Anda di halaman 1dari 33

TANGGUNG JAWAB PERANGKAT RUKUN TETANGGA ( RT ) DALAM

PEMBANGUNAN DESA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI DALAM

NEGERI NO 18 TAHUN 2018 DI DESA MENTAYAN KECAMATAN BANTAN

KABUPATEN BENGKALIS

A. LATAR BELAKANG

Negara merupakan bagian bidang kajian ilmu politik. Walaupun negara suatu

bentuk abstrak, dimana kita tidak pernah melihat negara Indonesia, Inggris, dan

Belanda. Kita hanya melihat benderanya, orangnya, lambangnya atau mendengarkan

bahasa nasionalnya, lagu kebangsaannya, merasakan ideologinya serta mengetahui

sistem pemerintahanya.1

Indonesia baru adalah Indonesia yang ingin merealisasikan demokrasi yang baik

yang bisa dipergunakan sebagai landasan terlaksananya tata pemerintahan yang baik.

Selain itu Indonesia baru juga ingin menampilkan peranan rakyat yang lebih dinamis

dalam percaturan politik nasional maupun lokal. Penampilan peran rakyat ini tidak bisa

dipisahkan dari kehadiran partai politik. Adapun partai politik melalui pemilihan umum

membentuk lembaga-lembaga perwakilan yang bisa dipergunakan untuk mengawasi

pelaksanaan pemerintahan dibawah kepemimpinan presiden.2

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 49 Tahun 2001 tentang Penataan

Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa atau sebutan lain disebutkan bahwa Rukun

Tetangga selanjutnya disingkat RT atau sebutan lain adalah lembaga yang dibentuk

1
Efriza, Ilmu politik, (Bandung : Alfabeta, 2009 ), hlm.41
2
Miftah Thoha, Birokrasi Politik di Indonesia, (Jakarta : PT. RAJAGRAFINDO PERSADA,
2007), hlm.59

1
melalui musyawarah masyarakat setempat dalam rangka pelayanan pemerintahan dan

kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Desa dan Kelurahan.3

RT dan RW adalah istilah yang tidak asing di Indonesia hal ini cukup menarik

karena Indonesia merancang lembaga dalam masyarakat yang di bagi atas dasar wilayah

hingga jangkauan yang kecil di bawah kelurahan RW salah satu bentuk organisasi

masyarakat yang dibuat berdasarkan pembagian wilayah pembentukan RW yang terdiri

atas beberapa RT dilakukan dengan musyawarah warga atau pengurus RT dan

ditetapkan oleh desa atau kelurahan. Kelurahan RT salah satu bentuk organisasi

masyarakat yang wilayanya berada di bawah RW, setiap RT maksimal terdiri atas 30

KK untuk desa serta 50 KK untuk kelurahan pembentukan RT di musyawarahkan oleh

masyarakat serta di tetapkan oleh lurah atau kepala desa.4

Desa sangat berpariasi dan penting karena desa sebagai tempat bertemunya

urusan-urusan masyarakat dengan kepentingan Negara, ada beberapa tugas dan fungsi

RT dalam perdesaan salah satunya mendukung pemerintahan desa dalam pembangunan.

Banyak kenyataan di perdesaan peran RT terhadap pembangunan desa di ambil alih

oleh kepala desa, pembangunan merupakan hal yang sangat mendasar dalam sebuah

Negara, pemerintahan berkewajiban untuk mensejahterakan rakyatnya dan salah

satunya adalah melalui pembangunan, di era sekarang pembangunan tidak di titik

beratkan pada pembangunan di wilayah perkotaan tetapi pembangunan sudah dimulai di

wilayah perdesaan.5

3
Merwy Rande Layuk, Studi Tentang Kepemimpinan Ketua RT di Desa Sebuntal Kecamatan
Marangkayu Kabupaten Kutai KaRTanegara, eJournal Ilmu Pemerintahan, 2013. Hal.1
4
Ibid Hal.2
5
Tumpal P. Saragi, Mewujudkan Otonomi Masyarakat Desa alternatif Pemberdayaan Desa,
(Jakarta, CV Cipiruy, 2004) Hlm.243

2
Pembangunan di perdesaan sudah tentu bertujuan untuk mensejaterakan

masyarakat desa tersebut, dan agar tidak melakukan urbanisasi besar-besaran ke

perkotaan yang dapat menimbukan pemasalahan kompleks, pembangunan perdesaan

dalam perkembanganya tidak semata-mata terbatas pada peningkatan produksi

pertanian. Karena itu ruang lingkup pembangunan perdesaan sebenarnya sangat luas,

implikasi sosial dan politiknya pun juga tidak sederhana, makna pembangunan

masyarakat desa melalui pemberdayaan adalah bagaimana membangun kelembagaan

sosial ekonomi yang mampu memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mendapat

lapangan kerja dan pendapatan yang layak, martabat dan eksistensi pribadi, kebebasan

menyampaikan pendapat berkelompok dan berorganisasi dan berpartisifasi dalam proses

pengambilan keputusan pembangunan.6

Pemahaman akan perdesaan sebagai objek pertama pembangunan nasional harus

lah di pahami agar arah pembangunan perdesaan bisa jelas tujuanya yaitu

mensejahterakan masyarakat desa dalam mendorong pembangunan nasioanal di segala

bidang berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan di hormati

dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Yang wewenang

untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan kepentingan masyarakat setempat

berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan hak tradisional yang diakui dan

dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Jadi Desa merupakan suatu kumpulan pemukiman manusia yang memiliki

populasi hingga ratusan jiwa. Secara administratif desa adalah wilayah yang

berkedudukan dibawah Kecamatan dan dipimpin oleh Kepala Desa. Keberadaan desa

6
H. Raharjo Adi Sasmita, M.EC pembangunan perdesaan pendekatan partisipatip tipologi strategi
graha ilmu sbn

3
saat ini telah berkembang sehingga perlu adanya perlindungan dan pemberdayaan agar

bisa maju, makmur, dan sejahtera.

