Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN POST NATAL CARE FISIOLOGIS

PADA NY “S” P1 A0 POST PARTUM HARI PERTAMA DI RUANG


NIFAS DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI DARMA BAKTI
TANGGAL 15 DESEMBER 2021

OLEH

IZMY KARTIKA AMELIA


P00324019022

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D-III
2021
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN POST NATAL CARE FISIOLOGIS
PADA NY “S” P1 A0 POST PARTUM HARI PERTAMA DI RUANG
NIFAS DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI DARMA BAKTI
TANGGAL 15 DESEMBER 2021

No.Register : 0965

Tanggal Masuk :15-12-2021

Tanggal Pengkajian :15-12-2021

Nama Pengkaji : Fadhillah Husna

I. IDENTIFIKASI DATA DASAR


A. IDENTITAS ISTRI / SUAMI
Nama : Ny. “S” / Tn. “E”
Umur : 19 tahun / 22 tahun
Suku : Tolaki / Tolaki
Agama : Islam /Islam
Pendidikan : SMA /SMA
Pekerjaan : IRT /TNI
Alamat : Konda
Lama Menikah :± 1 tahun

B. DATA BIOLOGIS/FISIOLOGI
1. Keluhan Utama : Ibu mengatakan nyeri pada daerah jalan lahir
(perineum)

2. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Haid
- Menarche : 13 tahun
- Siklus haid : 28- 30 hari
- Durasi : 5-6 hari
- Banyaknya : 3-4 kali ganti pembalut
- Dismenorea : Tidak ada
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu dan sekarang

Anak Tahun Jenis Tempat Penolo Peny Bayi Nifas


UK
Ke Partus Partus Persalinan ng ulit JK BB PB ASI penyulit
1 2021 Aterm Spontan klinik Bidan - p 2,9 51 + -

3. Riwayat Ginekologi
Ibu mengatakan tidak ada riwayat operasi, penyakit neoplasma (tumor), PMS
maupun infertilitas.
4. Riwayat kesehatan ( penyakit menular dan keturunan )
- Ibu mengatakan tidak meiliki riwayat penyakit, tidak pernah menderita penyakit
keturunan, dan tidak pernah menderita penyakit menular
- Ibu mengatakan keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit menurun dan
menular.
5. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar
a. Pola nutrisi
 Kebiasaan sebelum persalinan
- Frekuensi makan : 3x sehari
- Frekuensi minum : 6-7 gelas /hari
- Pantangan makan : Tidak ada
 Pasca persalinan
Tidak ada perubahan pola makan dan minum pasca persalinan
b. Pola eliminasi
1. BAK
 kebiasaan
- Frekuensi : 4-5x /hari
- Warna / bau : kuning jernih / khas amoniak
- Gangguan BAK : tidak ada
 Pasca persalinan
- Tidak terjadi perubahan pola BAK
- Tidak terjadi retensio urine
2. BAB
 kebiasaan
- Frekuensi : 1-2 x/ sehari
- Warna/konsistensi : kuning kecoklatan/lunak
- Gangguan BAB : tidak ada
 Pasca persalinan
Ibu belum BAB sejak pasca persalinan

c. Pola istirahat
 Kebiasaan
- Tidur siang : ± 2 jam ( pukul 14.00- 16.00 wita )
- Tidur malam : ± 8 jam ( pukul 21.00-05.00 wita )
 Pasca persalinan
Ibu belum tidur/ istirahat
d. Kebersihan diri / Personal hygiene
 Kebiasaan
- Kebersihan rambut : rambut dikeramas 3x seminggu dengan
menggunakan shampo.
- Kebersihan badan : mandi 2-3 kali sehari menggunakan
sabun mandi
- Kebersihan gigi/mulut : dibersihkan setiap kali mandi dan
sebelum tidur
- Kebersihan genetalia dibersihkan setiap kali selesai BAK, BAB dan pada
saat mandi
- Pakaian dig anti setiap kali mandi dan setiap kali kotor
- Kuku tangan dan kaki dibersihka setiap kali panjang.
 Pasca persalinan
Ibu belum melakukan personal hygiene.

