• Jarak minimum antara garis (antara garis tengah) yang sejajar termasuk garis arsir, tidak boleh kurang
dari tiga kali tebal garis yang paling tebal dari gambar. Dianjurkan ruang antara garis tidak kurang dari
0,7 mm.
• Pada garis-garis sejajar yang berpotongan, jaraknya dianjurkan paling sedikit empat kali tebal garis.
• Bila beberapa garis berpusat pada sebuah titik, garis-garisnya tidak digambar berpotongan pada titik
pusatnya, tetapi berhenti pada titik dimana jarak antara garis kurang lebih sama dengan tiga kali tebal
• garisnya.
• Garis gores dan garis bertitik yang berpotongan, atau bertemu, harus diperlihatkan dengan jelas titik
pertemuan atau perpotongannya.
PRIORITAS PENGGAMBARAN GARIS
• (bila dua garis atau lebih yang berbeda jenisnya berhimpit) :
1. Garis gambar (garis tebal kontinyu, jenis A)
2. Garis tidak tampak (garis gores tipis, jenis E)
3. Garis potong (garis bergores yang dipertebal, jenis H)
4. Garis sumbu (garis bergores, jenis G)
5. Garis bantu, garis ukur dan arsir (garis tipis kontinyu)
MACAM-MACAM GARIS DAN
PENGGUNAANNYA (ISO.R 128)
PENGGUNAAN GARIS
HURUF DAN ANGKA
• Sifat yang harus dimiliki oleh bentuk huruf dan angka :
1. mudah dibaca
2. Seragam