Anda di halaman 1dari 168

1.

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat muzakki untuk


berzakat di baznas kota bogor. Sinta 4
Penulis Nenden Mirawati, Hendri Tanjung, Suyud Arif, Jurnal Dinamika
Penelitian: Media Komunikasi Sosial Keagamaan
Volume 19, Nomor 01, Juli 2019. Halaman 125-145
Research gap Kesenjangan antara potensi zakat dengan yang terkumpul masih
jauh hanya 10,8% dari potensi zakat di kota bogor.
Teori
Metode teknik analisis faktor dan analisis Regresi linier berganda.
Analisis faktor yang digunakan dalam skripsi ini adalah Exploratory
Factor Analysis.
Modelnya: Y= a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+ε
dimana,
Y : Minat
a : Konstanta
b1, b2, b3, b4 : Koefisien regresi
X1 : Edukasi
X2 : Manajerial
X3 : Regulasi
X4 : Religiusitas
ε : Error
Variabel
hipotesis
Hasil bahwa variabel edukasi, manajerial, regulasi, dan religiusitas secara
serempak minimal ada satu variabel yang berpengaruh positif secara
signifikan terhadap minat muzakki untuk menyalurkan zakatnya di
Baznas Kota Bogor. Dan berdasarkan hasil uji t (parsial), variabel
religiusitas lah yang berpengaruh positif secara signifikan terhadap
minat muzakki untuk menyalurkan zakatnya di BAZNAS Kota
Bogor.
2. Analisis faktor-faktor yang mepengaruhi muzakki membayar zakat di
BAZNAS Yogyakarta
Penulis 2016, Andi Triyawan dan Siti Aisyah,
Research gap
Teori
Metode responden yang diambil adalah 100 orang. Teknik sampling yang
digunakan adalah probability sampling. Teknik analisis data yaitu
uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik dan analisis Regresi
Berganda.
Indicator kepercayaan, regulasi dan produk BAZNAS terhadap kepentingan
muzakki dalam rangka pembayaran zakat
hipotesis
secara bersamaan di pengaruhi pembayaran zakat di BAZNAS
Yogyakarta. Sedangkan hasil uji parsial kepercayaan dan regulasi
berpengaruh signifikan tapi produk BAZNAS tidak signifikan
terhadap minat muzaki membayar zakat.

3. Analisis Faktor Penentu Tingkat Kepatuhan Membayar Zakat


(Studi pada BAZNAS DKI Jakarta)
Penulis Shofiyatul Muthi’ah, Irfan Syauqi Beik, dan Endri, Iltizam Journal of Shariah
Economics Research Vol. 6, No.1 (2021) June 2021, pp. 48-62
Gap 1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 mencapai 5,07% lebih tinggi dari
capaian tahun 2016 sebesar 5,03%. Selanjutnya, struktur ekonomi juga
membaik yang ditunjukkan dengan tingginya investasi. Namun pertumbuhan
ekonomi tersebut belum dapat dinikmati dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat secara menyeluruh dan merata. Pada September 2017, Badan Pusat
Statistik mencatat ada 26,58 juta dari total penduduk Indonesia yang hidup di
bawah garis kemiskinan. hasil penelitian BAZNAS dan IPB diperkirakan
mencapai 217 triliun rupiah setiap tahunnya, namun realisasi penghimpunan
zakat oleh BAZNAS dan lembaga zakat lainnya belum mendekati angka
tersebut.
2. Inkonsisten hasil penelitian diantaranya Hamdani (2017), menyebutkan bahwa
faktor – faktor yang menyebabkan individu patuh membayar zakat ada tiga,
yaitu faktor keimanan, altruisme (tingkat kepedulian sosial), dan kepuasan diri.
Sementara faktor organisasi tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat
kepatuhan individu membayar zakat. Sedangkan Mukhlis dan Beik (2013)
menyebutkan bahwa faktor organisasi berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan
seseorang membayar zakat.
Teori
Metode 200 responden yang terdiri dari 100 orang muzakki BAZNAS dan 100 orang non
– muzakki BAZNAS. dan menggunakan analisis regresi logistik.
Hipotesis
Hasil bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan membayar zakat
adalah faktor pemahaman agama, kepuasan diri dan organisasi sedangkan faktor
lain yang diketahui tidak berpengaruh signifikan.
Variabel Variabel independen dalam penelitian ini berjumlah 9, yaitu tingkat keimanan,
altruisme atau tingkat kepedulian sosial, tingkat pemahaman agama, kepuasan diri,
balasan, pujian dan organisasi, pendapatan dan pendidikan.

4. Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Tingkat Kepatuhan


Membayar Zakat: Studi Kasus Kabupaten Bogor
Penulis Ahmad Mukhlis dan Irfan Syauqi Beik, Jurnal al-Muzara’ah, Vol I, No. 1, 2013
Gap Terjadinya gap yang besar antara potensi zakat dan nilai zakat yang terkumpul
Teori
Metode 100 orang responden di wilayah Kabupaten Bogor. Metode analisis yang
digunakan adalah menggunakan alat analisis faktor
Hipotesis
Hasil faktor keagamaan seperti iman, pemahaman agama, dan balasan, lalu ada juga
faktor-faktor lainnya seperti kepedulian sosial, kepuasan diri, dan organisasi. Hal
ini sekaligus memberikan arahan bahwa untuk meningkatkan penerimaan zakat,
tidak hanya menekankan aspek keagamaan, tetapi ikut memerhatikan aspek sosial,
kepuasan diri, dan organisasi. Diantara hal yang memengaruhi kepatuhan
membayar zakat adalah adanya peran dari Organisasi Pengelola Zakat (OPZ).
Keprofesionalan OPZ dapat membuat wajib zakat lebih patuh untuk membayar
zakat di lembaga tersebut.
Cukup lengkap jurnalnya

5. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Tingkat partisipasi dan


pemilihan Tempat berzakat dan berinfak
Penulis Irfan Syauqi Beik dan Izzatul Mabniyyah Alhasanah, Jurnal Ekonomi &
Keuangan Islam Volume 2 No. 1, Januari 2012: 64-75
Gap
Teori
Metode purposive sampling yakni memilih contoh berdasarkan pertimbangan tentang
beberapa karakteristik yang cocok berkaitan dengan anggota contoh yang
diperlukan untuk menjawab tujuan penelitian 100 responden,
Hipotesis
Hasil bahwa faktor yang memengaruhi partisipasi berzakat adalah faktor keimanan,
faktor altruism (kepekaan sosial), faktor penghargaan, faktor organisasi dan faktor
pendapatan. Sedangkan faktor yang memengaruhi pemilihan tempat membayar
zakat adalah faktor pendidikan dan keberadaan Organisasi Pengelola Zakat (OPZ).

6. Perilaku Muzakki dalam Membayar Zakat Melalui Transaksi Non-


Tunai di Lembaga Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Surabaya. Sinta 4.
Penulis Zahriya Nurul Aini, Sri Budi Cantika Yuli & Rahmad Hakim, IQTISHODIA |
Jurnal Ekonomi Syariah, Vol. 3, No. 1, Maret 2018
Gap
Teori
Metode
Hipotesis
Hasil bahwa perilaku muzakki dalam membayar zakat menggunakan transaksi non tunai
berdasarkan beberapa faktor yaitu perilaku berdasarkan keyakinan muzakki,
perilaku berdasarkan lingkungan, perilaku berdasarkan minat sadar, perilaku
berdasarkan minat spontan (gerak refleks), dan perilaku berdasarkan faktor
eksternal. Membayar zakat yang dilakukan oleh informan menimbulkan dampak
positif terhadap kehidupan mereka, seperti merasakan kedamaian, kebahagiaan,
dipercaya di kantor dan juga dalam bentuk prestasi besar anak-anak mereka di
sekolah.

7. (Y. haji Othman et al., 2018)


The Moderating Effect of Islamic Religiosity on Compliance Behavior of Income Zakat in
Kedah, Malaysia.
(Othman et al., 2018) No scopus
Penghimpunan pendapatan zakat umat Islam
yang telah memenuhi syarat untuk membayar
zakat penghasilan di Kedah tetap rendah
meskipun ada peraturan agama yang
mewajibkan membayar zakat penghasilan
pada tahun 1997. Selain itu, mereka
menunjukkan kurangnya kepercayaan
terhadap kemampuan Departemen Zakat
Negara Kedah dalam mengelola dan
mendistribusikan zakat secara efektif dan
merata kepada asnaf. Beberapa guru sekolah
umum Muslim di negara bagian Kedah
melakukannya. tidak membayar zakat
pendapatan ke Departemen Zakat Negara
Bagian Kedah karena persepsi bahwa mereka
dapat membayar zakat di departemen zakat
mana pun di negara bagian mana pun di
Malaysia.
Tujuan untuk menguji apakah religiusitas Islam
memoderasi hubungan antara sikap, norma
subyektif, persepsi kontrol perilaku dan
kewajiban moral, dan niat untuk mematuhi
pembayaran zakat pendapatan.
Research gap
Penelitian ini menggunakan teknik bootstrap
dan blindfolding menggunakan software
PLS-SEM
Kerangka Teoritis Diadopsi dari Ajzen (1991), Kamil (2002),
Zainol (2008) dan Ram Al Jaffri (2010)).
Populasi dan Sampling. semua guru sekolah menengah negeri muslim
yang berhak membayar zakat yang berlokasi
di negara bagian Kedah.Berdasarkan Krejcie
dan Morgan (1970), jika jumlah populasi (N)
13.089 maka besar sampel adalah 372.

Hasil bahwa religiusitas Islam ternyata memainkan


peran penting dalam memoderasi hubungan
antara persepsi kontrol perilaku dan niat.
bahwa religiusitas Islam memainkan peran
penting dalam memoderasi hubungan antara
kontrol perilaku yang dirasakan dan niat.
bahwa religiusitas Islam memperkuat
hubungan antara persepsi pengendalian
perilaku seseorang dengan niat untuk
mematuhi pembayaran zakat pendapatan
kerja.
bahwa religiusitas Islam tidak memoderasi
hubungan antara sikap, norma subjektif dan
kewajiban moral, dan niat untuk mematuhi
pembayaran zakat penghasilan. Penelitian ini
memberikan bukti empiris bahwa sikap
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
niat membayar pendapatan zakat. Hal
tersebut menunjukkan bahwa semakin baik
sikap terhadap perilaku kepatuhan
berpenghasilan zakat maka semakin kuat niat
umat Islam untuk membayar zakat
penghasilan.

8. (Andam & Osman, 2019)


Determinants of intention to give zakat on employment income: Experience from Marawi City,
Philippines
Indikator Sumber
Latar belakang
Tujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi niat Muslim Filipina untuk
memberikan zakat atas penghasilan pekerjaan.
Research gap 1. Memfokuskan pada identifikasi faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi umat Islam
dalam berzakat. Meskipun studi sebelumnya
membahas masalah ini, ada kelangkaan
diskusi dalam konteks spesifik ini. Studi
sebelumnya terkonsentrasi di negara-negara
mayoritas Muslim seperti Malaysia (Abu
Bakar dan Abdul Rashid, 2010; Jaafar et al.,
2011; Muda dkk., 2006; Mustafa et al., 2013;
Sapingi et al., 2011) dan Indonesia (Heikal
dan Khadda fi, 2014; Huda dkk., 2012; Kasri,
2013).
2. Selain itu, temuan dari penelitian sebelumnya
bersifat spesifik konteks (Al Jaffri Saad dan
Haniffa, 2014), yang berarti bahwa pengaruh
faktor-faktor niat berzakat bervariasi menurut
penduduk dan konteksnya.
Novelty peneliti termotivasi untuk mempelajari konteks
unik Filipina, khususnya Kota Marawi. Konteks
yang dipilih unik dalam arti bahwa ini adalah
pengaturan negara mayoritas non-Muslim.
Teori Studi ini meneliti faktor-faktor yang
diidentifikasi dalam teori perilaku terencana
yang diperluas (ETPB) dengan maksud
memberikan zakat.
1) ETPB adalah versi diperpanjang dari teori
tindakan beralasan (TRA), menurut sebuah
penelitian, dapat menjelaskan hingga 63
persen variasi dalam perilaku. Faktornya
disebutkan dalam teori memprediksi
kinerja perilaku yang dimediasi melalui
niat (Ajzen, 1991). Faktor-faktor tersebut
adalah sikap (ATT), persepsi kontrol
perilaku (PBC), norma perintah (IN),
norma deskriptif (DN), norma moral (MN)
dan perilaku masa lalu (PB).
2) ETPB digunakan dalam penelitian ini
untuk menjelaskan dan memprediksi
perilaku kepatuhan zakat melalui niat.
Teori ini berawal dari TRA (Ajzen, 1991).
TRA adalah salah satu teori yang paling
umum digunakan di bidang ilmu sosial
untuk memprediksi dan menjelaskan
perilaku (Armitage dan Conner, 2001).
Variabel tambahan (yaitu IN, DN, MN dan
PB) diperkenalkan di ETPB untuk
meningkatkan kekuatan penjelas dari
perilaku. Dalam menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi niat berzakat.
Populasi
Metodologi Menggunakan teori perilaku terencana yang
diperluas - perluasan dari teori tindakan
beralasan - untuk menyelidiki faktor-faktor
yang mempengaruhi niat untuk berzakat. Teori
tersebut memperkenalkan enam variabel (yaitu
sikap, kontrol perilaku yang dipersepsikan,
norma perintah, norma deskriptif, norma
moral, dan perilaku masa lalu) dalam
memprediksi niat berzakat.
5. Metode penelitian
5.1 Responden
Kuesioner disebarkan ke berbagai kantor,
termasuk rumah sakit, bank, sekolah negeri dan
swasta, universitas negeri dan kantor
pemerintah yang berbeda seperti Departemen
Lingkungan dan Sumber Daya Alam,
Departemen Perhubungan Darat, PhilHealth,
Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah
Daerah dan Nasional. Otoritas Pangan.
Total responden yang dipilih melalui purposive
sampling adalah 450 karyawan di PT
Kota Marawi, Filipina, dan 384 dikembalikan
dan dianggap dapat digunakan.Dapat
disimpulkan bahwa responden penelitian andal
dapat memberikan yang sesuai masukan untuk
studi saat ini karena mayoritas memiliki gaji
yang cukup, jatuh tempo dan kualifikasi
akademik untuk memenuhi syarat membayar
zakat atas penghasilan pekerjaan mereka.
5.2 Instrumen Penelitian
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian
untuk menjawab pertanyaan penelitian
diadaptasi dari sebelumnya literatur (Kashif
dkk., 2015; Knowles, Hyde, dan White, 2012;
van der Linden, 2011; Smith dan McSweeney,
2007). Instrumen yang diadaptasi digunakan
untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku memberi amal dalam
konteks Malaysia (Kashif dkk., 2015),
Australia (Knowles dkk., 2012; Smith dan
McSweeney, 2007) dan Inggris (van der
Linden, 2011).
Kuesioner dibagi menjadi sembilan bagian.
Bagian 1 membahas variabel
demografis.Bagian 2 menilai sikap dalam
memberikan zakat. Bagian 3 mengukur PBC.
Bagian 4 mengukur MASUK.Bagian 5
mengukur DN . Bagian 6 mengukur MN .
Bagian 7 mengukur PB .Bagian 8 mengukur
niat perilaku .Bagian 9 menanyakan bagaimana
responden biasanya memberikan zakat.
Kuesioner , Sampel Kuesioner disebarkan ke berbagai kantor, termasuk
rumah sakit, bank, sekolah negeri dan swasta,
universitas negeri dan kantor pemerintah yang
berbeda seperti Departemen Lingkungan dan
Sumber Daya Alam, Departemen Perhubungan
Darat, PhilHealth, Departemen Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah dan Nasional. Otoritas Pangan.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian untuk
menjawab pertanyaan penelitian diadaptasi dari
sebelumnya literatur (Kashif dkk., 2015; Knowles,
Hyde, dan White, 2012; van der Linden, 2011;
Smith dan McSweeney, 2007). Instrumen yang
diadaptasi digunakan untuk mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
memberi amal dalam konteks Malaysia (Kashif
dkk., 2015), Australia (Knowles dkk., 2012; Smith
dan McSweeney, 2007) dan Inggris (van der
Linden, 2011). Total responden yang dipilih
melalui purposive sampling adalah 450 karyawan
di PT Kota Marawi, Filipina, dan 384
dikembalikan.
Hipotesis H1. ATT memiliki pengaruh yang signifikan
: terhadap niat berzakat Terima
H2. PBC memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap niat berzakat.Tolak
H3. IN memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap niat berzakat. Tolak
H4. DN memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap niat berzakat. Terima
H5. MN memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap niat berzakat. Terima
H6. PB memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap niat berzakat. Tolak
Hasil bahwa sikap, norma deskriptif dan norma
moral memiliki hubungan yang positif dengan
niat berzakat. Sementara itu, persepsi kontrol
perilaku, norma perintah dan perilaku masa
lalu ditemukan memiliki pengaruh yang tidak
signifikan atas niat. Namun secara
keseluruhan, studi ini mendukung perluasan
teori perilaku terencana yang menyumbang 53
persen dari varian niat.
Variabel Faktor-faktor tersebut adalah sikap (ATT),
persepsi kontrol perilaku (PBC), norma
perintah (IN), norma deskriptif (DN), norma
moral (MN) dan perilaku masa lalu (PB).
kesimpulan bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara
faktor-faktor yang diidentifikasi dalam ETPB
yang diperkenalkan Ajzen (1991) (yaitu ATT,
PBC, IN, DN, MN dan PB) dengan maksud
memberikan zakat dengan menggunakan
analisis regresi berganda standar.ETPB yang
digunakan dalam penelitian ini memiliki enam
prediktor niat. Memanfaatkan versi
diperpanjang, studi ini memperhitungkan lebih
banyak varian dalam niat dibandingkan dengan
studi sebelumnya, yang menggunakan model
pendahulunya.menemukan bahwa Muslim
pernah membayar zakat di masa lalu atau tidak,
mereka akan memberikan zakat ketika mereka
dianggap memenuhi syarat atau memiliki
sarana untuk memberikan zakat.
9. Batasan. Pertama adalah batasan inheren dalam
menggunakan pengambilan sampel dalam
statistik. Karyawan sampel yang dipilih di
Kota Marawi .
Kedua adalah batasan inheren dari kuesioner di
mana interpretasi yang berbeda oleh responden
atas pertanyaan yang sama mungkin muncul.
penelitian selanjutnya mungkin menggunakan
analisis longitudinal. Daripada menganalisis
hanya satu periode, studi di masa depan dapat
mencakup beberapa tahun untuk menangkap
perubahan niat memberi zakat selama
bertahun-tahun.

9. (Amilahaq & Ghoniyah, 2019) Sinta 2


Compliance behavior model of paying zakat on income through zakat management
organizations.
Keywords: Zakat Compliance Behaviour, SEM-PLS, Zakat Management Organization.
SHARE Jurnal Ekonomi dan Keuangan islam.
(Amilahaq & Ghoniyah, 2019) Sinta 2
Latar belakang
Tujuan untuk menprentukan faktor-faktor yang
mendorong muzakki untuk membayar zakat
atas penghasilan mereka melalui Organisasi
Pengelola Zakat (OPZ).
untuk melakukan penelitian terkait Model
Perilaku Kepatuhan Membayar Zakat
Terhadap Penghasilan Melalui Organisasi
Pengelola Zakat.
dengan menjadikan intensi sebagai sikap
perantara, norma subjektif, kontrol perilaku
yang dirasakan, dan religiusitas pada perilaku
kepatuhan membayar zakat. pendapatan
melalui Organisasi Pengelola Zakat (ZMO).
Research gap 1) Hasil yang kontradiktif menunjukkan
bahwa masih ada kesenjangan penelitian.
2) masih besarnya gap yang terbuka antara
potensi penghimpunan zakat di Indonesia
dengan realisasi dana ZIS yang berhasil
dihimpun oleh Organisasi Pengelola
Zakat (ZMO).
Hipotesis Sikap Muzakki.
H1: Sikap Muzakki berpengaruh signifikan
terhadap perilaku ketaatan membayar
penghasilan zakat melalui Organisasi
Pengelola Zakat (ZMO).
Norma Subyektif / Kelompok Pengarah.
H2: Norma subyektif berpengaruh signifikan
terhadap Perilaku Kepatuhan Membayar
Zakat terhadap Penghasilan melalui
Organisasi Pengelola Zakat (ZMO).
Kontrol Perilaku yang Dirasakan.
H3: Kontrol perilaku yang dirasakan
berpengaruh signifikan terhadap Perilaku
Membayar Zakat melalui Organisasi
Pengelola Zakat (ZMO).
Religiusitas.
H4: Religiusitas berpengaruh signifikan
terhadap Perilaku Kepatuhan Membayar
Zakat Pendapatan melalui Organisasi
Pengelola Zakat (ZMO).
Niat.
bahwa variabel sikap, norma subjektif,
kontrol perilaku, dan religiusitas juga dapat
mempengaruhi intensi yang dinyatakan pada
hipotesis 5 sampai hipotesa 8. Hipotesis
kesembilan mengacu pada teori milik Ajzen
(2006) dan Muhammad dan Saad (2016)
yang menyatakan bahwa niat dapat
mempengaruhi penerapan perilaku tertentu.
METODE PENELITIAN. penelitian eksplanatori dengan pendekatan
Sampel : Muzakki yang membayarkan zakat kuantitatif. Sasaran responden adalah
penghasilan melalui Amil Zakat Muzakki yang membayarkan zakat
Teori : Perilaku Kepatuhan Membayar Zakat. pendapatan melalui Amil Zakat / Organisasi
Metode : Partial Least Square. Pengelola Zakat (ZMO) di kota Semarang.
R-square 64,8%.
:
Penentuan sampel menggunakan perhitungan
margin of error dengan signifikansi
maksimum 0,1 (10%). Teknik pengambilan
sampel adalah accidental sampling.
Komponen kuesioner dalam penelitian ini
adalah 47 pernyataan tertutup dan enam
pertanyaan terbuka yang mewakili enam
variabel laten dengan skala likert yang
berkisar antara 1 sampai 7. dianalisis dengan
menggunakan analisis Partial Least Square
(PLS).
Novelty Perilaku yang dimaksud dalam penelitian ini
lebih dikhususkan pada perilaku seseorang
dalam memenuhi kewajibannya sebagai
muzakki, yaitu orang yang harus membayar
zakat penghasilan, melalui Organisasi
Pengelola Zakat (perilaku kepatuhan
pembayaran zakat atas penghasilan), atau
Bisa diartikan istilah sederhananya adalah
Perilaku Kepatuhan Zakat / ZCB.
Teori Perilaku Kepatuhan Membayar Zakat.
Konstruk penyusun perilaku mengacu pada
Sukri et al. (2016) dan ditambah dengan
indikator Soedirman (dalam Ridwan, 2016)
yang menegaskan bahwa tidak hanya zakat
fitrah tetapi juga pendapatan zakat harus
dipenuhi.
Hasil terdapat 251 responden yang membayar baik
melalui amil zakat Badan Zakat Nasional
(BAZNAS) maupun unit pengelola zakat
yang merupakan perpanjangan tangan dari
badan pengelola zakat.

bahwa sikap muzakki, norma subjektif,


religiusitas, dan niat memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap perilaku kepatuhan
membayar zakat, tetapi kontrol perilaku yang
diterima tidak berpengaruh terhadap perilaku.
Di sisi lain, keempat variabel independen
tersebut memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap niat. Maka dapat disimpulkan
bahwa niat dapat digunakan sebagai
mediator, khususnya oleh faktor kontrol
perilaku yang diterima/dirasakan, yang mana
memiliki pengaruh tidak langsung sempurna
terhadap perilaku. Kontribusi variabel-
variabel independen terhadap perilaku
kepatuhan membayar zakat atas penghasilan
adalah 64,8% (R-square sebesar 0,648),
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak dianalisis dalam penelitian
ini.

bahwa hanya hubungan persepsi


pengendalian perilaku dengan kepatuhan
membayar zakat yang hipotesisnya ditolak
(H3 ditolak) dari sembilan Hipotesis dalam
penelitian ini sedangkan delapan hipotesis
lainnya diterima. Yaitu hubungan hipotesis
sikap muzakki, norma subjektif, dan
religiusitas terhadap perilaku kepatuhan
zakat. Korelasi hipotesis sikap muzakki,
norma subyektif, persepsi pengendalian
perilaku, dan religiusitas terhadap niat.

1. Sikap -> ZCB Hipotesis 1 diterima


2. SN -> ZCB Hipotesis 2 diterima
3. PBC -> ZCB Hipotesis 3 ditolak
4. Religiusitas -> ZCB Hipotesis 4 diterima
5. Niat -> ZCB Hipotesis 5 diterima
6. Sikap -> intention Hipotesis 6 diterima
7. SN -> Niat Hipotesis 7 diterima
8. PBC -> Niat Hipotesis 8 diterima
9. Religiusitas -> intention Hipotesis 9
diterima
bahwa kontribusi keempat variabel
independen terhadap niat adalah 72,7% yang
berarti 27,3% Lainnya dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini. Sedangkan kontribusi
pengaruh keempat variabel independen
beserta pengaruh keempat variabel
independen melalui niat sebagai variabel
intervening terhadap perilaku ketaatan
membayar zakat sebesar 64,8% dan 35,2%.
Lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.

Sikap mempengaruhi perilaku dan niat. Hal


tersebut terlihat dari hipotesis 1 dan hipotesis
5 yang diterima.
Norma subjektif memengaruhi perilaku dan
niat. Hal tersebut diketahui dari hipotesis 2
dan hipotesis 6 yang diterima.
Kontrol perilaku yang dirasakan tidak
berpengaruh pada perilaku tetapi
mempengaruhi niat. Hal ini diketahui dari
Hipotesis 3 yang ditolak sedangkan Hipotesis
7 diterima.
Religiusitas berpengaruh pada perilaku dan
niat. Hal tersebut diketahui dari hipotesis 4
dan hipotesis 8 yang diterima.
hasil uji hipotesis 9 dapat disimpulkan bahwa
niat berpengaruh signifikan terhadap perilaku
muzakki membayar zakat melalui Organisasi
Pengelola Zakat.

Hasil Tes Intervensi


Intervensi dalam penelitian ini adalah
variabel niat yang merupakan perantara dari
variabel independen sikap muzakki, norma
subyektif, persepsi pengendalian perilaku,
dan religiusitas dengan variabel dependen
perilaku kepatuhan zakat. diketahui niat
berpengaruh signifikan terhadap perilaku
kepatuhan membayar zakat. Sehingga fungsi
niat sebagai mediator bisa diuji lebih
lanjut.dapat disimpulkan bahwa niat
berpengaruh signifikan terhadap perilaku
muzakki membayar zakat melalui Organisasi
Pengelola Zakat.

bahwa para muzakki perempuan lebih mudah


memutuskan untuk membayar zakat melalui
ZMO.

diketahui mayoritas muzakki adalah kaum


milenial Indonesia usia produktif yang selalu
menginginkan kemudahan bertransaksi untuk
berbagai keperluan.

Sikap muzakki menunjukkan bahwa faktor


dominan adalah kemungkinan dilakukan
karena kemudahannya bukan tingkat
urgensinya.

bahwa dari 118 responden yang menjawab,


46 responden menyatakan tidak mengalami
kendala dalam melakukan perilaku
membayar zakat melalui amil zakat
sedangkan sisanya 72 menyatakan
sebaliknya.

Sebagian kecil responden menyatakan


memiliki kendala yang datang dari masing-
masing individu, seperti niat, kesadaran, dan
waktu muzakki untuk membayar zakat
melalui amil zakat. Namun, 10 dari 12 orang
yang merasa menikmati kemudahan
membayar zakat melalui amil zakat antara
lain; fasilitas digital, khususnya fasilitas
penjemputan zakat (untuk mengantisipasi
kelalaiannya dan meningkatkan ikatan dan
kedekatan antara amil dan muzakki). Dua (2)
orang lainnya bersama 60 responden lainnya
masih merasakan adanya kendala.
zakat terbesar kedua di Indonesia berasal dari
zakat pendapatan
10. (Farouk et al., 2018)
Moderating role of religiosity on Zakat compliance behavior in Nigeria
Indikator Sumber
Research gap belum ada penelitian sebelumnya yang menyelidiki masuknya
religiusitas sebagai moderator dalam TRA tentang Zakat
Ketenagakerjaan di negara-negara berkembang mayoritas Muslim
pada umumnya, khususnya di Nigeria.
Tujuan Membahas efek moderasi dari religiusitas tentang niat untuk
mematuhi Zakat Pendapatan Kerja (ZEI).
Novelty  Religiusitas sebagai moderator telah diperkenalkan pada
model dasar untuk menguji efek moderasi pada hubungan
antara prediktor dan variabel kriteria.
 hubungan langsung antara variabel independent dan variabel
dependen serta pengaruh moderasi religiusitas dalam TRA
pada Zakat pendapatan kerja (ZEI) oleh pegawai negeri di
Kano State, Nigeria.
Teori Teori dasar
 Teori tindakan beralasan (TRA). dalam penelitian ini,
religiusitas sebagai moderator telah diperkenalkan pada model
dasar untuk menguji efek moderasi pada hubungan antara
prediktor dan variabel kriteria. Saad dan Haniffa (2014)
Teori pendukung
 Teori sosial-ekonomi tentang kepatuhan regulasi (SETRC).
Relevansi SETRC dalam penelitian ini hanya untuk
menjustifikasi religiusitas sebagai variabel moderasi.
Populasi & Sampel survei terhadap pegawai negeri di Negara Bagian Kano, Nigeria
dilakukan dan 474 observasi valid diambil dari 700 kuesioner yang
dibagikan.
Metodologi menggunakan pemodelan jalur persamaan struktural kuadrat
terkecil (PLS-SEM) untuk menilai hubungan langsung antara
variabel eksogen dan variabel endogen penelitian serta pengaruh
moderasi religiusitas terhadap hubungan antara variabel prediktor;
sikap dan norma subjektif, dan variabel kriteria; niat perilaku PNS
untuk membayar ZEI. populasi penelitian ini terdiri dari 49.913
pegawai pemerintah negara bagian Kano, Nigeria.ukuran sampel
untuk populasi penelitian seperti 50.000 adalah 381 namun
ditingkatkan menjadi 700 untuk mengatasi bias non-respons dan
masalah lain. hanya 474 tanggapan yang dapat dipakai.

Alat ukur
Instrumen survei yang dikembangkan untuk penelitian ini terdiri
dari 45 item pengukuran.Semua item dengan pengecualian variabel
demografis diukur pada skala Likert lima poin; dari sangat tidak
setuju (1) hingga sangat setuju (5). Faktor demografis diskalakan
pada skala kategorikal. Untuk menguji kesesuaian instrumen,
dilakukan studi percontohan dan ini menghasilkan deteksi,
penghapusan, dan penyesuaian ambiguitas dalam kuesioner.
Akibatnya, sedikit penyesuaian dilakukan pada instrumen sebelum
studi utama berdasarkan studi percontohan yang dilakukan. 27 item
selanjutnya dijatuhkan untuk mencapai validitas konvergen,
validitas diskriminan dan reliabilitas item dan konstruk.

Hipotesis H1. Ada hubungan antara sikap dan niat membayar ZEI oleh
pegawai negeri di negara bagian Kano, Nigeria. Terima
H2. Ada hubungan antara norma subjektif dan niat membayar ZEI
oleh pegawai negeri di negara bagian Kano, Nigeria. Terima
H3. Ada hubungan antara religiusitas dan niat membayar ZEI oleh
pegawai negeri di negara bagian Kano, Nigeria. Terima
H4. Religiusitas memoderasi hubungan antara sikap dan niat
perilaku pegawai negeri sipil di negara bagian Kano, Nigeria, untuk
membayar ZEI. Tolak
H5. Religiusitas memoderasi hubungan antara norma subjektif dan
niat perilaku pegawai negeri di negara bagian Kano, Nigeria, untuk
membayar ZEI. Terima
Hasil mengungkapkan kesesuaian TRA dan PLS-SEM dalam studi niat
perilaku ZEI di negara berkembang. Semua hubungan langsung
yang dihipotesiskan didukung di satu sisi. Di sisi lain, salah satu
dari dua hubungan tidak langsung, norma subjektif dan niat
perilaku yang dimoderasi oleh religiusitas didukung, tetapi tes lain
untuk efek moderasi religiusitas pada hubungan antara sikap dan
niat perilaku tidak didukung.

Model pengukuran.
1. Validitas konvergen adalah tentang konsistensi internal item
setiap konstruk. Ini dicapai ketika item-item dari sebuah konstruksi
selaras, tidak saling kontras dan berkontribusi dalam membangun
makna konseptual pada konstruksi. hasilnya dalam penelitian ini
untuk masing-masing konstruk merupakan ukuran yang valid.
2. Validitas diskriminan untuk mengevaluasi faktor loading dan
variabel laten korelasi. hasilnya memuaskan.
3. Penilaian model struktural untuk menguji pengaruh atau
pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.
a. Hasil hubungan langsung menunjukkan adanya hubungan yang
signifikan antara sikap dan norma subjektif.
b. religiusitas ditemukan memiliki hubungan yang signifikan
dengan niat berperilaku.
c. norma subjektif juga ditemukan memiliki hubungan yang
signifikan dengan niat berperilaku. Dengan demikian, hipotesis
hubungan langsung (H1, H2 dan H3) semuanya didukung.
d. Selain itu, ditetapkan bahwa norma subjektif merupakan
prediktor signifikan dari niat perilaku yang diikuti oleh sikap.
Semakin banyak tekanan dari orang penting lainnya, semakin kuat
niat untuk membayar Zakat oleh pegawai pemerintah.
e. sikap ditemukan lebih kuat daripada norma subjektif dalam
memengaruhi niat perilaku.
4. Efek moderat.
a. pengaruh moderasi religiusitas terhadap hubungan sikap dan niat
berperilaku tidak menunjukkan hasil yang signifikan Dengan
demikian, hubungan tidak langsung antara sikap dan niat
berperilaku yang dimoderasi oleh religiusitas (H4) tidak didukung.
b. pengaruh moderasi religiusitas terhadap hubungan antara norma
subjektif dan niat perilaku menunjukkan hasil yang signifikan.
Jadi, H5 didukung.
5. Relevansi prediktif model.untuk mengevaluasi lebih lanjut
kualitas model melalui generasi redundansi yang divalidasi silang
dan komunalitas yang divalidasi silang.
Operasionalisasi Sikap
Arah positif atau negatif dan intensitas disposisi yang dirasakan
menguntungkan atau tidak menguntungkan seseorang terhadap
suatu objek.

Norma subyektif
Tekanan dari orang lain yang dalam penelitian ini disebut sebagai
orang tua rujukan, rujukan rekan kerja, rujukan majikan dan
rujukan pasangan melakukan suatu perilaku

Religiusitas
Kegiatan keagamaan rutin seseorang dan keyakinannya sebagai
hasil dari pemenuhan yang diberikan perilaku dengan tepat

Niat berperilaku
Kesiapan individu untuk melakukan suatu perilaku atau tindakan
(M. Firdaus & Wahid, 2020)
Compliance Behaviour of Business Zakat in Micro Enterprise Firms in Sabak Bernam District of
Selangor.
Tujuan untuk memahami Perilaku kepatuhan zakat
usaha pada perusahaan mikro di Kabupaten
Sabak Bernam
Theory Theory of Planned Behavior diperkenalkan
oleh Ajzen (1991). Empat faktor utama yang
merupakan factor agama, faktor sikap terhadap
perilaku, faktor norma subjektif, dan faktor
persepsi kontrol perilaku
Metodologi Teknik Analisis regresi logistik binominal
diterapkan untuk menguji model perilaku
kepatuhan di zakat bisnis. Sejumlah 105
kuesioner dibagikan kepada pelaku usaha
mikro di sektor jasa di Kabupaten Sabak
Bernam
Hasil bahwa Model penelitian ini sesuai dengan
anjuran teori perilaku terencana. Faktor
persepsi pengendalian perilaku merupakan
faktor yang paling mempengaruhi perilaku
kepatuhan bisnis zakat (β = 2.493) diikuti oleh
faktor agama (β = 1.163) dan kemudian oleh
faktor sikap zakat bisnis (β = 1.054). Faktor
norma subjektif tidak menunjukkan hubungan
yang signifikan dengan Perilaku kepatuhan
usaha zakat pada perusahaan mikro di
Kabupaten Sabak Bernam.
Kesimpulan : Kepatuhan pembayaran zakat
dipengaruhi oleh penegakan hukum dan
penyebaran informasi terkait zakat usaha yang
masih belum dipahami secara komprehensif
oleh masyarakat.
Indicator
Religion
(a) Paying business zakat as it is one of demands in Pillars of
Islam.
(b) Feeling sinful if not performing business zakat.
(c) Paying business a zakat as a religious demand and gaining
reward.
(d) Always get knowledge related to business zakat from zakat
institution.
(e) Believe that payment of zakat can increase blessings in the
business.
Attitude towards zakat
(a) Payment of zakat can contribute money to zakat institution
for asnaf need.
(b) Payment of zakat is recognised as a good ethics among the
Muslim people.
(c) Feeling more responsible as a Muslim when paying
business zakat.
(d) Undertans that payment of business zakat can purify my
properties and income.
(e) Conducting a lawful and sharia-compatible business to
enable to pay business zakat.
Subjective norms
(a) Zakat institution encourages me to pay business zakat.
(b) Zakat institution exhibition of corporate image that encourages me to pay business zakat.
(c) Zakat collection influences me to perform business zakat.
(d) Zakat officials exhibiting helpful and polite attitude make
me perform business zakat.
(e) Fatwa of zakat explains clear rules regarding the obligation
of paying zakat.
(f) Laws regarding zakat influence me to perform business
zakat.
Perceived behavioural control
(a) Ability to perform business zakat.
(b) Own resource to pay business zakat.
(c) Possess knowledge to pay business zakat.
(d) Get choice of facilities to pay business zakat.

