Anda di halaman 1dari 65

PEDOMAN PELAPORAN & EVALUASI

PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

KANTOR KAB. SUMBAWA

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka peningkatan mutu program Pendidikan Islam, tuntutan
penjaminan mutu (quality assurance) merupakan keharusan karena penyelenggaraan
pemerintah yang bermutu merupakan bagian dari akuntabilitas. Guna mencapai
akuntabilitas terhadap penyelenggaraan pemerintahan diperlukan kegiatan
monitoring dan evaluasi (monev) serta pelaporan kegiatan sebagai wahana kontrol
dan pengendalian program mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan serta output
dan outcome yang dihasilkan.
Direktur Jendral Pendidikan Islam sebagai salah satu unit kerja Kementerian
Agama telah menyusun serangkaian kebijakan dan perumusan program/kegiatan
yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan Islam. Serangkaian kegiatan
dan program tersebut harus dilihat sebagai upaya untuk pengembangan kelembagaan
pendidikan islam, pendidikan potensi dan daya saing peserta didik dan tenaga
kependidikan. Program dan kegiatan dilingkungan Direktor dan Jendral Pendidikan
Islam Kementrian Agama pada hakikatnya merupakan upaya
Intervensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan islam di indonesia, sebagaimana
visi yang telah dicanangkan yaitu “Mencetak Generasi Islam Yang Berakhlak Mulia,
Cerdas, Dan Kompetitif”. Dalam upaya perwujudan visi tersebut setiap kegiatan
haruslah dapat menghasilkan output yang secara akumulatif dapat memberikan
mamfaat bagi kemauan program yang pada akhirnya berpengaruh pada pencapaian
visi pembangunan pendidikan islam.
Dalam rangka peningkatan mutu program dan kegiatan di lingkungan
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, tuntutan penjaminan
mutu (quality assurance) merupakan keharusan. Penyelenggaraan program dan
kegiatan Pendidikan Islam yang bermutu merupakan bagian dari akuntabilitas.
Dalam akuntabilitas itu sendiri digunakan prinsip-prinsipyang menjaga kesesuaian
perencanaan dan implementasi program dan kegiatan. Oleh karena itu munculnya
ketidak sesuaian (gap) antara perencanaan dan implementasiprogram/kegiatan dapat
mengindikasikan adanya penyimpangan, yang berarti program dan kegiatan yang
dilaksanakan menjadi tidak akuntabel dan juga menjadi indikasi tidak tercapainya
tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mengantisipasi ketidaksesuaian antara
perencanaan dan implementasi program/kegiatan tersebut, maka Monitoring dan
pengendalian pelaksanaan program/kegiatan merupakan suatu keniscayaan dan
sebagai upaya untuk memastikan serta mengendalikan keserasian pelaksanaan
program/kegiatan dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
Adapun amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 39 Pasal 2 ayat 2 tahun
2006 tentang tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan
yang menyatakan bahwa pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan
merupakan tugas dan fungsi yang melekat pada masing-masing
kementerian/lembaga/SKPD. Didalamnya ditetapkan bahwa pimpinan kementerian
melakukan pemantauan pelaksanaan Rencana Kerja (Renja)dan Rencana Strategi

2
(Renstra) Kementrian yang meliputi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai
dengan tugas dan kewenangannya. Sedangkan dalam Praturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dalam pasal 4
dinyatakan bahwa pimpinan instansi pemerintah wajib menciptakan dan memelihara
lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk
penerapan sistem pengendalian internal dalam lingkungan kerjanya. Dari kedua
pasal tersebut dapat dipahami bahwa program Monitoring dan Evaluasi menjadi
suatu keharusan yang melekat pada setiap pelaksanaan program.
Sebagai organisasi yang telah menjalankan serangkaian program dan
kegiatan Direktorat Jendral Pendidikan Islam dalam rangka proses pengendalian
program dan kegiatan selain melakukan monitoring dan pengendalian pelaksanaan
programdiharuskan juga membuat laporan pelaksanaan program dan kegiatan dalam
kurun waktu satu tahun anggaran sebagai bahan dalam pengambilan kebijakan.
Program dan kegiatan pada Direktorat Jendral Pendidikan Islam disusun dan
dilaksanakan sesuai dengan alokasi dana dan program kerja TUPOKSI masing-
masing unit kerja.
Dalam rangka menjamin efektifitas program dan kegiatan, diperlukan
konsistensi dan sinkronisasi pada seluruh tahapan perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, sampai dengan pelaporan dan evaluasi . tidak sedikit dengan
intervensi dalam wujud program pendidikan islam masih dirasakan tidak membawa
perubahan hanya dikarenakan adanya kegagalan pada salah satu dari tahapan-
tahapan pengelolaan program dan kegiatan. Untuk meminimalisasi kegagalan ini,
pelaksanaan program dan kegiatan sangat diperlukan aktifitas monitoring
pengendalian dan evaluasi untuk selanjudnya direkam dan didokumentasikan
dalambentuk laporan yang jelas, terukur dan teratur serta tersistematis.
Untuk melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi sebagai upaya
pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan maka perlu dibuat buku pedoman
tentang pelaporan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan dilingkungan
Direktorat Jendral Pendidikan Islam.

B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara Yang
Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme yang memberikan landasan
dalam penyelenggaraan negara atas dasar asas kepastian hukum, tertib, berpihak
kepada kepentingan umum, keterbukaan,proporsionalitas,proporsionalitas,dan
akuntabilitas;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara (Lembaga
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Peraturan pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

3
5. Peraturan Republik Indonesia No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah;
6. Praturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
kementrian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan
Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi Eselon I
Kementrian Negara;
7. Praturan Presiden Nomor 63 Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Kementrian Agama.
8. Praturan Mentri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tatat
Kerja Kementerian Agama;
9. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama;
10. Peraturan Menteri Agama Nomor 172 Tahun 2014 tentang petunjuk Pelaksanaan
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja di
Lingkungan Kementerian Agama;
11. Peraturan Menteri Agama Nomor 47 Tahun 2014 tentang Monitoring
Pelaksanaan Anggaran Secara Elektronik pada Kementrian Agama.

C. Tujuan
Tujuan Umum Penyusunan Pedoman Pelaporan dan Evaluasi Program ini
adalah untuk memberikan panduan kepada seluruh satuan kerja tentang mekanisme
Pengendalian/Pemantauan, pedoman penyusunan laporan dan evaluasi atas
pelaksanaan rencana program dan kegiatan berdasarkan tanggung jawab,
kewenangan, tugas dan kewajiban masing-masing unit kerja, dengan beberapa
sistem pengendalian, monitoring pelaksanaan program/kegiatan yang telah
ditetapkan baik sesuai dengan ketentuan dari Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/Bappenas sebagaimana tertuang dalam lampiran peraturan
pemerintah nomor 39 tahun 2006, dan sistem pengendalian intern yang telah
ditetapkan oleh Kementerian Agama sebagai alat pengendalian. Adapun tujuan
khusus dari buku pedoman pelaporan bdan evaluasi pelaksanaan kegiatan program
pendidikan islam ini antara lain:
a. Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam proses pengendalian,
pemantauan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan di
lingkungan Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama.
b. Sebagai pedoman dan acuan dalam pembuatan laporan pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan Direktorat Jendral Pendidikan Islam.
c. Meningkatkan tata kelola sistem pelaporan dan pemantauan pelaksanaan
kegiatan secara transparan dan akuntabel sehingga kinerja program dan kegiatan
dapat terwujud.
d. Memberikan panduan (guide) dalam penyusunan dan melaksanakan pelaporan
pelaksanaan kegiatan program pendidikan islam.

4
D. Ruang lingkup buku pedoman pelaporan dan evaluasi program pendidikan islam ini
meliputi tata cara penyusunan dan pelaksanaan kegiatan, mekanisme pemantauan,
monitoring dan pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan serta tata cara
evaluasi program yang mengacu pada ketentuan dan kebijakan yang telah ditetapkan
baik dari lembaga eksternal antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006,
juga sistem pengendalian dan pelaporan internal direktorat Jendral Pendidikan Islam.
Serta tata cara pembuatan pelaporan pelaksanaan kegiatan.

E. Pengertian/Istilah
1. Pengendalian adalah serangkaian kegiatan manajemen yang dimaksudkan untuk
menjamin agar suatu program/kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang ditetapkan.
2. Monitoring atau Pemantauan adalah kegiatan mengamati perkembangan
pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi
permasalahan yang timbul dan/atau timbul untuk dapat diambil tindakan sedini
mungkin.
3. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan mengembangkan realisasi masukan (input,
keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar.
4. Perencanaan adalah suatu proses untuk menetukan tindakan masa depan yang
tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang
tersedia.
5. Rencana pembangunan jangka Mencagah, yang selanjudnya disingkat RPJM,
adalah dokumen perencanaan untuk priode 5 (lima) tahun.
6. Rencana pembangunan jangka menengah kementrian/lembaga, yang selanjudnya
disebut Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra-K/L), adalah
dokumen perencanaan kementrian/lembaga untuk priode 5 (lima) tahun.
7. Rencana Pembangunan Tahunan Nasional, yang selanjudnya disebut Rencana
Kerja Pemerintah (RKP), adalah dokumen perencanaan Nasional untuk priode 1
(satu) tahun.
8. Rencana Pembangunan Tahunan Kementerian/Lembaga, yang selanjudnya
disebut Rencana Kerja Kementrian/Lembaga (Renja-K/L), adalah dokumen
perencanaan kementerian/Lembaga untuk priode 1 (satu) tahun.
9. Rencana kerja dan anggaran kemeterian Negara/Lembaga, yang selanjudnya
disebut RKA-K/L, adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi
program dan kegiatan suatu kementerian Negara/Lembaga yang merupakan
penjabaran dari rencana kerja pemerintah dan rencana strategis kementerian
Negara/Lembaga yang bersangkutan dalam suatu tahun anggaran serta anggaran
yang diperlukan untuk melaksanakannya.
10. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan
tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang
dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.
11. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh suatu atau beberapa
satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program

5
dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengarahan sumber daya baik yang berupa
personal (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan teknologi,
dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut
sebagai masukan (input) untuk mengsasilkan keluaran (output) dalam bentuk
barang /jasa.
12. Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yang
dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan
kebijakan.
13. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam suatu program.
14. Periode pelaporan adalah masa waktu yang ditetapkan untuk melalukan
pelaporan atas hasil dari kegiatan pemantauan dan evaluasi.

F. Sistematika
Sistematika Penulisan Pedoman Pelaporan dan Evaluasi Program Pendidikan Islam
adalah sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Pengertian dasar monitoring, evaluasi,
pengendalian, dan pelaporan
pelaksanaan program dan kegiatan
BAB III : Organisasi Pelaksana
BAB IV : Sistem Pemantauan, Pengendalian dan
Pelaporan Program
BAB V : Tata cara penyusunan laporan dan evaluasi
program pendidikan islam
BAB VI : Penutup

6
BAB II
PENGERTIAN DASAR MONITORING, EVALUASI,
PENGENDALIAN DAN PELAPORAN PROGRAM

A. Pengertian
Monitoring dan evaluasi (monev) merupakan kegiatan rutin yang
berkesinambungan dan harus terus menerus dilakukan. Pada dasarnya monev
merupakan kegiatan penentuan pelaksanaan kegiatan bukan suatu kegiatan yang
mencari kesalahan,tetapi membantu melakukan tindakan perbaikan secara terus
menerus. Monev dilakukan sebagai usaha untuk menentukan apa yang sedang
dilaksanakan dengan cara membantu hasil/prestasi yang dicapai dan jika terdapat
penyimpangan dari standar yang telah ditentukan, maka segera diadakan perbaikan,
sehingga semua hasil/prestasi yang dicapai dapat sesuai dengan rencana.

1. Pengertian Umum
a. Monitoring
Monitoring adalah pengamatan (review, assesment) atas pelaksanaan
rencana. Hasil monitoring menjadi masukan untuk evaluasi, yang secara
umum berupa informasi mengenai:
1. Indikator keluaran (output)
2. Sasaran dan realisasi fisik
Monitoring pelaksanaan pembangunan mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:
1. Menyediakan sumber informasi kinerja utama bagi para pimpinan.
2. Memberikan masukan terhadap pelaksanaan untuk mengatasi hambatan
yang dihadapi oleh pelaksanaan kegiatan melalui identifikasi
permasalahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan.
3. Manajemen kesesuaian pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.
4. Mendukung usaha penyempurnaan penyusunan perencanaan berikutnya
dengan menyediakan informasi tentang status perkembangan suatu
program/kegiatan melalui laporan hasil monitoring.
b. Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan membandingkan hasil implamentasi dengan
kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya.
Dari evaluasi kemudian akan tersedia informasi mengenai sejauh mana suatu
kegiatan tertentu telah dicapai sehingga bisa diketahui bila terdapat selisih
antara standart yang telah ditetapkan dengan hasil yang bisa dicapai.

Berdasarkan pelaksanaan evaluasi terhadap pelaksanaan perencanaan,


dikenal 3 (tiga) jenis evaluasi:
1. Ex- ante evaluation
Ex-ante evaluation adalah suatu evaluasi yang dilaksanakan sebelum
pengambilan keputusan atau tepat pengambilan kesimpulan (infrensi)
pembangunan dimulai. Tujuan evaluasi pada saat program belum berjalan

7
penekanannya adalah untuk menjawab apakah program yang
direncanakan telah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai serta mampu
mengatasi kendala yang diperkirakan akan dihadapi.

2. On-Going atau Formative Evaluation


On-Going atau Formative Evaluation adalah suatu jenis proses evaluasi
yang dilaksanakan ketika pelaksanaan program/kegiatan untuk
mendapatkan informasi yang mengendalikan pengembangan program
/kegiatan.
Tujuan evaluasi pada saat program tengah berjalan (on-going)atau
formative evaluation lebih menekankan pada ketersediaan data tentang
pelaksanaan program/kegiatan sebagai bahan pertimbangan jika
diperlukan adanya antisipasi sedini mungkin sebagai akibat
ditemukannya masalah pada pelaksanaan program/kegiatan. Selain itu
tujuan evaluasi atas pelaksanaan program/kegiatan yang sedang
dikerjakan (on-going evaluation) juga untuk mendapatkan keputusan
dalam meneruskan pelaksanaan sampai dengan tercapainya target/sasaran
yang sudah direncanakan. On-going atau Formative evaluation biasanya
memberikan umpan balik kepada pengelola program/kegiatan dan
petugas yang lain mengenai program yang sedang berjalan dan yang
memerlukan perubahan.

