Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KESEHATAN MASYARAKAT

“Advokasi, Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat Untuk Mendukung Upaya Kesehatan Ibu
dan Anak”

Dosen Pembimbing : Mardianti, SST.M.Kes

Disusun Oleh :

Ardila Putri Setiawan P17324420008

Dea Sri Wahyuningsih P17324420009

Deyna Choirunnisa P17324420010

Dila Nurasyifa P17324420011

Dinar Rifa Salma P17324420012

Dwi Nur Fadhillah P17324420013

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

PRODI KEBIDANAN KARAWANG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat
dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Pemberdayaan
Masyarakat tepat pada waktunya dan demi memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Masyarakat.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam menyusun makalah ini dari awal sampai akhir, saya berharap semoga makalah ini dapat
memberi manfaat positif baik bagi penulis khususnya dan umumnya bagi pembaca makalah
ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kami, Amin.

Karawang, Februari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6

2.1. Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia......................................................................6

2.2. Masalah Pelayanan Kesehatan........................................................................................9

2.3. Rujukan.........................................................................................................................13

2.4. Bentuk Pelayanan Rujukan...........................................................................................16

2.5. Jenis – Jenis Rujukan ...................................................................................................17

2.6. Alur Rujukan ...............................................................................................................20

2.7. Langkah dalam meningkatkan rujuan .........................................................................20

BAB III PENUTUP ...............................................................................................................23

A Kesimpulan ..................................................................................................................23
B Saran ............................................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................24


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan. Melalui sistem ini tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan cara
efektif, efisien dan tepat sasaran. Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung dari
berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan diantara perawat dokter atau tim kesehatan
lain yang satu dengan yang lain saling menunjang. Sistem ini akan memberikan kualitas
pelayanan kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang ada di masyarakat.
Pelayanan kesehatan dapat berbentuk pelayanan individu yang dilakukan oleh dokter
praktik maupun pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh sebuah organisasi. Semua jenis
pelayanan kesehatan tersebut pada umumnya mempunyai tujuan yang sama yaitu
memberikan pelayanan untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan maupun masyarakat.
Salah satu wujud nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya
Puskesmas. Tujuan utama dari adanya Puskesmas adalah menyediakan layanan kesehatan
yang bermutu namun dengan biaya yanng relatif terjangkau untuk masyarakat, terutama
masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke bawah. Puskesmas adalah salah satu fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan lingkungan dalam upaya
peningkatan kesehatan masyarakat. Sehingga dengan adanya peningkatan kesehatan
masyarakat, dapat mendorong kualitas hidup dimasyarakat

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana system pelayanan kesehatan di Indonesia?
2. Bagaimana masalah pelayanan kesehatan ?
3. Apa yang dimaksud rujukan?
4. Bagaimana bentuk pelayanan rujukan ?
5. Apa saja jenis – jenis rujukan ?
6. Bagaimana alur rujukan ?
7. Bagaimana langkah dalam meningkatkan rujukan ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui system pelayanan kesehatan di Indonesia?
2. Untuk mengetahui masalah pelayanan kesehatan ?
3. Untuk mengetahui pengertian rujukan?
4. Untuk mengetahui bentuk pelayanan rujukan ?
5. Untuk mengetahui jenis – jenis rujukan ?
6. Untuk mengetahui alur rujukan ?
7. Untuk menetahui langkah dalam meningkatkan rujukan ?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia

A. Pengertian
Sistem kesehatan adalah suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan
(supply side) dan orang - orang yang menggunakan pelayanan tersebut
(demand side) di setiap wilayah, serta negara dan organisasi yang
melahirkan sumber daya tersebut, dalam bentuk manusia maupun dalam
bentuk material.
Sistem kesehatan tidak terbatas pada seperangkat institusi yang mengatur,
membiayai, atau memberikan pelayanan, namun juga termasuk kelompok aneka
organisasi yang memberikan input pada pelayanan kesehatan, utamanya
sumber daya manusia, sumber daya fisik (fasilitas dan alat), serta
pengetahuan/teknologi (WHO SEARO, 2000).
B. Pelayanan kesehatan di Indonesia
Pelayanan kesehatan dapat diperoleh mulai dari tingkat puskesmas, rumah
sakit, dokter praktek swasta dan lain-lain. Masyarakat dewasa ini sudah makin
kritis menyoroti pelayanan kesehatan dan profesional tenaga kesehatan.
Masyarakat menuntut pelayanan kesehatan yang baik dari pihak rumah sakit,
disisi lain pemerintah belum dapat memberikan pelayanan sebagaimana yang
diharapkan karena adanya keterbatasan-keterbatasan, kecuali rumah sakit
swasta yang berorientasi bisnis, dapat memberikan pelayanan kesehatan
dengan baik. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dibutuhkan tenaga
kesehatan yang trampil dan fasilitas rumah sakit yang baik, tetapi tidak semua
rumah sakit dapat memenuhi kriteria tersebut sehingga meningkatnya kerumitan
system pelayanan kesehatan dewasa ini.
Salah satu penilaian dari pelayanan kesehatan dapat kita lihat dari
pencatatan rekam medis atas rekam kesehatan. Dari pencatatan rekam
medis dapat mengambarkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan
pada pasien, juga meyumbangkan hal penting dibidang hukum kesehatan,
pendidikan,penelitian dan akriditasi rumah sakit. Yang harus dicatat dalam rekam
medis mencakup hal-hal sepertidi bawah ini;
a. Identitas penderita dan formulir persetujuan atau perizinan
b. Riwayat penyakit
c. Laporan pemeriksaan fisik
d. Intruksi diagnostic dan terapeutik dengan tanda tanga dokter yang
berwenang
e. Catatan pengamatan atau observasi
f. Ringkasan riwayat waktu pulang
g. Kejadian – kejadian yang menyimpang
Rekam medis mengandung dua macam informasi yaitu;
1) Informasi yang mengandung nilai kerahasiaan, yaitu merupakan catatan
mengenai hasil pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, pengamatan
mengenai penderita, mengenai hal tersebut ada kewajiban simpan
rahasia kedokteran.
2) Informasi yang tidak mengandung nilai kerahasiaan suatu hal yang harus
diingat bahwa berkas catatan medik asli tetap harus disimpan di rumah
sakit dan tidak boleh diserahkan pada pasien, pengacara atau siapapun.
Berkas catatan medik tersebut merupakan bukti penting bagi rumah sakit
apabila kelak timbul suatu perkara, karena memuat catatan penting
tentang apa yang telah dikerjakan dirumah sakit. Catatan medik
harus disimpan selama jangka waktu tertentu untuk dokumentasi pasien.
C. Undang – undang kesehatan di Indonesia
Hukum kesehatan merupakan suatu bidang spesialisasi ilmu hukum yang
relatif masih baru di Indonesia. Hukum kesehatan mencakup segala peraturan dan
aturan yang secara langsung berkaitan dengan pemeliharaan dan perawatan
kesehatan yang terancam atau kesehatan yang rusak. Hukum kesehatan
mencakup penerapan hukum perdata dan hukum pidana yang berkaitan dengan
hubungan hukum dalam pelayanan kesehatan. Subyek-subyek hukum dalam
sistem hukum kesehatan adalah:
a. Tenaga kesehatan sarjana yaitu:
1. Dokter
2. Dokter gigi
3. Apoteker
4. dan sarjana lain di bidang kesehatan.
b. Tenaga kesehatan sarjana muda, menengah dan rendah;
1. Bidang farmasi
2. Bidang kebidanan
3. bidang perawatan
4. Bidang kesehatan masyarakat, dll.
Dalam melakukan tugasnya dokter dan tenaga kesehatan harus mematuhi
segala aspek hokum dalam kesehatan. Kesalahan dalam melaksanakan
profesi kedokteran merupakan masalah penting,karena membawa akibat
yang berat, terutama akan merusak kepercayaan masyarakat terhadap profesi
kesehatan. Suatu kesalahan dalam melakukan profesi dapat disebabkan
karena Kekurangan;
a. Pengetahuan
b. Pengalaman
c. Pengertian.
Upaya-upaya untuk mencegah terjadinya kelalaian dalam menjalankan
profesi ialah;