11. (Haji-othman, 2020)


The Effects of Perception Towards Promotional Exposure, Self-Efficacy, and Perception
Towards Equity in Zakat Distribution on Compliance Behavior of Income Zakat in Kedah,
Malaysia.
Tujuan untuk menguji peran eksposur promosi, efikasi
diri, dan ekuitas tentang perilaku kepatuhan
pendapatan zakat di negara bagian Kedah,
Malaysia
Metodologi Metode kuantitatif penelitian ini dapat
diklasifikasikan sebagai kausal karena metode
ini mengkaji hubungan sebab akibat antar
variabel dalam kerangka teori penelitian.
Menggunakan kuesioner.
Pengumpulan data
menggunakan metode survei dengan
menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan
data. Cara ini dinilai cocok karena unit analisis
(responden) tersebar di sekitar negara bagian
Kedah. Populasi dalam penelitian ini adalah
pegawai negeri yang berhak membayar zakat
yang berada di negara bagian Kedah dan
jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 372.
Analisis data
Tahap pertama melibatkan penilaian model
pengukuran untuk mengidentifikasi struktur
yang mendasari variabel yang terlibat. Tahap
kedua dilakukan penilaian terhadap model
struktural yaitu data dijalankan menggunakan
model persamaan struktural (SEM). Model
pengukuran dilakukan dengan menggunakan
analisis faktor validitas untuk memvalidasi
skala pengukuran suatu konstruk. kemudian
Variabel yang lolos uji analisis ini kemudian
diaplikasikan pada analisis model struktural
untuk mengetahui hubungan antara variabel
endogen dan variabel eksogen penelitian.
berdasarkan 372 pegawai negeri yang dipilih
secara acak di negara bagian Kedah
menggunakan pemodelan persamaan struktural
SMART PLS Versi 3.
Hasil bahwa eksposur promosi bukan merupakan
determinan signifikan dari perilaku kepatuhan
pendapatan zakat di Kedah. Namun,
selfefficacy dan equity memiliki hubungan
yang signifikan dengan perilaku kepatuhan
pendapatan zakat.
Kesimpulan Zakat bukan hanya kewajiban agama yang
harus dipatuhi oleh semua umat Islam yang
memenuhi syarat tetapi juga memainkan peran
yang sangat penting dalam sistem fiskal Islam,
khususnya sebagai sumber pendapatan utama
dan dapat digunakan sebagai instrumen untuk
membiayai program-program tertentu untuk
mencapai sosial, politik. dan pembangunan
ekonomi di antara komunitas Muslim. Namun
permasalahan yang muncul adalah masih
rendahnya penghimpunan zakat termasuk
pendapatan zakat yang menghambat efektivitas
zakat dalam memainkan peran yang lebih
signifikan di negara kedah. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menguji peran
persepsi terhadap eksposur promosi, self-
efficacy, dan persepsi terhadap pemerataan
dalam penyaluran zakat terhadap perilaku
kepatuhan pendapatan zakat. Penelitian ini
memberikan bukti empiris bahwa persepsi
terhadap eksposur promosi tidak menjadi
faktor penentu yang signifikan terhadap
perilaku kepatuhan pendapatan zakat di Kota
Kedah. Namun, self-efficacy dan persepsi
terhadap pemerataan dalam penyaluran zakat
memiliki hubungan yang signifikan dengan
perilaku kepatuhan pendapatan zakat. Kajian
ini diharapkan dapat memberikan bukti yang
dapat digunakan sebagai pedoman kebijakan
dan tindakan yang tepat oleh Badan Zakat
Negara Kedah untuk meningkatkan strategi
penghimpunan zakat di masa mendatang
Tidak ada menampilkan kuesinoner
(Zaitul et al., 2020)
Pengujian faktor penentu prilaku patuh membayar zakat harta dari perspektif theory of planned
behavior
Tujuan untuk mengetahui determinan dari perilaku
kepatuhan zakat ditinjau dari Theory of
Planned Behavior.
H1a: Sikap berpengaruh signifikan terhadap
niat untuk berperilaku. Tolak
H1b atau (H4): Sikap berpengaruh signifikan
terhadap perilaku patuh membayar zakat harta.
Tolak
H2a: Norma subjektif berpengaruh signifikan
terhadap niat untuk berperilaku. Tolak
H2b atau (H5): Norma subjektif berpengaruh
signifikan terhadap perilaku patuh membayar
zakat harta. Terima
H3a: Perceived behavioral control berpengaruh
signifikan terhadap niat untuk berperilaku.
Terima
H3b atau (H6): Perceived behavioral control
berpengaruh signifikan terhadap perilaku patuh
membayar zakat harta. Tolak
H4a atau (H7): Niat untuk berperilaku
berpengaruh signifikan terhadap perilaku patuh
membayar zakat harta. Terima
H4b: Niat untuk berperilaku berperan sebagai
variabel mediasi antara sikap dengan perilaku
patuh membayar zakat harta.
H4c: Niat untuk berperilaku berperan sebagai
variabel mediasi antara norma subyektif
dengan perilaku patuh membayar zakat harta.
H4d: Niat untuk berperilaku berperan sebagai
variabel mediasi antara perceived behavioral
control dengan perilaku patuh mebayar zakat
harta.
Metodologi Sepuluh hipotesis dikembangkan dan diuji
dalam penelitian ini. Sembilan empat
responden mengisi dan mengembalikan
kuesioner. Analisis regresi sederhana,
berganda, dan hierarki diterapkan.

jenis penelitian ini adalah penelitian kausal.


Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil kota
Padang yang membayar zakat di Baznas kota
Padang berjumlah 12.000 orang. dengan
menggunakan rumus Slovin (Husein, 2011)
didapat sampel
sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah Simple
Random Sampling. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer yaitu
data yang dikumpulkan berdasarkan jawaban
kuesioner yang di isi oleh responden.
Responden
dalam penelitian ini adalah PNS Kota Padang.
Pengukuran instrumen menggunakan skala
Likert. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini sebagai berikut; (i) Perilaku
patuh membayar zakat harta (Y) menggunakan
tiga (3) peryataan yang digunakan oleh
Zahidah (Huda et al,2012), (ii) Sikap (X1)
menggunakan tiga belas (13) pernyataan yang
juga digunakan oleh Huda, et al (2012), (iii)
Norma subjektif (X2) memakai tujuh (7)
pernyataan yang digunakan oleh Huda et al
(2012), (iv) Perceived behavioral control (X3)
memakai sembilan (9) pernyataan yang juga
implementasikan oleh Huda, et al (2012), dan
(v) Niat untuk berprilaku (M) menggunakan
empat (4) pernyataan yang juga dipakai oleh
Huda, et al (2012).

Teknik analisis untuk menyelesaikan


permasalahan adalah uji regresi sederhana,
berganda dan bertingkat. Sebelum regresi
dilakukan, uji Instrumen Penelitian
dilaksanakan yang terdiri dari (i) Uji Validasi
dengan metode analisis faktor (KMO), dan (ii)
Uji Reliabilitas dengan menggunakan koefisien
alpha cronbach. Uji asumsi klasik juga di
lakukan sebelum uji regresi di-run; (i) Uji
normalitas dengan mengunakan uji
Kolmogorov-Smirnov, (ii) Uji multikolinieritas
antar variabel prediktor dengan menggunakan
kriteria nilai VIF, dan
(iii) Uji heteroskedastisitas mengunakan uji
Glejser. Uji hipotesis dengan menggunakan uji
koefisien determinasi, uji F dan uji t. Untuk uji
mediasi menggunakan uji Sobel dengan
menggunakan pendekatan Baron dan Kenney
(1986).
Hasil square (R2) sebesar 0,594 (60%).
bahwa tiga hipotesis diterima (i) persepsi
pengendalian perilaku berpengaruh signifikan
terhadap niat membayar zakat, (ii) norma
subjektif memiliki hubungan signifikan dengan
perilaku kepatuhan zakat, dan (iii) niat
membayar zakat juga berpengaruh signifikan
terhadap niat membayar zakat. berpengaruh
signifikan terhadap perilaku kepatuhan zakat.
Praktisnya, pemerintah dapat meningkatkan
perilaku pemenuhan zakat umat dengan
meningkatkan niat seorang muzzaki untuk
membayar zakat melalui pengurangan
hambatan dalam membayar zakat dan
meningkatkan faktor-faktor keberhasilan. Studi
ini secara teoritis berkontribusi pada teori
perilaku terencana secara parsial.

12. (Salwa et al., 2018) Scopus


The Factors Associated with Zakat Compliance Behaviour among Employees.
Indikator Sumber (Salwa et al., 2018)
Latar belakang rendahnya kepatuhan terhadap tindakan membayar zakat,
mengakibatkan adanya gap antara jumlah zakat yang dihimpun
dengan jumlah pembayar zakat yang memenuhi syarat dan perlu
dilakukan pengukuran gap tersebut untuk mengidentifikasi faktor
riil yang berkontribusi terhadap Kesediaan pembayar zakat.
Research Gap rendahnya kepatuhan terhadap tindakan membayar zakat,
mengakibatkan adanya gap antara jumlah zakat yang dihimpun
dengan jumlah pembayar zakat yang memenuhi syarat. Penelitian
sebelumnya sebagian besar tertarik untuk mengukur pengaruh dan
faktor-faktor yang berkontribusi terhadap zakat dalam menabung
dan bisnis menyebabkan kurangnya tinjauan tentang pengalaman
nyata individu yang berpartisipasi dalam kegiatan aktual. perilaku
khususnya kepatuhan terhadap perilaku pendapatan zakat.
Tujuan  Untuk memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan
perilaku kepatuhan zakat penghasilan pada karyawan di
Melaka, Malaysia.
 Untuk memahami praktik keagamaan dan sikap para pembayar
zakat yang mempengaruhi kesediaannya untuk patuh terhadap
perilaku membayar zakat. karena masalah agama diatur oleh
hukum negara dan bukan hukum federal.
Novelty 1) Zakat penghasilan.
2) Studi ini berfokus pada individu Muslim di Melaka Tengah karena
hanya Muslim yang berhak memberikan zakat jika nisab dan
persyaratannya terpenuhi.
3) Populasi sampel hanya mencakup wilayah Melaka Tengah yang
fokus pada sektor publik dan swasta.
4) Responden terdiri dari karyawan yang telah mencapai tingkat
pendapatan itu mengharuskan mereka membayar Zakat (Abu Bakar
dan Rashid, 2010).
5) Penelitian difokuskan pada pegawai yang mencapai nisab sebesar
RM14.722,03 per tahun (Zakat Center Melaka, 2018).
6) Responden dipilih secara acak dengan mengabaikan latar belakang
mereka karena kuesioner dibagikan secara acak di kawasan industri
Melaka. Selain itu, diterapkan studi cross-sectional yang dilakukan
dalam satu waktu saja.
Teori Menggabungkan elemen dalam Theory of Reasoned Action
(1980) dan pengukuran Muslim Religiosity-Personality Inventory
(2005) dalam satu model yang memberikan temuan multidimensi
dalam perilaku kepatuhan berzakat.
Metodologi simple random sampling dimana hubungan antar variabel diukur. Tabel
Krejcie dan Morgan (1970) digunakan untuk mengidentifikasi penduduk
di Kabupaten Melaka Tengah. Strategi yang digunakan untuk
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah survei dan dipilih karena
pendekatan survei memberikan gambaran numerik tentang suatu trend
dalam suatu populasi sampel. Penelitian ini mengadopsi kuesioner yang
diberikan sendiri dengan mengacu pada penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Autio et al. (2001). Kuesioner yang mencerminkan tujuan
penelitian ini dibagi menjadi 5 bagian yang diadopsi dari studi
sebelumnya. Semua variabel diukur dengan pengukuran multi-item dari
skala Likert lima poin mulai dari "sangat setuju" hingga "sangat tidak
setuju".
Analisis data : Analisis data menggunakan analisis deskriptif, analisis
reliabilitas, korelasi dan analisis regresi berganda m enggunakan SPSS
Fokus penelitian hanya mengungkap isu-isu tentang zakat penghasilan di kalangan
pegawai. Karena, penyumbang terbesar dalam penghimpunan
zakat.
Sampel 217 responden
Hasil Nilai Adjusted R square sebesar 0,301 (30,1%) dapat dijelaskan
oleh semua faktor (sikap, norma subjektif dan religiusitas)
 H1: Ada hubungan positif antara sikap dengan perilaku
kepatuhan zakat. diterima
 H2: Ada hubungan positif antara norma subjektif
dengan perilaku kepatuhan zakat. diterima
 H3: Ada hubungan positif antara religiusitas dengan perilaku
kepatuhan zakat. diterima
saran memasukkan berbagai latar belakang pekerjaan atau lebih spesifik,
mempertimbangkan untuk memasukkan faktor eksternal dalam
rangka memperluas penelitian.

(Pratiwi, 2018) Scopus


Factors influencing muslims compliance behavior in paying zakah of income: a case study in
jayapura (a non-muslim region in indonesia).
Tujuan untuk menguji faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku kepatuhan umat
Islam dalam membayar zakat penghasilan di
Kota Jayapura, Ibu Kota Provinsi Papua,
Rumusan masalah (1) Apakah sikap berpengaruh positif dan
signifikan terhadap niat muslim Jayapura
dalam membayar zakat penghasilan; (2)
Apakah norma subjektif berpengaruh positif
dan signifikan terhadap niat muslim Jayapura
dalam membayar zakat penghasilan?;
(3)Apakah persepsi kontrol perilaku
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
niat muslim Jayapura dalam membayar zakat
pendapatan; (4) Apakah persepsi
pengendalian perilaku berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Zakat Muslim
Jayapura terhadap perilaku kepatuhan
pendapatan ?; (5) Apakah niat Muslim
Jayapura berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Zakat Muslim Jayapura terhadap
perilaku kepatuhan berpenghasilan?
Research gap kajian tentang perilaku masyarakat Jayapura
dengan menggunakan teori perilaku
terencana khususnya perilaku dalam
membayar Zakat belum pernah dilakukan
sebelumnya.
terdapat gap yang tinggi antara potensi
pendanaan Zakat dan Zakat dimana
realisasinya pada tahun 2015 hanya sekitar
1,3% dari potensinya.
Teori Theory of Planned Behavior
Hipotesis (1) Sikap berpengaruh positif dan signifikan
terhadap niat muslim Jayapura dalam
membayar zakat penghasilan; Ditolak
(2) Norma subyektif berpengaruh positif dan
signifikan terhadap niat umat Islam Jayapura
dalam membayar zakat penghasilan; Diterima
(3) Persepsi kontrol perilaku berpengaruh
positif dan signifikan terhadap niat muslim
Jayapura dalam membayar zakat
penghasilan; Diterima
(4) Persepsi kontrol perilaku berpengaruh
positif dan signifikan terhadap perilaku
kepatuhan Muslim Jayapura dalam
membayar Zakat atas penghasilan; Diterima
(5) Niat berpengaruh positif dan signifikan
terhadap perilaku kepatuhan Muslim
Jayapura dalam membayar Zakat atas
penghasilan. Diterima
Metodologi Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah warga Muslim di Jayapura yang
pernah bekerja dan pernah membayar zakat
penghasilan. Sedangkan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 52
responden yang dipilih dengan menggunakan
metode non probability sampling. Menurut
Tabachink dan Fidell (1998), ukuran sampel
yang dibutuhkan dalam suatu penelitian
adalah antara 10-25 kali jumlah variabel
independen. Sedangkan menurut Roscoe
(1975), ukuran sampel yang layak dalam
suatu penelitian adalah 30 - 500 sampel
(Ferdinand, 2005). Dalam penelitian ini data
yang digunakan adalah data primer yang
diperoleh dengan menggunakan kuesioner.
Sedangkan skala likert digunakan untuk
mengukur jawaban dari setiap pernyataan
dalam kuesioner. Selanjutnya instrumen ini
diuji dengan uji validitas dan reliabilitas.Data
yang telah terkumpul dianalisis dengan
analisis regresi linier berganda. Uji asumsi
klasik harus dilakukan untuk mendeteksi
masalah multikolinearitas dan autokorelasi
sebelum melakukan regresi. Selanjutnya
setelah memenuhi kriteia asumsi klasik,
maka hasil regresi dianalisis dengan uji t, uji
F dan koefisien determinasi.

Hasil Variabel independen model 1 terdiri dari


sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol
perilaku, sedangkan variabel dependennya
adalah niat umat Islam untuk membayar
zakat atas penghasilan. Pada model 2,
variabel bebasnya adalah niat umat Islam
dalam membayar zakat penghasilan dan
persepsi pengendalian perilaku, sedangkan
variabel terikatnya adalah perilaku kepatuhan
umat Islam dalam membayar zakat
penghasilan. Hasil regresi pada model 1
menunjukkan bahwa norma subjektif dan
persepsi kontrol perilaku berpengaruh
signifikan terhadap niat umat Islam dalam
membayar zakat penghasilan. Sedangkan
sikap tidak berpengaruh signifikan terhadap
niat umat Islam dalam membayar zakat
penghasilan. model 2 menunjukkan bahwa
baik variabel niat Muslim membayar Zakat
atas pendapatan dan persepsi kontrol perilaku
berpengaruh signifikan terhadap perilaku
kepatuhan Muslim dalam membayar Zakat
atas pendapatan.

R2 Nilai model 1 menunjukkan bahwa tiga


variabel independen yaitu sikap, norma
subjektif, dan persepsi kontrol perilaku dapat
menjelaskan varian niat umat Islam dalam
membayar zakat penghasilan sebesar 68,7%,
Sedangkan hasil uji parsial dengan
menggunakan uji t menunjukkan bahwa
sikap tidak berpengaruh signifikan terhadap
niat umat Islam dalam membayar zakat
penghasilan.
Sedangkan R2 nilai model persamaan 2
adalah 0,776. Hal ini menunjukkan bahwa
dua variabel independen yaitu niat umat
Islam membayar zakat atas penghasilan dan
persepsi pengendalian perilaku dapat
menjelaskan variabilitas perilaku kepatuhan
masyarakat 77,6%, Sementara itu, hasil uji
parsial menunjukkan bahwa niat umat Islam
dalam membayar zakat penghasilan dan
persepsi kontrol perilaku berpengaruh
terhadap perilaku kepatuhan umat Islam.
keterbatasan dalam penelitian ini, seperti jumlah responden dan variabel yang
dianalisis.
13. (Abashah, Aidanazima et al., 2018)
The Impact of Attitude and Subjective Norms towards Zakat Compliance Behavior in Malaysia
Indikator Sumber (Abashah, Aidanazima et al., 2018)
Latar belakang Masyarakat masih belum sadar dan bingung tentang pokok bahasan
kewajiban zakat. masyarakat tidak mengetahui pembayaran zakat karena
tidak adanya aspek legal zakat
Tujuan mengapa masyarakat muslim enggan membayar zakat ?
Sikap dan norma subjektif zakat memiliki hubungan yang signifikan
dengan perilaku kepatuhan zakat.
Teori Theory of Reasoned Action, Martin Fishbein dan Icek Ajzen,
menjelaskan bahwa sikap dan norma subjektif sangat menentukan
keyakinan personel.
Metodologi 3.1. Teknik Populasi dan Sampel
Pegawai muslim sebagai populasinya sebanyak 26.398 orang. Unit analisis
dari studi ini kemungkinan adalah individu Muslim. Ada 200 pegawai
pemerintah di sektor pemerintahan terpilih di Semenanjung Malaysia yang
dipilih secara acak dalam penelitian ini.
3.2. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menerapkan metode kuantitatif dan memerlukan
pengumpulan data melalui kuesioner survei dengan menggunakan skala 5
likert.
3.3. Metode Analisis Data
Analisis dari penelitian terbaru ini dilanjutkan dengan menggunakan
software Microsoft Excel dan SPSS. Analisis reliabilitas, analisis korelasi
dan analisis regresi berganda.
3.4. Kuesioner
Kuesioner terdiri dari tiga pertanyaan untuk mengukur sikap, sembilan
pertanyaan untuk mengukur norma subjektif dan lima pertanyaan untuk
mengukur Perilaku Kepatuhan Zakat. Semua dilakukan dengan
menggunakan 5 Skala Likert yaitu 1 Sangat Tidak Setuju dan 5 Sangat
Setuju.
Hasil 4. Hasil dan Temuan
4.1. Analisis Reliabilitas.
4.2. Analisis korelasi.
4.3. Analisis Regresi Berganda, untuk mengembangkan dan menguji
hipotesis dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa R
square adalah 0,705 yaitu 70,5 persen.
 H1: Sikap berhubungan signifikan dengan perilaku mematuhi
zakat. Hasilnya didukung
 H2: Norma subyektif berhubungan signifikan dalam perilaku
pemenuhan zakat. Hasilnya ditolak
1) menunjukkan bahwa sikap dan norma subyektif memiliki
keterandalan yang sangat baik terhadap zakat tingkah laku.
2) bahwa norma subjektif memiliki hubungan sedang terhadap Perilaku
kepatuhan zakat.
3) untuk sikap dan nilai menunjukkan bahwa sikap mempunyai
hubungan yang signifikan terhadap perilaku kepatuhan zakat.
4) menunjukkan sikap berpengaruh signifikan terhadap perilaku
kepatuhan zakat.

14. (Noor & Saad, 2016)


The Mediating Effect of Trust on the Relationship between Attitude and Perceived
Service Quality towards Compliance Behavior of Zakah.
Tujuan untuk mengusulkan model penelitian dalam
menguji pengaruh sikap dan persepsi kualitas
layanan terhadap perilaku kepatuhan zakat,
dengan mempertimbangkan kepercayaan
sebagai mediator hubungan tersebut.
Variabel Sikap, kualitas layanan, Trust
Teori (Fishbein dan Ajzen, 1975), Theory of Planned
Behavior
Hpotesis H1: Sikap memiliki hubungan positif yang
signifikan dengan perilaku kepatuhan zakat.
H2: Persepsi kualitas layanan memiliki
hubungan positif yang signifikan dengan
perilaku kepatuhan zakat.
H3: Kepercayaan memediasi hubungan
antara sikap dan perilaku kepatuhan zakat.
H4: Kepercayaan memediasi hubungan
antara persepsi kualitas layanan dan perilaku
kepatuhan zakat.

15. (Azman & Bidin, 2015)


Factors Influencing Zakat Compliance Behavior on Saving
(Azman & Bidin, 2015) No Scopus
Tujuan untuk mengetahui variabel-variabel yang
mempengaruhi individu dalam membayar
zakat terhadap tabungan yaitu hubungan
antara variabel sikap, kelompok acuan,
religiusitas dan persepsi kredibilitas
perusahaan dengan perilaku kepatuhan zakat
terhadap menabung.
untuk mengetahui faktor-faktor yang
memotivasi dan mempengaruhi seorang
individu muslim dalam membayar zakat
tabungan. Penelitian ini akan menyelidiki
hubungan antara sikap, kelompok acuan,
religiusitas dan persepsi kredibilitas
perusahaan dengan perilaku kepatuhan zakat
terhadap menabung.
penelitian ini akan menyelidiki lebih lanjut
tentang perilaku kepatuhan zakat menabung
pada karyawan yang bekerja di Universiti
Utara Malaysia.
Research gap Di antara jenis zakat kekayaan tersebut,
penelitian empiris sebelumnya hanya fokus
pada zakat pendapatan lapangan kerja dan
zakat bisnis. Ada beberapa studi terbatas
yang menganggap zakat untuk menabung.
Banyak inisiatif yang telah diberikan oleh
lembaga zakat untuk mendorong para
pembayar zakat dalam membayar zakat
seperti pembayaran melalui online banking,
kantor pos, loket bergerak, messaging dan
lain sebagainya. Namun studi sebelumnya
menunjukkan bahwa penghimpunan zakat
masih kurang memuaskan. Ini karena
perilaku kepatuhan yang rendah di antara
individu Muslim di Malaysia.sedangkan
dalam konteks zakat bisnis, hanya terdapat
sebagian kecil perusahaan Muslim yang
membayar zakat dibandingkan dengan
perusahaan yang dilaporkan kepada
Companies Commission of Malaysia.Selain
itu, dalam konteks zakat tabungan, penelitian
sebelumnya juga melaporkan bahwa hanya
56% responden yang bekerja di sektor publik
membayar zakat di negara bagian Kedah
Novelty bahwa, sebagian besar penelitian hanya
berfokus pada perilaku kepatuhan zakat
terhadap pendapatan lapangan kerja dan
usaha, hanya sebatas literatur yang
memperhatikan variabel-variabel di atas
dalam konteks zakat menabung. Kesenjangan
ini memberikan dukungan bagi penelitian ini
untuk memperluas literatur zakat khususnya
di bidang zakat tabungan.
H.1: Sikap akan berpengaruh positif terhadap
perilaku kepatuhan zakat terhadap menabung.
Didukung
H.2: Kelompok rujukan berpengaruh positif
terhadap perilaku kepatuhan zakat terhadap
menabung. Didukung
H.3: religiosity akan berpengaruh positif
terhadap perilaku kepatuhan zakat terhadap
menabung. Didukung
H.4: Persepsi kredibilitas perusahaan akan
berpengaruh positif terhadap perilaku
kepatuhan zakat dalam menabung. Didukung
3.0 metodologi. bersifat cross sectional dimana datanya hanya
dikumpulkan pada satu titik waktu.
Pengambilan sampel acak sederhana
dilakukan untuk menyebarkan kuesioner.
Responden yang terlibat adalah karyawan
Muslim individu yang bekerja sebagai
akademisi dan non-akademis di Universiti
Utara Malaysia.ukuran sampel yang dipilih
adalah 80. Responden yang dipilih dalam
penelitian ini juga dikenakan biaya
pemotongan pajak bulanan (MTD).
Kuesioner dibagi menjadi dua bagian. Bagian
pertama untuk responden demografi dan
bagian kedua untuk semua item (variabel
sikap, kelompok acuan, religiusitas, persepsi
kredibilitas perusahaan dan perilaku
kepatuhan zakat terhadap menabung).
Responden diminta untuk menunjukkan
apakah mereka setuju atau tidak setuju pada
skala Likert lima poin dengan “1” sangat
tidak setuju hingga “5” sangat setuju. Item
yang digunakan untuk mengukur sikap
diadaptasi dari (Ajzen, 2002). Variabel lain
yang merupakan kelompok referensi dan
kredibilitas perusahaan yang dirasakan
diadaptasi dari (Zainol, 2008) dan religiusitas
diadaptasi dari (Kamil, 2002). Ada tiga item
tentang sikap, empat item tentang kelompok
referensi, dua belas item tentang religiusitas
dan empat item tentang perilaku kepatuhan
zakat.
Alasan memilih objek penelitian Universiti Utara Malaysia dipilih karena
termasuk organisasi terbesar yang memiliki
banyak pegawai yang mengikuti MTD di
Kedah. Penelitian ini memilih Kedah karena
penghitungan zakat di Kedah didasarkan
pada jumlah terakhir yang dilaporkan selama
tahun tersebut.
Hasil 4.01 ANALISIS DESKRIPTIF.
Sebanyak 150 kuesioner dibagikan kepada
responden yang bekerja di Universiti Utara
Malaysia. Dari jumlah tersebut, 92 responden
mengembalikan kuesioner yang telah diisi,
tetapi hanya 80 kuesioner yang dapat
digunakan.
4.02 ANALISIS KEANDALAN
Nilai koefisien reliabilitas lebih dari 0,70
yang berarti baik.
4.03 ANALISIS FAKTOR

4.04 ANALISIS KORELASI


religiusitas menunjukkan korelasi yang
lemah dengan kepatuhan berzakat, sedangkan
variabel lain (sikap, kelompok acuan dan
kredibilitas perusahaan) ditemukan
berkorelasi sedang dengan kepatuhan
berzakat.
4.05 ANALISIS REGRESI GANDA
bahwa 34% varians perilaku kepatuhan zakat
terhadap menabung dapat diprediksi oleh
variabel sikap, kelompok acuan, religiusitas
dan persepsi kredibilitas perusahaan
sedangkan 66% sisanya dapat dijelaskan oleh
variabel lain.

16. (Y. H.- Othman et al., 2017)


The Influence of Attitude, Subjective Norm, and Islamic Religiosity on Compliance Behavior of
Income Zakat Among Educators.
Kewajiban membayar zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam. Namun, penghimpunan
zakatnya termasuk zakat pendapatan masih ditemukan tidak memuaskan karena rendahnya
tingkat zakat pemenuhan. Meskipun banyak penelitian telah dilakukan di bidang kepatuhan
pajak, hanya sedikit Studi telah dilakukan terhadap perilaku kepatuhan zakat dan determinannya.
Pelajaran ini menguji pengaruh sikap, norma subjektif, dan religiusitas Islam terhadap kepatuhan
perilaku pendapatan zakat. Kerangka teoritis dikembangkan berdasarkan teori Perilaku
Terencana (TPB). Data dikumpulkan dari 402 pendidik di Kecamatan Kuala Muda Yan, Kedah.
Analisis data menggunakan analisis regresi berganda. Hasil dari Hasil penelitian menunjukkan
bahwa semua variabel berpengaruh signifikan terhadap perilaku kepatuhan pendapatan zakat.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perilaku kepatuhan terhadap penghasilan
zakat bisa diprediksi oleh sikap, norma subjektif, dan religiusitas Islam. Juga, studi ini
membahas implikasi teoritis dan praktis serta rekomendasi untuk masa depan studi.
17. (Yusfiarto et al., 2020)
Literacy and Intention to Pay Zakat: A Theory Planned Behavior View Evidence from
Indonesian Muzakki.
International Journal of Zakat (IJAZ) Sinta 3.
(Yusfiarto et al., 2020) IJAZ
solusi terkait masalah belum maksimalnya
potensi zakat.
Tujuan  Untuk menggali dan mengkaji seberapa
besar pengaruh literasi zakat di kalangan
umat Islam Indonesia terhadap niat
membayar zakat.
 Untuk menganalisis niat membayar zakat
jika dilihat dari tingkat faktor-faktor
dalam teori perilaku terencana.
Novelty penelitian yang secara khusus membahas
hubungan antara faktor TPB dengan literasi
zakat masih sangat jarang dilakukan.
Hipotesis H1: Literasi zakat berpengaruh positif
terhadap niat membayar zakat. Didukung.
H2: Sikap berpengaruh positif terhadap niat
membayar zakat. Didukung.
H3: Norma subyektif berpengaruh positif
terhadap niat membayar zakat. Didukung.
H4: Pengendalian perilaku berpengaruh
positif terhadap niat membayar zakat. Tolak.
H5: Sikap berpengaruh positif terhadap
literasi zakat. Didukung.
H6: Norma subyektif berpengaruh positif
terhadap literasi zakat. Didukung.
H7: Kontrol perilaku berpengaruh positif
terhadap literasi zakat. Tolak.
Metode menggunakan pendekatan Structural
Equation Modelling (SEM) yang dilakukan
melalui software AMOS. Analisis SEM
meliputi berbagai analisis statistik seperti
analisis jalur, analisis faktor konfirmatori
(CFA), root mean square area (RMSEA),
pemodelan kausal dengan variabel laten dan
analisis regresi berganda varians.dilakukan
dengan memanfaatkan survei komunitas
dengan media kuesioner. Dengan populasi
sebanyak 576 responden, namun yang
memenuhi persyaratan terkait hasil kuisioner
hanya 280 responden.jumlah tersebut
dikategorikan memenuhi syarat jika
menggunakan ketentuan jumlah indikator
yang ada dan dikalikan dengan
5-10.
Hasil penelitian Hasil penelitian ini menyatakan hipotesis
yang diuji secara keseluruhan diterima,
sehingga dapat disimpulkan semakin tinggi
sikap, norma subjektif, dan literasi tentang
zakat yang dimiliki oleh muzakki akan
berimplikasi pada semakin tinggi niat
muzakki di kepatuhannya membayar zakat.

18. (Mohd Khalil et al., 2020)


Compliance Intention to Pay Zakat on Salary: A case from East Malaysia.
Penelitian ini Sebuah pendekatan deduktif digunakan untuk memeriksa niat kepatuhan pegawai
mengkaji pengaruh sikap, norma subjektif,
perilaku yang dirasakan kontrol, dan taqwa
tentang kepatuhan niat membayar zakat atas
gaji di Malaysia Timur.
Theory Theory of Planned Behavior (TPB). TPB
adalah model psikologis sosial yang sering
digunakan untuk menyelidiki berbagai studi
perilaku. Teori ini didasarkan pada Theory
Reasoned Action (TRA) karya Fishbein dan
Ajzen (1975).
Hipotesis H1: Sikap akan berpengaruh positif terhadap
niat kepatuhan membayar zakat gaji.
H2: Norma subyektif berpengaruh positif
terhadap niat kepatuhan membayar zakat gaji.
H3: Pengendalian perilaku yang dirasakan
akan berpengaruh positif terhadap niat
kepatuhan membayar zakat gaji.
H4: Taqwa akan berpengaruh positif terhadap
niat kepatuhan membayar zakat gaji.
H5: Sikap memediasi hubungan taqwa dengan
kepatuhan niat membayar zakat gaji.
Metodologi diuji dengan menggunakan data survey dari
202 responden di Kota Kinabalu, Sabah,
Malaysia Timur.
Subjek
Studi ini dilakukan pada staf yang bekerja di
Kota Kinabalu, Sabah sebagai sampel
penelitian. menggunakan judgemental
sampling.
memilih, responden, jika memenuhi kriteria
berikut (a) Apakah Anda pernah membayar
zakat sebelumnya? (b) Ingin segera membayar
zakat?
Kami mendistribusikan total 336 kuesioner.

Analisis data.
menggunakan SmartPLS2.0 .
bahwa sikap, norma subjektif, dan kontrol
perilaku yang dirasakan terkait secara
signifikan dengan niat kepatuhan. Selain
faktor-faktor ini, taqwa juga penting. Analisis
post hoc menunjukkan bahwa sikap dapat
berperan sebagai mediasi variabel untuk
hubungan antara taqwa dan niat kepatuhan.
Pelajaran ini memperbaiki generalisasi teori
perilaku terencana (TPB) dengan memasukkan
zakat pembayaran, di mana altruisme Islam
diterapkan. Temuan kami penting untuk
memberikan wawasan berharga bagi otoritas
zakat untuk mengelola pembayar zakat secara
efektif mempertimbangkan milenial baru
sebagai basis pembayar zakat baru dan faktor
patronase yang ditangkap dalam penelitian ini.
Tidak menampilkan indikator

19. (Mahardika, 2020)


Pengaruh sikap, norma subjektif Dan kendali perilaku terhadap niat Kepatuhan pegawai iain
Surakarta Dalam membayar zakat.
Tujuan menggunakan teori kendali perilaku (planned
behaviour theory) dari Ajzein dan Fizbein yang
menyatakan bahwa sikap, norma subjektif dan
kendali perilaku terdapat hubungan dengan
intensi.
Rumusan penelitian melihat determinan intensi pegawai IAIN
Surakarta dalam membayar zakat.
Metode pendekatan kuantitatif dengan metode survei
yang menggunakan instrument kuesioner.
Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai
IAIN Surakarta sejumlah 445 orang. Sampel
penelitian adalah pegawai yang sudah PNS
sejumlah 159 orang. Teknik analisis data
dengan deskriptif kuantitatif dan deskriptif
inferensial.
Hasil bahwa ada hubungan antara sikap, norma
subjektif, dan kendali perilaku dengan intensi
pegawai IAIN Surakarta dalam membayar
zakat. Kendali Perilaku memiliki hubungan
paling tinggi terhadap intensi. Perilaku dalam
membayar zakat yang dilakukan pegawai IAIN
Surakarta tidak lepas dari peran lembaga yang
menggunakan kebijakan internal untuk
mendorong pegawainya dalam melakukan
kewajiban zakat. Keberadaan Unit Pengelola
Zakat (UPZ) mempermudah pengumpulan dan
pengelolaan zakat dari pegawai IAIN Surakarta
itu sendiri. Pengaruh rekan kerja turut
meningkatkan pemahaman agama terutama
kewajiban zakat bagi pegawai yang memiliki
status PNS, karena penghasilan sudah
mencapai nisab (batas) untuk mengeluarkan
zakat.s

Variabel Definisi operasional Indicator


Intensi a. Daya penggerak yang ada a. Keinginan untuk
dalam diri individu untuk melaksanakan perintah
melakukan kegiatan demi agama dengan
mencapai suatu tujuan melaksanakan ajarannya
tertentu. yaitu membayar zakat.
b. Dorongan dan kekuatan b. Mereferensikan perilaku
yang berasal dari dalam karena ingin mencapai
diri individu baik yang tujuan tertentu (pahala,
disadari maupun tidak surga).
untuk mencapai tujuan
tertentu.
Sikap a. Kecenderungan individu a. Sikap pada perilaku
untuk merespon dengan kepatuhan membayar zakat
cara yang khusus terhadap sebagai perasaan seseorang
stimulus yang ada dalam tentang obyek, aktifitas,
lingkungan sosial. peristiwa dan orang lain.
b. K e c e n d e r u n g a n b. Konsep yang
untuk mendekat atau mempresentasikan suka
menghindar, positif dan tidak sukanya (positif,
atau negative terhadap negatif) dalam membayar
berbagai keadaan sosial, zakat.
apakah itu institusi,
pribadi, situasi, ide,
konsep dan sebagainya.
Norma Subjektif a. Keyakinan normative a. Keyakinan yang mengacu
yang terdiri dari dua hal, pada besar harapan yang
yaitu keyakinan akan dipersepsi oleh individu
harapan normative yang yang berkaitan dengan
ditunjukkan terhadap kepatuhan membayar
perilaku kepatuhan, dan zakat.
motivasi untuk mematuhi
setiap harapan normative
yang ditunjukkan
tersebut.
b. Keyakinan yang dianggap
berpengaruh dan
mempengaruhi untuk
melakukan kepatuhan
membayar zakat (pengaruh
dari orang tua, pasangan,
pemuka agama, saudara,
teman atau tetangga).

Kendali Perilaku a. Persepsi seseorang dalam a. Persepsi individu


kemampuannya untuk akan kemampuannya
menampilkan perilaku menampilkan perilaku
tertentu. Keputusan untuk kepatuhan dalam
menampilkan atau tidak membayar zakat dengan
menampilkan berada factor yang dipandang
dibawah kendali individu mempermudah atau
yang bersangkutan. mempersulit terlaksananya
kepatuhan dalam
membayar zakat.

b. Keyakinan tentang b. Pengetahuan dan


factorfaktor pengalaman sebelumnya
yang memudahkan yang akan ditampilkan
atau mempersulit dalam perilaku kepatuhan
terlaksananya perilaku membayar zakat.
yang ditampilkan.