3. Post evaluation
Post evaluation adalah suatu jenis evaluasi menyeluruh atas suatu
intervensi, biasanya dilakukan setelah intervensi selesai dilakukan.
Tujuan post-evaluation adalah untuk memahami faktor-faktor
keberhasilan dan kegagalan, mengkaji keluaran (outcome), dampak yang
berkelanjutan hasil-hasil, dan membuat kesimpulan yang dapat menjadi
masukan untuk intervensi terhadap penyusunan rencana
program/kegiatan yang serupa dikemudian hari. Selain itu tujuan evaluasi
jenis ini adalah untuk mengetahui keputusan tentang kelanjutan
program/kegiatan yang sama untuk tahun maupun untuk tempat sasaran
berikutnya.

c. Pengendalian
Adalah merupakan serangkaian kegiatan manajemen yang dimaksudkan
untuk menjamin agar suatu program dan kegiatan yang dilaksanakan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan. Pengendalian bertujuan untuk
mencapai pelaksanaan program dan kegiatan secara efektif dan efesien sesuai
dengan sasaran dan tujuan sebagaimana tercantum dalam DIPA yang telah
dirumuskan.

Pengendalian dan pengawasan mempunyai posisi yang sangat vital untuk


meyakinkan bahwa pelaksanaan kegiatan organisasi tetap berada dalam jalur

8
yang sesuai untuk pencapaian visi dan misi organisasi. Pengendalian dan
pengawasan mempunyai peran vital bagi keberhasilan organisasi, semakin
besar dan kompleksnya suatu organisasi semakin diperlukan pengawasan
mengingat dengan rentang kendali yang sedemikian panjang dan rumitnya,
tentunya sulit untuk dilakukan oleh manusia sendiri-sendiri.

d. Laporan
Pengertian secara umum bahwa laporan adalah bentuk penyajian fakta
tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan. Pada dasarnya fakta yang
disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si
pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan atau keterangan berdasarkan
keadaan objektif yang dialami sendiri oleh pelapor ketika pelapor melakukan
suatu kegiatan, kemudian laporan itu diberitahukan. Sehingga Laporan
adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan tentang pelaksanaan suatu
kegiatan/kejadian.

Laporan kegiatan adalah suatu bentuk penyampaian keterangan mengenai


pelaksanaan kegiatan yang telah dikerjakan. Laporan kegiatan juga
merupakan salah satu bentuk komunikasi dari pihak yang diberikan tugas
(panitia pelaksana) dengan pihak yang memberikan tugas.

Pembuatan sebuah laporan kegiatan merupakan suatu bentuk pertanggung


jawaban dari panitia pelaksanaan kegiatan kepada pihak yang telah
memberinya tugas untuk melaksanakannya kegiatan tersebut. Laporan
kegiatan ditulis berdasarkan fakta-fakta yang terjadi saat dilaksanakannya
kegiatan. Fakta tersebut merupakan bahan atau keterangan berdasarkan
keadaan yang dialami oleh pihak yang melakukan kegiatan baik yang dilihat,
didengar, atau dirasakan saat kegiatan berlangsung.

2. Pengertian Monitoring Dan Evaluasi Menurut Peraturan Pemerintah


Nomor 39 Tahun 2006

Monitoring dan evaluasi merupakansalah satu instrumen utama bagi


pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan sebagaimana disebutkan dalam
Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006. Dalam perspektif
manajemen, monitoring dan evaluasi sangat berperan dalam meningkatkan
akuntabilitas pelaksanaan rencana program/kegiatan.

Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 istilah “monitoring” tidak


ada, dan digunakan istilah “pemantauan” untuk maksud yang sama. Peraturan
Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 menetapkan hal pemantauan pada Bab 2
pasal 4. Pemantauan didefinisikan sebagai kegiatan mengamati perkembangan
pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi

9
permasalahan yang timbul dan/akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini
mungkin.

Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 menyebutkan bahwa evaluasi


didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan menbandingkan realisasi masukan
(infut), keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar.

B. Prinsip Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi


Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1. Kejelasan tujuan dan hasil yang diperoleh dari monitoring dan evaluasi;
2. Pelaksanaan dilakukan secara objektif;
3. Dilakukan oleh petugas yang memahami konsep, teori dan proses serta
berpengalaman dalam melaksanakan pemantauan dan evaluasi agar hasilnya
sahih dan handal;
4. Pelaksanaan dilakukan secara terbuka;
5. Melibatkan berbagai pihak yang dipandang perlu dan berkepentingan secara
proaktif;
6. Pelaksanaannya dapat dipertanggung jawabkan secara internal dan eksternal;
7. Mencakup seluruh objek agar dapat menggambarkan secara utuh kondisi dan
situasi sasaran pemantauan dan evaluasi;
8. Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan pada saat
yang tepat agar tidak kehilangan momentum yang sedang terjadi;
9. Dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan;
10. Berbasis indikator kinerja, yaitu kriteria/indikator yang dikembangkan
berdasarkan program yang dilaksanakan oleh kementerian agama;
11. Efektif dan efesien.

C. Obyek Monitoring dan Evaluasi


Mengacu Pada Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006, monitoring dan
evaluasi di Direktor Jendral. Pendidikan islam dilakukan terhadap program
pendidikan islam sebagai tugas utama dari Ditjen pendidikan islam yaitu mengelola
dan memajukan pembangunan bidang pendidikan agama dan pendidikan
keagamaan. Monitoring dan evaluasi dilakukan terhadap pelaksanaan perencanaan
jangka pendek dan menengah.

1. Monitoring dan Evaluasi Terhadap Perencanaan Jangka Pendek

Perencanaan jangka pendek biasanya tanpa memperhitungkan faktor waktu.


Selama pelaksanaan rencana seluruh variabel tidak mengalami perubahan apapun
secara berarti. Dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang
dimaksud dengan rencana jangka pendek adalah rencana kerja pemerintah
(RKP) yang merupakan dasar bagi penyusunan program/kegiatan bagi
kementerian negara/lembaga dalam kurun waktu satu tahun. Perencanaan jangka

10
pendek lainnya adalah rencana kerja (Renja) kementerian yang merupakan
penjabaran dan renstra kementerian negara/lembaga dan telah diselenggarakan
dengan RKP.

Praktik monitoring dan evaluasi terhadap rencana jangka pendek umumnya


fokus terhadap:
 Pengaruh faktor yang diperhitungkan dalam perencanaan jangka pendek
terhadap pelaksanaan program maupun kegiatan;
 Pencapaian tujuan dan sasaran dalam perencanaan jangka pendek;
 Pencapaian indikator kinerja dalam perencanaan jangka pendek;

Monitoring dan evaluasi perencanaan jangka pendek di Direktorat Jendral


Pendidikan Islam dilakukan terhadap pelaksanaan renja Direktor Jendral
Pendidikan Islam, yang meliputi pelaksanaan program/kegiatan masing-masing
unit organisasi dan unit kerja di lingkungan Direktor Jendral Pendidikan Islam
yang berada di pusat maupun di daerah. Sebagai bagian dari pengendalian
pelaksanaan rencana program/kegiatan, Direktor Jendral melakukan pemantauan
terhadap perkembangan realisasi penyerapan dana, realisasi pencapaian target
keluaran (output) dan kendala yang dihadapi. Pemantauan tersebut didasarkan
atas hasil pemantauan yang dilaksanaan secara berjenjang dari unit organisasi
dan unit kerja dilingkungan Direktorat Jendral Pendidikan Islam, yang
dituangkan dalam laporan masing-masing kegiatan, bulanan dan triwulanan.

Kepala Unit Kerja dilingkungan Direktorat Jendral Pendidikan Islam menyusun


dan menyampaikan laporan dan triwulan kepada Kepala Unit Organisasi.
Selanjutnya Kepala Unit Organisasi menyusun dan menyampaikan laporan
triwulan kepada Menteri Agama. Akhirnya, berdasarkan laporan triwulan Kepala
Unit Organisasi, Menteri Agama menyusun dan menyampaikan laporan triwulan
kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Nasional (Menteri PPN/Kepala Bappenas), Menteri Keuangan Serta Menteri
Reformasi Birokrasi Dan Pemberdayaan Aparatur Negara.

2. Monitoring dan Evaluasi Terhadap Perencanaan Jangka Menengah

Perencanaan jangka menengah harus memperhitungkan faktor perubahan selama


rentang waktu rencana. Dalam hal tersebut sangat mungkin akan terjadi
pertambahannya karakter dan variabel-variabel yang diperhitungkan dalam
penyusunan rencana. Dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, yang
dimaksud dengan rencana jangka menengah adalah rencana pembangunan
jangka menengah (RPJM) yang merupakan penjabaran dan visi dan program
presiden hasil pemilihan umum dan menjadi pedoman bagi kementerian
negara/lembaga dalam menyusun rencana strategi (Renstra) yang akan
diselesaikan dalam kurun waktu 5 (Lima) tahun.

11
Praktik monitoring dan evaluasi terhadap rencana jangka menengah umumnya
fokus terhadap:

 Pengaruh faktor-faktor yang memperhitungkan dalam perencanaan


jangka menengah terhadap pelaksanaan program maupun kegiatan,
 Pencapaian Tujuan dan sasaran dalam perencanaan jangka menengah,
 Pencapaian indikator kinerja dan perencanaan jangka menengah

Monitoring dan evaluasi perencana jangka menengah di Direktorat Jendral


Pendidikan Islamdilakukan terhadap pelaksanaan renstra pelaksanaan
kementerian agama khususnya bidang pendidikan. Evaluasi dilakukan terhadap
pelaksanaan program-program yang diselenggarakan oleh unit kerja direktorat
jendral pendidikan islam sebagaimana tercantum dalam renstra kementerian
agama. Hasil evaluasi tersebut selanjudnya disampaikan kepada menteri
PPN/kepala Bappenas, selanjudnya berdasarkan berdasarkan hasil evaluasi yang
dilakukan terhadap renstra kementerian agama, menteri agama dapat mengajukan
usulan program perubahan program kepada menteri PPN/Kepada Bappenas.

12
Sumber : Bappenas
Gambar 2.1 : Mekanisme evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan jangka
pendek dan menengah

Menteri/ evaluasi Renja-KL Lembaga evaluasi


Kepala lembaga Evaluasi prlaksanaan renja-
KL

2 Bulan setelah anggaran

Menteri
Evaluasi RKP Evaluasi Laporan evaluasi
perencanaan
pelaksanaan RKP

13
Evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah

Menteri Kepala Evaluasi


Lembaga

4 Bulan sebelum RPJMN berakhir

Usul perubahan program

14
15
BAB III
ORGANISASI PELAKSANA

A. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam manajemen dan


pengorganisasian didefinisikan sebagai peroses kegiatan penyusunan struktur
organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan
demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi. Menurut Terry (1986),
istilah pengorganisasian berasl dari kata organism (organisme) yang merupakan
sebuah entitas dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga
hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka terhadap
keseluruhan. Lebih jauh istilah ini diartikan sebagai tindakan mengusahakan
hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang hingga mereka dapat
bekerja sama secara efesien dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan
tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau
sasaran tertentu.

Pengertian pengorganisasian lebih lengkap dikemukakan oleh Kadarman, yaitu


pengorganisasian adalah peroses penetapan struktur peran-peran melalui penentuan
aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan bagian-
bagiannya, pengelompokan aktivitas-aktifitas, penugasan kelompok aktivitas kepada
manajer pendelegasian wewenang untuk melaksanakannya, pengkoordinasian
hubungan-hubungan wewenang dan informasi baik horizontal maupun vertikal dalam
struktur organisasi. Struktur organisasi plaksana pengendalian dan pelaporan program
di lingkungan Direktorat Jendral Pendidikan islam tidak bisa dipisahkan dari struktur
dari kementerian agama yang ditata kerja kementerian agama yang mengatur tentang
struktur organisasi kementerian agama tingkat pusat, Peraturan Mentri Agama.

16
B. Struktur Organisasi
Secara umum tugas dan tanggung jawab terhadap pelaporan dan evaluasi pelaksanaan
dan capaian program dan kegiatan dijajaran Direktorat Jendral Pendidikan islam
adalah pada sub bagian pelaporan dan evaluasi program yang merupakan salah satu
sub bagian pada bagian perencanaan dan sistem informasi dan sistem informasi
sekretariat Ditjen Pendidikan Islam.

Sesuai dengan tuntutan perkembangan organisasi kementerian agama maka pada awal
tahun 2011 diberlakukan peraturan Menteri Agama RI (PMA) nomor 10 tahun 2010
tentang organisasi dan tata kerja kementerian agama RI, maka pembagian perencanaan
dan sistem informasi mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan perencanaan
program dan anggaran, pengembangan sistem informasi, serta penyusunan pelaporan
dan evaluasi program. Sehubungan dengan tugas tersebut, Bagian Perencanaan dan
Sistem Informasi melakukan koordinasi dan pembagian tugas ke dalam, sebagai
berikut:
1. Pelaksanaan tugas penyusunan perencanaan program dan anggaran, dibawah
koordinasi subbag perencanaan dan anggaran.
2. Pelaksanaan tugas dan pengembangan sistem informasi dibawah koordinasi
subbag sistem informasi, dan
3. Pelaksanaan tugas penyusunan pelaporan dan evaluasi program, sibawah
koordinasi subbag sistem pelaporan dan evaluasi program.