C. PENGETAHUAN IBU NIFAS


1. Pengetahuan ibu tentang nyeri fisiologis pada perut bagian bawah
Pasca persalinan: Ibu belum tahu.
2. Ibu belum mengetahui tentang tanda dan gejala infeksi masa nifas
- Perdarahan lewat jalan lahir
- Keluar cairan berbau dari jalan lahir
- Demam lebih dari 2 hari
- Bengkak di muka, tangan atau kaki, mungkin dengan kejang-kejang dan sakit
kepala
- Payudara bengkak kemerahan disertai rasa sakit
- Putting lecet
3. Ibu belum mengetahui teknik menyusui yang benar
- Ibu duduk atau baring senyaman mungkin, dan posisikan yang nyaman untuk
bayi.
- Letakkan bayi menghadap ke ibu dengan perut sikecil menempel ke perut ibu.
- Mulut bayi terbuka lebar dan harus menutupi semua daerah yang gelap yang
dekar dengan putting ( areola mamae ) agar mulut bayi terbuka lebar dengan
sempurna, pertama sentuhkan putting susu kebibir atau pipibayi, setelah mulut
bayi terbuka masukkan putting susu dalam lingkara sekitar putting karena
disitulah ASI yang paling banyak keluarnya.
4. Ibu belum mengetahui perawata payudara
- Letakkan handuk diatas punggung ibu
- Kompress putting susu menggunakan kapas minyak selama 3-5 menit agar
epitel yang lepas tidak menumpuk lalu dibersihkan kerat-kerat pada putting
susu.
- Bersihkan dan tariklah putting susu keluar terutama untuk putting susu yang
datar.
- Ketuk-ketuk sekeliling putting susu dengan ujung-ujung jari.
- Pengurutan pertama
1. Licinkan kedua tangan dengan baby oil
2. Menyokomg payudara kiri dengan tangan kiri lakukan gerakan kecil degan
dua atau tiga jari tangan, nilai dari pangkal payudara dengan gerakan
memutar,berakhir pada daerah putting ( dilakukan 20-30 kali ).
- Pengurutan kedua
Membuat gerakan berputar sambil menekan dari pangkal payudaa dan
berakhir di putting susu ( dilakukan 20-30 kalipada kedua payudara ).
- Pengurutan ketiga
Meletakkan kedua tangan diantara payudara mengurut dari tengah keatas
sambil mengangkat kedua payudara dan lepaskan kedua perlahan-lahan.
- Pengurutan keempat
Pengurutan dengan sisi keliling dari arah pangkal keputting susu payudara
dikompres dengan air hangat lalu dingin secara bergantian, kira-kira lima
menit. Air hangat dahulu, keringkan dengan handuk dan pakailah lap khusus
yang dapat menopang dan menyokong payudara.
5. Ibu belum mengetahui tentang pemenuan kebutuhan ibu nifas
a. Mengkonsumsi tambahan kalori tiap hari sebanyak 500 kkal.
b. Makan dengan diet seimbang, cukup protein,mineral dan vitamin
c. Minum sekitar 3 kali setiap hari terutama setelah menyusui
d. Mengkonsumsi zat besi
e. Minum kapsul vitamin A agar dapat memberkan vitamin A kepada
bayinya.
.
D. DATA SOSIAL
1. Dukungan suami: suami sangat senang dengan kehadiran bayinya.
2. Dukungan keluarga: Keluarga senang dengan kehadiran bayi tersebut
3. Masalah: tidak ada.

