Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Dalam Ilmu Syariah
Oleh:
IKHTIYAR SETIAWAN
NIM: SPI.120310
PROGRAM STUDI JURUSAN HUKUM TATA NEGARA
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
1439 H/ 2018 M
Jambi, Mei 2018
ii
iii
iv
MOTTO
1
Surah Al-Hujurat : 13
v
ABSTRAK
vi
PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmaanirrohiim...
Allah SWT yang Maha pengasih lagi maha penyayang Dzat yang
menganugerahkan kedamaian bagi jiwa-jiwa yang senantiasa merindu akan
keMaha besaranNya. Sholawat beriring salam penggugah hati dan jiwa,
menjadi persembahan penuh kerinduan pada Habibana wanabiyana
Muhammad SAW. Alhamdulillah Maha besar Allah, sembah sujud sedalam
qalbu hamba haturkan atas karunia dan rizki yang melimpah, kebutuhan yang
tercukupi, dan kehidupan yang layak. Pada akhirnya tugas akhir (skripsi) ini
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu (insyaAllah).
Dengan hanya mengharap ridho-Mu semata, ku persembahkan Skripsi
ini untuk orang tua ku tercinta kepada Ibu tercinta (Sulasmi) yang selalu
sabar, terimaksaih atas doa yang selalu ibu panjatkan untuk kebaikan dan
kebahagianku. Dan kepada Bapak (Agustono) yang tiada terkira pengorbanan
serta tetesan keringatnya, yang tidak pernah berhenti mendoakan anaknya,
penyemangatku, dan guru terbaikku. Dan kakak terbaikku (Septian Nur
Cahyo) yang selalu peduli, memotivasi, dan menyemangatiku, serta seluruh
keluargaku yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam
penyelesaian skripsi ini.
Kepada sahabat-sahabat seperjuanganku: Tri Cahyo Purnomo, Bima,
Yaseer, Ade Triyuanda, Sanif, Ardi, Rozi. Terimakasih atas bantuannya
selama ini, semoga dari apa yang kita peroleh akan berguna bagi Agama,
Nusa dan Bangsa.
vii
KATA PENGANTAR
س ِم ه
ّللاِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِح ْي ِم ْ ِب
Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul “Pengaruh
Hegemoni Politik Masyarakat Transmigrasi Jawa Terhadap Penduduk Loka
Pada Pemilihan Kepala Desa Tahun 2016 (Studi Kasus di Desa Tambang
Emas Kecamatan Pamenang Selatan Kabupaten Merangin Tahun 2016)”
Salawat serta salam dijunjungkan kepada nabi besar Muhammad SAW yang telah
menuntun umat manusia dari zaman kebodohan hingga kezaman yang penuh akan
ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.
1. Dr. H. Hadri Hassan, MA selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Akademik, Ibuk Dr. Rahmi Hidayati. S.Ag, M.HI, selaku Wakil Dekan II
Bidang Administrasi, dan Ibuk Dr. Yuliatin S.Ag., M.HI, Selaku Wakil Dekan
Jambi;
4.
viii
ix
DAFTAR ISI
MOTTO .............................................................................. v
ABSTRAK ........................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
x
BAB II METODE PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN
xi
2. Hegemoni Etnis dalam Pilkades Desa Tambang Emas ...... 44
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................... 55
B. Saran ............................................................................. 56
C. Penutup ......................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xii
DAFTAR SINGKATAN
UU : Undang-undang
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
BAB I
PENDAHULUAN
kepemimpinan dari suatu negara tertentu yang bukan hanya sebuah negara kota
sebagai marxis Italia, menjadi penting dalam perkembangan teori sosial oleh para
marxis dan juga kaum yang menamakan dirinya post-Marxist dewasa ini.
Hegemoni merupakan ide sentral, orisinil dalam teori sosial dan filsafat Gramsci.
Titik awal konsep Gramsci tentang hegemoni, bahwa suatu kelas dan
2
Roger Simon, Gagasan-gagasan Politik Gramsci, Yogyakarta : Pustaka Pelajar
dan Insist, 1999, Hal. 19-20.
3
Nezar Patria dan Andi Arief, Antonio Gramsci Negara dan Hegemoni,
Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2003, Hal. 115-116.