Dari hal di atas dipastikan bahwa pelaksanaan pemantauan pengendalian dan


penyediaan laporan serta evaluasi pelaksanaan program berada pada koordinasi subbag
Pelaporan dan Evaluasi Program. Dalam menjalankan tugas pokoknya yaitu
melakukan penyiapan bahan penyusunan pelaporan dan evaluasi program, subbag
pelaporan dan evaluasi program menjalankan fungsinya melakukan hal-hal sebagai
berikut yaitu:

1. Mengkoordinasikan penyediaan, penyiapan dan pembuatan pelaporan serta


mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan ;
2. Mengkoordinasikan tugas dan penyajian informasi progres report baik secara
bulanan, triwulan maupun tahunan melalui internet/website;
3. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan rencana program/kegiatan untuk
tahun akan datang, pelaksanaan dan penyusunan laporan kegiatan ditahun berjalan
dari program pendidikan islam;
4. Memberikan masukan dan hasil evaluasi pelaksanaan program terhadap
perumusan program dan kegiatan.

Secara khusus Struktur Organisasi Direktorat Jendral Pendidikan Islam adalah sebagai
berikut:

17
Struktur Organisasi Direktorat Jendral Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI

Direktorat Sekretariat Ditjen


Jendral Pendidikan Islam
Pendidikan Islam

Bagian Bagian Bagian Bagian


Perencanaan Keuangan umum
Dan Sistem
informasi

Direktorat Direktorat Direktorat Direktorat


pendidikan pendidikan Pendidikan Pendidikan
madrasah diniyah dan Tinggi Islam Agama Islam
pondok pesantren

18
Gambar 3.2 : Bagan Struktur Organisasi Ditjen Pendis

Dalam hubungan ke dalam subbag pelaporan dan evaluasi bertugas pula dalam
pelayanan koordinasi dan kondisi kepada 5 (lima) unit kerja di lingkungan Ditjen
Pendidikan islam,yaitu Direktorat Pendidikan Madrasah, Direktorat Pendidikan
Diniyah dan Pondok Pesantren, Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, Direktorat
Pendidikan Agama Islam, dan Sekretariat Ditjen Pendidikan Islam.

C. Penanggung Jawab Program dan Kegiatan

Secara substantip, Program yang ada di Direktorat Jendral Pendidikan Islam hanya
satu yaitu Program Pendidikan Islam. Direktor Jendral Pendidikan Islam
mempunyai tanggung jawab untuk pelaksanaan mulai dari satuan kerja di tingkat
pusat maupun yang berada pada satuan kerja di tingkat daerah. Program pendidikan
islam mempunyai 5 jenis kegiatan yang penanggung jawabanmya adalah masing-
masing unit eselon II secara rinci adalah sebagai berikut:

No PROGRAM/KEGIATAN UNIT/SATUAN
ORGANISASI
1 Program Pendidikan Islam Ditjen Pendidikan Islam
 Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan, Direktoran Pendidikan
dan Subsidi Pendidikan Agama Islam Agama Islam
 Peningkatan Akses, Mutu, Kesahteraan, Sirektorat Pendidikan
dan Subsidi Pendidikan Keagamaan Diniyah dan Pondok
Islam Pesantren

 Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan, Direktorat Pendidikan


dan Subsidi RA/BA dan Madrasah Madrasah

 Peningkatan, Akses, Mutu, Direktorat Pendidikan


Kesejahteraan, dan Subsidi Pendidikan Tinggi Islam
Tinggi Islam
 Dukungan Manajemen Pendidikan dan Sekretariat Ditjen
Pelayanan Tugas Teknis Lainnya Pendidikan Islam
Pendidikan Islam

Secara administratif, mekanisme pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap


program dan kegiatan di lingkungan Direktorat Jendral Pendidikan Islam tidak
dapat terlepas dari bentuk struktur dan rentang kendali organisasi Kementerian

19
Agama secara keseluruhan yang dalam hal ini khususnya pada Direktorat Jendral
Pendidikan Islam berada di dalamnya sebagai unit kerja pelaksanaan anggaran.

Terkait dengan struktur Kementerian Agama, penanggung jawab masing-masing


pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan di
lingkungan Kementerian Agama adalah sebagai berikut:
1. Menteri agama sebagai pengguna anggaran (PA) bertanggung jawab atas
pelaksanaan pengendalian dan pelaporan program yang ada dalam lingkungan
Kementerian Agama.

2. Pejabat Eselon I (Sekjen, Irjen, Dirjen, Kabalitbag dan Diklat)selaku pejabat


yang ditunjuk sebagai kuasa pengguna Anggaran merupakan penanggung jawab
dan pembina terhadap pelaksanaan pengendalian dan pelaporan program yang
menjadi tanggung jawabnya. Konsolidasi pelaporan hasil monev pelaksanaan
program dilakukan dibawah koordinasi sekretaris jendral.
3. Kepala Kanwil, Rektor UIN/IAIN/IHDN, Ketua
STAIN/STAKN/STAHN/STABN, ka Balai, Ka KENKEMENAG, Ka MAN,
MTsN, MIN selaku pejabat yang ditunjuk sebagai Pengguna Anggaran
(PA)/Kuasa Pengguna Anggara (KPA) merupakan penanggung jawab dan
pembina sehari-hari terhadap pelaksanaan pengendalian dan pelaporan program
dalam lingkungan satuan kerja yang dipimpinnya.
4. Pelaksanaan kegiatan bertanggung jawab atas penyelesaian dan penyampaian
laporan dan penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan tepat pada waktunya.

D. Wewenang

Wewenang penanggung jawab program adalah sebagai berikut:


1. Memberikan arahan petunjuk teknis pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi
program.
2. Mengadakan pengawasan terhadap penanggung jawab dan pembina
pelaksanaan teknis pada setiap satuan kerja baik di pusat maupun di daerah. (Ka
Kanwil, Rektor UIN/IAIN, Ketua STAIN dan Pejabat Eselon II) atas
pelaksanaan pengendalian, pelaporan dan evaluasi program;
3. Menampung masalah-masalah pelaksanaan program program/kegiatan, yang
disampaikan oleh pelaksanaan program.
4. Melakukan pemantauan secara tertib dan teratur serta membuat laporan
konsolidasi pelaksanaan program/kegiatan yang membuat ralisasi kemajuan
pelaksanaan fisik dan keuangan serta penyebab hambatan/ketidak lancaran
pelaksanaannya.

Wewnang penanggung jawab Kegiatan adalah berikut:


1. Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan pengendalian dan evaluasi kegiatan.
2. Mengetahui dan menelaah hasil pelaksanaan kegiatan secara berkala.

20
3. Menampung dan menyelesaikan masalah yang timbul yang disampaikan oleh
pelaksanaan kegiatan.
4. Menyampaikan maslah yang perlu diselesaikan kepada penanggung jawab
program untuk memperoleh penyelesaian lebih lanjut.
5. Memantau semua pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya
selama tanhun anggaran berjalan agar pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.

E. Tugas dan Kewajiban

Pelaksanaan monitoring/pemantauan, pelaporan dan evaluasi mempunyai tugas dan


kewajiban untuk:
1. Menyusun rencana dan jadwal pelaksanaan pengendalian dan pelaporan.
2. Mengendalikan dan melaporkan setiap pelaksanaan kegiatan mulai tahap
perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi sebelum maupun
sesudahnya, kepada pimpinan satuan kerja dan pejabat yang berkepentingan.
3. Melakukan konsultasi priodik dengan atasan langsung tentang pelaksanaan
pengendalian dan pelaporan.
4. Memantau, mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan program/kegiatan.
5. Melaporkan kepada pimpinan satuan kerja atas pelaksanaan program dan
kegiatan yang telah berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

F. Struktur Penanggung Jawab Pelaporan

Secara nasional pengendalian dan pelaporan program/kegiatan telah di atur oleh


praturan pemerintah nomor 39 tahun 2006. Peraturan pemerintah tersebut
mewajibkan semua kementerian/lembaga dan aparat daerah untuk melaksanakan
kegiatan monitoring/pemerintah, pelaporan dan evaluasi. Di dalam peraturan
pemerintah tersebut secara umum telah diatur mengenai penanggung jawab
pelaporan secara berjentang disertai dengan jenis formulir yang harus digunakan.

Dengan mengacu pada peraturan pemerintah tersebut serta mempertimbangkan


srtuktur organisasi kementerian agama secara khusu, berikut ini struktur
penanggung jawab pelaporan hasil monitoring/pemantauan dan evaluasi menurut
tingkatnya, baik pusat maupun daerah.

21
Presiden RI

Men.DN SATUAN KERJA DAERAH

KANWIL
Men. PPN
PROVINSI

Men.Keu
KANKEMENAG
Men.PAN

MADRASAH

Men.Agama PIAN

BALAI DIKLAT.
SATUAN KERJA LITBANG & LAJNAH
PUSAT

Gambar 3.3. : Struktur Penanggung Jawaban Pelaporan

1. Penanggung Jawab Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan


Penyampaian Laporan Pelaksanaan Kegiatan diatur sebagai berikut:
a. Penanggung jawab kegiatan/pimpinan unit kerja di lingkungan Direktorat
Jendral Pendidikan Islam secara triwulanan menyampaikan laporan kepada
penanggung jawab program/pimpinan unit organisasi. Kegiatan yang berada di
daerah, laporan tersebut juga ditembuskan kepada kepala
provinsi/kabupaten/kota di mana lokasi kegiatan berada.

b. Penanggung jawab pelaporan pelaksanaan kegiatan di tingkat pusat adalah:


SATUAN KERJA PENANGGUNG JAWAB
 Ditjen Pendidikan Sekretaris/Direktur
Islam

c. Penanggung jawab pelaporan pelaksanaan kegiatan di tingkat daerah adalah:


SATUAN KERJA PENANGGUNG JAWABAN
 Kanwil Kemenag Kasubbag/Kasi/Penyelenggara
Provinsi
 UIN/IAIN Ka Biro/Dekan
 STAIN Kabag
 Kenkemenag Kasubag/Kasi/Penyelenggara

22
Kab/Kota
 MAN Ka MAN
 MTsN Ka MTsN
 MIN Ka MIN

2. Penanggung Jawab Pelaporan Pelaksanaan Program

Penyampaian laporan pelaksanaan program diatur sebagai berikut:


a. Penanggung jawab program /pimpinan unit organisasi di lingkungan direktorat
jendral pendidikan islam secara triwulan menyampaikan laporan kepada
pimpinan unit kerja bersangkutan.

b. Penanggung jawab pelaporan pelaksanaan program di tingkat pusat meliputi:


SATUAN KERJA PENANGGUNG JAWAB
Ditjen pendidikan islam Dirjen pendidikan islam

c. Penanggung Jawab Pelaporan Pelaksanaan Program di tingkat Daerah, meliputi:


SATUAN KERJA PENANGGUNG JAWAB
 Kanwil kemenag
provinsi
 UIN/IAIN
 STAIN
 Kenkemenag
Kab/Kota
 MAN
 MTsN
 MIN

23
BAB IV
SISTEM PEMANTAUAN, PENGENDALIAN
DAN PELAPORAN PROGRAM

A. SISTEM ELEKTRONIK MONITORING PELAKSANAAN ANGGARAN


PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM (APLIKASI e_MPA)

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi pada lembaga pemerintahan


semakin meningkat sehingga harus dipastikan bahwa pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi tersebut benar-benar mendukung tujuan penyelenggaraan
pemerintah. Pemamfaatan teknologi informasi dan komunikasi akan mendukung
terwujudnya good governance yang akan menjamin transparansi, partisipasi,
akuntabilitas, efesien dan efektivitas pada penyelenggaraan pemerintah.
Sistem Elektronik Monitoring Pelaksanaan Anggaran Kementerian Agama atau
yang di sebut dengan e_MPA merupakan sistem yang di kembangkan oleh tim yang
dibentuk oleh sekretasis jendral sebagai sarana pengendalian internal dalam rangka
monitoring pelaksanaan anggaran pada tingkat satuan kerja di lingkungan
kementerian agama. Monitoring pelaksanaan anggaran tersebut diberlakukan untuk
seluruh satuan kerja dari pusat hingga daerah. Sistem di bangun dalam rangka
memenuhi kebutuhan pimpinan kementerian agama dalam melaporkan pelaksanaan
anggaran dan program di lingkungan kementerian agama kepada presiden, DPR,
Internal dan masyarakat terutama terkait dengan pelaksanaan kunci yang terdiri dari
rencana kegiatan pemerintah (RKP), instruksi presiden dan kegiatan prioritas
kementerian agama. Dalam rangka memudahkan transaksi data dari satuan kerja
yang tersebar diseluruh indonesia, maka sistem dikembangkan dalam bentuk online
berbasis web yang di integrasikan dengan webseite kementerian agama yang
beralamat http://e-mpa.kemenag.go.id. Dalam rangka implementasi sistem tersebut,
seluruh satuan kerja berkewajiban melakukan persiapan secara mandiri dari seluruh
aspek insprastruktur, menyusun laporan dan penggunaan sistem. Sistem ini
merupakan bagian dari salah satu alat dalam rangka pelaksanaan fungsi
pengendalian dan pelaporan pelaksanaan program secara keseluruhan.

1. Pengertian

Monitoringpelaksanaan anggaran secara elektronik yang selanjudnya disebut e-


MPA adalah suatu sistem pengendalian dan pemantauan kinerja perencanaan,
pelaksanaan, dan pertanggung jawaban kegiatan anggaran secara elektronik
melalui aplikasi e-MPA. Aplikasi ini akan mengintegrasikan proses
pengumpulan data, penyusunan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan,
pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran berbasis
teknologi informasi dan komunikasi.

24
Inisiatif pembangunan aplikasi e-MPA dilakukan sejak bulan februari 2012 dan
diluncurkan pada bulan maret 2012 dengan mengundang seluruh KPA setker
induk di seluruh indonesia. Aplikasi e-MPA merupakan sebuah aplikasi yang
dijalankan secara online melalui jaringan internet dan bangunan untuk
memantau pelaksanaan anggaran secara langsung dari Satuan Kerja Pusat dan
Daerah di lingkungan Kementerian Agama.

