Anda di halaman 1dari 20

PANDUAN RINGKAS PESERTA

RAPAT KOORDINASI NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA TAHUN 2022

INFORMASI UMUM
AGENDA RAPAT
PANDUAN SUBSTANSI RAPAT

Badan Nasional Penanggulangan Bencana


@2022
Halaman | 1

Rapat Koordinasi Nasional


Penanggulangan Bencana
Tahun 2022
Badan Nasional Penanggulangan Bencana

INFORMASI UMUM
DEFINISI OPERASIONAL
Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2022 (RAKORNAS PB)
Definisi
merupakan konsolidasi nasional untuk membahas masalah dan solusi tahunan Operasional
penyelenggaraan penanggulangan bencana di Indonesia.

TEMA
“Meningkatkan Kolaborasi dan Integrasi dalam Mewujudkan Ketangguhan Bangsa Tema
Menghadapi Bencana”

TUJUAN
1. Penguatan kolaborasi dan sinergitas lembaga PB dari level pusat hingga ke daerah.
2. Identifikasi hambatan, tantangan, dan evaluasi capaian program PB di Daerah
hingga tahun 2021.
3. Internalisasi dan penyelarasan rencana program PB Nasional-Provinsi- Tujuan
Kabupaten/Kota dan antar daerah tahun 2022 dan 2023.
4. Penyusunan rumusan rencana aksi BNPB-BPBD untuk tahun 2022 dan 2023
5. Sinkronisasi rencana aksi penyusunan Teknokratis RPJMD 2025-2029 terkait
kebencanaan di daerah.

FORMAT & PESERTA


Penyelenggaraan kegiatan akan disiapkan dengan format inperson with online modality
(kombinasi pertemuan fisik dan daring-Hybrid). Komposisi kehadiran fisik maksimal
sejumlah 400 orang dan peserta daring diperkirakan sekitar 6.000 orang. Format Rapat
Peserta terdiri dari: Kementerian/Lembaga/TNI/POLRI; Kepala Daerah; Sekda Provinsi
dan Peserta
se-Indonesia; BPBD Provinsi se-Indonesia; BPBD Kab/Kota se-Indonesia serta Akademisi,
Organisasi Non Pemerintah, Media, Komunitas, dan Masyarakat

WAKTU DAN TEMPAT


Kegiatan akan diselenggarakan pada hari Selasa-Kamis, 22-24 Februari 2022 di gedung Waktu &
Indonesia Convention Exhibition (ICE) dengan alamat Jl. BSD Grand Boulevard Raya Tempat
No.1, Pagedangan, Kec. Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten serta secara Virtual.
Halaman | 2

REGISTRASI PESERTA
1. Registrasi Awal
Peserta telah dapat melakukan registrasi sekaligus melaksanakan Swab PCR (gratis)
dari Hari Senin Tanggal 21 Februari 2022 Pukul 13.00 WIB bertempat di ICE BSD.
2. Registrasi Harian
Registrasi
Setiap peserta wajib tiba di Lokasi Rapat satu jam sebelum jadwal rapat untuk Peserta
melaksanakan registrasi harian dan Swab Antigen harian (gratis). Fasilitas Swab
Antigen dibuka pada pukul 07.30 WIB. Setiap peserta yang menunjukan hasil non
reaktif akan diberikan gelang dengan warna yang berbeda setiap hari. Dan hasil
Swab dapat juga diakses pada aplikasi pedulilindungi.

PEMBUKAAN RAKORNAS

1. Rakornas PB Tahun 2022 akan dibuka oleh PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA pada
Hari Rabu Tanggal 23 Februari 2022. Ketentuan
2. Peserta yang menghadiri pembukaan secara fisik telah harus menempati kursi yang Acara
telah ditentukan pada Ruang Nusantara Hall paling lambat pukul 08.30 WIB dengan Pembukaan
telah melaksanakan Swab Antigen Harian dengan hasil non reaktif. Rakornas PB
3. Peserta yang tidak hadir secara fisik, tetap wajib mengikuti acara Pembukaan
Rakornas melalui sambungan siaran langsung melalui youtube dengan tautan:
https://youtu.be/UMHbwDb9qm0.

