Makalah Kewarganegaraan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP

UNDANG-UNDANG NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG


PORNOGRAFI

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Hubungan
Kewarganegaraan Terhadap Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 Tentang
Pornografi ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ujian
Tengah Semester dari dosen pada mata kuliah Kewarganegaraan. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Hubungan kewarganegaraan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Hadi Artomo M.Sn, selaku dosen
mata kuliah Kewarganegaraan. yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Tempat, Tanggal, pembuatan makalah

Nama Penulis

II
DAFTAR ISI

COVER..........................................................................................................................I
KATA PENGANTAR.................................................................................................II
DAFTAR ISI..............................................................................................................III
PENDAHULUAN.........................................................................................................2
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................2
B. Rumusan Masalah...................................................................................................3
C. Metode Penelitian....................................................................................................3
D. Tujuan Pembahasan................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................4
HASIL PENELITIAN..................................................................................................5
KESIMPULAN.............................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................6

III
Abstrak
Pornografi menjadi hal yang sangat membahayakan bagi masyarakat Indoensia.
Banyak dampak buruk yang terjadi bila seseorang melihat tayangan pornografi, salah
satunya berpotensi melanggar norma kesusilaan dan sila ke-2 pancasila yaitu manusia
yang beradab. Maka dari itu pemerintah membuat Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2008 tentang Pornografi, untuk melindungi moral masyarakat, terutama pada remaja.
Penulis akan meneliti hubungan kewarganegaraan terhadap Undang-undang Nomor
44 Tahun 2008 tentang Pornografi, dengan menggunakan metode studi literatur atau
mengumpulkan data bacaan sebagai bahan referensi dari penelitian. Tujuannya untuk
dapat melihat apakah terdapat hubungan yang relevan antara ilmu kewarganegaraan
dengan tayangan pronografi, dan meilhat seberapa besar peran ilmu kewarganegaraan
dalam mencegah masyarakat untuk menjauhi tayangan pornografi. Hasil penelitian
berdasarkan dari beberapa data, menunjukan bahwa ilmu kewarganegaraan
berdampak pada maraknya masyrakat yang melihat tayangan pornografi, mereka
cenderung tidak mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-
hari, akibatnya banyak norma-norma yang di langgar, salah satunya norma kesusilaan.
Kata Kunci: Pornografi, Kewarganegaraan, Ilmu, Remaja

Abstract
Pornography is a very dangerous thing for Indonesian society. Many bad effects
occur when someone views pornography, one of which has the potential to violate the
moral norms and the second principle of Pancasila, namely civilized humans.
Therefore the government made Law Number 40 of 2008 concerning Pornography, to
protect public morals, especially among adolescents. The author will examine the
relationship between citizenship and Law Number 44 of 2008 concerning
pornography, using the literature study method or collecting reading data as
reference material for the study. The aim is to be able to see whether there is a
relevant relationship between civics and pornographic broadcasts and to see how big
the role of civics science is in preventing people from shunning pornographic
broadcasts. The results of the study are based on some data, showing that civics have
an impact on the increasing number of people who see pornographic shows, they tend
not to implement Pancasila values in everyday life, as a result, many norms are
violated, one of which is the norm of decency.
Keyword: Pornography, Citizenship, Science, Youth

1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu kewarganegaraan sangat penting untuk di pelajari oleh siapapun, dimana ilmu ini
menjelaskan tentang hubungan individu dengan negara. Kewarganegaraan
menunjukan kebebasan, dan warga negara memiliki hak, tugas, dan tanggung jawab
tertentu. Secara umum, warga negara punya hak politik penuh. Hak untuk memilih
dan memegang jabatan publik. Kewarganegaraan adalah bentuk kebangsaan yang
paling istimewa. Istilah yang lebih luas ini menunjukan berbagai individu dan negara
yang tidak serta merta memberikan hak politik, namun juga memberikan
perlindungan terhadap warga negara. Salah satu tujuan dari mempelajari ilmu
kewarganegaraan ialah dapat memahami serta melaksanakan hak dan kewajiban
secara santun, jujur, serta demokratis serta ikhlas sebagai Warga Negara Indonesia
terdidik dan bertanggung jawab, dan juga mempunyai kecintaan terhadap tanah air,
dan berpegang teguh pada pancasila sebagai ideologi negara. Pancasila haruslah
diimplementasikan dengan baik oleh masyarakat, karena itu sebagai pedoman dasar
dalam menjalani kehidupan sosial. Di dalam Pancasila, terdapat sila ke-2 yang
berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Kemanusiaan yang adil dan beradab
disini mempunyai tujuan agar kehidupan dalam bermasyrakat dapat tenang dan
damai, dengan cara saling menghargai satu sama lain.