2. Tujuan

Sistem aplikasi e-MPA dibangun dengan tujuan antara lain:


a. Untuk menyediakan data dan informasi terkait pelaksanaan program dan
anggaran sebagai bahan penyusunan perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, pengendalian dan evaluasi program dan anggaran dalam
rangka mewujudkan kinerja pelaksanaan program dan anggaran yang
transparan, efektif, efesien dan akuntabel. Sistem ini dilaksanakan dengan
dengan menjunjung tinggi prinsif partisipasif, efesien, efektif, mudah,
handal, akuran, cepat dan aman.
b. Meningkatkan kualitas pelaporan rencana dan realisasi pelaksanaan
anggaran dan kegiatan.
c. Mempercepat pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan jadwal dan
target yang telah ditetapkan
d. Pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan dan anggaran di lingkungan
Kementerian Agama RI.

3. Jenjang pengelolaan e-MPA

Jenjang pengelolaan sistem aplikasi ini terdiri dari:


a. Tingkat Kementerian Agama
b. Tingkan Unit Eselon I Pusat
c. Tingkat Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi
d. Tingkat Kantor Kementerian Agama Kab/Kota
e. Tingkat Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri
f. Tingkat Madrasah Negeri
g. Tingkat Lanjud Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, Balai Litbag, Balai Diklat
dan Kantor Urusan Haji Indonesia

4. Pengelola e-MPA

A. Penanggung jawab
a. Tingkat Pusat
Penanggung jawab pengelolaan e-MPA tingkat unit eselon I Pusat adalah
pimpinan Unit Eselon I Pusat. Untuk Direktorat Jendral Pendidikan Islam
sebagai penanggung jawab adalah Direktur Jendral Pendidikan Islam, yang
mempunyai tugas antara lain:

25
a. Melaksanakan e-MPA dan melakukan pembinaan pelaksanaan e-MPA
b. Melakukan monitoring, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan e-MPA;
c. Menyediakan dan memelihara sarana dan prasarana e-MPA;
d. Mendorong Unit Eselon II untuk menyediakan data program dan
kegiatan sesuai tugas dan fungsinya sebagai bahan input aplikasi e-
MPA.

Dalam melaksanakan tugasnya pimpinan unit eselon satu (Direktur Jendral


Pendidikan Islam) di bantu oleh tim pengelola e-MPA yang paling sedikit
terdiri dari koordinator dan operator. Tim tersebut ditetapkan oleh Direktur
Jendral Pendidikan Islam.

b. Tingkat Kanwil
Penanggung jawab pengelolaan e-MPA tingkat Kantor Wilayah
Kementerian Agama Propinsi adalah Kepala Kantor Wilayah Kementerian
Agama Propinsi, yang mempunyai tugas antara lain:
a. Melaksanakan e-MPA dan melakukan pembinaan pelaksanaan e-MPA
b. Melakukan monitoring, pengendalian, dan preasarana e-MPA;
c. Menyediakan dan memelihara sarana dan prasarana e-MPA;
d. Mendorong pimpinan unit terkait (kabag, kasubbag, kepala bidang dan
satuan kerja yang berada di bawah koordinasi wilayahnya baik di tingkat
Kab/Kota) untuk menyediakan data program dan kegiatan sesuai tugas
dan fungsinya sebagai bahan input aplikasi e-MPA.

Dalam melaksanakan tugas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama


Propinsi dibantu oleh Tim pengelola e-MPA yang paling sedikit terdiri dari
koordinator dan operator. Tim tersebut direrapkan oleh Kepala Kantor
Wilayah Kementerian Agama Propinsi. Unsur yang ada dalam tim harus
melibatkan semua perwakilan unit termasuk bidang penyelenggaraan
program pendidikan islam (Madrasah, PD. Pontren, Pakis, Pendis).

c. Tingkat Kab/Kota
Penanggung jawab pengelolaan e-MPA tingkat Kantor Kementerian Agama
Kab/Kota adalah Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kab/Kota,
yang mempunyai tugas antara lain:
a. Melaksanakan e-MPA dan melakukan pembinaan pelaksanaan e-MPA
b. Melakukan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan e-MPA
c. Menyediakan dan memelihara sarana dan prasarana e-MPA
d. Mendorong pimpinan unit terkait (subbagian, kepala seksi,
penyelenggara dan satuan madrasah negeri) untuk menyediakan data
program dan kegiatan sesuai tugas dan fungsinya sebagai bahan input
aplikasi e-MPA

26
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Kementerian Agama
Kabupaten/Kota dabantu oleh Tim pengelola e-MPA yang paling sedikit
terdiri dari koordinator dan operator. Tim tersebut ditetapkan oleh Kepla
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. Unsur yang ada dalam tim
harus melibatkan semua perwakilan unit termasuk bidang penyelenggara
program pendidikan islam (Madrasah, PD. Pontren, PAI)

d. Tingkat PTKIN (Pengaruh Tinggi Keagamaan Islam Negeri)


Penanggung jawab pengelola e-MPA tingkat PTKIN adalah Rektor/Ketua
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, yang mempunyai tugas antara
lain:
a. Melaksanakan e-MPA dan melakukan pembinaan pelaksanaan e-MPA ;
b. Melakukan monitoring, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan e-MPA;
c. Menyediakan dan memelihara sarana dan prasarana e-MPA;
d. Mendorong pimpinan unit terkait (Kepala Biro, Dekan, Kepala Bagian
dan Ketua Jurusan pada Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri) untuk
menyediakan data program dan kegiatan sesuai tugas dan fungsinya
sebagai bahan input aplikasi e-MPA.
Dalam melaksanakan tugasnya Rektor/Ketua PRKIN dibantu oleh tim
pengelola e-MPA yang paling sedikit terdiri dari koordinator dan operator.
Tim tersebut ditetapkan oleh Rektor/Ketua PTKIN.

e. Tingkat Madrasah Negeri


Penanggung jawab pengelolaan e-MPA tingkat Madrasa Negeri adalah
Kepala Madrasa Negeri (MIN, MTsN, MAN) yang mempunyai tugas antara
lain:
a. Melaksanakan e-MPA dan melakukan pembinaan pelaksanaan e-MPA;
b. Melakukan monitoring, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan e-MPA;
c. Menyediakan dan memelihara sarana dan prasarana e-MPA;
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Madrasa Negeri dibantu oleh Tim
Pengelola e-MPA yang paling sedikit terdiri dari koordinator dan operator.
Tim tersebut ditetapkan oleh kepala Madrasah Negeri.

B. Koordinator
Koordinator mempunyai tugas mengkoordinasikan pengelolaan e-MPA
pada satuan kerja masing-masing. Dalam melaksanakan tugas tersebut
koordinator menyelenggarakan fungsi:
a. Penjaminan ketersediaan data e-MPA
b. Verifikasi data dan laporan e-MPA pada satkler di lingkungannya;
c. Evaluasi pelaksanaan e-MPA pada satuan kerja.

C. Operator

27
Operator mempunyai tugas melakukan entri data ke dalam aplikasi e-MPA.
Dalam melaksanakan tugas tersebut operator menyelenggarakan fungsi
antara lain:
a. Penghimpunan data;
b. Pengisian dan pemutakhiran data
c. Penyajian data
d. Pendokumentasian data

Output data aplikasi e-MPA dihaparkan dapat memenuhi kebutuhan


pelaporan kepada:
1. TEPPA (April, Agustus dan November)
2. UKP4 (B03, B06, dan B12)
3. Laporan akhir tahun capaian kinerja Kabinet ke Presiden (Oktober)
4. Laporan akhir tahun capaian kinerja tahunan anggaran Kementerian
Agama.

Berdasarkan tugas dan tanggung jawabnya maka sistem pelaporan ini


diharapkan dapat berfungsi:
a. Terwujudnya penyediaan dan pelayanan dan informasi laporan dan
capaian pelaksanaan program/kegiatan program pendidikan islam
sehingga kebutuhan sebagai bahan pendukung perencanaan dan kebijkan
pendidikan islam.
b. Terwujudnya penyediaan dan laporan yang akurat, tepat waktudan dapat
dipertanggung jawabkan dilingkungan ditjen pendidikan islam sehingga
menjadi bahan masukan yang berguna dalam proses pembangunan di
masa berikutnya.
c. Terwujudnya rencana program/kegiatan tahun akan datang, rencana
pelaksanaan program/kegiatan tahun berjalan dan laporan pelaksanaan
kegiatan di tahun berjalan serta berjalannya proses pengendalian
program pendidikan islam di lingkungan serta terwujudnya Pelaporan
dan Evaluasi Program sebagai bentuk pertanggung jawaban.

Direktorat Jendran Pendidikan Islam sebagai salah satu unit kerja pada
Kementerian Agama mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan
implamentasi dan berkelangsungan sistem pelaporan ini baik pada satuan
kerja di pusat maupun pada satuan keja yang berada di daerah.

B. HIRARKI TANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN PELAPORAN PROGRAM


PENDIDIKAN ISLAM

Direktorat Jendral Pendidikan Islam sebagai pelaksanaan Program Pendidikan


Islam akan bertanggung jawab terhadap sistem pelaporan dan evaluasi program
yang telah dikembangkannya. Sebagaiman ketetapan sekretaris Jendral

28
Kementerian Agama bahwa masing-masing unit eselon I akan bertanggung jawab
terhadap realisasi dan pelaksanaan dari program yang menjadi tugasnya sesuai
dengan kebijakan restrukturasi program. Sehingga Direktorat Jendral Pendidikan
Islam bertanggung jawab atas pelaksanaan pemantauan dan pelaporan serta evaluasi
terhadap program yang menjadi tugasnya yaitu program pendidikan islam pada
satker pusat sampai satuan kerja di daerah (PTAIN, Kanwil, Kenkemenag,
Madrasah Negri).

Hal-hal yang dilakukan oleh setiap satuan kerja di jajaran Direktorat Jendral
Pendidikan Islam dalam rangka mengimplementasikan sistem pemantauan, dan
pelaporan pelaksanaan program antara lain:
 Menunjuk Person In Charge (PIC) atau operator yang berada pada salah satu
bidang penyelenggara program Pendidikan Islam (bidang Mapenda/PD.
Pontren/PAIS/Pakis/Pendis)
 Dalam rangka pencapaian implementasi e-MPA Satuan Kerja dapat
membentuk Tim Monitoring Pelaksanaan Anggaran pada tingkat satuan
kerja.
 Melakukan identifikasi dan telaah atas pelaksanaan kegiatan kunci yang
tertuang dalam dokumen RKAKL yang mencakup anggaran dan sasaran.
 Menyusun rencana serapan anggaran (disbursementplan) untuk pagu
anggaran yang tetuang dalam DIPA berdasarkan jenis belanja.
 Menyusun target bulanan dari setiap pelaksanaan kegiatan RKP
 Melakukan realisasi serapan anggaran berdasarkan dokumen SP2D yang
telah terbit secara bulanan.
 Melaporkan capaian target bulanan dari pelaksanaan kegiatan kunci (RKP)
yang disertai dengan realisasi anggaran berdasarkan dokumen SP2D dan
didukung dengan bukti dokumen lainnya
 Mengidentifikasi kegiatan pengadaan barang dan jasa sesuai dengan
Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012
 Membuat rancangan pelaporan berdasarkan formulir yang telah disiapkan
guna mempermudah pada saat proses entri data.
 Melaporkan seluruh rangkaian pelaksanaan anggaran sistem e-MPA yang
telah disediakan.

Alur kerja tanggung jawab penyelesaian laporan Program Pendidikan Islam


pusat dan daerah dapat dilihat pada gambar berikut:

29
DITJEN PENDIS

SEKRETARIAT

DIKTIS MADRASAH PD. PONTREN PAIS

PTAN

KANWIL PROV.

KENKEMENAG

MADRASAH NEGERI

Gambar 4.1 : Alur Kerja Tanggung Jawab Pelaporan

30
1. Tingkat pusat
Direktorat jendral pendidikan islam terdapat suatu bagian yang bertanggung jawab
yang melakukan pengendalian dan pelaporan pelaksanaan program yaitu bagian
perencana dan sistem informasi. Bagian perencana dan sistem informasi berada pada
naungan sekretariat ditjen pendidikan islam. Secara tekmis pekerjaan pengendalian,
dan pelaporan pelaksanaan program berada pada naungan subbag pelaporan dan
evaluasi program. Adapun tugas dan tanggung jawab subbag pelaporan dan evaluasi
program tersebut adalah:

1. Mengkoordinir pengumpulkan pelaporan pelaksanaan kegiatan program pendidikan


islam pada aplikasi berbasis web-online baik di pusat maupun di daerah.
2. Melakukan input data-data pelaporan pelaksanaan kegiatan pada sistem aplikasi.
3. Menyediakan bahan-bahan laporan program dan kegiatan yang dibutuhkan pejabat
baik pada satker di tingkat pusat, maupun daerah.
4. Mempersiapkan keterampilan SDM penyusunan laporan di tingkat pusat maupun
daerah.
5. Memberikan konsultasai kepada petugas pelaporan (operator) di tingkat propinsi,
kenkemenag kab/kota, madrasah dan PTAIN dalam penggunaan dan pemanfaatan
aplikasi.
6. Mempersiapkan dan mengajukan pembangunan sistem aplikasi pengendalian dan
pelaporan program pendidikan islam kepada pimpinan.
7. Merencanakan/melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mendukung pelaksanaan
pengendalian dan pelaporan serta evaluasi program.
8. Melaksanakan kajian serta menganalisis pelaksanaan program mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan sampai pelaporan program.
9. Menyediakan informasi realisasi dan capaian pelaksanaan program yang akurat dan
terpercaya untuk mengambil keputusan dan pelaksanaan kebijakan perumusan
program pendidikan.
10. Memelihara jaringan dan sistem informasi untuk memudahkan informasi untuk
memudahkan komunikasi dalam pelaporan program.
11. Melkukan koordinasi dan konsultasi ke sekretariat jendral dalam pembangunan sistem
pelaporan.
12. Melaporkan progres raport disetiap akhir bulan terhadap perkembangan pelaksanaan
program dan kegiatan secara nasional.