1
2
cara, yaitu kekerasan dan persuasi.4 Cara kekerasan (represif) yang dilakukan
kelas atas terhadap kelas bawah disebut dengan tindakan dominasi, sedangkan
dilakukan oleh para aparatur negara seperti polisi, tentara, dan hakim, sedangkan
pengaruh Barat kepada masyarakat dunia. Dengan fenomena inilah yang menjadi
salah satu puncak pengaruh hegemoni Barat makin meluas. Mereka berhasrat
untuk menjadi penguasa nombor satu di dunia yang menjadikan semua negara lain
menunjukkan sebuah kepemimpinan dari suatu negara tertentu yang bukan hanya
sebuah negara kota terhadap negara-negara lain yang berhubungan secara longgar
konsep ini untuk meneliti bentuk-bentuk politis, kultural, dan ideologis tertentu
yang lewatnya, dalam suatu masyarakat yang ada, sesuatu kelas fundamental
4
Roger Simon, Gagasan-gagasan Politik Gramsci, Terj. Kamdani dan Imam Baehaqi
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hal. 19.
5
Nezar Patria dan Andi Arief, Antonio Gramsci: Negara & Hegemoni (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2003), hal. 115-116.
6
Faruk, Pengantar Sosiologi Sastra (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hal. 62-63.
3
(direction) dan dominasi (dominance) itu menyiratkan tiga hal. Pertama, dominasi
dijadikan atas seluruh musuh, dan hegemoni dilakukan kepada segenap sekutu-
kekuasan negara dapat dicapai, dua aspek supremasi kelas ini, baik pengarahan
terjadi karena adanya kesetujuan yang bersifat sukarela dari kelas bawah atau
masyarakat terhadap kelas atas yang memimpin. Kesetujuan kelas bawah ini
terhadap kelas bawah tidak selamanya berjalan mulus, hambatan, dan rintangan
bisa saja datang, terutama dari kelas-kelas yang tidak menerima hegemoni
tindakan dominasi yang represif melalui aparatus negara, misalnya polisi. Dua
hegemoni Gramscian.
7
Roger Simon, Gagasan-gagasan, hal. 118.
4
menarik di Indonesia, baik itu di kalangan akademisi, pemerintah atau pun praktisi
sosial. Studi tentang demokrasi lokal tersebut sebagian besar berkosentrasi pada
dinamika politik lokal di tingkat propinsi, kabupaten dan kota dan hanya sebagian
kecil yang menembus ke desa. Padahal jauh sebelum ada pemilihan kepala daerah
(gubernur, bupati/walikota) secara langsung oleh rakyat, rakyat desa sudah lebih
awal menggelar demokrasi election secara langsung oleh rakyat dalam pemilihan
kepala desa. Pilkades secara langsung tersebut sudah diterapkan sejak Rafles
berkuasa di Nusantara. Meski Orde Baru mematikan secara tegas otonomi desa,
tetapi pemilihan kepala desa (pilkades) secara langsung tetap tumbuh di desa.8
warni demokrasi pada aras lokal. Banyak pakar yang menilai suksesi
pada level yang lebih luas. Secara teoritis, Pilkades adalah suatu bentuk yang lebih
diartikan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Dari konsepsi ini akan
sikap orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam
bagiannya, dan sikap terhadap peranan warga negara yang ada di dalam sistem itu.
8
Soetardjo Kartohadikoesoemo, 1984 dikutip dalam buku Manifesto Pembaharuan Desa,
Sutoro Eko, ed
5
Dengan kata lain, bagaimana distribusi pola-pola orientasi khusus menuju tujuan
politik diantara masyarakat bangsa itu. Budaya politik dapat dilihat dari aspek
doktrin dan aspek generiknya. Yang pertama menekankan pada isi atau materi,
menganalisis bentuk, peranan, dan ciri-ciri budaya politik, seperti militan, utopis,
Bentuk budaya politik menyangkut sikap dan norma, yaitu sikap terbuka dan
Dari hasil observasi penulis dalam suatu desa tentunya sangat beragam atau
bervariasi antara satu desa dengan desa yang lainya. Keberagaman desa dapat
dilihat diantara lain dari keberagaman suku/ras yang mendiami suatu desa
yang terjadi, salah satunya seperti pasangan calon yang mendominasi, kebanyakan
pasangan calon yang mendaftar berasal dari suku Jawa sedangkan perwakilan dari
penduduk lokal kalah jumlah atau bahkan tidak ada sama sekali, maka dari hasil
observasi ini penulis ingin mengungkap adakah pengaruh hegemoni yang terjadi
didalam unsur tatanan desa. Dari pejelasan tersebut munculah pertanyaan bahwa
sudah berjalan sesuai harapan, namun masih ada hambatan dan kendala dalam
pelaksanaannya, masih banyak warga yang tidak memberikan hak suaranya atau
Lokal pada Pemilihan Kepala Desa Tahun 2016 (Studi Kasus di Desa
2016).”
