Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN KELAINAN DAN

PENYAKIT KLINIK FRAKTUR DENGAN


PEMANFAATAN TOHB
DI RSAL dr. MIDIYATO SURATANI
Kelompok II B
Al atika
Asnita
Fakhrur Rozi
Muhammad Faisal Arif
Vivila Diandori
Yessy Erfina
Definisi Fraktur

 Fraktur adalah tulang patah yang bisa bersifat patahan


sebagian atau patahan utuh pada tulang yang disebabkan oleh
pukulan langsung atau pelintiran.
 Fraktur bisa mengkhawatirkan jika terjadi kerusakan pada
lempeng pertumbuhan, yaitu area tulang tempat pertumbuhan
terjadi karena kerusakan pada area ini bisa menyebabkan
pertumbuhan yang tidak teratur atau pemendekan dari tulang
(Purwoko, 2016).
Anatomi Fisiologi

 Rangka manusia terdiri dari tulang-tulang sekitar 206 tulang yang


membentuk suatu kerangka tubuh yang kokoh.
 sedangkan jaringan otot yang mencapai 40%-50% berat tubuh, pada
umumnya tersusun dari sel sel kontraktil yang disebut kerangka otot.
 Ligamen adalah pembalut/selubung yang sangat kuat, yang merupakan
jaringan elastis penghubung yang terdiri atas kolagen. Ligamen membungkus
tulang dengan tulang yang diikat oleh sendi.
 Persendian adalah hubungan antar dua tulang sedemikian rupa, sehingga
dimaksudkan untuk memudahkan terjadinya gerakan.
 Tendon adalah serabut yang keras berupa jaringan ikat fibrosa yang biasanya
menghubungkan otot ke tulang dan mampu bertahan terhadap ketegangan.
Patofisiologi

 Menurut Black dan Matassarin (2016) serta Patrick dan Woods (2016).
Ketika patah tulang, akan terjadikerusakan di korteks, pembuluh darah,
sumsum tulang dan jaringan lunak.
 Akibat dari hal tersebut adalah terjadi perdarahan, kerusakan tulang dan
jaringan sekitarnya.
 Keadaan ini menimbulkan hematom pada kanal medulla antara tepi
tulang dibawah periostium dengan jaringan tulang yang mengatasi
fraktur.
Definisi Hiperbarik Oksigen

 Terapi oksigen hiperbarik atau Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT)


adalah terapi dimana pasien berada dalam suatu ruangan udara
bertekanan tinggi (hyperbaric chamber) dan menghirup 100%
oksigen yang mana tekanan oksigen tersebut lebih tinggi daripada
tekanan udara atmosfir (hingga mencapai 2,4 ATA) (Oktaria, 2019).
Hubungan Terapi Hiperbarik dengan Fraktur Phalanx

 Tekanan oksigen normal pada tulang yang sehat adalah sekitar 45 mmHg oksigen
di bawah kondisi ruangan. Jaringan tulang yang terinfeksi dan nekrotik
menyebabkan penurunan tekanan oksigen yaitu 23 mmHg.
 Hal ini menyebabkan gangguan vaskular, pembentukan jaringan parut pada
jaringan tulang yang terinfeksi. Sehingga untuk memperbaiki kondisi  tersebut
dibutuhkan tekanan oksigen sekitar 30-40 mmHg.
 HBO memperbaiki respon host dengan membuat lingkungan lebih
menguntungkan untuk membunuh leukosit oksidatif, neurovaskularisasi dan
resorspsi tulang yang mengalami iskemik dan tersinfeksi.
Bab 3 Kasus
PENGKAJIAN
Unit / Ruangan : Ruang VIP
No Kartu Identitas : 06xx/1x/2022
Informasi Tentang Asuransi : Jasa Raharja
Identitas Klien
Nama (initial) : Tn. F
Alamat : Kampung Baru Tanjungpinang
Tempat / Tanggal Lahir (Umur) : TPI, 05 Maret 2002
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Belum Menikah
Agama / Suku : Islam/ Melayu
Pekerjaan/pendidikan : Mahasiswa
Status Alergi : Tidak ada
Diagnosis Saat ini : Post-op fraktur phalanx
Dokter Penanggung Jawab :
Dokter yg Menangani Pasien : dr. Eddy, SpOT
Alasan pasien masuk : Pasien masuk dengan Post Operasi Orif phalanx, Terlihat lesi pada
daerah luka post-op pada jari tangan kanan. Dokter penanggung jawab mengkonsulkan untuk
dilakukan terapi HBO.
Evaluasi sebelum masuk : Pasien bisa duduk, dilakukan pengkajian hiperbarik dan pasien
dinyatakan aman untuk dilakukan terapi HBO.

Pengkajian Awal Keperawatan


Keluhan Pasien :
Klinis : Fraktur phalanx. Terlihat lesi pada daerah luka post-op pada jari tangan
kanan.
Kebugaran : Normal.
Riwayat Kesehatan Pasien
Rabu, 11 Desember 2022 Tn.F datang pertama kali bersama bapaknya untuk menjalani Terapi
Hiperbarik Oksigen pada pukul 10.00 WIB dengan diagnosa fraktur phalanx. Sampai tanggal
16 Desember 2022,Tn. F sudah mendapatkan 5x terapi HBO. Setelah melakukan terapi HBO ke
1 dan 2, pasien belum merasakan perubahan. Setelah mendapatkan terapi HBO ke 3 klien
mengatakan jika badan terasa lebih segar dan terdapat perkembangan yang bagus pada lukanya
yaitu luka post-op semakin menutup.
Pengkajian Fisik dan Psikososial
Status Nutrisi : Baik
Tingkat Pendidikan : Mahasiswa
Status Fungsi Dasar
Mobilitas : Mandiri
Disability : Tidak ada
Alat Bantu yang digunakan: -
Informasi tentang lingkungan sosial pasien:
Pasien mengatakan selalu berinteraksi dengan keluarga, tetangga dan teman-teman. Pasien
juga mengatakan hubungan dengan mereka selama ini selalu baik. Pasien selalu diterima di
lingkungan sosialnya. Pasien mengatakan lingkungan sosialnya ada lingkungan yang positif,
lingkungan yang selalu membantu dan mensupport bila orang disekitar mengalami masalah.
Selama perawtan di RS tetangga dan teman-teman selalu menjenguk.
Diagnosa Keperawatan Pada Pasien dengan TOHB