2. Tingkat Kanwil Propinsi


Pada tingkat propinsi, di masing-masing kanwil terdapat suatu unit kerja yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program pengendalian islam, yaitu bidang
Mapenda dan Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD. PONTREN),
bidang PAIS. Bidang mapenda bertanggung jawab melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap kegiatan program dan kegiatan yang meliputi pembinaan
pengembangan Raudhul Athfal/Bustanul athfal (RA/BA), madrasah ibtidaiyah
(MA), madrasah Tsanawiyah (MTs), madrasah aliyah (MA). Pendidikan agama
islam pada sekolah di tangani oleh bidang PAIS. Bidang pekaponteren bertanggung

31
jawab melakukan pembinaan dan pengembangan lembaga pendidikan pada pondok
pesantren dan madrasah diniyah. Untuk tipologi masing-masing wilayah
menyesuaikan pada jumlah dan jenis bidang yang ada dan sesuai dengan KMA nya.

Di daerah yang menggunakan tipologi bidang pendis maka unit kerja yang
bertanggung jawab melakukan pembinaan dan pengawasan serta perumusan
program terhadap kegiatan program pendidikan islam seluruh lembaga pendidikan
agama dan keagamaan yang ada di lingkungan Direktorat Jendral Pendidikan Islam
yakni, RA/BA,MI,MTs,MA,Pondok Pesantren<madrasah Diniyah (Pendidikan
Diniyah). Adapun tungas dan tanggung jawab propinsiadalah:
a. Melakukan koordinasi dengan satuan kerja di tingkat kabupaten/kota, dan
lembaga pendidikan satuan kerja di wilayahnya.
b. Melakukan input data pelaporan data dan pelaksanaan kegiatan pada unit kerja
(bidang mapeda, PD pontren,PAIS) pada aplikasih.
c. Memantau dan memonitor pelaksanaan program pendidikan islam pada satuan
kerja kabupaten/kota serta unit pendidikan.
d. Melaporkan hasil pelaksanaan program pendidikan islam pada satuan kerja yang
menjadi tanggung jawab pada unit masing-masing.
e. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan sekretariat kanwil (PIC TU
Kanwil) serta koordinasi dan konsultasi ke Ditjen Pendis jika mengalami
kendala teknis dengan aplikasi pengendaliuan dan pelaporan program.
f. Memberikan progres report disetiap akhir bulan terhadap perkembangan
pelaksanaan program dan kegiatan untuk wilayah masing-masing kepada
bagian perencanaan dan sistem informasi.

3. Tingkat Kabupaten/Kota
Satuan kerja pada tingkat kabupaten/kota secara umum menjadi penanggung jawab
terhadap pembinaan dan pengembangan terhadap peningkatan kualitas pendidikan
yang berada di wilayahnya. Program pendidikan islam di jalankan pada seksi
Mapeda/Pekapontren/Kependais sesuai typology yang ada di tingkat kanwil.
Adapun tugas dan tanggung jawab tingkat kabupaten/kota adalah:
a. Melakukan koordinasi dengan unit kerja di bawahnya yaitu lembaga-lembaga
pendidikan yang berada di wilayahnya, dan selalu berkoordinasi dengan kanwil.
b. Mengumpulkan dan menyampaikan laporan program dan kegiatan yang telak
dilakukan baik di internal kabupaten/kota melalui aplikasi.
c. Melakukan pembinaan terhadap lembaga-lembaga pendidikan yang berada di
wilayahnya.

4. Tingkat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN)


Keterlibatan dan partisipasi aktif dari seluruh unit pendidikan/lembaga pendidikan
agama dan keagamaam sebagai sumber data dan informasi, dirasakan sangat penting
dalam menunjang keberhasilanb peningkatan mutu pendidikan islam khusunya
dalam pelaksanaan program/kegiatan dalam lingkup lembaga pendidikan tersebut.
Saat ini jumlah lembaga pendidikan tinggi (PTKIN) merupakan satuan kerja yang

32
memiliki DIPA tersendiri, sehingga mempunyai konsekuensi dalam melaporkan dan
menginformasikan capaian-capaian program pendidikan islam yang berada di
wilayah masing-masing. Adapun tugas dan tanggung jawab lembaga pendidikan
adalah sebagai berikut:
a. Untuk lembaga PTKIN (UIN,IAIN dan STAIN) menginput secara mandiri dan
lamgsung menguapdatenya setiap bulan.
b. Masing-masing lembaga pendidikan PTKIN melakukan konsultasi dengan tim
ditjen pendis jika mengalami kendala teknis dengan aplikasi pengendalian dan
pelaporan program.
c. Melakukan pembinbaan dan koordinasi dengan unit-unit terkait dalam rangka
proses pelaporan.

5. Tingkat Madrasah Negeri (MIN,MTsN,MAN)


Saat in i sejumlah lembaga pendidikan tinggi madrasah negeri (MIN,MysN,MAN)
merupakan satuan kerja yang memilika DIPA tersendiri, sehingga mempunyai
konsekuensi dalam melaporkan dan mengimformasikan capaian-capaian program
pendidikan islam yang telah dilaksanakan. Adapun tugas dan tanggung jawab
lembaga pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan tingkat kab/kota dalam
pengembangan lembaga pendidikannya.
b. Untuk lembaga pendidikan madrasah negeri (MIN,MTsN,Man) menginput
secara mandiri dan langsung menguapdatenya setiap bulan melalui aplikasih.
c. Masing-masing lembaga pendidikan madrasah negeri melakukan konsultasi
dengan kanwil dan ditjen pendis jika mengalami kendala teknis dengan aplikasi
pengendalian dan pelaporan program.

C. TAHAPAN KERJA PELAPORAN

Pelaporan menjadi bagian penting dalam pemantauan, pengawasan, dan evaluasi


pelaksanaan, sebab dengan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan dapat diketahui
capaian dan hasil dari sebuah program di rumuskan. Pelaporan adalah penyediaan data dan
informasi yang up to date guna kepentingan analisa sehingga hasil pelaksanaan program
dan kegiatan dapat di evaluasi ataupun dimonitoring.

1. Prosedur Kerja Penyusunan Pelaporan Berbasis Web


Prosedur kerja penyusunan pelaporan berbasis web dapat di gambarkan sebagai
berikut :

33
Input
Identifikasi Penentuan Program/Kegiata
Program Dan Rencana Aksi n Dan Realisasi
Kegiatan Pada Aplikasi

Pengelolaan Data
Publikasi Dan Penyelesaian
Laporan

34
2. Identifikasi Program Dan Kegiatan Pada RKA KL
Langka pertama yang dilakukan dalam penyusunan pelaporan berbasis web
adalah dengan mengidentifikasi program dan kegiatan yang terdapat dalam
rencana kerja dan anggaran kementerian /lembaga (RKAKL) masing-masing unit
kerja. Identifikasi setiap komponen kegiatan meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Jenis Prioritas
Komponen kegiatan diidentifikasi apakah termasuk kedalam prioritas RKP
ataukan prioritas K/L.
b. Sumber Dana
Pelaksanaan komponen kegiatan dapat bersumber dari APBN ataupun
loan/hibah.
c. Volume dan Anggaran
Dalam RKAKL tercantum besaran volume dan anggaran masing-masing
komponen kegiatan
d. Jangka Waktu
Lamanya waktu pelaksanaan kegiatan bervariasi tergantung p[ada jenis
kegiatan. Satuan waktu pelaksanaan kegiatan dapat berbentuk hari,
bulan,tahin dan multiyears.
e. Indikator Keberhasilan
Langka terakhir dalam identifikasi program dan kegiatan adalah penentuan
indikator keberhasilan masing-masing komponen kegiatan.

3. Penentuan Rencana Aksi/Target Capaian


Rencana aksi merupakan hal-hal akan dilakukan pada bulan tertentu. Rencana
aksi menjelakan langkah teknis yang akan dilakukan dalam rangka pencapaian
indikator keberhasilan yang telah ditentukan.

4. Input Program dan Kegiatan Serta Realisasinya Ke Dalam Aplikasi


Berbasis Web
Langka selanjudnya yang dilakukan adalah melakukan input data kedalam
sistem aplikasi pengendalian berbasis web.

5. Pengelolaan Data dan Penyelesaian Laporan


Pada akhir tahun anggaran, ditjen pendidikan islam melakukan pengelolaan data
terhadap capaian program dan kegiatan pendidikan islam yang telah di input
oleh semua unit kerja di seluruh indonesia. Setelah data diolah, langka
selanjudnya yang dilakukan adalah penyelesaian laporan. Hasil input data
laporan akan dipakasi sebagai bahan laporan capaian secara keseluruhan
pelaksanaan program pendidikan islam.

35
6. Publikasi
Tahap akhir prosedur kerja sistem pengendalian dan pelaporan berbasis web
adalah publikasi. Laporan yang telah dibuat selanjudnya telah dipublikasikan
mnelalui web dan hasil buku cetakan, kepada pihak terkait dalam rangkja
evaluasi dan bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan pada masa
mendatang.

36
BAB V
TATA CARA PENYUSUNAN LAPORAN
DAN EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM

A. Ketentuan Umum Pelaksanaan Kegiatan

Dalam rangka penerbitan administrasi dalam pelaksanaan program/kegiatan maka


Direktorat Jendral Pendidikan Islam telah merumuskan ketentuan-ketentuan yang dapat
mengatur seluruh kegiatan yang ada pada direktorat jendral p[endidikan islam. Adapun
ketentuannya adalah sebagai berikut :
1. Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Direktorat Jendral Pendidikan Islam
menjalankan program pendidikan islam yang berdasarkan pada kebijakan umum
dan Rencana Strategis Direktorat Jendral Pendidikan Islam. Berdasarkan
perkembangan kebijakan Restrukturaisasi Program Direktorat Jendral Pendidikan
Islam menjalankan satu program yaitu program pendidikan islam yang memuat 5
kegiatan utama, antara lain:
 Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan, dan Subsidi RA/BA dan
Madrasah
 Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan, dan Subsidi Pendidikan
Keagamaan Islam
 Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan, dan Subsidi Pendidikan Tinggi
Islam.
 Peningkatan, Akses, Mutu, Kesejahteraan, dan Subsidi Pendidikan Agama
Islam
 Dukungan Manajemen dan Pelayanan Tugas Teknis lainnya Direktorat
Jendral Pendidikan Islam
2. Agar tercapainya tujuan dan masing-masing kegiatan maka tiap-tiap kegiatan akan
dikelompokkan sesuai jenis-jenis sub kegiatan yang mempunyai karekteristik
tersendiri untuk setiap bentuk dan jenisnya.
3. Secara garis besar bentuk maupun jenis sub kegiatan yang ada pada masing-masing
kegiatan tersebut dapat terdiri dari:
 Bentuk pertemuan (rapat, seminar, pelatihan, uji publik, sosialisasi dll)
 Bentuk Penyaluran Bantuan (rehabilitasi, operasional, inisiatif,beasiswa dll)
 Bentuk penyusunan dan Tim Kerja (permenag, juklak, juknis,
pendataan,penyusunan panduan/buku dll)
 Bentuk publikasi (penerbitan, konfrensi pers, iklan, talkshow dll)
 Bentuk perjalanan (monitoring, pemetaan,dll)
 Bentukpelelangan
(pengadaan,pengandaan,penunjukan,pemilihan,pemeliharaan dll)

37
4. Sebelum memulai pelaksanaan program/kegiatan pada tahun berjalan, setiap
Direktorat/sekretariat serta satuan kerja di daerah harus mengidentifikasi semua
bentuk dan jenis kegiatan tersebut sesuai dengan dokumen DIPA/RKA-KL yang
ada.
5. Setiap jenis kegiatan yang akan dilaksanakan harus ditetapkan dalam surat
Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam atau pejabat yang telah ditetapkan
pada masing-masing satker.
6. Setiap kegiatan yang diajukan minimal harus melampirkan:
 Kerangka Acuan Kerja/Term Of Reference (TOR)
 Surat Keputusan Dirjen (untuk penetapan panitia, tim kerja,
narasumber,moderator,penerima bantuan dll)
 Rencana Anggaran Belanja (RAB)
 Jadwal dan Pendukung lainnya.
7. Setelah kegiatan dilaksanakan perlu dilaporkan kepada Direktur Jendral Pendidikan
Islam sebagai kuasa pengguna anggaran.
8. Setelah kegiatan dilaksanakan penanggung jawab kegiatan juga harus membuat
laporan secara tertulis dan laporan penanggung jawab keuangan. Laporan harus
dibuat dan disusun paling lambat 1 minggu setelah berakhirnya kegiatan.
9. Laporan pelaksanaan kegiatan disusun dengan mengikuti ketentuan penyusunan
laporan kegiatan Direktorat Jendral Pendidikan Islam.
10. Dalam pelaksanaan setiap jenis kegiatan harus mengikuti beberapa tahapan, yaitu :
 Persiapan
 Pelaksanaan
 Pelaporan
11. Setiap tahapan harus dilaksanakan secara seksama untuk memperoleh hasil
pekerjaan yang lebih baik,efesien dan efektif.
12. Untuk tertib administratif dan tata kelola pelaksanaan program, maka kepala
seluruh pejabat pembuat komitmen dan penanggung jawab kegiatan agar
memenuhi ketentuan ini sebagai proses pengendalian tahapan pelaksanaan
program/kegiatan.

B. Tata Cara Penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan

Pelaporan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting didalam proses
pembangunan. Kegiatan pelaporan di lakukan untuk memberikan informasi yang cepat,
tepat dan akurat kepada pemangku kepentingan sebagai bahan pengambilan keputusan
sesuai dengan kondisi yang terjadi serta penentuan kebijakan yang relevan. Didalam
pelaksanaannya kegiatan pelaporan dilakukan secara berkala dan berjenjang. Berkala
dimaksudkan adalah dalam jenjang waktu terentu secara bertahap, dimulai dari
selesainya suatu kegiatan yaitu laporan kegiatan, laporan bulanan, laporan triwulan, dan
laporan tahunan. Sedangkan berjenjang dimaksudkan adalah dari satu unit kerja paling
bawah dalam suatu organisasi sampai kepada puncak pimpinan organisasi.