Salah satu unsur penting dalam Pemerintahan Desa adalah Lembaga

Kemasyarakatan. UU Nomor 6 tahun 2014 telah mengatur mengenai Lembaga

Kemasyarakatan Desa yang merupakan mitra kerja pemerintahan desa dalam

melaksanakan Penyelenggaraan Desa. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

Pemerintah Desa memuat penjelasan mengenai Pemerintah Desa mendayagunakan

Lembaga Kemasyarakatan yang ada dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan

Pemerintahan Desa dalam hal ini termasuk pelaksanaan pembangunan yang ada di

Desa. Pembangunan merupakan hal yang sangat penting dalam mewujudkan arah

kesejahteraan suatu desa. Tolak ukur suatu pembangunan yang baik adalah

pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Desa tidak sama dengan kelurahan, desa memiliki hak kewenangan untuk

mengatur wilayahnya yang lebih luas atas dasar itulah kenapa pembangunan nasional

harus dimulai dari desa karena desa adalah awal dari peradapan. Pembangunan

pedesaan bukan sekedar pembangunan infrastruktur Ekonomi tapi juga pembangunan

sumberdaya manusia, pedesaan juga mempunyai sumber daya yang berkualitas yang

mampu mendorong pertumbuhan perdesaan menjadi lebih maju dan sejahtera, karena

selama ini pembangunan sumber daya manusia di desa terlebih parah perangkat desa

selaku pihak yang memiliki tugas-tugas penting dalam membawa sebuah desa lebih

baik, perangkat desa mulai dari RT hingga Kepala Desa adalah operator pembangunan

desa kualitas. Perangkat desa adalah syarat mutlak sukses nya pembangunan pedesaan

itu sendiri, sumber daya pengerak pembangunan pedesaan yang sangat perlu di tingkat

4
kan kualitasnya adalah para ketua RT (rukun tetangga ) dan RW (rukun warga). Mereka

adalah perangkat desa paling bawah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.7

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No.18/2018, RT dan RW adalah

lembaga yang di bentuk melalui musyawarah masyarakat setempat. Dalam rangka

pelayanan pemerintahan dan kemasyarakatan yang di tetapkan oleh pemerintah desa

atau lurah RT dan RW mempunyai fungsi sebagai pengkoordinasi antar warga,

jembatan aspirasi antar sesama masyarakat dengan pemerintah daerah, menjadi

penengah penyelesaian masalah-masalah kemasyarakatan yang di hadapi warga,

sedangkan tugas-tugasnya antara lain membantu menjalankan tugas pelayanan kepada

masyarakat, memelihara kerukunan hidup warga, menyusun rencana dan melaksanakan

pembangunan dengan pengembangan aspirasi dan suadaya murni masyarakat.8

Desa Mentayan adalah Desa yang berada dalam wilayah Kecamatan Bantan

Kabupaten Bengkalis, Luas desa Mentayan ini mencapai sekitar 1500 Ha, dengan batas

daera antara lain :

a. Sebelah barat berbatas dengan sungai liong

b. Sebelah timur berbatas dengan Desa Teluk Papal

c. Sebelah selatan berbatas dengan Selat melaka

d. Sebelah utara berbatas dengan Desa Bantan Tengah

Seiring dengan perkembangan wilayah dan kemajuan, Desa Mentayan banyak

mengalami perubahan, baik infrastruktur, pendidikan, sosial dan kegiatan lainya.

Orbitas jarak dari pusat pemerintahan desa 25 Km, dengan lama jarak tempuh ke ibu

Kota dengan kendaraan bermotor selama 45 menit.

7
http://media.neliti..com/pengawasan-kepala-desa-terhadap-kinerja.pdf
8
Peraturan menteri dalam negeri No 18/2018 Pedoman penataan kelembagaan masyarakat

5
Kemudian kondisi geografis daerah Desa Mentayan dengan kondisi tempat

adalah:

a. Ketinggian tanah dari permukaan laut ± 4.000 m – 12.000 m.

b. Suhu udara rata-rata 24-31 ºC9

c. Sedangkan curah hujan 195,65 mm sampai 209,56 mm/tahun

Desa Mentayan terdiri dari 3 Dusun dan 18 RT yaitu :

1. Dusun ( satu ) terdiri dari 6 RT.

2. Dusun ( dua ) terdiri dari 6 RT.

3. Dusun ( tiga ) terdiri dari 6 RT.9

Peran RT dan RW dalam pembangunan Desa amatlah penting, seperti yang telah

dikemukakan diatas RT dan RW adalah lembaga kemasyarakatan yang berhubungan

langsung dengan masyarakat desa, mereka adalah mulut dan telinga pemerintah yang

memiliki fungsi sebagai penyampai kebijakan-kebijakan pemerintah desa, daerah

maupun nasional dan sebagai penerima aspirasi pertama masyarakat, berada di tengah

konflik masyarakat sehingga mereka lah yang memiliki pemahaman lebih terhadap

sekala permasalahan dan konflik yang terjadi dimasyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara penjelasan mengenai tanggung jawab perangkat RT

terhadap pembangunan Desa. Wawancara bersama Iskandar selaku warga RT.01 Desa

Mentayan, beliau mengatakan Banyak pelayanan yg tidak di layani dengan pak RT,

Iskandar mengatakan “ketua RT banyak mengarahkan urusan yang seharusnya tugas RT

9
Dokumentasi Kantor Desa Mentayan, 2021

6
malahan di arahkan ke kantor Desa, kalau masalah gotong royong pak RT tidak menjadi

orang yang di depan atau tidak mengarakan untuk melakukan gotoroyong.”10

Pembangunan desa sebagai upaya mendorong pembangunan nasional dan upaya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak akan mungkin meninggalkan peran serta

pengurus RT/RW, ditinjau dari berbagai sudut pandang, RT/RW memiliki peran yang

sangat penting bagi pembangunan desa, oleh karena itu sudah saatnya program -

program pembangunan desa bisa menjadikan RT/RW sebagai penggerak utama, sebagai

pion utama atau garda terdepan, pelibatan.

Bisa mengurangi anggaran yang harus dikeluarkan pemerintah untuk

mensukseskan program-program tersebut. Pengurus RT/RW adalah garda terdepan

pembangunan desa bahkan pembangunan nasional peningkatan kualitas serta

kesejahteraan mereka adalah salah satu faktor pendorong suksesnya program

pembangunan tersebut memaksimalkan peran dan fungsi pengurus RT/RW akan

berdampak besar bagi program pembangunan desa dan nasional, dengan meningkatnya

kualitas pengurus RT/RW maka akan berjalannya fungsi mereka dengan maksimal. Dari

masalah diatas maka penulis mengangkat judul Tanggung Jawab Perangkat Rukun

Tetangga (RT) Dalam Pembangunan Desa Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam

Negeri No 18 Tahun 2018 di Desa Mentayan Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis.

