Keterangan :
SKORE:
1 : Sesuai dengan peran perawat sangat sesuai (5); sesuai (4); cukup sesuai (3); kurang sesuai (2); sangat kurang sesuai (1)
2 : Jumlah yang beresiko sangat banyak (5); banyak (4); cukup banyak (3); sedikit (2); sedikit sekali (1)
3 : Besarnya resiko sangat berisiko (5); resiko (4); cukup berisiko (3); sedikit berisiko (2); tidak berisiko (1)
4 : Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan sangat memungkinkan (5); memungkinkan (4); cukup memungkinkan (3);
kurang memungkinkan (2); tidak memungkinkan (1)
5 : Minat masyarakat sangat berminat (5); berminat (4); cukup berminat (3); kurang berminat (2); tidak berminat (1)
6 : Kemungkinan untuk diatasi sangat mudah (5); mudah (4); cukup mudah (3); agak sulit (2); sulit sekali (1)
7 : Sesuai dengan program pemerintah sangat sesuai (5); sesuai (4) cukup sesuai (3); kurang sesuai (2); tidak sesuai (1)
8 : Sumber daya tempat sangat tersedia (5); tersedia (4); cukup tersedia (3); kurang tersedia (2); tidak tersedia (1)
9 : Sumber daya waktu sangat tersedia (5); tersedia (4); cukup tersedia (3); kurang tersedia (2); tidak tersedia (1)
10 : Sumber daya dana sangat tersedia (5); tersedia (4); cukup tersedia (3); kurang tersedia (2); tidak tersedia (1)
11 : Sumber daya peralatan sangat tersedia (5); tersedia (4); cukup tersedia (3); kurang tersedia (2); tidak tersedia (1)
12 : Sumber daya orang sangat tersedia (5); tersedia (4); cukup tersedia (3); kurang tersedia (2); tidak tersedia (1)
ANALISA DATA
No Masalah kesehatan Data Diagnosa keperwatan
1 Lingkungan Fisik 1. Rumah yang tidak memiliki ventilasi 17 Resiko terjadi penyakit : diare,
Resiko terjadi penyakit : diare, ISPA, DBD, (7.7%) ISPA, DBD, malaria, TBC, flu
malaria, TBC, flu burung, Tipoid, penyakit 2. Rumah yang tidak bersih 55 (25,0%) burung, Tipoid, penyakit kulit, dll
kulit, dll didusun Tompo balang akibat 3. Kondisi air berwarna 23 rumah (%) didusun Tompo balang akibat
lingkungan yang tidak bersih dan minum air 4. Kondisi air berbau 41 rumah lingkungan yang tidak bersih dan
