Anda di halaman 1dari 12

Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Properti dan Real


Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2014

Gladys Suryaputra dan Yulius Jogi Christiawan


Akuntansi Bisnis Universitas Kristen Petra
Email: yulius@petra.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh manajemen modal kerja,


pertumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas pada
perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 2010-2014. Penelitian ini dilakukan terhadap 36 perusahaan properti dan real
estate yang menerbitkan laporan tahunan tahun 2010-2014 dan menggunakan kurs
Rupiah. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode
analisis regresi linear berganda dengan software SPSS versi 16.0.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pertumbuhan penjualan (SG) terbukti
berpengaruh signifikan terhadap ROA. Sedangkan manajemen modal kerja yang
diproksikan ke dalam cash conversion cycle (CCC), dan ukuran perusahaan (SIZE)
tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap ROA pada perusahaan properti dan
real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2014. Implikasi
penelitian ini mendukung teori analisis DuPont.

Kata kunci: Manajemen modal kerja, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan,


profitabilitas.

ABSTRACT

This study aimed to examine the influence of working capital management,


sales growth, and firm size on profitability in property and real estate companies
listed in the Indonesian Stock Exchange in the period of 2010-2014. This study was
conducted on 36 property and real estate companies that published annual report in
the period of 2010-2014 that used Rupiah. This study was a quantitative research by
using multiple linear regression analysis with SPSS software version 16.0.
The study concluded that sales growth (SG) had significant influence on ROA.
While the working capital management that was proxied into the cash conversion
cycle (CCC), and firm size (SIZE) were proved did not have significant influence on
ROA in the property and real estate companies listed in the Indonesian Stock
Exchange in the period of 2010-2014. The implication of this study supporting the
analysis theory of DuPont.

Keywords: Working capital management, sales growth, firm size, profitability.

PENDAHULUAN perusahaan dapat tercapai, yaitu


memaksimalkan keuntungan demi
Semakin pesatnya perkembangan bisnis memaksimalkan kekayaan para pemegang
properti dan real estate akan mengakibatkan saham (Gitosudarmo & Basri, 2002).
tingkat persaingan yang tinggi. Persaingan Profitabilitas perusahaan telah menarik
tidak hanya terjadi dari dalam negeri saja minat peneliti untuk meneliti mengenai
namun juga dari luar negeri. Perusahaan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
akan memaksimalkan seluruh sumber daya profitabilitas dalam berbagai industri atau
yang dimilikinya untuk menghasilkan sektor. Secara umum, profitabilitas
keuntungan bagi perusahaan, agar tujuan perusahaan dapat dipengaruhi oleh beberapa

493
494 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL. 4, NO. 1, JANUARI 2016 (493-504)

faktor diantaranya, sales growth, gross fixed zation equity


assets investment, debt to total liabilities, size, rate ratio
age, export activity, liquidity, capitalization Relative 1 Lagged 1
rate, relative efficiency ratio, location efficiency profitabili-
(Agiomirgianakis, Voulgaris & Papadogonas, ratio ty
2006), sales growth, firm size (Serrasqueiro, Location 1 Produkti- 1
2009), working capital management (account vitas
collection period, inventory conversion period, Working 4 Industry 1
average payment period, cash conversion cycle) capital affiliation
(Mathuva, 2010), working capital mana-
management (working capital), fixed asset gement
cost, cost of production, size (Chhapra & Fixed 1 Debt ratio 2
Naqvi, 2010), size, volume of capital, leverage, asset cost
loss ratio (Malik, 2011), size, capital ratio, Cost of 1
asset composition, deposits (Javaid, Anwar, produc-
Zaman & Gafoor, 2011), working capital tion
management (cash conversion cycle, age of
inventory, age of debtors, age of creditors), debt Tabel 1 menunjukkan bahwa sales
to total assets, debt to equity ratio (Bagchi, growth sebanyak 3 penelitian, gross fixed
Chakrabarti & Roy, 2012), size, lagged assets investment sebanyak 1 penelitian, debt
profitability, growth, produktivitas, age, to total liabilities sebanyak 1 penelitian, size
industry affiliation (Yazdanfar, 2013), sebanyak 8 penelitian, age sebanyak 2
working capital management (cash conversion penelitian, export activity sebanyak 1
cycle), size, debt ratio (Anser & Malik, 2013), penelitian, liquidity sebanyak 1 penelitian,
firm size, total debt ratio (Sritharan, 2015). capitalization rate sebanyak 1 penelitian,
Dari berbagai faktor tersebut, untuk relative efficiency ratio sebanyak 1 penelitian,
menentukan variabel yang digunakan dalam location sebanyak 1 penelitian, working
penelitian ini, maka dipilih dari 10 penelitian capital management sebanyak 4 penelitian,
tersebut beberapa variabel berdasarkan fixed asset cost sebanyak 1 penelitian, cost of
jumlah yang paling banyak diteliti. Secara production sebanyak 1 penelitian, volume of
ringkas dapat dilihat pada tabel di bawah ini. capital sebanyak 1 penelitian, leverage
sebanyak 1 penelitian, loss ratio sebanyak 1
Tabel 1. Jumlah Penelitian Menurut penelitian, capital ratio sebanyak 1
Variabel Yang Telah Diteliti penelitian, asset composition sebanyak 1
penelitian, deposits sebanyak 1 penelitian,
Variabel Jumlah Variabel Jumlah debt to total assets sebanyak 1 penelitian, debt
Sales 3 Volume of 1 to equity ratio sebanyak 1 penelitian, lagged
growth capital profitability sebanyak 1 penelitian,
Gross 1 Leverage 1 produktivitas sebanyak 1 penelitian, industry
fixed affiliation sebanyak 1 penelitian, dan debt
assets ratio sebanyak 2 penelitian. Dari hasil
invest- tersebut menunjukkan bahwa size adalah
ment yang paling banyak diteliti, yaitu sebanyak 8
Debt to 1 Loss ratio 1 penelitian. Pertumbuhan penjualan dan
total manajemen modal kerja juga menunjukkan
liabili- nilai yang banyak diteliti, yaitu masing-
ties masing sebanyak 4 penelitian dan 3
Size 8 Capital 1 penelitian.
ratio
Age 2 Asset 1 Tabel 2. Jumlah Penelitian Menurut
composi- Industri, Sektor Yang Telah Diteliti
tion Industri Peneliti (Tahun) Jumlah
Export 1 Deposits 1 atau Sektor
activity Asuransi Malik (2011) 1
Liquidity 1 Debt to 1 Fast-Moving Bagchi, 1
total assets Consumer Chakrabarti &
Capitali- 1 Debt to 1 Goods Roy (2012)
Suryaputra: Pengaruh Manajemen Modal Kerja 495