10
Wawancara bersama Iskandar selaku warga RT.01, Desa Mentayan Pada 21 November 2021

7
B. PERMASALAHAN

Berdasarkan latar belakang masalah dan gejala-gejala di atas, maka penulis

mengemukakan beberapa permasalahan, di antaranya yaitu:

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengemukakan

beberapa permasalahan, di antaranya yaitu:

a. Kurangnya peran dan tanggung jawab ketua RT/RW dalam melaksanakan peran

dan fungsinya.

b. Tidak di jadikanya RT/RW sebagai penggerak utama dalam program-program

pembanguan.

c. Kurang maksimalnya peran dan fungsi pengurus RT/RW dalam program

pembangunan desa dan nasional.

2. Batasan Masalah

Agar penelitian skripsi ini mengarah pada pembahasan yang diharapkan dan

terfokus pada pokok-pokok permasalahan yang ditentukan Penelitian ini akan

dibatasi hanya membahas tentang tanggung jawab perangkat Rukun Tetangga (RT)

dalam pembangunan desa berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 18 tahun

2018 di Desa Mentayan Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis.

8
3. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis berusaha merumuskan masalah yang

ingin diteliti agar tidak menyulitkan dalam pengumpulan data yang diperlukan, Maka

penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tanggung jawab perangkat (RT) terhadap pembangunan Desa

Mentayan Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis?

2. Kendala dan upaya apa saja yang di hadapi perangkat (RT) terhadap

pembangunan Desa Mentayan kecamatan Bantan kabupaten Bengkalis?

C. ALASAN MEMILIH JUDUL

1. Karena RT/RW suatu lembaga yang sangat penting untuk menciptakan kerukunan

dan kesejahteraan di dalam masyarakat.

2. Karena RT/RW adalah orang yang paling dekat dengan masyarakat, dia lah yang

menampung semua keluhan-keluhan dan usulan-usulan dari masyarakat.

3. Masih banyak ketua RT/RW yang lupa akan tanggung jawabnya.

4. Karena lokasi penelitian dekat dengan tempat tinggal dan mudah di jangkau.

D. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

1. Tujuan penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini dengan melihat latar

belakang masalah dan rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui tanggung jawab perangkat (RT) dalam menunjang

keberhasilan pembangunan di Desa Mentayan kecamatan Bantan Kabupaten

Bengkalis.

9
b. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi tanggung jawab perangkat

(RT) dalam pembangunan di Desa Mentayan Kecamatan Bantan Kabupaten

Bengkalis.

2. Kegunaan penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini dengan melihat latar belakang masalah

dan rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut :

a. Secara teoritis kajian dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber

informasi yang mengarah pada pengembangan ilmu pengetahuan terutama yang

menggeluti bidang kajian ilmu pemerintahan.

b. Bagi instansi terkait dan masyarakat sebagai bahan masukan bagi pemerintah

daerah dan dinas Instansi terkait, serta pemerintah tingkat kelurahan sendiri dalam

mengefaluasi keberhasilan serta kendala-kendala yang dihadapi untuk

pelaksanaan program-program pembangunan di masa mendatang.

c. Memperkaya referensi dan literatur kepustakaan Hukum Tata Negara tentang

implementasi tugas dan fungsi kepemimpinan rukun tetangga menurut Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2018 tentang Lembaga Kemasyarakatan

Desa dan Lembaga Adat Desa.

E.

10
E. PENEGASAN ISTILAH

Penelitian ini berjudul “TANGGUNG JAWAB PERANGKAT RUKUN

TETANGGA (RT) DALAM PEMBANGUNAN DESA BERDASARKAN

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NO 18 TAHUN 2018 DI DESA

MENTAYAN”, untuk menghindari kesalahpahaman bacaan dan pemahaman skripsi ini,

maka penulis mamandang perlu untuk menjelaskan istilah-istilah yang di pakai. Adapun

penjelasanya adalah sebagai berikut:

1) Tanggung jawab merupakan salah satu dari beberapa sikap yang menjadi nilai-nilai

dalam pendidikan karakter, tanggung jawab yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajibanya.11

2) Perangkat Rukun Tetangga (RT) adalah lembaga kemasyarakatan yang di bentuk

oleh pemerintah desa/kelurahan sebagai bagian wilayah administrasi kelurahan/desa

untuk memelihara dan melestariakan nilai-nilai kehidupan yang berdasarkan

kegotongroyongan kekeluargaan, membantu meningkatkan kelancaran tugas

pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan di desa/kelurahan serta

meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan.12

3) Pembanguan merupakan usaha pertumbuhan dan perubahan yang merencana yang

dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara, dan pemerintah menuju modernitas

dalam rangka pembinaan bangsa.13

4) Peraturan menteri dalam negeri no 18 tahun 2018 adalah tentang lembaga

kemasyarakatan desa dan lembaga adat desa.

11
Sri narwanti, pendidikan karakter, (Jogjakarta, Familia pustaka keluarga, 2014),hlm.30
12
http://karangsari-kulonprogo.desa.id
13
Suryono, Agus. Dimensi-dimensi Prima Teori Pembangunan (Malang, UB Press, 2010)Hal.46

11
5) Mentayan adalah sebuah desa yang berada di kecamatan Bantan kabupaten

Bengkalis, desa mentayan merupakan daerah yang terletak di dataran dengan kondisi

pekon aman dan damai. Dengan luas wilayah 1500 Ha.

Berdasarkan bebrapa pengertian di atas, dapat di ambil kesimpulan bahwa

penelitian ini adalah penelitian yang berkaitan dengan tanggung jawab perangkat rukun

tetangga (RT) dalam pembangunan desa berdasarkan peraturan menteri dalam negeri no

18 tahun 2018 di desa mentayan kecamatan bantan kabupaten bengkalis.

12
LANDASAN TEORI

A. Kajian Teoritis

1. Evektifitas Hukum

Efektifitas adalah suatu kosa kata dalam bahasa Indonesia yang berasal dari

bahasa inggris yaitu “efective” yang berarti berhasil ditaati, mengesahkan, mujarab dan

mujur. Dari sederetan arti di atas, maka yang paling tepat adalah berhasil ditaati.

Efektifitas menurut Amin Tunggul Widjaya adalah hasil membuat keputusan yang

mengarahkan melakukan sesuatu dengan benar, yang membantu memenuhi misi suatu

perusahaan atau pencapaian tujuan.