yang tidak dimasak 5. Kondisi air berasa 14 rumah minum air yang tidak dimasak
6. Jumlah kepala keluarga yang berhubungan dengan :
pengolahan airnya tidak dimasak 61 a.Kurang pengetahuan masyarakat
(27,7%) tentang pentingnya kesehatan
7. Keberadaan jentik 175 rumah (79,5%) lingkungan.
8. Membuang tinja di sembarang tempat
22 (10,0%)
9. Pembuangan limbah di sembarang b. Kurang kesadaran
tempat 209 (95%) masyarakat untuk berprilaku
10. Kasus penyakit yang sering diderita hidup sehat
lain-lain 17,3% c.Kurang informasi (penyuluhan
kesehatan lingkungan didusun
Tompo Balang
2 Usia lanjut 1. Jumlah usia lanjut 187 orang (18,7%) Resiko meningkatnya angka
Resiko meningkatnya angka morbiditas dan 2. Kelompok lansia yang banyak adalah morbiditas dan mortalitas lansia
mortalitas lansia berusia 55-59 tahun sebanyak 74 orang berhubungan dengan kurang
(56,9%) pengetahuan, minat dan motivasi
3. Upaya lansia untuk mencegah penyakit : masyarakat untuk memeriksakan
medis : 120 orang (92,3%); diobati kesehatan lansia secara teratur
sendiri : 6 orang (4,6%); berobat ke
dukun: 4 orang (3,1%)
4. Bentuk bantuan yang dibutuhkan
lansia : penyuluhan kesehatan 55 0rang
(42,3%); kelompok lansia 30 orang
(23,1%); pelayanan kesehatan 25 orang
(19,2%); lain-lain 21 orang (15,4%)
5. Posyandu lansia yang tidak aktif
3 Kesehatan Ibu dan Anak 1. Jumlah bayi / balita 115 orang (11,4%) Resiko terjadi penyakit pada bayi
Resiko terjadi penyakit pada bayi dan balita 2. Jumlah ibu hamil 9 orang dan balita dan bumil akibat
dan bumil akibat penurunan daya tahan tubuh 3. Kelompok umur ibu hamil yang banyak penurunan daya tahan tubuh yang
adalah 25-35 tahun sebanyak 6 orang berhubungan dengan :
(66,7%) a.Kurang pengetahuan ibu tentang
4. Penyakit ibu hamil yang ada adalah pentingnya imunisasi pada
anemia sebanyak 1 orang bayi/balita
5. Bayi yang tidak melakukan b. Kurang kesadaran
penimbangan 29 orang (25,21%) masyarakat tentang pentingnya
6. Bayi yang tidak memiliki KMS 62 kesehatan ibu , bayi dan balita
orang (53,9%)
7. Jenis penyakit yang sering diderita
bayi/balita : demam : 61 orang (36,7%) ;
batuk: 45 orang (27,1%); diare 39 orang
(23,49%), lain-lain
8. Bayi/balita yang imunisasi tidak
lengkap 41 orang (36,0%)
9. Tempat pemeriksan kehamilan : bidan:2
orang (22,2%); praktik swasta 1 orang
(11,11%); tidak memeriksakan: 6
oarang (66,66%)
10. Ibu hamil yang tidak diberi suntikan TT
7 orang (77,8%)
11. Pasangan usia subur yang tidak menjadi
akseptor 126 (678,3%)
12. Jenis KB yang digunakan : suntik :60
orang (63,8 %); pil 21 rang (22,3%);
AKDR 12 orang (12,7%); lain-lain 1
orang (1,1%)
4 Kesehatan remaja 1. Jumlah remaja 202 orang (20%) Resiko tinggi penyalahgunaan
Resiko terjadi penyakit pada bayi dan balita 2. Jenis pekerjaan remaja: 56 orang tidak NAPZA berhubungan dengan
dan bumil akibat penurunan daya tahan tubuh bekerja dan 44 orang yang bekerja kurang pengetahuan remaja
sebagai tukang terhadap dampak NAPZA
3. Tingkat pendidikan remaja: 85 orang
memiliki pendidikan SD dan 67 orang
memiliki pendidikan SMP
POA (PLAN OF ACTION)
1. pengertian
Ibu-ibu 17 dan 18 Posyandu Verbal gizi dan Mahasis
yang Penyuluhan juli 2007 RW I dan kurang gizi wa :
Meningk memiliki gizi dan RW II 2. guna Maria
atkan bayi dan pemberian makanan Agnes M
pemenuhan balita makanan bagi bayi Wirahadi
gizi balita tambahan dan balita. kusumaw
3. penyebab ati
kurang gizi. Kader
4. tanda kurang posyand
gizi. u KIA
5. akibat
kurang gizi.
6. cara
meningkatka
n gizi anak.