E. PEMERIKSAAN FISIK
 Pemeriksaan fisik umum :
1. Keadaan umum baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Berat badan : 50 kg
4. Tinggi badan : 1548 cm
5. LILA : 24 cm
6. Pemeriksaan tanda-tanda vital
a. Tekanan Darah : 110/80 mmHg
b. Nadi : 84 x/menit
c. Suhu : 35,5 0C
d. Pernapasan : 20x/menit
 Pemeriksaan fisik khusus
1. Kepala : Rambut lurus, pendek, tebal, tidak rontok, tidak ada ketombe
dan tidak ada benjolan pada kepala.
2. Wajah : ekspresi wajah tampak tenang, tidak pucat, tidak ada cloasma
gravidarum, dan tidak ada oedema
3. Mata : Simetris kiri dan kanan, kojungtiva tidak pucat, sclera tidak
ikterus dan penglihatan baik.
4. Hidung : Simetris kiri dan kanan, tidak ada secret, tidak ada polip dan
penciuman baik.
5. Mulut/gigi : Bibir tidak pecah-pecah, tidak terdapat sariawan, gigi utuh,
tidak ada caries, gigi dan lidah basah.
6. Telinga :Simetris kiri dan kanan tidak ada secret, tampak bersih dan
pendengaran baik.
7. Leher : Tidak ada pembesaran kelejar tyroid dan vena jugularis.
8. Payudara : Simetris kiri dan kanan, tegang, putting susu menonjol,tidak
ada benjolan,terdapat air susu bila ditekan.
9. Abdomen : Tidak ada bekas luka operasi, tampak striae livide, tampak
linea nigra, saat palpasi kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar, TFU 3
jari dibawah pusat.
10. Genetalia luar : Tampak pengeluaran lochea rubra,dan nampak luka jahitan
pada perineum masih basa.
11. Anus : Tidak ada hemoroid/wasir dan oedema
12. Ekstremitas : Tangan dan kaki simetris kiri dan kanan warna kuku tangan
dan kaku merah muda, tidak ada varises, refleks patella (+) kiri dan kanan.

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL


PIVA0,post partum hari pertama dengan masaah nyeri pada luka jahitan perineum.
1. PIVA0
Data dasar
Ds :
- Ibu mengatakan melahirkan tanggal 21-12-2021, pukul 02.57 wita
- Ibu mengatakan melahirkan yang keempat kali dan tidak pernah keguguran.
Do :

- Ibu melahirkan tanggal 21-12-2021, pukul 02.57 wita


- TFU 3 jari di bawah pusat
- Tampak pengeluaran lochea rubra

Analisis dan interprestasi

- Setelah persalinan, uterus merupakan organ yang keras, karena kiontraksi dan
retraksi otot-otot fundus uteri kurang lebih 3 jari di bawah pusat. Selama dua hari
berikutnya besarnya tidak seberapa berkurang,tetapi sesudah dua hari terus mengecil
dengan cepat sehingga pada hari ke sepuluh tidak teraba lagi dari luar.
(Sastrawinata.1983)
- Lochea rubra berisi darah segar dan berwarna merah,dan sisa-sisa selaput
ketuban,sel-sel desidua,vernik kaseosa,lanugo dan mekoniumyang keluar selama 2
hari pasca persalinan. (Mothar.1999:116)

2. Post partum hari pertama


Data dasar
Ds :
- Ibu mengatakan melahirkan tanggal 21-12-2021, pukul 02.57 wita
- Ibu mengatakan melahirkan yang keempat kali dan tidak pernah keguguran.

Do :

- TFU 3 jari di bawah pusat


- Tampak pengeluaran lochea rubra

Analisis dan interprestasi

- Pada pemeriksaan fisik TFU teraba 3 jari dibawah pusat karena involusinnuteri
jaringan ikat dan jaringan otot mengalami proses penstaltik uteri jaringan berangsur-
angsur akan mengecil dan setiap hari TFU akan turun setiap 1 cm setiap harinya.
- Lochea rubra berisi darah segar dan berwarna merah,dan sisa-sisa selaput ketuban,sel-
sel desidua,vernik kaseosa,lanugo dan meconium yang keluar selama 2 hari pasca
persalinan. (Mothar.1999:116)
3. Nyeri luka jahitan pada perineum
Data dasar
DS :
- Ibu mengatakan melahirkan tanggal 21-12-2021, pukul 02.57 wita
- Ibu mengatakan nyeri pada luka jahitannya diperineum jka beraktifitas.
DO : Tampak luka jahitan pada perineum 4 jahitan dan keadaan luka masih basah.
Analisis dan interpretasi
Nyeri disebabkan karena putusnya jaringan sehingga tubuh mengeluarkan zat kimia
(bradikin) untuk merangsang reseptor nyeri di hipotalamus, yang di teruskan ke saraf
perifer yang akhirnya menimbulkan nyeri perineum. (Ilmu Kebidanan Srawono
Prawirohardjo.188).