Berikut efektivitas hukum menurut para ahli:

1) Menurut Soerjono Soekanto Salah satu fungsi hukum, baik sebagai kaidah maupun

sebagai sikap atau perilaku adalah membimbing perilaku manusia. Masalah pengaruh

hukum tidak hanya terbatas pada timbulnya ketaatan atau kepatuhan pada hukum,

tapi mencakup efek total dari hukum terhadap sikap tindak atau perilaku baik yang

bersifat positif maupun negatif. Efektivitas penegakan hukum sangat berkaitan erat

dengan efektivitas hukum. Agar hukum itu efektif, maka diperlukan aparat penegak

hukum untuk menegakkan sanksi tersebut. Suatu sanksi dapat diaktualisasikan

kepada masyarakat dalam bentuk ketaatan (compliance), dengan kondisi tersebut

menunjukkan adanya indikator bahwa hukum tersebut adalah efektif. Faktor-faktor

yang memengaruhi efektivitas hukum menurut Soerjono Soekanto antara lain sebagai

berikut:

a. Faktor hukum

b. Faktor penegak hukum

13
c. Faktor sarana atau fasilitas hukum

d. Faktor masyarakat

e. Faktor kebudayaan

Dikemukakan oleh Soerjono Soekanto, bahwa suatu sikap tindak perilaku

hukum dianggap efektif, apabila sikap, tindakan atau perilaku lain menuju pada

tujuan yang dikehendaki, artinya apabila pihak lain tersebut mematuhi hukum.

Undang-undang dapat menjadi efektif jika peranan yang dilakukan pejabat penegak

hukum semakin mendekati apa yang diharapkan oleh undang-undang dan sebaliknya

menjadi tidak efektif jika peranan yang dilakukan oleh penegak hukum jauh dari apa

yang diharapkan undang-undang.14

2. Pemerintahan Desa

Kata “pemerintah” berasal dari bahasa jawa yaitu “titah” (sabdo, perintah,

instruksi). Dalam Bahasa inggris “Pemerintah” ialah “Government” berasal dari kata

govern, yaitu merupakan institusi/lembaga beserta jajaranya yang mempunyai tugas,

fungsi, wewenang dan tanggung jawab untuk mengurus tugas dan menjalankan

kehendak rakyat. Kecendrungannya lebih tertuju kepada ekslusif saja. Pemerintah

dalam arti luas meliputi seluruh aparatur Negara (termasuk lembaga Negara seperti :

MPR, DPR, DPD, MA, MK dan BPK) dan aparatur pemerintah daerah, selanjutnya

dalam bahasan buku ini disebut pemerintahan Negara.15

Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh

pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan

14
Jimly Asshiddiqie, Hukum Tata Negara dan Pilar-Pilar Demokrasi, (Jakarta: Konstitusi
Press,2005)
15
DR. Delly Mustafa, M.Si, Birokrasi Pemerintahan, (Bandung : Alfabeta,2013 ) hlm.76

14
prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik

Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.16

Pengertian Desa Secara etimologi kata desa berasal dari bahasa sansekerta, deca

yang berarti tanah air, tanah asal, atau tanah kelahiran. Dari perspektif geografis, desa

atau village yang diartikan sebagai “A Groups Of Houses Or Shops In A Country Area,

SmalleRThan And Town“.17

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewewenangan untuk

mengurus rumah tangganya berdasarkan hak asal-usul dan adat istiadat yang diakui

dalam Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten. Desa adalah kesatuan

masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur

dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat

setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Pemerintahan Desa adalah penyelenggara urusan pemerintahan oleh Pemerintah

Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan

dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah

Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa

sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.18

3. RT (Rukun Tetangga)
16
Merwyy Rande Layuk ”Studi Tentang Kepemimpinan Ketua RT di Desa Sebuntal Kecamatan
Marangkayu Kabupaten Kutai KaRTanegara, eJournal Ilmu Pemerintahan, 2013
17
http://media.neliti.com/pengawasan-kepala-desa-terhadap-kinerja.pdf
18
Joko Purnomo, Penyelenggaraan Pemerintah Desa ( Yogyakarta) 2016

15
RT adalah lembaga yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat setempat

dalam rangka pelayanan pemerintah dan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh desa

sedangkan berdasarkan keputusan presiden RI No 49 Tahun 2001 tentang penataan

lembaga ketahanan masyarakat desa atau Rukun Tetangga selanjutnya disingkat RT

atau sebutan lain adalah lembaga yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat

setempat dalam rangka pelayanan pemerintahan dan kemasyarakatan yang ditetapkan

oleh Desa dan Kelurahan.19

Rukun Tetangga (RT) adalah pembagian wilayah di Indonesia di bawah Rukun

Warga.Rukun Tetangga bukanlah termasuk pembagian administrasi pemerintahan, dan

pembentukannya adalah melalui musyawarah masyarakat setempat dalam rangka

pelayanan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Desa atau Kelurahan.Rukun Tetangga

dipimpin oleh Ketua RT yang dipilih oleh warganyaSebuah RT terdiri atas sejumlah

rumah atau KK (kepala keluarga) Dalam sistem birokrasi di Indonesia, biasanya RT

(Rukun Tetangga) berada di bawah RW (Rukun Warga).

Rukun tetangga merupakan organisasi masyarakat yang diakui dan dibina oleh

pemerintah untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarakat

Indonesia yang berdasarkan kegotongroyongan dan kekeluargaan serta untuk membantu

meningkatkan kelancaran tugas pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan di

desa dan kelurahan. Setiap RT sebanyak-banyaknya terdiri dari 30 KK untuk desa dan

sebanyak-banyaknya 50 KK untuk kelurahan yang dibentuk.20

Kepemimpinan Ketua RT dalam mengorganisir kegiatan-kegiatan dalam

kemasyarakatan sangatlah diperlukan supaya kegiatan-kegiatan tersebut dapat berjalan


19
Merwy Rande Layuk ”Studi Tentang Kepemimpinan Ketua RT di Desa Sebuntal Kecamatan
Marangkayu Kabupaten Kutai KaRTanegara, eJournal Ilmu Pemerintahan, 2013
20
Merwyy Rande Layuk ”Studi Tentang Kepemimpinan Ketua RT di Desa Sebuntal Kecamatan
Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara, eJournal Ilmu Pemerintahan, 2013

16
sesuai dengan keinginan dan tujuan bersama, peran Ketua RT sangat penting dan

dibutuhkan dalam rangka mempercepat akses pelayanan dan efektivitas pelaksanaan

kegiatan kewargaan.21

Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) adalah lembaga kemasyarakatan

yang diatur dan disahkan negara berdasarkan peraturan daerah di desa ataupun di kota

yang ada di Indonesia, lembaga kemasyarakatan ini terbagi dalam beberapa tipe, adapun

menurut Gillin dan Soekanto (2007 : 186-187) tipe-tipe lembaga kemasyarakatan terdiri

dari :

1) Crescive institutions merupakan lembaga-lembaga yang tidak di sengaja

tumbuh dari adat istiadat masyarakat, seperti perkawinan.

