Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN KELAINAN DAN


PENYAKIT KLINIS GANGGREN DIABETIK
DENGAN PEMANFAATAN TOHB

Astri Wahyuni 112214003


Debby Ricka 112214004
Deliyati 112214005
Deski Yulia 112214006
Nindiya Oktavina 1122140107
Vivi Yusticiana

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
TANJUNGPINANG
2023
Konsep Dasar DM

Definisi Diabetes Mellitus


Diabetes Mellitus merupakan sekumpulan gangguan metabolik
yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah
(hiperglikemia) akibat kerusakan pada sekresi insulin, kerja
insulin atau keduanya (Brunner & Suddarth, 2017).
Klasifikasi Diabetes Mellitus Ada 2

1.Tipe I : Diabetes melitus (DM)


tergantung insulin dependen diabetes mellitus (IDDM), Kurang lebih 5%
hingga 10% penderita Diabetes melitus (DM) mengalami tipe I yaitu
Diabetes melitus (DM) yang tergantung insulin

2.Tipe II : Diabetes melitus (DM)


tidak tergantung non-insulin dipenden diabetes melitus (NIDDM),
Kurang lebih 90% hingga 95% penderita Diabetes mellitus (DM) tipe II
yaitu diabets yang tidak tergantung insulin
Patogenesis Diabetes Mellitus
Secara normal insulin dihasilkan oleh sel pankreas.
Dalam keadaan sehat pankreas secara spontan akan
memproduksi insulin saat gula darah tinggi. Proses
awalnya adalah jika kadar gula darah rendah, maka
glukagon akan dibebaskan oleh sel alfa pankreas,
kemudian hati akan melepaskan gula ke darah yang
mengakibatkan kadar gula normal. Sebaliknya jika
kadar gula darah tinggi, maka insulin akan dibebaskan
oleh sel beta pankreas, kemudian sel lemak akan
mengikat gula yang mengakibatkan gulah darah
kembali normal (Black, J. M., & Hawks, J. H, 2014).
Etiologi Diabetes Mellitus (ADA, 2020)
Diabetes tipe I
Diabetes tipe I ditandai oleh penghancuran sel-sel
betapenkreas. Kombinasi faktor genetik, imunologi dan
mungkin pula lingkungan (misalnya,infeksi virus) diperkirakan
turut menimbulkan distruksi sel beta

Diabetes tipe II
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin
dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II masih
belum diketahui. Faktor genetik diperkirakan memegang
peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin. Selain itu
terdapat pula faktor-faktor risiko tertentu yang berhubungan
dengan proses terjadinya diabetes tipe II
Tanda dan Gejala DM
1.Penegeluaran urin (Poliuria)
2.Timbul rasa haus (Polidipsia)
3.Timbul Rasa Lapar (Polifagia)
4.Berat Badan Menurun
Kriteria Diagnosis DM

1.Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dl


2.Pemeriksaan glukosa plasma ≥ 200 mg/dl 2 jam setelah
Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)
3.Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥ 200 mg/dl
4.Pemeriksaan HBA1c ≥ 6,5% dengan menggunakan
metode yang terstandarisasi oleh NGSP
Konsep Dasar Ganggren Diabetik
Dalam konsep ini, menguraikan konsep Konsep
Dasar Gangren Diabetik yang meliputi
pengertian, etiologi, klasifikasi, proses
penyembuhan gangren/ luka, faktor yang
mempengaruhi penyembuhan gangren/ luka,
terapi penyembuhan gangren/ luka

Definisi Gangren
Gangen adalah kerusakan sebagian atau keseluruan
pada kulit yang keseluruan pada kulit yang meluas ke
jaringan bawah kulit, tendon, otot, tulang atau
persendian yang terjadi pada sesorang yang menderita
penyakit DM (Sebtianingsih, 2016).
Etiologi Gangren

Proses penyebab terjadinya Gangren diabateik diawali oleh angiopati,


neuropati, dan infeksi. Neuropati menyebabkan gangguan sensorik
yang menghilangkan atau menurunkan sensasi nyeri kaki, sehingga
gangren dapat terjadi tanpa terasa. Gangguan motorik menyebabkan
atrofi otot tungkai sehingga mengubah titik tumpu yang menyebabkan
ulserasi kaki. Angiopati akan mengganggu aliran darah ke kaki;
penderita dapat merasa nyeri tungkai sesudah berjalan dalam jarak
tertentu
Tanda Dan Gejala Gangren
Tanda dan gejala pada Gangren meliputi (Grace & R, 2011):

Gambaran Neuropatik:
1)Gangguan sensorik
2)Perubahan trofik kulit
3)Atropati degenerative(sendi Charcot)
4)Pulsasi sering teraba
5)Sepsis (bakteri/ jamur