38
Penyusunan laporan pada Direktorat jendral pendidikan islam meliputi semua aktifitas
penggunaan anggaran pada program pendidikan islam yang memuat 5 kegiatan utama,
antara lain :
 Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan, dan Subsidi RA/BA dan
Madrasah
 Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan, dan Subsidi Pendidikan
Keagamaan Islam
 Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan, dan Subsidi Pendidikan Tinggi
Islam.
 Peningkatan, Akses, Mutu, Kesejahteraan, dan Subsidi Pendidikan Agama
Islam
 Dukungan Manajemen dan Pelayanan Tugas Teknis lainnya Direktorat
Jendral Pendidikan Islam
Secara garis besar bentuk maupun jenis sub kegiatan yang ada pada masing-masing
kegiatan tersebut dapat terdiri dari :
 Bentuk pertemuan (rapat, semunar, pelatihan, uji publik,sosialisasi dll)
 Bentuk penyaluran bantuan (rehabilitasi, operasional, insentif, beasiswa dll)
 Bentuk penyusunan dan tim kerja (permenag, juklak, juknis, pendataan,
penyusunan panduan/buku dll)
 Bentuk perjalanan (monitoring, pemetaan dll)
 Bentuk pelelangan (pengadaan, penggandaan,penunjukan,pemilihan,
pemeliharaan dll).

Jenis pelaporan yang harus dilakukan dalam rangka memenuhi tanggung jawab dalam
pelaksanaan program dan kegiatan dapat dirinci sebagaimana uraian berikut :

1. Laporan Kegiatan
Laporan pelaksanaan kegiatan ini dibuat setelah 1 (satu) minggu kegiatan selesai
dilaksanakan. Panitia/penanggung jawab sebuah kegiatan/program segera
diwajibkan membuat laporan kegiatan sebagai bahan evaluasi suatu kegiatan.

Laporan pelaksanaan kegiatan disajikan dalam bentuk laporan narasi dan laporan
keuangan. Laporan narasi disertai dengan rekapitulasi realisasi anggaran dari setiap
jenis kegiatan yang dilaksanakan.
1. Laporan Narasi
Laporan narasi adalah sajian informasi yang lengkap menyangkut kegiatan yang
telah dilaksanakan, bagaimana prosesnya dan apa keluarannya. Laporan bentuk
paparan diskriptif (menguraikan fakta dan pristiwa) dan naratif (bersifat ceria),
paparan tersebut bersifat spesifik dan khusus untuk setiap jenis kegiatan.
Sistematika dan paparan minimal yang dimuat pada laporan kegiatan dapat
dilihat dibawah ini.

39
1. Laporan narasi pelaksanaan kegiatan pertemuan, dengan sistematika dan
lingkup paparan minimal sebagai berikut :

No KOMPONEN KETERANGAN
1 Pengantar Berupa kata-kata pengantar yang
disampaikan dan ditandatangani oleh
penanggung jawab kegiatan/ketua
panitia, maksimal 1 halaman.
2 Ringkasan Eksekutif Paparan ringkas mengenai kegiatan
yang telah dilaksanakan, maksimal 1
halaman
3 Latar Belakang Paparan menyangkut pokok-pokok
pikiran mengapa kegiatan
diselenggarakan
4 Tujuan Paparan mengenai apa tujuan
penyelenggaraan
5 Dasar Hukum Paparan mengenai ketentuan yang
menjadi dasar hukum yang terkait
dalam penyelenggaraan kegiatan
6 sasaran Paparan mengenai siapa yang menjadi
sasaran atau menerima mamfaat
kegiatan

No KOMPONEN KETERANGAN
7 Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan :
7.1. waktu dan Tempat Paparan mengenai kapan dan dimana
kegiatan dilaksanakan
7.2. kronologis kegiatan Paparan mengenai pelaksanaan kegiatan
tahap demi tahap, mulai dari
persiapan/pembukaan hingga penutupan
kegiatan
7.3. Keluaran Paparan mengenai apa keluaran (output)
dari kegiatan yang telah dilaksanakan
7.4. Nara Paparan mengenai siapa saja
Sumber/Fasilitator/Tim sumber/fasilitator/tim penyusunan yang
Penyusun terlibat dalam kegiatan menjelaskan
siapa dan apa tema yang ditangani oleh
masing-masing
narasumber/fasilitator/tim penyusun.
7.5. Panitia Paparan mengenai siapa saja panitia
kegiatan dan peran masing-masing
Penutup Kata-kata penutup laporan

40
Lampiran -TOR
-RAB
-SK Panitia
-Daftar peserta/biodata (nama &
jabatan)
-Daftar nara sumber/biodata dan materi
-Jadwal kegiatan
-Bahan/materi nara sumber
-Surat-surat (undangan)
-Notulasi kegiatan
-Laporan rekapitulasi realisasi keuangan
- Foto-foto kegiatan

2. Laporan narasi kegiatan pemberian bantuan, dengan sistematika dan


lingkup paparan sebagai berikut :

NO KOMPONEN KETERANGAN
1 Pengantar Berupa kata-kata pengantar yang
disampaikan dan ditandatangani oleh
penanggung jawab program, maksimal
1 halaman
2 Ringkasan Eksekutif Paparan ringkasan mengenai prosedur
pemberian bantuan yang yang telah
dilaksanakan, maksimal 1 halaman
3 Latar Belakang Paparan penyangkut pokok-pokok
pikiran mengapa bantuan diberikan
4 Tujuan Paparan mengenai apa tujuan pemberian
bantuan
5 Dasar Hukum Paparan mengenai ketentuan yang
menjadi dasar hukum yang terkait
dalam penyelenggaraan kegiatan.
6 Sasaran Paparan mengenai
siapa/instansi/lembaga yang menjadi
sasaran atau penerima manfaat
pemberian bantuan
7 Deskripsi Pelaksanaan Pemberian Bantuan
7.1. Waktu dan sasaran Paparan mengenai kapan dan kemana
bantuan diberikan
7.2. Kronologis Paparan mengenai pelaksanaan
Pemberian Bantuan pemberian bantuan tahap demi

41
tahap,mulai dari persiapan/membuat
edaran,seleksi,pembuatan SK,penerima
persyaratan hingga distribusi bantuan
7.3. Keluaran Paparan mengenai apa keluaran (output)
dari kegiatan pemberian bantuan yang
telah dilaksanakan
7.4. Tim Seleksi Paparan mengenai siapa saja tim seleksi
penentu penerima bantuan
8 Penutup Kata-kata penutup laporan
9 Lampiran -TOR
-SK Tim Panitia/Seleksi
-SK Penetapan Penerima Bantuan
-Jadwal mulai pemberian sampai
distribusi bantuan
-Juknis Bantuan dan Petunjuk
pemanfaatan bantuan
-Data/profile
instansi/lembaga/perorangan penerima
bantuan
-edaran dan formulir persyaratan
-rekap dokumen penyaluran
(No.SPM/SP2D)
-laporan realisasi penyaluran dana
-Foto-foto lampiran instansi/lembaga
penerima bantuan

3. Laporan narasi kegiatan penyusunan, dengan sistematika dan lingkup


paparan sebagai berikut:

NO KOMPONEN KETERANGAN
1 Pengantar Berupa kata-kata pengantar yang
disampaikan dan ditandatangani oleh
penanggung jawab program, maksimal
1 halaman
2 Ringkasan Eksekutif Paparan ringkasan mengenai kegiatan
penyusunan yang telah dilaksanakan,
maksimal 1 halaman
3 Latar Belakang Paparan penyangkut pokok-pokok
pikiran mengapa kegiatan penyusunan
diselenggarakan
4 Tujuan Paparan mengenai apa tujuan pemberian
bantuan
5 Dasar Hukum Paparan mengenai ketentuan yang

42
menjadi dasar hukum yang terkait
dalam penyelenggaraan kegiatan.
6 Sasaran Paparan mengenai pemanfaatan dari
hasil/output yang dihasilkan
7 Deskripsi Pelaksanaan Pemberian Bantuan
7.1. Waktu dan tempat Paparan mengenai kapan dan dimana
kegiatan penyusunan dilaksanakan
7.2. Kronologis Paparan mengenai pelaksanaan kegiatan
Pemberian Bantuan penyusunan tahap demi tahap,mulai dari
persiapan/pembukaan hingga selesainya
hasil keluaran/produk
7.3. Keluaran Paparan mengenai apa keluaran (output)
produk dari kegiatan penyusunan yang
telah dilaksanakan
7.4. Nara Paparan mengenai siapa saja
sumber/fasilitator/tim sumber/fasilitator/tim penyusunan yang
penyusunan terlibat dalam kegiatan penyusunan;
menjelaskan guideline penyusunan dari
hasil kesepakatan tim
7.5. Panitia Paparan mengenai siapa saja panitia
kegiatan penyusunan dan peran masing-
masing
8 Penutup Kata-kata penutup laporan
9 Lampiran -TOR
-RAB
-SK Panitia dan SK Tim Penyusunan
serta daftar tim dan panitia
-Daftar nara sumber/fasilitator dan
materi yang diberikan
-Jadwal langkah-langkah penyusunan
-Bahan?materi nara sumber,
guideline/layout penyusunan
-Daftar naskah yang disusun
-laporan rekapitulasi realisasi keuangan
-Foto-foto kegiatan

43
4. Laporan narasi kegiatan publikasi, dengan sistematika dan lingkup
paparan sebagai berikut :

NO KOMPONEN KETERANGAN
1 Pengantar Berupa kata pengantar yang
disampaikan dan ditandatangani oleh
penanggung jawab program/kegiatan,
maksimal 1 halaman
2 Ringkasan Eksekutif Paparan ringkasan mengenai kegiatan
publikasi yang telah
dilaksanakan,maksimal 1 halaman
3 Latar Belakang Paparan menyangkut pokok-pokok
pikiran mengapa kegiatan publikasi
diselenggarakan
4 Tujuan Paparan mengenai apa tujuan dilakukan
publikasi
5 Dasar Hukum Paparan mengenai ketentuan yang
menjadi dasar hukum yang terkait
dalam penyelenggaraan kegiatan
6 Sasaran Paparan mengenai siapa-siapa objek
dari kegiatan publikasi/pemanfaatan
dari publikasi yang dilakukan
7 Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Publikasi
7.1. Waktu dan tempat Paparan mengenai kapan dan dimana
kegiatan publikasi dilakukan
7.2. Kronologis Kegiatan Paparan mengenai pelaksanaan kegiatan
publikasi tahap demi tahap, mulai dari
persiapan sehingga selesainya acara
publikasi
7.3. Keluaran Paparan mengenai apa saja yang
dipublikasikan dan apa mamfaat
publikasi tersebut bagi sasaran
7.4. Tim Pelaksanaan Paparan mengenai siapa saja yang
Publikasi terlibat pada kegiatan publikasi
8 Penutup Kata-kata penutup laporan
9 Lampiran -TOR
-RAB
-SK Tim pelaksana publikasi
-MOU kerjasama apabila dilakukan
kerja sama dengan media/surat kabar
-jadwal langkah-langkah pelaksanaan
publikasi
-layout publikasi

44
-bahan-bahan/bentuk/produk publikasi
-Laporan rekapitulasirealisasi keuangan
-Foto-foto kegiatan publikasi

5. laporan narasi kegiatan perjalanan, dengan sistematika dan lingkup


paparan minimal sebagai berikut:

NO KOMPONEN KETERANGAN
1 Pengantar Berupa kata-kata pengantar yang
disampaikan dan ditandatangani oleh
penanggun g jawab program/kegiatan
maksimal 1 halaman
2 Ringkasan Eksekutif Paparan ringkasan mengenai kegiatan
perjalanan yang telah dilaksanakan,
maksimal 1 halaman
3 Latar Belakang Paparan menyangkut pokok-pokok
pikiran mengapa kegiatan perjanan
tersebut diselenggarakan
4 Tujuan Paparan mengenai apa tujuan perjalanan
5 Dasar Hukum Paparan mengenai ketentuan yang
menjadi dasar hukum yang terkait
dalam penyelenggaraan kegiatan
6 Sasaran Paparan mengenai siapa petugas
perjalanan dan sasaran/tempat yang
dituju untuk kegiatan perjalanan sesuai
tujuan perjalanan; hasil apa yang akan
didapat dari perjalanan tersebut
7 Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan perjalanan:
7.1. Waktu dan tempat Paparan mengenai kapan, siapa dan
kemana kegiatan perjalanan
dilaksanakan
7.2. Kronologis Kegiatan Paparan mengenai pelaksanaan kegiatan
perjalanan tahap demi tahap,mulai dari
persiapan,pembuatan,
isntrumen,rencana pemberangkatan,
pelaksanaan tugas, hingga pengelolaan
hasil dan pembuatan laporan.
7.3. Keluaran Paparan mengenai apa keluaran (output)
dari kegiatan perjalanan yang telah
dilaksanakan
7.4. Tim Pelaksanaan Paparan mengenai siapa saja yang
Publikasi menjadi petugas, tugas/kewajiban dan

45
hak petugas
8 Penutup Kata-kata penutup laporan
9 Lampiran -TOR
-RAB
-Daftar petugas dan surat tugas
-jadwal pelaksanaan perjalanan
-bahan/materi/monitoring/evaluasi
-Dokumentasi perjalanan
(SPPD.panduan dll)
-Laporan individual perjalanan
perpetugas
- Laporan Rekapitulasi keuangan
-foto-foto kegiatan perjalanan
-hasil pengelolaan data/analisis
instrumen monitoring perjalanan

6. Laporan narasi proses pelelangan pengadaan/penggandaan, dengan


sistematika dan lingkup paparan sebagai berikut:

