BAB I
PENDAHULUAN
oleh semua pihak di lingkungan sekolah, baik guru maupun siswa. Mata pelajaran
PKn dianggap terlalu banyak menghafal, banyak membaca. Sehingga banyak siswa
Keberadaan mata pelajaran PKn sering dianggap kurang bermanfaat bagi siswa. Sejak
mata pelajaran PKn tidak termasuk mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Akhir
Metode mengajar menjadi salah satu bagian yang ikut memperburuk pan-
dangan berbagai pihak tentang mata pelajaran PKn. Terlebih lagi jika mata pelajaran
ini disampaikan dengan cara-cara yang kurang menarik. Penggunaan metode menga-
jar yang monoton, kurang variasi akan semakin memperparah keadaan. Kejenuhan
yang rendah dalam kegiatan pembelajaran, terutama pelajaran PKn. Dengan motivasi
yang rendah, sangat sulit bagi guru maupun siswa untuk dapat mencapai tujuan pem-
1
2
dan mengontrol minat-minat”. Minat belajar anak harus dapat ditumbuhkan dalam
setiap proses belajar mengajar. Minat belajar yang tinggi akan sangat berpengaruh
terhadap peran serta atau aktifitas anak dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
trol minat belajar menjadi bagian yang sangat penting dalam proses belajar mengajar.
Jadi tanpa motivasi belajar yang memadai, sangat sulit bagi pihak-pihak yang terkait
Motivasi belajar siswa dapat berasal dari dalam dirinya maupun dari luar
berasal dari dalam diri siswa yang dapat menumbuhkan minat belajar yang tinggi.
berasal dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi minat belajar. Jika faktor-faktor
yang mempengaruhi tersebut dalam kondisi baik, maka minat belajar siswa juga
Kondisi ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: (1) mata pelajaran PKni
diberikan pada jam pelajaran terakhir; (2) siswa merasa kurang tertarik pada pelajaran
3
PKn; (3) siswa sulit untuk menguasai materi pelajaran; (4) kondisi in-put siswa relatif
kota. Siswa banyak yang kurang berminat terhadap mata pelajaran PKn. Pada siswa
kelas 1 mata pelajaran PKn diberikan pada jam pelajaran terakhir. Kondisi siswa
yang sudah merasa lelah, mengantuk, lapar, jenuh selalu muncul setiap kali menerima
pelajaran. Sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn masih relatif kurang. Sehingga
siswa semakin sulit untuk dapat menguasai materi pada mata pelajaran PKn.
dapat memiliki motivasi yang lebih besar terhadap mata pelajaran PKn. Salah satu
‘Tatas’. Metode ‘Tatas’ merupakan kombinasi dari metode ‘Tanya jawab’ dan
rikan berbagai tambahan yang berupa ‘sangsi’ yang dapat mendorong siswa untuk
dapat lebih menguasai materi pelajaran. Dengan penggunaan metode ‘Tatas’ yang
dirancang secara matang dan dilaksanakan secara tepat diharapkan dapat mendo-rong
motivasi belajar siswa juga diharapkan membawa dampak positif yaitu pening-katan
penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan
4
B. Fokus Penelitian
fokus penelitian dalam PTK ini adalah “Apakah motivasi belajar PKn dapat
meningkat dengan penerapan metode ‘Tatas’ pada siswa kelas I SDN Merjosari
C. Tujuan Penelitian
motivasi belajar pelajaran PKn pada siswa kelas I SDN Merjosari V Kecamatan
mata pelajaran PKn. Dengan peningkatan motivasi belajar pada siswa, diharapkan
juga membawa dampak positif yaitu peningkatan prestasi belajar pada pelajaran PKn.
D. Hipotesis Tindakan
tersebut di atas, hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “jika metode ‘Tatas’
meningkat”.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan pedoman dalam
melakukan kegiatan pembelajaran pada siswa yang berbeda tetapi memiliki kon-
2. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk
3. Bagi Kepala Sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk
kukan oleh guru yang berkaitan dengan peningkatan motivasi belajar siswa dan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Yang diuraikan dalam kajian pustaka ini adalah meliputi: (1) motivasi
belajar; (2) metode mengajar; (3) Pelajaran PKn; dan (4) pengaruh metode ‘Tatas’
A. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
yang berbeda tentang motivasi. Perbedaan pandangan dapat dipahami sebagai kera-
gaman pola berfikir, sudut pandang, situasi dan kondisi serta berbagai perbedaan se-
cara khusus pada pribadi setiap manusia. Namun perbedaan yang ada justru semakin
energy change within the person characterized by effective arousal and anticipa-tory
goal reaction”. (Motivasi merupakan suatu perubahan energi dalam diri se-seorang
yang dikarakteristiki oleh pemacu yang efektif dan reaksi-reaksi tujuan awalnya).
Atas dasar pengertian di atas, motivasi mengandung tiga (3) unsur, yaitu
(a) perubahan energi dalam pribadi, (b) timbulnya perasaan, (c) pencapaian tujuan.
muncul setiap saat dan dapat menekan emosinya sehingga dapat menimbulkan
ini berupa respon yang wajar dari akibat adanya perubahan energi dan munculnya
dipenuhi.
berbuat sesuatu. Perbedaan itu meliputi ketidakserasian dan adanya kontradiksi antara
dua hal. Hubungan perbedaan ini muncul, bila dua hal tersebut tidak dapat muncul
secara bersama-sama.
culnya dorongan akan mengaktifkan tingkah laku yang dapat mengembalikan kese-
kah laku.
Tujuan merupakan pemberi arah pada tingkah laku. Jika tujuan sudah
tercapai, maka kebutuhan juga sudah terpenuhi untuk sementara. Dengan demikian
8
orang akan menjadi puas. Sedangkan dorongan terhadap mental untuk berbuat se-
suatu akan berhenti untuk sementara. Motivasi tujuan dapat digambarkan situasinya
Perilaku
Aktivitas Tujuan
Tujuan
tujuan. Dorongan yang paling kuat menghasilkan adanya perilaku, baik yang berupa
berarti memelihara minat yang sudah tumbuh secara baik dan selalu mengontrol agar
kan segala sesuatu yang dapat menumbuhkan keinginan seseorang untuk melakukan
9
kegiatan. Motif juga dapat diartikan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam
subyek untuk melakukan berbagai aktifitas dalam rangka mencapai tujuan yang
dirinya. Prestasi yang tinggi merupakan harapan semua orang. Secara umum prestasi
yang tinggi hanya dapat dicapai apabila seseorang memiliki motivasi yang tinggi
pula.
batkan moril yang tinggi - suatu sikap dan persamaan yang positif terhadap peru-
moril yang tinggi mempunyai hubungan positif terhadap hasil yang tinggi”. Jadi
motivasi dapat mempengaruhi moril yang dapat diwujudkan dalam kinerja dan selan-
kuantitasnya.
103), “Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri
seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan
setiap orang yang mempunyai motivasi yang tinggi akan cende-rung bekerja dengan
nyata.
merealisasi tujuan.
diprogram.
diharapkan. Prestasi yang tinggi merupakan harapan bagi setiap orang, sehingga akan
2. Macam-macam Motivasi
Perbedaan ini dapat disebabkan oleh faktor umur, lingkungan tujuan hidup, dan
11
yang diinginkan. Keinginan yang sudah dirumuskan secara jelas dapat menjadi
pemacu lahirnya motivasi dalam diri seseorang agar tujuannya dapat tercapai.