Hotel dan Sritharan (2015) 1 Menurut Yazdanfar (2013), profitabilitas


Travel berpengaruh signifikan terhadap perusahaan
Kesehatan Yazdanfar (2013) 1 dalam mencapai tujuan keuangan dan
Manufaktur Agiomirgianakis, 2 kelangsungan hidup perusahaan dalam
Voulgaris & jangka panjang. Di dalam lingkungan bisnis,
Papadogonas memungkinkan perusahaan untuk menjaga
(2006), Anser & stabilitasnya dan bertahan pada situasi yang
Malik (2013) ada (Ehi-Oshio, Adeyemi & Enofe, 2013).
Metal Yazdanfar (2013) 1 Profitabilitas dapat diukur dengan
Multi-sektor Mathuva (2010), 2 menghubungkannya dengan total aktiva,
Serrasqueiro modal dan penjualan (Abdullah, 2004). Salah
(2009) satu pengukuran profitabilitas yang dapat
Tekstil Chhapra & Naqvi 1 digunakan adalah return on assets. Return on
(2010) assets (ROA) adalah rasio untuk mengukur
Perbankan Javaid, Anwar, 1 kemampuan perusahaan dalam
Zaman & Gafoor memaksimalkan keuntungan dengan
(2011) menggunakan seluruh aktiva yang
Retail Yazdanfar (2013) 1 dimilikinya (Butt, 2014).
Transportasi Yazdanfar (2013) 1
Pengertian Manajemen Modal Kerja
Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 10
penelitian tersebut jika dilihat berdasarkan Manajemen modal kerja adalah
kemampuan untuk mengelola aktiva lancar
industri atau sektor, yang meneliti di
dan kewajiban lancar secara efektif dan
perusahaan asuransi, Fast-Moving Consumer
efisien (Makori & Jagongo, 2013). Hal serupa
Goods, hotel dan travel, kesehatan, metal,
retail, transportasi, sektor perbankan, dan juga diungkapkan Moorthy, Jagananathan &
tekstil masing-masing sebanyak 1. Sedangkan Perumal (2014), manajemen modal kerja
adalah pengelolaan aset jangka pendek dan
yang meneliti di sektor manufaktur, dan
kewajiban jangka pendek perusahaan di
multi-sektor masing-masing sebanyak 2
mana di dalamnya terkait dengan keputusan
penelitian.
pembiayaan aset. Jadi, dapat disimpulkan
Dari beberapa penelitian tersebut, belum
banyak yang meneliti di industri properti dan bahwa manajemen modal kerja adalah
real estate. Oleh karena itu, penelitian ini pengelolaan aktiva lancar dan kewajiban
lancar perusahaan, termasuk pembiayaan
ingin menguji kembali faktor-faktor yang
dalam aktiva lancar secara efektif dan efisien.
dapat mempengaruhi profitabilitas, yaitu
manajemen modal kerja, pertumbuhan
Tujuan manajemen modal kerja adalah
penjualan dan ukuran perusahaan di sub-
mengelola pos-pos aktiva lancar yang meliputi
sektor properti dan real estate. Berdasarkan
kas, surat-surat berharga jangka pendek,
latar belakang masalah di atas, maka piutang dan persediaan serta kewajiban
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah lancar yang meliputi utang dagang, utang
Apakah manajemen modal kerja,
surat-surat berharga dan biaya yang masih
pertumbuhan penjualan dan ukuran
harus dibayar (Syamsuddin, 2004).
perusahaan berpengaruh terhadap
profitabilitas perusahaan properti dan real Menurut Abdullah (2004), sumber modal
estate yang terdaftar di Bursa Efek kerja antara lain:
Indonesia? Penelitian ini bertujuan untuk 1. Hasil Operasi Perusahaan
mengetahui apakah manajemen modal kerja, Laba dari hasil operasional
pertumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan dan apabila laba tidak
perusahaan berpengaruh terhadap dibagikan kepada pemilik
profitabilitas perusahaan properti dan real perusahaan, maka dapat menambah
estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. modal kerja.
Pengertian Profitabilitas 2. Penjualan Aktiva Tetap
Penjualan aktiva tetap, investasi
Profitabilitas adalah kemampuan jangka panjang dan hasil penjualan
perusahaan secara efisien dalam mengubah aktiva tidak lancar lainnya dapat
dana dan aset yang dimilikinya untuk menjadi sumber modal kerja.
menjadi keuntungan (Devi & Devi, 2014).
496 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL. 4, NO. 1, JANUARI 2016 (493-504)

