Anda di halaman 1dari 3

Soal UTS Komunitas

1. Bayangkan Anda adalah Penanggungjawab Program Promosi Kesehatan di


Puskesmas. Wilayah binaan memiliki jumlah populasi lansia yang cukup banyak.
Jelaskan program promosi kesehatan yang bisa dilakukan untuk meningkatkan
status kesehatan lansia di wilayah binaan tersebut.
2. Jelaskan upaya yang harus dilakukan perawat agar perawatan di rumah
terlaksana dengan baik
3. Pada wilayah dengan populasi rentan yang mengalami masalah kesehatan jiwa
yang cukup banyak, jelaskan beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk
membantu populasi tersebut.

Jawaban No 1
a. terkait lokasi dilakukannya kegiatan, penyusunan jadwal rutin posyandu
lansia, tema dalam pendidikan kesehatan, pembuatan leaflet serta
membuat daftar hadir peserta.Tema pemberian pendidikan kesehatan
adalah tentang penyakit tidak menular yang sering dialami oleh lansia.
b. Melakukan sosialisasi akan dilakukannya kegiatan pengabdian kepada
masyarakat kelompok lanjut usia.
c. Memasang banner di lokasi kegiatan, yang bertujuan untuk
mempermudah alansia menemukan lokasi kegiatan.
d. Pada setiap kegiatan posyandu lansia melakukan promosi kesehatan baik
berupa pemberian pendidikan kesehatan maupun praktik senam lansia.
Kegiatan posyandu lansia minimal diikuti oleh 15 orang
e. Pendidikan kesehatan yang dapat diberikan misalnya tentang cara hidup
sehat dan informasi mengenai penyakit tidak menular maupun gejala yang
sering diderita oleh lansia yaitu tekanan darah tinggi, kencing manis,
mudah lelah, katarak, dan gejala penyakit yang lain serta manfaat
tanaman obat keluarga untuk pencegahan penyakit tersebut. Narasumber
kegiatan ini adalah tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang digilir
dan mempunyai kesempatan yang sama untuk memberikan materi
tentang kesehatan.
f. Membagikan tanaman obat keluarga kepada lansia dan praktik
pembudidayaan tanaman obat keluarga dengan memanfaatkan lahan
kosong. Tanaman obat yang telah dibagikan misalnya bibit jahe, kunyit,
temulawak, dan lain sebagainya.

Jawaban No 2
a. Bangun kesadaran akan nilai
keselamatan pasien Kesadaran akan nilai keselamatan pasien bisa
ditingkatkan melalui diri sendiri ataupun upaya pengingatan yang
dilakukan oleh tenaga keperawatan yang lain. Upaya mengingatkan
dapat berupa pelaporan insiden, distribusi insiden ke unit kerja,
maupun sosialisasi saat orientasi karyawan baru.
b. Pimpin dan dukung staf anda
Disini, seorang pemimpin harus menyisihkan waktu, minimal 1 jam
dalam seminggu untuk mengunjungi unit kerja yang berbeda guna
membahas keselamatan pasien dan tata kelola klinis dengan staf.
c. Integrasikan aktivitas pengelolaan Resiko
Yang dimaksud dengan pengelolaan resiko yang terintegrasi yaitu saat
dimana resiko dan tindak lanjut yang dilakukan dapat menjadi
pembelajaran bagi orang lain.
d. Kembangkan sistem pelaporan
Kesalahan bisa nampak apabila para staf memiliki kesadaran untuk
melaporkan setiap insiden yang terjadi namun tidak menutupi kejadian
tersebut. Pelaporan insiden baru dapat berjalan dengan baik apabila
lingkungan kerja terbebas dari kata saling menyalahkan antar satu
sama lain.
e. Libatkan dan berkomunikasi dengan
Pasien Disini, perawat dalam memberikan pelayanan terhadap pasien
harus mampu berkomunikasi dengan baik terhadap pasiennya. Hal ini
dikarenakan dapat meningkatkan dan mempermudah dalam
memberikan keselamatan bagi pasien.
f. Belajar dan berbagi pengalaman
Tentang kesalamatan pasien. Langkah ini dapat dilakukan dengan
berdiskusi saat rapat ruangan .
g. Cegah cedera melalui implementasi
sistem keselamatan pasien Hal ini dapat dilakukan dengan
meningkatkan upaya memberikan keselamatan pasien di rumah sakit.

