CERBUNG - Prank Call, Istri Tidak Bermoral (Update Season 2 Epis
CERBUNG - Prank Call, Istri Tidak Bermoral (Update Season 2 Epis
Mandala Toto
Forum
Khas Semprot
Cerita
Cerita Bersambung
Prev
1 … 6 7 8 9 10 … 53
Next •••
Sierpa73
Pertapa Semprot
ShionUtsunomiya dan fq_lex
ShionUtsunomiya
Pendekar Semprot
fq_lex dan Sierpa73
wannaplaywithme9
W Semprot Baru
kek my ps partner hu
Root18
Tukang Semprot
aduu croottttttt
londoborak21
L Kakak Semprot
superfly
Semprot Sejati
mbahlul
Semprot Lover
Villa69
V Adik Semprot
Devilsz
D Semprot Baru
Kagura13
K Tukang Semprot
Pertamax omm
tanganbesihitam
T Semprot Baru
Thread Starter
Espisode 5
Aku sampai harus berbohong kepada Bi Indri kalau waktu itu perutku sakit parah,
saking tak tertahankannya aku sampai teriak dan kepalaku menengadah ke atas.
Dengan sigap Bi Indri mengambilkan obat sakit mag, setelah aku bilang mungkin
karena sakit mag ku kumat. Aku harap dia tidak mencium bau cairan vaginaku yang
membajiri celana dalamku di bawah sana.
Setelah itu aku istirahat karena memang sudah lemas gara-gara squirting dan
orgasme.
Keesokan harinya penelepon gelap itu mengirimku hadiah baru lagi, sebuah Butt Plug,
bentuknya seperti ujung pada bidak seluncur. Dia memerintah aku untuk menancapkan
benda itu di lubang anusku. Awalnya terasa sakit, benda itu seperti merobek lubang
anusku yang sangat sempit. Alat itu begitu gemuk sedangkan lubang anusku begitu
kecil, berbeda dengan rangsangan yang diberikan dildo, walaupun dildo juga bisa
merangsang anusku, tapi ukurangnya jauh lebih kecil dibanding butt plug ini. Sulit
sekali ternyata, karena lubang anus tidak seperti vagina yang mengeluarkan cairan jika
dirangsang. Lubang pantat ini seret sekali.
“olesi pakai hand body atau baby oil dulu sayang” suara si penelepon gelap
olesi pakai hand body atau baby oil dulu sayang suara si penelepon gelap
Aku mengambil baby oil dan kemudian mengoleskannya pada butt plug. Setelah siap,
aku masukan ke lubang anusku dan bles, alat itu masuk sekali tusukan. Ada sensasi
kurang nyaman pada pantatku, lubang anusku terasa penuh. Otot-otot yang biasa
mendorong tokai keluar, kini mengapit alat itu dengan kencang. Selain di pantat, aku
juga merasakan rasa tidak nyaman di perut. Yang lebih parah adalah sensasi gatal
yang aku rasakan di vaginaku. Aku tidak tahu ternyata rangsangan pada lubang anus
dapat begitu membuatku terangsang hebat. Aku ingin digagahi. Maka aku ambil
segera dua alat favoritku, dildo dan vibrator. Langsung aku masukan ke Logdalam
in Daftar
vaginaku dan aku kocok-kocok. Vaginaku begitu banjir sekali mendapat rangsangan
dari ketiga alat sex itu. aku cabut dildo itu, terlihat banyak cairan yang menempel
disana, aku arahkan dildo itu ke mulutku, langsung aku santap dengan nikmat. Aku
mengulumnya seperti anak kecil yang sudah lama tidak makan ice cream. Aku jilat,
kocok, maju-mundur, putar-putar, pelintir, bahkan aku paksa masuk sampai dalam. Hal
itu membuatku batuk-batuk dan hampir muntah. Tapi sensasi yang aku rasakan begitu
enak. Aku orgasme tiga kali hari itu.
“Sayang”
“i..ya”
“Mulai besok pagi, selepas bangun tidur, dan seterusnya sampai aku menelepon, kamu
harus menancapkan butt plug itu di lubang anusmu!”
Aku sudah tidak bertenaga, aku tidak mengerti perkataannya, aku hanya menjawab iya.
Rabu pagi, aku menyiapkan sarapan untuk suamiku. Kali ini aku membuat Sandwich
telur keju dan susu.