3. Penjualan Surat Berharga Jangka produksi perusahaan sangat kompleks


Pendek dan memerlukan waktu yang lama
Surat berharga jangka pendek yang maka modal kerja yang dibutuhkan
dimiliki perusahaan dapat dijual dan besar.
menghasilkan keuntungan bagi 3. Sistem Penjualan
perusahaan, apabila nilai jual surat Perusahaan yang menerapkan
berharga lebih besar daripada nilai penjualan dengan sistem kredit akan
perolehannya, dapat menambah memerlukan modal kerja yang lebih
sumber modal kerja. banyak karena digunakan untuk
4. Penjualan Obligasi pembiayaan piutang dagangnya.
Perusahaan dapat menerbitkan 4. Sistem Persediaan
obligasi untuk menambah modal Sistem persediaan dapat
kerja. mempengaruhi modal kerja karena
5. Depresiasi Aktiva Tetap perbedaan jenis barang dan
Depresiasi aktiva tetap merupakan kebutuhan bahan baku yang dilihat
sumber modal kerja walaupun dari mudah rusaknya atau tidak,
perusahaan tidak mengeluarkan dana diperoleh dengan mengimpor atau
dalam bentuk kas. lokal.
5. Sikap dari Manajemen Perusahaan
Modal kerja yang cukup dibutuhkan oleh Sikap dari manajemen perusahaan
perusahaan. Menurut Munawir (2008), modal diperlukan dalam menentukan dan
kerja yang cukup dapat membuat perusahaan mengambil keputusan terkait
menjalankan aktivitasnya secara ekonomis, kebutuhan modal kerja.
sedangkan modal kerja yang berlebihan
menyebabkan perusahaan tidak produktif. Di Pengukuran yang paling sering
samping itu, modal kerja juga memiliki fungsi digunakan untuk mengukur manajemen
antara lain: modal kerja adalah Cash Conversion Cycle
1. Melindungi perusahaan dari krisis (Karaduman, Akbas, Ozsozgun & Durer,
modal karena turunnya nilai dari 2010). Cash Conversion Cycle adalah jumlah
aktiva lancar. waktu atau lama terikatnya sumber daya
2. Pembayaran kewajiban perusahaan perusahaan (Gitman, 2003). Gitman (2003)
secara tepat waktu. mengungkapkan, strategi yang dapat
3. Memungkinkan perusahaan untuk diterapkan dalam mengelola Cash Conversion
dapat menghadapi kesulitan Cycle, antara lain:
keuangan. 1. Mengatur perputaran persediaan dengan
4. Memungkinkan untuk memiliki cepat, namun terhindar dari risiko
persediaan dalam jumlah yang cukup kehabisan persediaan agar tidak
untuk melayani para konsumennya. merugikan perusahaan.
5. Memungkinkan perusahaan untuk 2. Mengumpulkan piutang usaha dengan
memberikan syarat kredit yang lebih cepat dari pelanggan, tetapi tetap harus
menguntungkan kepada para memperhatikan penjualan agar tidak
pelanggannya. terjadi penurunan penjualan karena
6. Kegiatan operasional perusahaan kebijaksanaan dalam penjualan kredit dan
dapat lebih efisien karena tidak ada pengumpulan piutang.
kesulitan untuk memperoleh barang 3. Membayar utang usaha selambatnya
atau jasa yang dibutuhkan. kepada supplier, tetapi tetap
memperhatikan waktu batas akhirnya,
Menurut Sugiono (2009), faktor-faktor jangan sampai mengurangi kepercayaan
yang mempengaruhi besar kecilnya modal pihak supplier kepada perusahaan.
kerja antara lain:
1. Jenis Perusahaan
Modal kerja yang diperlukan oleh
masing-masing perusahaan berbeda,
selain itu kebutuhan modal kerja
masing-masing industri juga berbeda. Pengertian Pertumbuhan Penjualan
2. Proses Produksi
Proses produksi mempengaruhi besar Pertumbuhan penjualan adalah
kecilnya modal kerja, apabila kegiatan peningkatan penjualan antara tahun
Suryaputra: Pengaruh Manajemen Modal Kerja 497

sekarang dibandingkan dengan tahun 3. Teori instusional


sebelumnya yang dinyatakan dalam bentuk Teori ini menghubungkan ukuran
persentase (Carvalho & Costa, 2014). perusahaan dengan faktor-faktor lain
Sambharakreshna (2010) mengungkapkan, seperti sistem hukum, peraturan anti-
bahwa pertumbuhan penjualan trust, perlindungan paten, ukuran pasar
mencerminkan keberhasilan perusahaan dan pengembangan pasar keuangan.
dalam investasi yang dilakukan pada periode
yang lalu, sehingga dapat memprediksi Pengaruh Cash Conversion Cycle
pertumbuhan perusahaan di masa yang akan terhadap Return on Assets
datang. Peran pertumbuhan bagi perusahaan
yaitu, perusahaan yang efisien dalam Cash Conversion Cycle adalah jumlah
bertumbuh dapat bertahan hidup karena waktu atau lama terikatnya sumber daya
mencerminkan tingkat aktivitas bisnis yang perusahaan (Gitman, 2003). Siklus konversi
tinggi (Agiomirgianakis, Voulgaris & kas yang pendek menunjukkan bahwa
Papadogonas, 2006). Perusahaan harus keterikatan dalam aktiva lancar rendah,
menggunakan dan mengelola sumber daya misalnya perusahaan tidak menyimpan
yang dimiliki untuk menghasilkan persediaan yang banyak sehingga mengurangi
pendapatan melalui penjualan biaya pemeliharaan. Sedangkan siklus
(Sambharakreshna, 2010). Pertumbuhan konversi kas yang lama menunjukkan
penjualan juga menjadi indikator dari perusahaan memiliki investasi yang besar
permintaan (Sambharakreshna, 2010). pada aktivanya, hal ini menyebabkan
berkurangnya ketersediaan kas yang
Pengertian Ukuran Perusahaan mengakibatkan kegiatan operasional
perusahaan tidak berjalan dengan lancar,
Ukuran perusahaan adalah ukuran atas sehingga profitabilitas perusahaan pun
besarnya aset yang dimiliki oleh perusahaan menurun (Martha & Januarti, 2013).
di mana perusahaan yang besar umumnya Berdasarkan analisa DuPont, return on assets
memiliki total aset yang besar pula (Sunarto dapat dipengaruhi oleh profit margin dan
& Budi, 2009). Ukuran perusahaan dapat total assets turnover (Sheela & Karthikeyan,
berperan penting dalam ekonomi dunia saat 2012), artinya untuk menghasilkan
ini (Abiodun, 2013). Hal ini dilihat dalam keuntungan bagi perusahaan, dapat
menentukan hubungan perusahaan dengan dipengaruhi oleh penjualan dan juga
lingkungan di luar perusahaan, contohnya pengelolaan aset.
pertumbuhan perusahaan multinasional Manajemen modal kerja yang efisien
dalam ekonomi saat ini, mencerminkan dapat ditunjukkan dengan siklus konversi kas
pentingnya ukuran perusahaan dalam yang pendek, di mana Alipour (2011)
lingkungan bisnis (Abiodun, 2013). mengungkapkan bahwa dengan periode
Menurut Becker-Blease, Kaen, Etebari & persediaan yang pendek dengan cara menjual
Baumann (2010), terdapat 3 teori yang produk lebih cepat, periode penagihan piutang
menjelaskan hubungan antara ukuran yang pendek dengan cara mempercepat
perusahaan dan tingkat keuntungan, yaitu: penerimaan piutang, dan memperpanjang
1. Teori teknologi periode utang dengan cara menunda
Teori ini berfokus pada modal fisik, skala pembayarannya dapat meningkatkan
ekonomi, dan ruang lingkup sebagai faktor profitabilitas. Hal ini sesuai dengan
yang menentukan ukuran perusahaan Karaduman, Akbas, Ozsozgun & Durer
serta pengaruhnya terhadap profitabilitas. (2010), Alipour (2011), Bagchi, Chakrabarti &
Untuk menghasilkan output, maka Roy (2012), dan Moorthy, Jagananathan &
investasi dalam modal fisik diperlukan. Perumal (2014) bahwa terdapat hubungan
Selain itu, perusahaan harus mengurangi negatif dan signifikan antara Cash
biaya rata-rata produksi agar dapat Conversion Cycle dan profitabilitas
meningkatkan pengembalian dari modal perusahaan.
yang telah diinvestasikan. H1a : Cash conversion cycle berpengaruh
2. Teori organisasi negatif terhadap return on assets
Teori ini menghubungkan profitabilitas
dengan ukuran perusahaan terkait dengan Pengaruh Pertumbuhan Penjualan
biaya transaksi organisasi, biaya agen dan Terhadap Return on Assets
kendali biaya. Di dalamnya termasuk juga
sumber daya dan teori critical resources.
498 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL. 4, NO. 1, JANUARI 2016 (493-504)