Jawaban No 3
Strategi 1 : Memperkuat dasar hukum pelaksanaan pelayanan
kesehatan lanjut usia. Untuk level Pusat, telah diterbitkan beberapa
Peraturan Menteri Kashaya dan berbagai NSPK operasional dari lintas
program di lingkungan kesehatan. Terkait sosialisasi Permenkes
No.67 tahun 2015 dan Permenkes No.79 Tahun 2014, seluruh provinsi
telah mendapatkan sosialisasi Permenkes dimaksud. Namun di level
daerah,
dalam hal advokasi kepada Pemda, baru 14 Provinsi telah memiliki
Peraturan Daerah tentang pembinaan kesehatan lanjut usia.
Strategi 2 : Meningkatkan jumlah dan kualitas fasilitas kesehatan
tingkat pertama dan fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan yang
melaksanakan pelayanan kesehatan santun lanjut usia.
Strategi 3 : Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring
pelaksanaan pelayanaan kesehatan lanjut usia yang melibatkan lintas
program, lintas sektor, organisasi profesi, lembaga pendidikan,
lembaga penelitian, lembaga swadaya manusia, dunia usaha, media
dan pihak terkait lainnya.
Strategi 4 : Meningkatkan ketersediaan data dan informasi di bidang
kesehatan lanjut usia. Seluruh Provinsi (100%) telah melakukan
pencatatan dan pelaporan program kesehatan lansia, dan memiliki
data terpilah berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin.
Sedangkan Provinsi yang telah mengembangkan penelitian tentang
kesehatan lansia baru terdapat 3 Provinsi.
Strategi 5 : Meningkatkan peran serta dan pemberdayaan keluarga,
masyarakat, dan lanjut usia, dalam upaya meningkatkan kesehatan
lanjut usia.
Strategi 6 : Meningkatkan peran serta Lansia dalam upaya
peningkatan kesehatan keluarga dan masyarakat. Menurut data
laporan dari dinas kesehatan provinsi, baru 27% Puskesmas yang
telah melaksanakan kegiatan pemberdayaan lansia tersebut. Tahun ini
juga tengah dilakukan pengembangan model pelaksanaan
pemberdayaan lansia dalam meningkatkan status kesehatan keluarga
di 8 provinsi terpilih yaitu DKI Jakarta, Sumatera Barat, Jawa Barat,
Banten, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Timur dan
Kalimantan Timur. Upaya pencapaian cakupan dalam implementasi
RAN tahun 2016-2019
Kesehatan lanjut usia ini, yang masih belum optimal akan dilanjutkan
melalui RAN Kesehatan lanjut usia tahun 2020-2024, agar menjadi
lanjut usia sehat menuju lanjut usia aktif dengan prioritas di sektor
pendidikan misalnya pendidikan berkelanjutan bagi lanjut usia dan
dunia kerja. Pembinaan kesehatan lanjut usia diharapkan dapat lebih
terarah, sinergis dan komprehensif serta memuat langkah-langkah
konkrit yang harus dilaksanakan secara berkesinambungan oleh
berbagai tingkat pelaksana untuk dapat mewujudkan lanjut usia sehat,
mandiri, aktif dan produktif (SMART).

Kirim jawaban ke SafraProdiS1@gmail.com paling lambat 2 jam sejak soal


diberikan.
Selamat mengerjakan.

Anda mungkin juga menyukai