20. (Maulidina & Solekah, 2020)


Anteseden Perilaku Membayar Zakat pada Badan Amil Zakat Nasional di Lumajang. Sinta 2
Teori Theory of Planned Behaviour
Tujuan untuk mengetahui pengaruh dari sikap,
subjective norm, perceived control, trust dan
religiusitas terhadap minat membayar zakat
masyarakat Lumajang pada Badan Amil Zakat
Hippotesis H1 : “Sikap mempengaruhi minat Muzakki
dalam membayar zakat profesi”.
H2 : Subjective Norm mempengaruhi minat
Muzakki dalam membayar zakat.
H3 : Perceived Control mempengaruhi minat
Muzakki dalam membayar
zakat profesi.
H4: Trust memiliki pengaruh yang terhadap
minat membayar zakat.
H5: religiusitas memiliki pengaruh yang
terhadap minat membayar zakat.
Metode menggunakan Kuisioner yang dibagikan
dengan teknik accidental sampling. Sampel
dalam penelitian ini sebanyak 100 Muzakki
dan Calon Muzakki pada Baznas di Lumajang.
Uji analisa menggunakan regresi berganda.
Hasil bahwa semakin meningkat sikap, subjective
norm, trust dan religiusitas maka semakin
meningkat pula minat membayar zakat pada
Badan Amil Zakat. Berbeda dengan perceived
control berbanding terbalik berpengaruh
negatif signifikan terhadap minat membayar
zakat. Hal ini disebabkan keinginan muzakki
menyalurkan zakat secara langsung lebih besar
dibandingkan menyalurkan zakat kepada
Badan amil zakat karena sesuai dengan
keinginan mereka sendiri. Implikasi penelitian
ini untuk merubah perilaku unik individu pihak
BAZNAS melakukan pendekatan persuasive
sehingga secara perlahan persepsi masyarakat
terhadap besarnya pahala jika menyalurkan
langsung zakat mereka bisa berubah.

21. (Y. Othman & Fisol, 2017)


Islamic Religiosity, Attitude and Moral Obligation on Intention of Income Zakat Compliance:
Evidence from Public Educators in Kedah.
Novelty Menyelidiki guru sekolah menengah umum
di negara bagian Kedah yang merupakan
bagian khusus pegawai negeri di negara
bagian Kedah. Pemanfaatan guru SMA
negeri diharapkan dapat menjadi panutan
bagi pegawai negeri pada umumnya dan juga
memperluas batas pengetahuan tentang
perilaku kepatuhan zakat pendapatan kerja.
Tujuan untuk mengetahui peran sikap terhadap
kepatuhan, kewajiban moral dan religiusitas
Islam yang mempengaruhi intensi yang pada
akhirnya mempengaruhi perilaku kepatuhan
yang sebenarnya
VARIABEL Kerangka teoritis diadaptasi dan diadopsi dari
Ajzen (1991), Kamil (2002), Zainol (2008)
dan Ram Al Jaffri (2010) dan berdasarkan
penalaran deduktif. Terdapat tiga variabel
bebas yaitu religiusitas, sikap dan kewajiban
moral sedangkan variabel terikat digunakan
niat.
Metodologi Pengumpulan Data.
menggunakan metode survei dengan
menggunakan kuesioner untuk
mengumpulkan data. Metode ini dianggap
cocok karena unit analisis (responden)
tersebar di sekitar negara bagian Kedah.
Keunggulan metode survei dengan
menggunakan kuesioner adalah informasi
dapat diperoleh dengan efektif, singkat dan
cepat (Zickmund, 2003).
Populasi dan Sampling.
semua guru sekolah menengah negeri muslim
yang berhak membayar zakat yang berlokasi
di negara bagian Kedah. Kerangka sampel
penelitian ini terdiri dari 13.089 Guru
sekolah menengah Muslim yang bekerja di
bawah pemerintah federal yang berlokasi di
negara bagian Kedah. Berdasarkan Tabel
Krejcie & Morgan (1970), jika jumlah
populasi (N) 13.089 yang berada di antara
10.000 dan 15.000, maka ukuran sampel (n)
antara 370 dan 375 dianggap cukup. Oleh
karena itu, jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 372.

Analisis Data.
Tahap pertama meliputi asesmen model
pengukuran untuk mengidentifikasi struktur
yang mendasari variabel-variabel yang
terlibat (Hair et al., (2006). Tahap kedua
dilakukan asesmen model struktural yaitu
data dijalankan dengan menggunakan model
persamaan struktural ( SEM) Model
pengukuran dilakukan dengan menggunakan
analisis faktor validitas untuk memvalidasi
skala pengukuran suatu konstruk (Hair et al.,
(2006). Variabel yang lolos uji analisis ini
kemudian diaplikasikan pada analisis model
struktural untuk menguji keterkaitannya.
antara variabel endogen dan variabel eksogen
penelitian.
Temuan. dilakukan penilaian model pengukuran,
meliputi reliabilitas komposit dan average
variance extracted (AVE). Tujuan dari
menilai reliabilitas komposit adalah untuk
memeriksa konsistensi internal dan
keandalan sebuah konstruk. Di sisi lain,
tujuan menilai varians rata-rata yang
diekstraksi adalah untuk mengevaluasi
validitas konvergen. Tujuan melakukan
model pengukuran adalah untuk
mengidentifikasi item yang akan dimasukkan
dalam setiap konstruk. Untuk mendapatkan
model pengukuran, penelitian ini mengukur
pembebanan luar untuk setiap item dalam
konstruk agar diperoleh pembebanan luar
yang tinggi sehingga tingkat reliabilitas
komposit minimum dan rata-rata varian yang
diekstraksi (AVE) mencukupi berdasarkan
Hair et al. (2014). Jika muatan luar suatu
item rendah, maka item tersebut dihapus
sampai tingkat minimum varian rata-rata
diekstraksi (AVE) dan keandalan komposit
tercapai. Menurut Hair et al (2014), tingkat
penerimaan AVE dan reliabilitas komposit
masing-masing adalah 0,5 dan 0,7.

Sikap -> Niat = Penting


Religiusitas Islam -> Niat = Penting
Kewajiban Moral -> Niat = Penting.

Sikap ditemukan memiliki hubungan yang


signifikan dengan niat.
kewajiban moral berhubungan secara
signifikan dengan niat membayar zakat
pendapatan kerja.
religiusitas Islam memiliki hubungan
struktural yang signifikan dengan niat
membayar zakat pendapatan kerja. Hal ini
membuktikan bahwa religiusitas Islam
memiliki peran yang signifikan dan besar
dalam mempengaruhi niat membayar zakat
pendapatan kerja. Tidak hanya itu, temuan ini
juga menunjukkan bahwa religiusitas Islam
dapat meramalkan niat, dengan kata lain
seseorang yang sangat religius dapat
diprediksi akan memiliki niat yang kuat
untuk membayar zakat penghasilan lapangan
kerja.

22. (Saad et al., 2020)


Business zakat compliance behavioral intention in a developing country Nigeria
Indikator Sumber
Latar belakang meskipun banyak upaya dilakukan di Kano, pengumpulan zakat
tetap sangat rendah bahwa masih banyak pembayar zakat yang
tidak membayar zakat kepada komisi zakat yang didirikan di Kano.
Rumusan masalah Apa saja faktor kunci yang dapat memicu niat perilaku para
pembayar zakat untuk patuh?
Tujuan Untuk menguji secara empiris faktor-faktor yang ada terkait secara
signifikan dengan niat perilaku kepatuhan zakat bisnis di Kano,
Nigeria.
Research gap Hubungan antara niat membayar zakat sebagai variabel dependen
dan pengaruh sebaya, pengetahuan zakat, kualitas layanan zakat
dan penegakan hukum zakat juga terbatas pada penelitian-
penelitian sebelumnya, terutama pada konteks dari Kano, Nigeria.
Teori teori versi diperpanjang perilaku terencana (TPB), yang
dikembangkan oleh Ajzen (1985). menetapkan bahwa niat perilaku
ditentukan oleh sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku yang
dirasakan.
# Niat
Pertama dan terpenting, niat merupakan elemen penting untuk
menerima atau menolak perilaku seseorang.
#Sikap dan niat
Sikap dalam penelitian ini diartikan sebagai penilaian pengusaha
dan pengusaha baik positif maupun negatif terhadap pembayaran
zakat. menguraikan sikap menjadi tiga dimensi. Sikap
penghindaran zakat, sikap penalaran moral dan sikap terhadap
keberagaman etnis.memasukkan sikap terhadap penghindaran zakat
ke dalam kerangka untuk menguji dampaknya terhadap niat
membayar zakat.
Novelty  menggunakan teori versi diperpanjang perilaku terencana
(TPB), yang selama ini mendapat perhatian terbatas dari studi
sebelumnya di lingkungan zakat.
 Penelitian ini memperkenalkan dimensi baru dari sikap, yaitu
sikap terhadap penghindaran zakat, sikap terhadap penalaran
moral dan sikap terhadap keragaman etnis dan persepsi modal
dewan menguji hubungannya dengan niat membayar zakat.
 Ini adalah upaya pertama untuk memahami niat perilaku
terhadap pembayaran zakat di Kano, Nigeria.
Metodologi Sampel sebanyak 700 responden dari pengusaha kecil dan
menengah di Kano diambil.Responden dipilih dengan
menggunakan metode sampling acak sistematis. Sebanyak 524
tanggapan disimpan untuk tujuan analisis data, menandakan 67
persen tingkat tanggapan, yang dianggap memadai.menggunakan
pemodelan persamaan struktural kuadrat terkecil (PLS-SEM) untuk
menganalisis data yang ditransformasi.
H1. Sikap positif terhadap penghindaran zakat berpengaruh positif
Hipotesis dan signifikan terhadap niat membayar zakat. Terima
H2. Sikap terhadap penalaran moral secara positif dan signifikan
mempengaruhi niat membayar zakat. Terima
H3. Sikap terhadap keberagaman etnis berpengaruh positif dan
signifikan terhadap niat membayar zakat. Tolak
H4. Pengaruh tokoh agama secara positif dan signifikan
mempengaruhi niat membayar zakat. Tolak
H5. Teman sebaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat
membayar zakat. Terima
H6. Pengetahuan zakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap
niat membayar zakat. Terima
H7. Struktur sistem zakat berpengaruh positif dan signifikan
terhadap niat membayar zakat. Tolak
H8. Penegakan hukum zakat secara positif dan signifikan
mempengaruhi niat membayar zakat. Didukung namun, dengan
arah negatif.
H9. Kualitas penyaluran zakat berpengaruh positif dan signifikan
terhadap niat membayar zakat. Terima
H10. Persepsi terhadap modal dewan zakat berpengaruh positif dan
signifikan terhadap niat membayar zakat. Terima
Hasil R2 nya 71%. menunjukkan sikap terhadap penghindaran zakat, sikap
terhadap penalaran moral, pengaruh teman sebaya, pengetahuan
zakat, distribusi zakat dan persepsi permodalan dewan zakat secara
positif dan signifikan mempengaruhi niat membayar zakat.
Menariknya, penegakan hukum zakat ternyata secara signifikan
memengaruhi niat tetapi ke arah yang negatif.
1) bahwa dua dimensi sikap yaitu sikap terhadap penghindaran
zakat dan sikap terhadap penalaran moral memiliki peran yang
signifikan dalam membangun sikap positif terhadap niat
membayar zakat.
2) bahwa niat individu membayar zakat adalah dipengaruhi oleh
orang-orang terdekat di sekitarnya.
3) bahwa tokoh agama tidak mempengaruhi niat membayar zakat.
4) bahwa pengetahuan zakat secara signifikan mempengaruhi
pembayaran zakat.
5) bahwa persepsi modal dewan secara signifikan
mempengaruhi pembayaran zakat.
23. (Bin-Nashwan, Abdul-Jabbar, Aziz, & Haladu, 2020) Scopus
Zakah compliance behavior among entrepreneurs: economic factors approach
(Bin-Nashwan et al., 2020) Scopus
Tujuan  Untuk menyelidiki perilaku kepatuhan
Zakat (ZC) diantara pengusaha, dengan
menggunakan perspektif pendekatan
ekonomi.
 untuk memberikan pemahaman
mendalam tentang bagaimana pendekatan
faktor ekonomi dapat menjelaskan teka-
teki ZC di masyarakat berkembang
umumnya dan lebih khusus lagi di
Yaman.
Research gap Meskipun pendekatan ekonomi telah
diterapkan secara luas di bidang perilaku
kepatuhan pajak sebagai model yang
menonjol (Alm, 1999; Ayuba dkk., 2016;
Slemrod dkk., 2001), namun studi empiris
yang menggunakan model seperti itu dalam
domain ZC sangat langka. Oleh karena itu,
model tersebut digunakan dalam penelitian
ini untuk lebih menjelaskan hubungan antara
kompleksitas hukum Zakat (ZLC), LE dan R
dengan ZC di kalangan pengusaha.
 pendekatan ekonomi masih langka.
 belum ada penelitian yang meneliti
pengaruh ZLC terhadap perilaku
kepatuhan pembayar zakat di negara-
negara Muslim.
Hasil ZLC = kompleksitas hukum Zakat.
ZC = Pemenuhan Zakat.
LE = penegakan hukum.
hasil menunjukkan hubungan negatif dan
signifikan secara statistik antara ZLC dan ZC
pengusaha (b = 0,649; t = 16,457; p = 0,000).
Namun, LE (b = 0.033; t = 0.629; p = 0. 265)
ditemukan tidak memiliki pengaruh yang
signifikan pada bisnis ZC.

Temuan empiris menunjukkan bahwa tiga set


faktor ekonomi secara kolektif menjelaskan
51,4 persen tingkat varians perilaku ZC.
Menariknya, studi tersebut menemukan
bahwa ZLC memiliki efek yang signifikan
dan negatif pada perilaku ZC. Dengan
demikian:
hipotesis (H1) didukung penuh.
LE tidak berpengaruh pada perilaku ZC,
sehingga hipotesis (H2) ditolak.
terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara R dan ZC perilaku
pengusaha, dan dengan demikian mendukung
hipotesis yang didalilkan (H3).
Novelty menyelidiki peran faktor ekonomi
(kompleksitas hukum, LE dan R) pada
perilaku ZC pengusaha di Yaman.
Hipotesis H1. Ada hubungan negatif antara ZLC dan
perilaku ZC pengusaha. Terima
H2. Ada hubungan positif antara LE dan
perilaku ZC pengusaha. Tolak
H3. Ada hubungan positif antara perilaku R
dan ZC pengusaha. Terima
Metode penelitian Untuk skala pengukuran, diadaptasi dari total
empat item Ajzen (2002) dan Saad dan
Haniffa (2014) digunakan untuk mengukur
"ZC". Total ada enam item yang digunakan
untuk mengukur "ZLC," empat untuk
mengukur "LE" dan enam pertanyaan untuk
mengukur "R;" mereka diadaptasi dari studi
yang dilakukan oleh Hanefah (2007), Idris
(2006) dan Alam dkk. (2012), masing-
masing. Skala Likert lima poin standar (yaitu
1 = sangat tidak setuju dan 5 = sangat setuju)
digunakan untuk menilai semua pertanyaan
tentang konstruksi eksogen dan endogen.
Unit analisis penelitian ini terdiri dari pemilik
tunggal, kemitraan, dan perusahaan yang
beroperasi di Yaman. Untuk sementara,
kerangka sampling terdiri dari para
pengusaha yang terdaftar di Federasi Kamar
Dagang Yaman dan Industri (FYCCI) (2016)
sebagai pembayar zakat yang memenuhi
syarat. Ada 56.326 bisnis aktif di Yaman
[Federasi Kamar Dagang dan Industri Yaman
(FYCCI), 2016]. Seperti yang
direkomendasikan oleh Krejcie dan Morgan
(1970), ukuran sampel yang sesuai
diperlukan untuk Penelitian berjumlah 382,
tetapi ukuran 500 dipilih untuk mengatasi
kemungkinan kuesioner non-respon dan tidak
lengkap dari responden. Melalui swakelola
didistribusikan kuesioner, 287 kuesioner
diambil (mewakili 57 persen dari total yang
didistribusikan), di mana 13 tanggapan
diselesaikan dengan buruk dan, oleh karena
itu, dibuang. Akibatnya, 274 kuesioner
dianggap dapat digunakan untuk analisis
lebih lanjut. Ini berharga menyebutkan
bahwa sebelum studi utama dilakukan studi
percontohan untuk menguji kesesuaian
instrumen studi, serta untuk mendeteksi,
melepas dan menyesuaikan. ambiguitas
dalam kuesioner. Berdasarkan tanggapan
studi percontohan, beberapa modifikasi kecil
dibuat sesuai.

3.1 Bias metode umum.


Untuk meminimalkan efek CMB, penelitian
ini mengadopsi beberapa solusi prosedural
(Podsakoff dkk., 2003).

3.2 Normalitas multivariat


penelitian ini mengevaluasi aspek normalitas
multivariat melalui perangkat lunak online
bernama kekuatan web untuk memperkirakan
"koefisien kemiringan multivariat dan
kurtosis serta nilai p Mardia.Oleh karena itu,
penelitian dilanjutkan dengan menggunakan
SmartPLS; yang dikenal sebagai metode
analisis non-parametrik.

3.3 Alat analisis


menggunakan PLS-SEM melalui SmartPLS
untuk menganalisis dan menilai
mengumpulkan data. PLS-SEM dipilih
skarena sifat penelitian ini yang berorientasi
pada prediksi, serta masalah non-normalitas
(Rambut dkk., 2017).
Indicator dari (Alam et al., 2012) Is Religiosity an important factor in influencing the
intention to undertake Islamic home financing in Klang Valley?
1. I like Islamic Home financing because it is Shariah Compliant (free from riba)
2. Engaging in Islamic home financing is good because of its product advantages
3. I like Islamic Home financing because of its beneficial to me (profit rate)
4. Taking Islamic home financing would be good for me
5. Having Islamic home financing would be peace of mind to me (nor fluctuation in
repayment amount)
Subjective Norm
1. Most people who are important me support me taking Islamic home financing
2. Most of my friends/colleagure have taken Islamic finance agreed that Islamic finance is
better than conventional
3. When it comes to a matter of home financing, I would like to be like my friends
4. I choose Islamic home financing based on recommendation from friends and relatives
5. People who I listen to could influence me to use Islamic home financing
Perceived Behavioural Control
1. I am confident that I would take Islamic home financing for my next home purchase
2. I am confident that I would like Islamic home financing even if is more expensive
3. I am confident that I would take Islamic home financing even if the bank personnel advice
me take conventional financing
4. I am sure I would be able to undertake Islamic home financing
5. Taking Islamic home financing is entirely within my control
6. I have recources, knowledge and ability to undertake Islamic home financing
Intention
1. I intend to choose Islamic home financing
2. It is likely that I will take Islamic home financing
3. I expect to undertake the Islamic home financing in future
4. I predict I will take Islamic home financing
5. I plan to undertake Islamic home financing for my home financing
Religiosity
1. I regularly offer prayer five times a day
2. I fast regularly during Ramadhan
3. I regularly recite the Holy Quran
4. I pay Zakat fitrah every year if I meet the prescribed criteria
5. I try to follow Islamic conjunctions in all matters of my life
6. I always try to avoid minor and major sin

24. (Bin-Nashwan et al., 2019) Scopus


Do enforcement, Religiosity and Peer Influence Zakah Compliance behavior ?

Tujuan untuk penelitian tentang perilaku kepatuhan


zakat yang sebenarnya untuk memberikan
pemahaman yang mendalam tentang faktor
penentu ekonomi dan perilaku (yaitu,
penegakan hukum, religiusitas Islam dan
pengaruh teman sebaya) yang mempengaruhi
perilaku kepatuhan pembayar zakat di
Yaman. untuk menyelidiki secara mendalam
faktor-faktor penentu perilaku kepatuhan
pembayar zakat terhadap hukum dan
instruksi zakat.
Research gap masih minimnya penelitian sebelumnya yang
telah meneliti secara empiris kepatuhan Zakat
di negara Muslim Timur Tengah, khususnya
Yaman.
Hipotesis H1. Penegakan hukum berpengaruh positif
terhadap kepatuhan bisnis zakat. Ditolak
H2. Religiusitas Islam berpengaruh positif
terhadap kepatuhan usaha Zakat. Di dukung
H3. Pengaruh teman sebaya berpengaruh
negatif terhadap kepatuhan usaha zakat. Di
dukung
Metode Penelitian Metode Penelitian
Studi ini berfokus pada persepsi pembayar
zakat terhadap kepatuhan terhadap hukum
zakat yang diberikan oleh otoritas resmi.
Data penelitian dikumpulkan melalui
kuesioner yang dibagikan sendiri kepada
peserta. Secara khusus, kuesioner penelitian
ini dibagikan kepada pemilik bisnis di
Yaman, terdiri dari bisnis yang memenuhi
syarat untuk membayar Zakat bisnis dan
yang memiliki perusahaan yang terdaftar di
Federasi Kamar Dagang dan Industri Yaman
(FYCCI) (2016). populasi penelitian ini
terdiri dari 56.326 bisnis yang beroperasi di
negara tersebut. Mengacu pada tabel sampel
Krejcie dan Morgan (1970), ukuran sampel
yang sesuai dari penelitian ini adalah 382.
Ukuran sampel ditingkatkan menjadi 500
untuk menjaga tingkat non-respon potensial
(Israel, 2009). Jadi, total 287 tanggapan
diambil dengan tingkat tanggapan 57%.
Namun, 13 kuesioner ditemukan bermasalah
dan dibuang, meninggalkan 274 kuesioner
yang dapat digunakan untuk analisis lebih
lanjut. Tingkat respon ini dianggap cukup
untuk analisis survei, karena memenuhi
aturan umum Sekaran (2003).
3.1 Instrumen Pengukuran.
terdiri dari 19 item pengukuran. empat item
pengukuran diadaptasi dari Saad dan Haniffa
(2014) untuk mengukur perilaku kepatuhan
terhadap hukum zakat, penegakan hukum
(empat item) dari Idris (2002), religiusitas
Islam (enam item) dari Alam et al. (2012)
dan pengaruh teman sebaya (lima item) dari
Bobek et al. (2013). Responden diminta
untuk menunjukkan persetujuan atau
ketidaksetujuan mereka dengan beberapa
pernyataan pada skala Likert lima poin (dari
sangat tidak setuju “1” hingga sangat setuju
“5”).
3.2 Teknik Analisis Data
memilih PLS-SEM sebagai alat analisis
karena tujuan penelitian ini adalah untuk
memprediksi hubungan antara beberapa
konstruk laten (Hair et al., 2017).
Hasil 4.1 Model Pengukuran, bertujuan untuk
menetapkan validitas dan reliabilitas item
konstruk.
4.1.1 Keandalan Item Individu, Tujuan utama
dari reliabilitas item individu adalah untuk
menilai sejauh mana item atau set item
konsisten dengan apa yang seharusnya diukur
(Urbach & Ahlemann, 2010). dari hasil
algoritma PLS didapatkan bahwa salah satu
item Religiusitas Islam (IR5) dimuat sangat
buruk.
4.1.2 Keandalan Konsistensi Internal,
diartikan sebagai sejauh mana semua
indikator pada skala tertentu mengukur
variabel yang serupa. semua variabel laten
yang diteliti telah memenuhi dan melampaui
ambang batas reliabilitas yang dapat
diterima.
4.1.3 Validitas Konvergen, sejauh mana satu
set item dapat mengukur variabel laten yang
sama dalam kesepakatan. dari penelitian ini
telah melebihi nilai cut-off yang disarankan
sebesar 0,50, yang menunjukkan validitas
konvergen yang memuaskan.
4.1.4 Validitas Diskriminan,sejauh mana
indikator membedakan seluruh konstruk.
Dengan kata lain, ini menyiratkan bahwa
sejauh mana konstruksi yang diteliti benar-
benar berbeda satu sama lain. , menunjukkan
bahwa validitas diskriminan model telah
tercapai.
4.2 Model Struktural,untuk menguji
pengaruh atau pengaruh variabel eksogen
terhadap variabel endogen. secara kolektif
(R2)menjelaskan 35% artinya dianggap
sedang dan dapat diterima dari varians dalam
pemenuhan zakat bisnis.
penelitian ini berusaha untuk menyelidiki
secara mendalam faktor-faktor penentu
perilaku kepatuhan pembayar zakat terhadap
hukum dan instruksi zakat.
1. Pertama, penegakan hukum yang
dirasakan tidak mempengaruhi
keputusan pembayar zakat untuk
mematuhi aturan zakat.
2. Kedua, bahwa perilaku kepatuhan bisnis
pembayar zakat dipengaruhi secara
positif oleh religiusitas Islam. Artinya,
pembayar zakat dengan keyakinan
agama yang tinggi diperlihatkan
berperilaku patuh dalam membayar
zakat dibandingkan dengan mereka yang
keyakinan agama rendah.
3. Ketiga, bahwa hubungan teman sebaya
dengan kepatuhan usaha Zakat
Pembayar Zakat adalah negatif
signifikan.

Keterangan variabel independen (penegakan hukum,


religiusitas Islam dan pengaruh teman
sebaya) dan variabel dependen kepatuhan
zakat bisnis.
Kepatuhan Zakat Bisnis (BZC)
Penegakan hukum (LEn)
Religiusitas Islam (IR)
Pengaruh teman sebaya (PI)
25. (Bin-Nashwan, Abdul-Jabbar, Aziz, & Viswanathan, 2020) Scopus
A socio-economic model of Zakah compliance
Tujuan untuk menjelaskan hubungan antara keadilan
sistem zakat, moral zakat, pengaruh teman
sebaya dan penegakan hukum dengan
Perilaku kepatuhan zakat di kalangan
pengusaha.
Metodologi teori sosio-ekonomi kepatuhan terhadap
peraturan untuk menilai kemungkinan
penentu yang membentuk kepatuhan
pembayar zakat tingkah laku. Berdasarkan
survei terhadap pengusaha aktif dalam situasi
khas Islam seperti Yaman, sebanyak 500
instrumen yang dikelola sendiri
didistribusikan kepada responden. Persamaan
struktural kuadrat terkecil parsial pemodelan
(PLS-SEM) digunakan untuk memperkirakan
model kepatuhan.

3. Metode penelitian
3.1 Desain, populasi dan sampel penelitian
Karya ini mengadopsi desain penelitian
cross-sectional, populasi 56.326 pengusaha di
sektor perdagangan yang terdaftar di Yaman.
Tabel pemilihan sampel disediakan oleh
Krejcie dan Morgan (1970) menyarankan
sampel acak dari 382 bisnis, tetapi ini
ditingkatkan menjadi 500 untuk mengatasi
potensi bias nonresponse. total 287
tanggapan (57 persen) dikembalikan,
meskipun hanya 274 tanggapan yang
dianggap dapat digunakan .

3.2 Kuesioner dan pengukuran.


Instrumen survei terdiri dari dua bagian
utama: karakteristik demografis peserta dan
variabel yang dapat diamati. Karakteristik
demografis diberi peringkat menggunakan
skala kategorikal. Instrumen
mengembangkan 29 item pengukuran untuk
observasi variabel. diberi skor pada skala
Likert lima poin berlabuh antara 1 5 sangat
tidak setuju dan 5 5 sangat setuju.

3.3 Metode analisis


Data yang terkumpul dianalisis dengan
model struktural berbasis varian persamaan-
parsial terkecil kotak (PLS-SEM) melalui
SmartPLS versi 3.0. Penelitian ini memilih
PLS-SEM sebagai perangkat lunak analisis
data primer melalui SEM berbasis kovarian
(CB-SEM) karena PLS-SEM lebih sesuai
dengan pendekatan berorientasi prediksi dari
penelitian ini. PLS-SEM juga dapat
menunjukkan kekuatan statistik yang lebih
besar daripada CB-SEM dan dapat
menangani data non-normal distribusi.
H1. Kewajaran sistem zakat berpengaruh
positif terhadap kepatuhan wirausaha dalam
menjalankan zakat. Didukung.
H2. Moral zakat berpengaruh positif terhadap
kepatuhan berzakat pengusaha. Didukung.
H3. Pengaruh teman sebaya berpengaruh
positif terhadap kepatuhan Zakat pengusaha.
Didukung.
H4. Penegakan hukum berpengaruh positif
terhadap kepatuhan Zakat pengusaha. Tidak.
Hasil Semua variabel yang termasuk dalam model
kepatuhan signifikan secara statistik, kecuali
untuk hukum pelaksanaan. Kepatuhan zakat
pengusaha dipengaruhi secara signifikan oleh
kewajaran sistem zakat yaitu zakat moral dan
pengaruh teman sebaya.
Implikasi praktis - lembaga zakat di negara-
negara mayoritas Muslim dapat
menggunakan hasilnya dari pekerjaan ini
untuk memusatkan perhatian pada kebijakan
proaktif yang tepat untuk merumuskan sistem
zakat yang adil, menanamkan tanggung
jawab moral di antara para pembayar zakat,
memulai program pemekaan di masyarakat
secara keseluruhan, dan menjadi lebih
proaktif dalam mendidik umat Islam tentang
pentingnya membayar Zakat kepada lembaga
Zakat masing-masing.
5. Diskusi dan implikasi penelitian
1. bahwa persepsi keadilan berhubungan
langsung dan positif terhadap perilaku
kepatuhan. Memang, penelitian ini
menemukan bahwa semakin adilnya sistem
zakat, semakin besar kekuatan perilaku
pemenuhan zakat.
2, keyakinan moral pembayar zakat
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
zakat pemenuhan.
3. pengaruh teman sebaya memiliki
hubungan negatif dengan kepatuhan
pembayar zakat. Artinya, rekan pengusaha
(misalnya mitra bisnis dan pemimpin agama
atau ulama) memiliki efek negatif pada
keputusan pembayar untuk bertindak sesuai
dengan hukum Zakat.
4. penegakan hukum ternyata tidak memiliki
hubungan yang signifikan dengan perilaku
kepatuhan wirausaha terhadap zakat.

5.1 Implikasi teoretis.


penelitian ini berusaha menjembatani gap
dalam literatur yang mana sebagian besar
hanya mengandalkan model perilaku
(misalnya TRA, TPB dan TPB diperpanjang)
untuk menjelaskan niat perilaku pembayar
zakat. Ini memberikan wawasan tentang
pengaturan Zakat yang unik oleh
menawarkan petunjuk empiris yang baru dan
lebih luas yang diambil dari berbagai disiplin
ilmu (ekonomi, psikologis dan sosial).

Kesimpulan.
untuk membentuk perilaku kepatuhan yang
berkelanjutan dan sukarela pada para
pembayar zakat, diperlukan tiga hal yaitu:
sistem zakat yang adil, menanamkan rasa
hakiki atas kewajiban moral dan mendorong
lingkungan sosial yang kondusif.

Saran studi akan datang.


makalah ini terutama difokuskan pada entitas
bisnis dari sektor swasta, studi lebih lanjut
dapat dilakukan dengan menggambar entitas
perdagangan publik dan campuran serta
perusahaan besar, menggunakan kerangka
penelitian yang sama.
26. (Bin-Nashwan, Abdul-Jabbar, Dziegielewski, & Aziz, 2020) Scopus
Moderating Effect of Perceived Behavioral Control on Islamic Tax (Zakah) Compliance
Behavior among Businessmen in Yemen. Journal cukup lengkap.
Research gap Kebanyakan penelitian yang ada telah
menyelidiki niat pemenuhan zakat umat
Islam berdasarkan model asli dari teori
perilaku terencana (TPB). Namun, literatur
menunjukkan bahwa konstruksi TPB
menuntut pengawasan lebih lanjut. bahwa
kontrol perilaku yang dirasakan (PBC)
dianggap sebagai penentu yang lebih kuat
dari niat perilaku.
Tujuan Studi sebelumnya telah menjelaskan bahwa
kontrol perilaku yang dirasakan (PBC) dapat
membantu meningkatkan niat perilaku
manusia. Tujuan utama dari penelitian ini
adalah untuk memperluas hasil yang telah
dilaporkan sebelumnya dengan menunjukkan
bagaimana perbedaan derajat PBC memiliki
pengaruh potensial terhadap sikap pengusaha
muslim dan norma subjektif yang berkaitan
dengan pembayaran zakat dalam membentuk
niat untuk mematuhi zakat.
fokus pada peningkatan prediksi niat perilaku
dalam model TPB secara keseluruhan dengan
menguji interaksi berteori antara kontrol
yang dirasakan dan komponen utama lainnya
(sikap dan norma subjektif). Apa yang belum
dieksplorasi, bagaimanapun, adalah
bagaimana perbedaan dalam kontrol yang
dipersepsikan dapat mempengaruhi sifat
pemrosesan ketika seorang Muslim
membentuk niat untuk memenuhi zakat
bisnis.
Metodologi Sampel.
pengusaha di Kegubernuran Hadhramout,
Yaman. Secara khusus, studi ini mencakup
perusahaan perdagangan yang memenuhi
syarat yang diharuskan membayar Zakat.
perusahaan-perusahaan ini secara resmi
terdaftar di Federasi Kamar Dagang dan
Industri Yaman (FYCCI) (2016). Oleh
karena itu, ukuran populasi dari penelitian ini
menyumbang 8.367 perusahaan. Konteks
Pemerintahan Hadhramout dipilih karena saat
ini merupakan salah satu kawasan bisnis
terbesar dan paling makmur di Yaman.

Instrumen.
Sebanyak sembilan belas item pengukuran
dirancang untuk instrumen survei penelitian
ini. Item diadaptasi dari Bidin et al. (2013),
terutama berasal dari Ajzen (1991).
Pertanyaan dari semua konstruksi ditanyakan
dalam skala Likert lima poin yang berlabuh
antara 1 sangat tidak setuju dan 5 sangat
setuju, kecuali karakteristik demografis
ditempatkan ke dalam skala kategori.
Sebelum instrumen survei aktual, uji coba
dilakukan secara sistematis untuk
memastikan kesesuaian dan kejelasan
pertanyaan yang digunakan. Berdasarkan
tanggapan studi percontohan dari 40 pemilik
bisnis, beberapa perubahan kecil dibuat
sesuai dengan itu.

Prosedur.
ukuran sampel yang sesuai untuk tujuan
penelitian mengingat jumlah populasi adalah
368.untuk mengimbangi non-respon agar
mendapatkan data yang cukup untuk analisis,
ukuran sampel ditingkatkan sebesar 30%,
yang menghasilkan 478 Perusahaan bisnis
dipilih sebagai ukuran sampel. Sebanyak 225
tanggapan diambil dari 478. yang
didistribusikan menggunakan prosedur
pengambilan sampel acak sederhana
berdasarkan daftar nama bisnis. Namun, dari
23 kuesioner yang diambil tanggapannya
tidak lengkap dan dibuang begitu saja. Hanya
202 kuesioner dari data yang dikumpulkan
dianggap sebagai data yang sesuai untuk
tujuan analisis. memberikan tingkat
tanggapan bersih 42% dari kuesioner yang
didistribusikan. Tingkat respons ini dianggap
cukup, terutama di lingkungan yang tidak
stabil, seperti Yaman.
Hasil interaksi yang signifikan antara (1) sikap dan
PBC, dan (2) norma subjektif dan PBC dalam
kaitannya dengan niat perilaku; sedemikian
rupa sehingga sikap dan norma yang
dirasakan lebih kuat terkait dengan niat untuk
mematuhi zakat di antara pengusaha yang
melaporkan tingkat PBC yang lebih tinggi.
Temuan ini relevan bagi para praktisi dan
pembuat kebijakan di bidang zakat dan
perilaku manusia, khususnya di negara-
negara mayoritas Muslim.

Analisis regresi.
pengaruh langsung dari konstruk independen
terhadap niat membayar zakat usaha (model
1) sebesar 42%, sedangkan dampak moderasi
PBC memiliki pengaruh 49%.
Temuan dari efek utama dalam model 1
(TPB asli) menunjukkan bahwa nilai adjusted
R-square adalah 0,415, menunjukkan bahwa
41,5% niat perilaku pengusaha untuk
mematuhi zakat secara signifikan dijelaskan
oleh sikap. terhadap pembayaran Zakat,
norma yang dirasakan dan kontrol.
Sikap.
H1. Sikap positif terhadap pembayaran Zakat
berpengaruh positif terhadap niat untuk
mematuhi bisnis Zakat. Didukung.

Norma Subyektif.
H2. Norma subyektif tentang pembayaran
zakat berpengaruh positif terhadap niat untuk
mematuhi zakat bisnis. . Didukung.

Perceived Behavioral Control (PBC).


H3. PBC tentang pembayaran Zakat
berpengaruh positif terhadap niat untuk
mematuhi bisnis Zakat. . Didukung.

H4. PBC memoderasi hubungan antara sikap


terhadap pembayaran Zakat dan niat untuk
mematuhi Zakat bisnis. . Didukung.

H5. PBC memoderasi hubungan antara


norma subjektif tentang pembayaran Zakat
dan niat untuk mematuhi Zakat. . Didukung.
27. (Qurotu Uyun Alpriyamah, 2017)
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kepatuhan (compliance behavior)
pembayaran zakat perdagangan (studi kasus pengusaha muslim batik di kota pekalongan tahun
2017)
Tujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku kepatuhan zakat
Teori Theory of Reasoned Action (TRA) yang
dibedakan oleh Ajzen dan Fisbein terdapat
tiga faktor yaitu sikap, norma subjektif, dan
intensitas yang mempengaruhi perilaku
kepatuhan
Metodologi Menggunakan data primer berupa kuesioner
yang disebarkan kepada pengusaha batik
muslim di Pekalongan. Analisis data
dilakukan dengan analisis regresi berganda
dengan bantuan SPSS 20 for windows.
Hasil (1) sikap niat berperilaku membayar zakat
signifikan positif, (2) norma subyektif niat
membayar zakat signifikan positif, (3) niat
membayar zakat signifikan positif terhadap
perilaku kepatuhan zakat. . Kemudian (4) niat
membayar zakat signifikan sebagai mediator
antara sikap dan norma subjektif terhadap
perilaku kepatuhan zakat.

28. (Nasution, 2017)


Juliana Nasution, analisis pengaruh kepatuhan membayar zakat terhadap keberkahan
Tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
langsung dan tidak langsung variabel
keimanan, penghargaan, altruisme, organisasi
terhadap kepatuhan serta dampaknya
terhadap keberkahan harta muzakki. Faktor-
faktor yang dominan memengaruhi
kepatuhan membayar zakat adalah faktor
organisasi dan keimanan.
Metodologi Sampel dalam penelitian ini adalah muzakki
zakat profesi yang membayar zakatnya di
Dompet Dhuafa Waspada. Metode penelitian
yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif
dengan menggunakan analisis jalur dengan
menggunakan bantuan program MSI, SPSS
versi 16 dan LISREL 8,8 (student).
Hasil Faktor faktor dominan yang memengaruhi
keberkahan adalah kepatuhan dan
penghargaan. Bentuk keberkahan yang paling
banyak dialami oleh responden setelah patuh
membayar zakat adalah kelancaran dan
pertambahan rezeki.

29. (Murhaban & Merawati, 2018)


Murhaban, Merawati, pengaruh tingkat pendapatan dan pengelolaan dana zakat terhadap
kepatuhan masyarakat membayar zakat di kabupaten bireuen.
Tujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat
pendapatan dan pengelolaan dana zakat
terhadap kepatuhan masyarakat dalam
membayar zakat di Kabupaten Bireuen
Metodologi Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah teknik probability sampling dengan
jumlah responden sebanyak 62 orang. Data
yang digunakan dalam penelitian ini berupa
data primer berupa kuesioner. Metode
analisis yang digunakan adalah analisis
regresi linier berganda dengan bantuan
program SPSS
Hasil bahwa tingkat pendapatan berpengaruh
signifikan terhadap kepatuhan masyarakat
dalam membayar zakat di Kabupaten Bireuen
dan pengelolaan dana zakat tidak
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
masyarakat dalam membayar zakat di
Kabupaten Bireuen.
30. (Ivalaili, 2019)
Religiusitas dan pengaruh faktor demografi terhadap kepatuhan dalam berzakat. Sinta 4.
Tujuan untuk mengkaji pengaruh religiusitas dan
faktor demografi dalam hal ini gender, latar
belakang pendidikan dan tingkat pendapatan
terhadap kepatuhan dalam berzakat
Metodologi Kuesioner di distribusikan kepada 300
muzakki sebagai responden di Kota Tangerang.
Pendekatan kuantitatif studi dengan
menggunakan data primer berupa kuesioner
yang didistribusikan kepada sebagian
masyarakat di Kota Tangerang. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah
nonprobability sampling dengan jenis
purposive sampling yaitu teknik pengambilan
sampel dengan pertimbangan responden adalah
muzakki dengan total responden sebanyak 300
responden. Dimensi pada kuesionaire ini
mengacu pada penelitian sebelumnya sebagai
acuan Al-Mamun et al. (2014) Ganda Frisno et
al. (2016). Untuk mengukur tingkat
religiusitas, penelitian ini mengadopsi
pengukuran religiusitas yang dikembangkan
oleh Wan Ahmad et al. (2008) Pengukuran
religiusitas terdiri dari 21 item dibagi menjadi
kedalam 4 bagian.
Hasil bahwa religiusitas signifikan terhadap
kepatuhan muzakki dalam berzakat, gender dan
tingkat pendidikan tidak berpengaruh
signifikan tetapi memiliki hubungan yang posi-
tif, sementara tingkat pendapatan memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
kepatuhan muzakki dalam berzakat.
H1: Terdapat hubungan religiusitas dengan
kepatuhan dalam berzakat. diterima
H2: Terdapat hubungan gender dengan
kepatuhan dalam berzakat.ditolak
H3: Terdapat hubungan tingkat pendidikan
dengan kepatuhan dalam berzakat. ditolak
H4: Terdapat hubungan tingkat pendapatan
dengan kepatuhan dalam berzakat. diterima

Variabel Religiusitas
1. Sholat Fardhu lima kali dalam sehari
2. Sholat tepat waktu
3. Saya merasa bersalah apabila meninggalkan sholat
4. Sholat Berjamaah dimasjid
5. Percaya pada Allah termasuk 6 Rukun Iman
6. Percaya adanya reward dan punishment
7. Bersikap Jujur
8. Mengucapkan dan membalas salam
9. Puasa pada Bulan Ramadhan
10. Menjalankan Puasa Sunnah
11. Mendirikan Sholat Sunnah Dhuha
12. Mendirikan Sholat Sunnah Rawatib
13. Membaca Alqur’an/ Berzikir
14. Menghormati tetangga
15. Menghormat orang lebih tua
16. Tidak mendahului kepentingan Pribadi
17. Saya menepati janji
18. Saya menjalin Silaturahmi
19. Saya menjaga Aurat
20. Saya mengkonsumsi makanan dan minuman halal
21. Saya berinfaq dan bersedekah
Kepatuhan Berzakat
1. Saya setiap tahun/ sesuai haul dan nisab membayar
zakat untuk mensucikan harta dan jiwa.
2. Saya membayar setiap tahun/ sesuai haul dan
nisab agar mendapatkan kemuliaan.

31. (Bulutoding et al., 2019)


Perilaku Kepatuhan Para Wajib Zakat Di Provinsi Sulawesi Selatan. Sinta 4
Tujuan untuk menguji perilaku kepatuhan zakat di
Provinsi Sulawesi Selatan
Teori Theory of Planned Behavior (TPB)
Metodologi menggunakan kusioner dan analisis data yang
digunakan Structur Equation Model.
Kusioner disebar dan yang berhasil dianalisis
sebanyak 218 kusioner.
Hasil memberikan gambaran sikap dan kontrol
perilaku zakat berpengaruh signifikan
terhadap niat zakat. Niat zakat berpengaruh
signifikan terhadap perilaku kepatuhan zakat.
Sementara norma subyektif bukanlah faktor
penentu terhadap niat zakat. Sikap, norma
subyektif dan kontrol perilaku zakat tidak
berpengaruh secara langsung terhadap
perilaku kepatuhan zakat. Hasil penelitian ini
menunjukkan perilaku kepatuhan zakat di
Provinsi Sulawesi Selatan ditentukan oleh
niat. Tidak ada variabel yang berpengaruh
langsung ke perilaku. Ini mengindikasikan
bahwa para wajib zakat telah berperilaku
yang mengarah kepada konsep islam.
kesimpulan tiga hipotesis yang mempunyai hubungan
pengaruh secara langsung dan signifikan
yaitu H1 : Niat Perilaku Zakat terhadap
Perilaku Kepatuhan Zakat, H2 :Sikap
perilaku zakat terhadap Niat Perilaku Zakat,
H4 :Kontrol perilaku Zakat yang
dipersepsikan terhadap Niat Perilaku zakat.
Sedangkan empat hipotesis lainnya yaitu H3 :
Norma Subyektif Zakat terhadap Niat
Perilaku Zakat, H5 :Sikap Perilaku Zakat
terhadap Perilaku Kepatuhan Zakat.
H6 :Norma Subyektif terhadap Perilaku
Kepatuhan Zakat dan H7 :Kontrol Perilaku
Zakat yang dipersepsikan terhadap Perilaku
Kepatuhan Zakat diketahui tidak
mempunnyai hubungan pengaruh secara
langsung. Hal ini membuktikan bahwa para
wajib zakat di provinsi Sulawesi selatan
sudah berperilaku yang mengarah kepada
konsep islam.
32. (Novia et al., 2018)
Analisis Pengaruh Faktor Non-Ekonomi terhadap Sikap Pedagang Madura dalam Membayar
Zakat Perdagangan. Sinta 3.
Tujuan untuk mengetahui pengaruh faktor non-
ekonomi, yaitu pengetahuan zakat perdagangan
(X1), lingkungan kerja (X2), religiusitas (X3),
dan pendidikan (X4) terhadap sikap pedagang
Madura di Kota Malang dalam membayar
zakat perdagangan (Y).
Hipotesis a. Semakin tinggi pengetahuan zakat
perdagangan (X1), semakin rutin membayar
zakat perdagangan.
b. Semakin tinggi pengaruh lingkungan kerja
(X2), semakin rutin membayar zakat
perdagangan.
c. Semakin tinggi religiusitas (X3), semakin
rutin membayar zakat perdagangan.
d. Semakin lama menempuh pendidikan (X4),
semakin rutin membayar zakat perdagangan.
Metodologi Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer. Data primer dalam
penelitian diperoleh dari penyebaran kuesioner
kepada pedagang Madura yang berada di pasar.
Lokasi penelitian ini dilakukan di tiga pasar di
Kota Malang, yaitu Pasar Gadang, Pasar Besar,
dan Pasar Blimbing dengan pertimbangan
bahwa ketiga pasar tersebut banyak terdapat
orang Madura yang berprofesi sebagai
pedagang.
Dalam mengumpulkan data pada penelitian ini
peneliti menggunakan instrumen kuesioner.
Jenis kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan jenis kuesioner
tertutup. Kuesioner tertutup yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan skala
LIKERT dengan empat titik respon (sangat
tidak setuju (STS) = 1; tidak setuju (TS) = 2;
setuju (S) = 3; dan sangat setuju (SS) = 4). Hal
ini bertujuan untuk menghindari bias sosial
yang disebabkan oleh kecenderungan
responden untuk memilih netral apabila
menggunakan jumlah titik respon sebanyak
lima.
Populasi dalam penelitian ini adalah orang
Madura yang melakukan urbanisasi ke Kota
Malang dan berprofesi sebagai pedagang.
Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan teknik non probability sampling
dengan teknik sampling accidental. Untuk
jumlah sampel yang dipakai dalam penelitian
ini, peneliti mengacu pada pendapat Roscoe
(dalam Sugiyono, 2014) yang menyatakan
bahwa jumlah sampel yang layak dalam sebuah
penelitian antara 30 hingga 500 orang
responden, sehingga peneliti menggunakan 100
orang responden dalam penelitian ini.
Hasil bahwa secara simultan, pengetahuan (X1),
lingkungan kerja (X2), religiusitas (X3), dan
pendidikan (X4) berpengaruh secara signifikan
terhadap sikap pedagang Madura dalam
membayar zakat perdagangan (Y). Selanjutnya
secara parsial, sikap pedagang Madura dalam
membayar zakat perdagangan (Y) dipengaruhi
oleh pengetahuan (X1) dan lingkungan kerja
(X2) secara signifikan. Religiusitas (X3) dan
pendidikan (X4) secara parsial tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap sikap
pedagang Madura dalam membayar zakat
perdagangan (Y).
Tidak ada di lampirkan indikatornya
33. Faktor-Faktor Yang Mempenagruhi Minat Muzakki Dalam
Menunaikan Zakat Di Nurul Hayat Cabang Jember
Penulis Azy Athoillah Yazid, Economic: Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam, Vol.8, No. 2
2017
Gap
Teori
Metode Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teori Ferdinand dari 100
orang muzakki dari populasi yang tidak diketahui. menggunakan Analisis Regresi
Berganda.
kualitas pelayanan (X1), religiusitas (X2), dan citra institusional (X3) terhadap
minat muzakki (Y1)
Hipotesis
Hasil bahwa pengaruh Quality of Service terhadap minat muzakki adalah signifikan
positif, Pengaruh Religiusitas terhadap Minat Muzakki signifikan positif,
Pengaruh Citra Kelembagaan terhadap Minat Muzakki signifikan secara positif.

34. Faktor penentu membayar zakat di badan Amil zakat


nasional (baznas) dalam Kalangan pembayar zakat di Kota medan,
indonesia
Penulis Eri Yanti Nasution, Mohd Adib Ismail, Hairunnizam Wahid, Jurnal Syariah, Jil.
25, Bil. 1 (2017) 1-22
Gap
Teori
Metode Deskriptif metode, uji Analisis Faktor, dan Analisis Regresi Logistik.
Hipotesis
Hasil bahwa orang tidak membayar zakat ke BAZNAS karena mereka tidak mengetahui
bahwa BAZNAS adalah lembaga zakat resmi.
35. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gelagat Kepatuhan Zakat
Perniagaan
Penulis Ram Al Jaffri Saad, Zainol Bidin, Kamil Md. Idris & Md Hairi Md Hussain,
Jurnal Pengurusan 30 (2010) 49-61
Gap
Teori theory of planned behaviour,
Metode Analisis regresi berbilang (multiple regression analysis), 108 peniaga
Variabel sikap, norma subjektif, dan kawalan gelagat ditanggap dapat menerangkan niat
dan gelagat kepatuhan dalam persekitaran zakat perniagaan.
Hipotesis
Hasil

36. Faktor-faktor yang mempengaruhi muzaki membayar zakat


pada lazismu kabupaten jember
Penulis Ibna Kamilia F.A, JIAI (Jurnal Ilmiah Akuntansi Indonesia), Vol. 4, No. 1, April
2019
Gap
Teori
Metode
Hipotesis
Hasil

37. Pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi Terhadap Minat


Muzakki Membayar Zakat di BAZNAS Sragen
Penulis Nur Kabib1, Ahmad Ulil Albab Al Umar, Ana Fitriani, Lora Lorenza, Muammar
Taufiqi Lutfi , Mustofa, Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 2021, 341-349
Gap
Teori
Metode 100 responden, menggunakan purposive sampling kemudian menggunakan rumus
Slovin. menggunakan regresi linier berganda.
Hipotesis
Hasil bahwa secara parsial variabel akuntabilitas berpengaruh terhadap minat membayar
zakat, kemudian secara parsial variabel transparansi berpengaruh tidak
berpengaruh signifikan terhadap minat muzakki untuk membayar zakat. Secara
simultan variabel akuntabilitas dan transparansi berpengaruh terhadap minat
membayar zakat.
38. Tingkat Religiusitas dan Pendapatan: Analisis Pengaruh
Terhadap Keputusan Membayar Zakat, Infaq dan Shadaqah
Penulis Okta Yuripta Syafitri1, Najla, Nurul Huda, Nova Rini, Jurnal Ilmiah Ekonomi
Islam, 7(01), 2021, 34-40
Gap
Teori
Variabel menggunakan dua faktor, yaitu religiusitas dan tingkat pendapatan, Responden
(Jabodetabek). kepada 100 responden dan diuji menggunakan analisis PLS-SEM.
Metode
Hipotesis
Hasil uji koefisien menunjukkan nilai T statistik religiositas sebesar 2,407 yang artinya
religiositas memiliki berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembayaran ZIS.
Sedangkan T statistik untuk tingkat pendapatan menunjukkan hasil sebesar 4.715.
Berdasarkan pada hasil tersebut dapat diketahui bahwa tingkat pendapatan
berpengaruh lebih signifikan terhadap keputusan membayar ZIS. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa tingkat pendapatan memiliki pengaruh yang lebih
signifikan terhadap keputusan pembayaran ZIS dibandingkan efek religiusitas.

39. (Iskandar et al., 2019)


Peran Informasi Akuntansi dalam Penentuan Keputusan Pembayaran Zakat Muzzaki. Jurnal
Ekonomi dan Manajemen Teknologi, 3(2), 2019, 47-60.
Tujuan untuk menguji perilaku (kepatuhan, sikap dan
norma) terhadap keputusan membayar zakat
dan untuk mengetahui apakah informasi
akuntansi yang memediasi hubungan antara
perilaku terhadap keptusan membayar zakat.
H1:Norma subjektif berpengaruh terhadap
keputusan membayar zakat muzakki. Tidak
H2:Kepatuhan berpengaruh terhadap
keputusan membayar zakat muzakki. terima
H3:Sikap berpengaruh terhadap keputusan
membayar zakat muzakki. terima
H4:Informasi Akuntansi berpengaruh
terhadap keputusan membayar zakat
muzakki. terima
H5:Norma subjektif berpengaruh terhadap
keputusan membayar zakat muzakki
dimediasi oleh Informasi Akuntansi. Tidak
H6:Kepatuhan berpengaruh terhadap
keputusan membayar zakat muzakki
dimediasi oleh Informasi Akuntansi. Tidak
H7:Sikap berpengaruh terhadap keputusan
membayar zakat muzakki dimediasi oleh
Informasi Akuntansi. Terima

1. Norma subjektif dan kepatuhan tidak


berpengaruh, sebaliknya sikap berpengaruh
positif dan signifikan terhadap persepsi
informasi akuntansi zakat.
2. Norma subjektif tidak berpengaruh
terhadap Keputusan muzakki untuk
membayar zakat di baitu mal aceh.
Sebaliknya kepatuhan dan sikap perengaruh
positif dan signifikan.
3. Persepsi informasi akuntansi perpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan
muzaki untuk membayar zakat melalui Baitul
Mal.
4. Informasi akuntansi hanya memediasi
pengaruh sikap terhadap keputusan muzakki
untuk membayar zakat tetapi tidak
memediasi norma subjektif dan kepatuhan
muzakku untuk membayar zakat.
Metodologi Variabel Penelitian.
yaitu variabel dependen, variabel independen
dan variable mediator. Variabel endogen
yang digunakan dalam adalah keputusan
membayar zakat, variabel exogen berupa
perilaku norma subjektif, kepatuhan, dan
sikap sedangkan variabel mediatornya adalah
informasi akuntansi.

Penentuan Sampel.
para muzakki individu di Provinsi Aceh
dengan perwakilan dari Baitul Mal, BAZIS
dan LPZ. Sedangkan metode pengambilan
sampel menggunakan Non-probability
sampling dengan jenis Purposive Sampling.
Sampel dipilih berdasarkan kriteria sering
menerima informasi tentang informasi
akuntansi zakat, sudah pernah membayar
zakat di Baitul Mal di seluruh Aceh atau
keterwakilan yang berjumlah 100 muzakki
yang sudah bekeluarga.

Metode Analisis.
menggunakan skala penilaian 1-5. Sedangkan
pengujian hipotesis dilakukan melalui
analisis jalur menggunakan 2 model
penelitian untuk meneliti pengaruh prilaku,
informasi terhadap keputusan membayaran
zakat muzakki.

hasil bahwa sikap Muzakki berpengaruh positif


dan signifikan terhadap persepsi informasi
akuntansi zakat. Persepsi informasi akuntansi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan muzaki untuk membayar zakat
melalui Baitul Mal. Informasi akuntansi
hanya memediasi pengaruh sikap terhadap
keputusan muzakki untuk membayar zakat
tetapi tidak memediasi norma subjektif dan
kepatuhan muzakku untuk membayar zakat.
Penelitian merekomendasi pentingnya
informasi akuntansi untuk meningkatan
keputusan muzakki dalam membayar zakat di
Baitul Mal Aceh.

Analisis Jalur 1 yaitu:


X1 tidak berpengaruh terhadap informasi
Akutansi (Y)
X2 tidak berpengaruh terhadap informasi
Akutansi (Y)
(X3) berpengaruh terhadap informasi
Akutansi (Y)

bahwa R-Square Model 1, konstribusi X1,


X2 dan X3 terhadap Y adalah sebesar 8.7 %
sedangkan sisanya 91.3% dipengaruhi oleh
variabel lain di luar model penelitian.

Analisis Jalur 2 yaitu:


norma subjektif (X1) tidak berpengaruh
terhadap keputusan membayar zakat (Z).
kepatuhan (X2) berpengaruh terhadap
variable Keputusan membayar zakat (Z).
sikap (X3)tidak berpengaruh terhadap
keputusan membayar zakat.
variable informasi akutansi berpengaruh
terhadap variable keputusan membayar zakat
(Z).

R-Square Model 2 yaitu:


konstribusi norma subjektif, kepatuhan dan
sikap dan Informasi Akuntansi terhadap
keputusan membayar zakat adalah sebesar
35.1 % dan sisanya 64.9% dipengaruhi oleh
variabel lain di luar model penelitian.

40. (Muwidha et al., 2019)


Pengaruh Variabel Prediktor Terhadap Kepatahuan Pembayar Zakat Dalam Meningkatkan
Sumber Daya Manusia Pada Civitas akademi polinema.
Penelitian ini bertujuan Motivasi penelitian ini terkait dengan keberadaan fasilitas POLINE
berupa masjid raya An Nur yang sudah memadai sebagai masjid kampus yang sudah
perhitungkan di wilayah Malang Raya. Tentunya pelayannnya tidak hanya dalam hal ibadah
mahdah namun segara harus diberdayakan untuk pelayanan sosial terutama dalam memberikan
kontribusi menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat.
Tujuan untuk memperoleh informasi tentang faktor
yang berpengaruh terhadap kepatuhan
membayar zakat.
Metodologi Populasi dan Sampel
Fokus penelitian ini adalah Civitas Akademi
POLIMA (dosen dan tenaga kependidikan)
yang terhitung mampu membayar zakat maal
dengan nishob yang sudah ditentukan.
Pengambilan sampel menggunakan pendekatan
non-probability sampling dengan purposive
purpose sampling yang pengambilan sampel
yang disesuaikan dengan tujuan penelitian.
Dalam hal ini kriteria sampel-nya adalah : a)
Karyawan tetap Pegawai Negeri Sipil, b)
Beragama Islam, c) Gaji Kotor telah mencapai
nishob zakat dan d) Pada tahuh 2019 tidak
dalam proses pensiun.
Jumlah populasi penelitan 234 personal hasil
sampling sebanyak 114 personal. Kusioner
yang kembali sejumlah 60 lembar jawaban.
Hasil bahwa karyawan POLINEMA 55% telah
meenuaikan pembayaran zakat. Sisanya 45%
diharapkan menjadi muzakki potensial dimasa
mendatang. Dua variabel penting yang
memberikan pengaruh terhadap kepatuhan
yakni Pemahaman Zakat dan Transparansi.
Terutama untuk transparansi memiliki
pengaruh yang lebih kuat dan signifikan
Langkah terbaik adalah segera dibentuk
lembaga pengelola zakat dengan
mempersiapkan berbagai sarana baik fisik
maupun sumberdaya yang diperlukan.

41. Pengaruh Pemahaman, Trust, Dan Transparansi Lembaga Zakat


Terhadap Minat Masyarakat Membayar Zakat Pada BAZNAS
Kabupaten Luwu
Penulis Hildawati, Antong, Abid Ramadhan, Jurnal Akuntansi dan Pajak, 21 (2), 2021,
367-378
Gap
Indicator independen subjek (pemahaman, kepercayaan, dan transparansi organisasi zakat)
tetapi subjek yang bergantung adalah (kepentingan).
Teori
Metode menggunakan Accidental Sampling, menggunakan formulasi Slovin. Regresi
Berganda Linier
Hipotesis
Hasil secara parsial pemahaman mata pelajaran tidak ada pengaruhnya terhadap minat
masyarakat membayar zakat ke Baznas Luwu Area tetapi kepercayaan subjek dan
transparansi pada organisasi zakat memiliki pengaruh terhadap minat masyarakat
membayar zakat kepada Daerah Baznas Luwu.
42. (Rosalinda et al., 2021)
Pengaruh pengetahuan zakat, pendapatan dan Kepercayaan muzakki terhadap minat pelaku
umkm untuk Membayar zakat niaga di organisasi pengelola zakat kota Bengkulu.
Tujuan untuk menjelaskan pengaruh ilmu zakat,
pendapatan, dan kepercayaan muzakki
terhadap pemilik UMKM untuk membayar
zakat perdagangan di Yayasan Zakat
Metodologi Pengumpulan data dilakukan melalui
penyebaran kuesioner kepada UMKM di
Kecamatan Muarabangkahulu. Analisis data
menggunakan analisis deskriptif dan analisis
regresi berganda.
penelitian kuantitatif
kausal. Metode penelitian kausal ini adalah
metode untuk mengetahui atau membuktikan
hubungan antara sebab dan akibat dari
beberapa variabel yang digunakan. Metode
penelitian kausal ini memiliki tujuan guna
mengetahui bagaimana satu variabel dapat
mempengaruhi variabel lainnya sehingga
diharapkan dari penelitian ini yaitu didapatkan
pengaruh Pengetahuan, Pendapatan dan
Kepercayaan terhadap Minat Pelaku UMKM
untuk membayar Zakat Niaga di Organisasi
Pengelola Zakat Kota Bengkulu. Dalam
penelitian ini, data yang digunakan adalah data
primer yang di dapat dari hasil penyebaran
kuesioner dimana akan dibagikan kepada
responden yang bersangkutan. Populasi dalam
penelitian ini adalah Pelaku UMKM yang
berada di Kecamatan Muara
Bangkahulu Kota Bengkulu dengan jumlah
sebanyak 429 pelaku UMKM. Untuk
menentukan ukuran sampel minimum dari
populasi yang diambil yaitu menggunakan
persamaan Slovin.
Untuk memudahkan peneliti dalam pengolahan
data maka peneliti membulatkan sampel
dari 81,09 menjadi 81 pelaku UMKM di
Kecamatan Muara Bangkahulu. Teknik
pengambilan sampel digunakan dalam
penelitian ini yaitu non probability sampling
dengan teknik purposive sampling. Dalam
penelitian ini yang menjadi sampel yaitu
Pelaku UMKM yang berada di Kecamatan
Muara Bangkahulu Kota Bengkulu dengan
memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Telah terdaftar di Dinas Koperasi dan
UMKM Kota Bengkulu
2. Beragama Islam
3. Telah mencapai nishab atau batas minimal
penghasilan wajib dizakati adalah setara 85
gram emas dengan waktu setahun. Dalam hal
ini perhitungan 1 gram emas (20 Desember
2019) sebesar Rp752.000,- atau sebesar
Rp63.920.000,-/tahun.
Hasil bahwa pengetahuan zakat, niat, dan keyakinan
muzakki berpengaruh positif terhadap niat
membayar zakat untuk berdagang. Artikel ini
mendukung teori atribusi yang menyatakan
bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh
faktor internal dan eksternal. Penelitian ini
membuktikan bahwa pengetahuan zakat,
pendapatan muzakki dan kepercayaan muzakki
berpengaruh terhadap minat UMKM
membayar zakat komersial pada Organisasi
Pengelola Zakat Kota Bengkulu. Secara
praktis, temuan penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi Organisasi Pengelola Zakat
sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan
kebijakan selanjutnya dalam melihat peluang
untuk mencapai peningkatan minat membayar
zakat muzakk komersial, karena terbukti
penelitian ini melihat adanya pengaruh yang
positif. pengetahuan zakat, pendapatan
muzakki dan amanah muzakki untuk
meningkatkan minat UMKM dalam membayar
zakat komersialnya di Organisasi Pengelola
Zakat.
H1: Pengetahuan zakat berpengaruh terhadap
minat pelaku umkm untuk membayar zakat
niaga. Diterima
H2: Pendapatan Muzaki berpengaruh terhadap
minat pelaku umkm untuk membayar zakat
niaga. Diterima
H3: Kepercayaan Muzaki berpengaruh
terhadap minat pelaku UMKM untuk
membayar zakat niaga. Diterima
H4: Minat membayar zakat berpengaruh
terhadap minat pelaku umkm untuk membayar
zakat niaga.

43. Pengaruh Pengetahuan, Pendapatan, dan Kepercayaan, Terhadap


Minat Muzakki dalam Membayar Zakat di Baitul Mal Kota
Lhokseumawe
Penulis Mukhlish Muhammad Nur, Zulfahmi, Jurnal Ekonomi Regional Unimal Volume
01 Nomor 3 Desember 2018.
Gap
Teori
Variabel pengaruh pengetahuan, pendapatan, dan kepercayaan muzzaki terhadap motivasi
membayar zakat di Baitul Mal Lhokseumawe
Metode sampel 75 orang pedagang di Pasar Los Lhokseumawe.
Hipotesis
Hasil emua variabel independen yang diidentifikasi sebagai Pengetahuan (X1),
pendapatan (X2), dan kepercayaan (X3) secara simultan mempengaruhi variabel
dependen yang diidentifikasi sebagai motivasi muzakki dalam membayar zakat di
BaitulMal Lhokseumawe (Y). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan
(X1) dan kepercayaan (X3) secara parsial berpengaruh terhadap motivasi muzakki
dalam membayar zakat, sedangkan pendapatan (X2) tidak berpengaruh terhadap
motivasi

44. Trust, religiousity, income, quality of Accounting


information, and muzaki decision To pay zakat
Penulis Efri Syamsul Bahri, Ade Suhaeti, & Nursanita Nasution, Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Islam, Volume 9(1) April 2021, hlm. 39-58
Gap
Teori
Indicator kepercayaan, religiusitas, pendapatan, dan kualitas informasi akuntansi.
Metode 40 muzaki dari Lembaga Amil Zakat (LAZ) Zakat Sukses di Depok. regresi linier
berganda.
Hipotesis
Hasil bahwa kepercayaan, religiusitas, pendapatan, dan kualitas informasi akuntansi
accounting sekaligus mempengaruhi keputusan muzaki untuk menyalurkan zakat
melalui LAZ Zakat Sukses di Depok. Secara parsial, kepercayaan, religiusitas, dan
pendapatan berpengaruh positif terhadap positively keputusan muzaki untuk
menyalurkan zakat melalui LAZ Zakat Sukses. Sementara itu, kualitas informasi
akuntansi berdampak negatif terhadap keputusan muzakki dalam menyalurkan
zakat melalui LAZ Zakat Sukses.

45. (Saad et al., 2019)


What influence entreprenuer to pay Islamic tax (Zakat)
Academy of Entrepreneurship Journal.
Keywords: Islamic Economic, Behavioral Research, Zakat on Business Income, Malaysia.
Penulis : Ram Al Jaffri Saad, Abu bakar Umar Farouk, Muhammad Syahir Abdul Wahab,
Mohammad Ismail
Tujuan untuk menguji faktor-faktor penentu
pengetahuan, efikasi diri, kualitas pelayanan
dan frekuensi interaksi antara pegawai
lembaga zakat dan pengusaha zakat tentang
perilaku kepatuhan pendapatan usaha zakat.
1) menyelidiki tingkat pengetahuan saat ini,
kemanjuran diri, kualitas layanan yang
dirasakan dan frekuensi interaksi antara
staf Zakat dan pembayar Zakat di
kalangan pengusaha Muslim sehubungan
dengan pembayaran Zakat bisnis di
Malaysia.
2) menguji pengaruh keempat faktor
tersebut terhadap zakat terhadap perilaku
kepatuhan pendapatan usaha.
Novelty upaya awal untuk menguji hubungan antara
perilaku kepatuhan zakat bisnis.
H.1: Pengetahuan tentang Zakat berhubungan
positif dengan Zakat pada perilaku kepatuhan
pendapatan usaha. Didukung
H.2Efikasi diri berhubungan positif dengan
Zakat pada perilaku kepatuhan pendapatan
usaha. Didukung
H.3: Kualitas pelayanan yang dirasakan
berhubungan positif dengan Zakat pada
perilaku kepatuhan pendapatan usaha. Tolak
H.4: Frekuensi interaksi staf zakat dan
pengusaha berhubungan positif dengan
perilaku zakat pada kepatuhan pendapatan
usaha. Didukung
Metode. terdiri dari pemilik tunggal dan kemitraan di
Sampel : Pedagang. negara bagian Kedah di Malaysia. Kerangka
Teori : sampel terdiri dari pedagang Muslim yang
R2 : 14%. aktif melakukan bisnis. Sampel dipilih
dengan menggunakan metode simple
random sampling. Kuesioner dikirim ke
alamat pengusaha terpilih melalui pos. Secara
keseluruhan, item untuk mengukur variabel
dalam penelitian ini dimodifikasi dari
penelitian sebelumnya. Item untuk mengukur
pengetahuan diadaptasi dari Kamil (2002)
yang terdiri dari tujuh pertanyaan. Untuk
setiap jawaban yang benar untuk setiap item
akan diberikan skor kecuali untuk item
tentang Pengurangan Zakat yang memiliki
skor maksimal lima poin. Sedangkan self-
efficacy diukur dengan mengadaptasi
instrumen dari Chen et al. (2001). Total ada 9
item, namun setelah dilakukan modifikasi
agar sesuai dengan lingkungan bisnis zakat,
jumlah item berkurang menjadi lima item.
Semua item diukur menggunakan skala
Likert lima poin.
Persepsi pengusaha terhadap kualitas
pelayanan lembaga zakat diukur dengan
menggunakan pertanyaan dari Kamil (2002)
yang awalnya dikembangkan oleh Gotlieb et
al. (1994). Terdapat 10 item skala dasar
berupa kinerja diferensial semantik yang
disajikan dalam kuesioner untuk mengukur
lima dimensi kualitas layanan, yaitu semu,
kehandalan, layanan, keamanan dan empati.
Setiap item diukur menggunakan skor 5 poin
dan terdiri dari sepasang yang sifatnya
berlawanan.
Frekuensi interaksi antara pegawai lembaga
zakat dan pengusaha (pembayar zakat) diukur
dengan mengadaptasi intensitas indeks
interaksi yang diperkenalkan oleh Crosby et
al. (1990). Karena indeks berkaitan dengan
perilaku pembelian barang, maka pertanyaan-
pertanyaan tersebut telah dimodifikasi agar
sejalan dengan lingkungan zakat. Total dari
5 item menggunakan skala 5-poin diferensial
semantik disajikan dalam survei.
mengukur perilaku kepatuhan diadaptasi dari
Kamil (2002) yang terdiri dari lima
pertanyaan. Setiap item diukur menggunakan
skor 5 poin.
kuesioner diujicobakan dalam studi
percontohan (pre-test) untuk menilai tingkat
reliabilitas dan validitas sebelum dirilis
kepada responden (Creswell, 2014).
Berdasarkan hasil studi percontohan, salah
satu item dalam persepsi kualitas layanan
turun karena memiliki korelasi yang rendah
(<0,3). Item untuk variabel lain disimpan dan
didistribusikan ke subjek yang diteliti melalui
pos.
Hasil Sebanyak 700 kuesioner dikirim ke subjek.
Dari jumlah tersebut, hanya 290 kuesioner
yang dikembalikan oleh responden. Namun,
hanya 227 kuesioner yang dapat digunakan
yang digunakan untuk tujuan analisis.
menghasilkan prediksi kepatuhan zakat yang
memuaskan dengan tingkat kepatuhan yang
diprediksi sebesar 14% (adjusted R2= 0,14).

bahwa tingkat pengetahuan wirausahawan


berada pada level sedang sedangkan hasil
lainnya menunjukkan bahwa tingkat self-
efficacy mereka terhadap pembayaran zakat
tergolong tinggi.

bahwa persepsi kualitas pelayanan zakat dan


frekuensi interaksi antara petugas zakat dan
pembayar zakat berada pada level yang
sangat rendah.

bahwa sangat jarang terjadi interaksi antara


petugas zakat dan pembayar zakat.

ditemukan faktor internal yaitu pengetahuan


wirausahawan terhadap zakat dan self-
efficacy yang berperan penting dalam
membangun perilaku pengusaha muslim
dalam membayar zakat.

Penelitian ini mengkaji pengaruh


pengetahuan, efikasi diri, kualitas layanan
dan frekuensi interaksi antara pegawai
lembaga zakat dan pengusaha (pembayar
zakat) terhadap perilaku kepatuhan zakat
pendapatan usaha. Hasil yang diperoleh dari
analisis regresi berganda yang dilakukan
mengkonfirmasi adanya pengaruh
pengetahuan, efikasi diri dan frekuensi
interaksi terhadap perilaku kepatuhan zakat.
dari literatur yang bertumpu pada
pengetahuan tentang zakat bisnis adalah
suatu keharusan untuk membayar zakat.
Diharapkan semakin tinggi pengetahuan
wirausahawan tentang zakat maka
kecenderungan mereka untuk membayar
zakat semakin tinggi. Akan tetapi, terlepas
dari fakta bahwa hasil regresi berganda pada
pengujian hipotesis tersebut mendukung,
namun juga dibuktikan dari statistik
deskriptif bahwa pengetahuan pengusaha
tentang zakat masih rendah, khususnya pada
penilaian zakat.

Hasil self-efficacy pemilik usaha juga


menunjukkan dampak substansial terhadap
kepatuhan zakat usaha. Pengusaha yang
memiliki kepercayaan diri tinggi memiliki
kecenderungan untuk membayar zakat
dibandingkan dengan pengusaha yang
memiliki kepercayaan diri rendah.

bahwa frekuensi interaksi antara pengusaha


dan pengelola zakat (amil), juga merupakan
faktor penting dalam mempengaruhi perilaku
kepatuhan berbisnis zakat.

46. (Mukhibad et al., 2019)


Determinants of the intention of muzakki to pay professional zakat.
Tujuan untuk mengeksplorasi pengaruh reputasi,
transparansi, akuntabilitas Lembaga Amil
Zakat (LAZ), religiusitas muzakki, dan
kepercayaan muzakki pada LAZ terhadap
besaran keinginan muzakki untuk membayar
zakat penghasilan melalui LAZ. Selain itu,
penelitian ini juga bermaksud untuk secara
empiris melakukan investigasi terhadap faktor-
faktor yang mempengaruhi reputasi LAZ dan
kepercayaan muzakki terhadap LAZ.
Teori
Metode populasi dalam penelitian ini adalah para
pegawai negeri sipil di Kabupaten Pati, Jawa
Tengah, yang sudah sampai nishab zakat.
Sampel untuk penelitian berjumlah 73 orang
yang ditentukan dengan metode insidental
sampling. Data lapangan kemudian dianalisis
dengan Structural Equation Model dengan
WarpPLS tool.
Hasil bahwa secara empiris reputasi LAZ secara
positif dipengaruhi oleh transparansi dan
akuntabilitas LAZ itu sendiri. Sedangkan
kepercayaan muzakki terhadap LAZ
dipengaruhi oleh reputasi LAZ dan religiusitas
muzakki. Selanjutnya, besaran keinginan
muzakki untuk membayar zakat dipengaruhi
oleh reputasi, transparansi LAZ, religiusitas
muzakki, dan kepercayaan muzakki terhadap
LAZ. Potensi zakat bisa dimaksimalkan
dengan meningkatkan kinerja LAZ (reputasi,
transparansi), dan religiusitas muzakki.
47. (Saad & Haniffa, 2014)
Determinants of zakah (Islamic tax) compliance behavior
Indikator Sumber
Fenomena Meskipun potongan pajak telah diberikan untuk pembayaran zakat
dan prosedur pemungutannya diperbaiki, namun jumlah
pembayaran dan pemungutan zakat masih relatif rendah. bahwa
total penghimpunan zakat dari pendapatan usaha relatif kecil
dibandingkan dengan total penghimpunan zakat pendapatan
pribadi. Oleh karena itu, studi tentang perilaku kepatuhan bisnis
zakat dapat memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi komitmen pembayar zakat terhadap peraturan
negara.
Tujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
kepatuhan zakat bisnis.
Novelty  mempersempit kesenjangan dalam literatur TRA dan perilaku
kepatuhan zakat dengan mengembangkan ukuran sikap dan
norma subyektif di bidang zakat, dengan menggunakan
prosedur perolehan keyakinan seperti yang dikemukakan
olehAjzen dan Fishbein (1980).
 studi yang berfokus pada perilaku kepatuhan zakat masih
kurang.
 mengkaji hubungan antara niat pengusaha Muslim untuk
mematuhi perilaku kepatuhan yang sebenarnya.
Teori Teori reasoned action (TRA)
Populasi
Metodologi 3.1 Pengembangan instrumen penelitian.
akan melihat perilaku (tindakan) pengusaha (sasaran) terhadap
pembayaran zakat usaha kepada lembaga zakat (konteks) dalam
kurun waktu (waktu) tertentu..

mengadopsi prosedur perolehan keyakinan yang ditetapkan oleh


Ajzen dan Fishbein (1980) untuk mengidentifikasi keyakinan yang
menonjol tentang sikap dan keyakinan normatif di kalangan
pengusaha Muslim sehubungan dengan perilaku kepatuhan zakat
bisnis. Prosedur ini meliputi penyebaran 150 kuesioner.
Kuesioner dibagikan secara manual ke 50 perusahaan dan
kemitraan Muslim di sebuah distrik di salah satu negara bagian di
Malaysia, dan melalui email ke 100 usaha kecil dan menengah
yang terdaftar di Kementerian Pengusaha dan Pengembangan
Koperasi di negara bagian tersebut. Pengambilan sampel pengusaha
dipilih dengan metode convenience sampling berdasarkan daftar
nama pengusaha yang diberikan oleh DPRD. Dalam sebulan, lebih
dari 30 (20 persen) tanggapan diterima. Pernyataan ini disusun
berdasarkan frekuensi jawaban yang diterima yang diberikan oleh
responden. dengan memilih keyakinan dengan frekuensi jawaban
lebih dari 20 persen.

dari 30 pelaku usaha tentang perilaku kepatuhan zakat. Hasilnya


menunjukkan bahwa kepercayaan perilaku dapat diklasifikasikan
menjadi enam kategori:
(1) pemurnian kekayaan atau aset;
(2) pembayaran zakat merupakan tindakan yang tepat;
(3) pembayaran zakat adalah tanggung jawab agama;

Pada tahap kedua pengembangan instrumen, item terpilih tentang


sikap dan keyakinan normatif (pada tahap pertama) dimasukkan ke
dalam kuesioner untuk mengukur sikap dan norma subjektif. Sikap
diwakili oleh enam item, sedangkan norma subjektif diwakili oleh
sembilan item (tiga kelompok referensi tiga pernyataan umpan
balik). Item untuk mengukur niat dan perilaku telah dimodifikasi
dari penelitian sebelumnya.Sebanyak lima item niat diambil dari
Zainol dkk. (2009), sedangkan item perilaku keempat didasarkan
pada yang ditetapkan oleh Ajzen dan Fishbein (1980). Semua
pertanyaan untuk mengukur semua variabel dalam penelitian ini
didasarkan pada skala Likert lima poin dengan skor satu poin
diberikan untuk jawaban pernyataan "sangat tidak setuju", dan
hingga "sangat setuju" untuk skor total lima poin. Misalnya, skor
tertinggi dan terendah untuk sikap yang memiliki enam item adalah
30 poin (enam item lima poin) dan enam poin (enam item satu
poin), masing-masing. Skor tertinggi menunjukkan sikap sangat
positif terhadap pembayaran zakat, sedangkan skor terendah
mencerminkan sikap yang sangat negatif terhadap perilaku
tersebut.

3.2 Pengambilan Sampel.


Negara bagian ini dipilih karena merupakan negara bagian pertama
yang memiliki hukum zakat. ukuran sampel yang dibutuhkan untuk
suatu penelitian adalah 380, tetapi ukuran 700 dipilih untuk
mengatasi kemungkinan tidak diterimanya kuesioner yang lengkap
dari responden. karakteristik sampel harus lebih dari 30 sampel
tetapi kurang dari
500 sampel untuk sebagian besar penelitian. Setelah ukuran sampel
ditentukan, prosedur pengambilan sampel acak sederhana
menggunakan Paket Statistik untuk Ilmu Sosial (SPSS) versi 15.0
digunakan untuk memilih sampel dari daftar nama. Kuesioner
dikirim ke alamat responden yang dipilih melalui pos.

3.3 Metode analisis data


3.3.1 Profil sampel. Sebanyak 279 dari 700 kuesioner
dikembalikan, Tingkat respons 40 persen. Namun, hanya 227
kuesioner yang dapat digunakan untuk keperluan analisis.

3.3.2 Reliabilitas dan validitas.Secara keseluruhan reliabilitas dan


validitas masing-masing faktor memuaskan.

3.3.3 Analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda


digunakan untuk menganalisis dua model dalam penelitian ini:
(1) model pertama terkait niat perilaku membayar zakat atas
pendapatan usaha;
dan
(2) model kedua terkait dengan perilaku kepatuhan zakat bisnis.

Untuk model pertama, niat diperlakukan sebagai variabel


dependen, sedangkan dua faktor lainnya (sikap dan norma
subyektif) diperlakukan sebagai variabel independen.
Model kedua, perilaku kepatuhan zakat sebagai variabel dependen
dan variabel independen adalah niat.
Sampel
Hasil Menunjukkan niat untuk menjadi prediktor yang signifikan untuk
perilaku kepatuhan zakat. Niat selanjutnya ditemukan dipengaruhi
oleh sikap dan norma subyektif, dan itu memediasi hubungan
antara kedua faktor dengan perilaku kepatuhan zakat bisnis.

menegaskan bahwa TRA merupakan teori umum yang dapat


diterapkan di berbagai bidang untuk menjelaskan perilaku
kepatuhan. Secara teori, temuan menunjukkan bahwa keyakinan
perilaku dan normatif berbeda dengan penelitian sebelumnya
karena adanya perbedaan lingkungan, perilaku objek dan populasi.
Hal ini menunjukkan bahwa konstruksi sikap dan norma subjektif
tidak dapat digeneralisasikan untuk semua jenis lingkungan, objek,
dan populasi, atau singkatnya, bersifat spesifik konteks.

4.1 Model niat perilaku


Nilai Adjusted R square sebesar 0,39 menunjukkan bahwa 39
persen dari perilaku kepatuhan berzakat bisnis dijelaskan secara
signifikan oleh sikap dan norma subjektif. Untuk sikap,
peningkatan satu unit menyebabkan peningkatan 0,30 unit niat
untuk mematuhi (hal 0,000), sementara peningkatan satu unit
dalam persepsi kelompok referensi meningkatkan niat kepatuhan
0,16 unit (hal 0,001). Hasil ini mendukung H1 dan H2.

4.2 Model bisnis perilaku kepatuhan zakat.


menunjukkan adjusted R square sebesar 0,32, yang berarti bahwa
faktor-faktor tersebut menjelaskan 32 persen perilaku kepatuhan
zakat bisnis. Hubungan positif ini mendukung H3 (signifikan pada
p 0,001).

4.3 Model bisnis mediator perilaku kepatuhan zakat.


dimana intensi berperan sebagai mediator antara sikap dan norma
subjektif.

menegaskan kesesuaian dan penerapan TRA dalam konteks zakat.


Variabel yang disorot dalam TRA, seperti sikap terhadap perilaku,
norma subjektif dan niat, berperan penting dalam menjelaskan
perilaku kepatuhan zakat.
H1. Sikap terhadap zakat mempengaruhi niat pengusaha untuk
membayar bisnis zakat. Terima
H2. Norma subyektif mempengaruhi niat pengusaha untuk
membayar zakat. Terima
H3. Niat pengusaha mempengaruhi perilaku zakat terhadap
kepatuhan pendapatan usaha. Terima
H4. Niat merupakan mediator antara pengaruh sikap dan norma
subjektif terhadap zakat terhadap perilaku kepatuhan pendapatan
usaha.
Keterbatasan dan Ruang lingkup penelitian ini hanya terfokus pada satu negara
saran bagian di Malaysia dan variabel yang digunakan didasarkan pada
TRA.

48. (Syafitri et al., 2021)


Tingkat Religiusitas dan Pendapatan : Analisis Pengaruh Terhadap Keputusan Membayar Zakat,
Infaq dan Shadaqah.
Tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan individu dalam
membayar zakat, infak dan sedekah.
Metodologi menggunakan dua faktor yaitu religiusitas dan
tingkat pendapatan. Responden penelitian ini
adalah masyarakat Jakarta, Bogor, Depok dan
Tangerang, (Jabodetabek) Indonesia.
Pengumpulan data dilakukan berdasarkan hasil
survei dari penyebaran kuesioner kepada 100
responden dan diuji menggunakan analisis
PLS-SEM.
Variabel penelitian meliputi tingkat religiusitas
dan pendapatan, serta faktor keputusan
konsumen dalam ZIS (zakat, infaq, sedekah).

Jenis data akan dikumpulkan dengan


kuesioner,
secara singkat yaitu teknik pengumpulan data
melalui sejumlah pertanyaan tertulis untuk
mendapatkan informasi dari responden
(Drs.Syahrum.M.Pd, 2012) sebagai data
primer, dan data sekunder sebagai pelengkap.
Selanjutnya data yang terkumpul akan
dianalisis dengan SEM PLS untuk mengetahui
hubungan langsung variable exogenous dan
variable endogenus yaitu religiusitas,
pendapatan dan hubungannya terhadap
keputusan mengeluarkan ZIS. PLS adalah alat
statistic untuk menganalisis data empiris dan
memvalidasi instrument yang mengukur
variabel (Abubakar U.Farouk, 2017).
Hasil Hasil uji koefisien jalur menunjukkan nilai T
statistik untuk religiusitas adalah 2,407 yang
berarti religiusitas berpengaruh signifikan
terhadap keputusan membayar ZIS. Sedangkan
statistik T untuk tingkat pendapatan
menunjukkan hasil sebesar 4.715. Berdasarkan
hasil tersebut dapat diketahui bahwa tingkat
pendapatan berpengaruh lebih signifikan
terhadap keputusan membayar ZIS. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa tingkat
pendapatan berpengaruh lebih signifikan
terhadap keputusan membayar ZIS
dibandingkan dengan pengaruh religiusitas.

(Syafitri et al., 2021)


Tingkat Religiusitas dan Pendapatan : Analisis
Pengaruh Terhadap Keputusan Membayar
Zakat, Infaq dan Shadaqah.
Tujuan untuk mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan individu dalam
membayar zakat, infak dan sedekah.
Metodologi menggunakan dua faktor yaitu
religiusitas dan tingkat pendapatan. Responden
penelitian ini adalah masyarakat Jakarta,
Bogor, Depok dan Tangerang, (Jabodetabek)
Indonesia. Pengumpulan data dilakukan
berdasarkan hasil survei dari penyebaran
kuesioner kepada 100 responden dan diuji
menggunakan analisis PLS-SEM.
Variabel penelitian meliputi tingkat religiusitas
dan pendapatan, serta faktor keputusan
konsumen dalam ZIS (zakat, infaq, sedekah).

Jenis data akan dikumpulkan dengan


kuesioner,
secara singkat yaitu teknik pengumpulan data
melalui sejumlah pertanyaan tertulis untuk
mendapatkan informasi dari responden
(Drs.Syahrum.M.Pd, 2012) sebagai data
primer, dan data sekunder sebagai pelengkap.
Selanjutnya data yang terkumpul akan
dianalisis dengan SEM PLS untuk mengetahui
hubungan langsung variable exogenous dan
variable endogenus yaitu religiusitas,
pendapatan dan hubungannya terhadap
keputusan mengeluarkan ZIS. PLS adalah alat
statistic untuk menganalisis data empiris dan
memvalidasi instrument yang mengukur
variabel (Abubakar U.Farouk, 2017).
Hasil Hasil uji koefisien jalur menunjukkan
nilai T statistik untuk religiusitas adalah 2,407
yang berarti religiusitas berpengaruh signifikan
terhadap keputusan membayar ZIS. Sedangkan
statistik T untuk tingkat pendapatan
menunjukkan hasil sebesar 4.715. Berdasarkan
hasil tersebut dapat diketahui bahwa tingkat
pendapatan berpengaruh lebih signifikan
terhadap keputusan membayar ZIS. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa tingkat
pendapatan berpengaruh lebih signifikan
terhadap keputusan membayar ZIS
dibandingkan dengan pengaruh religiusitas.
Tidak ada filenya

(M. Firdaus & Wahid, 2020)


Compliance Behaviour of Business Zakat in Micro Enterprise Firms in Sabak Bernam District of
Selangor.
Tujuan untuk memahami Perilaku kepatuhan zakat
usaha pada perusahaan mikro di Kabupaten
Sabak Bernam
Theory Theory of Planned Behavior diperkenalkan
oleh Ajzen (1991). Empat faktor utama yang
merupakan factor agama, faktor sikap terhadap
perilaku, faktor norma subjektif, dan faktor
persepsi kontrol perilaku
Metodologi Teknik Analisis regresi logistik binominal
diterapkan untuk menguji model perilaku
kepatuhan di zakat bisnis. Sejumlah 105
kuesioner dibagikan kepada pelaku usaha
mikro di sektor jasa di Kabupaten Sabak
Bernam
Hasil bahwa Model penelitian ini sesuai dengan
anjuran teori perilaku terencana. Faktor
persepsi pengendalian perilaku merupakan
faktor yang paling mempengaruhi perilaku
kepatuhan bisnis zakat (β = 2.493) diikuti oleh
faktor agama (β = 1.163) dan kemudian oleh
faktor sikap zakat bisnis (β = 1.054). Faktor
norma subjektif tidak menunjukkan hubungan
yang signifikan dengan Perilaku kepatuhan
usaha zakat pada perusahaan mikro di
Kabupaten Sabak Bernam.
Kesimpulan : Kepatuhan pembayaran zakat
dipengaruhi oleh penegakan hukum dan
penyebaran informasi terkait zakat usaha yang
masih belum dipahami secara komprehensif
oleh masyarakat.
Indicator
Religion
(a) Paying business zakat as it is one of demands in Pillars of
Islam.
(b) Feeling sinful if not performing business zakat.
(c) Paying business a zakat as a religious demand and gaining
reward.
(d) Always get knowledge related to business zakat from zakat
institution.
(e) Believe that payment of zakat can increase blessings in the
business.
Attitude towards zakat
(a) Payment of zakat can contribute money to zakat institution
for asnaf need.
(b) Payment of zakat is recognised as a good ethics among the
Muslim people.
(c) Feeling more responsible as a Muslim when paying
business zakat.
(d) Undertans that payment of business zakat can purify my
properties and income.
(e) Conducting a lawful and sharia-compatible business to
enable to pay business zakat.
Subjective norms
(a) Zakat institution encourages me to pay business zakat.
(b) Zakat institution exhibition of corporate image that encourages me to pay business zakat.
(c) Zakat collection influences me to perform business zakat.
(d) Zakat officials exhibiting helpful and polite attitude make
me perform business zakat.
(e) Fatwa of zakat explains clear rules regarding the obligation
of paying zakat.
(f) Laws regarding zakat influence me to perform business
zakat.
Perceived behavioural control
(a) Ability to perform business zakat.
(b) Own resource to pay business zakat.
(c) Possess knowledge to pay business zakat.
(d) Get choice of facilities to pay business zakat.
(Zaitul et al., 2020)
Pengujian faktor penentu prilaku patuhmembayar zakat harta dari perspektif theory of planned
behavior.
Tujuan untuk mengetahui determinan dari perilaku
kepatuhan zakat ditinjau dari Theory of
Planned Behavior.
H1a: Sikap berpengaruh signifikan terhadap
niat untuk berperilaku. Tolak
H1b atau (H4): Sikap berpengaruh signifikan
terhadap perilaku patuh membayar zakat harta.
Tolak
H2a: Norma subjektif berpengaruh signifikan
terhadap niat untuk berperilaku. Tolak
H2b atau (H5): Norma subjektif berpengaruh
signifikan terhadap perilaku patuh membayar
zakat harta. Terima
H3a: Perceived behavioral control berpengaruh
signifikan terhadap niat untuk berperilaku.
Terima
H3b atau (H6): Perceived behavioral control
berpengaruh signifikan terhadap perilaku patuh
membayar zakat harta. Tolak
H4a atau (H7): Niat untuk berperilaku
berpengaruh signifikan terhadap perilaku patuh
membayar zakat harta. Terima
H4b: Niat untuk berperilaku berperan sebagai
variabel mediasi antara sikap dengan perilaku
patuh membayar zakat harta.
H4c: Niat untuk berperilaku berperan sebagai
variabel mediasi antara norma subyektif
dengan perilaku patuh membayar zakat harta.
H4d: Niat untuk berperilaku berperan sebagai
variabel mediasi antara perceived behavioral
control dengan perilaku patuh mebayar zakat
harta.
Metodologi Sepuluh hipotesis dikembangkan dan diuji
dalam penelitian ini. Sembilan empat
responden mengisi dan mengembalikan
kuesioner. Analisis regresi sederhana,
berganda, dan hierarki diterapkan.

jenis penelitian ini adalah penelitian kausal.


Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil kota
Padang yang membayar zakat di Baznas kota
Padang berjumlah 12.000 orang. dengan
menggunakan rumus Slovin (Husein, 2011)
didapat sampel
sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah Simple
Random Sampling. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer yaitu
data yang dikumpulkan berdasarkan jawaban
kuesioner yang di isi oleh responden.
Responden
dalam penelitian ini adalah PNS Kota Padang.
Pengukuran instrumen menggunakan skala
Likert. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini sebagai berikut; (i) Perilaku
patuh membayar zakat harta (Y) menggunakan
tiga (3) peryataan yang digunakan oleh
Zahidah (Huda et al,2012), (ii) Sikap (X1)
menggunakan tiga belas (13) pernyataan yang
juga digunakan oleh Huda, et al (2012), (iii)
Norma subjektif (X2) memakai tujuh (7)
pernyataan yang digunakan oleh Huda et al
(2012), (iv) Perceived behavioral control (X3)
memakai sembilan (9) pernyataan yang juga
implementasikan oleh Huda, et al (2012), dan
(v) Niat untuk berprilaku (M) menggunakan
empat (4) pernyataan yang juga dipakai oleh
Huda, et al (2012).

Teknik analisis untuk menyelesaikan


permasalahan adalah uji regresi sederhana,
berganda dan bertingkat. Sebelum regresi
dilakukan, uji Instrumen Penelitian
dilaksanakan yang terdiri dari (i) Uji Validasi
dengan metode analisis faktor (KMO), dan (ii)
Uji Reliabilitas dengan menggunakan koefisien
alpha cronbach. Uji asumsi klasik juga di
lakukan sebelum uji regresi di-run; (i) Uji
normalitas dengan mengunakan uji
Kolmogorov-Smirnov, (ii) Uji multikolinieritas
antar variabel prediktor dengan menggunakan
kriteria nilai VIF, dan
(iii) Uji heteroskedastisitas mengunakan uji
Glejser. Uji hipotesis dengan menggunakan uji
koefisien determinasi, uji F dan uji t. Untuk uji
mediasi menggunakan uji Sobel dengan
menggunakan pendekatan Baron dan Kenney
(1986).
Hasil square (R2) sebesar 0,594 (60%).
bahwa tiga hipotesis diterima (i) persepsi
pengendalian perilaku berpengaruh signifikan
terhadap niat membayar zakat, (ii) norma
subjektif memiliki hubungan signifikan dengan
perilaku kepatuhan zakat, dan (iii) niat
membayar zakat juga berpengaruh signifikan
terhadap niat membayar zakat. berpengaruh
signifikan terhadap perilaku kepatuhan zakat.
Praktisnya, pemerintah dapat meningkatkan
perilaku pemenuhan zakat umat dengan
meningkatkan niat seorang muzzaki untuk
membayar zakat melalui pengurangan
hambatan dalam membayar zakat dan
meningkatkan faktor-faktor keberhasilan. Studi
ini secara teoritis berkontribusi pada teori
perilaku terencana secara parsial.
49. (Bulutoding et al., 2020) No scopus
Determinant Factors of Zakat Compliance Behavior of Muzakki: Evidence from Malaysia.
(Bulutoding et al., 2020)
Latar belakang Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penelitian
sebelumnya Bulutoding, L. (2017). [5] yang
mengeksplorasi dan mengidentifikasi
variabel-variabel yang membentuk perilaku
kepatuhan pajak. Studi tersebut juga
merupakan studi eksplorasi untuk menilai
variabel-variabel yang membentuk perilaku
kepatuhan zakat berdasarkan konsep Islam.
Sebagian besar kajian perilaku zakat masih
menggunakan variabel yang didasarkan pada
konsep teori Barat tanpa memasukkan
Akhlaq variabel perilaku zakat sebagai ciri
perilaku dalam Islam.
Research gap Sebagian besar kajian perilaku zakat masih
menggunakan variabel yang didasarkan pada
konsep teori Barat tanpa memasukkan
Akhlaq variabel perilaku zakat sebagai ciri
perilaku dalam Islam.
Tujuan untuk menguji variabel dan faktor penentu
perilaku kepatuhan zakat para muzakki di
Malaysia. menguji variabel-variabel yang
membentuk kepatuhan zakat sebagaimana
yang diyakini dalam konsep Islam.
Rumusan masalah (1) Berapa variabel yang dapat
menggambarkan perilaku kepatuhan zakat?
(2) Apakah variabel yang diajukan dalam
penelitian ini membentuk setiap faktor
menurut kelompoknya? (3) Berapa banyak
faktor yang terbentuk dalam rotasi varimax?
Metodologi penelitian. penelitian eksploratif dengan menggunakan
Snowball sampling. menguji 24 variabel
untuk mengetahui berapa banyak variabel
yang dapat direspon oleh Muzakki di
Malaysia, serta kelompok faktor yang
terbentuk dalam perilaku kepatuhan zakat
Muzakki di Malaysia. Sampel penelitian
adalah Muzakki di Malaysia sebanyak 285
responden dengan menggunakan skala 1-7
poin. Analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis faktor dengan
rotasi varimax. Sebelum memeriksa rotasi
varimax, nilai data uji harus memenuhi
Kaisar Meyer Olkin (uji KMO Barlett> 0,50
dengan tingkat signifikan harus 0,05. Batas
faktor nilai loading untuk setiap variabel
harus> 0,50 [10].
Hasil penelitian Dari 24 variabel yang diuji dengan rotasi
varimax dalam penelitian ini, terdapat 20
variabel yang dapat menjadi faktor
determinan perilaku kepatuhan zakat seperti
terlihat pada tabel IV. Empat variabel
dieliminasi berdasarkan analisis data. 20
variabel tersebut merupakan lima kelompok
faktor yang menentukan perilaku kepatuhan
zakat. Lima kelompok faktor yang terbentuk
adalah:
1. Kelompok Keimanan yang terdiri dari
Motivasi Syariah dan Ihsan. Kelompok
faktor ini disebut Akhlaq Kelompok
Perilaku Zakat dan termasuk dalam 3rd
faktor. Variabel-variabel tersebut adalah:
a. Keyakinan logis bahwa zakat dapat
membersihkan jiwa keserakahan akan
kekayaan. b. Keyakinan bahwa kepatuhan
zakat adalah perintah Allah. c. Keyakinan
bahwa zakat adalah empati bagi manusia.
d. Memahami ketentuan zakat yang harus
dibayarkan. e. Ikuti norma membayar
zakat. f. Percayalah bahwa Allah
mengetahui motivasi zakat. g. Percayalah
bahwa Allah mengetahui semua perilaku
zakat.
2. Kelompok Pengendalian Perilaku Zakat
yang mampu membentuk perilaku
pemenuhan zakat Muzakki di Malaysia
berada pada urutan keempat. Variabelnya
adalah: a. Adanya amil membuat saya
lebih mudah membayar zakat b.
Akuntabilitas amil mendorong saya untuk
membayar zakat c. Sistem zakat online
memudahkan saya untuk membayar zakat
d. Transparansi pengelolaan zakat
mendorong saya untuk melaporkan zakat
e. Klaim pembayaran zakat sebagai
pengurang pajak mendorong saya sebagai
pembayar zakat.
3. Kelompok Perilaku Kepatuhan Zakat
memberikan gambaran umum tentang
perilaku kepatuhan zakat Muzakki di
Malaysia. Kelompok pemenuhan zakat
adalah faktor pertama. Variabelnya
adalah sebagai berikut: a. Menghitung
zakat sesuai aturan b. Melaporkan zakat
pada saat jatuh tempo c. Membayar zakat
pada saat jatuh tempo.
4. Kepatuhan Zakat Grup niyyah berada di
faktor kedua. Variabel dalam grup
tersebut adalah sebagai berikut: Sebuah.
Niyyah menghitung zakat dengan benar
b. Niyyah melaporkan zakat dengan jujur
c. Niyyah membayar zakat dengan jujur.
5. Kelompok Faktor Sosial berada di urutan
ke-5 pada tabel di atas. Variabelnya
adalah: a. Saran mitra membuat saya
sadar akan kewajiban zakat b. Nasehat
teman membuat saya sadar akan
kewajiban zakat.
Saran memasukkan variabel Fatwa MUI ke dalam
penelitian. Sebaiknya MUI menentukan
besaran penghasilan kena pajak agar dapat
digunakan sebagai pengendalian perilaku
zakat.

50. (Bin-Nashwan et al., 2019) Scopus


Do enforcement, Religiosity and Peer Influence Zakah Compliance behavior ?
Tujuan untuk penelitian tentang perilaku kepatuhan
zakat yang sebenarnya untuk memberikan
pemahaman yang mendalam tentang faktor
penentu ekonomi dan perilaku (yaitu,
penegakan hukum, religiusitas Islam dan
pengaruh teman sebaya) yang mempengaruhi
perilaku kepatuhan pembayar zakat di
Yaman. untuk menyelidiki secara mendalam
faktor-faktor penentu perilaku kepatuhan
pembayar zakat terhadap hukum dan
instruksi zakat.
Research gap masih minimnya penelitian sebelumnya yang
telah meneliti secara empiris kepatuhan Zakat
di negara Muslim Timur Tengah, khususnya
Yaman.
Hipotesis H1. Penegakan hukum berpengaruh positif
terhadap kepatuhan bisnis zakat. Ditolak
H2. Religiusitas Islam berpengaruh positif
terhadap kepatuhan usaha Zakat. Di dukung
H3. Pengaruh teman sebaya berpengaruh
negatif terhadap kepatuhan usaha zakat. Di
dukung
Metode Penelitian Metode Penelitian
Studi ini berfokus pada persepsi pembayar
zakat terhadap kepatuhan terhadap hukum
zakat yang diberikan oleh otoritas resmi.
Data penelitian dikumpulkan melalui
kuesioner yang dibagikan sendiri kepada
peserta. Secara khusus, kuesioner penelitian
ini dibagikan kepada pemilik bisnis di
Yaman, terdiri dari bisnis yang memenuhi
syarat untuk membayar Zakat bisnis dan
yang memiliki perusahaan yang terdaftar di
Federasi Kamar Dagang dan Industri Yaman
(FYCCI) (2016). populasi penelitian ini
terdiri dari 56.326 bisnis yang beroperasi di
negara tersebut. Mengacu pada tabel sampel
Krejcie dan Morgan (1970), ukuran sampel
yang sesuai dari penelitian ini adalah 382.
Ukuran sampel ditingkatkan menjadi 500
untuk menjaga tingkat non-respon potensial
(Israel, 2009). Jadi, total 287 tanggapan
diambil dengan tingkat tanggapan 57%.
Namun, 13 kuesioner ditemukan bermasalah
dan dibuang, meninggalkan 274 kuesioner
yang dapat digunakan untuk analisis lebih
lanjut. Tingkat respon ini dianggap cukup
untuk analisis survei, karena memenuhi
aturan umum Sekaran (2003).
3.1 Instrumen Pengukuran.
terdiri dari 19 item pengukuran. empat item
pengukuran diadaptasi dari Saad dan Haniffa
(2014) untuk mengukur perilaku kepatuhan
terhadap hukum zakat, penegakan hukum
(empat item) dari Idris (2002), religiusitas
Islam (enam item) dari Alam et al. (2012)
dan pengaruh teman sebaya (lima item) dari
Bobek et al. (2013). Responden diminta
untuk menunjukkan persetujuan atau
ketidaksetujuan mereka dengan beberapa
pernyataan pada skala Likert lima poin (dari
sangat tidak setuju “1” hingga sangat setuju
“5”).
3.2 Teknik Analisis Data
memilih PLS-SEM sebagai alat analisis
karena tujuan penelitian ini adalah untuk
memprediksi hubungan antara beberapa
konstruk laten (Hair et al., 2017).
Hasil 4.1 Model Pengukuran, bertujuan untuk
menetapkan validitas dan reliabilitas item
konstruk.
4.1.1 Keandalan Item Individu, Tujuan utama
dari reliabilitas item individu adalah untuk
menilai sejauh mana item atau set item
konsisten dengan apa yang seharusnya diukur
(Urbach & Ahlemann, 2010). dari hasil
algoritma PLS didapatkan bahwa salah satu
item Religiusitas Islam (IR5) dimuat sangat
buruk.
4.1.2 Keandalan Konsistensi Internal,
diartikan sebagai sejauh mana semua
indikator pada skala tertentu mengukur
variabel yang serupa. semua variabel laten
yang diteliti telah memenuhi dan melampaui
ambang batas reliabilitas yang dapat
diterima.
4.1.3 Validitas Konvergen, sejauh mana satu
set item dapat mengukur variabel laten yang
sama dalam kesepakatan. dari penelitian ini
telah melebihi nilai cut-off yang disarankan
sebesar 0,50, yang menunjukkan validitas
konvergen yang memuaskan.
4.1.4 Validitas Diskriminan,sejauh mana
indikator membedakan seluruh konstruk.
Dengan kata lain, ini menyiratkan bahwa
sejauh mana konstruksi yang diteliti benar-
benar berbeda satu sama lain. , menunjukkan
bahwa validitas diskriminan model telah
tercapai.
4.2 Model Struktural,untuk menguji
pengaruh atau pengaruh variabel eksogen
terhadap variabel endogen. secara kolektif
(R2)menjelaskan 35% artinya dianggap
sedang dan dapat diterima dari varians dalam
pemenuhan zakat bisnis.

penelitian ini berusaha untuk menyelidiki


secara mendalam faktor-faktor penentu
perilaku kepatuhan pembayar zakat terhadap
hukum dan instruksi zakat.
1. Pertama, penegakan hukum yang
dirasakan tidak mempengaruhi
keputusan pembayar zakat untuk
mematuhi aturan zakat.
2. Kedua, bahwa perilaku kepatuhan bisnis
pembayar zakat dipengaruhi secara
positif oleh religiusitas Islam. Artinya,
pembayar zakat dengan keyakinan
agama yang tinggi diperlihatkan
berperilaku patuh dalam membayar
zakat dibandingkan dengan mereka yang
keyakinan agama rendah.
3. Ketiga, bahwa hubungan teman sebaya
dengan kepatuhan usaha Zakat
Pembayar Zakat adalah negatif
signifikan.

Keterangan variabel independen (penegakan hukum,


religiusitas Islam dan pengaruh teman
sebaya) dan variabel dependen kepatuhan
zakat bisnis.
Kepatuhan Zakat Bisnis (BZC)
Penegakan hukum (LEn)
Religiusitas Islam (IR)
Pengaruh teman sebaya (PI)
51. (Iskandar et al., 2019) Sinta 4.
Peran Informasi Akuntansi dalam Penentuan Keputusan Pembayaran Zakat Muzzaki.
Tujuan untuk menguji perilaku (kepatuhan, sikap dan
norma) terhadap keputusan membayar zakat
dan untuk mengetahui apakah informasi
akuntansi yang memediasi hubungan antara
perilaku terhadap keptusan membayar zakat.
H1:Norma subjektif berpengaruh terhadap
keputusan membayar zakat muzakki. Tidak
H2:Kepatuhan berpengaruh terhadap
keputusan membayar zakat muzakki. terima
H3:Sikap berpengaruh terhadap keputusan
membayar zakat muzakki. terima
H4:Informasi Akuntansi berpengaruh
terhadap keputusan membayar zakat
muzakki. terima
H5:Norma subjektif berpengaruh terhadap
keputusan membayar zakat muzakki
dimediasi oleh Informasi Akuntansi. Tidak
H6:Kepatuhan berpengaruh terhadap
keputusan membayar zakat muzakki
dimediasi oleh Informasi Akuntansi. Tidak
H7:Sikap berpengaruh terhadap keputusan
membayar zakat muzakki dimediasi oleh
Informasi Akuntansi. Terima

1. Norma subjektif dan kepatuhan tidak


berpengaruh, sebaliknya sikap berpengaruh
positif dan signifikan terhadap persepsi
informasi akuntansi zakat.
2. Norma subjektif tidak berpengaruh
terhadap Keputusan muzakki untuk
membayar zakat di baitu mal aceh.
Sebaliknya kepatuhan dan sikap perengaruh
positif dan signifikan.
3. Persepsi informasi akuntansi perpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan
muzaki untuk membayar zakat melalui Baitul
Mal.
4. Informasi akuntansi hanya memediasi
pengaruh sikap terhadap keputusan muzakki
untuk membayar zakat tetapi tidak
memediasi norma subjektif dan kepatuhan
muzakku untuk membayar zakat.
Metodologi Variabel Penelitian.
yaitu variabel dependen, variabel independen
dan variable mediator. Variabel endogen
yang digunakan dalam adalah keputusan
membayar zakat, variabel exogen berupa
perilaku norma subjektif, kepatuhan, dan
sikap sedangkan variabel mediatornya adalah
informasi akuntansi.

Penentuan Sampel.
para muzakki individu di Provinsi Aceh
dengan perwakilan dari Baitul Mal, BAZIS
dan LPZ. Sedangkan metode pengambilan
sampel menggunakan Non-probability
sampling dengan jenis Purposive Sampling.
Sampel dipilih berdasarkan kriteria sering
menerima informasi tentang informasi
akuntansi zakat, sudah pernah membayar
zakat di Baitul Mal di seluruh Aceh atau
keterwakilan yang berjumlah 100 muzakki
yang sudah bekeluarga.

Metode Analisis.
menggunakan skala penilaian 1-5. Sedangkan
pengujian hipotesis dilakukan melalui
analisis jalur menggunakan 2 model
penelitian untuk meneliti pengaruh prilaku,
informasi terhadap keputusan membayaran
zakat muzakki.
hasil bahwa sikap Muzakki berpengaruh positif
dan signifikan terhadap persepsi informasi
akuntansi zakat. Persepsi informasi akuntansi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan muzaki untuk membayar zakat
melalui Baitul Mal. Informasi akuntansi
hanya memediasi pengaruh sikap terhadap
keputusan muzakki untuk membayar zakat
tetapi tidak memediasi norma subjektif dan
kepatuhan muzakku untuk membayar zakat.
Penelitian merekomendasi pentingnya
informasi akuntansi untuk meningkatan
keputusan muzakki dalam membayar zakat di
Baitul Mal Aceh.

Analisis Jalur 1 yaitu:


X1 tidak berpengaruh terhadap informasi
Akutansi (Y)
X2 tidak berpengaruh terhadap informasi
Akutansi (Y)
(X3) berpengaruh terhadap informasi
Akutansi (Y)

bahwa R-Square Model 1, konstribusi X1,


X2 dan X3 terhadap Y adalah sebesar 8.7 %
sedangkan sisanya 91.3% dipengaruhi oleh
variabel lain di luar model penelitian.

Analisis Jalur 2 yaitu:


norma subjektif (X1) tidak berpengaruh
terhadap keputusan membayar zakat (Z).
kepatuhan (X2) berpengaruh terhadap
variable Keputusan membayar zakat (Z).
sikap (X3)tidak berpengaruh terhadap
keputusan membayar zakat.
variable informasi akutansi berpengaruh
terhadap variable keputusan membayar zakat
(Z).

R-Square Model 2 yaitu:


konstribusi norma subjektif, kepatuhan dan
sikap dan Informasi Akuntansi terhadap
keputusan membayar zakat adalah sebesar
35.1 % dan sisanya 64.9% dipengaruhi oleh
variabel lain di luar model penelitian.

52. (Haji-Othman & Nayan, 2019)


The Influence of Perception Towards Promotion and Self-Efficacy on Intention and Compliance
Behavior of Income Zakat in Kedah, Malaysia.
Tujuan untuk menguji pengaruh persepsi terhadap
kewajiban hukum dan etika terhadap perilaku
kepatuhan pendapatan zakat untuk lebih
memahami faktor-faktor penentu pendapatan
zakat.

Hasil bahwa persepsi terhadap kewajiban etis


memiliki hubungan yang signifikan terhadap
niat mematuhi pembayaran zakat. Namun,
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
persepsi terhadap kewajiban hukum dan niat
untuk mematuhi pembayaran zakat. Penelitian
ini mampu memberikan bukti empiris yang
sejalan dengan temuan penelitian sebelumnya
serta temuan baru yang memperluas batasan
pengetahuan di bidang perilaku kepatuhan
berzakat. Kontribusi penting dari penelitian ini
adalah bahwa faktor-faktor yang diidentifikasi
sebagai determinan yang signifikan dari
perilaku kepatuhan pendapatan zakat seperti
persepsi terhadap kewajiban hukum dan etika
dapat bermanfaat sebagai pedoman bagi
otoritas dan pembuat kebijakan terkait untuk
merumuskan strategi yang tepat untuk
meningkatkan penghimpunan zakat di masa
depan.