3. Motivasi Belajar
yang dimiliki oleh seseorang. Perbedaan kondisi dari berbagai faktor tersebut akan
yang berbeda dengan anak-anak dalam kehidupannya. Anak dalam usia sekolah lebih
antara orang yang satu dengan yang lain tidak selalu sama, meskipun kegiatan yang
dilakukan bisa sama, yaitu belajar. Motivasi untuk belajar dapat berasal dari dalam
harus dapat ditumbuhkan dalam setiap proses belajar mengajar. Minat belajar yang
tinggi akan sangat berpengaruh terhadap peran serta atau aktifitas anak dalam
pertahankan minat belajar dan mengontrol minat belajar menjadi bagian yang sangat
penting dalam proses belajar mengajar. Jadi tanpa motivasi belajar yang memadai,
sangat sulit bagi pihak-pihak yang terkait dengan pembelajaran untuk dapat men-
cara. Di rumah peran orang tua sangat besar dalam membangkitkan minat belajar
anak. Kepedulian orang tua terhadap motivasi belajar anak dapat berupa penyediaan
sarana belajar yang memadai, penciptaan kondisi yang kondusif, selalu bertanya
lui kegiatan belajar mengajar. Peran guru dan pihak sekolah sangat besar dalam me-
numbuhkan minat belajar pada anak. Dalam kegiatan belajar selalu ada interaksi
antara guru dengan anak didik. Anak didik harus memiliki motivasi belajar yang
13
tinggi agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan
harapan bersama. Namun jika motivasi anak didik sangat rendah, maka sangat sulit
untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Untuk itu penyediaan sarana belajar
yang memadai dan lingkungan sekolah yang kondusif menjadi tugas pihak sekolah.
Dalam kondisi motivasi belajar anak didik yang rendah, maka peran guru
dan pihak lain yang terkait baik langsung maupun tidak langsung, sangat diharapkan
agar dapat meningkatkan motivasi belajar anak didik. Peran guru sangat besar dalam
menumbuhkan mituvasi belajar pada anak didik agar dalam menjalankan tugasnya
dapat berhasil dengan baik. Disebutkan oleh Soetomo (1993: 141), “Pengertian dan
penggunaan yang tepat dari teknik-teknik motivasi akan menimbulkan minat, moral
yang baik, belajar yang efektif, sehingga dengan demikian anak telah mencapai
lain.
motivasi.
sebenarnya.
yang tergolong ku-rang tidak ada artinya bagi para siswa yang tergolong pandai.
siswa.
baik.
berlainan.
maka hasil yang diharapkan juga lebih baik. Namun perlu disadari bahwa prinsip-
prinsip motivasi yang didasarkan pada pendekatan pendekatan demokratis tidak se-
lalu cocok untuk diterapkan dalam segala situasi. Dalam kondisi tertentu penggunaan
pendekatan yang lain juga perlu diterapkan, yaitu pendekatan terpimpin maupun
bebas. Di sini diperlukan kemampuan untuk membaca situasi, baik situasi ling-
motivasi secara efektif akan dapat memberikan dampak yang positif terhadap moti-
vasi belajar anak didik. Ada beberapa teknik dalam memberikan motivasi belajar,
yaitu:
yang diberikan adalah bukan tujuan, tetapi merupakan alat yang dapat mendorong
tingkat keberhasilan anak didik. Namun perlu diperhatikan bahwa jangan sampai
c. Pemberian pujian. Pujian harus dilakukan secara tepat dan melihat situasi dan
pernah dilakukan oleh anak didik dan berhasil dengan baik. Sehingga dapat
dengan diri sendiri. Sedangkan kerja sama merupakan dasar dari hubungan-
Dalam penelitian ini, motivasi belajar siswa dibedakan dalam dua kelom-
pok, yaitu kemandirian belajar siswa dan sikap siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
a. Kemandirian Belajar
Untuk dapat memiliki kemandirian belajar, maka setiap siswa harus dapat
menciptakan minat belajar pada diri sendiri. DePorter (2005: 51) menyebutkan
17
“Menciptakan minat adalah cara yang sangat baik untuk memberikan motivasi pada
diri anda demi mencapai tujuan anda”. Apabila minat belajar sudah tumbuh dalam
diri siswa, maka kemandirian belajar akan dapat muncul dengan sendirinya.
kebutuhan belajar, sumber belajar, strategi belajar, dan hasil belajar. Adapun
b. Sikap Siswa
berbagai komponen yang terdapat dalam kegiatan belajar. Sikap siswa dalam mengi-
kuti kegiatan belajar mengajar dapat dirumuskan dengan indikator sebagai berikut:
18
B. Metode Mengajar
tertentu kepada anak didik. Yang lain menyebutkan bahwa mengajar adalah mengor-
ganisasi lingkungan secara kondusif sehingga dapat menciptakan bagi siswa untuk
kan interaksi dengan siswa. Aktifitas guru dilakukan secara bertahap, diawali dengan
menyusun perencanaan secara menyeluruh tentang segala sesuatu yang akan dila-
kukan pada saat terjadi interaksi dengan siswa dan pemanfaatan sumber-sumber yang
ada untuk mendukung selama kegiatan interaksi dengan siswa berlangsung. Pada
tahap akhir guru masih harus melakukan berbagai kegiatan yaitu melakukan eva-
19
Pada saat terjadi interaksi dengan siswa, maka guru memilih dan mela-
kukan dengan cara-cara tertentu agar kegiatan interaksi dengan siswa dapat berjalan
dengan kondusif sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Cara-cara yang
dilakukan oleh guru dalam melakukan interaksi dengan siswa tersebut disebut meto-
de mengajar.
suatu alat untuk mencapai tujuan pengajaran yang ingin dicapai, sehingga semakin
Penggunaan metode mengajar secara tepat dapat menumbuhkan minat siswa untuk
dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik, sehingga kreatifitas anak
akan muncul dan berkembang dengan baik pula. Namun sebaliknya, jika penggunaan
metode mengajar ini kurang tepat, maka akan menjadi tidak bermakna bahkan dapat
pada saat guru mengajar. Tidak semua metode mengajar selalu tepat digunakan un-
antara lain: metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode pembe-
rian tugas, metode bermain peran, metode inkuiri, metode demontrasi, metode
20
rangannya masing-masing.
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini metode yang digunakan adalah me-
tode ‘Tatas’, yaitu penggabungan metode tanya jawab dan metode pemberian tugas.
Metode tanya jawab merupakan cara menyajikan bahan ajar dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban, baik dari guru maupun siswa un-
tuk mencapai tujuan ( Mulyasa, 2005: 115). Pertanyaan-pertanyaan dapat muncul dari
guru maupun dari siswa. Sedangkan jawaban juga dapat yang berasal dari guru
maupun jawaban. Penggunaan metode tanya jawab secara tepat dapat mendorong
diajukan kepada anak didik harus sudah dipersiapkan sedemikian rupa, agar kegiatan
belajar mengajar tidak menyimpang dari materi pelajaran yang sedang diba-has.
Soetomo (1993: 151) menjelaskan langkah-langkah yang perlu disiapkan oleh guru
Metode tanya jawab akan dapat berhasil dengan baik apabila dilaksana-
kan pada situasi yang tepat dalam proses belajar mengajar. Soetomo (1993: 151 –
e. Guru hendak mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai materi yang
telah disampaikan.
Sebagaimana metode mengajar yang lain, metode tanya jawab tidak selalu
baik untuk diterapkan dalam segala situasi. Untuk itu guru diharapkan benar-benar
dapat mengambil keputusan secara tepat kapan metode tanya jawab digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar. Pelaksanaan metode tanya jawab tidak terlepas dari
belum dipahami.
bersifat hafalan.
c. Guru sulit mengetahui secara pasti tentang peserta didik yang tidak
Namun sebenarnya metode ini memiliki ruang lingkup yang lebih luas dari pada
tugas adalah pemberian tugas dari guru kepada anak-anak untuk diselesaikan dan
23
siswa untuk belajar secara mandiri, serta dapat melatih siswa dalam bekerja secara
kelompok. Sehingga peranan guru semakin berkurang, bahkan hanya sebatas sebagai
Pemberian tugas secara tepat juga dapat memupuk rasa tanggung jawab
peserta didik dalam berbagai kehidupan yang dialaminya. Setiap tugas selalu menun-
da guru. Kebiasaan seperti ini akan dapat membawa dampak positif terhadap pola
kehidupan peserta didik di luar kegiatan belajar mengajar maupun di luar sekolah.
terbatas.
c. Guru ingin mencari suatu keterkaitan antara meteri yang disajikan dengan
tugas ini dapat berlangsung secara efektif, maka guru perlu memperhatikan langkah-
peserta didik.
penggunaan metode pemberian tugas dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu sebagai
berikut:
siswa.
siswa.
maka guru harus mampu menemukan solusi untuk mengatasi kelemahan tersebut,
misalnya: mengontrol tugas yang diberikan secara cermat, memberikan tugas yang
memiliki potensi tertentu untuk diberikan tugas yang sama. Sehingga tugas tidak me-
nyulitkan bagi siswa, tetapi justru dapat menumbuhkan kesenangan bagi siswa untuk
menyelesaikan.
