Pedoman Pelaporan
Pedoman Pelaporan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka peningkatan mutu program Pendidikan Islam, tuntutan
penjaminan mutu (quality assurance) merupakan keharusan karena penyelenggaraan
pemerintah yang bermutu merupakan bagian dari akuntabilitas. Guna mencapai
akuntabilitas terhadap penyelenggaraan pemerintahan diperlukan kegiatan
monitoring dan evaluasi (monev) serta pelaporan kegiatan sebagai wahana kontrol
dan pengendalian program mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan serta output
dan outcome yang dihasilkan.
Direktur Jendral Pendidikan Islam sebagai salah satu unit kerja Kementerian
Agama telah menyusun serangkaian kebijakan dan perumusan program/kegiatan
yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan Islam. Serangkaian kegiatan
dan program tersebut harus dilihat sebagai upaya untuk pengembangan kelembagaan
pendidikan islam, pendidikan potensi dan daya saing peserta didik dan tenaga
kependidikan. Program dan kegiatan dilingkungan Direktor dan Jendral Pendidikan
Islam Kementrian Agama pada hakikatnya merupakan upaya
Intervensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan islam di indonesia, sebagaimana
visi yang telah dicanangkan yaitu “Mencetak Generasi Islam Yang Berakhlak Mulia,
Cerdas, Dan Kompetitif”. Dalam upaya perwujudan visi tersebut setiap kegiatan
haruslah dapat menghasilkan output yang secara akumulatif dapat memberikan
mamfaat bagi kemauan program yang pada akhirnya berpengaruh pada pencapaian
visi pembangunan pendidikan islam.
Dalam rangka peningkatan mutu program dan kegiatan di lingkungan
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, tuntutan penjaminan
mutu (quality assurance) merupakan keharusan. Penyelenggaraan program dan
kegiatan Pendidikan Islam yang bermutu merupakan bagian dari akuntabilitas.
Dalam akuntabilitas itu sendiri digunakan prinsip-prinsipyang menjaga kesesuaian
perencanaan dan implementasi program dan kegiatan. Oleh karena itu munculnya
ketidak sesuaian (gap) antara perencanaan dan implementasiprogram/kegiatan dapat
mengindikasikan adanya penyimpangan, yang berarti program dan kegiatan yang
dilaksanakan menjadi tidak akuntabel dan juga menjadi indikasi tidak tercapainya
tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mengantisipasi ketidaksesuaian antara
perencanaan dan implementasi program/kegiatan tersebut, maka Monitoring dan
pengendalian pelaksanaan program/kegiatan merupakan suatu keniscayaan dan
sebagai upaya untuk memastikan serta mengendalikan keserasian pelaksanaan
program/kegiatan dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
Adapun amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 39 Pasal 2 ayat 2 tahun
2006 tentang tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan
yang menyatakan bahwa pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan
merupakan tugas dan fungsi yang melekat pada masing-masing
kementerian/lembaga/SKPD. Didalamnya ditetapkan bahwa pimpinan kementerian
melakukan pemantauan pelaksanaan Rencana Kerja (Renja)dan Rencana Strategi
2
(Renstra) Kementrian yang meliputi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai
dengan tugas dan kewenangannya. Sedangkan dalam Praturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dalam pasal 4
dinyatakan bahwa pimpinan instansi pemerintah wajib menciptakan dan memelihara
lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk
penerapan sistem pengendalian internal dalam lingkungan kerjanya. Dari kedua
pasal tersebut dapat dipahami bahwa program Monitoring dan Evaluasi menjadi
suatu keharusan yang melekat pada setiap pelaksanaan program.
Sebagai organisasi yang telah menjalankan serangkaian program dan
kegiatan Direktorat Jendral Pendidikan Islam dalam rangka proses pengendalian
program dan kegiatan selain melakukan monitoring dan pengendalian pelaksanaan
programdiharuskan juga membuat laporan pelaksanaan program dan kegiatan dalam
kurun waktu satu tahun anggaran sebagai bahan dalam pengambilan kebijakan.
Program dan kegiatan pada Direktorat Jendral Pendidikan Islam disusun dan
dilaksanakan sesuai dengan alokasi dana dan program kerja TUPOKSI masing-
masing unit kerja.
Dalam rangka menjamin efektifitas program dan kegiatan, diperlukan
konsistensi dan sinkronisasi pada seluruh tahapan perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, sampai dengan pelaporan dan evaluasi . tidak sedikit dengan
intervensi dalam wujud program pendidikan islam masih dirasakan tidak membawa
perubahan hanya dikarenakan adanya kegagalan pada salah satu dari tahapan-
tahapan pengelolaan program dan kegiatan. Untuk meminimalisasi kegagalan ini,
pelaksanaan program dan kegiatan sangat diperlukan aktifitas monitoring
pengendalian dan evaluasi untuk selanjudnya direkam dan didokumentasikan
dalambentuk laporan yang jelas, terukur dan teratur serta tersistematis.
Untuk melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi sebagai upaya
pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan maka perlu dibuat buku pedoman
tentang pelaporan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan dilingkungan
Direktorat Jendral Pendidikan Islam.
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara Yang
Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme yang memberikan landasan
dalam penyelenggaraan negara atas dasar asas kepastian hukum, tertib, berpihak
kepada kepentingan umum, keterbukaan,proporsionalitas,proporsionalitas,dan
akuntabilitas;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara (Lembaga
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Peraturan pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
3
5. Peraturan Republik Indonesia No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah;
6. Praturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
kementrian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan
Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi Eselon I
Kementrian Negara;
7. Praturan Presiden Nomor 63 Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Kementrian Agama.
8. Praturan Mentri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tatat
Kerja Kementerian Agama;
9. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama;
10. Peraturan Menteri Agama Nomor 172 Tahun 2014 tentang petunjuk Pelaksanaan
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja di
Lingkungan Kementerian Agama;
11. Peraturan Menteri Agama Nomor 47 Tahun 2014 tentang Monitoring
Pelaksanaan Anggaran Secara Elektronik pada Kementrian Agama.
C. Tujuan
Tujuan Umum Penyusunan Pedoman Pelaporan dan Evaluasi Program ini
adalah untuk memberikan panduan kepada seluruh satuan kerja tentang mekanisme
Pengendalian/Pemantauan, pedoman penyusunan laporan dan evaluasi atas
pelaksanaan rencana program dan kegiatan berdasarkan tanggung jawab,
kewenangan, tugas dan kewajiban masing-masing unit kerja, dengan beberapa
sistem pengendalian, monitoring pelaksanaan program/kegiatan yang telah
ditetapkan baik sesuai dengan ketentuan dari Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/Bappenas sebagaimana tertuang dalam lampiran peraturan
pemerintah nomor 39 tahun 2006, dan sistem pengendalian intern yang telah
ditetapkan oleh Kementerian Agama sebagai alat pengendalian. Adapun tujuan
khusus dari buku pedoman pelaporan bdan evaluasi pelaksanaan kegiatan program
pendidikan islam ini antara lain:
a. Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam proses pengendalian,
pemantauan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan di
lingkungan Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama.
b. Sebagai pedoman dan acuan dalam pembuatan laporan pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan Direktorat Jendral Pendidikan Islam.
c. Meningkatkan tata kelola sistem pelaporan dan pemantauan pelaksanaan
kegiatan secara transparan dan akuntabel sehingga kinerja program dan kegiatan
dapat terwujud.
d. Memberikan panduan (guide) dalam penyusunan dan melaksanakan pelaporan
pelaksanaan kegiatan program pendidikan islam.
4
D. Ruang lingkup buku pedoman pelaporan dan evaluasi program pendidikan islam ini
meliputi tata cara penyusunan dan pelaksanaan kegiatan, mekanisme pemantauan,
monitoring dan pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan serta tata cara
evaluasi program yang mengacu pada ketentuan dan kebijakan yang telah ditetapkan
baik dari lembaga eksternal antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006,
juga sistem pengendalian dan pelaporan internal direktorat Jendral Pendidikan Islam.
Serta tata cara pembuatan pelaporan pelaksanaan kegiatan.
E. Pengertian/Istilah
1. Pengendalian adalah serangkaian kegiatan manajemen yang dimaksudkan untuk
menjamin agar suatu program/kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang ditetapkan.
2. Monitoring atau Pemantauan adalah kegiatan mengamati perkembangan
pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi
permasalahan yang timbul dan/atau timbul untuk dapat diambil tindakan sedini
mungkin.
3. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan mengembangkan realisasi masukan (input,
keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar.
4. Perencanaan adalah suatu proses untuk menetukan tindakan masa depan yang
tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang
tersedia.
5. Rencana pembangunan jangka Mencagah, yang selanjudnya disingkat RPJM,
adalah dokumen perencanaan untuk priode 5 (lima) tahun.
6. Rencana pembangunan jangka menengah kementrian/lembaga, yang selanjudnya
disebut Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra-K/L), adalah
dokumen perencanaan kementrian/lembaga untuk priode 5 (lima) tahun.
7. Rencana Pembangunan Tahunan Nasional, yang selanjudnya disebut Rencana
Kerja Pemerintah (RKP), adalah dokumen perencanaan Nasional untuk priode 1
(satu) tahun.
8. Rencana Pembangunan Tahunan Kementerian/Lembaga, yang selanjudnya
disebut Rencana Kerja Kementrian/Lembaga (Renja-K/L), adalah dokumen
perencanaan kementerian/Lembaga untuk priode 1 (satu) tahun.
9. Rencana kerja dan anggaran kemeterian Negara/Lembaga, yang selanjudnya
disebut RKA-K/L, adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi
program dan kegiatan suatu kementerian Negara/Lembaga yang merupakan
penjabaran dari rencana kerja pemerintah dan rencana strategis kementerian
Negara/Lembaga yang bersangkutan dalam suatu tahun anggaran serta anggaran
yang diperlukan untuk melaksanakannya.
10. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan
tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang
dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.
11. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh suatu atau beberapa
satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program
5
dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengarahan sumber daya baik yang berupa
personal (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan teknologi,
dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut
sebagai masukan (input) untuk mengsasilkan keluaran (output) dalam bentuk
barang /jasa.
12. Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yang
dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan
kebijakan.
13. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam suatu program.
14. Periode pelaporan adalah masa waktu yang ditetapkan untuk melalukan
pelaporan atas hasil dari kegiatan pemantauan dan evaluasi.
F. Sistematika
Sistematika Penulisan Pedoman Pelaporan dan Evaluasi Program Pendidikan Islam
adalah sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Pengertian dasar monitoring, evaluasi,
pengendalian, dan pelaporan
pelaksanaan program dan kegiatan
BAB III : Organisasi Pelaksana
BAB IV : Sistem Pemantauan, Pengendalian dan
Pelaporan Program
BAB V : Tata cara penyusunan laporan dan evaluasi
program pendidikan islam
BAB VI : Penutup
6
BAB II
PENGERTIAN DASAR MONITORING, EVALUASI,
PENGENDALIAN DAN PELAPORAN PROGRAM
A. Pengertian
Monitoring dan evaluasi (monev) merupakan kegiatan rutin yang
berkesinambungan dan harus terus menerus dilakukan. Pada dasarnya monev
merupakan kegiatan penentuan pelaksanaan kegiatan bukan suatu kegiatan yang
mencari kesalahan,tetapi membantu melakukan tindakan perbaikan secara terus
menerus. Monev dilakukan sebagai usaha untuk menentukan apa yang sedang
dilaksanakan dengan cara membantu hasil/prestasi yang dicapai dan jika terdapat
penyimpangan dari standar yang telah ditentukan, maka segera diadakan perbaikan,
sehingga semua hasil/prestasi yang dicapai dapat sesuai dengan rencana.
1. Pengertian Umum
a. Monitoring
Monitoring adalah pengamatan (review, assesment) atas pelaksanaan
rencana. Hasil monitoring menjadi masukan untuk evaluasi, yang secara
umum berupa informasi mengenai:
1. Indikator keluaran (output)
2. Sasaran dan realisasi fisik
Monitoring pelaksanaan pembangunan mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:
1. Menyediakan sumber informasi kinerja utama bagi para pimpinan.
2. Memberikan masukan terhadap pelaksanaan untuk mengatasi hambatan
yang dihadapi oleh pelaksanaan kegiatan melalui identifikasi
permasalahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan.
3. Manajemen kesesuaian pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.
4. Mendukung usaha penyempurnaan penyusunan perencanaan berikutnya
dengan menyediakan informasi tentang status perkembangan suatu
program/kegiatan melalui laporan hasil monitoring.
b. Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan membandingkan hasil implamentasi dengan
kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya.
Dari evaluasi kemudian akan tersedia informasi mengenai sejauh mana suatu
kegiatan tertentu telah dicapai sehingga bisa diketahui bila terdapat selisih
antara standart yang telah ditetapkan dengan hasil yang bisa dicapai.
7
penekanannya adalah untuk menjawab apakah program yang
direncanakan telah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai serta mampu
mengatasi kendala yang diperkirakan akan dihadapi.
3. Post evaluation
Post evaluation adalah suatu jenis evaluasi menyeluruh atas suatu
intervensi, biasanya dilakukan setelah intervensi selesai dilakukan.
Tujuan post-evaluation adalah untuk memahami faktor-faktor
keberhasilan dan kegagalan, mengkaji keluaran (outcome), dampak yang
berkelanjutan hasil-hasil, dan membuat kesimpulan yang dapat menjadi
masukan untuk intervensi terhadap penyusunan rencana
program/kegiatan yang serupa dikemudian hari. Selain itu tujuan evaluasi
jenis ini adalah untuk mengetahui keputusan tentang kelanjutan
program/kegiatan yang sama untuk tahun maupun untuk tempat sasaran
berikutnya.
c. Pengendalian
Adalah merupakan serangkaian kegiatan manajemen yang dimaksudkan
untuk menjamin agar suatu program dan kegiatan yang dilaksanakan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan. Pengendalian bertujuan untuk
mencapai pelaksanaan program dan kegiatan secara efektif dan efesien sesuai
dengan sasaran dan tujuan sebagaimana tercantum dalam DIPA yang telah
dirumuskan.
8
yang sesuai untuk pencapaian visi dan misi organisasi. Pengendalian dan
pengawasan mempunyai peran vital bagi keberhasilan organisasi, semakin
besar dan kompleksnya suatu organisasi semakin diperlukan pengawasan
mengingat dengan rentang kendali yang sedemikian panjang dan rumitnya,
tentunya sulit untuk dilakukan oleh manusia sendiri-sendiri.
d. Laporan
Pengertian secara umum bahwa laporan adalah bentuk penyajian fakta
tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan. Pada dasarnya fakta yang
disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si
pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan atau keterangan berdasarkan
keadaan objektif yang dialami sendiri oleh pelapor ketika pelapor melakukan
suatu kegiatan, kemudian laporan itu diberitahukan. Sehingga Laporan
adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan tentang pelaksanaan suatu
kegiatan/kejadian.
9
permasalahan yang timbul dan/akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini
mungkin.
10
pendek lainnya adalah rencana kerja (Renja) kementerian yang merupakan
penjabaran dan renstra kementerian negara/lembaga dan telah diselenggarakan
dengan RKP.
11
Praktik monitoring dan evaluasi terhadap rencana jangka menengah umumnya
fokus terhadap:
12
Sumber : Bappenas
Gambar 2.1 : Mekanisme evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan jangka
pendek dan menengah
Menteri
Evaluasi RKP Evaluasi Laporan evaluasi
perencanaan
pelaksanaan RKP
13
Evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah
14
15
BAB III
ORGANISASI PELAKSANA
A. Pengorganisasian
16
B. Struktur Organisasi
Secara umum tugas dan tanggung jawab terhadap pelaporan dan evaluasi pelaksanaan
dan capaian program dan kegiatan dijajaran Direktorat Jendral Pendidikan islam
adalah pada sub bagian pelaporan dan evaluasi program yang merupakan salah satu
sub bagian pada bagian perencanaan dan sistem informasi dan sistem informasi
sekretariat Ditjen Pendidikan Islam.
Sesuai dengan tuntutan perkembangan organisasi kementerian agama maka pada awal
tahun 2011 diberlakukan peraturan Menteri Agama RI (PMA) nomor 10 tahun 2010
tentang organisasi dan tata kerja kementerian agama RI, maka pembagian perencanaan
dan sistem informasi mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan perencanaan
program dan anggaran, pengembangan sistem informasi, serta penyusunan pelaporan
dan evaluasi program. Sehubungan dengan tugas tersebut, Bagian Perencanaan dan
Sistem Informasi melakukan koordinasi dan pembagian tugas ke dalam, sebagai
berikut:
1. Pelaksanaan tugas penyusunan perencanaan program dan anggaran, dibawah
koordinasi subbag perencanaan dan anggaran.