B. Batasan Masalah
Transmigrasi Jawa dan penduduk lokal dalam pemilihan Kepala Desa, Desa
C. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
adanya suatu kejelasan yang dijelaskan dan dijadikan tujuan bagi penulis
dalam skripsi ini. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah
sebagai berikut:
2. Kegunaan Penelitian
a. Penelitian ini sebagai studi awal yang dapat menjadikan suatu pengalaman
Siafuddin Jambi.
lainnya.
E. Kerangka Teori
9
Anwar, Ahyar. 2012. Teori Sosial Sastra. Yogyakarta: hal 63.
9
persuasi.
diperintahnya.
tertentu, yang lewatnya dalam suatu masyarakat yang ada suatu kelas
10
Faruk, Pengantar Sosiologi Sastra (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hal 77.
10
2. Transmigrasi
pada awal orde lama, selain tujuan demografis, sesuai dengan Undang-
sumber alam dan tenaga manusia; kesatuan dan persatuan bangsa serta
11
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1972 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
Transmigrasi
11
kesatuan bangsa.12
pemakaian atau pengunaanya. Pertanda yang baik di cari orang yang baik
12
Undang-undang No. 5 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian
12
Dimana setelah musuh itu di kalahkan dan ini sekaligus akan menambah
politik Jawa, karena atributnya tidak jelas, akan tetapi ada sesuatu hal yang
dengan adanya pola budaya yang dominan, yang berasal dari kelompok
etnis Jawa itu sendiri. Etnis ini sangat mewarnai sikap prilaku dan
Oleh karena itu ketika Claire Holt, Benedict Anderson dan James
tahun yang lampau. Dari zaman ke zaman, desa, nagari, marga ini ada dan
tetap ada sampai dewasa ini. Majapahit telah hilang, demikian pula
Belanda, penduduk Jepang telah lenyap, tetapi desa, nagari,marga itu tetap
ada. Dalam jalan sejarah ini, sebagai bukti dapat diambil kesimpulan
bahwa sesuatu negara akan tetap ada. Dari jalan sejarah ini, sebagai bukti
dapat diambil kesimpulan bahwa sesuatu negara akan tetap ada, selama
desa, nagari, marga itu ada, asal negara itu sanggup menyatukan
adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
13
Pagisyarwi, “Kekuatan politik Jawa,” Internet, diakses melalui alamat
http://www.pangisyarwi.com/index.php?option=com_content&view=article&id=6:kekuatan-
politik-jawa&catid=8&Itemid=103, diakses pada tanggal 6 Juni 2017.
14
Nasroen, Daerah Otonomi Tingkat Terbawah, (Jakarta: Beringin Trading Company,
1995), 41.
14
masyarakat, hak asal-usul, dan atau hak tradisional yang diakui dan
Indonesia.15
nilai sosial budaya masyarakat dan melaksanakan bagian bagian dari suatu
pemerintahan desa.
suatu sistem Pemerintahan desa selain dari pada BPD. Kepala Desa
15
Undang Undang RI No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa
15
ataupun bergelombang mulai di tahun 2015. Sebab jika tidak ada kepala
Desa di tahun 2015 menjadi agak kurang lengkap dan menjadi dasar alasan
desa. Unsur lain adalah perangkat desa. Dalam UU Desa, setidaknya ada
16
Kareba desa,”Undang-undang desa”, Internet, diakses melalui
http://www.karebadesa.id/2017/07/permendagri-nomor-112-tahun-2014.
16
22 pasal yang mengatur tentang Kepala Desa, dengan beragam aspek yang
diatur.17
pemerintahan desa.
