Anda di halaman 1dari 2

PERATURAN SISWA Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)

1. Aturan Umum
a. Menaati dan mematuhi semua aturan Dunia Usaha / Dunia Industri selanjutnya disingkat
DU/DI yang berlaku bagi siswa, yang sedang melaksanakan Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN) selama berlangsung kegiatan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).
b. Dilarang keras melakukan tindak pidana dan perdata atau yang bertentangan dengan
Hukum NKRI selama melakukan kegiatan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) baik di
dalam dan di luar lingkungan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).
c. Apabila dengan sengaja atau tidak sengaja siswa Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)
terbukti menggunakan NARKOBA baik di tempat kerja atau di tempat kost atau
tinggalnya selama berlangsungnya kegiatan, maka siswa Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN) akan Dikeluarkan Dengan Tidak Hormat oleh SMK NEGERI 1
Singingi Hilir dengan pemberitahuan tertulis kepada INDUSTRI.
d. Apabila dengan sengaja atau tidak sengaja siswa Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)
terbukti menggunakan tindik, tato, rambut tidak sesuai aturan yang berlaku, atau asesoris
atau pakaian yang tidak mencerminkan kesopanan versi SMK NEGERI 1 Singingi Hilir
&/ di tempat kerja, maka siswa PRAKERIN akan mendapatkan teguran dan Surat
Peringatan dan apabila masih tetap (tidak berubah), maka akan dinyatakan GAGAL
PRAKERIN / TIDAK NAIK KELAS dengan pemberitahuan tertulis kepada
DU/DI.
e. Apabila siswa melakukan tindakan yang menurut DU/DI dianggap melanggar peraturan
perusahaan maka DU/DI berkewajiban mengembalikan siswa Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN) kepada SMK NEGERI 1 Singingi Hilir dan siswa tersebut dinyatakan
GAGAL PRAKERIN / Pembinaan dari pihak sekolah dan melaksanakan sisa
waktu PRAKERIN di sekolah.

2. Tentang Ketidakhadiran
a. Tidak hadir ditempat Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) karena alasan sakit kecelakaan
atau keperluan penting keluarga yang sangat mendesak diizinkan oleh pihak Orang
Tua/Wali Murid langsung kepada Pembimbing PRAKERIN dari DU/DI dengan cara :
➔ Datang langsung / tidak langsung (via telepon) ketempat DU/DI untuk mengijinkan
putra/putrinya.
➔ Menyerahkan surat izin tertulis kepada pembimbing DU/DI dan sepengetahuan
(ditembusi) Pembimbing Sekolah (surat ijin di foto kopi 2x, asli diberikan DU/DI)
1. Hasil foto kopi surat sebagai lampiran pada Agenda Kegiatan Praktik Kerja
Industri (PRAKERIN).
2. Hasil foto kopi (scan) surat diberikan kepada pembimbing PRAKERIN sekolah
b. Pembimbing dari sekolah akan melakukan kunjungan/monitoring siswa Praktik Kerja
Industri (PRAKERIN) sesuai jadwal yg ditentukan sekolah ke DU/DI serta mendapatkan
informasi kehadiran siswa, dan apabila siswa tersebut melakukan pelanggaran berupa
absen tanpa ijin/keterangan dan sering terlambat hadir yang sesuai dengan peraturan
DU/DI dan sekolah, maka siswa tersebut akan mendapatkan teguran dan peringatan
tertulis yang dikirim kepada siswa/orang tua/wali dengan rincian sebagai berikut:
● Tidak masuk 1-2 kali tanpa keterangan (meskipun tidak berturut-turut) maka siswa
tersebut akan mendapatkan teguran dari Pembimbing Sekolah
● Tidak masuk 3 kali tanpa keterangan (meskipun tidak berturut-turut) maka siswa
tersebut akan mendapatkan surat peringatan 1 (SP I & Pemanggilan Orang Tua/Wali
diajukan oleh Pembimbing Sekolah ke Staff PRAKERIN secara tertulis).
● Tidak masuk 5 kali tanpa keterangan (meskipun tidak berturut-turut) maka siswa
tersebut ditarik dari DU/DI dan melakukan PRAKERIN (pembinaan) di sekolah serta
mendapatkan surat peringatan 2 dan Pernyataan (II) Siswa - Orang Tua (SP II &
Pemanggilan Orang Tua Wali diajukan oleh Pembimbing Sekolah ke Staff
PRAKERIN secara tertulis).
● Apabila siswa tersebut PRAKERIN di sekolah masih tidak masuk 5 kali tanpa
keterangan (meskipun tidak berturut-turut) maka siswa tersebut mendapatkan surat
peringatan 3 dan GAGAL PRAKERIN (dipersilahkan mengundurkan diri dari
sekolah). (SP III & Pemanggilan Orang Tua Wali diajukan oleh Pembimbing Sekolah
ke Staff PRAKERIN secara tertulis).
● Ketidakhadiran selama PRAKERIN akan dijumlahkan / diakumulasikan / di
konversikan dalam penilaian akhir "Pelaksanaan PRAKERIN” oleh Pembimbing
DU/DI.
c. Apabila siswa PRAKERIN melanggar aturan di atas, maka akan disinkronkan dengan
aturan di sekolah.

3. Penilaian PRAKERIN
a. Penilaian "Pra PRAKERIN/Pembekalan PRAKERIN" dengan bobot 15%. Siswa
mendapat nilai pada tahap ini dari Pemateri Pembekalan dan Tim Humas (PRAKERIN).
b. Penilaian "Pelaksanaan PRAKERIN" dengan bobot 55%. Siswa mendapat nilai pada
tahap ini dari Pembimbing DU/DI.
c. Penilaian “Laporan PRAKERIN” dengan bobot 30%. Siswa mendapat nilai pada tahap
ini dari Penguji.
Aturan lainnya yang belum tercantum akan ditetapkan dan diatur pada Buku Pedoman
PRAKERIN SMK NEGERI 1 Singingi Hilir yang telah disahkan Kepala Sekolah.

Anda mungkin juga menyukai