2. Pelaksanaan tugas dan pengembangan sistem informasi dibawah koordinasi
subbag sistem informasi, dan
3. Pelaksanaan tugas penyusunan pelaporan dan evaluasi program, sibawah
koordinasi subbag sistem pelaporan dan evaluasi program.
Secara khusus Struktur Organisasi Direktorat Jendral Pendidikan Islam adalah sebagai
berikut:
17
Struktur Organisasi Direktorat Jendral Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI
18
Gambar 3.2 : Bagan Struktur Organisasi Ditjen Pendis
Dalam hubungan ke dalam subbag pelaporan dan evaluasi bertugas pula dalam
pelayanan koordinasi dan kondisi kepada 5 (lima) unit kerja di lingkungan Ditjen
Pendidikan islam,yaitu Direktorat Pendidikan Madrasah, Direktorat Pendidikan
Diniyah dan Pondok Pesantren, Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, Direktorat
Pendidikan Agama Islam, dan Sekretariat Ditjen Pendidikan Islam.
Secara substantip, Program yang ada di Direktorat Jendral Pendidikan Islam hanya
satu yaitu Program Pendidikan Islam. Direktor Jendral Pendidikan Islam
mempunyai tanggung jawab untuk pelaksanaan mulai dari satuan kerja di tingkat
pusat maupun yang berada pada satuan kerja di tingkat daerah. Program pendidikan
islam mempunyai 5 jenis kegiatan yang penanggung jawabanmya adalah masing-
masing unit eselon II secara rinci adalah sebagai berikut:
No PROGRAM/KEGIATAN UNIT/SATUAN
ORGANISASI
1 Program Pendidikan Islam Ditjen Pendidikan Islam
Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan, Direktoran Pendidikan
dan Subsidi Pendidikan Agama Islam Agama Islam
Peningkatan Akses, Mutu, Kesahteraan, Sirektorat Pendidikan
dan Subsidi Pendidikan Keagamaan Diniyah dan Pondok
Islam Pesantren
19
Agama secara keseluruhan yang dalam hal ini khususnya pada Direktorat Jendral
Pendidikan Islam berada di dalamnya sebagai unit kerja pelaksanaan anggaran.
D. Wewenang
20
3. Menampung dan menyelesaikan masalah yang timbul yang disampaikan oleh
pelaksanaan kegiatan.
4. Menyampaikan maslah yang perlu diselesaikan kepada penanggung jawab
program untuk memperoleh penyelesaian lebih lanjut.
5. Memantau semua pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya
selama tanhun anggaran berjalan agar pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
21
Presiden RI
KANWIL
Men. PPN
PROVINSI
Men.Keu
KANKEMENAG
Men.PAN
MADRASAH
Men.Agama PIAN
BALAI DIKLAT.
SATUAN KERJA LITBANG & LAJNAH
PUSAT
22
Kab/Kota
MAN Ka MAN
MTsN Ka MTsN
MIN Ka MIN
23
BAB IV
SISTEM PEMANTAUAN, PENGENDALIAN
DAN PELAPORAN PROGRAM
1. Pengertian
24
Inisiatif pembangunan aplikasi e-MPA dilakukan sejak bulan februari 2012 dan
diluncurkan pada bulan maret 2012 dengan mengundang seluruh KPA setker
induk di seluruh indonesia. Aplikasi e-MPA merupakan sebuah aplikasi yang
dijalankan secara online melalui jaringan internet dan bangunan untuk
memantau pelaksanaan anggaran secara langsung dari Satuan Kerja Pusat dan
Daerah di lingkungan Kementerian Agama.
2. Tujuan
4. Pengelola e-MPA
A. Penanggung jawab
a. Tingkat Pusat
Penanggung jawab pengelolaan e-MPA tingkat unit eselon I Pusat adalah
pimpinan Unit Eselon I Pusat. Untuk Direktorat Jendral Pendidikan Islam
sebagai penanggung jawab adalah Direktur Jendral Pendidikan Islam, yang
mempunyai tugas antara lain:
25
a. Melaksanakan e-MPA dan melakukan pembinaan pelaksanaan e-MPA
b. Melakukan monitoring, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan e-MPA;
c. Menyediakan dan memelihara sarana dan prasarana e-MPA;
d. Mendorong Unit Eselon II untuk menyediakan data program dan
kegiatan sesuai tugas dan fungsinya sebagai bahan input aplikasi e-
MPA.
b. Tingkat Kanwil
Penanggung jawab pengelolaan e-MPA tingkat Kantor Wilayah
Kementerian Agama Propinsi adalah Kepala Kantor Wilayah Kementerian
Agama Propinsi, yang mempunyai tugas antara lain:
a. Melaksanakan e-MPA dan melakukan pembinaan pelaksanaan e-MPA
b. Melakukan monitoring, pengendalian, dan preasarana e-MPA;
c. Menyediakan dan memelihara sarana dan prasarana e-MPA;
d. Mendorong pimpinan unit terkait (kabag, kasubbag, kepala bidang dan
satuan kerja yang berada di bawah koordinasi wilayahnya baik di tingkat
Kab/Kota) untuk menyediakan data program dan kegiatan sesuai tugas
dan fungsinya sebagai bahan input aplikasi e-MPA.
c. Tingkat Kab/Kota
Penanggung jawab pengelolaan e-MPA tingkat Kantor Kementerian Agama
Kab/Kota adalah Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kab/Kota,
yang mempunyai tugas antara lain:
a. Melaksanakan e-MPA dan melakukan pembinaan pelaksanaan e-MPA
b. Melakukan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan e-MPA
c. Menyediakan dan memelihara sarana dan prasarana e-MPA
d. Mendorong pimpinan unit terkait (subbagian, kepala seksi,
penyelenggara dan satuan madrasah negeri) untuk menyediakan data
program dan kegiatan sesuai tugas dan fungsinya sebagai bahan input
aplikasi e-MPA
26
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Kementerian Agama
Kabupaten/Kota dabantu oleh Tim pengelola e-MPA yang paling sedikit
terdiri dari koordinator dan operator. Tim tersebut ditetapkan oleh Kepla
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. Unsur yang ada dalam tim
harus melibatkan semua perwakilan unit termasuk bidang penyelenggara
program pendidikan islam (Madrasah, PD. Pontren, PAI)
B. Koordinator
Koordinator mempunyai tugas mengkoordinasikan pengelolaan e-MPA
pada satuan kerja masing-masing. Dalam melaksanakan tugas tersebut
koordinator menyelenggarakan fungsi:
a. Penjaminan ketersediaan data e-MPA
b. Verifikasi data dan laporan e-MPA pada satkler di lingkungannya;
c. Evaluasi pelaksanaan e-MPA pada satuan kerja.
C. Operator
27
Operator mempunyai tugas melakukan entri data ke dalam aplikasi e-MPA.
Dalam melaksanakan tugas tersebut operator menyelenggarakan fungsi
antara lain:
a. Penghimpunan data;
b. Pengisian dan pemutakhiran data
c. Penyajian data
d. Pendokumentasian data
Direktorat Jendran Pendidikan Islam sebagai salah satu unit kerja pada
Kementerian Agama mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan
implamentasi dan berkelangsungan sistem pelaporan ini baik pada satuan
kerja di pusat maupun pada satuan keja yang berada di daerah.
28
Kementerian Agama bahwa masing-masing unit eselon I akan bertanggung jawab
terhadap realisasi dan pelaksanaan dari program yang menjadi tugasnya sesuai
dengan kebijakan restrukturasi program. Sehingga Direktorat Jendral Pendidikan
Islam bertanggung jawab atas pelaksanaan pemantauan dan pelaporan serta evaluasi
terhadap program yang menjadi tugasnya yaitu program pendidikan islam pada
satker pusat sampai satuan kerja di daerah (PTAIN, Kanwil, Kenkemenag,
Madrasah Negri).
Hal-hal yang dilakukan oleh setiap satuan kerja di jajaran Direktorat Jendral
Pendidikan Islam dalam rangka mengimplementasikan sistem pemantauan, dan
pelaporan pelaksanaan program antara lain:
Menunjuk Person In Charge (PIC) atau operator yang berada pada salah satu
bidang penyelenggara program Pendidikan Islam (bidang Mapenda/PD.
Pontren/PAIS/Pakis/Pendis)
Dalam rangka pencapaian implementasi e-MPA Satuan Kerja dapat
membentuk Tim Monitoring Pelaksanaan Anggaran pada tingkat satuan
kerja.