 Risiko barotrauma ke telinga, sinus, gigi dan paru-paru b/d perubahan tekanan
udara di dalam ruang oksigen hiperbarik.
 Risiko keracunan oksigen b/d pemberian oksigen 100% selama tekanan atmosfir
meningkatkan.
 Risiko cedera b/d pasien transfer in/out dari ruang chamber, ledakan peralatan,
kebakaran, dan/atau peralatan dukungan medis.
No Diagnosa Keperawatan Intervensi

1. Risiko barotrauma ke telinga, Pre HBO


sinus, gigi, dan paru-paru, atau gas Periksa Vital sign dan kondisi kesehatan pasien
emboli serebral b.d. kurang Sebelum perawatan instruksikan pada pasien tentang teknik
pengetahuan tentang teknik valsava pengosongan telinga, dengan cara menelan, mengunyah, menguap
dan perubahan tekanan udara modifikasi manuver valsava.
didalam ruangan oksigen  
hiperbarik Intra HBO
Kaji kemampuan pasien melakukan teknik pengosongan telinga saat
tekanan dilakukan dengan valsava.
Lakukan tindakan keperawatan :
Ingatkan pasien untuk bernapas dengan normal selama perubahan
tekanan,
Beritahukan operator ruang multiplace jika pasien tidak dapat
menyesuaikan persamaan tekanan.
 
Post HBO
Kaji kondisi pasien dan pastikan tidak ada tanda – tanda Barotrauma.
Dokumentasi kegiatan
N Diagnosa Intervensi
o Keperawatan

2. Risiko keracunan Pre HBO


oksigen b.d. Catat hasil pengkajian pasien dari dokter hiperbarik :
pemberian oksigen Peningkatan Suhu tubuh
100% selama Riwayat kejang
tekanan atmosfir Hasil tekanan darah
meningkat. Status perfusi Jaringan Perifer 
Intra HBO
Monitor kondisi pasien saat terapi berlangsung dan dokumentasikan tanda dan gejala dari keracunan
oksigen pada sistem saraf pusat .
Laporkan pada operator untuk mengubah sumber oksigen 100% untuk pasien jika tanda-tanda dan
gejala muncul, dan beritahukan kepada dokter hiperbarik.
Monitor pasien selama terapi oksigen hiperbarik dan dokumentasikan tanda dan gejala keracunan
oksigen paru, termasuk:
Nyeri dan rasa terbakar di dada
sesak di dada
batuk kering (terhenti-henti)
Post HBO
Kaji kondisi klinis pasien dan pastikan tidak ada tanda–tanda keracunan oksigen.
Beritahukan dokter hiperbarik jika tanda-tanda dan gejala keracunan oksigen paru muncul.
No Tanggal Jam Imlementasi

1. 16 07.15 Pre HBO


Desemb Membina hubungan saling percaya dengan pasien
er 2022 Melakukan pengkajian pada pasien
Melakukan observasi TTV, Tekanan Darah: 100/80
mmHg, Nadi: 80x/menit, RR: 20x/menit.
Mengkaji kemampuan klien melakukan teknik valsava
dengan benar
Mengingatkan kembali pada pasien tentang barang-barang
yang tidak boleh dibawa kedalam chamber
Membantu klien memasuki ruang chamber dan
mengantarkan ke kursi yang telah disediakan
 
No Tanggal Jam Imlementasi

2. 16 07.30 Intra HBO


Mengatur dan menginstruksikan klien posisi yang paling nyaman
Desemb Mengecek kembali barang-barang yang tak boleh dibawa masuk ke dalam
er 2022 chamber
Mengingatkan kembali untuk melaksanakan valsava manuver ketika tekanan
chamber dinaikkan
Membantu memasangkan oksigen masker pada klien
Memonitor kondisi pasien saat terapi berlangsung, cek adanya tanda-tanda
barotrauma dan keracunan oksigen
Mengkaji nyeri klien dengan melihat respon non verbal
 
Post HBO
Membantu pasien keluar chamber
Mengevaluasi keluhan pasien setelah melakukan terapi HBO
Mengevaluasi tanda-tanda barotrauma:
Tidak ditemukan adanya nyeri telinga, perdarahan pada telinga,mimisan
Tidak ditemukan peningkatan kecepatan dan kedalaman napas maupun nyeri
ketika bernapas
No Tanggal Jam Imlementasi

3. 16 09.20 Mengevaluasi gejala dari keracunan oksigen pada sistem saraf pusat :
Mati rasa dan berkedut
Desemb Telinga berdenging
er 2022 Vertigo
Penglihatan kabur
Gelisah dan mudah tersinggung
Mual
Menganjurkan untuk sering berlatih menggerak gerakkan sisi yang lemah.
Mengajarkan klien teknik distraksi dan relaksasi ketika nyeri muncul serta
kompres di bagian paha atau tungkai atas
Merapikan dan membersihkan chamber
Melakukan asistensi perawatan luka dengan menggunakan teksik steril pada
jari tangankanan
Mendokumentasikan tindakan keperawatan yang telah dilakukan pada catatan
keperawatan hiperbarik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai