UMUR : 63 tahun
DIAGNOSA KEPERAWATAN : Penurunas kapasitas adaptif intrakranial, Bersihan jalan nafas tidak
efektif, Gangguan ventilasi spontan, Resiko perfusi renal tidak efektif
ANALISA DATA
3 Sabtu, 22 DS: Sulit untuk terkaji karena Hipersekresi Bersihan Jalan nafas
-01-2022 pasien dalam penurunan jalan nafas tidak efektif
kesadaran terpasang TT
4 Sabtu, 22 DS: Sulit untuk terkaji karena Disfungsi Ginjal Resiko perfusi renal
-01-2022 pasien dalam penurunan tidak efektif
kesadaran terpasang TT
2. Bersihan Jalan Nafas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan nafas
C. RENCANA KEPERAWATAN
aspirasi
Reposisi pasien setiap 2 jam, jika perlu
setiap shift
Lakukan fisioterapi dada secara berkala
kebutuhan
Siapkan BVM disamping tempat tidur
Kolaborasi
Kolaborasi pemilihan mode ventilator
menurun Terapeutik
Suara nafas tambahan ; Pertahankan kepatenan jalan napas
Penghisapan endotrakeal
Berikan oksigen, jika perlu
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian bronkodilator,
Monitor hasil x-ray toraks
Terapeutik
Atur interval waktu pemantauan
membaik Terapeutik
Respon pupil membaik Minimalkan stimulus dengan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian sedasi dan
jika perlu
Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika
perlu
PEMANTAUAN TEKANAN INTRAKRANIAL
(I.06198)
Observasi
Observasi penyebab peningkatan TIK
terhadap TIK
4 Sabtu, Setelah dilakukan PEMANTAUAN HEMODINAMIK INFASIF Dani
22 -01- tindakan keperawatan (I.02058)
2022 selama 7 x 24 jam perfusi Observasi
renal meningkat dengan Monitor frekuensi dan irama jantung
setelah dialisa
Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik
Catat intake dan out put
kebutuhan
nadi, AGD)
Monitor status cairan (masukan dan
pupil
Periksa riwayat alergi
Terapeutik
Berikan oksigen untuk mempertahankan
jika perlu
Kolaborasi pemberian antiinflamasi, jika
perlu
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1 Sabtu, 22 - Mengganti mode spontan ventilator Setelah SBT dengan aliran Dani Proses adaptasi pasien
01-2022 ke SBT oksigen 8 lpm saturasi 100% tanpa ventilator
3,4 Sabtu, 22 - Melakukan pemantauan hemodinamik TD: 93/53 mmHg, HR: Dani Pemantauan hemodinamik
01-2022 74x/m, SPo2; 100%, RR; secara kontinyu untuk
20x/menit, MAP; 71 mmHg mengantisipasi adanya
Saturasi 100%, ABP: 106/39 perburukan selama proses
mmHg, CVP: 4 mmHg. hemodialisa
1 Minggu, Memasang kembali ventilator ke mode Ventilasi kembali ke mode Dani Melaksanakan program
23 -01- spontan dari SBT sesuai program spontan
2022
1 Minggu, Memonitor efek ventilator terhadap Tipe ventilasi: Spontan Dani
23 -01- status oksigenasi Peep : 5, Minute volume :
2022 7,1, Pressure support: 7,
Trigger : 1,5, Tidal volume:
382, I:E ; 1 : 2,3, ETCo2 : 4,4
P peak: 12, Fi02 : 45%, RR;
20
3, 4 Minggu, Memonitor intake dan out put cairan Intake: 1033 ml Dani Intake- dan output yang
23 -01- Out put : 950 ml tepat meminimalkan resiko
2022 Diuresis: 0,48 ml/kg bb kelebihan cairan
3 Minggu, Memonitor Status neurologis pasien Kesadaran somnolen, Dani Dengan mengetahui Status
23 -01- Refleks pupil +/+, ukuran neurologis pasien akan
2022 pupil 3/3mm mengetahui tanda awal
peningkatan tekanan intra
kranial
E.EVALUASI
3 Minggu, S : DS: Sulit untuk terkaji karena pasien dalam penurunan kesadaran terpasang TT
23 -01- O : Kesadaran somnolen, Refleks pupil +/+, ukuran pupil 3/3 mm , TD: 93/53 mmHg, HR:
2022 74x/m, SPo2; 100%, RR; 20x/menit, MAP; 71 mmHg Saturasi 100%, ABP: 106/39 mmHg,
CVP: 4 mmHg.
A : Penurunan Kapasitas adaptif intrakranial
P:
Identifikasi penyebab peningkatan TIK (mis. Lesi, gangguan metabolisme, edema
serebral)
Monitor tanda/gejala peningkatan TIK (mis. Tekanan darah meningkat, tekanan nadi
melebar, bradikardia, pola napas ireguler, kesadaran menurun)
Monitor MAP (Mean Arterial Pressure)
Monitor CVP (Central Venous Pressure)
Monitor status pernapasan
Monitor intake dan output cairan
Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang
Berikan posisi semi fowler
Hindari maneuver Valsava
Cegah terjadinya kejang
Atur ventilator agar PaCO2 optimal
Pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi pemberian sedasi dan antikonvulsan, jika perlu
Kolaborasi pemberian diuretic osmosis, jika perlu
Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika perlu
Observasi penyebab peningkatan TIK (mis. Lesi menempati ruang, gangguan
metabolism, edema sereblal, peningkatan tekanan vena, obstruksi aliran cairan
serebrospinal, hipertensi intracranial idiopatik)
Monitor peningkatan TD
Monitor penurunan frekuensi jantung
Monitor ireguleritas irama jantung
Monitor penurunan tingkat kesadaran
Monitor perlambatan atau ketidak simetrisan respon pupil
Monitor kadar CO2 dan pertahankan dalm rentang yang diindikasikan
Monitor tekanan perfusi serebral
Monitor efek stimulus lingkungan terhadap TIK
4 Minggu, S : DS: Sulit untuk terkaji karena pasien dalam penurunan kesadaran terpasang TT
23 -01- O : intake: 1033 ml, Out put : 950 ml, Diuresis: 0,48 ml/kg bb, Hemoglobin : 8,1 mg/dl
2022 A : Resiko perfusi renal tidak efektif
P:
Monitor hasil pemeriksaan laboratorium ( elektrolit, ureum, kreatinin)
Monitor status hemodinamik
Monitor bentuk gelombang hemodinamik
Monitor perfusi perifer distal pasa sisi insersi setiap 4 jam
Monitor tanda-tanda infeksi dan perdarahan pada sisi insersi cateter
Monitor tanda-tanda komplikasi akibat pemasangan cateter
Ganti selang dan cairan infus setiap 24 -72 jam sesuai protokol
Dokumentasi hasil pemantauan
Monitor status hidrasi
Monitor berat badan harian
Monitor berat badan sebelum dan setelah dialisa
Catat intake dan out put
Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
Berikan cairan intra vena sesuai kebutuhan
Monitor status cairan (masukan dan haluaran, turgor kulit, CRT)
Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
Pasang jalur IV, jika perlu
Pasang kateter urine untuk menilai produksi urin, jika perlu
Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika perlu
Kolaborasi pemberian antiinflamasi, jika perlu