Anda di halaman 1dari 10

Kelembagaan dan Identitas Koperasi

Koperasi dan UMKM

Disusun oleh :
Kelas Akuntansi C Pagi
Kelompok 1
1. Ni Kadek Gita Ristyandani (08) (2002622010068)
2. Ida Ayu Bintang Mahandirayathi (10) (2002622010070)
3. Ni Komang Dita Octarisa (11) (2002622010071)
4. Aura Dicta Yufira (18) (2002622010078)
5. Anisatul Aisyah (32) (2002622010328)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Program Studi Akuntansi
Universitas Mahasaraswati Denpasar
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................1

I. Pengertian Umum Koperasi............................................................................................2

II. Landasan Koperasi..........................................................................................................3

III. Fungsi Koperasi Indonesia..............................................................................................4

IV. Asas dan Sendi Koperasi.................................................................................................5

V. Arti Penting Ekonomi Koperasi......................................................................................6

VI. Ruang Lingkup Ekonomi Koperasi................................................................................8

DAFTAR REFERENSI...........................................................................................................9

1
I. Pengertian Umum Koperasi
Koperasi adalah suatu badan atau lembaga melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-
prinsip koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya rendah
melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya.
Adapun pengertian koperasi dari berbagai aspek yaitu :

1) Pengertian Koperasi Menurut Istilah


Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata “co” yang berarti bersama
dan “operation” (operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian koperasi adalah kerjasama.
Sedangkan pengertian umum, Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang yang
mempunyai tujuan yang sama, diikat dalam suatu organisasi yang berasaskan
kekeluargaan dengan maksud mensejahterakan anggota.
2) Pengertian Koperasi Menurut Undang-Undang
UU No. 25 Tahun 1992 (Perkoperasian Indonesia): Koperasi adalah Badan usaha
yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang beradasarkan atas dasar asas kekeluargaan.
3) Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli
Berikut ini pengertian koperasi menurut para ahli:
 Dr. Fay (1980)
Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri
atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak
memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup
menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding
dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.
 R.M Margono Djojohadikoesoemo
Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sukanya
sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya.
 Prof. R.S. Soeriaatmadja
Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan
dikendalikan oleh anggota yang juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka
dan untuk mereka atas dasar laba atau dasar biaya.

2
II. Landasan Koperasi
Adapun Beberapa Landasan dalan Koperasi Indonesia yaitu :

1. Landasan Idiil Pancasila


Sebagai sarana untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, koperasi tidak
lepas dari landasan-landasan hukum.Sebagai landasan berpijaknya koperasi
Indonesia adalah Pancasila. Sesuai dengan jiwa kepribadian bangsa, koperasi
Indonesia harus menyadari bahwa dalam dirinya terdapat kepribadian sebagai
pencerminan kehidupan yang dipengaruhi oleh keadaan, tempat, lingkungan waktu,
dengan suatu ciri khas adanya unsur ke-Tuhanan Yang Maha Esa, kegotong
royongan dalam arti bekerja sama, saling bantu membantu, kekeluargaan dengan
semboyan Bhineka Tunggal Ika.
2. Landasan Struktural UUD 1945
Undang-undang Dasar 1945 menempatkan Koperasi pada kedudukan sebagai
Soko Guru perekonomian nasional. Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN)
1993 ditegaskan kembali bahwa hakikat pembangunan nasional sebagai pengamalan
Pancasila adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan
masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini sangat sesuai dengan satu fungsi dan peran
koperasi, yaitu mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
3. Landasan mental setia kawan dan kesadaran pribadi
Koperasi merupakan organisasi yang paling banyak melibatkan peran serta
rakyat. Oleh karena itu, koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat perlu lebih banyak
diikutsertakan dalam upaya pembangunan, untuk mewujudkan pembangunan yang
lebih merata, tumbuh dari bawah, berakar di masyarakat dan mendapat dukungan
luas dari rakyat.
4. Landasan operasional Pasal 33 UUD 1945, UU Koperasi No. 12 1967, UU
Koperasi No. 25 1992
Dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa
perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.
Dalam penjelasannya antara lain dinyatakan bahwa kemakmuran masyarakatlah yang
diutamakan bukan kemakmuran perorangan, dan bentuk perusahaan yang sesuai
dengan itu adalah koperasi.
Sejak tanggal 21 Oktober 1992, dasar hukum Koperasi Indonesia yang semula
UU Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian, Lembaran Negara

