Anda di halaman 1dari 19

TUGAS DAN FUNGSI LPM

DALAM MENYERAP ASPIRASI DAN


MENGGERAKKAN MASYARAKAT DENGAN
SWADAYA GOTONG ROYONG

Dalam kegiatan
Sosialisasi dan Bintek Pendayagunaan Data Profil
Desa dan Kelurahan
Biro Bina Pemberdayaan Masyarakat Sekda DIY

DPD LPM DIY


Yogyakarta, Februari 2022
D.I. YOGYAKARTA
No Kabupaten/Kota Kapanewon/ Kalurahan/
Kemantren Kelurahan
A Kab. Bantul 17 75
B Kab. Gunung Kidul 18 144
C Kab. Kulon Progo 12 88
D Kab. Sleman 17 86
E Kota Yogyakarta 14 45
D. I. Yogyakarta 78 438
Struktur Organisasi DPD LPM DIY
DEWAN FASILITATOR

NO JABATAN JABATAN DALAM INSTANSI

A Ketua Sekretaris Daerah DIY

B Anggota : Kepala Paniradya Kaistimewan DIY

Kepala Bappeda DIY

Kepala Biro Bina Pemberdayaan Masyarakat DIY

DEWAN PAKAR

NO JABATAN NAMA

A Ketua Prof. Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D

B Anggota : Dra. Sri Adiyanti

Dra. Wadjarni Rasdan


PENGURUS HARIAN

NO JABATAN NAMA KETERANGAN

A Ketua KPH Notonegoro Kota Yogyakarta

B Wakil Ketua DR. Kelik Endro Suryono, SH, MH Kota Yogyakarta

C Sekretaris Ir. Ariyadi Bowoleksono Kota Yogyakarta


D Wakil Sekretaris Suharni Kabupaten Gunung Kidul
E Bendahara Djoto Kabupaten Kulon Progo
F Wakil Bendahara Maqomi Nurosid Kabupaten Sleman
G Koordinator Daerah
Korda Bantul Ketua DPD LPM Kab. Bantul
Korda Gunung Kidul Ketua DPD LPM Kab. Gunung Kidul

Korda Kulon Progo Ketua DPD LPM Kab. Kulon Progo


Korda Sleman Ketua DPD LPM Kab. Sleman
Korda Yogyakarta Ketua DPD LPM Kota Yogyakarta

Dilengkapi dengan Biro-biro


Program kegiatan DPD LPM DIY

Tahun 2021 :
➢ Rapat pleno setiap bulan seluruh pengurus DPD LPM DIY
➢ Mengadakan Focus Group Discussion (FGD) yang difasilitasi oleh Paniradya
Kaistimewan DIY sebanyak 3 kali kegiatan
➢ Sebagai Narasumber dalam acara Bintek yang diadakan oleh Biro Bina
Pemberdayaan Masyarakat (Bermas) DIY sebanyak 4 kali kegiatan
➢ Ikut mendorong terbentuknya pengurus DPD LPM Kabupaten di 4 kabupaten :
Sleman, GunungKidul, Kulon Progo dan Bantul.
➢ Membuat disain awal basis data seluruh LPMK di DIY dengan aplikasi berbasis
web.
Lanjutan ....

Tahun 2022 :
Program kegiatan yang diagendakan antara lain :
✓ Kegiatan rapat-rapat baik rapat internal maupun rapat dengan OPD DIY
✓ Ikut dalam Pembentukan Tim Penguatan Kelembagaan Pemberdayaan Masyarakat DIY
✓ Sebagai narasumber dalam acara Bintek peningkatan kapasitas SDM pengurus LPM
yang diadakan oleh Biro Bermas DIY sebanyak 8 kali kegiatan
✓ Sebagai narasumber dalam acara Bintek “Pendayagunaan Prodeskel” yang diadakan
oleh Biro Bermas DIY sebanyak 14 kali kegiatan
✓ FGD penyusunan Pedomam Penguatan Kelembagaan Pemberdayaan Masyarakat DIY
serta Ekspose Keputusan Gubernur tentang Pedomam Penguatan Kelembagaan
Pemberdayaan Masyarakat
✓ Monitoring dan Evaluasi ke DPD LPM Kabupaten/Kota
✓ Studi komparatif ke Jawa Timur untuk mendapatkan pengalaman terbaik dalam
penguatan kelembagaan masyarakat yang ada di Jawa Timur
DASAR HUKUM

UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah


Pasal. 354
Dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah mendorong
partisipasi masyarakat

Partisipasi masyarakat mencakup :


a. penyusunan Perda dan kebijakan Daerah yang mengatur dan membebani
masyarakat;
b. perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemonitoran, dan pengevaluasian
pembangunan Daerah;
c. pengelolaan aset dan/atau sumber daya alam Daerah; dan
d. penyelenggaraan pelayanan publik.
Tata cara partisipasi masyarakat sebagaimana dimaksud diatur lebih lanjut
dalam Perda dengan berpedoman pada peraturan pemerintah.
UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa
Pasal 94

Desa mendayagunakan lembaga kemasyarakatan Desa yang ada dalam


membantu pelaksanaan fungsi penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat Desa.

Lembaga kemasyarakatan Desa sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) merupakan wadah partisipasi masyarakat Desa sebagai
mitra Pemerintah Desa.

Lembaga kemasyarakatan Desa bertugas melakukan


pemberdayaan masyarakat Desa, ikut serta merencanakan dan
melaksanakan pembangunan, serta meningkatkan pelayanan
masyarakat Desa.
Permendagri No. 114 Tahun 2014
Tentang Pedoman Pembangunan Desa
Pasal 2
Dalam rangka mengkoordinasikan pembangunan Desa, kepala desa dapat
didampingi oleh tenaga pendamping profesional, kader pemberdayaan
masyarakat Desa, dan/atau pihak ketiga
Pasal 8 Pasal 33
(1) Kepala Desa membentuk tim penyusun RPJM Desa. (1) Kepala Desa membentuk tim penyusun
(2) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri RKP (Rencana Kerja Pemerintah) Desa.
dari: (2) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
a. kepala Desa selaku pembina; terdiri dari:
b. sekretaris Desa selaku ketua; a. kepala Desa selaku pembina;
b. sekretaris Desa selaku ketua;
c. ketua lembaga pemberdayaan masyarakat c. ketua lembaga pemberdayaan
selaku sekretaris; dan masyarakat sebagai sekretaris; dan
d. anggota yang berasal dari perangkat Desa, d. anggota yang meliputi: perangkat desa,
lembaga pemberdayaan masyarakat, kader lembaga pemberdayaan masyarakat,
kader pemberdayaan masyarakat desa,
pemberdayaan masyarakat Desa, dan unsur
dan unsur masyarakat.
masyarakat lainnya.
Permendagri No. 18 Tahun 2018
Tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan
Lembaga Adat Desa (LAD)
Pasal 1 Pasal 6
Lembaga Kemasyarakatan Desa yang Jenis LKD paling sedikit meliputi:
selanjutnya disingkat LKD adalah a. Rukun Tetangga;
wadah partisipasi masyarakat, b. Rukun Warga;
sebagai mitra Pemerintah Desa, ikut
serta dalam perencanaan, c. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga;
pelaksanaan dan pengawasan d. Karang Taruna;
pembangunan, serta meningkatkan e. Pos Pelayanan Terpadu; dan
pelayanan masyarakat Desa f. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

Pasal 7
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1)
huruf f, bertugas membantu Kepala Desa dalam menyerap aspirasi masyarakat terkait
perencanaan pembangunan desa dan menggerakkan masyarakat dalam pelaksanaan
pembangunan desa dengan swadaya gotong-royong.
Pergub DIY No.100 Tahun 2020
Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Keuangan Khusus Dana
Keistimewaan kepada Pemerintahan Kelurahan
Bantuan Keuangan Khusus Dana Keistimewaan (BKK Dana Keistimewaan) adalah Bantuan
Pemda DIY kepada Pemerintah Kabupaten/Kota dan/atau Pemerintah Kalurahan, dalam
bentuk uang yang dialokasikan pada belanja transfer, bersumber dari Dana Keistimewaan
untuk mendukung pencapaian target kinerja urusan keistimewaan melalui mekanisme
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota dan/atau Anggaran
Pendapatan dan Belanja Kalurahan.