Gambaran Iskemik :
1)Nyeri saat istirahat
2)Ulkus yang nyeri di sekitar daerah
yang tertekan
3)Riwayat klaudikasio intermiten
4)Pulpasi tidak teraba
5)Sepsis ( Bakteri/ Jamur)
Patofisiologi Gangren
Terjadinya masalah kaki ( gangren diabetic ) diawali
adanya hiperglikemi pada penyandang Diabetes mellitus
yang menyebabkan kelainan neuropati dan kelainan pada
pembuluh darah (Peripheral Artery Disease(PAD)) (Aru
W, 2009).
Klasifikasi Gangren
Menurut Hariani Kusuma
(2012) penilaian dan klasifikasi gangren diabetes sangat penting untu
k membantu pencernaan terapi dari beberapa pendekatan dan memb
antu memprediksi hasil. Beberapa system klasisfikasi gangren telah d
ibuat yang didasarkan pada beberapa parameter yaitu luasnya infeksi
, neuropati, iskemik. Kedalaman atau luasnnya gangren, dan lokasi. S
ystem klasifikasi yang paling banayak di gunakan pada gangren diab
etes adalah system klasifikasi gangren wagner-meggit yang didasarta
kan pada kedalam gangren dan terdiri dari 6 grade luka .
Proses Penyembuhan Gangren
Penyembuhan luka gangren Kartika (2015)
Berdasarkan proses penyembuhan, dapat dikategorikan
menjadi tiga, yaitu :

1.Penyembuhan primer (healing by primary intention)


Tepi luka bisa menyatu kembali

2.Penyembuhan sekunder (healing by secondary


intention) Sebagian jaringan hilang

3.Delayed primary healing (tertiary healing)


Penyembuhan luka berlangsung lambat, sering disertai
infeksi,
Konsep Dasar Terapi Oksigen Hiperbarik

1. Sistem Pernafasan (Setiadi Budiyono,


2011

Sistem pernafasan terdisi atas saluran pernafasan dan


paru paru sebagai tempat pertukran udara pernafasan.
Pernafasan merupakan proses untuk memenuhi
kebutuhan oksigen yang diperlukan untuk mengubah
sumber energi menjadi energi dan membuang CO2
sebagai sisa metabolisme. Saluran pernafasan manusia
terdiri dari hidung, faring, laring trachea, paru paru, dan
alveolus (Setiadi Budiyono,(2013).
2. Mekanisme Pernafasan

Oksigen yang masuk kedalam paru paru melalui kegiatan


otot tertentu yaitu diagfragma. Diafragma adalah otot yang
berbentuk kubah (dome) terletak pada tingkat bawah tulang
iga (costae), yang memisahkan dada dari abdomen.
Jantung dan paru paru terletak diatas diafragma sedangkan
hati, abdomen dan limfa kecil dan organ abdomen lainnya
terletak dibawah diafragma. Bila diafragma berkontraksi,
akan menarik kebawah menentang organ yang ada
diabdomen. Ini akan menyebabkan paru paru menjadi lebih
luas
Proses masuknya dan keluarnya udara
pernafasan

Proses pertukaran gas dari atmosfer ke paru paru dan


sebaliknya terjadi kerena adanya pergerakan tulang
tulang costae dan otot diafragma yang diatur oleh pusat
pernafasan yang pernafasan yang terdapat diotak

Tahap Respirasi

Tahap respirasi ada tiga yaitu respirasi luar,


transports gas oksigen (O2), respirasi seluler.
Respirasi luar adalah pertukaran gas dari atmosfer
ke paru paru dan sebaliknya yaitu udara dari
atmosfer ke paru paru disebut inspirasi dan
sebaliknya disebut proses okspirasi
Batasan Terapi HBO
Hiperbarik oksigen (HBO) adalah suatu cara terapi
dimana penderita harus berada dalam suatu
ruangan bertekanan, dan bernafas dengan oksigen
100 % pada suasana tekanan ruangan yang lebih
besar dari 1 ATA (Atmosfer absolute) (Lakesla,
2018). Kondisi lingkungan dalam HBO bertekanan
udara yang lebih besar dibandingkan dengan
tekanan di dalam jaringan tubuh (1 ATA).
Dasar Fisiologi HBO (Lakesla, 2018 dan
Lilin Rosyanti., et al, 2019)
1.Fase Respirasi

Seperti diketahui, kekurangan oksigen pada


tingkat sel menyebabkan terjadinya gangguan
kegiatan basal yang pokok untuk hidup
suatuorganisme. Untuk mengetahui kegunaan
HBO dalam mengatasi hipoksia seluler
2.Transportasi dan Utilisasi Oksigen
Pada tekanan barometer normal, oksigen yang larut
dalam plasma sangat sedikit. Namun pada tekanan
oksigen yang aman 3 ATA, dimana PO2 arterial
mencapai ±2000 mmhg, tekanan oksigen meningkat 10
sampai 13 kali dari normal dalam plasma
Mekanisme Terapi HBO (Lakesla, 2018
dan Gretl Lam, et al, 2017).
HBO memiliki mekanisme dengan memodulasi nitrit
okside (NO) pada sel endotel. Pada sel endotel ini
HBO juga meningkatkan vascular endotel growth factor
(VEGF

Sebelum Terapi Hiperbarik oksigen


Dokter jaga HBO dan perawat (tender) melaksanakan

Anamnesis
Pemeriksaan fisik lengkap
X-foto thorak PA

meriksaan tambahan bila dianggap perlu, yaitu : EKG


ANALISIS KASUS
A.Pengkajian
Identitas
B. Riwayat Keperawatan
1.Riwayat kesehatan sekarang
2.Riwayat kesehatan sebelumnya
3.Riwayat kesehatan keluarga

Anda mungkin juga menyukai