Dalam kehidupan masyarakat, terdapat banyak masalah-masalah yang timbul


akibat kurangnya kesadaran diri akan pedoman Pancasila. Contoh nya ketika tayangan
video porno banyak di lihat oleh masyarakat, terutama para remaja. Banyak sekali
dampak buruk yang terjadi bila seseorang menonton video porno, salah satunya
timbul rangsangan yang bisa menyebabkan kehilangan akal sehat lalu memperkosa
orang lain. Tentu saja hal itu sangat mencederai sila ke-2 dalam Pancasila, karena ia
telah merugikan orang lain, dan melecehkannya secara seksual, dan juga telah
melanggar norma kesusilaan. Maka dari itu, penulis merasa penting untuk mengkaji
tentang hubungan ilmu kewarganegaraan tehadap maraknya konsumsi tayangan
pornografi oleh masyrakat.

2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan beberapa masalah :
1. Seberapa besarkah pengaruh hubungan ilmu kewarganegaraan terhadap
penanggulangan tayangan pornografi?
2. Bagaimanakah implementasi Undang-udang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang
Pornografi dalam menanggulangi Pornografi?
3. Bagaimanakah posisi Pancasila sebagai dasar larangan di Indonesia?

C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode
literature review atau studi literatur. Sumber literatur yang digunakan berasal dari
buku-buku dan jurnal tentang hukum yang mengatur pornografi, jurnal dan artikel
penelitian yang sesuai dengan topik artikel penulisan yakni hubungan
kewarganegaraan terhadap tayangan pornografi. Adapun kata kunci yang digunakan
pada pencarian meliputi pornografi, kewarganegaraan, ilmu, remaja. Kriteria jurnal
atau artikel yang dijadikan sumber yakni diterbitkan maksimal 10 tahun yang lalu.

D. Tujuan Pembahasan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui hubungan ilmu kewarganegaraan terhadap Undang-Undang
Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi
2. Untuk mengetahui pengaruh ilmu kewarganegaraan terhadap masyarakat yang
mengkonsumsi tayangan pornografi
3. Untuk mengetahui seberapa baik pencegahan ilmu kewarganegaraan terhadap
masyrakat untuk menonton tayangan pornografi

3
PEMBAHASAN
Dalam Encyclopedia Britanica disebutkan bahwa yang dimaksud pornografi
adalah ”The representation or erotic behavior, as in book, picture, or film, intended
to cause sexual exticement (suatu pengungkapan atau tingkah laku yang erotik seperti
di dalam buku-buku, gambar-gambar, dan film-film, yang ditujukan untuk
menimbulkan kegairahan seksual). Departemen Penerangan juga lebih menyesuaikan
definisi ini dengan kepribadian Indonesia, dengan menyebutkan bahwa pornografi
adalah penyajian tulisan atau gambar-gambar yang:
1. Mempermainkan selera rendah masyarakat dengan semata menonjolkan
masalah sex dan kemaksiatan.
2. Bertentangan dengan, Kaidah-kaidah moral dan tata susila serta kesopanan,
Kode etik jurnalistik, Ajaran-ajaran agama yang merupakan prima causa di Indonesia,
Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Pancasila sebagai dasar negara memang berkonotasi yuridis dalam arti