2) Enacted institutions merupakan lembaga-lembaga yang sengaja dibentuk

untuk memenuhi tujuan tertentu, seperti lembaga utang piutang, lembaga

perdagangan.

3) Basic institutions merupakan lembaga kemasyarakatan yang sangat penting

untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat, seperti

keluarga dan sekolah.

4) Unsanctioned institutions merupakan kelompok yang ditolak oleh

masyarakat, seperti kelompok penjahat dan pemeras.

RT di Desa Mentayan tergolong dalam enacted institutions, dimana dibentuk

untuk meningkatkan peranan, pelayanan, kesejahteraan, dan partisipasi masyarakat.

RT/RW merupakan organisasi paling bawah dan paling dekat dengan masyarakat serta

memahami kondisi dan permasalahan yang dihadapi masyarakat di lingkungannya.

Dengan adanya RT/RW diharapkan mampu membantu melaksanakan peranan


21
http://media.neliti.com/pengawasan-kepala-desa-terhadap-kinerja.pdf

17
pemerintah dalam memberikan pelayanan secara maksimal kepada masyarakat di

lingkungannya, salah satu bentuk pelayanan yang diberikan oleh RT/RW yaitu surat

pengantar.

4. Pembangunan

Pembangunan adalah sebagai suatu proses kegiatan yang berlansung terus

menerus dan dalam jangka waktu yang panjang serta berkelanjutan.pembangunan

adalah rangkaian usaha untuk mewujudkan pertumbuhan dan perubahan secara

terencana dan sadar yang di tempuh oleh suatu Negara bangsa menuju modernitas

dalam rangka pembinaan bangsa.22

Sedangkan menurut sondang P. Siagian, pembangunan adalah seluru usaha yang

di lakukan oleh suatu Negara atau bangsa untuk bertumbu,berkembang dan berubah

secara sadar dan terencana dalam semua segi kehidupan dan penghidupan Negara

bangsa yang bersangkutan dalam rangka pencapaian tujuan akhir.23

Jadi, pembangunan itu adalah suatu proses kegiatan yang berlangsung terus

menerus dalam rangka mewujudkan pertumbuhan dan perubahan secara terencana

dalam semua segi kehidupan negara bangsa dalam mencapai tujuan akhir.

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2018

Tentang pedoman penataan lembaga kemasyarakatan dengan rahmat tuhan yang

maha esa menteri dalam negeri menimbang bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
22
Prijono Tjibto Herijanto dan Said Zainal Abidin,Reformasi Administrasi dan Pembangunan
Nasional,(JakaRTa:Penerbit FEUI,2000), hlm.15
23
Sondang P Siagian,Administrasi Pembangunan (Konsep, Dimensi dan Strateginya),(JakaRTa:
PT Bumi aksara,2001) hlm.5

18
98 ayat (1) dan Pasal 99 huruf a Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang

Desa dan Pasal 23 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang

Kelurahan perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman

Penataan Lembaga Kemasyarakatan.

6. Pengertian kesejahteraan masyarakat

Konsep kesejahteraan dikembangkan menjadi lebih luas dibandingan sekedar

mengukur aspek pendapatan nominal. Kesejahteraan adalah standard living, wellbeing,

welfare, dan quality of life. Brudeseth (2015) menyatakan kesejahteraan sebagai

kualitas kepuasan hidup yang bertujuan untuk mengukur posisi anggota masyarakat

dalam membangun keseimbangan hidup mencakup antara lain:

a) kesejahteraan materi

b) kesejahteraan bermasyarakat

c) kesejahteraan emosi

d) keamanan.

Kajian organisasi ekonomi dalam keluarga menggunakan permintaan terhadap

barang strategis sebagai indikator kesejahteraan. Ukuran lainnya kesejahteraan adalah

proporsi pengeluaran untuk pangan. Kesejahteraan merupakan pencerminan dari

kualitas hidup manusia (quality of human life), yaitu suatu keadaan ketika terpenuhinya

kebutuhan dasar serta terealisasikannya nilai-nilai hidup. Istilah kesehatan sosial

keluarga dan kesejahteraan sosial keluarga bagi keluarga yang dapat melahirkan

individu dengan pertumbuhan dan perkembangan yang baik.24

24
Bratakusumah Deddy Supriady dan Dadang Solihin, Otonomi Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2004)

19
Konsep kesejahteraan menurut Nasikun (1993) dapat dirumuskan sebagai padanan

makna dari konsep martabat manusia yang dapat dilihat dari empaat indikator yaitu :

a) rasa aman (security)

b) Kesejahteraan (welfare)

c) kebebasan (freedom)

d) jati diri (identity)

Biro Pusat Statistik Indonesia (2000) menerangkan bahwa guna melihat tingkat

kesejahteraan rumah tangga suatu wilayah ada beberapa indikator yang dapat dijadikan

ukuruan, antara lain adalah :

 Tingkat pendapatan keluarga

 Komposisi pengeluaran rumah tangga dengan membandingkan pengeluaran

untuk pangan dengan non-pangan

 Tingkat pendidikan keluarga

 Tingkat kesehatan keluarga

 Kondisi perumahan serta fasilitas yang dimiliki dalam rumah tangga.

Menurut Kolle (1974) dalam Bintarto (1989), kesejahteraan dapat diukur dari beberapa

aspek kehidupan:

a) Dengan melihat kualitas hidup dari segi materi, seperti kualitas rumah, bahan

pangan dan sebagianya

b) Dengan melihat kualitas hidup dari segi fisik, seperti kesehatan tubuh,

lingkungan alam, dan sebagainya

20
c) Dengan melihat kualitas hidup dari segi mental, seperti fasilitas pendidikan,

lingkungan budaya, dan sebagainya

d) Dengan melihat kualitas hidup dari segi spiritual, seperti moral, etika,

keserasian penyesuaian, dan sebagainya.