3. Metode ‘Tatas’
Berdasarkan uraian di atas, jika kedua metode tanya jawab dan metode
pemberian tugas dilaksanakan dengan saling mengisi, maka akan dapat digunakan
untuk menyampaikan materi pelajaran secara tepat dan baik. Namun juga perlu
diperhatikan bahwa tidak semua situasi dan kondisi cocok menggunakan kombinasi
kedua metode tersebut. Dalam konteks ini, penulis berusaha untuk menyusun
Metode ‘Tatas’ adalah metode tanya jawab dan metode pemberian tugas
yang dikemas secara terpadu untuk dapat dilaksanakan dalam kegiatan belajar me-
26
ngajar dengan situasi dan kondisi tertentu. Metode ‘Tatas’ dapat dilaksanakan de-
ber-asal dari guru sendiri maupun yang dijaring dari siswa melalui pemberian
tugas. Pertanyaan yang berasal dari siswa dikemas ulang sedemikian rupa dengan
d. Siswa yang tidak dapat menjawab dengan benar diberi sangsi secara
e. Jika jam pelajaran sudah habis, maka tugas dapat dikerjakan di rumah.
Sedangkan yang dimaksud dengan situasi dan kondisi tertentu antara lain:
Situasi dan kondisi seperti tersebut di atas dapat dinyatakan sebagai moti-
vasi belajar peserta didik yang rendah. Dengan motivasi belajar yang rendah sangat
27
sulit bagi siswa untuk dapat menyerap materi pelajaran yang sedang diajarkan, se-
C. Pelajaran PKn
wajib bagi siswa SD. Lebih lanjut tentang mata pelajaran Pendidikan
pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama,
sosio – kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia
yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945.
mempunyai visi yaitu mewujudkan proses pendidikan yang terarah pada pengem-
sipatif, dan bertanggung jawab, yang pada gilirannya mampu mendukung berkem-
semakin transparan, tuntutan kendali mutu yang semakin mendesak, dan proses
28
demokrasi yang semakin inten dan meluas sebagai konteks dan orientasi dalam
pendidikan demokrasi.
memungkinkan para peserta didik mampu belajar demokrasi, dalam situasi yang
demokratis.
karakteristik sendiri-sendiri. Pokok bahasan, siswa, tujuan, dan materi yang akan
Agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara optimal, maka setiap guru harus
secara efektif dan efisien sehingga mampu memberikan pengalaman belajar dan
pembelajaran oleh sebanyak mungkin siswa sesuai dengan standar yang telah
ditentukan.
memberikan fasilitas atau bantuan kepada siswa dalam menuju tercapainya tujuan
pembelajaran. Dengan demikian strategi memiliki makna yang lebih luas dari pada
metode mengajar. Jadi strategi mengandung makna berbagai alternatif kegiatan dan
kapan guru untuk dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat sehingga tujuan
potensi individu warga negara Indonesia sehingga memiliki wawasan, sikap, dan
tisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai dimensi kehidupan
kewargane-garaan.
komunikasi.
disertai dengan ‘sangsi’ yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi, menuntut
persiapan belajar yang memadai baik oleh guru maupun siswa. Setiap guru harus
sudah siap terhadap materi yang diajarkan, termasuk juga pengembangan materi jika
diperlukan. Kesiapan guru akan sangat membantu dalam penggunaan metode ‘Tatas’
Kesiapan guru tidak banyak berarti jika tidak diimbangi dengan kesiapan
yang diberikan secara terus menerus, akan memaksa siswa untuk ikut serta secara
aktif dalam proses pembelajaran. Agar siswa secara aktif dan kreatif dalam mengi-
kuti proses pembelajaran, maka setiap siswa dituntut untuk mempersiapkan diri
sebaik-baiknya.
Jika setiap siswa selalu mempersiapkan diri dengan baik dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar, hal ini merupakan bukti bahwa motivasi belajar siswa
31
katan minat belajar siswa, baik secara mandiri maupun dalam kegiatan belajar di
Peningkatan prestasi belajar ditandai dengan meningkatnya jumlah nilai yang di-
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Latar Penelitian
32
Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, pada kelas I, dalam mata pelajaran Pendidikan
2006/2007, semester genap, bulan Pebruari 2007 sampai dengan April 2007. Jumlah
siswa kelas I sebanyak 38 anak, jumlah siswa kelas I sampai dengan kelas VI ada 197
anak.
karakter yang beragam, yaitu berbasis agama dan umum. SDN Merjosari V ini
berada di kawasan Perumahan, yaitu Perumahan Joyo Grand Malang, tetapi siswanya
tidak hanya dari kawasan Perumahan saja, namun juga berasal dari kampung
B. Persiapan Penelitian
kelas I.
lapangan.
33
c. Menyusun metode dan alat perekam data yang berupa angket, catatan di lapangan,
kuantitatif.
dilakukan.
siklus. Setiap siklus dibagi dalam tiga kali pertemuan. Kegiatan pelaksanaan tindakan
dalam setiap siklus, dibarengi dengan pengamatan yang dapat dilakukan sebagai
berikut:
tentang kemandirian belajar dan kuesioner tentang sikap siswa terhadap kegiatan
pembelajaran.
D. Refleksi
Hasil yang diperoleh berupa temuan tingkat efektifitas desain pembelajaran dengan
metode ‘Tatas’ yang telah dirancang, dan menginventarisir daftar permasalahan yang
E. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian disusun secara fleksibel dengan harapan agar segala bentuk
permasalahan yang mungkin timbul dapat dieliminir dan dapat dicarikan solusinya
Instrumen Penelitian
belajar, dapat berupa kemandirian siswa dan sikap siswa dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar.
sebagai berikut:
empat (4) titik, yaitu : 1 = tidak pernah; 2 = jarang; 3 = sering; 4 = selalu (lihat
lampiran 1).
No Prosentase Klasifikasi
1 0 – 50 Tidak mandiri
2 51 – 65 Kurang mandiri
3 66 – 85 Mandiri
4 86 – 100 Sangat mandiri
Angket juga digunakan untuk menjaring data yang berupa sikap siswa.
Sikap siswa dalam kegiatan belajar mengajar dapat dirumuskan dengan indikator
skor 2 = kurang senang; skor 3 = senang; skor 4 = sangat senang (lihat lampiran 2).
No Prosentase Klasifikasi
1 0 – 50 Tidak senang
2 51 – 65 Kurang senang
3 66 – 85 Senang
4 86 – 100 Sangat senang
2. Dokumentasi
belajar siswa. Hasil belajar ini hanya digunakan sebagai pelengkap dan sekaligus
untuk mengetahui kemajuan hasil belajar siswa. Nilai hasil belajar selanjutnya disebut
sebagai prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa dijaring melalui evaluasi pada
saat sebelum pelaksanaan tindakan, setelah siklus I, dan setelah siklus II.
minimal 75. Sedangkan secara klasikal disebut berhasil atau tuntas belajar apabila
3. Wawancara
triangulasi data, biasa disebut ‘cross check,’ apabila terdapat hal-hal yang kurang
4. Catatan Lapangan
yang dianggap penting pada saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung, dan
data tersebut belum terekam oleh instrumen yang lain. Dengan demikian diharapkan
tidak ada data penting yang terlewatkan dalam kegiatan penelitian ini.
garis besar kegiatan analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
penjaringan data.
G. Penyiapan Partisipan
39
maka perlu ada penyiapan terhadap partisipan. Metode ‘Tatas’ tidak akan dapat
dilakukan secara efektif bila tidak melalui persiapan yang matang. Konsep dan
kondisi siswa harus benar-benar sudah siap. Penjelasan tentang tugas masing-masing
mengajar dapat secara efektif mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, yaitu
diharapkan dapat membawa dampak pada peningkatan prestasi atau hasil belajarnya.