17
Wikipedia, “Penyelenggaraan Desa”, Internet, diakses melalui
http://kedesa.id/id_ID/wiki/penyelenggaraan-pemerintahan-desa-dan-peraturan-desa/
18
Undang Undang RI No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa
17
Kepala Desa serentak ini ditetapkan dalam Perda. Kedua, Kepala Desa
secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Seperti penjelasan
sederajat;
e. Berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun pada saat mendaftar.
k. Berbadan sehat.
l. Tidak pernah sebagai Kepala Desa selama 3 (tiga) kali masa jabatan;
dan
b. Pra-Pemilihan
panitia pemilihan, penetapan calon Kepala Desa sebagai calon oleh panitia
c. Pemilihan
telah berusia 17 tahun atau sudah menikah berhak untuk memilih pada hari
tanpa paksaan.
d. Pasca Pemilihan
Desa.
pejabat yang ditunjuk paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah penerbitan
keputusan Bupati/Walikota.
20
F. Tinjauan Pustaka
dalam rangka menambah wawasan terhadap masalah yang akan penulis bahas,
Hegemoni ini terdapat penelitian yang memiliki kesamaan tema dengan penelitian
Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negri
Yogyakarta, ditulis pada tahun 2015, dengan judul “Hegemoni Kekuasaan dalam
Novel Bibir Merah karya Achmad Munif”.19 Dari penelitian tersebut, maka
ditulis pada tahun 2014, dengan judul “Hegemoni Mitos Nyai Roro Kidul
Terhadap Kekuasaan Jawa dalam Novel Sang Nyai Karya Budi Sardjono”.20
Adapun kesimpulan dari skripsi ini adalah bertujuan untuk mengetahui struktur
mitos dan fungsi mitos dalam novel untuk memahami mitos yang tertuang dalam
19
Shalikhatin Pawestri, “ Hegemoni Kekuasaan dalam Novel Bibir Merah karya Achmad
Munif” ‘Skripsi: Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negri Yogyakarta,2015, hlm.12.
20
Ebook, “Skripsi Herning Puspitarini,” di akses melalui alamat
https://fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/SKRIPSI, diakses pada 11
November 2017.
21
Berikutnya, penelitian yang dilakukan oleh Dewi Ayu Lestari tahun 2011,
Dari beberapa referensi diatas mulai dari penelitian Shalikatin Pawestri yang
Hegemoni Mitos, dan penelitian yang dilakukan Dewi Ayu Lestari yang berfokus
besarnya adalah dengan adanya penelitian ini maka masyarakat sadar akan
21
Larasati, Dewi ayu. 2011. “Etika Kekuasaan Jawa dalam Novel Para Priyayi karya Umar
Kayam”. Skripsi. Medan: Universitas Sumatra Utara.
BAB II
METODE PENELITIAN
kemudahan untuk mendapatkan data dan informasi dan berbagai keterangan yang
B. Pendekatan Penelitian
22
Umar, Metode Penelitian Untuk Sekripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2011), hlm. 22.
22
23
meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawanya adalah eksperimen)
Kualitatif adalah suatu rencana dan cara yang akan digunakan peneliti
untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah
induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Adapun
dokumentasi.25
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber lain sebagai
segala data yang tidak berasal dari sumber data primer yang dapat
23
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, hlm. 9.
24
Ibid: 9.
25
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2006), hlm. 16.
26
Ibid: 18.
24
obyek penelitian baik yang berbentuk Jurnal, buku, karya tulis, koran, dan
1. Wawancara
27
Syamsudin dan Vismaia S. Damainti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, hlm. 238.
28
Ibid: 239.
25
Tabel 1
Total 13
2. Dokumentasi
26
dokumen baik yang berada di desa Tambang Emas yang bertempat di Desa
Pengumpulan data dan analisis data adalah suatu kegiatan yang tidak dapat
dipisahkan, hasil dari pengumpulan data ini perlu diolah lagi yaitu mulai dari
editing sampai tabulasi data. Secara teknis, analisis data yang dipergunakan dalam
Miles dan Huberman.30Analisis ini terdiri dari reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan.
1. Reduksi Data
29
Syamsudin dan Vismaia S. Damainti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, hlm: 145.
30
Fakultas Syariah IAIN STS Jambi, Pedoman Skripsi (Syariah Press, Jambi: 2012) hlm 232.
27
2. Penyajian Data
bagan. Penyajian data juga dapat dilakukan dengan bentuk uraian singkat,
bagan antara kategori dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman
research data in the past has been narrative text,”31 Yang paling sering
kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami, selain dengan teks
31
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, hlm. 249.