“mah tau gak? Ibu Yuli, bagian marketing di kantorku kemarin baru aja ketipu”
“Kata dia sih kayak dihipnotis gitu. Ada orang telepon tiba-tiba bilang anaknya
kecelakaan. Dengan nada panik dia bilang kalau sekarang anaknya lagi di UGD dan
harus segera diambil tindakan medis, tapi pihak rumah sakit tidak mau sebelum
urusan administratifnya dibayar dulu. Ujung-ujungnya dia minta transfer Rp30 juta.”
“trus?”
“Karena panik mungkin, Bu Yuli langsung pergi ke Bank dan transfer uangnya. Dia baru
sadar pas balik kantor lagi, dan langsung nangis di kantor, hampir pingsan juga”
“Iya Mah, hati-hati makanya sekarang mah, jangan mudah percaya kalau tiba-tiba ada
orang yang nelepon ”
orang yang nelepon.
Degh, padahal aku juga bisa dibilang korban tapi dari sisi lain.
“Iya Yah, mamah hati-hati, gak mudah tertipu oleh tipu daya si “penelepon gelap”,
apapun modusnya!”
Suamiku tersenyum.
Pegel sayang, aku ingin bilang itu. ini semua gara-gara benda yang dari tadi pagi sudah
menancap di anusku, aku tidak bisa duduk dalam kondisi seperti ini. Aku mendekati
suamiku, berdiri dibelakannya, dan memeluknya dari belakang.
“Nggak dong Yah, mamah cuman mau nyiapin kebutuhan Ayah di pagi ini, dan
memeluk mesra Ayah sepeti ini.”
Mendapat perlakuan seperti itu dari suami, membuat hatiku merasa senang. Aku peluk
dia semakin erat, sehingga dadaku semakin menempel di punggung suami. Posisiku
kini sedikit menungging, jika rok pendeku di singkapkan ke atas maka akan terlihat butt
plug menancap anusku, walau masih terhalang celana dalamku. Momentum ini
membuat vaginaku basah, sekarang aku jadi mudah terangsang. Ini juga pasti gara-
gara benda sialan itu yang aku pasang dari semenjak bangun tidur.
Aku cium suamiku, ciuman terganas yang pernah aku lakukan di pagi hari. Suamiku
sampai kaget.
“sayang.. hmmpp,... enak sekali. Tumben pagi-pagi ciumannya udah ganas begini, pasti
karena semalam gak dapet jatah ya?” sambil bercanda dia meledeku
“yaudah, tunggu ntar malam yah, Ayah pergi nguli dulu, nyangkul nyari sebongkah
berlian. Hhahhaha” dia tertawa
“Iya sayang”
Kami kembali berciuman. Lalu setelah itu, suamiku pergi ke kantor diantar Pak Maman.
Sedangkan aku kembali ke rutinitas pagi hari, membersihkan rumah. Dimulai dari meja
makan sehabis dipakai sarapan. Ternyata sangat sulit melakukan aktivitas rumah
dengan benda asing menancap di pantat. Aku harus menyesuaikan langkah dan
menahan rangsangan, vaginaku terasa berdenyut-denyut, dia sudah merindukan dildo
kesayangannya.
Beberapa kali aku harus menghentikan aktivitasku karena vaginaku berdenyut atau
Beberapa kali aku harus menghentikan aktivitasku karena vaginaku berdenyut atau
keluar cairan. Aku tidak ingin Bi Indri curiga dengan kondisiku. Beberapa kali dia
“ii..ya”
“aku tau kamu pasti terangsang hebat, dan vaginamu sudah meronta untuk dipuaskan.
Sekarang ambil dildonya dan puaskan dirimu, aku tidak tahan ingin mendengar
desahanmu”
Aku mengambil dildo dari lemari penyimpanan rahasiaku. Aku baringkan tubuhku di
atas kasur, aku tarik rok ke atas, dan ku turunkan celana dalamku yang sudah basah
dengan cairan vagina. Aku buka lebar-lebar kakiku dan aku kocokan dildo itu ke dalam
liang vaginaku.
