ABSTRAK
Keluhan utama pasien penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah sesak napas yang bersifat
persisten dan progresif sehingga mengakibatkan pasien menghindari aktivitas. Hal ini berdampak
penurunan pada kualitas hidup pasien. Studi ini dilakukan untuk mengetahui hubungan derajat
sesak napas dengan kualitas hidup pasien PPOK stabil di Poliklinik RSUP Persahabatan. Studi
analitik dengan desain cross-sectional ini memiliki 56 subjek PPOK dipilih secara konsekutif. Derajat
obstruksi dinilai dengan spirometry, pengukuran derajat sesak napas dinilai dengan kuesioner
modified British medical research council (mMRC) scale dan kualitas hidup dinilai dengan kuesioner
St. George’s respiratory questionnaire - COPD specific (SGRQ-C). Rerata usia subyek PPOK 62.7
tahun dengan mayoritas subyek adalah laki-laki sebanyak 50 (89,3%) subyek. Hasil studi
didapatkan 37 (66.2%) subyek dengan derajat obstruktif sedang (60%>VEP1/KVP>30%), 34
(60.7%) subyek dengan derajat sesak napas ringan-sedang (mMRC scale 1-2) dan 41 (73,2%)
subyek memiliki kialitas hidup baik. Hasil uji Spearman menunjukkan terdapat hubungan bermakna
derajat sesak napas PPOK dengan kualitas hidup (p value 0.000) dengan kekuatan korelasi sedang
(-0.531). Hasil negatif menunjukkan semakin rendah derajat obstruksi maka kualitas hidup makin
tinggi. Kesimpulan pada studi ini terdapat hubungan antara derajat sesak napas dengan kualitas
hidup pasien PPOK Stabil di Poliklinik RSUP Persahabatan.
PENDAHULUAN
91
Tarumanagara Med. J. 3, 1, 91-97, Oktober 2020
of Disease Study pada tahun 2018 adalah pasien yang terdiagnosa PPOK
melaporkan jumlah kasus COPD secara oleh dokter yang datang ke poliklinik
global sebesar 251 juta kasus dengan 90% paru RSUP Persahabatan. Teknik
terjadi di negara-negara perpendapatan pengambilan sampel menggunakan
rendah hingga sedang.4 Di Indonesia, consecutive sampling. Derajat sesak
prevalensi COPD sebesar 2,4% di tahun napas diukur menggunakan kuesioner
2018.5 modified British Medical Research
Sesak napas merupakan keluhan utama Council Scale (mMRC scale), kualitas
pasien PPOK. Sesak napas pada pasien hidup dengan kuesioner St. George’s
PPOK bersifat persisten dan progresif respiratory questionnaire - COPD
yang mengakibatkan pasien menghindari specific (SGRQ-C), dan derajat obstruksi
aktivitas sehingga pasien menjadi tidak pasien dinilai berdasarkan hasil
aktif dan berdampak pada kualias hidup spirometri.
yang menurun.6-8 Pengukuran kualitas Kuesioner modified British Medical
hidup penting untuk pasien PPOK Research Council Scale (mMRC scale)
dikarenakan kualitas hidup ikut yang terdiri dari 5 pernyataan yang
9
menentukan ukuran keberhasilan terapi. menunjukan skal sesak napas, dengan
Maka, penulis tertarik untuk melakukan hasil interpretasinya sebagai berikut:
studi mengenai hubungan derajat sesak derajat 0 berarti tidak sesak, kecuali
napas dengan kualitas hidup pada pasien latihan berat, derajat 1 berarti sesak saat
penyakit paru obstruktif kronik stabil di menaiki tangga secara tergesa-gesa atau
Poliklinik Paru RSUP Persahabatan. saat mendaki bukit kecil, derajat 2 berarti
berjalan lebih lambat dibandingkan
METODE PENELITIAN kebanyakan orang, derajat 3 berarti harus
Studi analitik cross sectional dilakukan berhenti untuk bernapas setelah berjalan
terhadap 56 orang subyek untuk kira-kira 100 meter, dan derajat 4 berarti
mengetahui hubungan derajat sesak terlalu sesak untuk keluar rumah atau
napas dengan kualitas hidup pada pasien sesak saat menggunakan atau melepas
penyakit paru obstruktif kronik stabil di pakaian. Untuk kuesioner kualitas hidup
Poliklinik Paru RSUP Persahabatan (SGRQ-C). yang terdiri dari 2 bagian,
periode Desember 2017- Februari 2018. dimana bagian pertama (7 pertanyaan)
Variabel bebas adalah derajat sesak merupakan komponen gejala yang
napas dan pengukuran variabel dirasakan penderita, meliputi frekuensi
tergantung adalah kualitas hidup. Sampel
92
Tarumanagara Medical Journal
Vol. 3, No. 1, 91-97, Oktober 2020
93
Tarumanagara Med. J. 3, 1, 91-97, Oktober 2020
94
Tarumanagara Medical Journal
Vol. 3, No. 1, 91-97, Oktober 2020
83.9%, Hal ini berbeda dengan beberapa sedang dan nilai p < 0.005 ( p = 0.000) .