melahirkan berbagai peraturan perundangan yang tersusun secara hierarkis dan
bersumber darinya; sedangkan Pancasila sebagai ideologi dapat dikonotasikan sebagai
program sosial politik tempat hukum menjadi salah satu alatnya dan karenanya juga
harus bersumber darinya. Manusia Pancasila adalah manusia Indonesia yang
memahami makna Pancasila dan melaksanakan Pancasila sebagai kesadaran moral
yang harus dijalankan. Faktor yang penting bagi manusia untuk menjadi manusia
susila adalah adanya kesadaran moral Pancasila yang dapat direalisasikan dalam
tingkah laku sehari-hari. Kesadaran moral ini, kesadaran untuk bertingkah laku baik,
tidak hanya kalau berhadapan dengan orang lain saja, tetapi berlaku terus tanpa
kehadiran orang lain. Kesadaran ini berdasarkan pada nilai-nilai yang fundamental
dan sangat mendalam. Dengan demikian maka tingkah laku yang baik berdasar pada
otoritas kesadaran pribadi dan bukan atas pengaruh dari luar diri manusia.
Pancasila sarat akan nilai moral, terkait dengan keberadaan pornografi, hal ini
tentu bertentangan dengan sila ke-2 Pancasila yakni “Kemanusiaan yang adil dan
beradab. Manusia Indonesia diharapkan menjadi manusia yang beradab. Pola
pendidikan di sekolah saat ini hanya berorientasi dalam mencetak generasi yang yang
mampu menghitung dan menganisis dengan tepat tetapi bukan generasi yang bermoral
dan bermartabat. Hal ini terlihat pada syarat kelulusan siswa yang hanya didasarkan
pada nilai ujian mata pelajaran tertentu saja tanpa memperhatikan keseharian dari

4
siswa tersebut. Akibatnya generasi yang terbentuk bukan merupakan generasi yang
berkarakter Pancasila. Hal ini bukan hanya terjadi di Indonesia saja melainkan juga di
negara-negara maju.

HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah tingkat kesadaran
masyarakat terhadap hidup sebagai warga negara yang beradab, masih sedikit.
Akibatnya nilai-nilai moral dalam Pancasila sebagai pedoman hidup tidak
dilakasanakan dengan baik. Undang-undang No. 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi
belum efektif dalam menanggulangi pornografi. Oleh sebab itu diperlukan upaya-
upaya baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat. Salah satu cara
dalam menanggulangi masyrakat yang mengonsumsi pornografi adalah dengan
memberikan edukasi terhadap masyarakat untuk hidup berkewarganegaraan sebagai
manusia yang beradab, sesuai sila ke-2 dalam Pancasila. Dengan memupuk rasa
kesadaran yang baik akan hidup berkewarganegaraan yang berlandaskan pancasila,
maka masyarakat akan hidup dalam dengan damai tanpa melanggar norma-norma
atau peraturan yang ada.

KESIMPULAN
Ilmu kewarganegaraan mempunyai hubungan dengan pornografi dan undang-
undang yang mengaturnya. Banyak sekali pengaruh yang di dapatkan ketika ilmu
kewarganegaraan tidak diimplementasikan dengan baik, Seperti banyaknya
masyarakat yang melanggar norma-norma kesusilaan, dan tidak hidup berlandaskan
Pancasila. Maka dari itu, perlu adanya edukasi terhadap masyarakat untuk hidup
sebagai warga negara yang beradab dengan berlandaskan Pancasila.

5
DAFTAR PUSTAKA
Astini. (2009). Perilaku Seks Mahasiswa dan Pencegahan AIDS (Studi Kasus) pada
Mahasiswa Kesehatan di Yogyakarta. Jurnal Epidemiologi Indonesia, Volume 3,
Edisi I.
Bunga, D. (2011). Penanggulangan Pornografi Dalam Mewujudkan Manusia
Pancasila. Jurnal Konstitusi, Vol 8(4): 454-477.
Evi dan Nanik. (2013). Persepsi Siswa Kelas XI SMK Negeri 4 Surabaya Terhadap
Perilaku Seks Bebas Di Kalangan Pelajar Surabaya. Kajian Moral dan
Kewarganegaraan, Vol. 3(1).
Fadila dan Soedijono. (2013). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku
Seksual Pranikah Pada Mahasiswa Semester V STIKES X Jakarta Timur 2012. Jurnal
Ilmiah Kesehatan, Vol. 5(1).
Fikawati & Supriati. (2009). Efek Paparan Pornografi Pada Remaja Smp Negeri Kota
Pontianak Tahun 2008. Jurnal Makara, Sosial Humaniora, Vol.13.

Anda mungkin juga menyukai