PESAN KESELAMATAN
1. Setiap peserta rapat yang hadir secara fisik HANYA diperkenankan bila dapat
memperlihatkan hasil Swab PCR negatif dan hasil Swab Antigen harian non-reaktif
untuk Covid-19 yang dikeluarkan oleh panitia. General
2. Selama berada di lokasi acara, peserta WAJIB menjalankan protokol kesehatan Safety
untuk mencegah penularan Covid-19. Briefing
3. Perhatikan rambu evakuasi dan titik kumpul di sekitar lokasi acara.
4. Detail prosedur evakuasi dan keamanan di ruang rapat akan diberikan oleh petugas
di dalam ruangan sebelum rapat dimulai.

INFORMASI LANJUT
Untuk informasi lain terkait RAKORNAS PB Tahun 2022, dapat mengakses halaman web: Informasi
rakornas2022.bnpb.go.id atau Whatsapp ke nomor: 0812 7715 2005 Lanjut
(pukul 08.00 – 16.00 WIB)

KOMPILASI MATERI Tautan Materi


Seluruh materi dan hasil rapat dapat diunduh pada dan Hasil
http://bit.ly/PaparanRakornasPB2022
Rapat
Halaman | 3

AGENDA RAKORNAS PB 2022 (tentatif)


Waktu Kegiatan Keterangan
Selasa, 22 Februari 2022
08.00 - 09.00 Registrasi Peserta + Swab Antigen
09.00 - 09.15 Sambutan Wakil Bidang
09.15 - 09.30 Paparan Wakil Bidang
09.30 - 12.00 Pra Sidang Komisi BNPB, Sekda, Kepala Pelaksana BPBD,
1. Pra Bencana Sekretaris BPBD, Kabid 1, 2, dan 3
2. Kedaruratan dan Logpal
3. Pemulihan
4. Tata Kelola & Akuntabilitas
5. Kebijakan & Strategi

12.00 - 13.00 Ishoma


13.00 - 16.30 Lanjutan Pra Sidang Komisi BNPB, Sekda, Kepala Pelaksana BPBD,
Sekretaris BPBD, Kabid 1, 2, dan 3

Rabu, 23 Februari 2022


08.30 - 09.30 Registrasi Peserta + Swab Antigen
09.30 - 10.00 Rangkaian Pembukaan Seluruh Peserta
1. Mendengarkan Lagu Indonesia Raya
2. Laporan Kepala BNPB
3. Video Kaleidoskop Penanggulangan Bencana
4. Arahan Presiden RI
5. Pembacaan Doa

10.00 - 12.00 Arahan Menteri dan Kepala Lembaga


12.00 - 13.00 Ishoma
13.00 - 16.00 Sidang Komisi BNPB, Sekda, Kepala Pelaksana BPBD,
1. Pra Bencana Sekretaris BPBD, Kabid 1, 2, dan 3
2. Kedaruratan dan Logpal
3. Pemulihan
4. Tata Kelola & Akuntabilitas
5. Kebijakan & Strategi
Kamis, 24 Februari 2022
08.00 - 09.00 Registrasi Peserta + Swab Antigen
09.00 - 09.15 Pembacaan Rumusan Hasil Rakornas PB

09.15 - 10.00 Arahan Dukungan Menteri dan Kepala Lembaga Seluruh Peserta
1. Kepala BNPB
2. Menteri PPN/Kepala Bappenas
3. Menteri Dalam Negeri

10.00 - 10.15 Penandatanganan Komitmen Hasil Rumusan


10.15 - 11.00 Pengumuman BPBD Terbaik
11.00 - 11.45 Penandatanganan MoU dan PKS
11.45 - 12.00 Penutupan oleh Wakil Presiden
PANDUAN SUBSTANSI RAPAT
RAPAT KOORDINASI NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA TAHUN 2022

PANDUAN KOMISI 1 : KABID PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN Hal 4

PANDUAN KOMISI 2 : KABID KEDARURATAN DAN LOGISTIK Hal 7

PANDUAN KOMISI 3 : KABID REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI Hal 10

PANDUAN KOMISI 4 : SEKRETARIS BPBD Hal 13

PANDUAN KOMISI 5 : SEKRETARIS DAERAH & KALAK BPBD Hal 16

Badan Nasional Penanggulangan Bencana


@2022
Halaman | 4

Ringkasan Agenda Sidang

KOMISI 1
TOPIK: PRA-BENCANA
Peserta:

KEPALA BIDANG PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN

SAFETY BRIEFING (peserta hadir fisik)


1. Peserta wajib memperlihatkan hasil PCR Antigen negatif untuk Covid-19 yang masih berlaku.
2. Peserta wajib melaksanakan protokol kesehatan secara ketat pada ruang publik.
3. Perhatikan rambu evakuasi dan titik kumpul di sekitar lokasi acara.