40
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini dibedakan dalam tiga
kegiatan, yaitu (1) pra tindakan, (2) siklus I, dan (3) siklus II
1. Pra Tindakan
Kegiatan pra tindakan yang dilakukan pada siswa kelas I SDN Merjosari
ditunjukkan dalam rekapitulasi hasil kuesioner kemandirian belajar siswa berikut ini
(lihat lampiran 3) :
1 Tidak mandiri 0 0 0
3 Mandiri 19 50 1,59
Jumlah 38 2,66
41
Berdasarkan hasil tersebut, masih terlalu banyak siswa yang kurang mandiri dalam
(lihat lampiran 4) :
dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa bersikap kurang senang terhadap ke-
giatan belajar mengajar sebagaimana ditunjukkan oleh jumlah skor mean sebesar 2,4.
Selain berdasarkan hasil analisis data tersebut juga diketahui dari hasil tes
siswa pada pra tindakan (lihat lampiran 5), bahwa siswa yang sudah tuntas belajar
sebesar 17 siswa (44,74%), dan yang belum tuntas belajar sebesar 21 siswa (55,26
%).
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I terdiri dari tiga (3)
a. Perencanaan
Secara garis besar, rencana tindakan yang akan disajikan dalam siklus I
sebagai berikut:
b. Pelaksanaan/Implementasi
Guru memberikan tugas kepada siswa yang belum dapat menjawab perta-
dalam lembaran kertas sebanyak tiga kali. Menuliskan jawaban tiga kali se-
akhir siklus I.
44
c. Pengamatan
berikut :
mulai terbiasa.
tambahan.
Pada pertemuan ketiga ada tiga siswa yang mendapat tugas tambahan.
oleh guru. Namun pada pertemuan selanjutnya sudah banyak didominasi oleh
siswa.
45
ketiga siklus I juga dilakukan penjaringan data sebagai akumulasi dari pertemuan
1) Kemandirian Belajar
1 Tidak mandiri 0 0 0
Jumlah 38 2,84
Berdasarkan hasil tersebut, sebagian besar siswa sudah mandiri dalam belajar, yaitu
sebesar 55,26% dan 15,79%. Sedangkan skor mean sudah menunjukkan angka 2,84.
2) Sikap Siswa
oleh table rekapitulasi hasil angket sikap siswa berikut ini (lihat lampiran 7) :
46
1 Tidak senang 0 0 0
dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa sudah merasa senang terhadap kegiatan
belajar mengajar sebagaimana ditunjukkan oleh jumlah skor mean sebesar 2,91.
3) Hasil Belajar
Selain berdasarkan hasil analisis data tersebut juga diketahui dari hasil tes
siswa pada siklus I (lihat lampiran 8), bahwa siswa yang sudah tuntas belajar sebesar
22 siswa (68,75%), dan yang belum tuntas belajar sebesar 10 siswa (31,25 %). Jadi
hasil belajar siswa ada peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar pada pra
tindakan.
47
d. Refleksi
kesalahannya.
2,84.
siswa (68,75 %) yang telah memperoleh nilai 65 atau lebih. Namun sudah ada
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II terdiri dari tiga (3)
a. Perencanaan
Secara garis besar, rencana tindakan yang akan disajikan dalam siklus II
sebagai berikut:
b. Pelaksanaan/Implementasi
Guru mengadakan presensi kelas pada setiap pertemuan dalam siklus II.
Guru memberikan tugas kepada siswa yang belum dapat menjawab perta-
dalam lembaran kertas sebanyak tiga kali. Menuliskan jawaban tiga kali se-
c. Pengamatan
berikut :
Pada pertemuan kedua ada dua siswa yang mendapat tugas tambahan.
Pada pertemuan ketiga ada tiga siswa yang mendapat tugas tambahan.
ketiga siklus II juga dilakukan penjaringan data sebagai akumulasi dari pertemuan
1) Kemandirian Belajar
1 Tidak mandiri 0 0 0
Jumlah 38 3,13
Berdasarkan hasil tersebut, sebagian besar siswa sudah mandiri dalam belajar, yaitu
sebesar 52,63% mandiri dan 28,95% sangat mandiri. Sedangkan skor mean sudah
2) Sikap Siswa
oleh table rekapitulasi hasil angket sikap siswa berikut ini (lihat lampiran 10) :
1 Tidak senang 0 0 0
3 Senang 19 50 1,59
dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa sudah merasa senang terhadap kegiatan
belajar mengajar, yaitu 50 % senang dan 36,85 % sangat senang. Sedangkan jumlah
3) Hasil Belajar
Selain berdasarkan hasil analisis data tersebut juga diketahui dari hasil tes
siswa pada siklus II (lihat lampiran 11), bahwa siswa yang sudah tuntas belajar
sebesar 28 siswa (87,50%), dan yang belum tuntas belajar sebesar 4 siswa (12,5 %).
Secara klasikal kegiatan belajar mengajar sudah tuntas belajar, karena yang
d. Refleksi
lam siklus II, maka kegiatan pembelajaran dapat direfleksikan sebagai berikut:
digunakan.
3,13.
Sikap siswa juga sudah baik, yaitu memperoleh skor mean 3,28.
B. Pembahasan Keseluruhan
Berdasarkan hasil observasi, pengisian angket oleh siswa, dan hasil tes
yang dilakukan pada pra tindakan, siklus I dan siklus II, maka dapat diuraikan sebagai
berikut:
pada pra tindakan, siklus I dan siklus II (lihat lampiran 3, lampiran 6 dan lampiran
Tabel 4.9 Perbandingan Kemandirian Siswa Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus
II
(40,63%) pada pra tindakan, menjadi 9 siswa (28,13 %) pada siklus I, dan menjadi 5
siswa (15,63%) pada siklus II. Kualifikasi yang menyebutkan siswa mandiri
mengalami kenaikan dari 17 siswa (53,13%) pada pra tindakan, menjadi 19 siswa
(59,38%) pada siklus I, dan menjadi 18 siswa (56,25%) pada siklus II. Kualifikasi
yang menyebutkan siswa sangat mandiri mengalami kenaikan dari 2 siswa (6,25%)
pada pra tindakan, menjadi 4 siswa (12,50%) pada siklus I, dan menjadi 9 siswa
(28,13%) pada siklus II. Sedangkan jumlah mean menunjukkan peningkatan dari
2,50 pada pra tindakan, menjadi 2,84 pada siklus I, dan menjadi 3,13 pada siklus II.
2. Sikap Siswa
Berdasarkan hasil angket tentang sikap siswa yang dilakukan pada pra
tidakan, siklus I, dan siklus II (lihat lampiran 4, lampiran 7 dan lampiran 10), maka
Tabel 4.10 Perbandingan Hasil Angket Sikap Siswa Pada Pra Tindakan, Siklus
I, dan Siklus II
yang menyatakan tidak senang mengalami penurunan dari 5 siswa (15,63%) pada pra
tindakan menjadi tidak ada (0) pada siklus I dan siklus II. Kualifikasi yang menun-
jukkan kurang senang menunjukkan penurunan dari 13 siswa (40,63%) pada pra
tindakan menjadi 10 siswa (31,25%) pada siklus I dan menjadi 3 siswa (9,38%) pada
siklus II. Kualifikasi yang menyatakan senang mengalami kenaikan dari 12 siswa
(37,50%) pada pra tindakan menjadi 15 siswa (46,88%) pada siklus I, dan menjadi 17
siswa (53,13%) pada siklus II. Kualifikasi yang menyatakan sangat senang
mengalami kenaikan dari 2 siswa (6,25%) pada pra tindakan menjadi 7 siswa
(21,88%) pada siklus I, dan menjadi 12 siswa (37,50%) pada siklus II. Sedangkan
jumlah mean menunjukkan kenaikkan dari 2,34 pada pra tindakan menjadi 2,91pada
3. Hasil Evaluasi
dan siklus II (lihat lampiran 5, lampiran 8, lampiran 11), maka dapat diketahui
23 siswa (60,52%) pada pra tindakan menjadi 30 siswa (78,94%) pada siklus I, dan
menjadi 34 siswa (89,47%) pada siklus II. Sedangkan yang belum tuntas belajar
mengalami penurunan dari 15 siswa (39,48%) pada pra tindakan menjadi 8 siswa
(21,05%) pada siklus I, dan menjadi 4 siswa (10,53%) pada siklus II.
4. Pembuktian Hipotesis
pelajaran PKn, maka motivasi belajar siswa kelas I SDN Merjosari V, Kecamatan
kemandirian belajar siswa dan sikap siswa terhadap kegiatan pembelajaran PKn.