Melakukan identifikasi dan telaah atas pelaksanaan kegiatan kunci yang
tertuang dalam dokumen RKAKL yang mencakup anggaran dan sasaran.
Menyusun rencana serapan anggaran (disbursementplan) untuk pagu
anggaran yang tetuang dalam DIPA berdasarkan jenis belanja.
Menyusun target bulanan dari setiap pelaksanaan kegiatan RKP
Melakukan realisasi serapan anggaran berdasarkan dokumen SP2D yang
telah terbit secara bulanan.
Melaporkan capaian target bulanan dari pelaksanaan kegiatan kunci (RKP)
yang disertai dengan realisasi anggaran berdasarkan dokumen SP2D dan
didukung dengan bukti dokumen lainnya
Mengidentifikasi kegiatan pengadaan barang dan jasa sesuai dengan
Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012
Membuat rancangan pelaporan berdasarkan formulir yang telah disiapkan
guna mempermudah pada saat proses entri data.
Melaporkan seluruh rangkaian pelaksanaan anggaran sistem e-MPA yang
telah disediakan.
29
DITJEN PENDIS
SEKRETARIAT
PTAN
KANWIL PROV.
KENKEMENAG
MADRASAH NEGERI
30
1. Tingkat pusat
Direktorat jendral pendidikan islam terdapat suatu bagian yang bertanggung jawab
yang melakukan pengendalian dan pelaporan pelaksanaan program yaitu bagian
perencana dan sistem informasi. Bagian perencana dan sistem informasi berada pada
naungan sekretariat ditjen pendidikan islam. Secara tekmis pekerjaan pengendalian,
dan pelaporan pelaksanaan program berada pada naungan subbag pelaporan dan
evaluasi program. Adapun tugas dan tanggung jawab subbag pelaporan dan evaluasi
program tersebut adalah:
31
jawab melakukan pembinaan dan pengembangan lembaga pendidikan pada pondok
pesantren dan madrasah diniyah. Untuk tipologi masing-masing wilayah
menyesuaikan pada jumlah dan jenis bidang yang ada dan sesuai dengan KMA nya.
Di daerah yang menggunakan tipologi bidang pendis maka unit kerja yang
bertanggung jawab melakukan pembinaan dan pengawasan serta perumusan
program terhadap kegiatan program pendidikan islam seluruh lembaga pendidikan
agama dan keagamaan yang ada di lingkungan Direktorat Jendral Pendidikan Islam
yakni, RA/BA,MI,MTs,MA,Pondok Pesantren<madrasah Diniyah (Pendidikan
Diniyah). Adapun tungas dan tanggung jawab propinsiadalah:
a. Melakukan koordinasi dengan satuan kerja di tingkat kabupaten/kota, dan
lembaga pendidikan satuan kerja di wilayahnya.
b. Melakukan input data pelaporan data dan pelaksanaan kegiatan pada unit kerja
(bidang mapeda, PD pontren,PAIS) pada aplikasih.
c. Memantau dan memonitor pelaksanaan program pendidikan islam pada satuan
kerja kabupaten/kota serta unit pendidikan.
d. Melaporkan hasil pelaksanaan program pendidikan islam pada satuan kerja yang
menjadi tanggung jawab pada unit masing-masing.
e. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan sekretariat kanwil (PIC TU
Kanwil) serta koordinasi dan konsultasi ke Ditjen Pendis jika mengalami
kendala teknis dengan aplikasi pengendaliuan dan pelaporan program.
f. Memberikan progres report disetiap akhir bulan terhadap perkembangan
pelaksanaan program dan kegiatan untuk wilayah masing-masing kepada
bagian perencanaan dan sistem informasi.
3. Tingkat Kabupaten/Kota
Satuan kerja pada tingkat kabupaten/kota secara umum menjadi penanggung jawab
terhadap pembinaan dan pengembangan terhadap peningkatan kualitas pendidikan
yang berada di wilayahnya. Program pendidikan islam di jalankan pada seksi
Mapeda/Pekapontren/Kependais sesuai typology yang ada di tingkat kanwil.
Adapun tugas dan tanggung jawab tingkat kabupaten/kota adalah:
a. Melakukan koordinasi dengan unit kerja di bawahnya yaitu lembaga-lembaga
pendidikan yang berada di wilayahnya, dan selalu berkoordinasi dengan kanwil.
b. Mengumpulkan dan menyampaikan laporan program dan kegiatan yang telak
dilakukan baik di internal kabupaten/kota melalui aplikasi.
c. Melakukan pembinaan terhadap lembaga-lembaga pendidikan yang berada di
wilayahnya.
32
memiliki DIPA tersendiri, sehingga mempunyai konsekuensi dalam melaporkan dan
menginformasikan capaian-capaian program pendidikan islam yang berada di
wilayah masing-masing. Adapun tugas dan tanggung jawab lembaga pendidikan
adalah sebagai berikut:
a. Untuk lembaga PTKIN (UIN,IAIN dan STAIN) menginput secara mandiri dan
lamgsung menguapdatenya setiap bulan.
b. Masing-masing lembaga pendidikan PTKIN melakukan konsultasi dengan tim
ditjen pendis jika mengalami kendala teknis dengan aplikasi pengendalian dan
pelaporan program.
c. Melakukan pembinbaan dan koordinasi dengan unit-unit terkait dalam rangka
proses pelaporan.
33
Input
Identifikasi Penentuan Program/Kegiata
Program Dan Rencana Aksi n Dan Realisasi
Kegiatan Pada Aplikasi
Pengelolaan Data
Publikasi Dan Penyelesaian
Laporan
34
2. Identifikasi Program Dan Kegiatan Pada RKA KL
Langka pertama yang dilakukan dalam penyusunan pelaporan berbasis web
adalah dengan mengidentifikasi program dan kegiatan yang terdapat dalam
rencana kerja dan anggaran kementerian /lembaga (RKAKL) masing-masing unit
kerja. Identifikasi setiap komponen kegiatan meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Jenis Prioritas
Komponen kegiatan diidentifikasi apakah termasuk kedalam prioritas RKP
ataukan prioritas K/L.
b. Sumber Dana
Pelaksanaan komponen kegiatan dapat bersumber dari APBN ataupun
loan/hibah.
c. Volume dan Anggaran
Dalam RKAKL tercantum besaran volume dan anggaran masing-masing
komponen kegiatan
d. Jangka Waktu
Lamanya waktu pelaksanaan kegiatan bervariasi tergantung p[ada jenis
kegiatan. Satuan waktu pelaksanaan kegiatan dapat berbentuk hari,
bulan,tahin dan multiyears.
e. Indikator Keberhasilan
Langka terakhir dalam identifikasi program dan kegiatan adalah penentuan
indikator keberhasilan masing-masing komponen kegiatan.
35
6. Publikasi
Tahap akhir prosedur kerja sistem pengendalian dan pelaporan berbasis web
adalah publikasi. Laporan yang telah dibuat selanjudnya telah dipublikasikan
mnelalui web dan hasil buku cetakan, kepada pihak terkait dalam rangkja
evaluasi dan bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan pada masa
mendatang.
36
BAB V
TATA CARA PENYUSUNAN LAPORAN
DAN EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM
37
4. Sebelum memulai pelaksanaan program/kegiatan pada tahun berjalan, setiap
Direktorat/sekretariat serta satuan kerja di daerah harus mengidentifikasi semua
bentuk dan jenis kegiatan tersebut sesuai dengan dokumen DIPA/RKA-KL yang
ada.
5. Setiap jenis kegiatan yang akan dilaksanakan harus ditetapkan dalam surat
Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam atau pejabat yang telah ditetapkan
pada masing-masing satker.
6. Setiap kegiatan yang diajukan minimal harus melampirkan:
Kerangka Acuan Kerja/Term Of Reference (TOR)
Surat Keputusan Dirjen (untuk penetapan panitia, tim kerja,
narasumber,moderator,penerima bantuan dll)
Rencana Anggaran Belanja (RAB)
Jadwal dan Pendukung lainnya.
7. Setelah kegiatan dilaksanakan perlu dilaporkan kepada Direktur Jendral Pendidikan
Islam sebagai kuasa pengguna anggaran.
8. Setelah kegiatan dilaksanakan penanggung jawab kegiatan juga harus membuat
laporan secara tertulis dan laporan penanggung jawab keuangan. Laporan harus
dibuat dan disusun paling lambat 1 minggu setelah berakhirnya kegiatan.