2
Resiko
meningkatny Setelah
a angka dilakukan
morbiditas intervensi 1. Pengertian Mahasis
dan keperawatan Semua Selasa, Posyandu Verbal hipertensi wa :
mortalitas diharapkan : lansia di o Pendid 31 Juli lansia 2. Faktor-faktor Martha
lansia Terjadi dusun ikan dan 2007 dusun resiko terjadi W
berhubungan penurunan Tompobala penyuluha Tompoba hipertensi Joni
dengan Resiko ng n lang 3.Pencegahan Kaba
kurang terjadi kesehatan dan Kepala
pengetahuan penyakit lansia pengobatan Puskesm
, minat dan pada lansia tentang : as
motivasi akibat hipertensi Verbal 1. Pengertian Kepala
masyarakat proses rematoid desa
untuk penuaan o Penyul artritis Ka
memeriksak uhan 2. Penyebab dan Pokjakes
an kesehatan tentangrem faktor resiko
lansia secara atoid 3. Pengobatan
teratur artritis dan
perawatan
Masyarakat
mampu
meberkan
perawatan
pada lansia
di dusun 1.Posyandu
Tompobala Kader 8-08- Posyandu Verbal lansia
ng posyandu o Pengak 2007 lansia dan aktif dan
Mengaktifk Koordinato tifan dusun motorik kegiatan
an sarana r lansia posyandu Tompoba terjadwal
dan (pokjakes) lansia lang setiap
pelayanan bulan
posyandu 2. Para lansia
lansia rajin
mendatangi
posyandu
untuk
pemeriksaan
kesehatan
3
Resiko Ka
terjadi Setelah Dusun
penyakit : dilakukan Ka
diare, ISPA, intervensi Pokjakes
DBD, keperawatan Ka
malaria, diharapkan Kesling
TBC, flu dapat: Seluruh Minggu I Lokasi Mahasis
burung, masyarakat a. Kerja (15 Juli jalan RW wa :
Tipoid, Meningk Dusun bakti massal 2007) I I Nengah
penyakit atkan Tompo (Minggu Minggu Lokasi S
kulit, dll kesadaran Balang bersih) II (22 Juli jalan RW Lenny S
didusun masyarakat 2007) II P
Tompo akan Ahmad
balang pentingnya Rizal
akibat lingkungan Seluruh
lingkungan sehat masyarakat b. Penyul
yang tidak Dusun uhan
bersih dan Meningk Tompo kesehatan
minum air atkan Balang pada
yang tidak pengetahuan masyarakat
dimasak masyarkat tentang
berhubungan tentang prilaku
dengan : penyakit hidup sehat 20-07-07
d. Kura akibat tentang :
ng lingkungan SPAL 27-07-07
pengetahu dan perilaku Sampa 03-08-07
an hidup tidak h
masyarak sehat : diare, Diare
at tentang ISPA, ISPA SDN
pentingny cacingan, flu Cacing Moncoba
a burung, DBD, an lang II
kesehatan malaria, TBC, Flu
lingkunga penyakit kulit , burung 27-07-07
n. dll Penyak
it kulit 20-07-07
DBD 20-07-07
e.Kurang Malari
kesadaran a 20-07-07
masyarak TBC
at untuk Jamba
berprilaku n 03-08-07
hidup keluarg
sehat a
f. Kurang Seluruh Air Salah
informasi masyarakat bersih satu
(penyuluh Tompo c. Pembuatan rumah
an balang sampel warga
kesehatan penyulingan
lingkunga Meningkatkan air
n didusun pemahaman 28-07-07 Salah
Tompo masyarakat Seluruh satu
Balang tentang masyarakat d. Pembuatan rumah
pemanfaatan Tompo TOGA warga
air bersih balang percontohan
Meningk
atkan
pemahaman
masyarakat
akan Mahasis
4 pentingnya Semua 31-07-07 SDN wa :
pemanfaatan remaja Moncoba Fitra Y
Resiko pekarangan Dusun Pendidikan lang II Sani
tinggi Tompobala dan Maria A
penyalahgun ng penyuluhan Melati
aan NAPZA tentang bahaya Kepala
berhubungan Setelah NAPZA Puskesm
dengan dilakukan terhadap as
kurang intervensi kesehatan Kepala
pengetahuan Keperawatan desa
remaja diharapkan tidak Ka
terhadap terjadi Pokjakes