Menurut Drewnoski (1974) dalam Bintarto (1989), melihat konsep kesejahteraan

dari tiga aspek:

a) dengan melihat pada tingkat perkembangan fisik (somatic status), seperti

nutrisi, kesehatan, harapan hidup, dan sebagianya

b) dengan melihat pada tingkat mentalnya, (mental/educational status) seperti

pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya

c) dengan melihat pada integrasi dan kedudukan social (social status).

Selanjutnya, konsep pengukuran kesejahteraan yang dikembangkan akhir-akhir ini

ialah konsep Human Development Indexatau HDI. Konsep HDI diperkenalkan dan

dikembangkan sejak tahun 1985 (Miles, dalam Moeljarto dan Prabowo, 1997).

Meskipun dari tahun ke tahun HDI mendapat penekanan yang berbeda, tetapi intinya

HDI mengidentifikasi kemampuan dasar yang harus dimiliki setiap individu dalam

masyarakat untuk dapat berpartisipasi di masyarakat. Kemampuan dasar tersebut antara

lain menyangkut kemampuan untuk dapat mencapai 33 hidup yang panjang dan sehat,

kemampuan untuk mencapai ilmu pengetahuan, dan kemampuan untuk mendapatkan

akses pada sumbersumber yang diperlukan dalam rangka hidup yang layak.25

25
ibid

21
Human Development Index (HDI) ini mempunyai tiga komponen yang

menunjukkan tingkat kesejahteraan (kemakmuran), yaitu :

1) angka harapan hidup pada saat lahir (life expectancy at birth), jadi

menyangkut kesehatan

2) tingkat pendidikan (educational attainment)

3) tingkat pendapatan (income) atau kemampuan daya beli masyarakat

(Moeljarto dan Prabowo, 1997).

B. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu

Adapun menurut penulis mengenai kajian penelitian yang relevan yang sudah di

teliti sebelumnya dengan judul:

1) Skripsi Yanuardi (2019), Program Studi Administrasi Publik FISIP Universitas

Riau, dengan judul “Pelaksanaan Tugas Rukun Tetangga Dan Rukun Warga

(RT/RW) Kelurahan Delima Pekanbaru”. Di dalam skripsi ini focus pada tugas

RT dan RW, sedangkan penulis membahas tentang tanggung jawab Perangkat

Rukun Tetangga ( Rt ) Dalam Pembangunan Desa Berdasarkan Peraturan

Menteri Dalam Negeri No 18 Tahun 2018 Di Desa Mentayan Kecamatan Bantan

Kabupaten Bengkalis.

2) Merwy Rande Layuk, Ilmu Pemerintahan FISIF UNMUL dengan judul ”Studi

Tentang Kepemimpinan Ketua RT di Desa Sebuntal Kecamatan Marangkayu

Kabupaten Kutai Kartanegara, e-Journal, 2013 dengan hasil RT adalah lembaga

yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat setempat dalam rangka

pelayanan pemerintah dan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh desa sedangkan

22
berdasarkan keputusan presiden RI No 49 Tahun 2001 tentang penataan lembaga

ketahanan masyarakat desa atau Rukun Tetangga selanjutnya disingkat RT atau

sebutan lain adalah lembaga yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat

setempat dalam rangka pelayanan pemerintahan dan kemasyarakatan yang

ditetapkan oleh Desa dan Kelurahan. Kepemimpinan Ketua RT dalam

mengorganisir kegiatan-kegiatan dalam kemasyarakatan sangatlah diperlukan

supaya kegiatan-kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai dengan keinginan dan

tujuan bersama, peran Ketua RT sangat penting dan dibutuhkan dalam rangka

mempercepat akses pelayanan dan efektivitas pelaksanaan kegiatan kewargaan.

3) Dyah Retna Puspita (2018) Jurusan Administrasi Negara, FISIP Universitas

Jenderal Soedirman, Purwokerto dengan judul Model optimalisasi peran Ketua

Rukun Tetangga dalam mencegah perceraian. Dengan Hasil penelitian

menunjukkan bahwa: pertama, kebanyakan responden kurang mengetahui

fenomena perceraian di Kabupaten Purbalingga, karena forum RT tidak pernah

mendapatkan informasi tersebut. Kedua, selama menjadi Ketua RT, ada

beberapa responden yang di wilayahnya terjadi kasus perceraian, tetapi

kebanyakan tidak mampu mencegahnya, karena warga yang datang untuk

meminta surat pengantar mengurus perceraian tersebut kebanyakan sudah bulat

keputusannya. Dari hasil ini disimpulkan bahwa upaya menurunkan kasus

perceraian dapat dilakukan dengan melakukan penyuluhan ketahanan keluarga

kepada kaum laki-laki secara berkesinambungan.

Dari ketiga penelitian yang membahas yang berkaitan dengan tanggung jawab RT

di atas belum ada yang berfokus membahas tanggung jawab sedangkan skiripsi yang
23
akan di buat penulis ini membahas seputar tanggung jawab perangkat RT terhadap

pembangunan desa, sehingga penulis ikut serta memberikan wacana baru untuk meneliti

TANGGUNG JAWAB PERANGKAT RUKUN TETANGGA (RT) DALAM

PEMBANGUNAN DESA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI DALAM

NEGERI NO 18 TAHUN 2018 DI DESA MENTAYAN KECAMATAN BANTAN

KABUPATEN BENGKALIS yang menjadi tempat penelitian penulis.

C. Konsep Operasional

Konsep operasional merupakan devinisi operasional dari semua variable yang

dapat di olah dan bukan bukan merupakan konseptual. Disini variabel yang akan di teliti

di definisikan secara operasional yang menggambarkan cara mengukur variabel

tersebut, dengan demikian mudah di definnisikan dan mudah di simpulkan datanya,

karena sudah operasional dan dapat di ukur atau observasi.

Konsep operasional ini merupan semua variabel yang menjadi bahasan dalam

peneliatian ini, yakni: Tanggung jawab perangkat Rukun Tetangga (RT) dalam

pembangunan desa berdasarkan peraturan menteri dalam negeri No 18 tahun 2018 di

Desa Mentayan Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis.