(Pratiwi, 2018) Scopus


Factors influencing muslims compliance behavior in paying zakah of income: a case study in
jayapura (a non-muslim region in indonesia).
Tujuan untuk menguji faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku kepatuhan umat
Islam dalam membayar zakat penghasilan di
Kota Jayapura, Ibu Kota Provinsi Papua,
Rumusan masalah (1) Apakah sikap berpengaruh positif dan
signifikan terhadap niat muslim Jayapura
dalam membayar zakat penghasilan; (2)
Apakah norma subjektif berpengaruh positif
dan signifikan terhadap niat muslim Jayapura
dalam membayar zakat penghasilan?;
(3)Apakah persepsi kontrol perilaku
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
niat muslim Jayapura dalam membayar zakat
pendapatan; (4) Apakah persepsi
pengendalian perilaku berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Zakat Muslim
Jayapura terhadap perilaku kepatuhan
pendapatan ?; (5) Apakah niat Muslim
Jayapura berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Zakat Muslim Jayapura terhadap
perilaku kepatuhan berpenghasilan?
Research gap kajian tentang perilaku masyarakat Jayapura
dengan menggunakan teori perilaku
terencana khususnya perilaku dalam
membayar Zakat belum pernah dilakukan
sebelumnya.
terdapat gap yang tinggi antara potensi
pendanaan Zakat dan Zakat dimana
realisasinya pada tahun 2015 hanya sekitar
1,3% dari potensinya.
Teori Theory of Planned Behavior
Hipotesis (1) Sikap berpengaruh positif dan signifikan
terhadap niat muslim Jayapura dalam
membayar zakat penghasilan; Ditolak
(2) Norma subyektif berpengaruh positif dan
signifikan terhadap niat umat Islam Jayapura
dalam membayar zakat penghasilan; Diterima
(3) Persepsi kontrol perilaku berpengaruh
positif dan signifikan terhadap niat muslim
Jayapura dalam membayar zakat
penghasilan; Diterima
(4) Persepsi kontrol perilaku berpengaruh
positif dan signifikan terhadap perilaku
kepatuhan Muslim Jayapura dalam
membayar Zakat atas penghasilan; Diterima
(5) Niat berpengaruh positif dan signifikan
terhadap perilaku kepatuhan Muslim
Jayapura dalam membayar Zakat atas
penghasilan. Diterima
Metodologi Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah warga Muslim di Jayapura yang
pernah bekerja dan pernah membayar zakat
penghasilan. Sedangkan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 52
responden yang dipilih dengan menggunakan
metode non probability sampling. Menurut
Tabachink dan Fidell (1998), ukuran sampel
yang dibutuhkan dalam suatu penelitian
adalah antara 10-25 kali jumlah variabel
independen. Sedangkan menurut Roscoe
(1975), ukuran sampel yang layak dalam
suatu penelitian adalah 30 - 500 sampel
(Ferdinand, 2005). Dalam penelitian ini data
yang digunakan adalah data primer yang
diperoleh dengan menggunakan kuesioner.
Sedangkan skala likert digunakan untuk
mengukur jawaban dari setiap pernyataan
dalam kuesioner. Selanjutnya instrumen ini
diuji dengan uji validitas dan reliabilitas.Data
yang telah terkumpul dianalisis dengan
analisis regresi linier berganda. Uji asumsi
klasik harus dilakukan untuk mendeteksi
masalah multikolinearitas dan autokorelasi
sebelum melakukan regresi. Selanjutnya
setelah memenuhi kriteia asumsi klasik,
maka hasil regresi dianalisis dengan uji t, uji
F dan koefisien determinasi.
Hasil Variabel independen model 1 terdiri dari
sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol
perilaku, sedangkan variabel dependennya
adalah niat umat Islam untuk membayar
zakat atas penghasilan. Pada model 2,
variabel bebasnya adalah niat umat Islam
dalam membayar zakat penghasilan dan
persepsi pengendalian perilaku, sedangkan
variabel terikatnya adalah perilaku kepatuhan
umat Islam dalam membayar zakat
penghasilan. Hasil regresi pada model 1
menunjukkan bahwa norma subjektif dan
persepsi kontrol perilaku berpengaruh
signifikan terhadap niat umat Islam dalam
membayar zakat penghasilan. Sedangkan
sikap tidak berpengaruh signifikan terhadap
niat umat Islam dalam membayar zakat
penghasilan. model 2 menunjukkan bahwa
baik variabel niat Muslim membayar Zakat
atas pendapatan dan persepsi kontrol perilaku
berpengaruh signifikan terhadap perilaku
kepatuhan Muslim dalam membayar Zakat
atas pendapatan.

R2 Nilai model 1 menunjukkan bahwa tiga


variabel independen yaitu sikap, norma
subjektif, dan persepsi kontrol perilaku dapat
menjelaskan varian niat umat Islam dalam
membayar zakat penghasilan sebesar 68,7%,
Sedangkan hasil uji parsial dengan
menggunakan uji t menunjukkan bahwa
sikap tidak berpengaruh signifikan terhadap
niat umat Islam dalam membayar zakat
penghasilan.
Sedangkan R2 nilai model persamaan 2
adalah 0,776. Hal ini menunjukkan bahwa
dua variabel independen yaitu niat umat
Islam membayar zakat atas penghasilan dan
persepsi pengendalian perilaku dapat
menjelaskan variabilitas perilaku kepatuhan
masyarakat 77,6%, Sementara itu, hasil uji
parsial menunjukkan bahwa niat umat Islam
dalam membayar zakat penghasilan dan
persepsi kontrol perilaku berpengaruh
terhadap perilaku kepatuhan umat Islam.
keterbatasan dalam penelitian ini, seperti jumlah responden dan variabel yang
dianalisis.

53. (Abashah, Aidanazima et al., 2018) Scopus


The Impact of Attitude and Subjective Norms towards Zakat Compliance Behavior in Malaysia
Indikator Sumber (Abashah, Aidanazima et al., 2018)
Latar belakang Masyarakat masih belum sadar dan bingung tentang pokok bahasan
kewajiban zakat. masyarakat tidak mengetahui pembayaran zakat karena
tidak adanya aspek legal zakat
Tujuan mengapa masyarakat muslim enggan membayar zakat ?
Sikap dan norma subjektif zakat memiliki hubungan yang signifikan
dengan perilaku kepatuhan zakat.
Teori Theory of Reasoned Action, Martin Fishbein dan Icek Ajzen,
menjelaskan bahwa sikap dan norma subjektif sangat menentukan
keyakinan personel.
Metodologi 3.1. Teknik Populasi dan Sampel
Pegawai muslim sebagai populasinya sebanyak 26.398 orang. Unit analisis
dari studi ini kemungkinan adalah individu Muslim. Ada 200 pegawai
pemerintah di sektor pemerintahan terpilih di Semenanjung Malaysia yang
dipilih secara acak dalam penelitian ini.
3.2. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menerapkan metode kuantitatif dan memerlukan
pengumpulan data melalui kuesioner survei dengan menggunakan skala 5
likert.
3.3. Metode Analisis Data
Analisis dari penelitian terbaru ini dilanjutkan dengan menggunakan
software Microsoft Excel dan SPSS. Analisis reliabilitas, analisis korelasi
dan analisis regresi berganda.
3.4. Kuesioner
Kuesioner terdiri dari tiga pertanyaan untuk mengukur sikap, sembilan
pertanyaan untuk mengukur norma subjektif dan lima pertanyaan untuk
mengukur Perilaku Kepatuhan Zakat. Semua dilakukan dengan
menggunakan 5 Skala Likert yaitu 1 Sangat Tidak Setuju dan 5 Sangat
Setuju.
Hasil 4. Hasil dan Temuan
4.1. Analisis Reliabilitas.
4.2. Analisis korelasi.
4.3. Analisis Regresi Berganda, untuk mengembangkan dan menguji
hipotesis dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa R
square adalah 0,705 yaitu 70,5 persen.
 H1: Sikap berhubungan signifikan dengan perilaku mematuhi
zakat. Hasilnya didukung
 H2: Norma subyektif berhubungan signifikan dalam perilaku
pemenuhan zakat. Hasilnya ditolak
5) menunjukkan bahwa sikap dan norma subyektif memiliki
keterandalan yang sangat baik terhadap zakat tingkah laku.
6) bahwa norma subjektif memiliki hubungan sedang terhadap Perilaku
kepatuhan zakat.
7) untuk sikap dan nilai menunjukkan bahwa sikap mempunyai
hubungan yang signifikan terhadap perilaku kepatuhan zakat.
8) menunjukkan sikap berpengaruh signifikan terhadap perilaku
kepatuhan zakat.
54. (Noor & Saad, 2016) Scopus
The Mediating Effect of Trust on the Relationship between Attitude and Perceived
Service Quality towards Compliance Behavior of Zakah.
International Journal of Economics and Financial Issues.
Keywords: Attitude, Perceived Service Quality, Trust, Zakah Compliance Behaviour.
Tujuan untuk mengusulkan model penelitian dalam
menguji pengaruh sikap dan persepsi kualitas
layanan terhadap perilaku kepatuhan zakat,
dengan mempertimbangkan kepercayaan
sebagai mediator hubungan tersebut.
Variabel Sikap, kualitas layanan, Trust
Teori (Fishbein dan Ajzen, 1975), Theory of Planned
Behavior
Hpotesis H1: Sikap memiliki hubungan positif yang
signifikan dengan perilaku kepatuhan zakat.
H2: Persepsi kualitas layanan memiliki
hubungan positif yang signifikan dengan
perilaku kepatuhan zakat.
H3: Kepercayaan memediasi hubungan
antara sikap dan perilaku kepatuhan zakat.
H4: Kepercayaan memediasi hubungan
antara persepsi kualitas layanan dan perilaku
kepatuhan zakat.
55. (Azman & Bidin, 2015) No Scopus
Factors Influencing Zakat Compliance Behavior on Saving
(Azman & Bidin, 2015) No Scopus
Tujuan untuk mengetahui variabel-variabel yang
mempengaruhi individu dalam membayar
zakat terhadap tabungan yaitu hubungan
antara variabel sikap, kelompok acuan,
religiusitas dan persepsi kredibilitas
perusahaan dengan perilaku kepatuhan zakat
terhadap menabung.
untuk mengetahui faktor-faktor yang
memotivasi dan mempengaruhi seorang
individu muslim dalam membayar zakat
tabungan. Penelitian ini akan menyelidiki
hubungan antara sikap, kelompok acuan,
religiusitas dan persepsi kredibilitas
perusahaan dengan perilaku kepatuhan zakat
terhadap menabung.
penelitian ini akan menyelidiki lebih lanjut
tentang perilaku kepatuhan zakat menabung
pada karyawan yang bekerja di Universiti
Utara Malaysia.
Research gap Di antara jenis zakat kekayaan tersebut,
penelitian empiris sebelumnya hanya fokus
pada zakat pendapatan lapangan kerja dan
zakat bisnis. Ada beberapa studi terbatas
yang menganggap zakat untuk menabung.
Banyak inisiatif yang telah diberikan oleh
lembaga zakat untuk mendorong para
pembayar zakat dalam membayar zakat
seperti pembayaran melalui online banking,
kantor pos, loket bergerak, messaging dan
lain sebagainya. Namun studi sebelumnya
menunjukkan bahwa penghimpunan zakat
masih kurang memuaskan. Ini karena
perilaku kepatuhan yang rendah di antara
individu Muslim di Malaysia.sedangkan
dalam konteks zakat bisnis, hanya terdapat
sebagian kecil perusahaan Muslim yang
membayar zakat dibandingkan dengan
perusahaan yang dilaporkan kepada
Companies Commission of Malaysia.Selain
itu, dalam konteks zakat tabungan, penelitian
sebelumnya juga melaporkan bahwa hanya
56% responden yang bekerja di sektor publik
membayar zakat di negara bagian Kedah
Novelty bahwa, sebagian besar penelitian hanya
berfokus pada perilaku kepatuhan zakat
terhadap pendapatan lapangan kerja dan
usaha, hanya sebatas literatur yang
memperhatikan variabel-variabel di atas
dalam konteks zakat menabung. Kesenjangan
ini memberikan dukungan bagi penelitian ini
untuk memperluas literatur zakat khususnya
di bidang zakat tabungan.
H.1: Sikap akan berpengaruh positif terhadap
perilaku kepatuhan zakat terhadap menabung.
Didukung
H.2: Kelompok rujukan berpengaruh positif
terhadap perilaku kepatuhan zakat terhadap
menabung. Didukung
H.3: religiosity akan berpengaruh positif
terhadap perilaku kepatuhan zakat terhadap
menabung. Didukung
H.4: Persepsi kredibilitas perusahaan akan
berpengaruh positif terhadap perilaku
kepatuhan zakat dalam menabung. Didukung
3.0 metodologi. bersifat cross sectional dimana datanya hanya
dikumpulkan pada satu titik waktu.
Pengambilan sampel acak sederhana
dilakukan untuk menyebarkan kuesioner.
Responden yang terlibat adalah karyawan
Muslim individu yang bekerja sebagai
akademisi dan non-akademis di Universiti
Utara Malaysia.ukuran sampel yang dipilih
adalah 80. Responden yang dipilih dalam
penelitian ini juga dikenakan biaya
pemotongan pajak bulanan (MTD).
Kuesioner dibagi menjadi dua bagian. Bagian
pertama untuk responden demografi dan
bagian kedua untuk semua item (variabel
sikap, kelompok acuan, religiusitas, persepsi
kredibilitas perusahaan dan perilaku
kepatuhan zakat terhadap menabung).
Responden diminta untuk menunjukkan
apakah mereka setuju atau tidak setuju pada
skala Likert lima poin dengan “1” sangat
tidak setuju hingga “5” sangat setuju. Item
yang digunakan untuk mengukur sikap
diadaptasi dari (Ajzen, 2002). Variabel lain
yang merupakan kelompok referensi dan
kredibilitas perusahaan yang dirasakan
diadaptasi dari (Zainol, 2008) dan religiusitas
diadaptasi dari (Kamil, 2002). Ada tiga item
tentang sikap, empat item tentang kelompok
referensi, dua belas item tentang religiusitas
dan empat item tentang perilaku kepatuhan
zakat.
Alasan memilih objek penelitian Universiti Utara Malaysia dipilih karena
termasuk organisasi terbesar yang memiliki
banyak pegawai yang mengikuti MTD di
Kedah. Penelitian ini memilih Kedah karena
penghitungan zakat di Kedah didasarkan
pada jumlah terakhir yang dilaporkan selama
tahun tersebut.
Hasil 4.01 ANALISIS DESKRIPTIF.
Sebanyak 150 kuesioner dibagikan kepada
responden yang bekerja di Universiti Utara
Malaysia. Dari jumlah tersebut, 92 responden
mengembalikan kuesioner yang telah diisi,
tetapi hanya 80 kuesioner yang dapat
digunakan.
4.02 ANALISIS KEANDALAN
Nilai koefisien reliabilitas lebih dari 0,70
yang berarti baik.
4.03 ANALISIS FAKTOR

4.04 ANALISIS KORELASI


religiusitas menunjukkan korelasi yang
lemah dengan kepatuhan berzakat, sedangkan
variabel lain (sikap, kelompok acuan dan
kredibilitas perusahaan) ditemukan
berkorelasi sedang dengan kepatuhan
berzakat.
4.05 ANALISIS REGRESI GANDA
bahwa 34% varians perilaku kepatuhan zakat
terhadap menabung dapat diprediksi oleh
variabel sikap, kelompok acuan, religiusitas
dan persepsi kredibilitas perusahaan
sedangkan 66% sisanya dapat dijelaskan oleh
variabel lain.

(Ram Al Jaffri Saad & Hussain, 2010)


Factors that Influenced the Business Zakah Compliance Behaviour
Research gap 1. kutipan zakat perniagaan dikebanyakkan
negeri masih tidak memberangsangkan.
Sebagai contoh, bagi Wilayah
Persekutuan didapati hanya 10% sahaja
daripada 5,000 peniaga yang layak
membayar zakat berbuat demikian kepada
pejabat zakat (Abdul Rahim 2005).
Manakala Hasan dan Mohd Shahnaz
(2005) pula melaporkan pembayaran
zakat perniagaan di kalangan usahawan
kecil dan sederhana di Kuala Terengganu
masih lagi rendah jika dibandingkan
dengan jumlah pengusaha yang terdapat
di situ.
2. Belum ada literatur zakat yang khusus
dijalankan bagi menjelaskan fenomena
gelagat kepatuhan zakat perniagaan.
3. Banyak kajian berkaitan zakat sebelum
ini dibuat dalam persekitaran zakat gaji
(Kamil 2002; Zainol 2008), namun masih
sedikit ditemui kajian yang sama dibuat
dalam persekitaran zakat perniagaan.
Novelty 1. mengaplikasi teori dan metodologi daripada
kajian-kajian lepas berkaitan gelagat
kepatuhan.
2. kajian sebelum ini dalam bidang zakat
hanya melihat kepada niat gelagat dan
tidak melihat peranan niat dalam
memahami gelagat.
3. kajian ini juga melihat peranan kawalan
gelagat ditanggap bukan sahaja kepada
niat gelagat malah hubungan langsungnya
terhadap gelagat kepatuhan.
Tujuan mengkaji peranan sikap, norma subjektif dan
kawalan gelagat ditanggap terhadap niat
gelagat kepatuhan zakat perniagaan dan
menguji perkaitan antara niat dan kawalan
gelagat ditanggap dengan gelagat kepatuhan
zakat perniagaan.
Teori Teori gelagat terancang (Theory of planned
behaviour) merupakan suatu model umum
yang baik bagi memahami perlakuan sesuatu
gelagat.
Metodologi Muslim yang aktif menjalankan perniagaan.
menggunakan Statistical Packages for Social
Science (SPSS) versi 12.0 dilakukan ke atas
senarai perniagaan tersebut yang diperolehi
daripada Majlis Perbandaran Kangar (MPK).
sampel ditetapkan sebanyak 500 responden,
yaitu melebihi saiz maksimum sampel bagi
populasi 1,400 responden seperti yang
dicadangkan oleh Jadwal Krejcie dan Morgan
(dalam nukilan Sekaran, 2003), iaitu
sebanyak 302 responden. sikap terhadap
zakat perniagaan diadaptasi dari pada Hanno
dan Violette (1996) yang terdiri daripada 5
item. norma subjektif pula diukur
menggunakan 9 item manakala terdapat 4
item digunakan bagi mengukur pemboleh
ubah kawalan gelagat ditanggap. Item-item
bagi keduadua pemboleh ubah ini diubahsuai
berdasarkan instrumen Bobek dan Hatfield
(2003). Sementara itu, item-item bagi
mengukur niat diubahsuai berdasarkan Zainol
(2008), manakala item-item bagi mengukur
gelagat diubahsuai berdasarkan Taylor dan
Todd (1995). Item-item bagi kesemua
pemboleh ubah dalam kajian ini adalah
berdasarkan skala Likert 5 mata. Skel
dikategorikan kepada skor 1 mata, iaitu bagi
kenyataan “sangat tidak setuju” dan
seterusnya sehingga “sangat setuju” bagi skor
5 mata.
Hipotesis H1: Sikap terhadap zakat perniagaan
mempengaruhi niat gelagat kepatuhan zakat
perniagaan. Terima
H2: Norma subjektif mempengaruhi niat
gelagat kepatuhan zakat perniagaan. Terima
H3a: Kawalan gelagat ditanggap
mempengaruhi niat gelagat kepatuhan zakat
perniagaan. Terima
H3b: Kawalan gelagat ditanggap
mempengaruhi gelagat kepatuhan zakat
perniagaan. Terima
H4: Niat mempengaruhi gelagat kepatuhan
zakat perniagaan. Terima

56. (Murhaban & Merawati, 2018)


pengaruh tingkat pendapatan dan pengelolaan dana zakat terhadap kepatuhan masyarakat
membayar zakat di kabupaten bireuen.
Rumusan masalah 1. Apakah terdapat pengaruh tingkat
pendapatan terhadap kepatuhan masyarakat
membayar zakat di Kabupaten Bireuen. 2.
Apakah terdapat pengaruh pengelolaan dana
zakat terhadap kepatuhan masyarakat
membayar zakat di Kabupaten Bireuen. 3.
Apakah terdapat pengaruh tingkat
pendapatan dan pengelolaan dana zakat
terhadap kepatuhan masyarakat membayar
zakat di Kabupaten Bireuen
Tujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat
pendapatan dan pengelolaan dana zakat
terhadap kepatuhan masyarakat dalam
membayar zakat di Kabupaten Bireuen
H1 : Tingkat Pendapatan berpengaruh
terhadap kepatuhan masyarakat membayar
zakat di Kabupaten Bireuen.
H2 : Pengelolaan Dana Zakat berpengaruh
terhadap Kepatuhan Masyarakat Membayar
Zakat di Kabupaten Bireuen.
H3 :Tingkat Pendapatan dan Pengelolaan
Dana Zakat berpengaruh terhadap kepatuhan
masyarakat membayar Zakat di Kabupaten
Bireuen.
Metodologi Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah teknik probability sampling dengan
jumlah responden sebanyak 62 orang. Data
yang digunakan dalam penelitian ini berupa
data primer berupa kuesioner. Metode
analisis yang digunakan adalah analisis
regresi linier berganda dengan bantuan
program SPSS
Hasil bahwa tingkat pendapatan berpengaruh
signifikan terhadap kepatuhan masyarakat
dalam membayar zakat di Kabupaten Bireuen
dan pengelolaan dana zakat tidak
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
masyarakat dalam membayar zakat di
Kabupaten Bireuen.

57. (Nur & Zulfahmi, 2018)


Pengaruh Pengetahuan , Pendapatan , dan Kepercayaan , Terhadap Minat Muzakki dalam
Membayar Zakat di Baitul Mal, Lhokseumawe
Tujuan untuk menguji pengaruh pengetahuan,
pendapatan, dan kepercayaan muzzaki
terhadap motivasi membayar zakat di Baitul
Mal, Lhokseumawe
Metodologi metode kuantitatif dengan sampel sebanyak 75
pedagang di Pasar Los, Lhokseumawe.
Penjelasan lengkap rujuk jurnalnya.
Hasil bahwa semua variabel bebas yang
teridentifikasi sebagai Pengetahuan (X1),
Pendapatan (X2), dan Kepercayaan (X3) secara
simultan mempengaruhi variabel terikat yang
diidentifikasikan sebagai motivasi muzakki
dalam membayar zakat di BaitulMal,
Lhokseumawe (Y). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengetahuan (X1) dan
kepercayaan (X3) secara parsial berpengaruh
terhadap motivasi muzakki dalam membayar
zakat, sedangkan pendapatan (X2) tidak
berpengaruh terhadap motivasi.

58. (Khamis et al., 2018)


Length of Business Operation and Its Relationship with Compliance Behaviour of Business
Zakat among Owners of SMEs.
Tujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara
lamanya usaha operasi dan perilaku kepatuhan
zakat usaha
Metodologi 253 responden sesuai dengan Model
Pengukuran Rasch
Hasil 41,1 persen merupakan kelompok yang patuh
dalam membayar zakat usaha dan 58,9 persen
merupakan kelompok yang tidak patuh dengan
membayar zakat bisnis. Menariknya, ini
menunjukkan panjangnya operasi bisnis dapat
dikatakan tidak terpengaruh sama sekali dalam
kepatuhan perilaku zakat bisnis di kalangan
pemilik UKM. Implikasi dari Makalah ini
memberikan bukti kegunaan Pengukuran
Rasch Model dalam mengidentifikasi
hubungan antara lamanya usaha operasi dan
perilaku kepatuhan zakat pada usaha yang
belum telah dieksplorasi oleh penelitian lain.

59. (Murhaban & Merawati, 2018)


Pengaruh tingkat pendapatan dan pengelolaan dana zakat terhadap kepatuhan masyarakat
membayar zakat di kabupaten bireuen.
Tujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat
pendapatan dan pengelolaan dana zakat
terhadap kepatuhan masyarakat dalam
membayar zakat di Kabupaten Bireuen
Metodologi Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah teknik probability sampling dengan
jumlah responden sebanyak 62 orang. Data
yang digunakan dalam penelitian ini berupa
data primer berupa kuesioner. Metode
analisis yang digunakan adalah analisis
regresi linier berganda dengan bantuan
program SPSS
Hasil bahwa tingkat pendapatan berpengaruh
signifikan terhadap kepatuhan masyarakat
dalam membayar zakat di Kabupaten Bireuen
dan pengelolaan dana zakat tidak
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
masyarakat dalam membayar zakat di
Kabupaten Bireuen.
60. (M. N. Firdaus, 2018) TESIS
Perilaku religiusitas pengusaha muslimah Surabaya (Studi Kepatuhan Berzakat pada Ikatan
Pengusaha Muslimah Indonesia).
Tujuan bertujuan mengetahui dan menganalisa
perilaku religiusitas yang mencakup
keyakinan, pengalaman/praktik, penghayatan,
pengetahuan dan komitmen pada IPEMI
(Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia)
Surabaya dalam kepatuhan berzakat
perdagangan.
Rumusan masalah 1. Bagaimana perilaku religiusitas yang
mencakup keyakinan, pengalaman dan praktek,
penghayatan, pengetahuan, dan komitmen di
IPEMI Surabaya?
2. Bagaimana perilaku religiusitas pengusaha
Muslimah dalam kepatuhan
berzakat pada IPEMI di Surabaya?
Metodelogi penelitian yang digunakan adalah pendekatan
deskriptif kualitatif dengan pola pikir induktif
yaitu menjelaskan hasil penelitian mengenai
fakta yang terjadi di lapangan yang selanjutnya
dianalisis sesuai teori yang ada. Pengumpulan
data melalui dokumentasi dan wawancara
Hasil Hasil penelitian yang diperoleh adalah perilaku
religiusitas yang mencakup keyakinan,
pengalaman dan praktik, penghayatan,
pengetahuan, dan komitmen di IPEMI
Surabaya sudah sangat baik hanya saja ada
beberapa anggota yang masih kurang
pengetahuan dan pemahaman tentang zakat
perdagangan. Selain itu, belum terintegrasi
secara komplek antara pengetahuan agama,
perasaan, serta tindakan keagamaan terkait
zakat perdagangan. Penulis memberikan saran
kepada ketua dan anggota IPEMI Jawa Timur
harus menyusun seminar atau edukasi tentang
zakat perdagangan, selain itu, dalam hal
penyaluran zakat perdagangan, untuk
memudahkan bisa diserahkan kepada panitia
BAZ (Badan Amil Zakat) di daerah dekat
tempat tinggal agar disalurkan sesuai yang
berhak menerimanya. Komunitas IPEMI Jawa
Timur bisa menyusun manajemen pengelolaan
zakat, dengan cara menghimpun dan
menyalurkan zakat perdagangan para
anggotanya.

61. (Y. Othman & Fisol, 2017)


Islamic Religiosity, Attitude and Moral Obligation on Intention of Income Zakat Compliance:
Evidence from Public Educators in Kedah.
Novelty Menyelidiki guru sekolah menengah umum
di negara bagian Kedah yang merupakan
bagian khusus pegawai negeri di negara
bagian Kedah. Pemanfaatan guru SMA
negeri diharapkan dapat menjadi panutan
bagi pegawai negeri pada umumnya dan juga
memperluas batas pengetahuan tentang
perilaku kepatuhan zakat pendapatan kerja.
Tujuan untuk mengetahui peran sikap terhadap
kepatuhan, kewajiban moral dan religiusitas
Islam yang mempengaruhi intensi yang pada
akhirnya mempengaruhi perilaku kepatuhan
yang sebenarnya
VARIABEL Kerangka teoritis diadaptasi dan diadopsi dari
Ajzen (1991), Kamil (2002), Zainol (2008)
dan Ram Al Jaffri (2010) dan berdasarkan
penalaran deduktif. Terdapat tiga variabel
bebas yaitu religiusitas, sikap dan kewajiban
moral sedangkan variabel terikat digunakan
niat.
Metodologi Pengumpulan Data.
menggunakan metode survei dengan
menggunakan kuesioner untuk
mengumpulkan data. Metode ini dianggap
cocok karena unit analisis (responden)
tersebar di sekitar negara bagian Kedah.
Keunggulan metode survei dengan
menggunakan kuesioner adalah informasi
dapat diperoleh dengan efektif, singkat dan
cepat (Zickmund, 2003).
Populasi dan Sampling.
semua guru sekolah menengah negeri muslim
yang berhak membayar zakat yang berlokasi
di negara bagian Kedah. Kerangka sampel
penelitian ini terdiri dari 13.089 Guru
sekolah menengah Muslim yang bekerja di
bawah pemerintah federal yang berlokasi di
negara bagian Kedah. Berdasarkan Tabel
Krejcie & Morgan (1970), jika jumlah
populasi (N) 13.089 yang berada di antara
10.000 dan 15.000, maka ukuran sampel (n)
antara 370 dan 375 dianggap cukup. Oleh
karena itu, jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 372.

Analisis Data.
Tahap pertama meliputi asesmen model
pengukuran untuk mengidentifikasi struktur
yang mendasari variabel-variabel yang
terlibat (Hair et al., (2006). Tahap kedua
dilakukan asesmen model struktural yaitu
data dijalankan dengan menggunakan model
persamaan struktural ( SEM) Model
pengukuran dilakukan dengan menggunakan
analisis faktor validitas untuk memvalidasi
skala pengukuran suatu konstruk (Hair et al.,
(2006). Variabel yang lolos uji analisis ini
kemudian diaplikasikan pada analisis model
struktural untuk menguji keterkaitannya.
antara variabel endogen dan variabel eksogen
penelitian.
Temuan. dilakukan penilaian model pengukuran,
meliputi reliabilitas komposit dan average
variance extracted (AVE). Tujuan dari
menilai reliabilitas komposit adalah untuk
memeriksa konsistensi internal dan
keandalan sebuah konstruk. Di sisi lain,
tujuan menilai varians rata-rata yang
diekstraksi adalah untuk mengevaluasi
validitas konvergen. Tujuan melakukan
model pengukuran adalah untuk
mengidentifikasi item yang akan dimasukkan
dalam setiap konstruk. Untuk mendapatkan
model pengukuran, penelitian ini mengukur
pembebanan luar untuk setiap item dalam
konstruk agar diperoleh pembebanan luar
yang tinggi sehingga tingkat reliabilitas
komposit minimum dan rata-rata varian yang
diekstraksi (AVE) mencukupi berdasarkan
Hair et al. (2014). Jika muatan luar suatu
item rendah, maka item tersebut dihapus
sampai tingkat minimum varian rata-rata
diekstraksi (AVE) dan keandalan komposit
tercapai. Menurut Hair et al (2014), tingkat
penerimaan AVE dan reliabilitas komposit
masing-masing adalah 0,5 dan 0,7.

Sikap -> Niat = Penting


Religiusitas Islam -> Niat = Penting
Kewajiban Moral -> Niat = Penting.

Sikap ditemukan memiliki hubungan yang


signifikan dengan niat.
kewajiban moral berhubungan secara
signifikan dengan niat membayar zakat
pendapatan kerja.
religiusitas Islam memiliki hubungan
struktural yang signifikan dengan niat
membayar zakat pendapatan kerja. Hal ini
membuktikan bahwa religiusitas Islam
memiliki peran yang signifikan dan besar
dalam mempengaruhi niat membayar zakat
pendapatan kerja. Tidak hanya itu, temuan ini
juga menunjukkan bahwa religiusitas Islam
dapat meramalkan niat, dengan kata lain
seseorang yang sangat religius dapat
diprediksi akan memiliki niat yang kuat
untuk membayar zakat penghasilan lapangan
kerja.
62. (Y. H.- Othman et al., 2017)
The Influence of Attitude, Subjective Norm, and Islamic Religiosity on Compliance Behavior of
Income Zakat Among Educators.
Gap penghimpunan zakatnya termasuk zakat
pendapatan masih ditemukan tidak memuaskan
karena rendahnya tingkat zakat pemenuhan.
Tujuan menguji pengaruh sikap, norma subjektif, dan
religiusitas Islam terhadap kepatuhan perilaku
pendapatan zakat
Metodologi teori Perilaku Terencana (TPB). Data
dikumpulkan dari 402 pendidik di Kecamatan
Kuala Muda Yan, Kedah. Analisis data
menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil bahwa semua variabel berpengaruh signifikan
terhadap perilaku kepatuhan pendapatan zakat.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa perilaku kepatuhan terhadap
penghasilan zakat bisa diprediksi oleh sikap,
norma subjektif, dan religiusitas Islam

63. (Tajuddin et al., 2016) No Scopus


Zakāh compliance behaviour on income among Muslim youth in Klang Valley.
Tujuan 1. untuk mempelajari tingkat kepatuhan
perilaku zakāh di kalangan remaja dan
mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi kewajiban mereka dalam
membayar zakāh.
2. untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku kepatuhan zakāh
pada remaja di Klang Valley.

mengestimasi probabilitas hubungan antara


tingkat kepatuhan berzakāh sebagai variabel
laten dan variabel observasi yang melibatkan
persepsi remaja terhadap enam faktor yang
diharapkan dapat mempengaruhi tingkat
kepatuhan berzakāh. Faktor-faktor tersebut
antara lain adalah faktor pemahaman zakāh,
kenyamanan fasilitas yang diberikan oleh
lembaga zakāh, komitmen responden,
kepercayaan terhadap lembaga zakāh,
persepsi terhadap sistem perpajakan, dan
penegakan zakāh. Penelitian ini akan
mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang
mempengaruhi keputusan responden untuk
berzakat terhadap penghasilan.
Rumusan masalah 1) apakah gaji remaja biasanya di bawah
niṣab? Atau apakah mereka hanya cuek?
Oleh karena itu, penelitian ini mencoba
untuk mencari jawaban apakah semua
tidak patuhzakāh karena pendapatan yang
lebih rendah. Jika mereka
memenuhizakāh kewajiban, apa yang
akan menjadi motivasi bagi mereka untuk
melakukannya?
2) Apakah faktor pengetahuan dan
religiusitas berperan penting, atau
didorong oleh faktor lain seperti fasilitas
yang baik dan teknologi terkini yang
digunakan untuk pembayaran.
Metode dari 437 responden dianalisis menggunakan
Exploratory Factor Analysis (EFA) dan
Confirmatory Factor Analysis (CFA).
1. Prosedur Pengambilan Sampel dan
Pengumpulan Data.
dilakukan di Lembah Klang yang mencakup
enam kotakarena kaum muda di wilayah ini
diharapkan memperoleh pendapatan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah
lain. menggunakan metode cluster sampling
sebanyak 450 sampel namun hanya 437
responden dari kalangan pemuda dengan
pendapatan dan bekerja di sektor publik atau
swasta yang dikumpulkan.
Kerangka teoritis mengestimasi probabilitas hubungan antara
tingkat kepatuhan berzakāh sebagai variabel
laten dan variabel observasi yang melibatkan
persepsi remaja terhadap enam faktor yang
diharapkan dapat mempengaruhi tingkat
kepatuhan berzakāh. Faktor-faktor tersebut
antara lain adalah faktor pemahaman zakāh,
kenyamanan fasilitas yang diberikan oleh
lembaga zakāh, komitmen responden,
kepercayaan terhadap lembaga zakāh,
persepsi terhadap sistem perpajakan, dan
penegakan zakāh. Penelitian ini akan
mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang
mempengaruhi keputusan responden untuk
berzakat terhadap penghasilan.
Diadaptasi dari Ahmad dan Zulkifli (2010)

Hasil bahwa pemahaman remaja tentang zakāh dan


apakah terdapat fasilitas yang memadai
mempengaruhi perilaku kepatuhan zakāh
terhadap pendapatan secara signifikan.

1. Analisis Reliabilitas.
menggunakan Exploratory Factor Analysis
(EFA),Konstruksi tertinggi adalah
pemahaman tentang zakāh dan kenyamanan
fasilitas.
2. Analisis Deskriptif.
3. Validitas Data Melalui Analisis Faktor
bahwa hanya 41,2% responden yang
membayar zakāh pada gaji sementara 27,2%
belum melakukannya.
4. Analisis Tabulasi Silang.
bahwa tingkat umur tidak mempengaruhi
tingkat kepatuhan zakāh.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
MASA DEPAN.
1. pemahaman tentang zakāh merupakan
faktor utama yang mempengaruhi kepatuhan
berzakāh terhadap penghasilan di kalangan
responden.
2. Diikuti dengan kenyamanan fasilitas
pembayaran zakāh.
3. bahwa peningkatan usia tidak
mempengaruhi tingkat perilaku kepatuhan
zakāh.

64. (Sukri et al., 2016) Sinta 2.


Compliance To Pay Zakat on Gold: A Study on UUM Staff.
Research gap Penghimpunan zakat emas tidak
menunjukkan indikasi kepatuhan yang
jelas.Salleh dan Jusoh (2015) menemukan
bahwa hanya 4,7 persen dari 170 Responden
membayar zakat atas emas yang telah
dikenakan perempuan muslim di Bandar Seri
Putra, Kajang. literatur yang mempelajari
kepatuhan membayar zakat emas sangat
terbatas.
Tujuan untuk mengetahui hubungan sikap, nilai
agama, pengetahuan tentang zakat dan
hukum zakat dengan kepatuhan membayar
zakat emas.
Rumusan masalah 1. faktor-faktor apa saja yang akan
berdampak pada kepatuhan pembayaran
zakat emas di kalangan pegawai UUM.
2. Apakah faktor-faktor seperti sikap, nilai
agama, pengetahuan tentang zakat dan
hukum zakat akan mempengaruhi
kepatuhan pembayaran zakat pada emas.
Variabel untuk menguji hubungan sikap, nilai agama,
pengetahuan tentang zakat, hukum zakat
sebagai variabel independen (IV) dan
kepatuhan membayar zakat emas sebagai
variabel dependen (DV).
zakat emas.
Hipotesis Ha1: Ada hubungan yang signifikan antara
sikap, nilai agama, pengetahuan tentang zakat
dan hukum zakat dengan kepatuhan
membayar zakat emas.

Ha2: Sikap, nilai agama, pengetahuan tentang


zakat dan hukum zakat secara signifikan akan
menjelaskan varians kepatuhan membayar
zakat emas.
Metodologi Penelitian. Pengambilan sampel dan pengumpulan data.
Data untuk penelitian ini dikumpulkan dari
staf wanita Muslim di Universiti Utara
Malaysia (UUM), Kedah. Kuesioner yang
diberikan sendiri secara pribadi dibagikan
kepada 250 staf. Posisi responden beragam.
Sebanyak 183 set kuesioner dikumpulkan
dan dianggap dapat digunakan untuk
penelitian ini. Dengan demikian, mewakili
tingkat respons 73 persen. Sebanyak 89,6
persen responden adalah staf non akademik
dan 10,4 persen lainnya adalah staf
akademik.