dampak penyalahgunaan Ko
NAPZA NAPZA Remaja
dikalangan
Remaja
3 Resiko terjadi penyakit : diare, Minggu I (15- Kerja bakti massal di lingkungan Evaluasi struktur:
ISPA, DBD, malaria, TBC, flu 07-07) RW I a) rencana kegiatan telah dilakukan
burung, Tipoid, penyakit kulit, dll sebelum acara dilaksanakan
didusun Tompo balang akibat Minggu II Kerja bakti massal di lingkungan b) pengumuman melalui mesjid
lingkungan yang tidak bersih dan (22-07-07) RW II telah dilakukan sebelum acara
minum air yang tidak dimasak dilaksanakan
berhubungan dengan : Evaluasi proses:
a. Kurang pengetahuan a) kerja bakti diikuti warga RW I
masyarakat tentang dan RW II dengan lokasi di jalan
pentingnya kesehatan RW I dan RW II
lingkungan. b) lingkungan di jalan RW I dan RW
b. Kurang kesadaran masyarakat II tampak bersih
untuk berprilaku hidup sehat Evaluasi Hasil:
c. Kurang informasi (penyuluhan Sebagian besar masyarakat dusun
kesehatan lingkungan didusun Tompobalang masih kurang
Tompo Balang kesadaran akan pentingnya
kebersihan lingkungan. Pada saat
inimasyarakat belum tergerak untuk
membersihkan lingkungan
sekitarnya
1. Resiko terjadi penyakit pada bayi dan balita dan bumil akibat penurunan daya tahan
tubuh yang berhubungan dengan Kurang pengetahuan ibu tentang pentingnya
imunisasi pada bayi/balita; Kurang kesadaran masyarakat tentang pentingnya
kesehatan ibu , bayi dan balita ditandai dengan:
1) Jumlah bayi / balita 115 orang (11,4%)
2) Jumlah ibu hamil 9 orang ()
3) Kelompok umur ibu hamil yang banyak adalah 25-35 tahun sebanyak 6 orang
(66,7%)
4) Penyakit ibu hamil yang ada adalah anemia sebanyak 1 orang ()
5) Bayi yang tidak melakukan penimbangan 29 orang (25,21%)
6) Bayi yang tidak emiliki KMS 62 orang (53,9%)
7) Jenis penyakit yang sering diderita bayi/balita : demam : 61 orang (36,7%) ;
batuk: 45 orang (27,1%); diare 39 orang (23,49%), lain-lain
8) Bayi/balita yang imunisasi tidak lengkap (41 orang (36,0%)
9) Tempat pemeriksan kehamilan : bidan:2 orang (22,2%); praktik swasta 1 orang
(11,11%); tidak memeriksakan: 6 oarang (66,66%)
10) Ibu hamil yang tidak diberi suntikan TT 7 orang (77,8%)
11) Pasangan usia subur yang tidak menjadi akseptor 126 (678,3%)
12) Jenis KB yang digunakan : suntik :60 orang (63,8 %); pil 21 rang (22,3%); AKDR
12 orang (12,7%); lain-lain 1 orang (1,1%)
3. Resiko terjadi penyakit : diare, ISPA, DBD, malaria, TBC, flu burung, Tipoid,
penyakit kulit, dll didusun Tompo balang akibat lingkungan yang tidak bersih dan
minum air yang tidak dimasak berhubungan dengan Kurang pengetahuan masyarakat
tentang pentingnya kesehatan lingkungan; Kurang kesadaran masyarakat untuk
berprilaku hidup sehat; Kurang informasi (penyuluhan kesehatan lingkungan didusun
Tompo Balang) ditandai dengan:
1) Rumah yang tidak memiliki ventilasi 17 (7.7%)
2) Rumah yang tidak bersih 55 (25,0%)
3) Kondisi air berwarna 23 rumah
4) Kondisi air berbau 41 rumah
5) Kondisi air berasa 14 rumah
6) Jumlah kepala keluarga yang pengolahan airnya tidak dimasak 61 (27,7%)
7) Keberadaan jentik 175 rumah (79,5%)
8) Membuang tinja di sembarang tempat 22 (10,0%)
9) Pembuangan limbah di sembarang tempat 209 (95%)
10) Kasus penyakit yang sering diderita lain-lain 17,3%