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


Potensial terjadi infeksi perineum
Data dasar
DS :
- Ibu mengeluh nyeri pada luka jahitannya diperineum jika beraktifitas.
- Ibu belum tahu cara perawaan luka perineum
DO :
- Nampak pengeluaran lochea rubra, serta keadaan luka jahitan masih basah.
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 35,5 0C
Pernapasan : 20x/menit
Analis dan interpretasi
Adanya pengeluaran lochea rubra menyebabkan luka jahitan pada perineum masih basah, luka yang
masih basah ini merupakan tempat yang subur untuk tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme,
terutama bakteri patogen. Apabila luka tersebut tidak dirawat dengan baik maka dapat
menyebabkan infeksi.

LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI


Tidak ada data yang mendukung untuk dilakukanya kolaborasi.

LANGKAH V. RENCANA ASUHAN


A. Tujuan :
1. TTV dalam batas normal
2. Nyeri perut dapat teratasi dan nyeri luka perineum dapat berkurang
3. Tidak terjadi perdarahan
4. Memberi pemahaman ibu tentang ASI dan manfaat ASI serta teknik menyusui.
B. Kriteria Keberhasilan :
1. TTV dalam batas normal
2. Menunjuksan wajah tenang dan rileks
3. Ibu memberikan ASI kepada bayinya dengan teknik yang benar
4. Pemenuhan kebutuhan dasar ibu nifas dapat di pahami dengan baik oleh ibu
C. Rencana Tindakan
1. Beri tahu dan jelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan
Rasional : Dengan memberitahu dan menjelaskan kepada ibu tentang tindakan yang akan
dilakukan, kita dapat mengetahui adanya persetujuan dari ibu sehingga ibu tidak merasa
takut dengan tindakan yang dilakukan
2. Observasi Tanda –Tanda Vital dan keadaan umum ibu
Rasional : Observasi Tanda-tanda vital dan keadaan umum ibu baik,bertujuan untuk
mengidentifikasi secara dini masalah kesehatan ibu
3. Observasi kontraksi, TFU, dan kandung kemih ibu
Rasional :
a. kontraksi yang baik dapat mencegah perdarahan
b. TFU yang mengalami perubahan yang tidak normal merupakan tanda-tanda kelainana
involusi uteri
c. kandung kemih yang penuh merupakan pemicuh buruknya kontraksi
4. Jelaskan pada ibu tentang penyebab nyerih pada bagian bawah perut yang dirasakannya
adalah hal yang fisiologis
Rasional : agar dapat mengurangi kecemasan yang dirasakan ibu sehingga ibu mampu
beradaptasi dengan nyeri yang timbul.
5. Jelaskan pada ibu penyebab nyeri pada perineum yang di rasakannya
Rasional : Ibu dapat mengerti serta mampu di ajak untuk bekerja sama demi berhasilnya
tindakan atau asuhan yang di berikan..
6. Ajarkan pada ibu teknik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri seperti menarik napas.
Rasional : Teknik relaksasi akan membuat ibu lebih rileks dan sirkulasi oksigen dalam
darah kejaringan menjadi lancar,sehingga proses penyembuhan luka menjadi cepat .
7. Berikan pada Ibu pendidikan kesehatan tentang:
a. Nutrisi ibu nifas: ibu harus mendapatkan asuhan nutrisi yang cukup dari berbagai
sumber makanan yang mengandung protein lemak, karbohidrat, zink, DNA, vitamin,
magnesium. makanan yang di konsumsi adalah makanan yang tinggi protein dan kalori.
selain itu ibu nifas juga perlu minum setidaknya 3 liter setiap hari.
b. Ambulasi dini (24-40 jam setelah persalinan): manfaat ambulasi dini yaitu ibu merasa
seehat dan kuat ,fungsi usu;paru-paru;sirkulasi dan perkemihan lebih baik,mencegah
trombosit pada tungkai.
c. Eliminasi : BAK penting untuk berlangsungnya kontraksi sehingga involusi uterus
berlangsung normal
d. Personal hygiene: Pada hari pertama persalinan anjurkan pada keluarga ibu untuk di
bantu mandi. saat mandi, mulut, gigi, rambut, dan daerah kewanitaan dapat di bersihkan
sendiri oleh ibu
e. Istrahat : tidur yang di butuhkan ibu nifas yaitu 8 jam pada malam hari dan 1-2 jam pada
siang hari
8. Anjurkan ibu untuk memberi ASI ekslusif pada bayi
Rasional : Dengan menyusui bayi dapat memberikan manfaat seperti memberikan gizi
terbaik untuk bayi,meningkatkan kekebalan tubuh bayi,meningkatkan IQ bayi.
9. Ajarkan ibu teknik menyusui yang benar
Rasional : Manfaat dari teknik menyusui yang benar yaitu putting susu tidak
lecet,perlekatan pada bayi kuat saat menyusui, bayi menjadi tenang.
10. Ajarkan ibu teknik perawatan bayi,seperti memandikan bayi, merawat tali pusat,memijat
tubuh bayi.
Rasional : agar kebutuhan biologis dan psikologis anak terpenuhi selain itu juga, mampu
meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan ibu untuk merawat bayinya secara mandiri.
11. Anjurkan ibu untuk ber-KB minimal 40-42 hari pasca persalinan
Rasional : kontrasepsi dapat menjarangkan kehmilan sehingga ibu dan keluarga mempunyai
waktu yang cukup untuk pemulihan kesehatannya dan dapat merawat dan megatur anak
minimal berumur 2 tahun.
12. Dokumentasi semua tindakan yang telah di lakukan
Rasional: pendokumentasian merupakan pegangan atau bukti bidan dari setiap tindakan
yang di lakukan dan di pertanggungjawabkan.

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI


Tanggal 25 Desember 2021, pukul 04.15 wita
1. Memberitahu ibu tindakan yang di lakukan dan menjelaskan tujuannya
2. Observasi tanda-tanda vital ibu:
TD : 110/80 mmHg
N : 84x/menit
S : 35,5
P : 20 x/ Menit
3. Mengobservasi kontraksi,TFU, dan kandung kemih ibu
4. Menjelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri perut bagian bawah yang dirasakannya adalah
hal yang fisiologis
5. Menjelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri pada perineum yang dirasakannya
6. Anjurkan pada ibu teknik rileksasi untuk mengurangi rasa nyeri seperti menarik nafas.
7. Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu tentang: nutrisi ibu nifas,ambulasi
dini,eliminasi,istrahat dan personal hygiene.
8. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI ekslusif
9. Mengajarkan ibu teknik menyusui yang benar
10. Mengajarkan ibu teknik perawatan bayi
11. Mengjurkan ibu untuk ber-KB kembali
12. Mendokumentasikan semua tindakan yang telah dilakukan

LANGKAH VII. EVALUASI


Tanggal 25 Desember 2021, pukul 04.15 wita
1. Ibu mengetahui tindakan yang akan dilakukan serta mengetahui tujuan tindakan
2. TTV dalam batas normal
3. Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah pusat,teraba keras dan bundar
4. ibu tidak cemas lagi dengan keluhannya
5. ibu mengerti dengan anjuran yang di berikan oleh bidan
6. ibu bersedia mengikuti anjuran yang diberikan oleh bidan
7. ibu mengerti atas pendidikan keehatan yang telah di berikan
8. ibu bersedia memberikan memberikan ASI ekslusif pada bayinya
9. ibu mengerti dan mengetahui cara menyusui yang benar
10. ibu mengerti dan bersedia merawat bayinya
11. ibu bersedia untuk ber-KB kembali
12. telah dilakukan pendokumentasian
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN POSTNATALCARE
FISIOLOGI PADA NY “S” PIV A0 POST PARTUM HARI PERTAMA DI
RUANG NIFAS DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI YUNI ASNA
( SOAP )

No.Register :-

Tanggal Masuk : 20-12-2021, pukul 22.30 WITA

Tanggal Pengkajian : 21-12-2021, pukul 04.15 WITA

Nama Pengkaji : Fadhillah Husna

IDENTITAS ISTRI/SUAMI
Nama : Ny. “S” / Tn. “K”
Umur : 35 tahun / 36 tahun
Suku : Muna / Muna
Agama : Islam /Islam
Pendidikan : S1 /DIII
Pekerjaan : IRT /Wiraswasta
Alamat : Kampus Baru
Lama Menikah :± 15 tahun

DATA SUBYEKTIF ( S )

1. Ibu mengatakan persalinan sekarang adalah yang kedua kalinya


2. Ibu mengatakan tidak pernah keguguran ( abortus )
3. Ibu mengeluh nyeri pada luka jahitan jalan lahir
4. Ibu mengatakan nyeri pada bagian bawah perut
5. Ibu mengatakan tidak pernah menderita tumor dan tidak pernah mengalami operasi.