Pertumbuhan penjualan adalah hubungan positif terhadap profitabilitas


peningkatan penjualan antara tahun didukung oleh Serrasqueiro (2009), Abiodun
sekarang dibandingkan dengan tahun (2013), Doğan (2013), Ehi-Oshio, Adeyemi &
sebelumnya yang dinyatakan dalam bentuk Enofe (2013), dan Yazdanfar (2013).
persentase (Carvalho & Costa, 2014). H3a : Ukuran perusahaan berpengaruh positif
Pertumbuhan penjualan dapat menjadi terhadap return on assets
indikator dari pertumbuhan perusahaan, di
mana pertumbuhan penjualan mencerminkan METODE PENELITIAN
keberhasilan perusahaan dalam investasi
yang dilakukan pada periode yang lalu, Penelitian ini adalah penelitian
sehingga dapat memprediksi pertumbuhan kuantitatif. Metode analisis data yang
perusahaan di masa yang akan datang digunakan adalah analisis regresi linear
(Sambharakreshna, 2010). Berdasarkan berganda dengan menggunakan software
analisis DuPont (Sheela & Kartikeyan, 2012), SPSS versi 16.0. Definisi dari masing-masing
pertumbuhan penjualan dapat menentukan variabel adalah sebagai berikut:
tingkat profitabilitas yang diukur melalui 1. Return on Assets (ROA) adalah rasio untuk
return on assets. Selain itu, perusahaan dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam
meningkatkan kinerjanya dengan berfokus memaksimalkan keuntungan dengan
terhadap penerapan strategi penjualan yang menggunakan seluruh aktiva yang
agresif, terutama untuk mengembangkan dimilikinya (Butt, 2014). Dihitung dengan
pasar (Agiomirgianakis, Voulgaris & rumus sebagai berikut: (Sugiono, 2009)
Papadogonas, 2006), karena perusahaan
dapat melakukan diversifikasi terhadap Net income
ROA =
produknya sehingga dapat menarik pangsa Total Assets
pasar yang baru (Serrasqueiro, 2009), maka
kesempatan untuk meningkatkan pendapatan 2. Cash Conversion Cycle (CCC) adalah
pun juga akan meningkat. Pertumbuhan adalah jumlah waktu atau lama terikatnya
penjualan memiliki hubungan positif sumber daya perusahaan (Gitman, 2003)
terhadap profitabilitas didukung oleh 2003).Dihitung dengan rumus sebagai
Agiomirgianakis, Voulgaris & Papadogonas berikut: (Gitman, 2003)
(2006), Serrasqueiro (2009), dan Yazdanfar
(2013). CCC = AAI + ACP - APP
H2a : Pertumbuhan penjualan berpengaruh
positif terhadap return on assets Keterangan:
CCC = Cash conversion cycle (siklus
Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap konversi kas)
Return on Assets AAI = Average age of inventory (periode
perputaran persediaan dalam hari)
Ukuran perusahaan adalah ukuran atas ACP = Average collection period (periode
besarnya aset yang dimiliki oleh perusahaan, rata-rata pengumpulan piutang usaha)
di mana perusahaan yang besar umumnya APP = Average payment period (periode
memiliki total aktiva yang besar pula rata-rata pembayaran utang usaha)
(Sunarto & Budi, 2009). Menurut Sunarto &
Budi (2009), perusahaan yang besar lebih Di mana penjelasan dari ketiga indikator
mudah untuk mengakses pasar dan tersebut adalah sebagai berikut:
memperoleh sumber pendanaan eksternal. - Periode perputaran persediaan dalam
Dengan akses yang lebih banyak dan lebih hari merupakan lamanya persediaan
mudah ke sumber daya yang ada, maka disimpan sebelum dijual (Sugiono,
perusahaan dapat memenuhi kebutuhannya 2009). Ini menunjukkan berapa hari
seperti membeli aset, melakukan investasi, persediaan berada di dalam
memperoleh pinjaman, dan lain sebagainya. perusahaan. Dihitung dengan rumus
Melalui akses yang lebih banyak ke sumber sebagai berikut: (Sugiono, 2009)
daya yang ada, kesempatan perusahaan
untuk menyediakan kebutuhan konsumen Average age of inventory =
lebih banyak, bahkan memiliki pangsa pasar 360/Inventory turnover
yang lebih luas, sehingga kesempatan untuk
mendapatkan keuntungan pun lebih besar Inventory turnover dapat dihitung
(Doğan, 2013). Ukuran perusahaan memiliki melalui : (Sugiono, 2009)
Suryaputra: Pengaruh Manajemen Modal Kerja 499

