-undang
yang baru tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.

TUGAS HUKUM KEPAILITAN


NAMA :

1. HUSNIA CANDRA P 312012037

Anda mungkin juga menyukai