9. Laporan pelaksanaan kegiatan disusun dengan mengikuti ketentuan penyusunan
laporan kegiatan Direktorat Jendral Pendidikan Islam.
10. Dalam pelaksanaan setiap jenis kegiatan harus mengikuti beberapa tahapan, yaitu :
Persiapan
Pelaksanaan
Pelaporan
11. Setiap tahapan harus dilaksanakan secara seksama untuk memperoleh hasil
pekerjaan yang lebih baik,efesien dan efektif.
12. Untuk tertib administratif dan tata kelola pelaksanaan program, maka kepala
seluruh pejabat pembuat komitmen dan penanggung jawab kegiatan agar
memenuhi ketentuan ini sebagai proses pengendalian tahapan pelaksanaan
program/kegiatan.
Pelaporan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting didalam proses
pembangunan. Kegiatan pelaporan di lakukan untuk memberikan informasi yang cepat,
tepat dan akurat kepada pemangku kepentingan sebagai bahan pengambilan keputusan
sesuai dengan kondisi yang terjadi serta penentuan kebijakan yang relevan. Didalam
pelaksanaannya kegiatan pelaporan dilakukan secara berkala dan berjenjang. Berkala
dimaksudkan adalah dalam jenjang waktu terentu secara bertahap, dimulai dari
selesainya suatu kegiatan yaitu laporan kegiatan, laporan bulanan, laporan triwulan, dan
laporan tahunan. Sedangkan berjenjang dimaksudkan adalah dari satu unit kerja paling
bawah dalam suatu organisasi sampai kepada puncak pimpinan organisasi.
38
Penyusunan laporan pada Direktorat jendral pendidikan islam meliputi semua aktifitas
penggunaan anggaran pada program pendidikan islam yang memuat 5 kegiatan utama,
antara lain :
Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan, dan Subsidi RA/BA dan
Madrasah
Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan, dan Subsidi Pendidikan
Keagamaan Islam
Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan, dan Subsidi Pendidikan Tinggi
Islam.
Peningkatan, Akses, Mutu, Kesejahteraan, dan Subsidi Pendidikan Agama
Islam
Dukungan Manajemen dan Pelayanan Tugas Teknis lainnya Direktorat
Jendral Pendidikan Islam
Secara garis besar bentuk maupun jenis sub kegiatan yang ada pada masing-masing
kegiatan tersebut dapat terdiri dari :
Bentuk pertemuan (rapat, semunar, pelatihan, uji publik,sosialisasi dll)
Bentuk penyaluran bantuan (rehabilitasi, operasional, insentif, beasiswa dll)
Bentuk penyusunan dan tim kerja (permenag, juklak, juknis, pendataan,
penyusunan panduan/buku dll)
Bentuk perjalanan (monitoring, pemetaan dll)
Bentuk pelelangan (pengadaan, penggandaan,penunjukan,pemilihan,
pemeliharaan dll).
Jenis pelaporan yang harus dilakukan dalam rangka memenuhi tanggung jawab dalam
pelaksanaan program dan kegiatan dapat dirinci sebagaimana uraian berikut :
1. Laporan Kegiatan
Laporan pelaksanaan kegiatan ini dibuat setelah 1 (satu) minggu kegiatan selesai
dilaksanakan. Panitia/penanggung jawab sebuah kegiatan/program segera
diwajibkan membuat laporan kegiatan sebagai bahan evaluasi suatu kegiatan.
Laporan pelaksanaan kegiatan disajikan dalam bentuk laporan narasi dan laporan
keuangan. Laporan narasi disertai dengan rekapitulasi realisasi anggaran dari setiap
jenis kegiatan yang dilaksanakan.
1. Laporan Narasi
Laporan narasi adalah sajian informasi yang lengkap menyangkut kegiatan yang
telah dilaksanakan, bagaimana prosesnya dan apa keluarannya. Laporan bentuk
paparan diskriptif (menguraikan fakta dan pristiwa) dan naratif (bersifat ceria),
paparan tersebut bersifat spesifik dan khusus untuk setiap jenis kegiatan.
Sistematika dan paparan minimal yang dimuat pada laporan kegiatan dapat
dilihat dibawah ini.
39
1. Laporan narasi pelaksanaan kegiatan pertemuan, dengan sistematika dan
lingkup paparan minimal sebagai berikut :
No KOMPONEN KETERANGAN
1 Pengantar Berupa kata-kata pengantar yang
disampaikan dan ditandatangani oleh
penanggung jawab kegiatan/ketua
panitia, maksimal 1 halaman.
2 Ringkasan Eksekutif Paparan ringkas mengenai kegiatan
yang telah dilaksanakan, maksimal 1
halaman
3 Latar Belakang Paparan menyangkut pokok-pokok
pikiran mengapa kegiatan
diselenggarakan
4 Tujuan Paparan mengenai apa tujuan
penyelenggaraan
5 Dasar Hukum Paparan mengenai ketentuan yang
menjadi dasar hukum yang terkait
dalam penyelenggaraan kegiatan
6 sasaran Paparan mengenai siapa yang menjadi
sasaran atau menerima mamfaat
kegiatan
No KOMPONEN KETERANGAN
7 Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan :
7.1. waktu dan Tempat Paparan mengenai kapan dan dimana
kegiatan dilaksanakan
7.2. kronologis kegiatan Paparan mengenai pelaksanaan kegiatan
tahap demi tahap, mulai dari
persiapan/pembukaan hingga penutupan
kegiatan
7.3. Keluaran Paparan mengenai apa keluaran (output)
dari kegiatan yang telah dilaksanakan
7.4. Nara Paparan mengenai siapa saja
Sumber/Fasilitator/Tim sumber/fasilitator/tim penyusunan yang
Penyusun terlibat dalam kegiatan menjelaskan
siapa dan apa tema yang ditangani oleh
masing-masing
narasumber/fasilitator/tim penyusun.
7.5. Panitia Paparan mengenai siapa saja panitia
kegiatan dan peran masing-masing
Penutup Kata-kata penutup laporan
40
Lampiran -TOR
-RAB
-SK Panitia
-Daftar peserta/biodata (nama &
jabatan)
-Daftar nara sumber/biodata dan materi
-Jadwal kegiatan
-Bahan/materi nara sumber
-Surat-surat (undangan)
-Notulasi kegiatan
-Laporan rekapitulasi realisasi keuangan
- Foto-foto kegiatan
NO KOMPONEN KETERANGAN
1 Pengantar Berupa kata-kata pengantar yang
disampaikan dan ditandatangani oleh
penanggung jawab program, maksimal
1 halaman
2 Ringkasan Eksekutif Paparan ringkasan mengenai prosedur
pemberian bantuan yang yang telah
dilaksanakan, maksimal 1 halaman
3 Latar Belakang Paparan penyangkut pokok-pokok
pikiran mengapa bantuan diberikan
4 Tujuan Paparan mengenai apa tujuan pemberian
bantuan
5 Dasar Hukum Paparan mengenai ketentuan yang
menjadi dasar hukum yang terkait
dalam penyelenggaraan kegiatan.
6 Sasaran Paparan mengenai
siapa/instansi/lembaga yang menjadi
sasaran atau penerima manfaat
pemberian bantuan
7 Deskripsi Pelaksanaan Pemberian Bantuan
7.1. Waktu dan sasaran Paparan mengenai kapan dan kemana
bantuan diberikan
7.2. Kronologis Paparan mengenai pelaksanaan
Pemberian Bantuan pemberian bantuan tahap demi
41
tahap,mulai dari persiapan/membuat
edaran,seleksi,pembuatan SK,penerima
persyaratan hingga distribusi bantuan
7.3. Keluaran Paparan mengenai apa keluaran (output)
dari kegiatan pemberian bantuan yang
telah dilaksanakan
7.4. Tim Seleksi Paparan mengenai siapa saja tim seleksi
penentu penerima bantuan
8 Penutup Kata-kata penutup laporan
9 Lampiran -TOR
-SK Tim Panitia/Seleksi
-SK Penetapan Penerima Bantuan
-Jadwal mulai pemberian sampai
distribusi bantuan
-Juknis Bantuan dan Petunjuk
pemanfaatan bantuan
-Data/profile
instansi/lembaga/perorangan penerima
bantuan
-edaran dan formulir persyaratan
-rekap dokumen penyaluran
(No.SPM/SP2D)
-laporan realisasi penyaluran dana
-Foto-foto lampiran instansi/lembaga
penerima bantuan
NO KOMPONEN KETERANGAN
1 Pengantar Berupa kata-kata pengantar yang
disampaikan dan ditandatangani oleh
penanggung jawab program, maksimal
1 halaman
2 Ringkasan Eksekutif Paparan ringkasan mengenai kegiatan
penyusunan yang telah dilaksanakan,
maksimal 1 halaman
3 Latar Belakang Paparan penyangkut pokok-pokok
pikiran mengapa kegiatan penyusunan
diselenggarakan
4 Tujuan Paparan mengenai apa tujuan pemberian
bantuan
5 Dasar Hukum Paparan mengenai ketentuan yang
42
menjadi dasar hukum yang terkait
dalam penyelenggaraan kegiatan.