Ukuran perusahaan = Log dari total


Inventory turnover = Cost of good asset
sold/Average inventory
Populasi dalam penelitian ini adalah
- Periode rata-rata pengumpulan perusahaan properti dan real estate yang
piutang usaha merupakan lamanya terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun
piutang usaha dapat tertagih, atau 2010-2014 sebanyak 45 perusahaan. Dengan
berapa lama waktu yang dibutuhkan menggunakan teknik purposive sampling,
oleh perusahaan untuk mengubah berdasarkan kriteria perusahaan
piutang menjadi uang tunai (Sugiono, menerbitkan laporan keuangannya dari tahun
2009). Dihitung dengan rumus sebagai 2010 hingga tahun 2014 secara lengkap, dan
berikut: (Sugiono, 2009) perusahaan menggunakan satuan mata uang
Rupiah, maka sebanyak 36 perusahaan
Average collection period = 360/Account memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian.
receivable turnover Sebanyak 9 perusahaan tidak memenuhi
kriteria sebagai sampel penelitian karena
Account receivable turnover dapat tidak memiliki data yang lengkap mengenai
dihitung melalui: (Sugiono, 2009) laporan keuangan tahunan dari tahun 2010
hingga tahun 2014. Data yang digunakan
Account receivable turnover = adalah data sekunder, yaitu berupa laporan
Sales/Average account receivable keuangan perusahaan yang dapat diperoleh
dari website resmi Bursa Efek Indonesia
- Periode rata-rata pembayaran utang (BEI), yaitu www.idx.co.id.
usaha menunjukkan berapa lama Hipotesis dalam penelitian ini akan diuji
utang usaha dilunasi oleh perusahaan dengan menggunakan analisis regresi linear
(Sugiono, 2009). Dihitung dengan berganda. Persamaan analisis regresi linear
rumus sebagai berikut: (Sugiono, 2009) berganda pada penelitian ini, yaitu:

Average payment period = 360/Account Y = β0 – β1CCC + β2SG + SIZE + ε


payable turnover
Keterangan:
Account payable turnover dapat Y =Profitabilitas yang diukur melalui
dihitung melalui : (Sugiono, 2009) ROA
Β0 =Konstanta
Account payable turnover = Cost of good CCC =Manajemen modal kerja yang diukur
sold/Average account payable melalui cash conversion cycle
SG =Pertumbuhan penjualan
3. Pertumbuhan penjualan adalah SIZE =Ukuran perusahaan
peningkatan penjualan antara tahun Β1,2,3 =Koefisien pada setiap variabel
sekarang dibandingkan dengan tahun independen
sebelumnya yang dinyatakan dalam Ɛ = Estimasi error
bentuk persentase (Carvalho & Costa,
2014). Dihitung dengan rumus HASIL PENELITIAN DAN
sebagai berikut: PEMBAHASAN

Pertumbuhan penjualan = (Penjualant Statistik deskriptif adalah statistik yang


– Penjualant-1) / Penjualant-1 berfungsi untuk mendeskripsikan maupun
memberikan gambaran terhadap obyek yang
4. Ukuran perusahaan adalah ukuran diteliti berdasarkan sampel yang digunakan,
atas besarnya aset yang dimiliki oleh dan hanya memberikan kesimpulan tanpa
perusahaan di mana perusahaan yang melakukan analisis (Sugiyono, 2010). Hasil
besar umumnya memiliki total aktiva statistik deskriptif yang dilakukan terhadap
yang besar pula (Sunarto & Budi, variabel CCC, SG, SIZE, dan ROA dengan
2009). Dihitung dengan rumus menggunakan program SPSS versi 16, dapat
sebagai berikut: (Akinyomi & dilihat pada tabel di bawah ini.
Olagunju, 2013)
Tabel 3. Statistik Deskriptif
500 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL. 4, NO. 1, JANUARI 2016 (493-504)

ANOVAb

Minim Maximu Std. Sum of Mean


N um m Mean Deviation Model Squares df Square F Sig.

ROA 180 -10.34 31.61 5.6500 5.56890 1


598.137 3 199.379 7.085 .000a
Regression
CCC 180 -824.94 2371.21 4.3797E2 492.50985
Residual 4953.126 176 28.143
SG 180 -1.00 4.05 .3315 .56068
Total 5551.263 179
SIZE 180 9.39 13.58 11.9997 1.09044
a. Predictors: (Constant), SIZE,
Valid N SG, CCC
180
(listwise)
b. Dependent Variable: ROA