a. Meningkatkan kemampuan profesi para dokter untuk mengikuti kemajuan


ilmu kedokteran atau menyegarkan kembali ilmunya, sehingga dapat
melakukan pelayanan medis secara profesional. Dalam program ini perlu
diingatkan tentang kode etik dan kemampuan melakukan konseling
dengan baik.
b. Pengetahuan pengawasan perilaku etis. Upaya ini akan
mendorong dokter untuk senantiasa bersikap hati-hati. Dengan berusaha
berperilaku etis, sehingga semakin jauh dari tindakan melanggar hukum.
c. Penyusunan protokol pelayanan kesehatan, misalnya petunjuk tentang
“informed consent”. Protokol ini dapat dijadikan pegangan bilamana
dokter dituduh telah melakukan kelalaian.
D. Kebijakan Kesehatan di Indonesia
Kebijakan kesehatan Indonesia dibuat berdasarkan keputusan-keputusan sebagai
berikut:
a. SKep Men Kes RI No 99a/Men.Kes /SK/III/1982 Tentang
berlakunya Sistem Kesehatan Nasional.
b. TAP MPR RI VII tahun 2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan.
c. Undang-undang No 23 Tahun 1992 tentang pokok - pokok kesehatan.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah
dan kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom.
e. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara
pemerintah pusat dan daerah.
f. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No 574/ Men.Kes. `/SK/IV/2000 tentang
Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia sehat tahun 2010.
g. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No 1277/Men. Kes/SK/X/2001 tentang
Susunan organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan

2.2 Masalah Pelayanan Kesehatan

2.3 Definisi Rujukan

Rujukan adalah penyerahan tanggungjawab dari satu pelayanan


kesehatan ke pelayanan kesehatan yang lain.Rujukan adalah suatu penyerahan atau
pelimpahan tanggung jawab dari satu pelayanan kesehatan ke pelayanan kesehatan
yang lain secara timbal balik atas kasus atau masalah kebidanan yang timbul baik
secara vertikal (dari satu unit ke unit yang lebih lengkap /Rumah Sakit) maupun
horizontal (dari satu bagian ke bagian lain dalam satu unit).

Sesuai SK Menteri Kesehatan No.23/1972 pengertian sistem rujukan adalah


suatu sistem penyelenggaraan pelayanan yang melaksanakan pelimpahan
tanggungjawab timbal balik terhadap suatu kasus penyakit atau masalah kesehatan
secara vertikal dalam arti dari unit berkemampuan kurang kepada unit yang lebih
mampu, atau secara horizontal dalam arti antarunit-unit yang setingkat kemampuannya

2.4 Bentuk Pelayanan Rujukan

2.5 Jenis – Jenis Rujukan

Sistem Kesehatan Nasional membedakannya menjadi dua macam yakni :

1) Rujukan Kesehatan
Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya pencegahan penyakit dan
peningkatan derajat kesehatan. Dengan demikian rujukan kesehatan pada
dasarnya berlaku untuk pelayanan kesehatan masyarakat (public health service).
Rujukan kesehatan dibedakan atas tiga macam yakni rujukan teknologi, sarana,
dan operasional.
Rujukan kesehatan yaitu hubungan dalam pengiriman, pemeriksaan bahan
atau specimen ke fasilitas yang lebih mampu dan lengkap. Ini adalah rujukan
uang menyangkut masalah kesehatan yang sifatnya pencegahan penyakit
(preventif) dan peningkatan kesehatan (promotif). Rujukan ini mencakup rujukan
teknologi, sarana dan opersional
2) Rujukan Medik
Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya penyembuhan penyakit serta
pemulihan kesehatan. Dengan demikian rujukan medik pada dasarnya berlaku
untuk pelayanan kedokteran (medical service). Sama halnya dengan rujukan
kesehatan, rujukan medik ini dibedakan atas tiga macam yakni rujukan penderita,
pengetahuan dan bahan bahan pemeriksaan. Menurut Syafrudin (2009), rujukan
medik yaitu pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik atas satu kasus yang
timbul baik secara vertikal maupun horizontal kepada yang lebih berwenang dan
mampu menangani secara rasional.
Jenis rujukan medik antara lain:
a. Transfer of patient
Konsultasi penderita untuk keperluan diagnosis, pengobatan, tindakan
operatif dan lain-lain
b. Transfer of specimen
Pengiriman bahan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih
lengkap.
c. Transfer of knowledge / personal
Pengiriman tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk meningkatkan
mutu layanan setempat

2.6 Langkah Dalam Meningkatkan Rujukan


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/29837866-Makalah-sistem-dan-pelayanan-kesehatan-di-indonesia.html

https://pdfcoffee.com/qdownload/makalah-sistem-rujukan-9-pdf-free.html

Anda mungkin juga menyukai