6 Sasaran Paparan mengenai pemanfaatan dari
hasil/output yang dihasilkan
7 Deskripsi Pelaksanaan Pemberian Bantuan
7.1. Waktu dan tempat Paparan mengenai kapan dan dimana
kegiatan penyusunan dilaksanakan
7.2. Kronologis Paparan mengenai pelaksanaan kegiatan
Pemberian Bantuan penyusunan tahap demi tahap,mulai dari
persiapan/pembukaan hingga selesainya
hasil keluaran/produk
7.3. Keluaran Paparan mengenai apa keluaran (output)
produk dari kegiatan penyusunan yang
telah dilaksanakan
7.4. Nara Paparan mengenai siapa saja
sumber/fasilitator/tim sumber/fasilitator/tim penyusunan yang
penyusunan terlibat dalam kegiatan penyusunan;
menjelaskan guideline penyusunan dari
hasil kesepakatan tim
7.5. Panitia Paparan mengenai siapa saja panitia
kegiatan penyusunan dan peran masing-
masing
8 Penutup Kata-kata penutup laporan
9 Lampiran -TOR
-RAB
-SK Panitia dan SK Tim Penyusunan
serta daftar tim dan panitia
-Daftar nara sumber/fasilitator dan
materi yang diberikan
-Jadwal langkah-langkah penyusunan
-Bahan?materi nara sumber,
guideline/layout penyusunan
-Daftar naskah yang disusun
-laporan rekapitulasi realisasi keuangan
-Foto-foto kegiatan
43
4. Laporan narasi kegiatan publikasi, dengan sistematika dan lingkup
paparan sebagai berikut :
NO KOMPONEN KETERANGAN
1 Pengantar Berupa kata pengantar yang
disampaikan dan ditandatangani oleh
penanggung jawab program/kegiatan,
maksimal 1 halaman
2 Ringkasan Eksekutif Paparan ringkasan mengenai kegiatan
publikasi yang telah
dilaksanakan,maksimal 1 halaman
3 Latar Belakang Paparan menyangkut pokok-pokok
pikiran mengapa kegiatan publikasi
diselenggarakan
4 Tujuan Paparan mengenai apa tujuan dilakukan
publikasi
5 Dasar Hukum Paparan mengenai ketentuan yang
menjadi dasar hukum yang terkait
dalam penyelenggaraan kegiatan
6 Sasaran Paparan mengenai siapa-siapa objek
dari kegiatan publikasi/pemanfaatan
dari publikasi yang dilakukan
7 Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Publikasi
7.1. Waktu dan tempat Paparan mengenai kapan dan dimana
kegiatan publikasi dilakukan
7.2. Kronologis Kegiatan Paparan mengenai pelaksanaan kegiatan
publikasi tahap demi tahap, mulai dari
persiapan sehingga selesainya acara
publikasi
7.3. Keluaran Paparan mengenai apa saja yang
dipublikasikan dan apa mamfaat
publikasi tersebut bagi sasaran
7.4. Tim Pelaksanaan Paparan mengenai siapa saja yang
Publikasi terlibat pada kegiatan publikasi
8 Penutup Kata-kata penutup laporan
9 Lampiran -TOR
-RAB
-SK Tim pelaksana publikasi
-MOU kerjasama apabila dilakukan
kerja sama dengan media/surat kabar
-jadwal langkah-langkah pelaksanaan
publikasi
-layout publikasi
44
-bahan-bahan/bentuk/produk publikasi
-Laporan rekapitulasirealisasi keuangan
-Foto-foto kegiatan publikasi
NO KOMPONEN KETERANGAN
1 Pengantar Berupa kata-kata pengantar yang
disampaikan dan ditandatangani oleh
penanggun g jawab program/kegiatan
maksimal 1 halaman
2 Ringkasan Eksekutif Paparan ringkasan mengenai kegiatan
perjalanan yang telah dilaksanakan,
maksimal 1 halaman
3 Latar Belakang Paparan menyangkut pokok-pokok
pikiran mengapa kegiatan perjanan
tersebut diselenggarakan
4 Tujuan Paparan mengenai apa tujuan perjalanan
5 Dasar Hukum Paparan mengenai ketentuan yang
menjadi dasar hukum yang terkait
dalam penyelenggaraan kegiatan
6 Sasaran Paparan mengenai siapa petugas
perjalanan dan sasaran/tempat yang
dituju untuk kegiatan perjalanan sesuai
tujuan perjalanan; hasil apa yang akan
didapat dari perjalanan tersebut
7 Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan perjalanan:
7.1. Waktu dan tempat Paparan mengenai kapan, siapa dan
kemana kegiatan perjalanan
dilaksanakan
7.2. Kronologis Kegiatan Paparan mengenai pelaksanaan kegiatan
perjalanan tahap demi tahap,mulai dari
persiapan,pembuatan,
isntrumen,rencana pemberangkatan,
pelaksanaan tugas, hingga pengelolaan
hasil dan pembuatan laporan.
7.3. Keluaran Paparan mengenai apa keluaran (output)
dari kegiatan perjalanan yang telah
dilaksanakan
7.4. Tim Pelaksanaan Paparan mengenai siapa saja yang
Publikasi menjadi petugas, tugas/kewajiban dan
45
hak petugas
8 Penutup Kata-kata penutup laporan
9 Lampiran -TOR
-RAB
-Daftar petugas dan surat tugas
-jadwal pelaksanaan perjalanan
-bahan/materi/monitoring/evaluasi
-Dokumentasi perjalanan
(SPPD.panduan dll)
-Laporan individual perjalanan
perpetugas
- Laporan Rekapitulasi keuangan
-foto-foto kegiatan perjalanan
-hasil pengelolaan data/analisis
instrumen monitoring perjalanan
NO KOMPONEN KETERANGAN
1 Pengantar Berupa kata-kata pengantar yang
disampaikan dan ditandatangani oleh
penanggun jawab program/kegiatan
atau ketua panitia lelang,maksimal 1
halaman
2 Ringkasan Eksekutif Paparan ringkasan mengenai kegiatan
pelelangan yang telah dilaksanakan,
maksimal 1 halaman
3 Latar Belakang Paparan menyangkut pokok-pokok
pikiran mengapa kegiatan pelelangan
diselenggarakan, dan alasan dilakukan
pelelangan berdasarkan jenis lelang
(penunjukan,pemilihan dan pelelangan
umum)
4 Tujuan Paparan mengenai apa tujuan
pelelangan
5 Dasar Hukum Paparan mengenai ketentuan yang
menjadi dasar hukum yang terkait
dalam penyelenggaraan kegiatan
6 Sasaran Paparan mengenai siapa saja yang dapat
mengikuti pelelangan, siapa yang akan
menerima output/keluaran/produk dari
pelelangan atau penerima mamfaat
46
kegiatan
7 Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan :
7.1. Waktu dan tempat Paparan mengenai kapan dan dimana
kegiatan pelelangan dilakukan
7.2. Kronologis Kegiatan Paparan mengenai pelaksanaan kegiatan
pelelangan tahap demi tahap, mulai dari
pengumuman penetuan spesifikasi,
pembuatan RKS, penyusunan jadwal,
pengumuman pendaftaran,
penjelasan,pemasukan
dokumen,pelelangan, hasil pelelangan
sampai penerbitan SPK
7.3. Keluaran Paparan mengenai siapa pemenang
lelang, harga pemenang, kapan
dilaksanakan, berapa lama pemenuhan
pengadaan dll; termasuk didalamnya no.