Berdasarkan tabel 3, dapat dilihat Uji F bertujuan untuk mengetahui


bahwa data yang digunakan dalam penelitian pengaruh variabel independen secara
ini sebanyak 180 data, yang diperoleh dari 36 bersama-sama atau keseluruhan terhadap
perusahaan properti dan real estate yang variabel dependen (Sulaiman, 2002).
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Apabila nilai sig.<0,05 maka variabel
selama 5 tahun pengamatan dari tahun 2010 independen berpengaruh signifikan terhadap
hingga 2014. variabel dependen, sedangkan apabila nilai
ROA menunjukkan nilai mean (rata- sig.>0,05 maka variabel independen tidak
rata) sebesar 5,65%, artinya perusahaan berpengaruh signifikan terhadap variabel
mampu untuk mendapatkan net income dependen (Sulaiman, 2002). Pada kolom sig.
sebesar 5,65% dari total aset yang dimilikinya tabel di atas menunjukkan nilai sig.
dalam satu periode. Sedangkan nilai standar 0,000<0,05. Artinya, variabel CCC, SG, dan
deviasi sebesar 5,57%, nilai minimum sebesar SIZE secara bersama-sama berpengaruh
-10,34%, dan nilai maximum sebesar 31,61%. terhadap variabel ROA. Sehingga, H0 ditolak.
CCC yang merupakan total dari Setiap perubahan yang terjadi pada CCC, SG,
periode rata-rata perputaran persediaan, dan SIZE secara bersama-sama akan
pengumpulan piutang usaha, dan berpengaruh terhadap ROA perusahaan
pembayaran utang usaha yang dinyatakan properti dan real estate yang terdaftar di
dalam satuan hari, menunjukkan nilai mean Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014.
(rata-rata) sebesar 4,38 hari. Sedangkan nilai Tabel 4 menunjukkan nilai signifikansi
standar deviasi sebesar 492,51 hari, nilai sebesar 0,000 < 0,05. Artinya, variabel CCC,
minimum sebesar -824,94 hari, dan nilai SG, dan SIZE secara bersama-sama
maximum sebesar 2371,21 hari. berpengaruh terhadap variabel ROA.
SG menunjukkan nilai mean (rata- Sehingga, H0 ditolak.
rata) sebesar 33,15%, artinya dari total
penjualan yang dimiliki oleh perusahaan Tabel 5. Koefisien Determinasi
dalam satu periode, rata-rata perusahaan Model Summaryb
mampu untuk mendapatkan pertumbuhan
Adjusted R Std. Error of
penjualan sebesar 33,15%. Sedangkan nilai Model R R Square Square the Estimate
standar deviasi sebesar 56%, nilai minimum
1 .328a .108 .093 5.30498
sebesar -100%, dan nilai maximum sebesar
a. Predictors: (Constant), SIZE, SG,
405%. CCC
SIZE yang merupakan logaritma dari b. Dependent Variable: ROA
total aset menunjukkan nilai mean (rata-rata)
sebesar Rp 999.309.463.003. Sedangkan nilai
Pada penelitian ini, uji koefisien
standar deviasi sebesar Rp 6.678.948.729.860,
determinasi dilakukan untuk mengetahui
nilai minimum sebesar Rp 2.454.708.916, dan
seberapa besar pengaruh perubahan variabel
nilai maximum sebesar Rp
independen dapat menjelaskan perubahan
38.018.939.632.056.
pada variabel dependennya. Apabila R2
Kemudian dilakukan pengujian bernilai atau mendekati 1, maka variasi
hipotesis dalam penelitian ini yang secara variabel independen yang digunakan mampu
parsial dilakukan dengan uji T. Penelitian ini menjelaskan 100% variabel dependen
telah memenuhi uji asumsi klasik. (Sulaiman, 2002). Hasil koefisien determinasi
pada penelitian ini ditunjukkan pada tabel di
bawah ini.
Tabel 4. Hasil Uji F
Suryaputra: Pengaruh Manajemen Modal Kerja 501