Untuk menyatukan pandangan dan mempermudah penelitian serta menghindari

salah pengertian dan pemahaman, maka perlulah kiranya penulis memaparkan

penjelasan tentang tanggung jawab Rukun Tetangga dalam pembangunan desa, yaitu

sebagai berikut:

24
a. Tanggung jawab yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan

kewajibanya.

b. Pembanguan merupakan usaha pertumbuhan dan perubahan yang merencana yang

dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara, dan pemerintah menuju modernitas

dalam rangka pembinaan bangsa.

c. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab adalah suatu kegiatan yang di arahkan kepada

keberhasilan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan yang ada.

d. Lembaga kemasyarakatan atau yang di sebut dengan nama lain adalah lembaga yang

di bentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitrapemerintah

desa dalam memberdayakan masyarakat.

e. Masyarakat adalah suatu kumpulan manusia yang saling berhubungan satu sama lain

dalam jangka waktu yang cukup lama dan mempunyai tujuan tertentu.

f. Pelaksanaan tugas dan tanggug jawab Rukun Tetangga adalah suatu kegiatan yang di

arahkan kepada keberhasilan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan

yang dalam tugas dan fungsinya yaitu membantu pemerintah desa dalam

penyelenggaraan pemerintahan sera membantu pemerintah desa dalam melaksanakan

pembangunan guna mensejahterakan masyarakat desa.

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

25
1) Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian normatif. Artinya

penelitian bekerjanya hukum berbasis pada ilmu hukum normatif, namun mengamati

bagaimana reaksi dan interaksi yang terjadi ketika sistem norma itu bekerja di dalam

masyarakat. Intinya dipilihnya normatif karena kalau hukum pasti berhubungan

dengan norma. Penelitian hukum normatif karena dalam penelitian ini berhubungan

dengan norma yang terjadi di masyarakat seperti norma apa saja yang dilanggar

oknum RT di Desa Mentayan selaku ketua RT. Perilaku masyarakat yang dikaji

adalah perilaku yang timbul akibat berinteraksi dengan sistem norma yang ada.

Interaksi muncul sebagai bentuk reaksi masyarakat atas diterapkannya sebuah

ketentuan perundangan positif. Yuridis sosiologis dalam skripsi ini terfokus pada

efektivitas Permendagri Nomor 18 Tahun 2018 Tentang Lembaga Kemasyarakatan

Desa dan Lembaga Adat Desa terhadap tugas dan fungsi RT Desa Mentayan dalam

menjalankan tugas kepemimpinannya.

2) Pendekatan Penelitian

Penelitian Ini mengunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan pendekatana

yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan, pendekatan konsepdan

pendekatan komperatif, dan peneliti menekankan sifat realitas yang terbangun secara

sosial, hubungan erat antara peneliti dan subjek yang diteliti.26

Allah SWT berfirman dalam surat An-Nissa’ ayat 58-59:

        


        
26
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian : Skripsi, Tensis, Disertasi dan karya Ilmiah, Cetakan II,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm.33

26
          
     
        
       
       
Artinya:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang

berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara

manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi

pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha

mendengar lagi Maha melihat. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan

taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan

Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul

(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang

demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”(QS. An-Nissa’ 58-59)

Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menunaikan berbagai amanat

yang diserahkan kepada kalian untuk ditunaikan kepada yang berhak. Amanat adalah

semua yang diamanahkan kepada seseorang dan diperintahkan untuk melaksanakannya.

Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan para hambanya untuk menunaikan amanat

dengan sempurna tanpa dikurangi dan ditambah-tambahi. Yang termasuk dalam

pengertian amanat ini adalah kekuasaan, harta, rahasia dan segala yang diperintahkan

yang hanya diketahui Allah SWT. Para ahli fikih menjelaskan bahwa setiap orang yang

diberi amanat, wajib menjaganya di tempat penjagaan sesuai dengan amanat tersebut.

27
Mereka menyatakan, karena amanat tidak mungkin ditunaikan kecuali dengan

menjaganya. Oleh sebab itu, menjaga amanat hukumnya wajib.

Amanat tidak boleh diberikan atau tidak boleh diserahkan kecuali kepada orang

yang berhak menerimanya, karena wakil dari orang itu sama dengan orang yang

diwakilinya. Seandainya amanah tersebut diserahkan kepada yang tidak berhak berarti

dia tidak disebut sebagai orang yang telah menunaikan amanah (meskipun faktanya

amanah itu telah dijaga dan diserahkan).

Allah SWT memerintahkan kita semua untuk bersikap adil dalam memutuskan

urusan manusia. Perintah mencakup penetapan hukum pada darah (nyawa), harta dan

kehormatan seseorang, baik sedikit ataupun banyak, baik untuk kerabat ataupun orang

lain, orang yang baik atau fajir (jahat) serta teman atau pun musuh.

Yang dimaksud dengan adil yang Allah perintahkan dalam memutuskan sebuah

hukum adalah semua yang Allah SWT mensyariatkan melalui Rasulullah SAW berupa

had dan hukum-hukum. Ini berarti menuntut kita untuk mengetahui keadilan (syari’at)

itu sendiri agar bisa berhukum dengannya.

Dengan dasar tersebut, maka penelitian ini diharapkan mampu memberikan

gambaran mengenai, tanggung jawab perangkat Rukun Tetangga (RT) dalam

pembangunan desa berdasarkan peraturan menteri dalam negeri no 18 tahun 2018 di

desa Mentayan kecamatan Bantan kabupaten Bengkalis dan untuk memperoleh data

melalui observasi maupun wawancara, penelitian ini berpusat pada peran ketua RT

terhadap pembangunan desa, dengan tujuan mengumpulkan data, baik tertulis maupun

hasil observasi dan wawancara.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

28
Pada penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah di Desa Mentayan.

Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat penelitian karena permasalahan yang di teliti oleh

penulis berada di daerah ini, di samping itu lokasinya terjangkau oleh penulis.

C. Subjek dan Obejek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian masyarakat di Desa

Mentayan. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah tanggung jawab

perangkat Rukun Tetangga (RT) berdasarkan peraturan menteri dalam negeri no 18

tahun 2018.

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan jumlah subjek atau sumber data penelitian. Apabila

seseorang ingin meneliti elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitianya

merupakan penelitian populasi studi atau penelitiannya juga di sebutstudi populasi atau

studi sensus.27 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ketua RT di Desa Mentayan.

Jadi sampel 30% dari keseluruhanya.