SPK nya
7.4. peserta pelelang Paparan memgenai berapa yang
mendaftar, berapa yang memasukkan
penawarsan, dan siapa sebagai
pemenang,(dapat dibuatkan daftar
identitas PT/CV)
8 7.5. Panitia Paparan mengenai siapa saja panitia
pelelangan
9 Penutup Kata-kata penutup laporan
10 Lampiran -TOR
-RKS
-Jadwal Lelang
-Spesifikasi barang/jasa
-SK panitia lelang
-Pengumuman dan lelang
-Daftar peserta lelang (mendaftar,masuk
dokumen,calon pemenang)
-Notulen per tahapan kegiatan lelang
-Bahan/Materi/dokumen yang akan
digunakan (penggandaan/pengiriman)
-SK penetapan pemenang, SPK
-BA Pemeriksaan
-Dokumen pembayaran
-SK distribusi barang/jasa
Foto-foto kegiatan
-dll berkaitan dengan pelelangan
47
2. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah sajian informasi mengenai realisasi anggaran atau
pengeluaran dana terkait dengan kegiatan yang telah dilaksanakan untuk
selanjudnya dilampirkan dalam setiap dokumen laporan hasil pelaksanaan
masing-masing kegiatan. Sedangkan laporan pertanggung jawaban khusu
keunagan lebih detail dengan disertai lampiran-lampiran bukti pengeluaran
dibuat dan dibundel tersendiri, dan menjadi dokumen pengeluaran dan
penggunaan anggaran.
REKAPITULASI/LAPORAN
PENGGUNAAN ANGGARAN
KEGIATAN
Jakarta
Penggung jawab program/kegiatan
NIP.
48
2. Laporan Bulanan
Laporan bulanan dilakukan untuk pengendalian pelaksanaan program dan
penggunaan anggaran untuk setiap bulan oleh penanggung jawab program/kegiatan
dan pimpinan di atasnya. Laporan bulanan cukup dilakukan dalam bentuk laporan
keuangan, yang dapat pengikuti format sebagai berikut :
49
LAPORAN BULANAN PERKEMBANGAN
KEGIATAN PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM
TANHUN ANGGARAN.............
Nomor DIPA :
Bulan :
Unit kerja :
Th. Anggaran :
Satuan Kerja :
Jumlah Anggaran : RP
Jumlah
Jakarta,
Mengetahui Penanggung Jawab Pejabat
Pejabat Pembuat Komitmen Program/Kegiatan
Pejabat Pembuat Komitmen
NIP. NIP.
50
Format laporan bulanan yang telah diisi untuk satuan kerja pusat selain dikirim ke
Direktur Jendral Pendidikan Islam melalui bagian perencanaan dan sistem informasi
juga dikirim ke bagian keuangan Direktorat jendral pendidikan islam. Sedangkan
untuk satuan kerja daerah (Kanwil dan PTAIN) dari masing-masing penanggung
jawab akan direkap menjadi laporan bulanan seluruh program pendidikan islam
untuk selanjudnya didokumentasikan dan dilaporkan kepada Direktor Jendral
Pendidikan Islam.
3. Laporan Triwulan
laporan triwulan selain untuk memenuhi kepentingan pengendalian program dan
penggunaan anggaran di lingkungan Ditjen Pendidikan Islam, juga untuk memenuhi
ketentuan pada peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun
2006,sebagai suatu pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan.
Laporan triwulan merupakan laporan perkembangan pelaksanaan program disusun
oleh setiap satuan kerja pusat maupun di daerah untuk setiap 3 bulan, yang kemudian
dilakukan rekapitulasi laporan oleh Ditjen Pendidikan Islam. Laporan perkembangan
pelaksanaan program teiwulanan disajikan dalam bentuk laporan narasi dan laporan
keuangan.
a. Laporan Narasi
Narasi laporan triwulanan, dibuat dengan sistematika dan lingkup paparan minimal
sebagai berikut :
No KOMPONEN KETERANGAN
1 Pengantar Berupa kata-kata pengantar yang
disampaikan dan ditandatangani oleh
pimpinan unit kerja/direktur/pejabat
pembuatan komitmen, 1-3 halamann.
2 Daftar isi Rincian isi bab dan sub bab dari laporan
dan letak halaman
3 Ringkasan Eksekutif Paparan ringkasan mengenai program
yang diselenggarakan oleh unit kerja
beserta kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan, kemajuan yang telah
dicapai dalam 3 bulan berjalan dan
lesson learned (hal penting yang bisa
dipelajari untuk perbaikan ke depan).
Maksimal 1 halaman
4 Pendahuluan Paparan mengenai pokok-pokok pikiran
dan landasan hukum yang menjadi
konteks dari pelaksanaan program dan
kegiatan Direktorat/sekretariat pada
51
tahun berjalan.
4.1. Latar Belakang Paparan mengenai kondisi aktual
pendidikan islam yang menjadi garapan
dari direktorat /sekretariat substandi
peraturan dan perundang-undangan yang
mengatur bidang pendidikan islam
terkait perkembangan pendidikan islam
terkait tantangan dan problematika yang
dihadapi
4.2. Dasar Hukum Penyebutan daftar peraturan perundang-
undang yang menjadi landasan legal
formal pelaksanaan program dan
kegiatan oleh direktorat/secretariat
4.3.Tujuan Paparan mengenai tujuan dari laporan ini
4.4. Sistematika Penyebutan sistematika laporan
5 Program dan kegiatan Paparan menyangkut program dan
terlaksana kegiatan apa saja yang telah
dilaksanakan.
5.1. Daftar program dan Daftar program dan kegiatan yang telah
kegiatan terlaksana dilaksanakan oleh direktorat/sekretariat,
termasuk informasi menyangkut
waktu,tempat,subdit/bagian yang
melaksanakan partisipan/mitra/rekanan
(disajikan dalam tabel)
5.2. Penjelasan program dan Paparan naratip menyangkut tiap-tiap
Kegiatan Terlaksana program dan kegiatan yang telah
dilakukan oleh direktorat/sekretariat,
terutama menyangkut gambaran proses,
keluaran dan hasilnya.
5.3. Kemajuan yang dicapai Paparan menyangkut kemajuan penting
yang bisa dicapai dalam 3 bulan
berjalan, ditinjau dari 3 arah
pembangunan pendidikan islam dan
kemajuan penting yang disampaikan itu
memang bisa diukur/dirasakan oleh
berbagai pihak.
5.4. Kendala yang dihadapi Paparan menyangkut kendala-kendala
yang dihadapi selama pelaksanaan
program dan kegiatan selama 3 bulan
berjalan serta bagaimana solusi untuk
menghadapi permasalahan tersebut
5.5. kritik dan saran Paparan menyangkut kritik dan saran
stakeholder yang diterima direktorat/sekretariat yang
52
disampaikan oleh pihak pemangku
kepentingan
5.6. Lesson Learned Paparan menyangkut pelajaran penting
apa yang didapat selama pelaksanaan
program dan kegiatan pada 3 bulan
berjalan, yang merupakan dasar untuk
upaya perbaikan di masa depan.
Lampiran -Laporan keuangan Triwulan
6 -Sampel-sampel foto kegiatan
-Dokumen Yuridis (SK yang terkait
dengan setiap kegiatan)
-Berkas-berkas lain yang relevan
53
b. Laporan Keuangan
Laporan keuangan triwulan dilakukan untuk pengendalian penggunaan anggaran
dan memantau daya serap anggaran dengan tahapan 3 bulan,sesuai format :
N KOD NAMA PA REALISASI SISA FISIK CAT*
o E KEGI GU ANGGRAN (Rp) PAGU
ATAN s.d. TW s.d. Rp %
TW ini TW
lalu ini
1
2
3
ds
t
JUMLAH
*catatan diisi dengan kondisi realisasi (selesai, dalam proses, belum dilaksanakan)
Mengetahui
Penanggung
Jawab Pejabat
Pembuat Komitmen Program/Kegiatan
a. Laporan Narasi
Narasi laporan akhir tahun, dibuat dengan sistematika dan lengkap paparan
minimal sebagai berikut :
NO KOMPONEN KETERANGAN
1 Pengantar Berupa kata-kata pengantar yang
disampaikan dan ditandatangani oleh
pimpinan unit kerja/direktur/pejabat
pembuatan komitmen
2 Daftar Isi Rincian isi bab dan sub bab laporan &
letak halaman
3 Pendahuluan Paparan mengenai pokok-pokok pikiran
dan landasan hukum yang menjadi
54
konteks dari pelaksanaan program dan
kegiatan Direktorat/sekretariat pada tahun
berjalan
4.1. Latar belakang Paparan mengenai kondisi aktual
pendidikan islamyang menjadi garapan
dari direktorat/sekretariat substansi
peraturan dan perundang-undangan yang
mengatur bidang pendidikan islam terkait
perkembangan pendidikan islam
4.2. Arah Kebijakan Paparan mengenai arah kebijakan
pendidikan islam yang merupakan
penjabaran pencapaian visi dan misi.