Tabel 5 menunjukkan bahwa koefisien perusahaan. Hasil positif menunjukkan


determinasi (Adjusted R Square) adalah semakin panjang cash conversion cycle, maka
sebesar 0,093 atau 9,3%. Artinya, sebesar return on assets akan meningkat. Hal ini
9,3% ROA yang terjadi dapat dijelaskan mungkin disebabkan beberapa hal.
dengan ketiga variabel independen, yakni Karakteristik perusahaan properti dan real
CCC, SG, dan SIZE. Sedangkan sisanya yaitu estate, yaitu persediaan yang dimiliki bernilai
sebesar 90,7% dapat dijelaskan oleh faktor- sangat besar dan berupa apartemen,
faktor penyebab lainnya diluar model perumahan, pertokoan, maupun tanah yang
tersebut. siap dijual dan dikembangkan. Untuk umur
piutang perumahan umumnya jauh lebih
pendek dibandingkan dengan apartemen
Tabel 6. Hasil Uji T karena dari jangka waktu pembangunan
Coefficientsa relatif lebih pendek dengan pembangunan
Unstandardized Standardized apartemen. Utang perusahaan dalam
Coefficients Coefficients membiayai proyek timbul kepada kontraktor
Std. yang harus segera dibayar. Selain itu,
Model B Error Beta t Sig. mungkin terjadi anomali data, dan kekeliruan
pengukuran dalam penelitian ini.
1 (Constant) 7.635 4.436 1.721 .087 Pertumbuhan penjualan memiliki
CCC .002 .001 .202 2.733 .007 pengaruh positif terhadap return on assets
SG 2.988 .723 .301 4.131 .000 menunjukkan, jika pertumbuhan penjualan
perusahaan terus meningkat, maka profit
SIZE -.331 .376 -.065 -.881 .380
yang dihasilkan akan meningkat.
a. Dependent
Variable: ROA
Berdasarkan analisa DuPont (Sheela &
Karthikeyan, 2012), profitabilitas perusahaan
dapat dipengaruhi oleh penjualan. Selain itu,
Uji T bertujuan untuk mengetahui
perusahaan berarti berfokus terhadap
pengaruh variabel independen secara individu
penerapan strategi penjualan yang agresif,
terhadap variabel dependen dengan
terutama untuk mengembangkan pasar
menganggap variabel lain bersifat konstan
(Agiomirgianakis, Voulgaris & Papadogonas,
(Sulaiman, 2002). Tabel 6 dapat dilihat bahwa
2006), karena perusahaan dapat melakukan
CCC menunjukkan nilai signifikansi 0,007 <
diversifikasi terhadap produknya sehingga
0,05 dan koefisien regresi dengan arah positif
dapat menarik pangsa pasar yang baru
sebesar 0,002 yang berarti bahwa H01
(Serrasqueiro, 2009), maka kesempatan untuk
diterima. Manajemen modal kerja yang
meningkatkan pendapatan pun akan
diproksikan ke dalam cash conversion cycle
meningkat. Hasil positif ini sesuai dengan
tidak berpengaruh negatif terhadap return on
Agiomirgianakis, Voulgaris & Papadogonas
assets. SG menunjukkan nilai signifikansi
(2006), Serrasqueiro (2009), dan Yazdanfar
0,000 < 0,05 dan koefisien regresi dengan
(2013).
arah positif sebesar 2,988 yang berarti bahwa
Ukuran perusahaan pada penelitian ini
H02 ditolak. Pertumbuhan penjualan
tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
berpengaruh positif terhadap return on assets.
return on assets. Hal ini tidak sesuai dengan
SIZE menunjukkan nilai signifikansi 0,380 >
Serrasqueiro (2009), Abiodun (2013), Doğan
0,05 dan koefisien regresi dengan arah negatif
(2013), Ehi-Oshio, Adeyemi & Enofe (2013),
sebesar -0,331 yang berarti bahwa H03
dan Yazdanfar (2013) yang menemukan
diterima. Ukuran perusahaan tidak
hubungan positif antara ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap return on assets.
dengan profitabilitas. Perusahaan yang besar
Hasil pengujian menemukan bahwa cash
lebih mudah untuk mengakses pasar dan
conversion cycle berpengaruh positif terhadap
memperoleh sumber pendanaan eksternal
return on assets. Karaduman, Akbas,
(Sunarto & Budi, 2009), di mana aset yang
Ozsozgun & Durer (2010), Alipour (2011),
dimiliki oleh perusahaan dapat dijadikan
Bagchi, Chakrabarti & Roy (2012), dan
jaminan untuk memperoleh modal.
Moorthy, Jagananathan & Perumal (2014)
Berdasarkan teori yang menjelaskan
menemukan adanya hubungan negatif antara
hubungan antara ukuran perusahaan dan
cash conversion cycle dan profitabilitas yang
tingkat keuntungan (Becker-Blease, Kaen,
berarti bahwa semakin pendek cash
Etebari & Baumann, 2010), terdapat teori
conversion cycle menunjukkan semakin efisien
teknologi yang berfokus pada modal fisik di
manajemen mengelola modal kerja
mana untuk menghasilkan output, maka
502 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL. 4, NO. 1, JANUARI 2016 (493-504)

investasi dalam modal fisik diperlukan. Jika yang berpengaruh terhadap


melihat perusahaan sampel penelitian ini, profitabilitas perusahaan selain
maka modal fisik adalah aset perusahaan di variabel yang digunakan dalam
antaranya, apartemen yang siap dijual, penelitian ini.
bangunan dalam penyelesaian, tanah yang 2. Untuk investor maupun calon investor
sedang dikembangkan, tanah yang siap yang ingin berinvestasi di sektor
dijual, dan lain-lain, namun tidak bisa properti dan real estate perlu
dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh mempertimbangkan modal dalam
sumber dana oleh perusahaan karena aset berinvestasi karena membutuhkan
tersebut terikat kontrak yang mensyaratkan modal yang besar. Jika ingin
penyerahan aset dalam kurun waktu yang berinvestasi, ukuran perusahaan
ditetapkan. melalui total aset yang dimiliki oleh
perusahaan perlu menjadi
KESIMPULAN pertimbangan di samping dengan
melihat variabel-variabel lainnya.
Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:


pembahasan, maka dapat disimpulkan: sampel yang digunakan dalam penelitian ini,
yaitu perusahaan properti dan real estate
1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI),
pertama, menunjukkan hasil bahwa terdapat beberapa perusahaan yang tidak
Cash Conversion Cycle (CCC) tidak secara lengkap menerbitkan laporan
memiliki pengaruh terhadap Return keuangan tahunannya sehingga memperkecil
on Assets (ROA). CCC memiliki jumlah sampel yang digunakan.
koefisien regresi dengan arah positif,
yakni sebesar 0,002. Maka, H01
diterima. DAFTAR PUSTAKA
2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
kedua, menunjukkan hasil bahwa Abdullah, M. F. (2004). Dasar – Dasar
pertumbuhan penjualan (SG) Manajemen Keuangan. Malang: UMM
memiliki pengaruh signifikan Pres.
terhadap Return on Assets (ROA). SG Abiodun, B. Y. (2013). The Effect of Firm Size
memiliki koefisien regresi dengan on Firms Profitability in Nigeria. Journal
arah positif, yakni sebesar 2,988. Jadi, of Economics and Sustainable
apabila pertumbuhan penjualan Development, 4(5), 90-94.
meningkat maka Return on Assets Agiomirgianakis, G. M., Voulgaris, F., &
akan semakin besar. Maka, H02 Papadogonas, T. (2006). Financial
ditolak. Factors Affecting Profitability and
3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis Employment Growth: The Case of Greek
ketiga, menunjukkan hasil bahwa Manufacturing. International Journal of
ukuran perusahaan (SIZE) tidak Financial Services Management, 1(2/3),
memiliki pengaruh signifikan 235-245.
terhadap Return on Assets (ROA). Akinyomi, O. J., & Olagunju, A. (2013). Effect
SIZE memiliki koefisien regresi of Firm Size on Profitability: Evidence
dengan arah negatif, yakni sebesar - from Nigerian Manufacturing Sector.
0,331. Jadi, apabila ukuran Prime Journal of Business
perusahaan meningkat maka Return Administration and Management, 3(9),
on Assets akan semakin kecil. Maka, 1171-1175.
H03 diterima. Alipour, M. (2011). Working Capital
Management and Corporate Profitability:
Evidence from Iran. World Applied
Saran dan Keterbatasan Penelitian Sciences Journal, 12(7), 1093-1099.
Anser, R., & Malik, Q. A. (2013). Cash
Saran yang dapat diberikan pada Conversion Cycle and Firms’
penelitian ini, sebagai berikut: Profitability-A Study of Listed
1. Untuk penelitian selanjutnya Manufacturing Companies of Pakistan.
sebaiknya meneliti variabel-variabel
Suryaputra: Pengaruh Manajemen Modal Kerja 503