Kemandirian belajar dan sikap siswa tersebut merupakan variable dari motivasi
belajar siswa. Jadi dengan penggunaan metode ‘Tatas’ dapat meningkatkan motivasi
belajar pelajaran PKn, khususnya pada siswa kelas I SDN Merjosari V. Peningkatan
motivasi belajar juga dapat membawa dampak positif yaitu meningkatnya hasil
belajar siswa.
57
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian dalam bab
terdahulu dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar PKn pada siswa kelas I SDN
penerapan metode ‘Tatas’. Peningkatan motivasi belajar siswa, yang terdiri atas
kemandirian belajar siswa dan sikap siswa, dapat dijelaskan sebagai berikut :
pada pra tindakan, menjadi 11 siswa (28,95%) pada siklus I, dan menjadi 7 siswa
pra tindakan, menjadi 6 siswa (15,79%) pada siklus I, dan menjadi 11 siswa
pra tindakan, menjadi 2,84 pada siklus I, dan menjadi 3,13 pada siklus II.
2. Sikap Siswa
Sikap siswa yang diperoleh dari hasil pengisian angket dapat diuraikan
sebagai berikut:
(15,79%) pada pra tindakan, menjadi tidak ada (0) pada siklus I dan siklus II.
(39,47%) pada pra tindakan, menjadi 12 siswa (31,58%) pada siklus I dan
(36,85%) pada pra tindakan, menjadi 17 siswa (44,74%) pada siklus I, dan
(7,89%) pada pra tindakan, menjadi 9 siswa (23,68%) pada siklus I, dan menjadi
e. Jumlah rata-rata atau mean menunjukkan kenaikkan dari 2,34 pada pra
tindakan menjadi 2,91 pada siklus I, dan menjadi 3,28 (82%) pada siklus II.
3. Hasil Evaluasi
23 siswa (60,52%) pada pra tindakan, menjadi 30 siswa (78,94%) pada siklus I, dan
menjadi 34 siswa (89,47%) pada siklus II. Sedangkan yang belum tuntas belajar
mengalami penurunan dari 15 siswa (39,48%) pada pra tindakan menjadi 8 siswa
(21,05%) pada siklus I, dan menjadi 4 siswa (10,53%) pada siklus II.
4. Uji Hipotesis
hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa “jika metode ‘Tatas’ diterapkan dalam
60
pembelajaran pelajaran PKn, maka motivasi belajar siswa kelas I SDN Merjosari V,
B. Saran-saran
bagai berikut :
1. Bagi Guru
katkan motivasi belajar siswa. Kepada para guru diharapkan memiliki kemauan
belajar siswa.
melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi setiap guru, agar prestasi belajar
siswa semakin meningkat. Selain itu Kepala Sekolah hendaknya dapat mengusahakan
agar ketersediaan sarana bagi para guru dalam melaksanakan PTK terus ditingkatkan.
3. Bagi Siswa
siswa dalam kegiatan belajar. Sehingga hasil yang diperoleh juga semakin me-
61
ningkat. Kepada peserta didik hendaknya selalu mempersiapkan diri dalam mengi-
DAFTAR RUJUKAN
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani. 2004. Strategi Pembelajaran
Aktif. Yogyakarta: CTSD.
Miftah Toha. 1996. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta:
P.T. Raja Grafindo Persada.
62
Oemar Hamalik. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Saiful Rachman, Yoto, Syarif Suhartadi, Suparti. 2006. Penelitian Tindakan Kelas
dan Penulisan Karya Ilmiah. Surabaya: SIC Bekerjasama Dengan Dinas
P dan K Provinsi Jawa Timur.
Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester (SKS).
Jakarta: Bumi Aksara.
60
63
Lampiran 1
Nama :
Nomor :
Tanggal :
Petunjuk : Berilah tanda cek (v) pada kolom skala penilaian sesuai dengan
keadaan anda.
Keterangan : 1 = tidak pernah 3 = sering
2 = jarang 4 = selalu
Skala
No Pernyataan Penilaian
1 2 3 4
1 Saya mengetahui tujuan belajar saya
2 Saya selalu menyusun jadwal belajar
3 Saya menyiapkan tempat untuk belajar
4 Saya menyiapkan kebutuhan untuk belajar
5 Saya selalu mempelajari materi yang akan diajarkan
6 Saya berusaha menyelesaikan setiap kesulitan belajar
7 Saya selalu bertanya setiap ada materi yang belum dipahami
8 Saya selalu mengerjakan tugas yang diberikan
9 Saya mengerjakan soal-soal latihan secara mandiri
10 Saya berusaha menemukan cara belajar yang baik bagi saya
11 Saya selalu mengevaluasi materi yang telah saya pelajari
Jumlah
Prosentase
Lampiran 2 61
Nama :
Nomor :
64
Tanggal :
Petunjuk : Berilah tanda cek (v) pada kolom skala penilaian sesuai dengan
keadaan anda.
Skala
No Pernyataan Penilaian
1 2 3 4
1 Saya merasa senang terhadap materi yang diajarkan
2 Saya merasa senang dengan metode pembelajaran
yang digunakan
3 Suasana pada saat mengikuti pelajaran
4 Minat saya mengikuti kegiatan belajar
5 Saya senang terhadap tugas yang diberikan
6 Saya senang dengan cara guru mengajar
7 Kesan terhadap model pembelajaran
Jumlah
Prosentase
62KEGIATAN GURU
LEMBAR PENGAMATAN
DENGAN METODE ‘TATAS’
Kelas :
Tanggal :
Petunjuk : Berilah tanda cek (v) pada kolom sesuai dengan hasil pengamatan
Keterangan : 1 = tidak baik 3 = baik
65
1 Perencanaan Pembelajaran
a. Kesesuaian materi pelajaran dengan
kurikulum
b. Guru menyusun pertanyaan-pertanyaan
dan jawaban-jawaban
c. Guru menyusun langkah-langkah
pelaksanaan tindakan
d. Guru menyiapkan sanksi atau tugas
tambahan terhadap siswa yang tidak
dapat menjawab pertanyaan
e. Guru menyusun alat penilaian
Jumlah
Prosentase
2 Pelaksanaan Pembelajaran
89
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
b. Guru menjelaskan penggunaan metode
pembelajaran
c. Guru memberikan apersepsi
pembelajaran
d. Guru menggunakan teknik bertanya
dengan tepat
e. Guru menjawab pertanyaan dengan
benar
f. Guru menggunakan pertanyaan
membimbing
66
Rejotangan, 2007
Observer,
_______________________
Lampiran 2
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP SISWA
DENGAN METODE ‘TATAS’
Kelas :
Tanggal :
Petunjuk : Berilah tanda cek (v) pada kolom sesuai dengan hasil pengamatan
Keterangan : 1 = tidak senang 3 = senang
2 = kurang senang 4 = sangat senang
Hasil Pengamatan
1 2 3 4
No Kegiatan Siswa
1 Siswa merasa senang terhadap materi
yang diajarkan
2 Siswa merasa senang dengan metode
pembelajaran yang digunakan
3 Siswa senang dengan suasana pada saat
67
mengikuti pelajaran
4 Minat siswa mengikuti kegiatan belajar
lebih baik
5 Siswa selalu mengerjakan tugas yang
diberikan
6 Siswa senang dengan cara guru mengajar
7 Siswa memiliki kesan yang baik terhadap
model pembelajaran
Jumlah
Prosentase
Rejotangan, 2007
Observer,
_______________________
Lampiran 3 91
Lampiran 4 92
Lampiran 5
93
REKAPITULASI HASIL ANGKET SIKAP SISWA
PADA PRA TINDAKAN
68
Indikator
No Nama % Ket.