3
RI Tahun 1967 Nomor 23, dan Tambahan Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor
2832 berubah menjadi UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. UU ini
disahkan oleh Presiden RI Soeharto, dan diumumkan pada Lembaran Negara RI
Tahun 1992 Nomor 116.
III. Fungsi Koperasi Indonesia
Pada dasarnya usaha koperasi memiliki dua fungsi yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lain yaitu fungsi bidang ekonomi dan fungsi bidang sosial. Fungsi ekonomi ialah
memperjuangkan kemakmuran bersama secara merata bagi para anggota koperasi.
Fungsi sosial koperasi ialah memupuk persaudaraan dan kekeluargaan secara gotong
royong, yang pada akhirnya diharapkan terbina persatuan dan kesatuan bangsa.
Di dalam Bab III, bagian pertama Pasal 4 UU No. 25/1992 diuraikan fungsi dan peran
koperasi. Fungsi dan peran koperasi adalah sebagai berikut:
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.
Dengan fungsi dan peran yang dimiliki koperasi, kedepannya koperasi diharapkan
dapat menciptakan berbagai peluang usaha dan kesempatan kerja baru. Dengan kondisi
ini maka koperasi dapat menjadi inspirasi terciptanya demokrasi ekonomi dan keadilan
berusaha guna terciptanya kemakmuran bagi seluruh rakyat. Sejatinya koperasi
berperan menumbuhkan motif berusaha bagi para anggotanya yang umumnya berada
dalam skala usaha UMKM. Jika hal ini dapat dilakukan maka berbagai bentuk distorsi
pasar, seperti monopoli, kelangkaan bahan baku dan tingginya harga bahan baku dapat
diatasi dengan melakukan akumulasi berbagai kekuatan anggota. Misalnya UMKM
yang bergerak di bidang industri makanan dapat melakukan pembelian bahan baku
(terigu, gula, minyak goreng, dll) secara bersama-sama. Dengan membeli secara
bersama-sama, maka jumlah yang dibeli akan menjadi lebih besar (banyak) dan harga
yang di dapat akan menjadi lebih murah.

4
IV. Asas dan Sendi Koperasi
 Asas Koperasi
Berdasarkan pasal 2 UU No. 25 Tahun 1992 asas koperasi adalah
kekeluargaan. Asas kekeluargaan ini diharapkan menumbuhkan semangat dan
kesadaran pada masingmasing orang agar terlibat dalam organisasi Koperasi.
Tujuanya yaitu senantiasa mau bekerjasama dengan anggota koperasi lainya. Asas
kekeluargaan ini adalah asas yang memang sesuai dengan jiwa dan keprribadian
bangsa Indonesia dan telah berakar dalam jiwa bangsa Indonesia. Koperasi sebagai
suatu usaha bersama harus mencerminkan ketentuan-ketentuan sebagaimana dalam
kehidupan keluarga. Dalam suatu keluarga, segala sesuatu yang dikerjakan secara
bersama-sama di tujukan untuk kepentingan bersama seluruh anggota keluarga.
Usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan ini biasanya disebut gotong royong.
Gotong dalam pengertian kerja sama pada koperasi mempunyai pengertian yang
luas, yaitu sebagai berikut :
1. Gotong royong dalam lingkup organisasi
2. Bersifat terus menerus dan dinamis
3. Dalam bidang atau hubungan ekonomi
4. Dilaksanakan dengan terencana dan berkesinambungan
Asas kekeluargaan ini merupakan faham yang dinamis, artinya timbul dari
semangat yang tinggi untuk bekerjasama dan tanggung jawab bersama berjuang
mensukseskan tercapainya segala sesuatu yang menjadi cita-cita dan tujuan
bersama dan berjuang secara manunggal untuk mengatasi resiko yang diderita
koperasinya sebagai akibat usahanya untuk kepentingan bersama. Dengan kata
lain, koperasi dalam menjalankan kegiatan usahanya melibatkan seluruh anggota
yang ada secara gotong-royong seperti lazimnya dalam kegiatan suatu keluarga,
sehingga berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Semangat kebersamaan itu tidak
hanya dalam bentuk gotong royong sama-sama ikut bertanggung jawab atas
kegiatan usaha koperasi, tetapi juga dalam bentuk ikut memiliki modal bersama.
 Sendi – Sendi Koperasi
Menurut Maksum Habibi dan H. Sulaeman sendi – sendi dasar koperasi yaitu :
1. Sifat keanggotaan yang suka rela dan terbuka untuk setiap warga negara
Indonesia.