Analisis data.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian
dianalisis menggunakan Paket Statistik Ilmu
Sosial (SPSS23.0). Sebelum data yang
terkumpul dianalisis, validitas konstruk yang
dikembangkan diperiksa dengan cermat
menggunakan analisis faktor. Selanjutnya
analisis korelasi digunakan untuk menguji
korelasi variabel dimensi.

Pengukuran.
variabel pengukuran pengetahuan tentang
zakat, hukum zakat dan kepatuhan membayar
zakat emas sepenuhnya dikonstruksi oleh
peneliti. Konstruk variabel didiskusikan
dengan para ahli dan calon responden untuk
diperiksa validitas isinya. Analisis faktor
eksplorasi dilakukan untuk memvalidasi
konstruk develop. Item dari konstruksi diukur
dengan menggunakan skala likert lima poin
mulai dari 1 ± sangat tidak setuju hingga 5 ±
sangat setuju.

Analisis Validitas dan Reliabilitas.


kepatuhan membayar zakat emas sebagai
variabel terikat dikembangkan dengan
menggunakan delapan item. Faktor tersebut
telah menjelaskan 65,158 persen variasi item.

Item Loading.
1. Saya akan membayar zakat emas.
2. Saya akan selalu membayar zakat emas
jika sudah memenuhi syarat dan ketentuan.
3. Saya memiliki keberanian penuh untuk
membayar zakat emas.
4. Saya siap menghubungi amil atau pusat
pengumpulan zakat untuk membayar zakat
emas.
5. Keyakinan saya bertambah ketika saya
membayar zakat emas.
6. Ketika saya tidak punya cukup uang, saya
tetap akan membayar zakat saya untuk emas.
7. Saya siap untuk melaksanakan semua
pekerjaan secara efektif termasuk masalah
yang melibatkan zakat pembayaran emas.
8. Ketika lebih banyak perhiasan
ditambahkan ke dalam kepemilikan saya,
saya akan membayar lebih banyak untuk
zakat saya atas emas.

(Pengetahuan tentang Zakat)


1. Saya jelaskan deskripsi zakat emas.
2. Zakat emas wajib bagi Muslim.
3. Saya jelaskan kapan zakat emas itu wajib
dibayarkan.
4. Zakat emas wajib berdasarkan aturan
Islam.
5. Saya tahu bahwa zakat emas adalah
kewajiban terhadap emas telah disimpan.
6. Zakat emas diwajibkan untuk perhiasan
yang melebihi batas yang ditentukan.
7. Perhiasan yang tidak dipakai selama satu
tahun lunar nantinya menganggap perlu
membayar zakat atas emas.
8. Saya tahu jumlah minimum (nisab) yang
harus dibayar zakat emas.
9. Saya tahu cara menghitung zakat emas.

(Hukum Zakat)
1. Pengaturan zakat di Kedah tidak jelas.
2. Tidak semua jenis zakat ditegakkan
dengan regulasi zakat di Kedah.
3. Pengaturan zakat di Kedah sudah
memadai.
4. Ada sanksi bagi mereka yang gagal
membayar zakat dalam aturan zakat Kedah.
5. Hukuman dalam peraturan zakat Kedah
sangat ringan.
Temuan. hanya 24 persen dari responden 183
sebelumnya telah membayar zakat emas.
1. Variabel pertama yaitu pengetahuan
tentang zakat ditampilkan hubungan
positif dan signifikan dengan kepatuhan
pembayaran zakat emas.
2. sikap juga ditemukan berpengaruh
signifikan terhadap kepatuhan
pembayaran zakat terhadap emas.
3. hukum zakat juga berdampak signifikan
terhadap kepatuhan membayar zakat
emas. Namun, hukum zakat memiliki
hubungan yang lemah dengan kepatuhan
membayar zakat emas.

hasil korelasi antara semua variabel.


Ditemukan bahwa semua variabel
independen berkorelasi positif dengan
kepatuhan membayar zakat emas. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa jika variabel
independen meningkat maka variabel
dependen juga akan meningkat. Korelasi
antara pengetahuan tentang zakat dan
kepatuhan membayar zakat emas merupakan
korelasi tertinggi sebesar 66 persen diikuti
oleh nilai agama sebesar 50 persen, sikap 49
persen dan hukum zakat sebesar 24 persen.

Analisis regresi berganda menunjukkan


bahwa determinan memiliki hubungan yang
signifikan (p <0,01) dan menjelaskan R2 = 47
persen variasi kepatuhan membayar.
Ditemukan bahwa sikap, pengetahuan
tentang zakat dan hukum zakat berpengaruh
positif signifikan terhadap kepatuhan
membayar zakat emas. Namun nilai religius
tidak signifikan terhadap model. Hasil
penelitian menjelaskan bahwa peningkatan
pengetahuan tentang zakat akan berdampak
pada peningkatan kepatuhan membayar zakat
sebesar 0,56 unit, sedangkan variabel lainnya
dianggap konstan. Demikian pula, kepatuhan
membayar zakat emas 0,28 satuan
diharapkan meningkat jika satuan sikap
meningkat. Sedangkan jika kepatuhan
membayar zakat naik 0,14 satuan, maka 1
satuan hukum zakat juga meningkat. Dengan
demikian, hipotesis penelitian ini didukung
sebagian.
Saran Rekomendasi tersebut dikemukakan bagi
para peneliti yang tertarik untuk melakukan
studi selanjutnya di bidang terkait. (1)
Menambahkan lebih banyak variabel yang
berpotensi mempengaruhi kepatuhan
membayar zakat emas. (2) Memperluas
pekerjaan serupa untuk mencakup kelompok
lain di luar UUM atau wilayah geografis lain
untuk mendapatkan hasil yang lebih valid
dan sempurna.

65. (Achyani & Rosyadi, 2015)


Determinasi kepatuhan menunaikan zakat maal.
Tujuan (1) Mengidentifikasi beberapa variabel yang
mempengaruhi kepatuhan muzakki untuk
menunaikan zakat maal di daerah penelitian;
(2) Menganalisis optimalisasi ZIS dalam
penguatan ekonomi masyarakat marjinal di
daerah penelitian;
(3) Memformulasikan strategi transformasi dari
mustahik menjadi muzakki melalui ZIS
berbasis ranting Muhammadiyah; dan
(4) Menyusun model pengembangan
pengelolaan ZIS sebagai upaya penguatan
ekonomi masyarakat marjinal berbasiss
Metodologi pendekatan deskriptif-analitik, yaitu
mendeskripsikan dan mendefinisikan peran dan
keterlibatan atau strategis organisasi
kemasyarakatan Muhammadiyah dalam
pengelolaan kelembagaan amil ZIS pada
struktur organisasi paling bawah. Subjek
penelitian ini adalah PRM, Muhammadiyah
dan masyarakat umum di Kabupaten
Sukoharjo. Data yang diperlukan untuk
mencapai tujuan penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder yang diperoleh
dengan metode observasi, wawancara
mendalam, dan penelusuran dokumen resmi
Muhammadiyah terkait dengan pengurus
lembaga amil ZIS. tahun pertama
dikembangkan lebih lanjut untuk menghasilkan
model pengelolaan pengembangan cabang
Muhammadiyah berbasis ZIS. Analisis data
dengan metode focus group discussion (FGD),
kritis-analitik dan interaktif-analitik
Berdasarkan pengujian regresi.
Hasil bahwa masyarakat penerima zakat (mustahik)
belum mendapatkan manfaat yang optimal
karena modal yang dikerahkan oleh lembaga
amil dan zakat (malas) belum mampu
meningkatkan pendapatan mustahik,
sedangkan hasil regresi logistik dalam
pengujian ditemukan bahwa kepatuhan atau
ketidakpatuhan zakat dipengaruhi oleh variabel
komitmen terhadap ajaran islam, orientasi
hidup tak terhingga akhirat, transendental,
pruden. terhadap resiko dan persepsi tentang
keadilan zakat.
66. (Khamis & Yahya, 2015)
Does Law Enforcement Influence Compliance Behaviour of Business Zakat among SMEs?: An
Evidence via Rasch Measurement Model.
Penegakan hukum merupakan salah satu faktor penentu perilaku kepatuhan berzakat seperti yang
diungkapkan oleh sejumlah penelitian. Namun demikian,. Oleh karena itu, tujuan utama
penelitian ini adalah Sebanyak.
Gap masih kurang terdapat kajian yang berfokus
pada penegakan hukum dan perilaku kepatuhan
zakat khususnya dalam skenario bisnis zakat
Tujuan untuk mengidentifikasi apakah penegakan
hukum mempengaruhi perilaku kepatuhan
pemilik usaha terhadap zakat usaha.
Metodologi 276 kuesioner berhasil dikumpulkan dari para
pengusaha UKM di Selangor. Model
Pengukuran Rasch digunakan untuk
menganalisis data
Hasil Konstruk tersebut ditemukan reliabel dengan
Cronbach Alpha 0,84. Indikator statistik seperti
mean square (MNSQ), Z-standardized (ZSTD),
point measure correction (PtMea Corr) dan
Person Item Distribution Map (PIDM)
mengungkapkan bahwa dari 276 responden, 92
responden patuh pada pembayaran zakat usaha
dipengaruhi oleh penegakan hukum. , 87
responden tidak mematuhi pembayaran zakat
bisnis dan mungkin tidak terpengaruh oleh
penegakan hukum dan 97 responden
diidentifikasi sebagai situasi misfits. Implikasi
dari tulisan ini memberikan bukti kegunaan
Model Pengukuran Rasch dalam
mengidentifikasi perilaku kepatuhan
pembayaran zakat antar pelaku usaha. Hal
tersebut juga dapat menjelaskan bahwa
penegakan hukum sangat mempengaruhi dunia
usaha muslim untuk mematuhi pembayaran
zakat usaha.

67. (Mukhlis & Beik, 2013)


Analysis of Factors Affecting Compliance Level of Paying Zakat A Case Study in Bogor
Regency.
gap Terjadinya gap yang besar antara potensi
zakat dan nilai zakat yang terkumpul
mengindikasikan ada sebagian orang Islam
yang kurang termotivasi untuk membayar
zakat
Tujuan 1. untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
memengaruhi kepatuhan membayar
zakat.
2. untuk mengidentifikasi faktor yang
dominan
Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah melakukan
analisis faktor-faktor yang memengaruhi tingkat
kepatuhan membayar zakat dan menganalisis
alasan-alasan seseorang membayar zakat di OPZ
dan langsung ke penerima zakat. Penelitian ini
dilakukan di wilayah Kabupaten Bogor dengan
jumlah responden sebanyak 100 orang.
Metodologi Pengumpulan data dilakukan melalui survey
terhadap 100 orang responden di wilayah
Kabupaten Bogor. Metode analisis yang
digunakan adalah menggunakan alat analisis
faktor. Program yang digunakan untuk
melakukan olah data ini adalah SPSS
Statistics 17 for windows.

Metode Pengumpulan Data.


Jenis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data primer dan data sekunder.
Pengumpulan data dilakukan melalui
pemberian kuesioner dan wawancara dengan
sebagian masyarakat di Kabupaten Bogor.
Poin-poin pertanyaan sudah tercantum dalam
lembaran kuesioner. Data sekunder yang
digunakan diperoleh dari berbagai sumber,
seperti BAZ Kabupaten Bogor, buku,
internet, dan dari hasil studi lainnya.
Metode Penarikan Sampel.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah nonprobability sampling dengan jenis
purposive sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel dengan pertimbangan
bahwa responden adalah orang yang
diperkirakan sebagai wajib zakat. Menurut
Santoso (2010), jumlah sampel yang
dianjurkan pada analisis faktor adalah antara
50-100. Penulis mengambil sampel sebanyak
100 orang, hal ini didasari pada keterbatasan
waktu, sumberdaya, dan biaya yang dihadapi
oleh penulis.

Variabel Penelitian.
Variabel penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini mengacu kepada penelitian
yang dilakukan oleh Muda, et al (2006), yaitu
altruisme, tingkat keimanan, utilitas,
kepuasaan diri, dan faktor organisasi.
Hasil faktor keagamaan seperti iman, pemahaman
agama, dan balasan, lalu ada juga faktor-
faktor lainnya seperti kepedulian sosial,
kepuasan diri, dan organisasi. Diantara hal
yang memengaruhi kepatuhan membayar
zakat adalah adanya peran dari Organisasi
Pengelola Zakat (OPZ). Keprofesionalan
OPZ dapat membuat wajib zakat lebih patuh
untuk membayar zakat di lembaga tersebut.
Dengan meningkatkan mutu pelayanan OPZ
seperti dalam hal transparansi, sosialisasi,
dan administrasi, maka preferensi responden
dalam membayar zakat di lembaga tersebut
akan semakin meningkat.
68. (Idris et al., 2012)
Islamic Religiosity Measurement and Its Relationship with Business IncomeZakat Compliance
Behavior.
Indikator Sumber :
Islamic religiosity measurement and its relationship with business
income zakat compliance behavior.
Latar belakang pengukuran yang baru dikembangkan harus sesuai dengan
lingkungan Islam. untuk membangun ukuran religiusitas dari
perspektif Islam. Untuk melanjutkan dengan ketelitian dan
kekokohan pengukuran, penelitian ini selanjutnya mencoba
menguji pengukuran yang telah ditetapkan dengan menganalisis
keterkaitannya dengan perilaku kepatuhan berzakat.
Tujuan 1. untuk membangun ukuran religiusitas dari perspektif Islam.
Untuk melanjutkan dengan ketelitian dan kekokohan
pengukuran, penelitian ini selanjutnya
2. mencoba menguji pengukuran yang telah ditetapkan dengan
menganalisis keterkaitannya dengan perilaku kepatuhan
berzakat.
3. mengembangkan dan mengkaji pengukuran religiusitas Islam
kuantitatif dan bagaimana dimensi-dimensinya dikaitkan
dengan perilaku kepatuhan berzakat di kalangan pemilik usaha
di negara bagian Kedah.
4. untuk mengekstrak variabel religiusitas menjadi beberapa
komponen yang lebih kecil. Metode ini mengelompokkan
komponen unik menjadi karakteristik tertentu.
Hipotesis H1. Pengukuran religiusitas individu muslim dalam lingkungan zakat
merupakan konstruk multidimensi. Terima
H2. Dimensi religiusitas berhubungan positif dengan zakat perilaku
kepatuhan pendapatan usaha. Terima
Teori
Populasi
Metodologi Definisi yang dikemukakan oleh Harun et al. (1991) akan
diterapkan dalam penelitian ini karena bersifat komprehensif dan
selaras dengan lingkungan Islam. Ada 18 item yang mencakup
empat dimensi yang dimasukkan dalam kuesioner. Setiap item
dinilai pada skala Likert 5 poin mulai dari 1 (sangat tidak setuju)
hingga 5 (sangat setuju). Contoh pertanyaan mencakup item
misalnya "shalat lima kali sehari membantu hidup saya." Skor
tertinggi dalam indeks nilai agama (18 item × 5 poin = 90 poin)
menunjukkan tingkat religiusitas yang sangat tinggi. Di sisi lain,
skor terendah (18 item × 1 poin = 18 poin) mencerminkan tingkat
religiusitas terendah.
Sampel Kerangka sampel penelitian ini adalah pemilik usaha muslim. Pada
tahun 2006, terdapat 43.017 pemilik usaha Muslim aktif.Teknik
pengambilan sampel acak diterapkan pada populasi untuk memilih
sampel dari daftar. Ukuran sampel ditetapkan ke 700
responden.Ukuran sampel akhir dari 227.
Hasil Secara kolektif, tiga komponen religiusitas menjelaskan 39%
variabilitas perilaku kepatuhan zakat terhadap pendapatan usaha.
Bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara ibadah
keagamaan opsional, percaya pahala Tuhan dan percaya pada
hukuman Tuhan dengan perilaku kepatuhan zakat atas pendapatan
bisnis. Selain itu, kesukarelaan ternyata menjadi faktor pendorong
bagi seseorang untuk mematuhi hukum zakat. Secara kolektif, tiga
komponen religiusitas menjelaskan 39% variabilitas perilaku
kepatuhan zakat terhadap pendapatan usaha. Dari 700 kuesioner
yang disebarkan, 290 berhasil dikembalikan oleh responden,
menghasilkan tingkat tanggapan 41 persen. Namun, setelah
pemeriksaan menyeluruh hanya 227 yang dapat digunakan dan
bebas dari masalah pencilan.

bahwa religiusitas adalah konstruksi kompleks yang terdiri dari


beberapa komponen. Komponen-komponen ini adalah ibadah
religiusitas opsional, percaya pada pahala Tuhan dan percaya pada
hukuman Tuhan. Selanjutnya, hasil analisis regresi menunjukkan
bahwa ketiga dimensi tersebut secara signifikan berhubungan
dengan zakat terhadap perilaku kepatuhan pendapatan usaha. Selain
itu, kesukarelaan ternyata menjadi faktor pendorong bagi seseorang
untuk mematuhi hukum zakat.

Dimensi pertama yaitu pilihan religiusitas beribadah, secara


signifikan berkaitan dengan perilaku kepatuhan berzakat.
komponen kedua dan ketiga yaitu percaya pada pahala Tuhan dan
percaya pada hukuman Tuhan, bahwa individu Muslim memang
mempertimbangkan penghargaan dan hukuman non-fisik dalam
menjalankan kewajiban mereka dalam agama.
Saran Penyelidikan di masa depan harus berusaha melampaui ruang
lingkup penelitian ini yang terbatas pada pemilik bisnis Muslim di
negara bagian Kedah.
Indicator di lampirkan

69. (Sulaiman et al., 2019) No Scopus


The Conceptual Paper on Service Quality and Business Zakat Compliance Behaviour among SMEs
in Kedah
Journal of Accounting, Business and Finance Research.
Keywords: Service quality, Compliance, SERVQUAL, Theory of planned behavior, Zakat
institution.
Yaty Sulaiman, Maria Abdul Rahman, Nik Kamariah Nik Mat.

Kualitas pelayanan memegang peranan penting dalam lembaga zakat. Kualitas pelayanan
lembaga zakat berhubungan dengan perilaku kepatuhan para pembayar zakat. Pelayanan dan
kualitas yang baik menjadi bagian dari elemen dasar institusi untuk sukses. Kesadaran untuk
meningkatkan kualitas layanan ini bukan lagi hal yang mudah tetapi menjadi tanggung jawab
yang serius untuk dijalankan. Oleh karena itu, lembaga zakat perlu mengefisienkan proses kerja
dengan memadukan teknologi terkini untuk menghasilkan layanan yang selalu melebihi
ekspektasi nasabah, dan hal ini dapat meningkatkan kepatuhan pembayar zakat. Pengabdian ini
perlu dilandasi akhlak Islam dalam suasana menerapkan unsur ibadah sejalan dengan tuntutan
zakat yang dilakukan untuk mendapatkan ridha Allah SWT.
Fenomena Persoalan zakat semakin terlihat karena tidak
ada ketentuan bahwa zakat harus dibayarkan
kepada otoritas, tidak ada ketentuan yang
menghalangi pembayar zakat untuk
membayar zakat langsung ke asnaf, lembaga
tersebut dikatakan melakukan favoritisme
dan tidak adil dalam penyaluran dana zakat
dan Salah satu penyebab yang dapat
berkontribusi pada masalah tersebut adalah
kualitas layanan lembaga zakat yang buruk
sehingga dapat menyebabkan rendahnya
tingkat kepatuhan di kalangan pembayar
zakat.
Kerangka Konseptual. terdiri dari variabel bebas yaitu kualitas
pelayanan sedangkan kepatuhan membayar
zakat digunakan sebagai variabel terikat.
Kerangka tersebut dibangun berdasarkan
kajian kualitas layanan dan kepatuhan
pembayaran zakat oleh peneliti sebelumnya.
Kualitas pelayanan yang diberikan oleh
lembaga zakat juga memiliki hubungan yang
signifikan dengan kepatuhan masyarakat
yang membayar zakat.
3.2. Model Kualitas Layanan.
Model SERVQUAL mengukur kualitas
layanan yang terdiri dari lima dimensi yaitu
reliability, responsiveness, compliance,
empathy, dan tangibles.

Item Pengukuran Dimensi / Atribut layanan


Reliabilitas Kinerja layanan yang dapat
diandalkan dan akurat, staf berpengetahuan
luas, memenuhi tenggat waktu dalam
memberikan layanan, staf menunjukkan
minat yang tulus untuk membantu pelanggan,
staf memberikan layanan dengan benar untuk
pertama kalinya, staf memberikan saran yang
tepat, nilai tambah yang terintegrasi layanan
yang menurut Islam, kemampuan staf yang
sopan dan berpengetahuan pelayanan, tim
pengelola yang berpengetahuan dan
berpengalaman, petugas zakat yang ramah,
akses jaringan yang luas dan mudah.
Berwujud Ketersediaan dan penampilan
fasilitas dan personel, kenyamanan interior
organisasi, fasilitas fisik organisasi, tampilan
luar seperti tempat parkir, kemudahan lokasi
seperti aksesibilitas melalui transportasi
umum, loket partisi / ruang khusus untuk
pelanggan dengan "masalah", materi yang
terkait dengan layanan seperti brosur atau
majalah, jam operasional, jumlah loket pada
jam sibuk, formulir relevan yang terkait
dengan layanan, fasilitas untuk penyandang
disabilitas.
Empati Kesediaan staf untuk memahami
kebutuhan pelanggan, memahami karyawan
kebutuhan pelanggan, karyawan memberikan
perhatian pribadi, karyawan memiliki selera
humor, karyawan memperhatikan kebutuhan
spesifik pelanggan, kerahasiaan informasi
pelanggan. kerahasiaan masalah moral
pelanggan, layanan bernilai tambah dalam
hal keuangan / konseling pribadi, biaya
layanan nol, ketersediaan formulir yang
mudah digunakan, layanan bernilai tambah
seperti layanan fotokopi dan formulir
pengisian untuk pelanggan.
Responsivitas Kemauan staf untuk
membantu pelanggan dan memberikan
layanan yang cepat, karyawan
berpengetahuan luas tentang zakat, karyawan
selalu bersedia membantu pelanggan,
kemampuan memenuhi kebutuhan individu,
staf layanan counter yang sopan, layanan
counter yang cepat dan efisien, jumlah
cabang yang tersedia, layanan yang cepat,
one-stop center yang memiliki segalanya di
bawah satu atap, jumlah staf / loket yang
tersedia, staf tidak pernah terlalu sibuk untuk
menanggapi pelanggan ' kebutuhan.
Kepatuhan Tidak terlibat dalam aktivitas
pembayaran / pengambilan bunga, investasi
hanya di lembaga keuangan Islam yang
sesuai, transaksi keuangan hanya dengan
lembaga keuangan yang sesuai Islam,
penasihat agama internal membuang
pendapatan yang tidak sesuai Syariah,
memenuhi peran sosialnya juga karena
mempromosikan keuangan Islam, tidak
bertentangan dengan ajaran Islam,
memasukkan prinsip-prinsip etika bisnis
Islam.

70. (Wahab & Borhan, 2014)


Determinant Factors for Zakah Payment by Business Entities in Malaysia: A Theoretical
Review.
Keywords: zakah on business, zakah compliance, business entity, Malaysia.
Jurnal Syariah.
Dalam makalah ini, kami meninjau penelitian sebelumnya tentang faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap perilaku kepatuhan zakat (sedekah) di antara badan usaha. Kami pertama
kali merangkum studi yang paling relevan tentang kepatuhan zakat dan mengidentifikasi
kemungkinan faktor penentu dari 24 studi. Analisis kami mengungkapkan 24 faktor yang secara
signifikan terkait dengan pembayaran zakat. Kemudian, kami mengelompokkan dan
menggabungkan faktor-faktor ini menjadi tiga kategori utama - faktor organisasi, faktor
pemerintah dan faktor internal. Faktor organisasi terdiri dari empat elemen pendukung:
pelayanan yang diberikan; dakwah dan kegiatan pemasaran; efektivitas penyaluran zakat; dan
tata kelola yang baik, termasuk transparansi. Faktor pemerintah terdiri dari empat elemen
lainnya: alokasi hukum, insentif pajak, baik dalam bentuk biaya yang diperbolehkan atau rabat;
fatwa dan dorongan. Faktor internal terdiri dari tiga elemen yaitu kualitas internal pengambil
keputusan, komposisi dewan direksi, dan kekuatan finansial. Berdasarkan review ini, kami
mengusulkan tindakan yang harus diambil, terutama oleh otoritas zakat, untuk meningkatkan
penghimpunan zakat dari entitas korporasi.

71. (S. Ahmad et al., 2011) Scopus


Tax-based modeling of zakat compliance
Keywords: Tax based modeling; zakat compliance; zakat law; sociological factors; physiological factors
Jurnal Ekonomi Malaysia.
Sanep Ahmad, Nor Ghani Md. Nor.
Indikator Sumber (S. Ahmad et al., 2011)
Latar belakang
Tujuan 1. membentuk model kepatuhan zakat ke atas institusi formal
kutipan zakat berasaskan model kepatuhan cukai.
2. untuk merumuskan model perilaku kepatuhan zakat (dalam
kaitannya dengan lembaga formal pemungut zakat)
berdasarkan model perilaku kepatuhan pajak yang ada dan
melakukan analisis empiris penerapan model di Provinsi Aceh,
Indonesia.
Rumusan masalah 1) apakah model kepatuhan zakat dapat dikembangkan
berdasarkan model perilaku kepatuhan pajak.
2) bagaimana menyelaraskan model kepatuhan pajak dengan
prinsip zakat.
Teori
Populasi
Metodologi
Variabel 1) Environment/Reference Group (EV) = Lingkungan Hidup/
Kelompok referensi Didukung
2) Perception of the Taxation System (TAX) = Persepsi
tentang Sistem Perpajakan. Didukung
3) Lax Enforcement (IL) = Penegakan Lax
4) Trust of the Institution (TR) = Kepercayaan dari Lembaga
5) Commitment to the Religion /Faith (RI) = Komitmen untuk
Agama / Iman.
6) Understanding/ Knowledge (KL) = Pemahaman/
Pengetahuan. Didukung
7) Access to Payment System (PM) = Akses ke Sistem
pembayaran.
Hasil bahwa kepatuhan zakat individu tidak signifikan dipengaruhi oleh
perundangan zakat, tetapi signifikan dipengaruhi oleh faktor
demografi (jantina dan umur), kumpulan rujukan, pendidikan dan
persepsi keatas sistem percukaian.

452 responden dipilih berdasarkan pengambilan sampel secara acak


berstrata di provinsi Aceh.
Tujuh dari sebelas variabel yang diuji berpengaruh signifikan
terhadap kepatuhan zakat, yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan,
pengeluaran bulanan, pemahaman, pajak, dan lingkungan.
Sedangkan variabel keyakinan, hukum, kepercayaan lembaga zakat
dan akses mekanisme pembayaran tidak signifikan.
1) Gender berpengaruh negatif terhadap kepatuhan zakat di mana
laki-laki cenderung tidak menunjukkan perilaku kepatuhan
zakat dibandingkan perempuan.
2) Hubungan antara usia dan kepatuhan zakat adalah positif dan
signifikan pada tingkat 1%. Bertambahnya usia sejalan dengan
meningkatnya peluang pembayaran zakat ke lembaga formal.
3) Tingkat pendidikan juga berhubungan positif dengan
kepatuhan zakat meskipun pada tingkat signifikansi yang lebih
rendah 5%. artinya seseorang dengan tingkat pendidikan yang
lebih tinggi lebih cenderung melakukan tanggung jawab
membayar zakat melalui lembaga zakat.
4) Hubungan antara pengeluaran bulanan responden sebagai
proporsi pendapatan dan kepatuhan zakat adalah negatif dan
signifikan pada tingkat 1%.
5) Pemahaman / pengetahuan Zakat berhubungan positif dengan
kepatuhan zakat meskipun pada tingkat signifikansi yang relatif
rendah yaitu 10%. Temuan ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi pemahaman seseorang terhadap zakat, maka semakin
tinggi pula kemungkinan seseorang bersedia membayar zakat.
6) Persepsi sistem perpajakan berhubungan negatif dengan
kepatuhan zakat dan signifikan pada 1%. Sistem perpajakan di
Aceh saat ini dianggap sebagai beban wajib pajak. Karena
zakat tidak menawarkan potongan pajak, maka membayar
zakat menjadi pajak berganda bagi wajib pajak.
7) Pengaruh kelompok referensi (lingkungan) berhubungan positif
dengan kepatuhan zakat.

72. (Y. H. Othman et al., 2018) No scopus


Motivations for Paying Income Zakat among UniSHAMS’ Employees.
Yusuf Haji-Othman, Mohd Sholeh Sheh Yusuf & Mohd Farid Abd Latib.
International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences
Keywords: Motivation, Compliance, Zakat, religiosity.
Abstrak Penelitian ini mengkaji motivasi membayar zakat penghasilan karyawan UNISHAMS
dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan metode wawancara,
penelitian ini menemukan bahwa terdapat berbagai motivasi pemenuhan zakat penghasilan.
Diantara tema umum motivasi adalah kewajiban beragama, ilmu tentang zakat, menolong fakir
miskin, kepercayaan pada pembagian yang adil dari penghimpunan zakat kepada asnaf, pahala
dari Allah, membantu umat Islam, pengaruh orang tua, pengaruh petugas zakat, insentif
potongan pajak, bersuci. pendapatan dan harta benda seseorang, pengaruh pasangan hidup,
pengaruh keluarga, kemudahan membayar zakat dan pengaruh guru agama. Studi ini
merekomendasikan agar studi yang lebih komprehensif dilakukan di bidang perilaku kepatuhan
zakat dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan studi ke depan harus fokus pada motivasi
internal atau psikologis. Selain itu, penelitian ini mengusulkan agar penelitian selanjutnya
mengenai perilaku kepatuhan terhadap kewajiban beragama seperti perilaku kepatuhan zakat,
perbankan syariah, takaful, faraid, wakaf dan lain-lain menyesuaikan dan mengadopsi teori yang
dikemukakan oleh penelitian ini. Perilaku kepatuhan terhadap kewajiban agama diharapkan
menjadi bidang penelitian yang subur di masa depan.
Research gap terdapat bukti empiris yang beragam dan
tidak konklusif terkait faktor penentu
perilaku kepatuhan zakat. Oleh karena itu,
masih terdapat gap pengetahuan yang perlu
digali lebih jauh agar lebih memahami
determinan dari perilaku kepatuhan zakat.
Desain penelitian. menggunakan wawancara tidak terstruktur di
mana kami menggunakan tape recorder dan
buku catatan untuk merekam tanggapan
orang yang diwawancarai. Ada pertanyaan
tidak terstruktur yang diajukan pewawancara
dan orang yang diwawancarai diizinkan
untuk menjawab dengan bebas. Wawancara
kemudian menindaklanjuti poin-poin tertentu
jika diperlukan. Alasan menggunakan
wawancara tidak terstruktur adalah untuk
memungkinkan kami memperoleh informasi
yang jauh lebih rinci daripada yang tersedia
melalui metode pengumpulan data lainnya.
Ini juga memungkinkan kami untuk
mengajukan beberapa pertanyaan spontan
yang membuat peserta atau narasumber dapat
mengekspresikan diri dengan lebih bebas.
Populasi penelitian ini adalah karyawan
UNISHAMS.

73.(Tsalas et al., 2019)


Zakat Compliance Behaviour: Good Corporate Governance with Muzakki’s Trust Approach
(Survey on Muzakki of the National Board of Zakat (BAZNAS) in Garut)
Zakat merupakan kewajiban setiap muslim yang harus dilakukan. Selain ordo religius, zakat juga
sangat berpengaruh bagi pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya kekayaan distribusi dari
setiap individu yang mampu hingga tidak mampu. Di Indonesia, ada perbedaan antara potensi
dan realisasi dana zakat masih menjadi fenomena itu harus diselesaikan. Salah satu penyebab
mengapa terjadi ketimpangan antar potensi dan realisasi dana zakat karena ketidaktaatan
muzakki dalam membayar zakat. Penelitian ini mengidentifikasi pengaruh penerapan good
corporate governance di lembaga zakat pada kepatuhan membayar zakat melalui amanah
muzakki sebagai a variabel mediasi. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 100 muzakki yang
tersebar di beberapa kantor layanan di Garut. Sampel dipilih dengan menggunakan purposive
sampling metode dengan teknik quota sampling. Penelitian ini menggunakan analisis jalur untuk
mengidentifikasi barang tata kelola perusahaan di lembaga zakat menuju kepatuhan membayar
zakat melalui kepercayaan muzakki sebagai variabel mediasi dengan metode kausalitas. Hasilnya
menunjukkan bahwa Tata kelola perusahaan yang baik dan kepercayaan muzakki terhadap
lembaga zakat ada di kategori tinggi dan zakat muzakki membayar dengan kepatuhan tinggi
juga.
Research Gap pengaruh pembayaran zakat disebabkan oleh
good corporate governance pada lembaga
zakat. BAZNAS sebagai lembaga zakat
nasional belum menerapkan prinsip-prinsip
good corporate governance secara sempurna,
hal ini ditunjukkan dengan realisasi zakat
yang masih jauh dari potensi yang tinggi.
Metodologi. Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu
variabel good corporate governance (X)
sebagai variabel independen, kemudian
variabel kepercayaan muzakki kepada
lembaga zakat (Y) sebagai variabel
intervening, kemudian perilaku kepatuhan
zakat (Z) sebagai variabel dependen. Survei
muzakki Badan Zakat Nasional (BAZNAS)
di Garut. Teknik pengambilan sampel dengan
menggunakan pendekatan purposive
sampling diperoleh sampel kuota sebanyak
100 responden. menggunakan metode
analisis jalur. Analisis jalur digunakan untuk
"memeriksa efek secara langsung atau tidak
langsung dari variabel yang dihipotesiskan
sebagai hasil dari pengaruh perlakuan
terhadap variabel-variabel ini dan tujuan dari
analisis jalur adalah untuk memberikan
perkiraan besarnya dan sagnifikasi hubungan
kausal yang dihipotesiskan di antara
kumpulan variabel ditampilkan melalui
penggunaan diagram jalur.

Variabel Good Corporate Governance dalam


penelitian ini diukur dengan menggunakan
lima indikator yaitu Transparansi,
Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi,
dan Kewajaran. Kelima indikator tersebut
dijabarkan menjadi 12 pernyataan yang
digunakan sebagai ukuran variabel Good
Corporate Governance di Muzakki.
Hasil masing-masing indikator berada pada kisaran
antara 63% -75% atau juga dalam kategori
tinggi.
1. Transparansi (Transparansi) di BAZNAS
Garut menyediakan dan informasi yang
relevan dengan cara yang mudah diakses dan
dipahami oleh stakeholders (muzakki dan
mustahik).
2. Di sisi akuntabilitas = akuntabilitas 63
persen dalam pandangan muzakki sebagai
responden. salah satunya LAZ harus secara
berkala menerbitkan laporan keuangan dan
BAZNAS Garut telah melaksanakannya dan
berhasil diaudit pada bulan April 2018.
3. dari segi pertanggungjawaban terkait dana
zakat yang diterima dan pengelolaan
penyalurannya juga sudah termasuk kategori
tinggi.
4. kepercayaan muzakki pada Lembaga Zakat
termasuk dalam kategori tinggi.

Berdasarkan hasil perhitungan hipotesis


penelitian substruktur model persamaan 1 (X
terhadap Y) menyatakan bahwa koefisien
jalur X ke Y dengan hipotesis good corporate
governance berpengaruh terhadap
kepercayaan muzakki secara langsung dapat
diterima dengan pengaruh. sebesar 0,70 atau
70%.

Hipotesis penelitian substruktur 2 model (X


terhadap Z) dapat dijelaskan melalui hasil
perhitungan dengan penjelasan interpretasi
data yang menyatakan bahwa koefisien jalur
X ke Z dengan hipotesis good corporate
governance tidak berpengaruh langsung
terhadap kepatuhan. dengan membayar zakat.
Oleh karena itu, pengaruh tidak langsung
atau melalui Y dapat diterima dengan
pengaruh total sebesar 0,325 atau 32,5%.

Kemudian koefisien jalur Y terhadap Z


dengan kepercayaan Muzakki berpengaruh
terhadap kepatuhan membayar zakat secara
langsung dapat diterima dengan pengaruh
sebesar 0,467 atau 46,7%.
Kesimpulan tata kelola perusahaan yang baik tidak
mempengaruhi kepatuhan membayar zakat.
Hal ini dikarenakan muzakki harus memiliki
keyakinan terlebih dahulu pada lembaga
zakat, baru kemudian dapat kepatuhan
membayar zakat kepada lembaga zakat
tersebut.tentang kepercayaan pada lembaga
zakat berpengaruh signifikan terhadap
kepatuhan dalam membayar zakat, logikanya
hal ini juga bisa diterima, jika seseorang
sudah memiliki amanah tentu juga akan
memiliki tingkat kepatuhan yang baik.
Terakhir, good corporate governance
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kepatuhan membayar zakat melalui
kepercayaan pada lembaga zakat sebagai
variabel intervening. Hal ini ditunjukkan
dengan hasil regresi analisis jalur pengujian,
dimana jika GCG diuji langsung ke variabel
kepatuhan, hasilnya tidak berpengaruh.
Berbeda jika kita menempatkan kepercayaan
sebagai variabel intervening, GCG
berpengaruh terhadap kepatuhan membayar
zakat.