1 2 3 4 5 6 7 Jml
1 Aditya Eko N. 2 2 2 2 2 2 2 14 50 tidak senang
2 Agus Budiono 3 3 2 2 3 3 2 18 64 kurang senang
3 Agus Purwanto 2 2 2 2 2 2 2 14 50 tidak senang
4 Ahmat Takim 3 3 3 3 3 3 3 21 75 senang
5 Ainul Lakhifah 3 3 3 4 3 3 3 22 79 senang
6 Anik P. 3 2 3 3 2 3 2 18 64 kurang senang
7 Anita Raeni 3 3 3 3 3 3 3 21 75 senang
8 Ari Irawan 2 3 3 2 3 2 3 18 64 kurang senang
9 Aries Setiawan 3 3 3 3 3 3 3 21 75 senang
10 Arif Hermawan 2 2 2 2 2 2 2 14 50 tidak senang
11 Arip Wahyu 3 3 2 2 2 3 2 17 61 kurang senang
12 Bagus Susanto 3 3 3 3 3 3 3 21 75 senang
13 Bero Riadi 4 3 3 3 4 4 3 24 86 sangat senang
14 Candra S. 3 3 3 2 3 4 3 21 75 senang
15 Devi Wahyu N. 3 3 2 2 2 3 2 17 61 kurang senang
16 Dwi Wahyuni 3 2 3 3 2 2 2 17 61 kurang senang
17 Eky W. 2 2 1 2 2 2 2 13 46 tidak senang
18 Eny Handayani 4 3 3 3 3 3 3 22 79 senang
19 Findia P. 4 3 3 3 3 4 3 23 82 senang
20 Heru S. 3 3 2 2 2 3 3 18 64 kurang senang
21 Lina Sa'adah 4 3 3 3 3 3 3 22 79 senang
22 M. Khoirur R. 3 2 2 2 3 3 2 17 61 kurang senang
23 Ninik S. 3 2 2 3 2 3 2 17 61 kurang senang
24 Pujianik 2 2 2 2 2 2 2 14 50 tidak senang
25 Ramadhan P. 3 3 2 3 3 2 2 18 64 kurang senang
26 Rima Fitri N. 3 3 3 3 3 3 3 21 75 senang
27 Rodiyah 2 2 3 3 2 3 2 17 61 kurang senang
28 Siti Z. 4 4 3 4 3 3 4 25 89 sangat senang
29 Sugeng H. 3 3 3 2 2 2 3 18 64 kurang senang
30 Sugeng R. 3 2 2 2 3 3 2 17 61 kurang senang
31 Pambudis 3 3 3 3 3 3 3 21 75 senang
32 Luria 4 3 3 3 3 3 3 22 79 senang
Lampiran 6 94
Kelas :
Tanggal :
Petunjuk : Berilah tanda cek (v) pada kolom sesuai dengan hasil pengamatan
Keterangan : 1 = tidak baik 3 = baik
2 = kurang baik 4 = sangat baik
Hasil Pengamatan
No Kegiatan Guru 1 2 3 4
1 Perencanaan Pembelajaran
a. Kesesuaian materi pelajaran dengan √
kurikulum
b. Guru menyusun pertanyaan-pertanyaan √
dan jawaban-jawaban
c. Guru menyusun langkah-langkah √
pelaksanaan tindakan
d. Guru menyiapkan sanksi atau tugas
tambahan terhadap siswa yang tidak √
dapat menjawab pertanyaan
e. Guru menyusun alat penilaian √
Jumlah 19
Prosentase 95
2 Pelaksanaan Pembelajaran
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran √
b. Guru menjelaskan penggunaan metode √
pembelajaran
c. Guru memberikan apersepsi √
pembelajaran
d. Guru menggunakan teknik bertanya √
dengan tepat
e. Guru menjawab pertanyaan dengan √
benar
f. Guru menggunakan pertanyaan √
membimbing
g. Guru memberikan evaluasi √
Jumlah 23
Prosentase 82,14
Lampiran 7
95
HASIL PENGAMATAN SIKAP SISWA SIKLUS I
70
Kelas :
Tanggal :
Petunjuk : Berilah tanda cek (v) pada kolom sesuai dengan hasil pengamatan
Keterangan : 1 = tidak senang
2 = kurang senang
3 = senang
4 = sangat senang
Hasil
No Kegiatan Siswa Pengamatan
1 2 3 4
1 Siswa merasa senang terhadap materi
yang diajarkan √
2 Siswa merasa senang dengan metode
pembelajaran yang digunakan √
3 Siswa senang dengan suasana pada saat
mengikuti pelajaran √
4 Minat siswa mengikuti kegiatan belajar
lebih baik √
5 Siswa selalu mengerjakan tugas yang
diberikan √
6 Siswa senang dengan cara guru mengajar √
7 Siswa memiliki kesan yang baik terhadap
model pembelajaran √
Jumlah 20
Prosentase 71,43
Lampiran 8
96
REKAPITULASI HASIL ANGKET KEMANDIRIAN SISWA SIKLUS I
71
Indikator
No Nama % Ket.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jml
1 Aditya Eko N. 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 23 52 kurang mandiri
2 Agus Budiono 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 32 73 mandiri
3 Agus Purwanto 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 27 61 kurang mandiri
4 Ahmat Takim 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 38 86 sangat mandiri
5 Ainul Lakhifah 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 36 82 mandiri
6 Anik P. 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 24 55 kurang mandiri
7 Anita Raeni 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 35 80 mandiri
8 Ari Irawan 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 28 64 kurang mandiri
9 Aries Setiawan 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 34 77 mandiri
10 Arif Hermawan 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 24 55 kurang mandiri
11 Arip Wahyu 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 35 80 mandiri
12 Bagus Susanto 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 38 86 sangat mandiri
13 Bero Riadi 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 31 70 mandiri
14 Candra S. 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 33 75 mandiri
15 Devi Wahyu N. 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 28 64 kurang mandiri
16 Dwi W ahyuni 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 28 64 kurang mandiri
17 Eky W. 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 23 52 kurang mandiri
18 Eny Handayani 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 75 mandiri
19 Findia P. 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 35 80 mandiri
20 Heru S. 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35 80 mandiri
21 Lina Sa'adah 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 39 89 sangat mandiri
22 M. Khoirur R. 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 34 77 mandiri
23 Ninik S. 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 28 64 kurang mandiri
24 Pujianik 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 30 68 mandiri
25 Ramadhan P. 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 34 77 mandiri
26 Rima Fitri N. 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 35 80 mandiri
27 Rodiyah 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 25 57 kurang mandiri
28 Siti Z. 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 26 59 kurang mandiri
29 Sugeng H. 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 34 77 mandiri
30 Sugeng R. 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 36 82 mandiri
31 Pambudis 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 39 89 sangat mandiri
32 Luria 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 32 73 mandiri
Lampiran 9 97
Indikator
No Nama % Ket.