5
Menjadi anggota koperasi sebaiknya timbul dari kesadaran diri sendiri,
sehingga kecuali dapat menolong dirinya sendiri juga dapat menolong orang
lain.
2. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi.
Hal ini mencerminkan demokrasi dalam kehidupan koperasi. Koperasi
didirikan bersama berarti milik bersama dan untuk kepentingan bersama pula.
Setiap anggota memiliki hak dan kewajiban yang sama, baik dalam
perencanaan maupun keputusan yang diambil dalam rapat anggota.
3. Pembagian sisa hasil usaha diatur menurut jasa masing-masing anggota.
Pembagian itu diatur sesuai dengan jasa yang diberikan oleh anggota koperasi.
Makin banyak jasa yang diberikan kepada koperasi makin besar ia menerima
kembali jasa itu.
4. Ada pembagian kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
Sesuai dengan fungsi ekonomi, koperasi mengutamakan kesejahteraan hidup
para anggotanya.
5. Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
Sesuai dengan fungsi ekonomi, koperasi mengutamakan kesejahteraan hidup
para anggotanya. Di samping itu, karena koperasi adalah organisasi yang
berwatak sosial, maka tidak boleh melupakan kepentingan umum, yaitu harus
turut membantu pembangunan masyarakat yang sedang berlangsung.
6. Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka.
Koperasi didirikan dan diusahakan oleh para anggota. Oleh karena itu, segala
gerak dan kepengurusan koperasi harus sepengetahuan serta terbuka untuk
seluruh anggota.
7. Swadaya, swakerta, dan swasembada sebagai pencerminan prinsip dasar
dari percaya pada diri sendiri.
Prinsip percaya pada diri sendiri merupakan modal utama dalam mendorong
setiap cipta, karya, dan karsa koperasi. Koperasi sebagai lembaga ekonomi
rakyat harus mampu berswasemdaya (berusaha sendiri), berswakarya
(membuat sendiri) dan berswasembada (mencukupi kebutuhan sendiri).

6
V. Arti Penting Ekonomi Koperasi
Berbicara tentang ekonomi koperasi tidak terlepas dari konsep ekonomi dan
koperasi. Ekonomi secara umum diartikan sebagai usaha manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidup, sedang koperasi adalah organisasi ekonomi dimana anggota sebagai
pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan. Prinsip ekonomi memberikan arah bagi
manusia yang rasional tentang cara memilih berbagai alternatif yang dapat
memuaskan kebutuhan hidup. Guna menginvestasikan dananya, manusia yang
rasional akan memilih alternatif investasi yang memberikan manfaat yang paling
besar. Pola pikir seperti ituberlaku juga bagi orang yang hendak membelanjakan
dananya, orang tersebut tersebut akan memilih alternativ terbaik atas
keputusanpembelanjaannya.
Dengan cara berpikir seperti itu koperasi dibiarkan bersaing dngan jenis-jenis
perusahaan lain dalam kegiatan ekonominya baik dalam pengadaan sumber sumber
produktif maupun dalam pemasran hasil-hasil produksi. Keunggulan bersaing
merupakan faktor penentu eksistensi koperasi terutama di masa-masa persaingan
bebas. Perlu ditegaskan keunggulan bersaing ini bukan karena peranan pemerintah
dalam mengembangkan koperasi tetapi harus diperoleh melalui peningkatan efisiensi
koperasi.
Bila koperasi mempunyai keunggulan dalam menawarkan produk kepada
anggotanya di banding dengan non koperasi maka dengan sendirinya anggota akan
bertransaksi dengan koperasi. Demikian halnya, juka koperasi mempunyai
keunggulan dalam menawarkan alternative investasi kepada para investor, maka
investor akan menanamkan dananya ke dalam koperasi. Dengan demikian, anggota
masyarakat dapat dianggap sebagai konsumen potensial atau investor p[otensial yang
sewaktu-waktu dapoat ditarik oleh unit-unit usaha dalam rangka hugungan bisnis.
Keunggulan bersaing anatar unit-unit usaha akan berbeda-beda pada setiap kasus.
Pada koperasi barangkali keunggulan itu dapat diperoleh melalui pinjaman berbunga
rendah kepada anggota atau penjualan barang dengan harga lebih rendah kepada
anggota. Pada kasus lain koperasi tidak mempunyai keunggulan bersaing dalam
memberikan keunggulan bunga tabungan disbanding dengan bank atau lembaga
keuangan lainnya. Dengan demikian koperasi hanya dapat bersaing dalam situasi
yang sangat khusus. Dalam situasi khusus tersebut koperasi dapat memberikan
pelayanan kepada anggota yang lebih baik dari pada organisasi ekonomi lain.