28
yang naratif, juga dapat berupa, grafik, matrik dan nerwork (jejaring
kerja).
tetapi yang paling sering digunakan adalah teks yang bersifat naratif dan di
dari sumber tulisan maupun dari sumber pustaka. Dalam penelitian ini
3. Kesimpulan/Verifikasi
ditemukan bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi
32
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, hlm :252.
BAB III
Tambang Emas adalah desa yang pada mulanya adalah unit pemukiman
transmigrasi, berdiri pada tanggal 2 Januari 1981 dengan nama UPT Pamenang
VI-A1 (Unit Pemukiman Transmigrasi) dan dikepalai oleh seorang KUPT (Kepala
datang dari pulau jawa dan madura sebagian kecil keikutsertan penduduk lokal
masyarakat dan dibantu oleh Bapak M. Rifa‟i sebagai Pjs Kepala Desa setelah
selesai masa jabatan Bapak Arifudin, BCHK sebagai KUPT pamenang VI-A1
pada tahun 1986, maka pada tahun yang sama untuk pertama kalinya Desa
Tambang Emas mengadakan pemilihan Kepala Desa dan pada waktu itu Kepala
Perperiode :
1. Periode I ( Tahun 1986 s/d 1996 ) Posisi Kepala Desa dijabat oleh
29
30
2. Periode II ( Tahun 1996 s/d 1998 ) Posisi Kepala Desa dijabat oleh
3. Periode III ( Tahun 1998 s/d 2006 ) Posisi Kepala Desa dijabat oleh
4. Periode IV ( Tahun 2006 s/d 2008 ) Posisi Kepala Desa dijabat oleh
Bapak Mat Agung sebagai pejabat sementara Kepala Desa, yang pada
Sekertaris Desa.
5. Periode V ( Tahun 2009 s/d 2013 ) Posisi Kepala Desa dijabat oleh
6. Periode VI ( Tahun 2013 s/d 2015 ) Posisi Kepala Desa dijabat oleh
7. Periode VII ( Februari 2015 s/d 2016 ) Kepala Desa dijabat oleh
8. Priode VIII ( Mei 2016 s/d sekarang ) Kepala Desa dijabat oleh Bapak
Juarno.
pada tanggal 9 Juni 2008 Desa Tambang Emas diresmikan menjadi Ibu Kota
Kecamatan yang meliputi atas 4 Desa antara lainya adalah Desa Tambang Emas,
33
Dokumen rencana pembangunan desa tambang emas , tahun 2015-2020.
31
B. VISI dan MISI Desa Tambang Emas itu sendiri adalah sebagai berikut :
VISI:
Pangan dan Papan serta Pendidikan dan Kesehatan terpenuhi, Sosial Budaya
terlaksana
MISI:
b. Tertib Administrasi
b. Wanita tani
d. Pembentukan BUMDES
5. Bidang Pendidikan
6. Bidang Kesehatan
b. Pemberdayaan POSYANDU
b. Pelatihan pertanian
c. Pelatihan perikanan
a. Mengoptimalkan keamanan
C. Kondisi Geografis
salah satu dari 205 Desa di Kabupaten Merangin dan memiliki luas wilayah
2.571Ha, secara topografi terletak pada ketinggian 10 s/d 100 m diatas permukaan
laut.
33
Desa ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 3.520 jiwa yang terdiri dari
1869 laki-laki dan 1651 perempuan. Penduduk di daerah ini terdiri dari berbagai
suku seperti: Melayu, Jawa, Sunda, Batak, Minang, Tiongkok dan Suku-suku
Tabel 2
Batas Wilayah
Penetapan batas wilayah ini diperkuat dengan keluarnya dasar hukum yang
jelas dan sah dengan dikeluarkannya Perdes No 1 Tahun 2009 dan Perda No 12
Tahun 2007.
Desa Tambang Emas selain menjadi ibu kota dari Kecamatan Pamenang
Selatan juga menjadi pusat perekonomian bagi desa-desa lainnya yang berada di
34
Dokumen rencana pembangunan desa tambang emas , tahun 2015-2020.
35
Ibid.
34
Emas berkembang dengan pesat, sehingga Desa Tamang Emas mempunyai daya
tarik tersendiri.