DATA OBYEKTIF ( O )
1. Kesadaran composmentis
2. Tanda-tanda vital dalam batas normal
TD : 120/80 mmH
N : 80 x/menit
S : 36.50C
P : 20 x/menit
3. Muka ridak pucat,tidak ada oedema pada wajah dan ekspresi muka tenang
4. Konjungtiva tidak anemis,sclera tidak icterus dan penglihatan baik
5. Tidak ada pelebaran vena jugularis dan pembesaran kelenjar tiroid
6. Payudara simetris kiri dan kanan,putting susu menonjol
7. TFU teraba 3 jari di bawah pusat
8. Tidak ada oedema dan varises pada tungkai
9. Tampak pengeluaran lochea rubra

ASESSMENT ( A )
PII A0, post partumm hari pertama, masalah nyeri luka jahitan pada perineum dan nyeri pada perut
bagian bawah.

PLANNING ( P )
Tanggal 25 Desember 2021, pukul 04.15 wita
1. Memberitahu dan jelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan
Hasil : ibu mengetahui tindakan yang akan dilakukan
2. Mengobservasi tanda-tanda vital
Hasil :
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
S :36.50C
P : 20 x/menit
3. Mengobservasi TFU, lochea,kandung kemih,dan kontraksi uterus
Hasil : Nampak pengeluaran lochea rubra,kontraksi uterus baik,teraba keras dan bundar,serta
kandung kemih kosong
4. Menjelaskan pada ibu bahwa nyeri perut yang di rasakannya adalah fisiologi
Hasil: Ibu tidak cemas lagi dengan keluhannya
5. Menjelaskan nyeri luka jahitan pada perineum yang di rasakannya
Hasil : ibu mengerti dan tidak cemas lagi dengan nyeri yang di rasakannya
6. Ajarkan pada Ibu teknik relaksasi untuk menngurangi rasa nyeri seperti menarik napas
Hasil : Ibu megerti dengan penjelasan yang di berikan
7. Memberikan pada ibu pendidikan kesehatan tentang
a. Nutrisi ibu nifas
Ibu harus mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dari berbagai sumber makanan yang
mengandung protein,lemak, karbohidrat,zink,DNA,vitamin dan magnesium,Makanan yang
di konsumsi adalah makanan yang tinggi kalori dan tinggi protein.selain itu ibu nifas juga
perlu minum sedikitnya 3 liter setiap hari.
b. Ambulasi dini (24-48 jam setelah persalinan)
c. Manfaat ambulasi dini yaitu:
- Ibu merasa sehat dan kuat
- Fungsi usus,paru-paru,sirkulasi,dan perkemihan lebih baik
- Mencegah trombosit pada pembulu tungkai
d. Eliminasi
BAK penting untuk membantu berlangsungnya kontraksi sehingga involusi uteri
berlangsung normal
e. Perasonal hygiene
Saat mandi,mulut,gigi,rambutdan daerah kewanitaan dapat di bersihkan sendiri oleh ibu dan
mandinya 2x sehari
f. IstrahatIbu nifas memerlukan istrahat yag cukup. Tidur yang di butuhkan ibu nifas yaittu 8
jam pada malam hari dan 1-2 jam pada siang hari
8. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI ekslusif pada bayinya
Hasil : Ibu bersedia memberikan ASI ekslusif pada bayinya
9. Mengajarkan ibu teknik menyusui yang benar
Hasil : Ibu mengerti dan memahami cara menyusui yang benar
10. Mengajarkan ibu teknik perawatan bayi,seperti:
a. memandikan bayi
b. merawat tali pusat
c. memijat tubuh bayi
11. menganjurkan ibu untuk ber-KB kembali
Hasil : ibu bersedia melakukan anjuran yang diberikan
12. Mendokumentasikan semua tindakan yang telah dilakukan
Hasil: Telah di lakukan pendokumentasian

Anda mungkin juga menyukai