“Advokasi, Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat Untuk Mendukung Upaya Kesehatan Ibu
dan Anak”
Disusun Oleh :
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat
dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Pemberdayaan
Masyarakat tepat pada waktunya dan demi memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Masyarakat.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam menyusun makalah ini dari awal sampai akhir, saya berharap semoga makalah ini dapat
memberi manfaat positif baik bagi penulis khususnya dan umumnya bagi pembaca makalah
ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kami, Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6
2.3. Rujukan.........................................................................................................................13
A Kesimpulan ..................................................................................................................23
B Saran ............................................................................................................................23
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sistem kesehatan adalah suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan
(supply side) dan orang - orang yang menggunakan pelayanan tersebut
(demand side) di setiap wilayah, serta negara dan organisasi yang
melahirkan sumber daya tersebut, dalam bentuk manusia maupun dalam
bentuk material.
Sistem kesehatan tidak terbatas pada seperangkat institusi yang mengatur,
membiayai, atau memberikan pelayanan, namun juga termasuk kelompok aneka
organisasi yang memberikan input pada pelayanan kesehatan, utamanya
sumber daya manusia, sumber daya fisik (fasilitas dan alat), serta
pengetahuan/teknologi (WHO SEARO, 2000).
B. Pelayanan kesehatan di Indonesia
Pelayanan kesehatan dapat diperoleh mulai dari tingkat puskesmas, rumah
sakit, dokter praktek swasta dan lain-lain. Masyarakat dewasa ini sudah makin
kritis menyoroti pelayanan kesehatan dan profesional tenaga kesehatan.
Masyarakat menuntut pelayanan kesehatan yang baik dari pihak rumah sakit,
disisi lain pemerintah belum dapat memberikan pelayanan sebagaimana yang
diharapkan karena adanya keterbatasan-keterbatasan, kecuali rumah sakit
swasta yang berorientasi bisnis, dapat memberikan pelayanan kesehatan
dengan baik. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dibutuhkan tenaga
kesehatan yang trampil dan fasilitas rumah sakit yang baik, tetapi tidak semua
rumah sakit dapat memenuhi kriteria tersebut sehingga meningkatnya kerumitan
system pelayanan kesehatan dewasa ini.
Salah satu penilaian dari pelayanan kesehatan dapat kita lihat dari
pencatatan rekam medis atas rekam kesehatan. Dari pencatatan rekam
medis dapat mengambarkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan
pada pasien, juga meyumbangkan hal penting dibidang hukum kesehatan,
pendidikan,penelitian dan akriditasi rumah sakit. Yang harus dicatat dalam rekam
medis mencakup hal-hal sepertidi bawah ini;
a. Identitas penderita dan formulir persetujuan atau perizinan
b. Riwayat penyakit
c. Laporan pemeriksaan fisik
d. Intruksi diagnostic dan terapeutik dengan tanda tanga dokter yang
berwenang
e. Catatan pengamatan atau observasi
f. Ringkasan riwayat waktu pulang
g. Kejadian – kejadian yang menyimpang
Rekam medis mengandung dua macam informasi yaitu;
1) Informasi yang mengandung nilai kerahasiaan, yaitu merupakan catatan
mengenai hasil pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, pengamatan
mengenai penderita, mengenai hal tersebut ada kewajiban simpan
rahasia kedokteran.
2) Informasi yang tidak mengandung nilai kerahasiaan suatu hal yang harus
diingat bahwa berkas catatan medik asli tetap harus disimpan di rumah
sakit dan tidak boleh diserahkan pada pasien, pengacara atau siapapun.
Berkas catatan medik tersebut merupakan bukti penting bagi rumah sakit
apabila kelak timbul suatu perkara, karena memuat catatan penting
tentang apa yang telah dikerjakan dirumah sakit. Catatan medik
harus disimpan selama jangka waktu tertentu untuk dokumentasi pasien.
C. Undang – undang kesehatan di Indonesia
Hukum kesehatan merupakan suatu bidang spesialisasi ilmu hukum yang
relatif masih baru di Indonesia. Hukum kesehatan mencakup segala peraturan dan
aturan yang secara langsung berkaitan dengan pemeliharaan dan perawatan
kesehatan yang terancam atau kesehatan yang rusak. Hukum kesehatan
mencakup penerapan hukum perdata dan hukum pidana yang berkaitan dengan
hubungan hukum dalam pelayanan kesehatan. Subyek-subyek hukum dalam
sistem hukum kesehatan adalah:
a. Tenaga kesehatan sarjana yaitu:
1. Dokter
2. Dokter gigi
3. Apoteker
4. dan sarjana lain di bidang kesehatan.
b. Tenaga kesehatan sarjana muda, menengah dan rendah;
1. Bidang farmasi
2. Bidang kebidanan
3. bidang perawatan
4. Bidang kesehatan masyarakat, dll.
Dalam melakukan tugasnya dokter dan tenaga kesehatan harus mematuhi
segala aspek hokum dalam kesehatan. Kesalahan dalam melaksanakan
profesi kedokteran merupakan masalah penting,karena membawa akibat
yang berat, terutama akan merusak kepercayaan masyarakat terhadap profesi
kesehatan. Suatu kesalahan dalam melakukan profesi dapat disebabkan
karena Kekurangan;
a. Pengetahuan
b. Pengalaman
c. Pengertian.
Upaya-upaya untuk mencegah terjadinya kelalaian dalam menjalankan
profesi ialah;
1) Rujukan Kesehatan
Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya pencegahan penyakit dan
peningkatan derajat kesehatan. Dengan demikian rujukan kesehatan pada
dasarnya berlaku untuk pelayanan kesehatan masyarakat (public health service).
Rujukan kesehatan dibedakan atas tiga macam yakni rujukan teknologi, sarana,
dan operasional.
Rujukan kesehatan yaitu hubungan dalam pengiriman, pemeriksaan bahan
atau specimen ke fasilitas yang lebih mampu dan lengkap. Ini adalah rujukan
uang menyangkut masalah kesehatan yang sifatnya pencegahan penyakit
(preventif) dan peningkatan kesehatan (promotif). Rujukan ini mencakup rujukan
teknologi, sarana dan opersional
2) Rujukan Medik
Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya penyembuhan penyakit serta
pemulihan kesehatan. Dengan demikian rujukan medik pada dasarnya berlaku
untuk pelayanan kedokteran (medical service). Sama halnya dengan rujukan
kesehatan, rujukan medik ini dibedakan atas tiga macam yakni rujukan penderita,
pengetahuan dan bahan bahan pemeriksaan. Menurut Syafrudin (2009), rujukan
medik yaitu pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik atas satu kasus yang
timbul baik secara vertikal maupun horizontal kepada yang lebih berwenang dan
mampu menangani secara rasional.
Jenis rujukan medik antara lain:
a. Transfer of patient
Konsultasi penderita untuk keperluan diagnosis, pengobatan, tindakan
operatif dan lain-lain
b. Transfer of specimen
Pengiriman bahan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih
lengkap.
c. Transfer of knowledge / personal
Pengiriman tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk meningkatkan
mutu layanan setempat
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/29837866-Makalah-sistem-dan-pelayanan-kesehatan-di-indonesia.html
https://pdfcoffee.com/qdownload/makalah-sistem-rujukan-9-pdf-free.html