7
Guna menjelaskan keunggulan bersaing, koperasi terlebih dahulu harus
dibedakan dari oraganisasi ekonomi lainnya. Pebedaan ini penting mengingat tujuan
masing-masing unit usaha dan pola kepemilikan, secara aktivitas-aktivitas usahanya
berbeda. Dari segi tujuan, secara garis besar dibedakan dalam tujuan memperoleh
keuntungan dan tidak memperoleh keuntungan. Koperasi dan yayasan termasuk
kedalam unit usaha yang tidak memperoleh keuntungan. Di luar unit usaha tersebut
digolongkan kedalam unit yang memperoleh keuntungan. Dari segi kepemilikan,
koperasi adalah organisasi ekonomi yang dimiliki anggotanya, sedanbgkan unit usaha
lainnya dimiliki oleh pemilik modal. Dari segi aktivitasnya, koperasi mengumpulkan
dananya terutama dari anggota dan setiap penggunaan dana dalam koperasi harus
diarahkan pada kepentingan anggota. Sedangkan organisasi ekjonomi lainnya menarik
dana dari pemilik dana dan setiap penggunaan dana diarahkan untuk memenuhi
kepentingan pemilik dana tersebut.
VI. Ruang Lingkup Ekonomi Koperasi
Koperasi merupakan gerakan ekonomi yang memiliki sistem tersendiri dengan
menghimpun sebuah kekuatan baru dari orang-orang yang memiliki kepentingan yang
sama terhadap kegiatan ekonomi. Sejatinya, koperasi tidak berorientasi ke pencarian laba
yang sebesar-besarnya, melainkan lebih kepada memberikan pelayanan bagi kebutuhan
bersana dan wadah partisipasi pelaku ekonomi yang memiliki kepentingan ekonomi yang
sama. Dalam konteks lain, bergabungnya individu ke dalam koperasi dikarenakan adanya
kepentingan-kepentingan ekonomi yang tengah dan/atau akan dilakoninya. Misalnya,
bersatunya pedagang dalam koperasi untuk membentuk kekuatan sendiri guna
mendapatkan harga lebih murah, kualitas yang lebih baik, dan distribusi yang lebih cepat.
Begitu pula petani, nelayan, dan sebagainya.
Koperasi memiliki aturan-aturan tersendiri yang menjadi konvensi bagi pelaku-pelaku
ekonomi yang mewadahi kegiatannya dalam koperasi. Selain sebagai badan usaha,
koperasi sekaligus berperan sebagai gerakan ekonomi yang secara sistematis dapat
dijadikan wadah untuk membentuk kekuatan tersendiri, khususnya bagi individu yang
tidak memiliki sumber ekonomi. Untuk kepentingan tersebut, maka koperasididefinisikan
sebagai gerakan ekonomi bukan sebagai akumulasi modal. Koperasi juga memiliki prinsip
tersendiri di luar prinsip-prinsip ekonomi. Koperasi memiliki fungsi dan peran, tjuan, dan
bahkan ciri tersendiri yang membedakannya dari lembaga-lembaga lain. Dengan berbagai
interpretasi terhadap apa yang dimaksud dengan koperasi, maka sesungguhnya koperasi

8
adalah bangunan sistem yang berorientasi kepada antisipasi terhadap berbagai distorsi
yang disumbangkan sistem ekonomi dunia.

DAFTAR REFERENSI

1) http://repository.uin-suska.ac.id/8695/4/BAB%20III.pdf
2) M. Azrul Tanjung, 2016, Koperasi dan UMKM sebagai Fondasi Perekonomian
Indonesia
3) https://www.academia.edu/36352126/MAKALAH_KOPERASI
4) https://www.pinhome.id/blog/pengertian-koperasi/
5) https://www.dosenpendidikan.co.id/asas-koperasi/
6) Disarikan dari buku: Akuntansi untuk Koperasi, Penulis: Drs. Amin Widjaja Tunggal,
Ak.MBA, Hal : 10 – 12.
7) https://multiintisarana.com/2019/09/18/peran-penting-koperasi-dalam-pembangunan-
ekonomi-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai