Anda di halaman 1dari 13

PERATURAN DESA SUKAMULYA

KECAMATAN SUKARESMI KABUPATEN GARUT

NOMOR 7 TAHUN 2017

TENTANG

LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA SUKAMULYA


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA SUKAMULYA

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan kualitas sumber


daya masyarakat, perlu peningkatan kemampuan peran Lembaga
Kemasyarakatan Desa Sukamulya agar berkontribusi efektif, serta dalam
mengorganisasikan diri mampu mengakomodir inisyatif, prakarsa
berdasarkan aspirasi dan kepentingan masyarakat.
b. Bahwa dalam menggerakan pembangunan Desa dengan swadaya gotong
royongdibidang pengelolaan sumberdaya pembangunan dan sumber
daya alam dilakukan secara terencana, teratur dan terukur.
c. Bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Pemerintah nomor 72
tahun 2005 tentang Desa, maka lembaga kemasyarakatan Desa yang
telah ada perlu diadakan penyesuaian;
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a, b, dan c untuk
menjamin kepastian hukum dipandang perlu menetapkan Peraturan
Desa tentang lembaga Kemasyarakatan Desa.
Mengingat : 1. Undang-undang nomor 14 tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah
Kabupaten dalam lingkungan Jawa Barat (Berita Negara tahun 1950);
2. Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Peraturan Pemerintah nomor 72 tahun 2005 tentang Desa:
4. Peraturan Pemerintah nomor 79 tahun 2005 tentang Pembinaan dan
Pengawasan;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 8 tahun 2005 tentang Pedoman
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Dalam Rangka Meningkatkan
dan Mewujudkan Tertib Administrasi Kependudukan;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 5 tahun 2007 tentang Pedoman
Penataan Lembaga Kemasyarakatan;
7. Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 53 tahun 2000 tentang Gerakan
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Garut nomor 06 tahun 2008 tentang
Lembaga Kemasyarakatan di Desa dan Kelurahan;

Dengan persetujuan bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA SUKAMULYA


KECAMATAN SUKARESMI KABUPATEN GARUT
dan
KEPALA DESA SUKAMULYA
MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DESA SUKAMULYA KECAMATAN SUKARESMI KABUPATEN GARUT

TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA SUKAMULYA.

BAB I

KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Desa Sukamulya ini yang dimaksud dengan :

1. Desa adalah Desa Sukamulya.


2. Pemerintahan Desa adalah Penyelenggara Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan BPD.
3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsure penyelenggara
Pemerintahan Desa.
4. Dusun adalah bagian dari wilayah Desa dan merupakan Lembaga yang di bentuk melalui
Musyawarah Masyarakat di wilayah kerjanya dan ditetapkan oleh Pemerintah Desa.
5. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan
perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsure penyelenggara
Pemerintahan Desa.
6. Lembaga Kemasyarakatan atau sebutan lain (LPM) adalah lembaga yang dibentuk oleh Masyarakat
sesuai kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintahan Desa dalam memberdayakan Masyarakat.
7. Rukun Warga yang selanjutnya disingkat RW adalah lembaga yang dibentuk melalui musyawarah
pengurus Rukun Tetangga diwilayah kerjanya yang ditetapkan oleh Desa.
8. Rukun Tetangga yang selanjutnya disingkat RT adalah lembaga yang dibentuk melui musyawarah
Masyarakat setempat, dalam rangka Pelayanan Pemerintah dan Kemasyarakatan yang ditetapkan
oleh Desa.
9. Tim Penggerak PKK adalah mitra kerja Pemerintah Daerah dan organisasi Kemasyarakatan, yang
berfungsi sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masing-masing
jenjang untuk terlaksannya program PKK.
10. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang selanjutnya disingkat LPM adalah lembaga atau wadah
yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra Pemerintah Desa dalam menampung dan
mewujudkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat dibidang pembangunan.
11. Karang Taruna adalah wadah pengembangan generasi muda non partisan yang tumbuh atas dasar
kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk Masyarakat khususnya generasi muda
diwilayah Desa.
12. Dewan Kemakmuran Mesjid yang selanjutnya disingkat DKM atau dengan sebutan lain, adalah
Lembaga yang dibentuk melaui musyawarah Masyarakat setempat dan dikelola oleh jemaah muslim
dalam melangsungkan/memakmurkan aktivitas di masjid.
BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