IOSR Journal of Business and The Case For Selected Companies In The
Management, 8(2), 82-87. Istanbul Stock Exchange (2005-2008).
Bagchi, B., Chakrabarti, J., & Roy, P. B. International Journal of Economics and
(2012). Influence of Working Capital Finance Studies, 2(2), 47-54.
Management on Profitability: A Study on Makori, D. M., & Jagongo, A. (2013). Working
Indian FMCG Companies. International Capital Management and Firm
Journal of Business and Management, Profitability: Empirical Evidence from
7(22), 1-10. Manufacturing and Construction Firms
Becker-Blease, J. R., Kaen, F. R., Etebari, A., Listed on Nairobi Securities Exchange,
& Baumann, H. (2010). Employees, Firm Kenya. International Journal of
Size and Profitability in U.S Accounting and Taxation, 1(1), 1-14.
Manufacturing Industries. Investment Martha, I. I. C., & Januarti, I. (2013).
Management and Financial Innovation, Pengaruh Siklus Konversi Kas Terhadap
7(2), 7-23. Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Di
Butt, H. A. (2014). Impact of Working Capital Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011.
Management on Profitability of Chemical Diponegoro Journal of Accounting, 2(2),
Sector of Pakistan. International Journal 1-11.
of Social Sciences and Management Malik, H. (2011). Determinants of Insurance
Studies, 1(2), 67-79. Companies Profitability: An Analysis of
Carvalho, L., & Costa, T. (2014). Small and Insurance Sector of Pakistan. Academic
Medium Enterprises (SMEs) and Research International, 1(3), 315-321.
Competitiveness: An Empirical Study. Mathuva, D. M. (2010). The Influence of
Journal of Management Studies, 2(2), 88- Working Capital Management
95. Components on Corporate Profitability: A
Chhapra, I. O., & Naqvi, N. A. (2010). Survey on Kenyan Listed Firms.
Relationship between Efficiency Level of Research Journal of Business
Working Capital Management and Management, 4(1), 1-11.
Profitability of Firms in the Textile Moorthy, H. J., Jagananathan, G. B., &
Sector of Pakistan. Indus Journal of Perumal, S. (2014). Assessing The Impact
Management & Social Sciences, 4(1), 30- of Working Capital Management on
42. Profitability Towards Selected Textile
Devi, A., & Devi, S. (2014). Determinants of Companies (Listed Companies) At Down
Firms’ Profitability in Pakistan. Research South Tamilnadu. International Research
Journal of Finance and Accounting, Journal of Management and Humanities,
5(19), 87-91. 2(1), 114-126.
Doğan, M. (2013). Does Firm Size Affect The Sambharakreshna, Y. (2010). Pengaruh Size,
Firm Profitability? Evidence from Growth dan Profitabilitas Terhadap
Turkey. Research Journal of Finance and Struktur Modal Perusahaan. Jurnal
Accounting, 4(4), 53-59. Akuntansi, Manajemen Bisnis dan Sektor
Ehi-Oshio, O. U., Adeyemi, A., & Enofe, A. O. Publik, 6(2), 197-216.
(2013). Determinants of Corporate Serrasqueiro, Z. (2009). Growth and
Profitability in Developing Economics. Profitability in Portuguese Companies: A
European Journal of Business and Dynamic Panel Data Approach.
Management, 5(16), 42-50. Amfiteatru Economics Journal, 11(26),
Gitman, L. J. (2003). Principles of Managerial 565-573.
Finance (10th ed.). Boston: Pearson Sheela, S. C., & Karthikeyan, K. (2012).
Education, Inc. Financial Performance of Pharmaceutical
Gitosudarmo, H. I., & Basri, H. (2002). Industry in India using DuPont Analysis.
Manajemen Keuangan (4th ed.). European Journal of Business and
Yogyakarta: BPFE – Yogyakarta. Management, 4(14), 84-91.
Javaid, S., Anwar, J., Zaman, K., & Gafoor, A. Sritharan, V. (2015). Does Firm Size Influence
(2011). Determinants of Bank on Firm’s Profitability? Evidence from
Profitability in Pakistan: Internal Factor Listed Firms of Sri Lankan Hotels and
Analysis. Mediterranean Journal of Travels Sector. Research Journal of
Social Sciences, 2(1), 59-78. Finance and Accounting, 6(6), 201-207.
Karaduman, H. A., Akbas, H. E., Ozsozgun, Sugiono, A. (2009). Manajemen Keuangan
A., & Durer, S. (2010). Effects of Working Untuk Praktisi Keuangan. Jakarta:
Capital Management on Profitability: Grasindo.
504 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL. 4, NO. 1, JANUARI 2016 (493-504)

Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Perencanaan, Pengawasan, dan


Bandung: Alfabeta. Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT
Sulaiman, W. (2002). Jalan Pintas Menguasai Raja Grafindo Persada.
SPSS 10. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Yazdanfar, D. (2013). Profitability
Sunarto & Budi, A. P. (2009). Pengaruh Determinants Among Micro Firms:
Leverage, Ukuran dan Pertumbuhan Evidence from Swedish Data.
Perusahaan Terhadap Profitabilitas. International Journal of Managerial
Jurnal Ilmiah Telaah Manajemen, 6(1), Finance, 9(2), 150-160.
86-103.
Syamsuddin, L. (2004). Manajemen Keuangan
Perusahaan: Konsep Aplikasi dalam

Anda mungkin juga menyukai