studi lain yang mendapatkan kualitas Arah korelasi bernilai negatif yang berarti
hidup pasien PPOK Sebagian besar di hubungan kedua variabel berlawanan
derajat buruk.16,17 Perbedaan tersebut arah, dimana semakin rendah derajat
dapat dipengaruhi beberapa faktor obstruksi VEP1/KVP maka semakin
terhadap masing-masing individu serta tinggi kualitas hidup. Hasil sama juga
faktor yang berkontribusi sangat didapatkan pada studi oleh Bentsen et al
kompleks. Terdapat empat aspek yang dan studi Firdausi yang menyatakan
berkontribusi yaitu kemampuan dalam terdapat hubungan bermakna antara
aktivitas sehari-hari, fungsi sosial, fungsi derajat obstruksi paru dan kualitas hidup
psikologis, dan kemampuan melakukan dengan kekuatan korelasi sedang.16,21
aktivitas yang menyenangkan diri.18 Kualitas hidup pasien PPOK sangat
Selain itu RSUP Persahabatan memiliki penting diketahui karena dapat
pelayanan perawatan kesehatan yang baik menggambarkan beban pasien PPOK
sehingga kesejahteraan hidup pasien akibat penyakit yang dialami serta melihat
PPOK dapat terpenuhi dan kualitas hidup sejauh mana pasien tersebut dapat
pasien dapat diperbaiki. melakukan fungsinya dengan baik.
Berdasarkan hasil analisis dengan
menggunakan uji Chi-Square diperoleh
KESIMPULAN
nilai p-value <0.000 sehingga
Karakteristik pasien PPOK stabil di
disimpulkan bahwa terdapat hubungan
Poliklinik Paru RSUP Persahabatan
antara derajat sesak napas dengan kualitas
paling banyak diderita oleh laki-laki
hidup. Studi Bulcun dan Cote
(89.3%) dan bekas perokok, 37 (66.2%)
menyatakan bahwa ada hubungan
subyek dengan derajat obstruktif sedang
bermakna antara mMRC scale dengan
(60%>VEP1/KVP>30%), 34 (60.7%)
SGRQ serta mengindikasikan bahwa
subyek dengan derajat sesak napas
kapasitas fungsional penting dalam
ringan-sedang (mMRC scale 1-2) dan 41
menentukan kualitas hidup pasien
(73,2%) subyek memiliki kialitas hidup
PPOK.19,20
baik. Terdapat hubungan derajat sesak
Pada uji statistik terdapat korelasi antara
napas dengan kualitas hidup pasien PPOK
derajat obstruksi dengan kualitas hidup
dengan nilai p = 0,000.
dengan kekuatan korelasi r = -0.531
dengan kekuatan antara kedua variabel
95
Tarumanagara Med. J. 3, 1, 91-97, Oktober 2020
96
Tarumanagara Medical Journal
Vol. 3, No. 1, 91-97, Oktober 2020
17. Rini IS. Hubungan antara efikasi dengan 20. Cote CG, Diaz O, Lisboa C, et al. Prognostic
kualitas hidup pada pasien penyakit paru assessment in COPD: health- related quality of
obstruktif kronis dalam konteks asuhan life and the bone index. 2011 (cited 2018 Mei
keperawatan di RSU paru batu dan RSU dr 2);105: 916-21. Available from:
Saiful Anwar Malang Jawa Timur. Jawa https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21282
Timur: Fakultas Keperawatan Universitas 050
Indonesia; 2011 (cited 2018 Jan 21) ;91-104. 21. Bestall JC, Paul EA, Garrod R, et al. Useful of
Available from: http://lib.ui.ac.id/detail?id= medical research consil (mrc) dyspnea scale as
20281442&lokasi=lokal measure of disability in patient with chronic
18. Garrido PC, Diez JM, Gutierrez JR, et al. obstructive pulmonary disease. Thorax. 1999
Negative impact of chronic obstructive (cited 2017 Jun 29);54: 581-6. Available from:
pulmonary disease on the health-related https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/P
quality of life of patients. Result of the MC1745516/
epidepoc study. Health and Quality of Life
Outcomes.2006. Available from: http://www.
hqlo.com/content/4/1/31
19. Bulcun E, Karakoc T, Senturk E, et al. Factors
associated with quality of life in subjects with
stable COPD. 2015 (cited 2018 Mei 9);
60(11):1585-91. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26152
471
97