NO KOMPONEN KETERANGAN
1 Pengantar Berupa kata-kata pengantar yang
disampaikan dan ditandatangani oleh
penanggun jawab program/kegiatan
atau ketua panitia lelang,maksimal 1
halaman
2 Ringkasan Eksekutif Paparan ringkasan mengenai kegiatan
pelelangan yang telah dilaksanakan,
maksimal 1 halaman
3 Latar Belakang Paparan menyangkut pokok-pokok
pikiran mengapa kegiatan pelelangan
diselenggarakan, dan alasan dilakukan
pelelangan berdasarkan jenis lelang
(penunjukan,pemilihan dan pelelangan
umum)
4 Tujuan Paparan mengenai apa tujuan
pelelangan
5 Dasar Hukum Paparan mengenai ketentuan yang
menjadi dasar hukum yang terkait
dalam penyelenggaraan kegiatan
6 Sasaran Paparan mengenai siapa saja yang dapat
mengikuti pelelangan, siapa yang akan
menerima output/keluaran/produk dari
pelelangan atau penerima mamfaat

46
kegiatan
7 Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan :
7.1. Waktu dan tempat Paparan mengenai kapan dan dimana
kegiatan pelelangan dilakukan
7.2. Kronologis Kegiatan Paparan mengenai pelaksanaan kegiatan
pelelangan tahap demi tahap, mulai dari
pengumuman penetuan spesifikasi,
pembuatan RKS, penyusunan jadwal,
pengumuman pendaftaran,
penjelasan,pemasukan
dokumen,pelelangan, hasil pelelangan
sampai penerbitan SPK
7.3. Keluaran Paparan mengenai siapa pemenang
lelang, harga pemenang, kapan
dilaksanakan, berapa lama pemenuhan
pengadaan dll; termasuk didalamnya no.
SPK nya
7.4. peserta pelelang Paparan memgenai berapa yang
mendaftar, berapa yang memasukkan
penawarsan, dan siapa sebagai
pemenang,(dapat dibuatkan daftar
identitas PT/CV)
8 7.5. Panitia Paparan mengenai siapa saja panitia
pelelangan
9 Penutup Kata-kata penutup laporan
10 Lampiran -TOR
-RKS
-Jadwal Lelang
-Spesifikasi barang/jasa
-SK panitia lelang
-Pengumuman dan lelang
-Daftar peserta lelang (mendaftar,masuk
dokumen,calon pemenang)
-Notulen per tahapan kegiatan lelang
-Bahan/Materi/dokumen yang akan
digunakan (penggandaan/pengiriman)
-SK penetapan pemenang, SPK
-BA Pemeriksaan
-Dokumen pembayaran
-SK distribusi barang/jasa
Foto-foto kegiatan
-dll berkaitan dengan pelelangan

47
2. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah sajian informasi mengenai realisasi anggaran atau
pengeluaran dana terkait dengan kegiatan yang telah dilaksanakan untuk
selanjudnya dilampirkan dalam setiap dokumen laporan hasil pelaksanaan
masing-masing kegiatan. Sedangkan laporan pertanggung jawaban khusu
keunagan lebih detail dengan disertai lampiran-lampiran bukti pengeluaran
dibuat dan dibundel tersendiri, dan menjadi dokumen pengeluaran dan
penggunaan anggaran.

Contoh tekapitulasi laporan keuangan:

REKAPITULASI/LAPORAN
PENGGUNAAN ANGGARAN
KEGIATAN

NO MAK KOMPONEN PAGU REALISASI SISA


1 521119 Belanja
barang
2 521213 Honor yang
terkait
dengan
output
kegiatan
3 522113 Belanja jasa
profesi
4 524119 Belanja
perjalanan
lainnya
Jumlah

Jakarta
Penggung jawab program/kegiatan

NIP.

48
2. Laporan Bulanan
Laporan bulanan dilakukan untuk pengendalian pelaksanaan program dan
penggunaan anggaran untuk setiap bulan oleh penanggung jawab program/kegiatan
dan pimpinan di atasnya. Laporan bulanan cukup dilakukan dalam bentuk laporan
keuangan, yang dapat pengikuti format sebagai berikut :

49
LAPORAN BULANAN PERKEMBANGAN
KEGIATAN PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM
TANHUN ANGGARAN.............

Nomor DIPA :
Bulan :
Unit kerja :
Th. Anggaran :
Satuan Kerja :
Jumlah Anggaran : RP

No Nama Pagu Realisasi Sisa Dana % Fisi Cat


Kegiatan (Rp) Anggaran K
Rp % Rp %
1

Jumlah

Jakarta,
Mengetahui Penanggung Jawab Pejabat
Pejabat Pembuat Komitmen Program/Kegiatan
Pejabat Pembuat Komitmen

NIP. NIP.

50
Format laporan bulanan yang telah diisi untuk satuan kerja pusat selain dikirim ke
Direktur Jendral Pendidikan Islam melalui bagian perencanaan dan sistem informasi
juga dikirim ke bagian keuangan Direktorat jendral pendidikan islam. Sedangkan
untuk satuan kerja daerah (Kanwil dan PTAIN) dari masing-masing penanggung
jawab akan direkap menjadi laporan bulanan seluruh program pendidikan islam
untuk selanjudnya didokumentasikan dan dilaporkan kepada Direktor Jendral
Pendidikan Islam.

3. Laporan Triwulan
laporan triwulan selain untuk memenuhi kepentingan pengendalian program dan
penggunaan anggaran di lingkungan Ditjen Pendidikan Islam, juga untuk memenuhi
ketentuan pada peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun
2006,sebagai suatu pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan.
Laporan triwulan merupakan laporan perkembangan pelaksanaan program disusun
oleh setiap satuan kerja pusat maupun di daerah untuk setiap 3 bulan, yang kemudian
dilakukan rekapitulasi laporan oleh Ditjen Pendidikan Islam. Laporan perkembangan
pelaksanaan program teiwulanan disajikan dalam bentuk laporan narasi dan laporan
keuangan.

a. Laporan Narasi
Narasi laporan triwulanan, dibuat dengan sistematika dan lingkup paparan minimal
sebagai berikut :

No KOMPONEN KETERANGAN
1 Pengantar Berupa kata-kata pengantar yang
disampaikan dan ditandatangani oleh
pimpinan unit kerja/direktur/pejabat
pembuatan komitmen, 1-3 halamann.
2 Daftar isi Rincian isi bab dan sub bab dari laporan
dan letak halaman
3 Ringkasan Eksekutif Paparan ringkasan mengenai program
yang diselenggarakan oleh unit kerja
beserta kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan, kemajuan yang telah
dicapai dalam 3 bulan berjalan dan
lesson learned (hal penting yang bisa
dipelajari untuk perbaikan ke depan).
Maksimal 1 halaman
4 Pendahuluan Paparan mengenai pokok-pokok pikiran
dan landasan hukum yang menjadi
konteks dari pelaksanaan program dan
kegiatan Direktorat/sekretariat pada

51
tahun berjalan.
4.1. Latar Belakang Paparan mengenai kondisi aktual
pendidikan islam yang menjadi garapan
dari direktorat /sekretariat substandi
peraturan dan perundang-undangan yang
mengatur bidang pendidikan islam
terkait perkembangan pendidikan islam
terkait tantangan dan problematika yang
dihadapi
4.2. Dasar Hukum Penyebutan daftar peraturan perundang-
undang yang menjadi landasan legal
formal pelaksanaan program dan
kegiatan oleh direktorat/secretariat
4.3.Tujuan Paparan mengenai tujuan dari laporan ini
4.4. Sistematika Penyebutan sistematika laporan
5 Program dan kegiatan Paparan menyangkut program dan
terlaksana kegiatan apa saja yang telah
dilaksanakan.
5.1. Daftar program dan Daftar program dan kegiatan yang telah
kegiatan terlaksana dilaksanakan oleh direktorat/sekretariat,
termasuk informasi menyangkut
waktu,tempat,subdit/bagian yang
melaksanakan partisipan/mitra/rekanan
(disajikan dalam tabel)
5.2. Penjelasan program dan Paparan naratip menyangkut tiap-tiap
Kegiatan Terlaksana program dan kegiatan yang telah
dilakukan oleh direktorat/sekretariat,
terutama menyangkut gambaran proses,
keluaran dan hasilnya.
5.3. Kemajuan yang dicapai Paparan menyangkut kemajuan penting
yang bisa dicapai dalam 3 bulan
berjalan, ditinjau dari 3 arah
pembangunan pendidikan islam dan
kemajuan penting yang disampaikan itu
memang bisa diukur/dirasakan oleh
berbagai pihak.
5.4. Kendala yang dihadapi Paparan menyangkut kendala-kendala
yang dihadapi selama pelaksanaan
program dan kegiatan selama 3 bulan
berjalan serta bagaimana solusi untuk
menghadapi permasalahan tersebut
5.5. kritik dan saran Paparan menyangkut kritik dan saran
stakeholder yang diterima direktorat/sekretariat yang

52
disampaikan oleh pihak pemangku
kepentingan
5.6. Lesson Learned Paparan menyangkut pelajaran penting
apa yang didapat selama pelaksanaan
program dan kegiatan pada 3 bulan
berjalan, yang merupakan dasar untuk
upaya perbaikan di masa depan.
Lampiran -Laporan keuangan Triwulan
6 -Sampel-sampel foto kegiatan
-Dokumen Yuridis (SK yang terkait
dengan setiap kegiatan)
-Berkas-berkas lain yang relevan

53
b. Laporan Keuangan
Laporan keuangan triwulan dilakukan untuk pengendalian penggunaan anggaran
dan memantau daya serap anggaran dengan tahapan 3 bulan,sesuai format :
N KOD NAMA PA REALISASI SISA FISIK CAT*
o E KEGI GU ANGGRAN (Rp) PAGU
ATAN s.d. TW s.d. Rp %
TW ini TW
lalu ini
1
2
3
ds
t
JUMLAH
*catatan diisi dengan kondisi realisasi (selesai, dalam proses, belum dilaksanakan)
Mengetahui
Penanggung
Jawab Pejabat
Pembuat Komitmen Program/Kegiatan

4. Laporan Akhir Tahun


Laporan akhir tahun digunakan untuk memenuhi kepentingan evaluasi pelaksanaan
program dan penggunaan anggaran dilingkungan ditjen pendidikan islam per tahun
anggaran. Laporan akhir tahun ini disusun oleh setiap satuan kerja pusat maupun
daerah di lingkungan ditjen pendidikan islam kementerian agama RI (sesuai
dengan program/kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya). Laporan akhir tahun
disajikan dalam bentuk laporan narasi dan laporan keuangan.

a. Laporan Narasi
Narasi laporan akhir tahun, dibuat dengan sistematika dan lengkap paparan
minimal sebagai berikut :

NO KOMPONEN KETERANGAN
1 Pengantar Berupa kata-kata pengantar yang
disampaikan dan ditandatangani oleh
pimpinan unit kerja/direktur/pejabat
pembuatan komitmen
2 Daftar Isi Rincian isi bab dan sub bab laporan &
letak halaman
3 Pendahuluan Paparan mengenai pokok-pokok pikiran
dan landasan hukum yang menjadi

54
konteks dari pelaksanaan program dan
kegiatan Direktorat/sekretariat pada tahun
berjalan
4.1. Latar belakang Paparan mengenai kondisi aktual
pendidikan islamyang menjadi garapan
dari direktorat/sekretariat substansi
peraturan dan perundang-undangan yang
mengatur bidang pendidikan islam terkait
perkembangan pendidikan islam
4.2. Arah Kebijakan Paparan mengenai arah kebijakan
pendidikan islam yang merupakan
penjabaran pencapaian visi dan misi.
Kebijakan ini meliputi kebijakan umum
dan khusus.
4.3. Tujuan dan Dasar Paparan mengetahui tujuan dan dasar
Hukum hukum dari laporan ini
4.4. Sistematika Penyebut sistematika laporan
5 Profil Direktorat Paparan mengenai tugas, fungsi dan
Jendral/Satuan Kerja struktur organisasi, visi dan misi,kerangka
kebijakan strategis Ditjen Pendidikan
Islam
6 Target Kinerja dan Paparan menyangkut apa sesungguhnya
Kebijakan target hasil dan danpak yang ingin diraih
Direktorat/Sekretariat pada tahun penyelenggaraan program dan
kegiatan, dan kebijakan apa yang telah
ditetapkan mengenai program dan
kegiatan di tahun terkait
6.1. Target hasil (outcome) Paparan menyangkut perbaikan aktual
yang ingin dihasilkan melalui pelaksanaan
program dan kegiatan
6.2. Target Dampak Paparan menyangkut perubahan jangka
(impact) panjang yang ingin dicapai melalui
pelaksanaan program dan kegiatan
7 Kegiatan dan Anggaran Paparan menyangkut program dan
Program Pendidikan Islam kegiatan beserta jumlah anggaran yang
ada pada satuan kerja pusat maupun
daerah
8 Capaian Kinerja Paparan menyangkut program dan
kegiatan apa saja yang telah dilaksanakan
selama tahun anggaran berjalan
8.1. Realisasi Anggaran Paparan mengenai realisasi anggaran
program pendidikan islam
8.2. capaian kinerja Daftar program dan kegiatan yang telaj
direalisasikan baik dari capaian output dan

55
volume kegiatan yang telah berjalan
9 Penjelasan program dan Paparan naratif menyangkut tiap-tiap
kegiatan terlaksana program dan kegiatan yang telah
dilakukan terutama menyangkut gambaran
proses, keluaran dan hasilnya
10 Kendala-kendala yang Paparan menyangkut kendala-kendala
dihadapi yang dihadapi selama pelaksanaan
program dan kegiatan selam 1 tahun
anggaran berjalan
11 solusi Papran menyangkut alternatif pemecahan
atau solusi yang telah dilakukan
sehubungan dengan kendala yang ada
12 Lampiran -laporan realisasi anggaran
-foto kegiatan/program
-berkas-berkas lain yang relevan

b. Laporan Keuangan
Laporan keuangan tahun dilakukan untuk meninjau dan mengevaluasi penggunaan
anggaran (daya serap anggaran) untuk 1 tahun anggaran berjalan, sesuai format :

56
LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUNAN
PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM
TAHUN ANGGARAN.

Satuan Kerja/ :.............................


Nomor DIPA :.............................
Unit Kerja :.............................
Tanggal :.............................
Jumlah Dana :..............................