1 2 3 4 5 6 7 Jml
1 Aditya Eko N. 3 2 2 3 2 2 2 16 57 kurang senang
2 Agus Budiono 3 3 3 3 2 3 3 20 71 senang
3 Agus Purwanto 3 3 2 2 3 2 2 17 61 kurang senang
4 Ahmat Takim 4 4 3 3 3 4 3 24 86 sangat senang
5 Ainul Lakhifah 4 4 4 3 4 3 3 25 89 sangat senang
6 Anik P. 3 3 3 2 3 3 3 20 71 senang
7 Anita Raeni 3 3 3 3 3 3 3 21 75 senang
8 Ari Irawan 3 3 2 3 3 2 2 18 64 kurang senang
9 Aries Setiawan 3 3 3 3 3 3 3 21 75 senang
10 Arif Hermawan 3 2 2 2 2 2 2 15 54 kurang senang
11 Arip Wahyu 3 3 3 3 3 3 2 20 71 senang
12 Bagus Susanto 4 4 3 3 4 4 3 25 89 sangat senang
13 Bero Riadi 3 3 3 3 2 3 3 20 71 senang
14 Candra S. 3 3 3 3 3 3 3 21 75 senang
15 Devi Wahyu N. 3 3 2 2 3 2 2 17 61 kurang senang
16 Dwi Wahyuni 3 3 3 3 3 2 3 20 71 senang
17 Eky W. 3 2 2 2 3 2 2 16 57 kurang senang
18 Eny Handayani 4 3 3 3 3 3 3 22 79 senang
19 Findia P. 4 4 3 4 3 4 3 25 89 sangat senang
20 Heru S. 4 3 3 4 4 3 3 24 86 sangat senang
21 Lina Sa'adah 4 4 4 3 4 4 3 26 93 sangat senang
22 M. Khoirur R. 4 3 3 3 3 3 3 22 79 senang
23 Ninik S. 3 3 2 2 3 3 3 19 68 senang
24 Pujianik 2 3 3 2 2 3 2 17 61 kurang senang
25 Ramadhan P. 3 3 2 2 3 3 2 18 64 kurang senang
26 Rima Fitri N. 3 3 3 3 3 3 3 21 75 senang
27 Rodiyah 3 3 2 3 3 3 2 19 68 senang
28 Siti Z. 3 3 3 3 3 3 2 20 71 senang
29 Sugeng H. 3 3 2 2 2 2 2 16 57 kurang senang
30 Sugeng R. 3 3 4 3 3 3 3 22 79 senang
31 Pambudis 4 4 3 4 3 4 3 25 89 sangat senang
32 Luria 4 3 3 3 3 4 3 23 82 senang
Lampiran 10 98
Kelas :
73
Tanggal :
Petunjuk : Berilah tanda cek (v) pada kolom sesuai dengan hasil pengamatan
Keterangan : 1 = tidak baik 3 = baik
2 = kurang baik 4 = sangat baik
Hasil Pengamatan
No Kegiatan Guru 1 2 3 4
1 Perencanaan Pembelajaran
a. Kesesuaian materi pelajaran dengan √
kurikulum
b. Guru menyusun pertanyaan-pertanyaan √
dan jawaban-jawaban
c. Guru menyusun langkah-langkah √
pelaksanaan tindakan
d. Guru menyiapkan sanksi atau tugas
tambahan terhadap siswa yang tidak √
dapat menjawab pertanyaan
e. Guru menyusun alat penilaian √
Jumlah 20
Prosentase 100
2 Pelaksanaan Pembelajaran
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran √
b. Guru menjelaskan penggunaan metode √
pembelajaran
c. Guru memberikan apersepsi √
pembelajaran
d. Guru menggunakan teknik bertanya √
dengan tepat
e. Guru menjawab pertanyaan dengan √
benar
f. Guru menggunakan pertanyaan √
membimbing
g. Guru memberikan evaluasi √
Jumlah 26
Prosentase 96,29
Lampiran 11
99
HASIL PENGAMATAN SIKAP SISWA SIKLUS II
Kelas :
74
Tanggal :
Petunjuk : Berilah tanda cek (v) pada kolom sesuai dengan hasil pengamatan
Keterangan : 1 = tidak senang
2 = kurang senang
3 = senang
4 = sangat senang
Hasil
No Kegiatan Siswa Pengamatan
1 2 3 4
1 Siswa merasa senang terhadap materi
√
yang diajarkan
2 Siswa merasa senang dengan metode
√
pembelajaran yang digunakan
3 Siswa senang dengan suasana pada saat
√
mengikuti pelajaran
4 Minat siswa mengikuti kegiatan belajar
√
lebih baik
5 Siswa selalu mengerjakan tugas yang
√
diberikan
6 Siswa senang dengan cara guru mengajar √
100
Lampiran 12
Indikator
No Nama % K et.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jml
1 A dity a E k o N. 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 27 61 K URA NG M A NDIRI
2 A gus B udiono 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 35 80 M A NDIRI
3 A gus P urwanto 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 27 61 K URA NG M A NDIRI
4 A hm at Tak im 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 39 89 S A NG A T M A NDIRI
5 A inul Lak hifah 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 36 82 M A NDIRI
6 A nik P . 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 27 61 K URA NG M A NDIRI
7 A nita Raeni 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 38 86 S A NG A T M A NDIRI
8 A ri Irawan 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 31 70 M A NDIRI
9 A ries S etiawan 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 35 80 M A NDIRI
10 A rif Herm awan 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 27 61 K URA NG M A NDIRI
11 A rip W ahy u 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 38 86 S A NG A T M A NDIRI
12 B agus S us anto 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 40 91 S A NG A T M A NDIRI
13 B ero Riadi 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 31 70 M A NDIRI
14 Candra S . 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 35 80 M A NDIRI
15 Devi W ahy u N. 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 30 68 M A NDIRI
16 Dwi W ahy uni 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 31 70 M A NDIRI
17 Eky W . 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 29 66 M A NDIRI
18 E ny Handay ani 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 36 82 M A NDIRI
19 Findia P . 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 38 86 S A NG A T M A NDIRI
20 Heru S . 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 36 82 M A NDIRI
21 Lina S a'adah 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 39 89 S A NG A T M A NDIRI
22 M . K hoirur R. 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 36 82 M A NDIRI
23 Ninik S . 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 32 73 M A NDIRI
24 P ujianik 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 31 70 M A NDIRI
25 Ram adhan P . 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 36 82 M A NDIRI
26 Rim a Fitri N. 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 38 86 S A NG A T M A NDIRI
27 Rodiy ah 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 29 66 M A NDIRI
28 S iti Z. 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 29 66 M A NDIRI
29 S ugeng H. 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 36 82 M A NDIRI
30 S ugeng R. 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 38 86 S A NG A T M A NDIRI
31 P am budis 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 39 89 S A NG A T M A NDIRI
32 Luria 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 35 80 M A NDIRI
Lampiran 13
101
REKAPITULASI HASIL ANGKET SIKAP SISWA SIKLUS II
76
Indikator
No Nama % Ket.
1 2 3 4 5 6 7 Jml
1 Aditya Eko N. 3 3 2 3 2 3 3 19 68 senang
2 Agus Budiono 3 3 3 3 3 3 3 21 75 senang
3 Agus Purwanto 3 3 3 3 3 3 2 20 71 senang
4 Ahmat Takim 4 4 3 4 3 4 3 25 89 sangat senang
5 Ainul Lakhifah 4 4 4 3 4 3 3 25 89 sangat senang
6 Anik P. 3 3 3 3 3 3 3 21 75 senang
7 Anita Raeni 4 4 3 3 3 4 3 24 86 sangat senang
8 Ari Irawan 3 3 2 3 3 3 2 19 68 senang
9 Aries Setiawan 4 4 3 3 3 4 3 24 86 sangat senang
10 Arif Hermawan 3 2 3 2 2 3 2 17 61 kurang senang
11 Arip Wahyu 3 3 3 3 3 3 3 21 75 senang
12 Bagus Susanto 4 4 3 3 4 4 4 25 89 sangat senang
13 Bero Riadi 4 4 3 3 3 4 3 24 86 sangat senang
14 Candra S. 4 3 3 3 3 3 3 22 79 senang
15 Devi Wahyu N. 3 3 2 2 3 3 2 18 64 kurang senang
16 Dwi Wahyuni 3 3 3 3 3 3 3 21 75 senang
17 Eky W. 3 3 2 2 3 3 3 19 68 senang
18 Eny Handayani 4 3 3 3 3 3 3 22 79 senang
19 Findia P. 4 4 3 4 3 4 3 25 89 sangat senang
20 Heru S. 4 3 3 4 4 3 3 24 86 sangat senang
21 Lina Sa'adah 4 4 4 3 4 4 3 26 93 sangat senang
22 M. Khoirur R. 4 3 3 3 3 3 3 22 79 senang
23 Ninik S. 3 3 2 2 3 3 3 19 68 senang
24 Pujianik 3 3 3 2 3 3 2 19 68 senang
25 Ramadhan P. 3 3 3 3 3 3 2 20 71 senang
26 Rima Fitri N. 3 3 3 3 3 3 3 21 75 senang
27 Rodiyah 3 3 2 3 3 3 2 19 68 senang
28 Siti Z. 4 4 3 4 3 3 3 24 86 sangat senang
29 Sugeng H. 3 3 2 2 2 3 2 17 61 kurang senang
30 Sugeng R. 3 3 4 3 3 3 3 22 79 senang
31 Pambudis 4 4 3 4 3 4 3 25 89 sangat senang
32 Luria 4 3 3 3 3 4 3 24 86 sangat senang
Lampiran 14
102
HASIL EVALUASI PADA PRA TINDAKAN
77
Catatan :
Siswa dinyatakan tuntas belajar apabila memperoleh nilai minimal 65.
Secara klasikal dinyatakan tuntas belajar apabila 85% dari siswa mempe-
roleh nilai minimal 65.
Lampiran 15
103
HASIL EVALUASI SIKLUS I
78
Catatan :
Siswa dinyatakan tuntas belajar apabila memperoleh nilai minimal 65.