74. (Cokrohadisumarto et al., 2019)


A study of Indonesian community’s behavior in paying zakat
Abstrak
Maksud - Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model perilaku masyarakat
muslim dalam membayar zakat untuk menyumbangkan pemikiran bagaimana meningkatkan
penerima zakat secara nasional, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
komunitas yang lebih luas.
Desain / metodologi / pendekatan - Penelitian ini menggunakan kuantitatif (yaitu analisis regresi
berganda melibatkan variabel moderasi) dan pendekatan deskriptif. Analisis regresi berganda
dengan stepwise Metode tersebut diimplementasikan untuk mendapatkan model regresi terbaik
dari perilaku masyarakat dalam membayar zakat. Ini Penelitian mengambil sampel komunitas
muslim di beberapa daerah (pantai utara) Jawa Tengah, Indonesia.
Temuan - Dalam situasi belum adanya peraturan pemerintah terkait kewajiban membayar zakat
Bagi masyarakat muslim, perilaku masyarakat dalam membayar zakat dapat dibentuk melalui
dua hal, Yaitu: meningkatkan pemahaman zakat dan memperkuat kredibilitas pengelola
zakat institusi. Memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat mengenai keberadaan
dan apa yang telah ada dilakukan dan apa yang akan dilakukan oleh lembaga pengelola zakat
sangat diperlukan.
Batasan / implikasi penelitian - Penelitian ini belum secara khusus membahas berbagai jenis
zakat yang dibayarkan, seperti zakat komersial, zakat pertanian dan zakat profesional. Oleh
karena itu, penelitian masa depan dapat lebih spesifik lagi untuk mengetahui perilaku membayar
zakat berdasarkan jenis zakatnya.
Implikasi praktis - Meningkatnya target penghimpunan dana zakat dari masyarakat secara
nasional kebutuhan: (i) mendidik masyarakat tentang zakat secara lebih luas dan berkelanjutan;
(ii) memperkuat kredibilitas lembaga pengelola zakat; dan (iii) memperkuat arus informasi dari
zakat lembaga pengelola kepada masyarakat.
Orisinalitas / Nilai - Penelitian tentang perilaku masyarakat dalam membayar zakat belum pernah
dilakukan sebelumnya. Ini Kajian ini menganalisis perilaku membayar zakat secara
komprehensif, yaitu dalam kaitannya dengan ketaatan dan ketaatan pemerintah, kesadaran tanpa
paksaan dan perilaku memilih tempat membayar zakat.
untuk membangun model perilaku Komunitas
muslim dalam membayar zakat terkait
dengan pemahaman masyarakat tentang
zakat, kredibilitas lembaga pengelola zakat,
peran informasi yang dibangun oleh lembaga
pengelola zakat dan peran pemuka agama.
Model ini dikembangkan Berdasarkan situasi
belum adanya peraturan pemerintah yang
mengatur tentang kewajiban membayar zakat
bagi umat Islam.
Metodologi penelitian. 3.1 Lokasi penelitian, sampel dan sumber
data.
Penelitian eksplanatori ini dilakukan di
lingkungan komunitas muslim Indonesia
yang dianggap mampu membayar zakat dari
berbagai daerah (kabupaten) terutama di
sekitar pantai utara Jawa Tengah (Rembang,
Pati, Kudus, Demak, Semarang, Kendal,
Batang dan Pekalongan), dengan
pertimbangan jumlahnya cukup banyak dari
para pemimpin agama yang berpengaruh di
bidang ini. Accidental sampling dilakukan
pada mereka yang bersedia menjawab
kuesioner sebanyak 219 orang. Penelitian ini
menggunakan data primer yaitu data yang
diperoleh langsung dari responden dengan
menggunakan instrumen kuesioner.
Pengukuran kelima variabel tersebut
berdasarkan tingkat kesepakatan
pertanyaan dari masing-masing indikator
dengan menggunakan skala pengukuran
sebagai berikut: sangat tidak setuju
diberikan 1 skor, tidak setuju diberikan 2
skor, ragu-ragu diberikan 3 skor, setuju
diberikan 4 skor dan sangat setuju diberikan
5 skor.
Metode analisis.
menggunakan pendekatan kuantitatif (analisis
regresi berganda) dan deskriptif.
Analisis regresi berganda digunakan untuk
melihat pengaruh variabel kredibilitas
lembaga pengelola zakat, pemahaman zakat,
peran pemuka agama dan informasi terhadap
perilaku membayar zakat. Persamaan regresi
Hasil uji instrumen
semua indikator variabel yang digunakan
dalam penelitian ini dapat mencerminkan
variabel tersebut.
semua variabel reliabel, hasil tersebut
menggambarkan bahwa instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini reliabel
(pengujian ulang akan memberikan hasil
yang konsisten).

Deskripsi variabel.
berdasarkan tingkat setuju terhadap indikator
yang ditanyakan yaitu mulai dari sangat tidak
setuju, tidak setuju, tidak setuju, setuju dan
sangat setuju.

4.3.1 Kredibilitas lembaga pengelola zakat.


70 persen responden mempercayai LPZ,
transparansi persentase responden yang
kurang percaya cukup besar yaitu mencapai
30 persen.

4.3.2 Pemahaman tentang hukum zakat.


(antara 77 hingga 88 persen) memahami
hukum zakat, namun masih cukup banyak
(antara 12 hingga
23 persen) yang tidak memahami jenis
kekayaan yang harus dibayarkan zakat, dan
juga tidak memahami bahwa zakat menjadi
instrumen pemberdayaan masyarakat, zakat
dapat membantu pertumbuhan ekonomi dan
fungsi lembaga penerima zakat (LAZ) dan
Badan Zakat Nasional (BAZNAS).

4.3.3 Peran pemimpin agama.


antara
75,3 dan 79,9 persen) pemuka agama
memiliki peran dalam memberikan
pencerahan / pemahaman / bimbingan dan
mendorong masyarakat untuk membayar
zakat. Namun demikian, masih cukup banyak
(mencapai 20,1 persen) yang menyatakan
tidak setuju dan kurang setuju tentang
pemimpin agama telah memberikan
pencerahan, dan 24,7 persen mengatakan
mereka tidak setuju dan kurang tidak setuju
tentang pemimpin agama telah memberikan
dorongan. Hal ini menunjukkan masih cukup
banyak lapisan masyarakat yang belum
mendapatkan pencerahan atau dorongan dari
para pemuka agama untuk membayar zakat
melalui LAZ atau BAZ.

4.3.4 Peran informasi.


sekitar 35 persen) responden yang belum
mengetahui tentang LAZ dan badan hukum
BAZ, sekitar 40 persen responden. merasa
belum mendapatkan informasi terkait apa
yang dilakukan oleh LPZ, lebih dari 50
persen tidak mengetahui program yang
dikembangkan oleh LAZ atau BAZ dan lebih
dari 50 persen responden tidak mengetahui
tentang laporan keuangan LAZ atau BAZ.
Gambaran di atas menunjukkan bahwa
informasi terkait LAZ dan BAZ belum
sepenuhnya sampai ke masyarakat.

4.3.5 Perilaku membayar zakat.


antara 57 hingga 99 persen), mereka telah
membayar zakat secara berkala, membayar
zakat sebagai bentuk ketaatan kepada Allah
dan mereka. cenderung membayar zakat
melalui lembaga resmi. Ada temuan penting
dalam penelitian ini yang terkait dengan
pertanyaan membayar zakat tanpa paksaan,
yaitu sekitar 43 persen responden tidak setuju
dan kurang setuju. Artinya, masih cukup
banyak masyarakat yang membutuhkan
paksaan dari pemerintah (diwajibkan oleh
negara) untuk membayar zakat.

4.4 Hasil estimasi parameter regresi perilaku


membayar zakat.
nilai R2 = 0,477 menunjukkan 47,7 persen
variasi perilaku masyarakat dalam membayar
zakat dipengaruhi oleh pemahaman tentang
hukum zakat dan kredibilitas lembaga zakat
yang diperkuat dengan peran informasi.
75. (Obaid et al., 2020) No scopus
Zakat and Tax Compliance Behaviour in Yemen: A Conceptual Study
Pendapatan zakat dan pajak merupakan sumber pendapatan penting untuk membiayai kegiatan
publik di banyak negara Muslim, termasuk Yaman. Namun, kurangnya kepatuhan pajak
merusak upaya pemerintah untuk meningkatkan pendapatan yang dibutuhkan dari dua kritis ini
sumber, terutama di Yaman. Di Yaman, membayar zakat kepada pemerintah merupakan
kewajiban wajib baik bagi individu maupun entitas perusahaan, dan hal yang sama berlaku
untuk pajak konvensional. Oleh karena itu, individu dan perusahaan enggan seperti mereka
menganggap membayar zakat dan pajak sebagai pajak berganda atas penghasilan mereka. Yang
lain memahami cara dan cara zakat itu dipaksakan, dipungut, diadministrasikan, dan
didistribusikan secara tidak adil yang juga menyebabkan ketidakpuasan di kalangan wajib pajak.
Karena itu mereka memutuskan untuk tidak membayar zakat mereka kepada otoritas yang
dilembagakan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah: (i) untuk
menguji perbedaan tersebut perspektif ulama Muslim tentang pajak konvensional dan zakat; dan
(ii) untuk menguji temuan sebelumnya tentang pengaruh zakat dan pajak perilaku kepatuhan
pembayaran entitas individu dan perusahaan. Untuk mencapai tujuan studi, kepercayaan, sikap,
dan persepsi Kualitas pelayanan merupakan salah satu faktor penentu perilaku kepatuhan
pembayaran zakat yang paling berpengaruh di kalangan individu dan entitas perusahaan. Studi
ini mungkin memiliki implikasi praktis bagi pemerintah Yaman dalam hal pemahaman
faktor penentu perilaku kepatuhan zakat dan pembayaran pajak individu dan badan usaha. Kami
merekomendasikan masa depan itu studi harus menyelidiki secara empiris konsep yang
diusulkan untuk menentukan hubungan antara faktor penentu dan pajak perilaku kepatuhan.

76. (Abdullah, 2018) Scopus


Do religiosity, gender and educational background influence zakat compliance? The case of
Malaysia
Keywords Gender, Religiosity, Compliance, Zakat, Islamic education
International Journal of Social Economics.
Mazni Abdullah, Noor Sharoja Sapiei.
Indikator Sumber
Fenomena ditemukan bahwa jumlah penghimpunan zakat tahunan di Malaysia
relatif kecil dibandingkan dengan pemungutan pajak penghasilan,
meskipun potongan pajak diberikan kepada mereka yang membayar
zakat
Tujuan  untuk menguji pengaruh religiusitas, jenis kelamin dan latar
belakang pendidikan Islam umat Islam terhadap kepatuhan
zakat.
 untuk mengetahui dimensi religiusitas mana yang secara
signifikan berhubungan dengan kepatuhan zakat.
 RQ1. Apakah religiusitas, gender, dan latar belakang pendidikan Islam
mempengaruhi kepatuhan zakat?
 RQ2. Dimensi religiusitas manakah yang mempengaruhi kepatuhan zakat?
Research gap Studi sebelumnya telah mengidentifikasi bahwa tingkat
religiusitas, jenis kelamin dan latar belakang pendidikan
merupakan faktor yang berkontribusi terhadap perilaku kepatuhan
zakat (Mohd Rizuan dkk., 2014; Mohd Rahim dkk., 2011; Nor et
al., 2004; Idris et al., 2003). Namun demikian, temuan penelitian
sebelumnya beragam dan tidak meyakinkan. Misalnya Nor et al.
(2004) menemukan bahwa tingkat religiusitas merupakan faktor
yang paling signifikan mempengaruhi zakat pembayaran
sementara Idris et al. (2003) tidak berhasil menemukan hubungan
yang signifikan antara tingkat religiusitas dan pembayaran zakat.
Temuan yang beragam dan tidak meyakinkan ini memberikan
sebuah kesempatan untuk penelitian ini untuk lebih
mengeksplorasi pengaruh religiusitas, gender dan latar belakang
pendidikan tentang kepatuhan zakat.
belum ada konsensus di antara para ulama mengenai banyaknya
dimensi yang membentuk konstruk religiusitas dan hal tersebut
mungkin tergantung pada sifat, konteks dan tujuan penelitian.
Novelty 1. dibandingkan dengan studi zakat sebelumnya, penelitian ini
menggunakan ukuran sampel yang besar dari responden
Muslim yang bekerja dan studi ini menunjukkan bahwa
religiusitas secara signifikan berhubungan dengan perilaku
kepatuhan zakat.
2. penelitian ini juga mengidentifikasi dimensi religiusitas Islam
mana yang memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku
kepatuhan zakat. Studi ini menemukan bahwa dari empat
dimensi religiusitas Islam, hanya tiga dimensi yang secara
signifikan berhubungan dengan perilaku kepatuhan zakat,
yaitu dimensi kewajiban wajib (wajib), kebajikan dan
keburukan (akhlaq), dan dimensi ritual opsional (sunnah).
Temuan menunjukkan bahwa penting untuk melihat perbedaan
dimensi religiusitas karena tidak semua dimensi religiusitas
berhubungan secara signifikan dengan kepatuhan berzakat.
Religiusitas memungkinkan pemahaman yang lebih
menyeluruh tentang peran religiusitas dan pentingnya dimensi
religiusitas yang berbeda pada perilaku kepatuhan zakat.
3. penelitian ini menemukan bahwa jenis kelamin berhubungan
negatif dan signifikan dengan perilaku kepatuhan zakat. Hal
ini menunjukkan bahwa wanita muslimah yang bekerja di
Malaysia kurang patuh terhadap kewajiban zakat, yang bisa
disebabkan karena kurangnya kesadaran atau pengetahuan
mereka tentang kewajiban zakat. Ada kemungkinan
perempuan Muslim memandang bahwa kewajiban zakat hanya
terkait dengan laki-laki atau KRT.
4. Tidak seperti studi zakat sebelumnya yang meneliti pengaruh
tingkat latar belakang pendidikan (misalnya PhD, sarjana,
diploma atau ijazah), studi ini meneliti pengaruh latar
belakang pendidikan Islam formal responden terhadap
perilaku kepatuhan zakat.
Teori Teori Tindakan Beralasan
Populasi
Metodologi Metode penelitian.
3.1 Pengumpulan data, melalui kuesioner mandiri yang dibagikan
oleh enumerator dan melalui survei online. Kuesioner dibagikan
kepada individu Muslim yang bekerja di Klang Valley, Malaysia
dengan menggunakan pendekatan non-probability convenience
sampling. Studi percontohan dilakukan sebelum penyebaran
kuesioner akhir untuk menilai kejelasan pertanyaan, dimana
kuesioner disebarkan kepada 12 responden muslim yang terdiri dari
enam dosen dari perguruan tinggi negeri dan enam muslim pekerja
dari berbagai industri. Berdasarkan tanggapan yang diterima
selama studi percontohan, beberapa modifikasi kecil dilakukan.
diuji menggunakan skala Likert empat poin: Saya membayar zakat
setiap tahun dan saya membayar zakat untuk memanfaatkan
potongan pajak (1 ¼ sangat tidak setuju hingga 4 ¼ sangat setuju).
Kuesioner dibagikan antara Oktober 2014 dan Februari 2015, dan
753 kuesioner diterima dari responden Muslim yang bekerja.
Namun, 63 kuesioner dihapus karena data yang tidak lengkap,
menyisakan 690 kuesioner yang dapat digunakan untuk analisis.

3.2 Pengukuran variabel.


3.2.1 Variabel terikat: Perilaku kepatuhan zakat. Untuk mengukur
perilaku kepatuhan zakat, pernyataan berikut dikembangkan dan
diuji menggunakan skala Likert empat poin: Saya membayar zakat
setiap tahun dan saya membayar zakat untuk memanfaatkan
potongan pajak (1 ¼ sangat tidak setuju hingga 4 ¼ sangat setuju).

3.2.2 Variabel bebas: religiusitas, jenis kelamin dan pendidikan


Islam formal. Untuk mengukur religiusitas Islam, penelitian ini
mengadopsi pengukuran religiusitas yang dikembangkan oleh Wan
Ahmad et al. (2008) dan Tillioune dan Belgoumidi (2009) untuk
menangkap berbagai dimensi religiusitas. Pengukuran religiusitas
terdiri dari 21 item dan dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama
berisi pernyataan mengenai keyakinan dan diukur menggunakan
skala likert empat poin mulai dari 1 sangat tidak percaya hingga 4
¼ sangat percaya. Bagian kedua berisi pernyataan mengenai
praktek dan diukur dengan menggunakan skala likert empat poin
mulai dari 1 tidak pernah sampai 4 ¼ selalu. Untuk gender dan
pendidikan Islam formal, kami mengukurnya sebagai variabel
dummy. Jenis Kelamin (Wanita ¼ 1, Pria ¼ 0); Pendidikan Islam
(Jika mengikuti pendidikan agama Islam formal baik di sekolah
menengah Islam atau studi Islam di universitas / perguruan tinggi ¼
1, sebaliknya ¼ 0).
Hasil menunjukkan bahwa religiusitas memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kepatuhan zakat dan tiga dimensi religiusitas
yaitu kewajiban, kebajikan dan keburukan, serta ritual pilihan
berhubungan signifikan dengan kepatuhan zakat. Gender juga
secara signifikan terkait dengan kepatuhan zakat, tetapi dalam arah
negatif, menunjukkan bahwa perempuan pekerja Muslim kurang
patuh terhadap kewajiban zakat dibandingkan dengan rekan laki-
laki mereka. Diketahui bahwa latar belakang pendidikan Islam
formal tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan zakat.

4.1 Analisis deskriptif.


menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki nilai-nilai
agama Islam yang kuat. Skor rata-rata sedang 2,628 untuk
Pernyataan “Saya membayar zakat untuk memanfaatkan potongan
pajak” dapat menyiratkan bahwa sebagian responden membayar
zakat karena kewajiban agama kepada Tuhan, dan bukan karena
pajak. keuntungan rabat yang ditawarkan oleh pemerintah.

4.2 Analisis faktor.


analisis komponen utama (PCA) pada
21 item menggunakan rotasi ortogonal (varimax) dan rotasi miring
(promax). menunjukkan skala reliabel.

4.3 Analisis korelasi.


untuk menguji kekuatan dan arah hubungan antara dua variabel.
Religiusitas Islam secara positif dan signifikan terkait dengan
perilaku kepatuhan zakat pada tingkat 1 persen. Gender secara
signifikan berhubungan dengan kepatuhan zakat pada tingkat 5
persen, tetapi dalam arah negatif, sedangkan latar belakang
pendidikan Islam tidak berhubungan secara signifikan baik di
bawah korelasi Pearson maupun Spearman. Meskipun hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antar variabel, namun hasil dari analisis korelasi ini lemah karena
menunjukkan adanya korelasi antara kedua variabel (variabel bebas
vs variabel terikat) tanpa interaksi dengan variabel kontrol lainnya.

4.4 Analisis regresi berganda (RQ1).


Dalam Model 1, uji regresi berganda dilakukan tanpa memasukkan
variabel kontrol, sedangkan pada Model 2 variabel kontrol lain
seperti usia, pendapatan, tingkat pendidikan dan status perkawinan
dimasukkan dalam analisis regresi. Variabel kontrol ini dipilih
karena dianggap variabel yang signifikan dalam studi zakat
sebelumnya. Di antara variabel kontrol yang diuji dalam penelitian
ini, ditemukan bahwa pendapatan memiliki hubungan positif dan
signifikan dengan perilaku kepatuhan zakat, hal ini menunjukkan
bahwa individu dengan pendapatan yang lebih tinggi memiliki
perilaku kepatuhan zakat yang positif. Variabel kontrol lainnya
adalah tidak signifikan berhubungan dengan perilaku kepatuhan
zakat dalam penelitian ini.

4.5 Analisis tambahan (RQ2).


untuk menjawab RQ2, yaitu untuk mengidentifikasi mana dari
empat dimensi religiusitas Islam, yaitu keimanan (iman), kebajikan
dan keburukan (akhlaq), kewajiban (wajib) dan ritual opsional
(sunnah), yang memiliki hubungan yang signifikan. dengan
perilaku kepatuhan zakat.

 Bahwa religiusitas Islam memiliki pengaruh yang signifikan


terhadap perilaku kepatuhan zakat. bahwa hanya tiga dimensi
religiusitas yang memiliki pengaruh signifikan terhadap
perilaku kepatuhan zakat, yaitu dimensi kewajiban (wajib),
kebajikan dan keburukan (akhlaq), dan dimensi ritual opsional
(sunnah).
 tidak menemukan adanya hubungan yang signifikan antara
dimensi keimanan (iman) dengan perilaku kepatuhan zakat.
 bahwa tidak terdapat hubungan hubungan yang signifikan
antara latar belakang pendidikan Islam formal dengan perilaku
kepatuhan zakat.
 Hubungan yang negatif dan signifikan antara gender dan
perilaku kepatuhan zakat dapat diartikan bahwa perempuan
pekerja kurang patuh terhadap kewajiban zakat dibandingkan
dengan rekan laki-laki mereka.
Hipotesis H1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara religiusitas
dengan perilaku kepatuhan zakat. Terima
H2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara perempuan
dengan perilaku kepatuhan zakat. Tolak
H3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara latar belakang
pendidikan Islam dengan perilaku kepatuhan zakat. Tolak
Item religiusitas

1 Hanya ada satu Tuhan (Allah)


2 Islam adalah cara hidup
3 Ajaran Alquran dapat diterapkan dalam kehidupan saat ini
4 Tradisi Rasulullah berlaku sepanjang waktu
5 Semua perbuatan manusia akan dinilai dan diberi pahala sesuai
setelah kematian
6 Pahala surga mendorong saya untuk melakukan perbuatan baik
7 Seseorang harus takut semua yang menyinggung Allah
8 Seseorang akan merasa tidak nyaman bila melewatkan waktu
ibadah (doa)
9 Saya berdoa lima kali sehari
10 Saya berpuasa sepanjang Ramadhan
11 Saya memastikan pembalut menutupi aurat saya
12 Saya memastikan makanan dan minuman yang saya konsumsi
halal
13 Saya pergi ke masjid untuk shalat sholat fardhu
14 Saya memberi sedekah untuk tujuan agama
15 Saya membaca Quran dan berzikir
16 Saya jujur setiap saat
17 Saya khawatir jika saya tidak dapat membayar hutang tepat
waktu
18 Saya memenuhi semua yang saya janjikan
29 Saya peduli dengan tetangga dan kesejahteraan mereka
20 Saya menyarankan orang lain untuk melakukan yang baik dan
menghindari kejahatan
21 Saya mengunjungi keluarga / teman saya ketika mereka
terbaring di tempat tidur

Item

1. Iman (Iman)
Islam adalah cara hidup
Ajaran Alquran dapat diterapkan dalam kehidupan saat ini
Hanya ada satu Tuhan (Allah)
Tradisi Rasulullah berlaku sepanjang waktu
Seseorang akan merasa tidak nyaman ketika melewatkan waktu
ibadah (sholat)
Semua perbuatan manusia akan dinilai dan diberi pahala yang
sesuai setelah kematian
Seseorang harus takut semua yang menyinggung perasaan Allah
Pahala surga mendorong saya untuk melakukan perbuatan baik
2. Kebajikan dan Keburukan (Akhlaq)
Saya memenuhi semua yang saya janjikan
Saya menasihati orang lain untuk melakukan kebaikan dan
menghindari kejahatan
Saya khawatir jika saya tidak dapat membayar hutang tepat waktu
Saya peduli dengan tetangga dan kesejahteraan mereka
Saya jujur setiap saat
Saya mengunjungi keluarga / teman saya ketika mereka terbaring di
tempat tidur
3. Kewajiban (Wajib)
Saya berpuasa sepanjang Ramadhan
Saya berdoa lima kali sehari
Saya memastikan pakaian saya menutupi aurat saya
Saya pastikan makanan dan minuman yang saya konsumsi halal
4. Ritual opsional (Sunnah)
Saya pergi ke masjid untuk sholat sholat fardhu
Saya membaca Quran dan melakukan zikir
Saya memberi sedekah untuk tujuan agama

77. (Heikal et al., 2014) No scopus


The Intention to Pay Zakat Commercial: An Application of Revised Theory of Planned Behavior
Journal of Economics and Behavioral Studies.
Keyword: Intention, Theory of Planned Behavior, Revised TPB, Zakat.
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk
memprediksi niat membayar zakat dengan
menggunakan faktor-faktor tersebut
diperkenalkan oleh Theory of Planned
Behavior - dikembangkan oleh Ajzen &
Fishbein (1980). Sementara itu, sebuah
Penambahan faktor prediksi perilaku masa
lalu terhadap niat membayar zakat belum
ditemukan pada tahun-tahun sebelumnya
penelitian.
Tujuan penelitian 1. untuk menganalisis pengaruh sikap,
norma subjektif, persepsi pengendalian
perilaku dan perilaku masa lalu terhadap
niat pedagang di kota Lhokseumawe
untuk membayar zakat komersial.
2. untuk memprediksi niat pembayar zakat.
Rumusan masalah 1) Apakah faktor sikap mempengaruhi niat
pedagang untuk membayar zakat
komersial?
2) Apakah faktor norma subjektif
mempengaruhi niat pedagang untuk
membayar zakat komersial?
3) Apakah faktor pengendalian perilaku
yang dirasakan terhadap niat pedagang
untuk membayar zakat komersial?
4) Apakah faktor perilaku masa lalu
mempengaruhi niat pedagang untuk
membayar zakat komersial?
5) Faktor dominan apa yang mempengaruhi
niat pedagang untuk membayar niaga
zakat?
Metode Menggunakan beberapa linier model regresi.
Populasi dalam penelitian ini meliputi
seluruh pedagang / pedagang yang ada di
Kota Lhokseumawe dengan jumlah 2.432
yang dipublikasikan oleh Badan Pusat
Statistik (2011). Dalam penentuan besar
sampel digunakan metode purposive
sampling dan dipilih sampel sebanyak 150
responden. Ada ciri-ciri responden yang telah
ditetapkan yaitu; (i) memiliki lokasi toko;
dimiliki atau disewa; (ii) membayar zakat
komersial; (iii) lokasi usaha di kota
Lhokseumawe.
Pengukuran Instrumen: Instrumen penelitian
diuji terhadap reliabilitas dengan
menggunakan teknik statistik yang terdiri
dari; uji validitas dan reliabilitas.

Analisis data: Data yang terkumpul akan


dianalisis dengan analisis regresi linier
berganda. Dalam analisis regresi linier
berganda terdapat tiga kriteria ketelitian atau
goodness of fit yaitu uji t, uji F, dan koefisien
determinasi. Sebelum menjalankan analisis
regresi linier berganda dilakukan uji asumsi
klasik multikolinearitas, heteroskedastisitas
dan autokorelasi.
Hipotesis H1: Sikap berpengaruh positif dan signifikan
terhadap niat membayar zakat komersial oleh
pedagang. diterima
H2: Norma subyektif berpengaruh positif dan
signifikan terhadap niat membayar zakat
komersial oleh pedagang. diterima
H3: Kontrol perilaku yang dirasakan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
niat membayar zakat oleh pedagang. diterima
H4: Perilaku masa lalu berpengaruh positif
dan signifikan terhadap niat membayar zakat
oleh pedagang. diterima
H5: Sikap, norma subjektif, kontrol perilaku
yang dirasakan dan perilaku masa lalu
berpengaruh secara simultan dan signifikan
terhadap niat membayar zakat komersial oleh
pedagang.
Hasil bahwa norma subjektif, kontrol perilaku yang
dirasakan dan perilaku masa lalu secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap niat membayar zakat komersial. Ia
juga menemukan Bahwa variabel perilaku
masa lalu memiliki pengaruh paling dominan
terhadap niat pembayar zakat, sedangkan
sikap memiliki dampak paling kecil terhadap
niat. Terakhir, ada yang positif dan signifikan
secara simultan pengaruh terhadap niat
membayar zakat komersial.

1. Uji Instrumen: Hasil uji validitas item


yang digunakan dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai korelasi pearson
lebih besar dari nilai rmeja. bahwa nilai
tersebut berada pada kisaran yang dapat
diterima.
2. Tes Asumsi Klasik: Uji normalitas
bertujuan untuk melihat apakah variabel
dependen dan independen dalam model
regresi terdistribusi normal atau tidak. tidak
ditemukan korelasi antar variabel bebas
dalam penelitian ini.
Hasil Uji Hipotesis: Pengujian hipotesis
dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode analisis regresi linier
berganda, yang akan melihat hubungan antar
variabel bebas; sikap (X1), norma subjektif
(X2), kontrol perilaku yang dipersepsikan
(X3) dan perilaku masa lalu (X4) terhadap
Niat (Y) pedagang di Kota Lhokseumawe
untuk membayar komersial zakatnya.

Kesimpulan
• Hasil uji parsial variabel sikap (X1),
norma subyektif (X2), persepsi pengendalian
perilaku (X3) dan perilaku masa lalu (X4)
berpengaruh secara signifikan dan positif
terhadap niat muzakki membayar zakat
komersial pada pedagang di kota
Lhokseumawe.
• Pengaruh signifikan yang juga
ditemukan antara semua variabel independen
terhadap variabel dependen menggunakan
pengujian secara simultan.
• Variabel perilaku masa lalu ternyata
paling dominan mempengaruhi niat muzakki
membayar zakat di kalangan pedagang di
kota Lhokseumawe.

78. Pemanfaatan Teknologi Dalam Peningkatan Penerimaan


Zakat, Jumlah Muzaki, Dan Pengurangan Resiko Zakat
Penulis (Basrowi & Utami, 2020)
Tujuan untuk mendeskripsikan secara jelas peran financial technology dalam
meningkatkan penerimaan zakat, mempermudah pengelolaan dan pendistribusian
zakat, meningkatkan jumlah muzaki dan mengurangi risiko pengelolaan zakat
Gap
Teori
Metode metode deskriptif kualitatif.
Hipotesis
Hasil bahwa pemanfaatan financial technology mampu meningkatkan jumlah muzaki,
meningkatkan penerimaan zakat, mengurangi risiko yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kesejahteraan muztahik dan mampu menurunkan jumlah muztahik
menjadi muzaki.

79. Determination of motivation muzakki paying zak at zakat


management institution (case study on msme owners)
Penulis (Nurkholis & Jayanto, 2020)
untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
muzakki membayar zakat melalui religiusitas, pemahaman zakat, tingkat
pendapatan, lingkungan, akuntabilitas lembaga pengelola zakat dan sosialisasi
lembaga pengelola zakat.
Gap
Teori
Metode Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh UKM Muslim di Semarang,
sedangkan 100 pemilik UKM Muslim di Semarang yang dijadikan sampel secara
acak. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan
Structural Equation Modeling (SEM) dan  Partial Least Square (PLS) dengan Â
Smart analysis tool PLS 3.0.
Hipotesis
Hasil bahwa religiusitas, pemahaman zakat, tingkat pendapatan, lingkungan, dan
akuntabilitas badan pengelola zakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap
motivasi muzakki membayar zakat. Sedangkan sosialisasi pengelolaan zakat tidak
berpengaruh signifikan.
80. The effect of trust and income on motivation to pay zakat
Penulis (Irawati & Ratno, 2020)
untuk mengetahui pengaruh kepercayaan dan pendapatan terhadap motivasi
membayar zakat.
Gap
Teori
Metode penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan
kuesioner yang disebarkan ke Muzakki Griya Zakat Suruh Kabupaten Semarang.
Sampel yang diambil untuk penelitian ini sebanyak 67 responden dengan
menggunakan teknik probability sampling. Analisis yang digunakan menggunakan
regresi linier berganda.
Hipotesis
Hasil Bahwa variabel kepercayaan dan pendapatan berpengaruh positif terhadap
motivasi membayar zakat. Variabel kepercayaan dan pendapatan secara bersama-
sama berpengaruh terhadap motivasi membayar zakat.

81. Strategi Pengumpulan Zakat Badan Amil Zakat Kota Padang


Penulis (F. Ahmad, 2020) Sinta 4
untuk mengetahui strategi Lembaga Amil Zakat Kota Padang dalam menghimpun
zakat.
Gap
Teori
Metode adalah penelitian lapangan dengan menggunakan data wawancara, observasi, dan
dokumentasi
Hipotesis
Hasil bahwa Badan Pengumpul Zakat Kota Padang membangun kesadaran berzakat bagi
masyarakat Kota Padang. Di sisi lain, masyarakat merasakan kehadiran Dinas
Penagihan Kota Padang. Melalui program kerja: Padang Pintar, Religius,
Sejahtera, dan Padang Peduli yang menjangkau seluruh Kota Padang. Badan
Pengumpul Zakat melakukan strategi pemetaan, membangun komunikasi pemberi
dan penerima zakat, dan membuka grey/stand di pusat perbelanjaan dan gedung
pemerintahan. Strategi ini dapat meningkatkan jumlah zakat yang dihimpun oleh
Badan Pengumpulan Zakat Kota Padang.
82. Pengaruh Pendapatan Terhadap Minat Membayar Zakat
Dengan Kesadaran Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus
Muzakki di BAZNAS Salatiga) Sinta 3
Penulis (Kartika, 2020)
untuk mengetahui pengaruh pendapatan terhadap minat membayar zakat di
BAZNAS Salatiga. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan terhadap minat
membayar zakat melalui kesadaran sebagai variabel intervening.
Gap
Teori
Metode Sampel penelitian ini adalah 202 muzakki yang membayarkan zakat melalui
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Salatiga pada tahun 2017.
Hipotesis
Hasil bahwa pendapatan berpengaruh terhadap minat muzakki membayar zakat di
BAZNAS Salatiga. Pendapatan berpengaruh terhadap minat membayar
zakat melalui kesadaran sebagai variabel intervening ada pengaruh mediasi,
maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan
mempengaruhi tingkat kesadaran muzakki terhadap minat membayar zakat
di BAZNAS Salatiga. Masyarakat yang memiliki pendapatan lebih tinggi
akan lebih sadar untuk kewajiban yang seharusnya dilaksanakannya.

83.Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Muzaki dalam Memilih Organisasi


pengelola zakat (OPZ): Studi kasus Badan Amil Zakat Nasional Kota Bogor.
Abstrak. Tujuan utama pengelolaan zakat menurut UU RI No. 23 Tahun 2011 adalah untuk
mewujudkan kesejahteraan umum dan penanggulangan kemiskinan. Akan tetapi sampai saat
ini zakat belum mencukupi untuk mewujudkan kedua tujuan tersebut, karena dana zakat yang
terkumpul di Indonesia hanya berkisar 1% dari potensi zakat nasional yang mencapai Rp 217
triliun. Hal tersebut menandakan bahwa masih banyak orang Islam yang tidak termotivasi
untuk membayar zakat atau umat Islam belum percaya pada OPZ. Studi ini menganalisis
faktor-faktor yang memengaruhi muzaki dalam memilih Organisasi Pengelola Zakat (OPZ)
dan menganalisis persepsi muzaki terhadap kinerja OPZ. Metode regresi logistik digunakan
untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi muzaki dalam memilih OPZ. Analisis
deskriptif digunakan untuk menganalisis persepsi muzaki terhadap OPZ. Penelitian ini
dilakukan selama bulan Februari 2014 dengan 30 responden muzaki BAZNAS Kota Bogor
dan 30 muzaki yang membayarkan zakatnya langsung ke mustahik. Hasil regresi logistik
menunjukkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi muzaki dalam memilih OPZ adalah
pendapatan, tingkat realiability, dan citra lembaga. Walau demikian, persepsi muzaki
terhadap kinerja OPZ dapat disimpulkan sudah cukup baik, khususnya terkait reliability,
responsiveness, dan tangible.

91. 2021, Analisis Keputusan Muzakki Melaksanakan Pembayaran


Zakat Di Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Di Sumatera Utara.
Artikel ini mendiskusikan tentang kepercayaan muzakki terhadap badan amil zakat
nasional yang menuntut adanya kesadaran. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
penngaruh langsung dan tidak langsung antara variabel pengetahuan, religiusitas, ulama,
transparansi dan kepercayaan sebagai variabel interveningterhadap keputusan muzakki
melaksanakan pembayaran zakat melalui baznas kabupaten di Sumatera Utara. Metode
penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jalur dan menggunakan bantuan
program SPSS. Dari hasil uji signifikansi diperoleh pengetahuan dan transparansi berpengaruh
signifikan dan nyata terhadap keputusan membayar zakat melalui badan amil zakat nasional
kabupaten melalui kepercayaan sebagai variabel intervening di Sumatera Utara. Religiusitas dan
ulama tidak berpengaruh signifikan dan nyata terhadap keputusan membayar zakat melalui
badan amil zakat nasional kabupaten melalui kepercayaan sebagai variabel intervening di
Sumatera Utara dengan tingkat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan sebesar 5 %.

92, 2019, MAYLINA SYARIFAH RAHMAH, PENGARUH RELIGIUSITAS,


PENGETAHUAN ZAKAT, PERSEPSI KEMUDAHAN, PENDAPATAN DAN
GOOD GOVERNANCE TERHADAP MINAT BERZAKAT DI BAZIS DKI
JAKARTA (Studi Pada Masyarakat Provinsi DKI Jakarta).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan bukti empiris mengenai pengaruh
religiusitas, pengetahuan zakat, persepsi kemudahan, pendapatan dan good governance terhadap
minat berzakat di BAZIS DKI Jakarta. Sampel dalam penelitiann ini adalah masyarakat DKI
Jakarta yang beragama Islam dan sudah memiliki pendapatan. Teknik analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis linier berganda dengan menggunakan program SPSS versi
23. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel independen (religiusitas, pengetahuan
zakat, persepsi kemudahan, pendapatan dan good governance) berpengaruh terhadap variabel
dependen (minat berzakat di BAZIS DKI Jakarta) secara simultan dengan nilai signifikansi 0,000
< 0,05.
Sedangkan secara parsial bahwa variabel religiusitas (indikatornya keyakinan,
pengalaman/praktik, penghayatan, pengetahuan dan konsekuensi) berpengaruh signifikan
terhadap variabel minat hal tersebut telah dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,048 <
0,05, variabel pengetahuan zakat (indikatornya tahu, kesadaran dan aplikasi atau pengamalan)
berpengaruh signifikan terhadap variabel minat hal tersebut telah dibuktikan dengan nilai
signifikansi sebesar 0,008 < 0,05, variabel persepsi kemudahan (indikatornya easy to learn,
controllable, understandable,flexible, dan easy to use) berpengaruh signifikan terhadap variabel
minat hal tersebut telah dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,014 < 0,05, variabel
pendapatan (indikatornya quantity dan quality) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
minat hal tersebut telah dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,338 > 0,05, dan variabel
good governance (indikatornya akuntabilitas, pertanggungjawaban, transparansi dan fairness)
berpengaruh signifikan terhadap variabel minat hal tersebut telah dibuktikan dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05.
Penulis
Gap
Teori
Metode
Hipotesis
Hasil

Penulis
Gap
Teori
Metode
Hipotesis
Hasil

Penulis
Gap
Teori
Metode
Hipotesis
Hasil

Penulis
Gap
Teori
Metode
Hipotesis
Hasil

Penulis
Gap
Teori
Metode
Hipotesis
Hasil

Penulis
Gap
Teori
Metode
Hipotesis
Hasil

Anda mungkin juga menyukai