NO KODE URAIAN PAGU REALISASI SISA PAGU FISIK


KEGIATAN ANGGARAN (%)
Rp % Rp %
1
2
3
4
5
Dst
JUMLAH

A. Tata Cara Evaluasi Program Dan Kegiatan

 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan


Evaluasi adalah proses penilaian terhadap perencanaan yang ditetapkan dengan
hasil implamentasi menurut kriteria yang disepakati. Dengan demikian yang
dimaksud dengan evaluasi adalah rangkaian kegiatan untuk membandingkan
realisasi masukan (input), keluaran (output) dan hasil (outcome) terhadap
rencana dan standar. Evaluasi dilaksanakan secara sistematis, obyektif, dan
transparan. Pengertian dari evaluasi, dalam konteks monitoring dan evaluasi
pelaksanaan perencanaan pembangunan, adalah kegiatan membandingkan
target/sasaran yang direncanakan dengan pencapaian pelaksanaan dengan
menggunakan indikator-indikator yang ditetapkan untuk suatu
program/kegiatan tertentu

Pengertian laporan evaluasi adalah laporan hasil analisa dan pembandingan


antara indikator-indikator yang digunakan untuk menilai pelaksanaan
program/kegiatan dengan hasil-hasil yang dicapai, termasuk efisien dan
efektifitaspelaksanaannya. Laporan evaluasi paca pelaksanaan selain meliputi
hal tersebut jika mencangkup keluaran, hasil dan damfak pelaksanaan
program/kegiatan. Berpedoman kepada peraturan pemerintah nomor 39 tahun
2006 tentang tat cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan, maka evaluasi dilakukan terhadap :

57
 Pelaksanaan Renja-dan RKP
Pelaksanaan rencana kerja (renja) Kementerian/Lembaga dan rencana
kerja pemerintah (RKP) untuk menilai keberhasilan pelaksanaan dari
suatu program/kegiatan berdasar indikator dan sasaran kinerja yang
tercantum dalam Renstra-Kementerian/Lembaga dan RPJM Nasional.
Pimpinan kementerian melakukan evaluasi pelaksanaan Renja-
Kementerian priode sebelumnya. Evaluasi dilakukan terhadap
pencapain sasaran sumber daya yang digunakan, indikator dan sasaran
kinerja keluaran (output) untuk masing-masing kegiatan. Hasil evaluasi
tersebut diatas akan digunakan untuk menilai pemcapaian indikator dan
sasaran hasil (outcome). Pimpinan kementerian menyampaikan laporan
hasil evaluasi pelaksanaan Renja-Kementerian kepada Menteri
PPN/Bappenas paling lambat 2 (dua)bulan setelah tahun anggaran
berakhir. Menteri PPN/Bappenas melakukan evaluasi pelaksanaan RKP
priode sebelumnya berdasarkan laporan hasil evaluasi pelaksanaan
Renja-Kementerian. Menteri PPN/Bappenas menggunakan hasil
evaluasi RKP guna penyusunan rancangan RKP untuk priode 2 (dua)
tahun berikutnya.
 Pelaksanaan renja pembangunan jangka menengah (RPJM) nasional
dan renstra-Kementerian untuk menilai efesiensi, efektivitas, manfaat,
danpak, dan berkelanjutan dari suatu program. Pimpinan kementerian
melakukan evaluasi pelaksanaan renstra kementerian. Evaluasi
dilakukan terhadap pelaksanaan program-program dalam Renstra
kementerian. Hasil evaluasi disampaikan kementeri PPN/Bappenas
paling lambat 4 (empat) bulan sebelum RPJM Nasional berakhir.

Menteri PPN/Bappenas melakukan evaluasi RPJM nasional


menggunakan hasil evaluasi renstra kementerian dan hasil evaluasi
pelaksanaan RKP priode RPJM nasional yang berjalan. Evaluasi
pelaksanaan RPJM nasional dilakukan untuk menilai pencapaian
pelaksanaan strategi pembangunan nasional,kebijakan umum, program
dan kegiatan pokok, serta kerangka ekonomi makro sebagaimana
ditetapkan dalam dokumen RPJM nasional priode berjalan.
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan Renstra., pimpinan
kementerian dapat mengajukan usulan perubahan program kepada
menteri PPN/Bappenas.

 Priode dan Mekanisme Evaluasi


Pelaporan evaluasi dilakukan secara berjenjang dan terus
menerus/berkesinambungan. Pengertian berjenjang diartikan bahwa pimpinan
kementerian/lembaga setelah selesai melakukan evaluasi menyampaikan
laporannya kepada menteri PPN. Pengertian menerus diartikan bahwa proses
evaluasi merupakan suatu siklus dan mengikuti kerangka waktunya (time
frame); dimulai dari rencana, pelaksanaan rencana, evaluasi pelaksanaan,
menyusun rencana baru, pelaksanaan rencana baru, dst. Dengan asumsi bahwa

58
evaluasi pelaksanaan rencana dilakukan pada tahun awal (T), maka timeframe
evaluasi terhadap pelaksanaan rencana dan rencana berikutnya dapat dilihat
sebagaimana gambar berikut.

59
Timeframe evaluasi terhadap pelaksanaan rencana dan rencana berikutnya.

Pelaksanaan Evaluasi Rencana Pelaksanaan


Rencana rencana pelaksanaan baru rencana
T-1 T0 T1 T2

Berpedoman kepada peraturan pemerintah Nomor 39 Tahun 2006


tentang tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan, priode
evaluasi dan mekanisme setiap laporan dapat dilihat pada tabel berikut:

Gambar 5.1 : Priodesasi Perencanaan, Pelaksanaan Dan Evaluasi Perencanaan


Pembangunan

Evaluasi Evaluasi Evaluasi Evaluasi


Evaluasi
pelaksanaan pelaksanaan pelaksanaan pelaksanaan
pelaks renja
renja KL & renja KL & renja KL & renja KL &
KL & RKP
RKP T1 RKP T2 RKP T3 RKP T4
T0

Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana


Renja KL-& Renja KL-& Renja KL-& Renja KL-& Renja KL-
RKP T1 RKP T2 RKP T3 RKP T4 & RKP T5

Penyusunan Penyusunan Penyusunan Penyusunan Penyusunan


renja-KL & renja-KL & renja-KL & renja-KL & renja-KL &
RKP T2 RKP T3 RKP T4 RKP T5 RKP T6

Pelaksanaan Renstra – KL & RPJM

Evaluasi Renstra-KL
& RPJM

Penyusunan &
penetapan renstra-KL &
RPJMberikutnya

60
PERIODESASI DAN MEKANISME

Gambar 5.2. PELAPORAN PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

NO JENIS PERIOD PELAP ISI LAPORAN PENYAMP PEMERI TE


PELA E OR AIAN MA MB
POR PELAPO LAPORAN LAPORA USA
AN RAN N N
1 RENJ TAHUN a. Pencapaian Paling a. menteri
A AN MENT sasaran sumber lambat 2 PPN/Bapp
KEM ERI daya yang (dua) bulan enas
ENTE digunakan setelah
RIAN indikator dan tahun
sasaran kinerja anggaran
keluaran berakhir
(output) untuk
masing-masing
kegiatan. Hasil
evaluasi
digunakan untuk
menilai
pencapaian
indikator dan
sasaran hasil
(outcome)
2 Restra Tahun b. Pelaksanaan Paling b. menteri
materi program- lambat 4 PPN/Bapp
program dalam (empat) enas
renstra bulan
kementerian sebelum
RPJM
nasional
berakhir

61
 Tata Cara Pelaporan Evaluasi Program Pendis
Evaluasi pelaksanaan perencanaan perlu dilakukan dengan baik agar dapat menjadi
bahan masukan yang benar dan akurat dalam penyusunan rencana pembangunan
nasional priode berikutnya. Agar pemantauan dan evaluasi yang dilakukan dapat
berhasil dengan baik, bebrapa hal perlu diperhatikan hal dalam pelaksanaan kegiatan
evaluasi, yaitu :
 Evaluasi dilakukan terhadap pelaksanaan renja program pendidikan
islam/ditjen pendidikan islam untuk menilai keberhasilan pelaksanaan dari
program/kegiatan berdasar indikator dan sasaran kinerja yang tercantum
dalam renstra direktorat jendral pendidikan islam dan dokumen perencanaan
nasional lainnya (RKP dan RPJM)
 Evaluasi dilakukan terhadap pelaksanaan renstra ditjen pendidikan islam
untuk menilai efesiensi, efektivitas, manfaat, danpak, dan berkelanjutan dari
suatu program pendidikan.
 Evaluasi dilakukan berdasarkan sumber daya yang digunakan serta :
a. indikator dan sasaran kinerja keluaran untuk kegiatan; dan/atau
b. indikator dan sasaran kinerja untuk hasil untuk program
 Evaluasi pelaksanaan Renstra Ditjen Pendidikan Islam dilakukan paling
sedikit 1 (satu) kali dan dilaksanakan pada tahun terakhir berakhirnya priode
rencana.
 Evaluasi dilaksanakan berdasarkan sumber daya yang digunakan serta :
a. indikator dan sasaran kinerja keluaran untuk kegiatan pokok; dan/atau
b. indikator dan sasaran kinerja hasil untuk program.
Sebelum evaluasi dimulai, masing-masing pelaksanaan perlu melakukan beberapa
hal,yaitu:
 Menentukan teknis pelaksanaan dengan secara jelas
(kualitatif/kuantitatif/terukur)
 Menetukan output, outcome, dampak, tingkat efesiensi, tingkat efektifitas
yang diharapkan untuk setiap program/kegiatan.
 Menyusun kriteria/standar/parameteruntuk menjadi acuan dalam pelaksanaan
monitoring dan evaluasi setiap program/kegiatan
 Menyusun mekanisme monitoring dan evaluasi atas setiap program/kegiatan
untuk mendapatkan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan.

Selanjudnya, berikut ini merupakan uraian mengenai tata cara pelaksanaan dan
pelaporan evaluasi untuk rencana kerja (renja) dan rencana strategi (renstra) :

1.Tata Cara Pelaksanaan Evaluasi Dan Pelaporan Renja Program Pendis

A. Evaluasi Renja

62
1. Pengertian Renja

 Renja Ditjen Pendidikan Islam adalah dokumen perencanaan Direktorat


Jendral untuk priode 1 tahun.
 Renja Ditjen Pendidikan Islam disusun dengan berpedoman pada Renstra
direktorat jendral pendidikan islam yang merupakan penjabaran dari renstra
kementerian dan mengacu pada prioritas pembangunan nasional.
 Dokumen renja meliputi program/kegiatan pokok,kegiatan
sasaran/keluaran/output,indikator sasaran, kebijakan,serta instansi pelaksana.

2. Tujuan Evaluasi Renja

 Untuk menilai keberhasilan pelaksanaan dari suatu program/kegiatan


berdasarkan indikator dan sarana kinerja yang tercantum dalam renstra
kementerian dan RPJM Nasional
 Untuk memberikan rekomendasi konstruktif terhadap program / kegiatan
selanjutnya
 Memberikan rekomendasi yang penting guna peningkatan kinerja organisasi
dan peningkatan akuntabilitasnya.

3. Instrumen Evaluasi Renja Kementerian

 Program dan kegiatan (jumlah program, jumlah kegiatan, jumlah DIPA,


jumlah SATKER)
 Laporan pelaksanaan program triwulan-an

4. Evaluasi Renja

 Pada bagian ini dibandingkan mengenai pencapaian program/kegiatan dengan


renja direktorat jendral pendidikan islam (indikator kinerja keluaran/ooutput,
outcome,benefit,impact)
 Pimpinan mengevaluasi renja priode sebelumnya, dengan tujuan :
 Mengetahui pencapaian sumber daya (resources) yang digunakan
 Mengetahui pencapaian indikator dan sasaran kinerja keluaran
(output)
 Evaluasi atas pencapaian kinerja program, kegiatan, dan sasaran yang
tercantum dalam renja.
 Evaluasi dilakukan per kegiatan. Pimpinan menilai pencapaian indikator dan
sasaran hasil (outcome)berdasarkan hasil evaluasi.
 Tahapan evaluasi renja
 Identifikasi program dan kegiatan (jumlah program, jumlah kegiatan,
jumlah DIPA, jumlah SATKER)
 Kompilasi data pelaksanaan program triwulan-an berikut kinerja
 Analisis /pengukuran kinerja
 Evaluasi pelaksanaan program
 Hasil evaluasi renja diarahkan untuk bisa menjelaskan

63
 Keluaran dari masing-masing kegiatan dari suatu program dalam
mendukung pencapaian hasil yang diharapkan dari program yang
bersangkutan.
 Konstribusi / hasil program-program pembangunan dalam mendukung
pencapaian sasaran pembangunan nasional yang ditetapkan dalam
rencana pembangunan jangka menengah nasiona.
B. Pelaporan
 Hasil pelaksanaan evaluasi adalah berupa laporan yang isinya merupakan resume
hasil evaluasi
 Kerangka laporan (outline) hasil pelaksanaan evaluasi renja adalah sebagai
berikut :

BAB I : URAIAN HASIL EVALUASI


A Latar Belakang
B Dasar Evaluasi
C Tujuan Evaluasi
D Ruang Lingkup Evaluasi
E Metode Evaluasi
BAB II : MATERI RENJA
A Program dan Kegiatan Pokok
B Kegiatan
C sasaran/keluaran/output
D Indikator Sasaran
E Instansi Pelaksana
BAB III : PELAKSANA RENJA (Resume Laporan Evaluasi Triwulan 1
s/d 4)
A Konsolidasi Fungsi/program/kegiatan
B Kendala dan Tindak Lanjud Yang Diperlukan
C Instansi Pelaksanaan (Pusat, Daerah)
BAB IV : EVALUASI RENSTRA
A Kinerja Program dan Kegiatan
 Efesiensi
 Efektivitas
 Manfaat
 Danfak
 Keberlanjutan
B Tingkat Keberhasilan
Pelaksanaan Program/kegiatan menurut Fungsi
C Konstribusi Pelaksanaan Program/kegiatan terhadap
perwujudan sasaran RPJM
BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A Kesimpulan
B Rekomendasi

64
65

Anda mungkin juga menyukai