Maksud pembentukan lembaga Kemasyarakatan adalah :

1. Memepercepat terwujudnya kesejahteraan Masyarakat memalui peningkatan pelayanan,


pemberdayaan dan peran serta Masyarakat.

2. Mendukung Kelancaran pelaksanaan tugas Pemerintahan Desa

Pasal 3

Tujuan Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan adalah :

a. Mengoptimalkan kegiatan Lembaga Kemasyarakatan di Desa.

b. Meningkatkan pelayanan Pemerintahan, Pengelolaan (Perencanaan, Pelaksanaan) pembangunan


dan Pemberdayaan Masyarakat di Desa.

BAB III

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Bagian Pertama

Kedudukan

Pasal 4

Kedudukan Lembaga Kemasyarakatan di Desa merupakan mitra yang membantu Pemerintahan Desa
dalam memberdayakan Masyarakat.
Bagian Kedua

Tugas dan Fungsi

Pasal 5

Lembaga Kemadyarakatan Desa mempunyai tugas membantu Pemerintahan dan merupakan mitra
dalam memberdayakan Masyarakat Desa, yang meliputi :

a. Menyusun rencana pembangunan secara partisipatif;

b. Melakdanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan mengembangkan pembangunan


secara partisipatif;

c. Menggerakan dan mengembengkan partipasi, gotong royong dan swadaya Masyarakat;

d. Menumbuh kembangkan kondisi dinamis Masyarakat alam rangka Pemberdayaan Masyarakat;

Pasal 6

Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 5
mempunyai pungsi :

a. Penampungan dan penyaluran aspirasi Masyarakat dalam Pembangunan.

b. Penanaman dan Pemupukan rasa Persatuan dan Kesatuan Masyarakat dalam rangka memperkokoh
Negara Kesatuan Republik Indonesia

c. Peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan Pemerintah Kepada Masyarakat.

d. Penyusunan rencana, pelaksana, pengendali, pelestarian dan pengembangan hasil-hasil


pembangunan secara partisipatif.

e. Penumbuh kembangan dan penggerak prakarsa, partisipasi serta swadaya gotong royong
Masyarakat.

f. Pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga.

g. Pemberdayaan hak politik Masyarakat


BAB IV

PEMBENTUKAN

Lembaga Kemasyarakatan Desa

Pasal 7

1. Di Desa dapat dibentuk lembaga Kemasyarakatan.

2. Pembetukan Lembaga Kemasyarakatan di Desa ditetapkan dengan Peraturan Desa.

3. Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dilaksanakan atas


prakarsa Masyarakat melalui Forum Musyawarah dan Mufakat.

4. Hasil Musyawarah dan mupakat sebagaimana dimaksud pada ayat 3 dilaporkan kepada Kepala
Desa untuk ditetapkan menjadi peraturan Desa.

5. peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat 4 dilaporkan kepada Bupati melalui Camat.

Pasal 8

Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 terdiri dari :

a. LPM

b. Tim Penggerak PKK

c. RW

d. RT

e. Karang Taruna

f. MUI

g. POSYANDU

h. Lembaga Kemasyarakatan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan Masyarakat.


