Anda di halaman 1dari 17

PROYEKSI ORTHOGONAL

Proyeksi orthogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeknya mempunyai


sudut tegak lurus terhadap proyektornya garis–garis yang memproyeksikan benda
terhadap dibang proyeksi disebut proyektor (lihat gambar 4.16 dibawah) selain
tegak lurus terhadap bidang proyeksi garis–garis proyektornya juga sejajar satu
sama lain.
1. Proyeksi Otogonal dari sebuah titik

Gambar 3.14

2. Proyeksi Orthogonal dari sebuah Garis


Gambar 3.15

3. Proyeksi orthogonal dari sebuah bidang

Gambar 3.16

4. Proyeksi Orthogonal dari sebuah Benda

Gambar 3.17
5. Macam–macam Pandangan
Untuk memberikan informasi lengkap suatu benda tiga dimensi dengan gambar
orthogonal biasanya memerlukan lebih dari satu bidang proyeksi.
a. Gambar Proyeksi pada biodang proyeksi di depan disebut pandangan depan
b. Gambar proyeksi pada bidang proyeksi diatas benda disebut pandangan atas
c. Gambar proyeksi pada bidang proyeksi di sebelah kanan benda disebut
pandangan samping kanan dan demikian seterusnya.

Gambar 3.18
6. Bidang–bidang proyeksi

Gambar 3.19

Suatu ruangan dibagi menjadi empat bagian yang dibatasi oleh bidang depan,
bidang Vertikal, dan bidang horizontal ruang yang dibatasi terkenal dengan sebutan
Kuadran Ruang diatas bidang H didepan bidang D dan disamping kanan Bidang V
disebut kuadran I. Ruangan yang berada diatas bidang H di depan bidang D, dan
sebelah kiri bidang V disebur kuadran II Ruang sebelah kiri bidang V dibawah
bidang H dan didepan bidang D disebut kuadran III. Ruang yang berada di bawah
bidang H di depan bidang D dan disebelah kanan bidang V disebut kuadran IV.
C. PROYEKSI DIKUADRAN I (PROYEKSI EROPA)

Bila suatu benda diletakan diatas bidang horizontal didepan bidang D (depan)
kanan bidang V (vertical) maka benda tersebut berada du kuadran I juka benda
yang terletak di kuadran I kita proyeksikan terhadap bidang– bidang H, V dan D
maka akan dapat digambar proyeksi dan proyeksi disebut proyeksi pada kuadran I
yang terkenal juga dengan Proyeksi Eropa gambar 3.20 memperlihatkan titik yang
terletak di kuadran I (lihat gambar 3.20).

Keterangan :

A = Titik kuadran – I
Ap = Proyeksi titik A bidang D
(depan)
Av = Proyeksi titik A bidang V
(vertical)
Ah = Proyeksi titik A di bidang H
(horizontal)

Gambar 3.20

Bila ketiga bidang yang saling tegak lurus tersebut dibuka maka sumbu x dan y
sebagai pusatnya dan sumbu z merupakan sumbu yang dibuka/ dipisah seperti
gambar berikut :
Gambar 3.21.a

Selanjutnya batas–batas bidang dihilangkan menjadi bentuk dibawah ini.

Gambar 3.21.b Gambar 3.21.c


Diputar dengan jangka Dengan pertolongan garis yang bersudut 450
Bila penempatan benda kuadran I tidak teratur maka untuk menempatkan sumbu
dapat disederhanakan dengan ruangan yang tersedia penyederhanaan dapat
dilakukan seperti gambar.

Gambar 3.22.a Gambar 3.22.b


Garis-garis sumbuterpisah dengan gambar Garis sumbu berimpit dengan gambar
Penampilan gambar
Untuk menampilkan gambar berikutnya garis sumbu dan garis bantu lainya tidak
diperlukan lagi jadi yang tampak hanya pandangan saja (lihat gambar 2.24c), perlu
di tegaskan kembali bahwa untuk proyeksi di kuadran I (proyeksi Eropa)
pemenpatan pandangan samping kanan berada di sebelah kiri pandangan
depannya sedangakan pandangan atas berada dibawah pandangan depannya.

Pandangan samping
Kanan
V D Pandangan garis

Pandangan atas
H
Tanpa garis bantu
Gambar 3.22.c

2. Proyeksi sebuah kubus yang terletak di kuadran 1

Gambar 3.23
Gambar 3.24
D. Proyeksi di Kuadran III (Proyeksi Amerika)

Bidang–bidang H, V, dan D untuk proyeksi di kuadran III (proyeksi Amerika) yang


telah dibuka adalah sebagai berikut :

Gambar 3.25

 Pada bidang H ditempatkan pandangan atas


 Pada bidang D ditempatkan pandangan depan
 Pada bidang V ditempatkan pandangan samping kanan

Contoh :

Gambar 3.26
E. Simbol Proyeksi
Untuk membedakan gambar proyeksi di kuadran I dan gambar/proyeksi di kuadran
III perlu di beri lambing proyeksi dalam standart ISO (ISO/DIS 128) telah ditetapkan
bahwa cara kedua proyeksi boleh di pergunakan sedang untuk keseragaman ISO,
gambar sebaliknya digambar menurut proyeksi sudut pertama (kuadran I atau kita
kenal; sebagai proyeksi Eropa).
Dalam sebuah gambar tidak diperkenankan terdapat gambar dengan menggunakan
kedua proyeksi secara bersamaan. Simbol proyeksi ditempatkan disisi kanan
bawah kertas simbol/lambing proyeksi tersebut adalah sebuah kerucut terpancung
(lihat gambar).

Gambar 3.27.a Gambar 3.27.b


Lambang proyeksi di kuadran I (Eropa) Lambang proyeksi di kuadran III (Amerika)
F. Anak Panah
Anak panah digunakan untuk menunjukan batas ukuran dan tempat/posisi atau
arah potongan sedangkan ukuran ditempatkan di atas garis ukur atau sisi ukur (lihat
gambar 3.28 dan 3.29).

Gambar 3.29
LEMBAR KERJA BAB 1

Lembar kerja 1.1

Buatlah gambar dibawah ini gambar (1) dengan proyeksi dengan kedudukan :
1. Normal
2. Terbalik
3. Horizontal
- Masing-masing pada kertas gambar A4 tegak.
- Lengkap dengan ukurannya

Nama gambar
1. ISOMERTIS (NORMAL)
2. ISOMETRIS (TERBALIK)
3. ISOMETRIS (HORIZONTAL)

Gambar I
Lembar Kerja 3.2
Salinan gambar dibawah (gambar 2 dan 3) dengan proyeksi dimetris, dengan skala 1:1
Gambar dibuat pada kertas gambar A4 tegak.
Nama Gambar : PROYEKSI DIMETRIS

Gambar 2
Gambar 3
Lembar Kerja 3.3
Salinan gambar dibawah (gambar 4 dan 5) dengan skala 1:1 pada kertas A4 tegak
(gambar dengan proyeksi miring)
Nama Gambar : PROYEKSI MIRING

Gambar 4

Gambar 5

Anda mungkin juga menyukai