BKK Dana Keistimewaan kepada Pemerintah Kalurahan diperuntukkan sebagai


pendanaan pelaksanaan penugasan Urusan Keistimewaan kepada Pemerintah Pasal 2
Kalurahan.

BKK Danais Kalurahan melalui BKK Danais yang langsung disalurkan ke


Pemerintah Kabupaten dialokasikan Kalurahan dialokasikan untuk melaksanakan
untuk melaksanakan program dan program dan kegiatan percepatan
Pasal 6
kegiatan pemberdayaan dan pelaksanaan kebijakan strategis Gubernur
peningkatan potensi masyarakat dalam Urusan Keistimewaan

Tahun 2021 ada 32 Kalurahan yang menerima program Bantuan Khusus


Keuangan (BKK)
Pergub DIY No.93 Tahun 2020
Tentang Desa/Kalurahan Desa Mandiri Budaya

Desa/Kalurahan Mandiri Budaya merupakan sinergi dan harmonisasi dari


program/kegiatan Desa/Kalurahan Budaya, Desa/Kalurahan Wisata, Desa Pasal 3
Prima dan Desa Preneur.

Desa/Kalurahan Mandiri Budaya dibentuk dari Desa/Kalurahan Budaya yang


di dalamnya terdapat aktivitas pariwisata, pemberdayaan usaha kecil Pasal 5
menengah, dan pemberdayaan perempuan.

Pengelolaan Desa/Kalurahan Mandiri Budaya dilaksanakan dengan cara:


Desa/Kalurahan Mandiri Budaya di tingkat desa dikoordinasikan oleh Pasal 6
Pemerintah Desa dengan melibatkan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Desa.

Tahun 2021 ada 10 Desa Penerima program Kalurahan Mandiri Budaya


Fungsi dan Peran LPMK
Menyerap aspirasi masyarakat :
Ikut terlibat aktif dalam proses Musrembangkal/kel. (sebagai sekretaris) dalam
rangka menyusun dokumen perencanaan pembangunan untuk jangka 1 tahun
maupun perencanaan pembangunan jangka menengah (RPJM) serta jangka
panjang (RPJP)

Menggerakkan swadaya gotong royong :


Ikut terlibat dalam program kegiatan pembangunan baik kegiatan fisik maupun
non fisik mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pengawasan baik
yang didanai dengan swadaya masyarakat maupun yang didanai dari sumber
lainnya.
PROBLEM DI LPMK
✓ Dalam pembentukan pengurus LPMK tidak melalui mekanisme yang benar.
✓ Dalam kegiatan MusrembangKal/Kel, LPMK tidak diposisikan sebagai
sekretaris musrembangKal/Kel dan tidak dilibatkan dalam penyusunan
RKP.
✓ Biaya operasional yang dianggarkan untuk LPMK sangat kecil
HARAPAN LPMK
• LPMK agar dilibatkan dlm proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di
masing2 Kalurahan.
• Sesuai Permendagri no. 114 Tahun 2014 bahwa LPMK sebagai sekretaris dalam team
penyusun RPJMK, RKPK.
• LPMK dan lembaga lainnya di tingkat kalurahan/kelurahan diberikan program pelatihan
dan peningkatan kapasitas kelembagaan bagi pengurusnya
• Ada sinergi antara pendamping Kal./Kel. dengan lembaga2 yang ada di Kal./Kel.
• Biaya operasional LPMK agar memadai untuk mendukung kegiatan
SINERGITAS
TERIMA KASIH
Jumlah Kecamatan, Kelurahan/Desa

Kabupaten/Kot
a
Kecamatan Kota Desa Jumlah Dusun RW RT

D.I. Yogyakarta 78 169 269 438 4 508 7 102 26 896

Kulonprogo 12 13 75 88 930 1 884 4 462

Bantul 17 47 28 75 934 - 5 681

Gunungkidul 18 5 139 144 1 432 1 671 6 864

Sleman 17 59 27 86 1 212 2 933 7 364

Yogyakarta 14 45 - 45 - 614 2 525

Anda mungkin juga menyukai