Kebijakan ini meliputi kebijakan umum
dan khusus.
4.3. Tujuan dan Dasar Paparan mengetahui tujuan dan dasar
Hukum hukum dari laporan ini
4.4. Sistematika Penyebut sistematika laporan
5 Profil Direktorat Paparan mengenai tugas, fungsi dan
Jendral/Satuan Kerja struktur organisasi, visi dan misi,kerangka
kebijakan strategis Ditjen Pendidikan
Islam
6 Target Kinerja dan Paparan menyangkut apa sesungguhnya
Kebijakan target hasil dan danpak yang ingin diraih
Direktorat/Sekretariat pada tahun penyelenggaraan program dan
kegiatan, dan kebijakan apa yang telah
ditetapkan mengenai program dan
kegiatan di tahun terkait
6.1. Target hasil (outcome) Paparan menyangkut perbaikan aktual
yang ingin dihasilkan melalui pelaksanaan
program dan kegiatan
6.2. Target Dampak Paparan menyangkut perubahan jangka
(impact) panjang yang ingin dicapai melalui
pelaksanaan program dan kegiatan
7 Kegiatan dan Anggaran Paparan menyangkut program dan
Program Pendidikan Islam kegiatan beserta jumlah anggaran yang
ada pada satuan kerja pusat maupun
daerah
8 Capaian Kinerja Paparan menyangkut program dan
kegiatan apa saja yang telah dilaksanakan
selama tahun anggaran berjalan
8.1. Realisasi Anggaran Paparan mengenai realisasi anggaran
program pendidikan islam
8.2. capaian kinerja Daftar program dan kegiatan yang telaj
direalisasikan baik dari capaian output dan
55
volume kegiatan yang telah berjalan
9 Penjelasan program dan Paparan naratif menyangkut tiap-tiap
kegiatan terlaksana program dan kegiatan yang telah
dilakukan terutama menyangkut gambaran
proses, keluaran dan hasilnya
10 Kendala-kendala yang Paparan menyangkut kendala-kendala
dihadapi yang dihadapi selama pelaksanaan
program dan kegiatan selam 1 tahun
anggaran berjalan
11 solusi Papran menyangkut alternatif pemecahan
atau solusi yang telah dilakukan
sehubungan dengan kendala yang ada
12 Lampiran -laporan realisasi anggaran
-foto kegiatan/program
-berkas-berkas lain yang relevan
b. Laporan Keuangan
Laporan keuangan tahun dilakukan untuk meninjau dan mengevaluasi penggunaan
anggaran (daya serap anggaran) untuk 1 tahun anggaran berjalan, sesuai format :
56
LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUNAN
PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM
TAHUN ANGGARAN.
57
Pelaksanaan Renja-dan RKP
Pelaksanaan rencana kerja (renja) Kementerian/Lembaga dan rencana
kerja pemerintah (RKP) untuk menilai keberhasilan pelaksanaan dari
suatu program/kegiatan berdasar indikator dan sasaran kinerja yang
tercantum dalam Renstra-Kementerian/Lembaga dan RPJM Nasional.
Pimpinan kementerian melakukan evaluasi pelaksanaan Renja-
Kementerian priode sebelumnya. Evaluasi dilakukan terhadap
pencapain sasaran sumber daya yang digunakan, indikator dan sasaran
kinerja keluaran (output) untuk masing-masing kegiatan. Hasil evaluasi
tersebut diatas akan digunakan untuk menilai pemcapaian indikator dan
sasaran hasil (outcome). Pimpinan kementerian menyampaikan laporan
hasil evaluasi pelaksanaan Renja-Kementerian kepada Menteri
PPN/Bappenas paling lambat 2 (dua)bulan setelah tahun anggaran
berakhir. Menteri PPN/Bappenas melakukan evaluasi pelaksanaan RKP
priode sebelumnya berdasarkan laporan hasil evaluasi pelaksanaan
Renja-Kementerian. Menteri PPN/Bappenas menggunakan hasil
evaluasi RKP guna penyusunan rancangan RKP untuk priode 2 (dua)
tahun berikutnya.
Pelaksanaan renja pembangunan jangka menengah (RPJM) nasional
dan renstra-Kementerian untuk menilai efesiensi, efektivitas, manfaat,
danpak, dan berkelanjutan dari suatu program. Pimpinan kementerian
melakukan evaluasi pelaksanaan renstra kementerian. Evaluasi
dilakukan terhadap pelaksanaan program-program dalam Renstra
kementerian. Hasil evaluasi disampaikan kementeri PPN/Bappenas
paling lambat 4 (empat) bulan sebelum RPJM Nasional berakhir.
58
evaluasi pelaksanaan rencana dilakukan pada tahun awal (T), maka timeframe
evaluasi terhadap pelaksanaan rencana dan rencana berikutnya dapat dilihat
sebagaimana gambar berikut.
59
Timeframe evaluasi terhadap pelaksanaan rencana dan rencana berikutnya.
Evaluasi Renstra-KL
& RPJM
Penyusunan &
penetapan renstra-KL &
RPJMberikutnya
60
PERIODESASI DAN MEKANISME
61
Tata Cara Pelaporan Evaluasi Program Pendis
Evaluasi pelaksanaan perencanaan perlu dilakukan dengan baik agar dapat menjadi
bahan masukan yang benar dan akurat dalam penyusunan rencana pembangunan
nasional priode berikutnya. Agar pemantauan dan evaluasi yang dilakukan dapat
berhasil dengan baik, bebrapa hal perlu diperhatikan hal dalam pelaksanaan kegiatan
evaluasi, yaitu :
Evaluasi dilakukan terhadap pelaksanaan renja program pendidikan
islam/ditjen pendidikan islam untuk menilai keberhasilan pelaksanaan dari
program/kegiatan berdasar indikator dan sasaran kinerja yang tercantum
dalam renstra direktorat jendral pendidikan islam dan dokumen perencanaan
nasional lainnya (RKP dan RPJM)
Evaluasi dilakukan terhadap pelaksanaan renstra ditjen pendidikan islam
untuk menilai efesiensi, efektivitas, manfaat, danpak, dan berkelanjutan dari
suatu program pendidikan.
Evaluasi dilakukan berdasarkan sumber daya yang digunakan serta :
a. indikator dan sasaran kinerja keluaran untuk kegiatan; dan/atau
b. indikator dan sasaran kinerja untuk hasil untuk program
Evaluasi pelaksanaan Renstra Ditjen Pendidikan Islam dilakukan paling
sedikit 1 (satu) kali dan dilaksanakan pada tahun terakhir berakhirnya priode
rencana.
Evaluasi dilaksanakan berdasarkan sumber daya yang digunakan serta :
a. indikator dan sasaran kinerja keluaran untuk kegiatan pokok; dan/atau
b. indikator dan sasaran kinerja hasil untuk program.
Sebelum evaluasi dimulai, masing-masing pelaksanaan perlu melakukan beberapa
hal,yaitu:
Menentukan teknis pelaksanaan dengan secara jelas
(kualitatif/kuantitatif/terukur)
Menetukan output, outcome, dampak, tingkat efesiensi, tingkat efektifitas
yang diharapkan untuk setiap program/kegiatan.
Menyusun kriteria/standar/parameteruntuk menjadi acuan dalam pelaksanaan
monitoring dan evaluasi setiap program/kegiatan
Menyusun mekanisme monitoring dan evaluasi atas setiap program/kegiatan
untuk mendapatkan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan.
Selanjudnya, berikut ini merupakan uraian mengenai tata cara pelaksanaan dan
pelaporan evaluasi untuk rencana kerja (renja) dan rencana strategi (renstra) :
A. Evaluasi Renja
62
1. Pengertian Renja
4. Evaluasi Renja
63
Keluaran dari masing-masing kegiatan dari suatu program dalam
mendukung pencapaian hasil yang diharapkan dari program yang
bersangkutan.
Konstribusi / hasil program-program pembangunan dalam mendukung
pencapaian sasaran pembangunan nasional yang ditetapkan dalam
rencana pembangunan jangka menengah nasiona.
B. Pelaporan
Hasil pelaksanaan evaluasi adalah berupa laporan yang isinya merupakan resume
hasil evaluasi
Kerangka laporan (outline) hasil pelaksanaan evaluasi renja adalah sebagai
berikut :
64
65