Aku kocokan dildo itu semakin cepat, sementara si penelepon masih menikmati suara
desahanku. Aku ganti posisiku, sekarang tubuhku miring ke kanan. Tangan kananku
masih mengocok dildo itu dengan liar, sedangkan kakiku aku angkat ke atas agar
vaginaku terbuka lebar di posisi itu, memberikan keleluasan bagi dildo untuk keluar
masuk. Tidak hanya tanganku yang aktif mengocok dildo itu, ternyata pinggulku juga
menyambut sodokan dildo itu, tubuhku bergerak seirama dengan hentakan dildo.
Tubuhku menyambut dildo itu dengan penuh gairah.
Rok dan celana dalamku entah aku lempar ke mana, hanya tinggal menyisakan kaos
tipis di badanku. Aku gulingkan badanku ke sebelah kanan. Kini posisiku menelungkup
di atas kasur. Aku angkat pantatku ke atas, sehingga sekarang posisiku nungging.
Sementara dildo masih menancap di dalam vagina dan butt plug di anus.
Aku kocok dildo itu makin cepat, aku sangat suka posisi ini. Dildo terasa mengoyak-
ngoyak dinding vagina yang tidak terjamah jika dilakukan di posisi lainnya. Pantatku
naik turun, maju mundur, mengikuti irama sodokan dildo, seakan ingin memilih bagian
mana yang hendak dirangsang. Efek dari menancapnya butt plug di lubang anus adalah
otot vaginaku semakin kencang mencengkram dildo, sehingga semakin memberikan
sensasi nikmat luar biasa. Tak terasa, sudah hampir satu jam aku masturbasi dengan
berbagai gaya, memuaskan biarahi yang terpendam sejak dini hari. Aku makin cepat
mengocok dildo itu, desahanku pun semakin keras dan liar, aku meracau tak terkendali.
Yang kencang,,
Ya... begitu...
Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
“tee...rima kasih”
---------------------------------------------------------------
Aku melirik jam, sudah jam 12 siang. Aku tertidur setelah meraih kenikmatan sebagai
seorang perempuan.
Tubuhku terasa lemas dan pegal. Sudah seminggu ini aku mendapat orgasme berkali-
kali, ditambah peran sebagai seorang ibu dan seorang istri, membuat tubuhku
tampaknya tidak mampu berkompromi. Siang itu, aku tidak mandi, hanya
membersihkan daerah vagina.
Kalau aku tidak sedang pegang Keanu, otomatis Bi Indri akan menjaganya.
“tadi udah dikasih susu formula bu, sekarang lagi tidur siang”
Aku makan siang dengan lahap, untuk mengisi tenaga yang habis terkuras.
“Bu Dita kayaknya kecapean, mau saya pijitin bu atau saya panggilkan tukang pijit, di
kampung saya ada Mbok Sarinah yang jago pijit”
“jangan deh bi kalau bi Indri kan banyak kerjaan di rumah, kalo dipanggilkan tukang pijit
boleh deh bi, kayaknya saya kecapean nih, badan pegel semua.”
“makasih ya bi”
“sama-sama bu”
“baik bu”
Sore hari
“Permisi!”
Ada suara bapak-bapak dari luar rumah. Aku tidak tahu ada keperluan apa, mungkin
mau minta sumbangan atau keperluan lainnya. Aku pergi ke luar dan berdiri di depan
pagar rumah.
“hah?”
Bersambung
Terakhir diubah: 9 Apr 2020
doubtfulman, loco butu, nasierazisy, dan 61 lainnya
andrimgt
Adik Semprot
superfly
Semprot Sejati
Andhikaarab
A Adik Semprot
Sukahoney
S Semprot Holic
Spydi
Gamers Semprot
Donatur
Kyk nya bakal ada adegan seru nih sama tukang pijit nya
Sierpa73
Pertapa Semprot
T1j33, ShionUtsunomiya, dan fq_lex
K4mbingJ3nggot
Senpai Semprot
gedembem
G Semprot Kecil
Firdos66
Calon Pertapa Semprot
Prev
1 … 6 7 8 9 10 … 53
Next You must log in or register to reply here.
Similar threads
Balasan:
218 · 18 May 2021
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
CERBUNG
Cerita Ibu Rumah Tangga (LISDA)
Forum
rizky4545
·
Khas Semprot
Cerita
3 Aug 2017
· Cerita Cerita Bersambung
Bersambung
Balasan:
109 · 25 Jan 2021
Indonesia
Show QR Code