Ada satu hal yang menarik yang menjadi kekhasan dalam praktik demokrasi
dalam hal memilih pemimpin di tingkat desa. Hal tersebut adalah tidak dipakainya
partai politik untuk mengusung calon-calon yang akan bertarung dalam pemilihan
kepala desa (Pilkades) Desa Tambnag Emas. Meskipun demikian, bukan berarti
dinamika politik dalam pilkades Desa Tambang Emas terasa hambar. Justru
dinamika pilkades memiliki daya saing yang sama dengan dinamika daya saing
kepala daerah atau presiden sekalipun. Hal tersebut terkonfirmasi dari berbagai
skala Nasional sampai skala terkecil (pilkades) dari segi rekrutmen calon, dalam
Dalam pembentukan panitia itu terpilihlah ketua Panitia Pemilihan atas nama
Dari semua itu terjaringlah Lima calon yang mendaftar sebagai Kepala Desa
Tambang Emas yang telah lulus melalui beberapa syarat yang ditetapkan oleh
ketua panitia. Sejak tanggal 7 April 2016 telah ditetapkan Daftar Pemilih Tetap
36
Karebadesa, “Pemilihan Kepala Desa”, Internet, diakses melalui
http://www.karebadesa.id/2017/07/permendagri-nomor-112-tahun-2014
36
Desa Tambang Emas tersebut, setelah dilakukan validasi ahir oleh panitia
disaksikan dan di sepakati oleh 5 (lima) bakal calon Kepala Desa Tambang Emas,
serta melibatkan berbagai unsur, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta tokoh
Tambang Emas pada saat itu sebanyak 3568 jiwa dan yang menggunakan hak
pilihnya sebanyak 2671 jiwa dan yang tidak menggunakan hak pilihnya atau
Tabel 3
terdaftar dalam
Perempuan 1748 1223 87
DPT
37
Dokumen Panitia Pemilihan Kepala Desa Tambang Emas tahun 2016.
38
Dokumen Panitia Pilkades Desa Tambang Emas tahun 2016.
37
Sumber data: Dokumen panitia pemilihan kepala desa tambang emas tahun
2016
Tabel 4
dalam DPT
Perempuan 1300
Jumlah 2671
Sumber data: Dokumen panitia pemilihan kepala desa tambang emas tahun
2016
Tabel 539
3 Laki-laki 454
Perempuan 443
Jumlah 897
Sumber data: Dokumen panitia pemilihan kepala desa tambang emas tahun
2016
diantaranya;
39
Dokumen Panitia Pilkades Desa Tambang Emas tahun 2016.
38
Gambar 1
25%
75%
Pengguna hak pilih (2671) + Tidak menggunakan hak pilih (897) = Jumlah DPT
(3568)
Dari data Tabel diatas dapat dilihat data yang paling mencolok adalah data
tabel yang tidak menggunakan hak pilihnya tau golput, sebagaimana yang telah
disampaikan oleh Bapak Darni Sudarsono selaku Ketua Panitia Pemilihan Kepala
Jadi dari pernyataan Bapak Darni Sudarsono sebagai ketua panitia Pilkades
jumlah suara yang masuk dan bisa menimbulkan bibit-bibit konflik yang tidak di
inginkan.
40
Wawancara dengan bapak Darni Sudarsono S.pd sebagai ketua panitia Pilkades, tahun
2016, 26 november 2017.
40
Gambar 2
KEPALA DESA
JUARNO
SEKRETARIS
SEKSI PEMERINTAHAN
SUPARLI
MARYONO
KAUR PERENCANAAN
STAF
IWAN
EKI RIMA
WULANDARI
KAUR KEUANGAN
SURIYAH
41
Dokumen pemerintah desa tambang emas, tahun 2018.
BAB IV
PEMBAHASAN
untuk: pertama, ingin mendapat pengakuan dan perlakuan yang setara atau
budaya. Kedua, demi menjaga dan melestarikan nilai budaya yang menjadi
mengatakan:
42
Unhas, “Faktor dan Dinamika Pilkades”, Internet, diakses melalui
Respository.unhas.ac.id/bitstream/handle, 20 Mei 2017.
41
42
merupakan suatu tanda bahwa terdapat suatu upaya yang dilakukan oleh
komoditas suara.
mengatakan:
43
Wawancara dengan Bapak Agus Prasetyo sebagai ketua karang taruna, 14 November
2017.