BAB V

TUGAS DAN FUNGSI

JENIS-JENIS LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Bagian Pertama

LPM

Pasal 9

LPM mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana pembangunan secara partisipatif;


b. Melaksanakan, mengendalikan, memanpaatkan, memelihara dan mengembangkan
pembangunan secara partisipatif;
c. Menggerakan dan mengembengkan partisipasi gotong royong dan swadaya masyarakat;
d. Menumbuh kembangkan kondisi dinamis masyarakat dadan penggerak prakarsa dan partisipasi,
serta swadaya gotong royong masyarakat
e. Penggali, pendayagunaan dan pengembangan potensi sumberdaya serta keserasian lingkungan
hidup

Bagian Kedua

Tim Penggerak PKK

Pasal 10

1. Tim Penggerak PKK mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana kerja PKK sesuai dengan hasil RAKERDA.

b. Melakdanakan kegiatan sesuai jadwal yang di sepakati.

c. Menyuluh dan menggerakan kelompok-kelompok PKK Dusun/lingkungan, RW, RT dan


Dasawisma agar dapat mewujudkan kegiatan-kegiatan yang telah disusun dan disepakati.

d. Menggali, menggerakan dan mengembangkan potensi masyarakat khususnya keluarga untuk


meningkatkan kesejahteraan keluarga sesuai kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
e. Melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada keluarga-keluarga yang mencakup kegiatan
bimbingan dan motifasi dalam upaya mencapai keluarga sejahtera.

f. Mengadakan pembinaan dan bimbingan mengenai pelaksanaan program kerja.

g. Berpartisipasi dalam melaksanakan program intansi yang berkaitan dengan kesejahteraan


keluarga di Desa.

h. Membuat laporan hasil kegiatan kepada Tim Penggerak PKK Kecamatan dengan tembusan
kepada Ketua Dewan Penyantun Tim Penggerak PKK setempat.

i. Melaksanakan tertib administrasi.

j. Mengadakan konsultasi dengan ketua Dewan Penyantun Tim Penggerak PKK setempat.

2. Tim Penggerak PKK mempunyai fungsi :

a. Penyuluh, motifator dan penggerak masyarakat agar mau dan mampu melaksanakan program
PKK.

b. Pasilitator, perencana, pelaksana, pengendali, pembina dan pembimbing gerakan PKK

Bagian Ketiga

RW

Pasal 11

1. RW mempunyai tugas :

a. Menggerakan swadaya gotong royong dan partipasi masyarakat di wilayahnya.

b. Membantu menjalankan tugas pelayanan pemerintahan di wilayahnya.

c. Membantu kelancaran tugas pokok LPM dalam bidang pembangunan di Desa.

2. RW mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas RT di wilayahnya.

b. Pelaksanaan dalam menjembatani hubungan antar RT dan antar masyarakat denga pemerintah.
c. Pelaksanaan komunikasi, informasi, sosialisasi antara pemerintahan Desa.

Bagian Keempat

RT

Pasal 12

1. RT mempunyai tugas :

a. Membantu Pemerintahan Desa dalam pelayanan kepada Masyarakat.

b. Memelihara kerukunan hidup warga.

c. Menyusun rencana dan melaksanakan pembangunan dengan mengembangkan aspirasi dan


swadaya murni Masyarakat di lingkungannnya.

d. Memelihara ketertiban dan keamanan di lingkungannya.

2. RT mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian antara warga.

b. Pelaksana dalam menjembatani hubungan antara semua anggota masyarakat dengan


Pemerintah.

c. Penanganan dan penyelesaian masalah-masalah Kemasyarakatan yang di hadapai warga

Bagian Kelima

Karang Taruna

Pasal 13

1. Karang Taruna mempunyai tugas pokok bersamasama pemerintah dan komponen masyarakat
lainnya, untuk menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan sosial terutama yang dihadapi
generasi muda, baik yang bersipat prepentif, rehabilitatif maupun pengembangan potensi generasi
muda dilingkungannya.
2. Karang Taruna dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mempunyai fungsi :

a. Penyelenggara upaya kesejahteraan social.

b. Penyelenggara pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat.

c. Penyelenggara pemberdayaan masyarakat terutama generasi muda di lingkungannya secara


komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan.

d. Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa kewirausahaan bagi generasi muda


dilingkungannya.

e. Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan kesadaran tanggung jawab social


generasi muda.

f. Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan, jiwa kekeluargaan kesetiakawanan


social dan memperkuat nilai-nilai kearifan dalam bingkai Negara kesatuan RI.

g. Pemupukan kreatifitas generasi muda untuk dapat mengembangkan tanggung jawab social
yang bersipat kreatif, rekreatif, edukatif ekonomi produktif dan kegiatan praktis lainnya
dengan mendayagunakan segala sumber dan potensi kesejahteraan social dilingkungan
secara swadaya.

h. Penyelenggara rujukan, pendampingan dan advokasi social bagi penyandang masalah


kesejahteraan social.

i. Penguatan system jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan kemitraan dengan berbagai
sector lainnya.

j. Penyelenggara usaha-usaha pencegahan permasalahan social yang actual.

Bagian Keenam
DKM
Pasal 14

1. DKM mempunyai tugas :

a. Mengelola organisasi dan administrasi mesjid

b. Mengelola kemakmuran mesjid

c. Memelihara bangunan fisik mesjid


2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 DKM mempunyai fungsi
pengelolaan mesjid dengan berkewajiban menjaga kehormatan dan kewibawaan mesjid.

BAB VI

KEPENGURUSAN DAN SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 15

Pengurus lembaga kemasyarakatan di Desa dipilih secara musyawarah dan mupakat dalam rapat terbuka
dari anggota masyarakat yang mempunyai kemauan, kemampuan dan kepedulian dalam pemberdayaan
masyarakat.

Susunan kepengurusan lembaga kemasyarakatan Desa ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa.

Pasal 16

Masa bakti pengurus lembaga kemasyarakatan Desa diatur lebih lanjut dengan peraturan Bupati.

Pasal 17

Susunan Organisasi Lembaga Kemasyarakatan Desa terdiri dari :

1. Ketua

2. Wakil Ketua

3. Sekretaris

4. Bendahara

5. Seksi-seksi ( disesuaikan dengan kebutuhan )


BAB VII

TATA KERJA DAN HUBUNGAN KERJA

Pasal 18

Tata kerja Lembaga Kemasyarakatan Desa termasuk pertanggung jawabannya diatur lebih lanjut dengan
peraturan Bupati.

Pasal 19

Hubungan kerja Lembaga Kemasyarakatan Desa dengan Pemerintahan Desa bersipat kemitraan,
konsultatif dan koordinatif.

Hubungan kerja Lemabaga Kemasyarakatan Desa dengan Lembaga lainnya bersipat Koordinatif dan
konsultatif.

Hubungan kerja Lembaga Kemasyarakatan Desa dengan pihak ke tiga bersipat kemitraan

BAB VIII

SUMBER DANA

Pasal 20

Sumber dana Lembaga Kemasyarakatan Desa dapat diperoleh dari :

1. Swadaya Masyarakat

2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ( APBDes )

3. Bantuan Pemerintah, Bantuan Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten

4. Bantuan lainnya yang syah dan tidak menyesat


BAB IX

PEMBINAAN

Pasal 21

Pemerintah Desa melakukan penguatan lembaga kemasyarakatan, dengan melibatkan lembaga


Kemasyarakatan dalam setiap kegiatan pemberdayaan Masyarakat.

BAB X

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 22

Lembaga Kemasyarakatan yang ada pada saat Peraturan Daerah ini ditetapkan, agar menyesuaikan
dengan Peraturan Daerah ini

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 23

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah nomor 11 tahun 2001 tentang
Lembaga Kemasyarakatan Desa dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 24

Peraturan Daerah ini harus sudah dilaksanakan secara efektif dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak
tanggal pengundangan.

Ditetapkan di : Sukamulya
Pada Tanggal :23 JANUARI 2017
Kepala Desa Sukamulya,

ENDANG

Anda mungkin juga menyukai