E. Data, Jenis Data, dan Skala Pengukuran

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya di

lapangan Karena penelitian kualitatif ini diperoleh dengan cara observasi dan

wawancara. Dalam hal ini peneliti mencari dan mengumpulkan data yang berkenaan

dan langsung berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian. Data primer yang

peneliti maksud adalah informasi-informasi yang diperoleh secara langsung yang


27
Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006) hal.130

29
dilakukan dengan wawancara dan observasi mengenai pokok permasalahan dalam

penelitian secara langsung maupun pihak-pihak tertentu.28 Data primer ini digunakan

untuk mendapatkan informasi mengenai tanggung jawab perangkat RT terhadap

pembangunan desa berdasarkan peraturan (mendagri) no 18 tahun 2018 Adapun data

primer dalam penelitian ini adalah perangkat (RT) 01–06 Dusun 1 , Desa Mentayan,

serta data yang di peroleh dari peraturan dalam negeri no 18 tahun 2018.

b. Data Skunder

Data skunder adalah data yang di peroleh dari sumber-sumber lain, sebagai

pendukung data primer yang dipandang berkaitan dengan pokok kajian yang diteliti. 29

Data sekunder bersumber dari dokumendokumen, baik berupa dokumen-dokumen resmi

maupun bahan perpustakaan lainnya Walaupun data tersebut diperoleh dari orang lain

atau dokumen lain tetapi data tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pendukung sumber

data pertama Adapun yang menjadi sumber data sekunder dalam penelitian ini berupa

literatur-literatur yang mendukung penelitian ini baik berupa buku, koran, majalah

jurnal maupun tulisantulisan yang dianggap penting dalam mendukung penelitian ini.

Sumber data:

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana

data dapat diperoleh30. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini orang yang

meliputi:

1) Ketua BPD

28
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syari’ah, (Jambi: Syari’ah Press, 2014),
hlm.178
29
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syari’ah, (Jambi: Syari’ah Press, 2014 ),
hlm.179
30
Ibid.hal.129

30
2) Kepala Desa

3) RT

4) Tokoh masyarakat

F. Teknik Pengumpulan Data

untuk teknik pengumpulan data dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik

sebagai berikut:

a) Observasi

Yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematikterhadap gejala yang tampak

pada objek penelitian.31

b) Wawancara

Wawancara adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data atau

keterangan lisan dari seseorang yang disebut responden melalui suatu percakapan

sistematis dan terorganisasi. Oleh karena itu, wawancara merupakan percakapan yang

berlangsung secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan oleh peneliti sebagai

pewawancara dengan sejumlah orang yang disebut sebagai responden atau yang

diwawancarai untuk mendapatkan sejumlah informasi yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti.32 Yang dapat diwawancara adalah perangkat RT 01-06 Desa

Mentayan Kecamatan Banatan Kabupaten Bengkalis.

Sedangkan menurut Prof. S. Nasution,MA wawancara atau interviu adalah suatu

bentuk komunikasi verbal yaitu semacam percakapan yang bertujuan memperoleh

31
Suharsimi arikunto, prosedur penelitian, (Jakarta: PT. Rineka cipta, 2006) hal.130
32
Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial,cet ke3 (Bandung: Refika Aditama, 2012), hlm.312

31
informasi.33 Melalui wawancara, maka penulis melakukan dialog lansung dengan para

informan yaitu memberikan beberapa pertanyaan yang di perlukan.kemudian mencatat

hasil wawancara guna untuk memperoleh suatu gambaran permasalahan yang diteliti.

Dengan proses wawancara inilah peneliti lansung mewawancarai kades Desa Mentayan,

BPD Desa Mentayan, Warga Desa Mentayan, Ketua RT 01-06.

c) Dokumentasi

Dokumentasi sebagai cara mencari data mengurai hal-hal atau variabel-variabel

yang merupakan catatan transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

lengger, agenda dan sebagainya.34 Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan

informasi non manusia, sumber informasi (data) non manusia ini berupa catatan-catatan,

pengumuman, intruksi, aturan-aturan, laporan, keputusan atau surat-surat lainnya,

catatan-catatan dan arsip-arsip yang ada kaitannya dengan fokus penelitian. Data yang

dikumpulkan mengenai teknik tersebut berupa kata-kata, tindakan dan dokumen tulis

lainnya, dicatat dengan menggunakan catatan-catatan. Dokumentasi penulis gunakan

sebagai instrumen utama untuk memperoleh semua data-data yang berhubungan dengan

gambaran umum Desa Mentyan Kecamat Bantan Kabupaten Bengkalis.

1) Historis dan geografis

2) Struktur organisasi

3) Keadaan Aparat Desa dan Masyarakat Desa

4) Keadaan Sarana dan Prasaranan

33
S. Nasution, Metode Researsh(penelitian ilmiah), Cetakan ke-10 , (jakarta: PT Bumi Aksara,
2008), hlm.113
34
ibid

32
G. Teknik Analisis Data

Penelitian kualitatif (Qualiative research) adalah penelitian yang di tunjukan

untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap,

kepercayaan, persepsi, dan pemikiran orang secara individu ataupun kelompok. Apabila

seorang peniliti hendak meneliti dengan sistem yang lebih terperinci, maka yang

digunakan dalam membangun pengetahuan melalui sebuah pemahaman dan penemuan

(meaning and discovery) dengan menggunakan kualitatif. Biasanya di definisikan

sebagai studi yang berfokus pada deskripsi tentang pengalaman serangkaian peristiwa

terkait dengan pengalaman manusia. Prosedur yang digunakan biasanya berupa

restorying, yakni penceritaan kembali cerita tentang pengalaman dari tiap individu atau

progresifregresif dimana penelitian di mulai dari peristiwa penting dalam kehidupan

sang partisipan. Yang datanya dikumpulkan melalui wawancara dan observasi.35

Mengidentifikasi suatu komunitas culture-sharing, meneliti bagaimana

komunitas tersebut mengembangkan pola prilaku yamg berbeda dalam satu waktu. Hal

ini peneliti berusaha membangun suatu fenomena berdasarkan pandangan dari para

partisipan.36 Metode yang dilakukan dalam hal ini adalah dekskriptif, yang diartikan

sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan

masyarakat sesuai fakta dan kebenarannya.37

35
Crosswell, John W. Reseach Design. Pendekatan Metotode Kualitatif. Kuantitatif dan
campuran. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2016) hal. 1
36
Crosswell, John W. Penelitian kualitatif dan Desain Riset. Kuantitatif dan campuran.
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2013) hal.24
37
Nawawi, Hadari. Metode Penelitian BIdang Sosial. (Yogyakarta: Gadjah Mada Univesity Press.
1995) hal. 63

33

Anda mungkin juga menyukai