44
Unhas, “Faktor dan Dinamika Pilkades”, Internet, diakses melalui
Respository.unhas.ac.id/bitstream/handle, 20 Mei 2017.
43
Dalam konteks politik, hal ini menjadi menarik karena citra diri
45
Wawancara dengan Eki Rima sebagai staff kantor desa, 20 November 2017.
44
dapat meyakinkan kepada publik bahwa dirinya adalah pilihan yang tepat.
46
Wawancara dengan Bapak Juarno sebagai kepala desa terpilih, tahun 2016, 27
November 2017.
47
Federick Barth, kelompok etnik dan batasannya (edisi bahasa Indonesia), diterjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia oleh Nining I. Susilo, (Jakarta: Universitas Indonesia Prees,1988), 11.
45
Dewasa ini, etnis menjadi aspek yang penting dalam hubungan politik.
asal usul, dan karakteristik budaya. Hal serupa juga ditemukan pada
mereka.
paling tidak telah menjalin hubungan, kontak dengan kelompok etnis yang
“Dari segi suku yang sama, dari daerah yang sama lalu adanya
kedekatan dalam bermasyarakat sehingga bisa mudah dalam
berkomunikasi lebih jauh lagi.”49
48
Jhon M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Indonesia-Inggris, (Jakarta: PT. Gramedia,
1992), cet.3, 161.
49
Wawancara dengan Bapak fathul Huda sebagai Staff Desa, 13 November 2017.
46
kesukuan dan dari daerah asal yang sama menjadi penentu dalam
Tahun 2016
1. Faktor Dominasi
Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa suku etnis Jawa
50
Wawancara dengan Shodiqul Staff Kecamatan Pamenang Selatan pada tanggal 10
agustus 2017.
47
etnis suku campuran berada di posisi kedua dan etnis lokal menepati posisi
terakhir.
di pungkiri lagi bahwa peran dari etnis suku Jawa sangat kuat dan kental
2. Faktor Keinginan
“Saya pribadi selaku kepala desa terpilih ikut maju pada pemilihan
kepala desa karena mendapat dukungan dari masyarakat, kebetulan
dulu saya pendamping lokal desa dan dari PNPM mandiri
perdesaan itu selama 7 tahun dan mengelola dana miliyaran rupiah
itu awal saya mencalonkan diri sebagai calon kepala desa dan
merasa mampu untuk memimpin desa”.51
calon dalam mengikuti pemilihan pada saat itu adalah karena sudah
51
Wawancara dengan Bapak Juarno kepala desa terpilih, tahun 2016, 27 November 2017.
48
“Di Desa Tambang Emas ini ada banyak masyarakat yang dibawah
kesejahteraan, maka yang saya tawarkan kepada masyarakat adalah
bagaimana peningkatan kapasitas ekonomi dan pokoknya adalah
membangun infrastruktur sebagai penunjang menciptakan ekonomi
yang stabil di masyarakat.”52
3. Faktor Sosiologis
52
Wawancara dengan Bapak Juarno kepala desa terpilih, tahun 2016, 27 November 2017.
49
pemilih.
menyatakan:
“Seingat saya pada pemilihan kepala desa pada tahun 2016 saya
memilih berdasarkan daerah asal yang sama dengan saya dan dari
mungkin kedekatan dalam bermasyarakat, mudah bergaul sehingga
jika suatu hari ada urusan-urusan tertentu bisa langsung akrab
tanpa sungkan untuk membicarakannya”.53
“Memilih suku yang sama itu penting, kalau satu suku itu adat dan
budayanya sama nanti kalau ada keinginan dengan Pak Kades jadi
lebih mudah dicerna atau dipahami.”54
Desa.
4. Faktor Agama
mempunyai ahlak dan budi pekerti yang baik terhadap masyarakat yang di
55
Wawancara dengan Bapak Listiyarto sebagai tokoh masyarakat etnis Jawa, 12
November 2017.
51
5. Faktor Ekonomi
untung dan rugi, yang dipertimbngkan tidak hanya “ongkos” memilih dan
tetapi ini digunakan pemilih dan kandidat yang hendak mencalonkan diri
56
Wawancara dengan Bapak Maryono sebagai staff kantor desa, 20 November 2017.
52
masyarakat memilih calon yang bisa menangani hal itu, masyarakat cermat
menjatuhkan pilihan.