Secara klasikal dinyatakan tuntas belajar apabila 85% dari siswa mempe-
roleh nilai minimal 65.
Lampiran 16
104
HASIL EVALUASI SIKLUS II
79
Catatan :
Siswa dinyatakan tuntas belajar apabila memperoleh nilai minimal 65.
Secara klasikal dinyatakan tuntas belajar apabila 85% dari siswa mempe-
roleh nilai minimal 65.
Lampiran 17 105
Petunjuk : Berilah tanda silang pada salah satu jawaban yang paling benar !
1. Sistem perekonomian yang menjamin kebebasan individu secara
mutlak melakukan tindakan ekonomi disebut sistem …
a. ekonomi terpusat c. demokrasi ekonomi
b. ekonomi sosial d. ekonomi kapitalis
2. Salah satu kebaikan ekonomi liberal yang paling menonjol adalah …
a. orang tertantang untuk maju c. menjamin pendapatan secara merata
b. hak untuk perorangan diakui d. perusahaan besar menang bersaing
3. Kelemahan dalam sistem ekonomi terpusat adalah …
a. ada campur tangan pemerintah
b. mematikan potensi, inisiatif, dan daya kreasi warga negara
c. tidak ada pengakuan hak milik
d. mendahulukan kepentingan bersama
4. Produksi dikerjakan oleh semua untuk kesejahteraan bersama adalah
pengertian dari …
a. demokrasi ekonomi c. demokrasi liberal
b. demokrasi terpimpin d. demokrasi campuran
5. Sistem ekonomi yang diterapkan di era reformasi adalah …
a. kapitalis b. campuran c. sosialis d. sistem demokrasi kerakyatan
6. Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dapat merugikan
masyarakat disebut …
a. monopoli b. etatisme c. liberalisme d. campuran
7. Salah satu kelemahan sistem ekonoi sosial adalah …
a. kegiatan ekonomi dilakukan oleh masyarakat
b. setiap orang tidak diberikan kebebasan berusaha
c. pemerintah memberi kebebasan penuh
d. pendapatan masyarakat tidak merata
106
8. Sistem ekonomi campuran banyak digunakan di negara-negara …
a. sosialis b. berkembang c. kapitalis d. terbelakang
81
Petunjuk : Berilah tanda silang pada salah satu jawaban yang paling benar !
1. Tiga pilar kekuatan ekonomi Indonesia yang merupakan sektor usaha formal
yaitu ….
a. koperasi b. BUMN c. BUMS d. a, b, c benar
2. Di bawah ini merupakan ciri sektor usaha informal, kecuali …
a. Proses pembentukannya sangat mudah
b. Jenis pekerjaannya sangat bervariasi
c. Peralatan yang diperlukan sangat sederhana
d. Membutuhkan modal cukup besar
3. Bentuk badan usaha yang memiliki sekutu aktif dan sekutu pasif adalah …
a. koperasi c, Persekutuan firma
b. Perseroan Terbatas d. Persekutuan Komanditer
4. Kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi yang dilakukan oleh pemerintah
merupakan peran pemerintah sebagai …
82
Oleh :
Dra. INSIYATUN
NIP. 131 861 575
MEI 2007
Oleh :
Dra. INSIYATUN
NIP. 131 861 575
MEI 2007
HALAMAN PENGESAHAN
2. Identitas Peneliti :
Nama : Dra. Insiyatun
NIP. : 131861575
Jabatan / Gol. : Pembina / IV a
Unit Kerja : SMPN 3 Ngunut, Kabupaten Tulungagung
Kepala Peneliti,
SMPN 3 Ngunut
KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan penelitian yang berupa penelitian tindakan kelas ini dengan judul
“Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan Metode ‘Tatas’ Pada
Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut, Kabupaten Tulungagung”.
Dalam kegiatan penelitian tindakan kelas ini kami memperoleh bantuan,
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Bapak Drs. Tukiran, selaku Kepala Sekolah SMPN 3 Ngunut
Kabupaten Tulungagung, yang telah memberikan ijin untuk melakukan kegiatan
penelitian.
2. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Kami telah berusaha dengan segenap kemampuan untuk dapat melakukan
penelitian tindakan kelas ini sebaik-baiknya. Namun hasil yang kami capai masih
banyak kekurangannya. Untuk itu kami sangat berharap berbagai tanggapan, kritik,
dan saran-saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi penyempurnaan
hasil penelitian ini.
Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama
seluruh keluarga besar SMPN 3 Ngunut, Kabupaten Tulungagung dan para pembaca
pada umumnya.
Peneliti,
ABSTRAK
iii
2,34 pada pra tindakan menjadi 2,91 pada siklus I, dan menjadi 3,28 (82%) pada
siklus II.
Hasil evaluasi menunjukkan terdapat kenaikkan yang tuntas belajar dari
17 siswa (53,13%) pada pra tindakan menjadi 22 siswa (68,75%) pada siklus I, dan
menjadi 28 siswa (87,50%) pada siklus II. Sedangkan yang belum tuntas belajar
mengalami penurunan dari 15 siswa (46,88%) pada pra tindakan menjadi 10 siswa
(31,25%) pada siklus I, dan menjadi 4 siswa (12,50%) pada siklus II.
iv
Berdasarkan hasil analisis penelitian sebagaimana dijelaskan di atas, ma-
ka hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa “jika metode ‘Tatas’ digunakan dalam
pembelajaran PKn, maka motivasi belajar siswa kelas IX-A SMPN 3 Ngunut,
Kabupaten Tulungagung akan meningkat” dapat diterima.
v
89
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK …………………………………………………………………….. iv
BAB I PENDAHULUAN
vi
90
BAB V PENUTUP 56
A. Simpulan ………………………………………………………..
58
B. Saran-saran ……………………………………………………….
60
DAFTAR RUJUKAN ……………………………………………………………
91
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
35
Tabel 3.1 : Klasifikasi Penilaian Kemandirian Belajar Siswa ………………………
36
Tabel 3.2 : Klasifikasi Penilaian Sikap Siswa …………………………………..
39
Tabel 4.1 : Rekapitulasi Angket Kemandirian Belajar Pada Pra Tindakan ….
40
Tabel 4.2 : Rekapitulasi Hasil Angket Sikap Siswa Pada Pra Tindakan ………
41
Tabel 4.3 : Rangkumann Rencana Pelaksanaan Siklus I …………………..
44
Tabel 4.4 : Rekapitulasi Angket Kemandirian Belajar Siklus I …………….
45
Tabel 4.5 : Rekapitulasi Hasil Angket Sikap Siswa Siklus I ……………….
47
Tabel 4.6 : Rangkumann Rencana Pelaksanaan Siklus II …..…..………………..
49
Tabel 4.7 : Rekapitulasi Angket Kemandirian Belajar Siklus II ……………………..
50
Tabel 4.8 : Rekapitulasi Hasil Angket Sikap Siswa Siklus II …………………..
52
Tabel 4.9 : Perbandingan Kemandirian Belajar Siswa ………………………
53
Tabel 4.10 : Perbandingan Hasil Angket Sikap Siswa ……………………..
54
Tabel 4.11: Perbandingan Hasil Evaluasi ………………………………….
92
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
8
Gambar 2.1 : Situasi Yang Termotivasi …………………………………….
93
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
61
Lampiran 1 : Angket Kemandirian Belajar Siswa ……………………………
62
Lampiran 2 : Angket Sikap Siswa …………………………………………..
63
Lampiran 3 : Rekapitulasi Hasil Kuesioner Kemandirian Belajar ……………………
64
Lampiran 4 : Rekapitulasi Hasil Angket Sikap Siswa …………………………
65
Lampiran 5 : Hasil Evaluasi Pada Pra Tindakan ………………………….…..
66
Lampiran 6 : Rekapitulasi Kuesioner Kemandirian Belajar Siklus I ……………….
67
Lampiran 7 : Rekapitulasi Hasil Angket Sikap Siswa Siklus I …………………..
68
Lampiran 8: Hasil Evaluasi Siklus I …………………………………………..
69
Lampiran 9 : Rekapitulasi Kuesioner Kemandirian Belajar Siklus II ……………….
70
Lampiran 10 : Rekapitulasi Hasil Angket Sikap Siswa Siklus II ……………
71
Lampiran 11 : Hasil Evaluasi Siklus II ………………..…………………….