Dari empat faktor yang ada di atas yaitu faktor dominasi, faktor
pilihan masyarakat, ada faktor yang lebih umum yang dipilih masyarakat
khusus seperti rekan bisnis, meski mereka tidak berasal dari daerah dan
suku yang sama, dia memilih karena berdasarkan rekan bisnis semata.
Listiyarto mengatakan:
“Karena desa ini transmigrasi bukan lokal awalnya, jadi di desa ini
terdiri darai berbagai suku, kalau kita memilih berpatokan pada
salah satu suku atau sukuisme maka kita tidak adil dan tidak
menghargai demokrasi yang sudah berjalan di negri ini, tidak ada
salahnya memilih bukan dari suku yang sama asal mampu dan bisa
memberi perbedaan dan perubahan nyata pada masyarakat.”58
57
Wawancara dengan Bapak Dherma Setiawan sebagai tokoh masyarakat lokal, 25
November 2017.
58
Wawancara dengan Bapak Listiyarto sebagai tokoh masyarakat Jawa, 12 November
2017.
54
calon bukan berdasarkan etnis atau suku yang sama, mereka menilai
memilihnya.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
dalam politik, dimana etnis dapat dijadikan sebagai sebuah retorika politik bagi
calon Kepala Desa pada Pemilihan di Desa Tambang Emas. Etnis dapat menjadi
55
56
B. SARAN
memberikan saran:
1. Dalam konteks pemilu pada lingkup desa hendaknya rasa saling toleransi
dan rasa memiliki bisa dijaga dengan sebaik-baiknya, karena baik itu
berbeda etnis, beda pilihan, dan budaya kita tetap satu keluarga dalam
lingkup bertetangga.
2. Demokrasi yang sudah berjalan dengan baik di Desa Tambang Emas harus
dijaga dan dipelihara dengan baik, meski peran dan pengaruh hegemoni
C. PENUTUP
senantiasa melimpahkan taufik dan hidayahnya kepada saya serta sholawat beserta
salam semoga selalu teriring kepada junjungan Nabi besar Muhammad Saw,
sehingga pembahasan yang di tulis dalam bentuk skripsi yang berjudul „pengaruh
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Nezar Patria dan Andi Arief, Antonio Gramsci Negara dan Hegemoni,
Company, 1995).
Umar, Metode Penelitian Untuk Sekripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja
B. Perundang-undangan
C. Lain-lain
Fakultas Syariah IAIN STS Jambi, Pedoman Skripsi (Syariah Press, Jambi:
2012).
Larasati, Dewi ayu. 2011. “Etika Kekuasaan Jawa dalam Novel Para Priyayi
https://fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/SKRIPSI.
http://kedesa.id/id_ID/wiki/penyelenggaraan-pemerintahan-desa-dan-
peraturan-desa/.
59
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran I : Pertanyaan
1. Adakah calon yang memikat hati Bapak/ Ibu saat pemilihan kepala desa
2. Faktor apa yang memikat hati Bapak/ Ibu untuk memilih calon tersebut?
pemilihan tersebut?
b. kenapa Bapak/ ibu anggap tidak penting memilih suku yang sama?
5. Menurut Bapak/ Ibu apakah seseorang yang memimpin desa ini harus
6. Bagaimana Bapak/ Ibu menyikapi lobi politik sedangkan Bapak/ Ibu sudah
7. Bagaimana cara Bapak/ Ibu bagaimana cara menyikapi calon yang arogan
1. Apa yang mendorong Bapak ikut mencalonkan diri sebagai calon kades
Jawa
namakan etnis ataupun kesukuan. Hal ini merupakan suatu tanda bahwa
yang diasumsikan itu bagian dari dirinya. Disini terlihat bahwa etnis telah
Tambang Emas tahun 2016. Dalam konteks politik, hal ini menjadi
menarik karena citra diri sangat menjadi penting dalam mencapai sukses
peran politik.
62
desa, yang berarti Juarno mampu menjadi kandidat yang dipilih dalam
pintar mengelola dana desa yang besar jumlahnya demi kepentingan dan
masyarakat.
kesukuan dan dari daerah asal yang sama menjadi penentu dalam
CURRICULUM VITAE
Nim : SI.120310
Alamat Orang Tua : Rt. 23, Desa Tambang Emas, Kec. Pamenang
Selatan
Kab. Merangin
Riwayat Pendidikan :
Penulis
Ikhtiyar Setiawan
SI.120310