RANGKAIAN ACARA Pra Sidang Komisi Pembukaan Sidang Komisi Penutupan


Hari/ Tanggal Selasa, Rabu, Rabu, Kamis,
22 Februari 2022 23 Februari 2022 23 Februari 2022 24 Februari 2022
Pukul 08.00 WIB – selesai 08.00 – 12.00 WIB 13.00 WIB - selesai 08.00 – 12.00 WIB
Ruang Rapat Gedung Garuda 5AB Nusantara Hall 1,2,3 Gedung Garuda 5AB Nusantara Hall 1,2,3
Tautan Rapat Daring Zoom Meeting PEMBUKAAN Zoom Meeting Zoom Meeting
Meeting ID: 939 0594 4317 Link Youtube Meeting ID: 977 8471 0737 Meeting ID: 913 5795 0151
Passcode: RKRPB2022 https://youtu.be/UMHbwDb9qm0 Passcode: RKRPB2022 Passcode: RKRPB2022
Tautan Siaran Langsung Link Youtube ARAHAN MENTERI & KEPALA LEMBAGA Link Youtube Link Youtube
https://youtu.be/ZwkMn0EogsE Link Youtube https://youtu.be/yfEQgLehGy4 https://youtu.be/xOg82A4i1CE
https://youtu.be/NKDsn5X_sPo

RANGKAIAN PRA SIDANG KOMISI SIDANG KOMISI


SIDANG Selasa, 22 Februari 2022 Rabu, 23 Februari 2022

Deputi Bidang
Pimpinan Sidang Deputi Bidang Pencegahan BNPB/Direktur Peringatan Dini BNPB Pencegahan BNPB

Panel 1 Panel 2 Perumusan Solusi


Strategi Dan Tantangan Dalam Peningkatan Ketangguhan dan Kerangka Kerja
Topik Mewujudkan Sistem Peringatan Dini Masyarakat Dalam Mitigasi Dan Panel 1 dan Panel 2
Multi Ancaman Bencana Kesiapsiagaan Bencana

Kebijakan dan strategi Kebijakan dan strategi Kerangka Kerja


Fokus Bahasan implementasi topik Panel 1 di implementasi topik Panel 2 di Pra-Bencana Tahun
daerah daerah 2022-2023
-
Narasumber Kemendagri, BMKG, BG, BRIN Kemensos, Kemendes, Kemendikbud
Deputi Bidang
Moderator Perdinan - IPB Eko Teguh Paripurno – UPN Veteran
Pencegahan BNPB
Perumus Perdinan-IPB; Rahma Hanifa-BRIN

Notulis Tata, Inung, Dorrit, Wingga


Halaman | 5

PENGANTAR SUBSTANSI RAPAT

PANEL 1
STRATEGI DAN TANTANGAN DALAM MEWUJUDKAN SISTEM PERINGATAN
KOMISI 1 DINI MULTI ANCAMAN BENCANA
PRA-BENCANA
SUMBER 1. Analisa hasil Rakornas PB sebelumnya; PESERTA
2. Analisa hasil survey daring terbuka dari tanggal 1-14 Februari 2022.
3. Hasil Focussed Group Discussion (FGD) wakil-wakil bidang substansi pada KABID PENCEGAHAN
Tanggal 17 Februari 2022. DAN KESIAPSIAGAAN

RUMUSAN SUBSTANSI
KONTEKS SASARAN

1. Indonesia memiliki beberapa sistem peringatan dini bencana. Tiap-tiap sistem


ini memiliki penanggung jawab yang berbeda-beda. Satu aplikasi peringatan dini bencana
• Sistem Peringatan Dini Bencana Tsunami dan Peringatan Dini Cuaca di untuk berbagai platform yang telah ada
bawah tanggung jawab BMKG. menuju zero victim.
• Sistem Peringatan Dini Bencana Gunung Api di bawah tanggung jawab
PVMBG yang merupakan bagian dari Kementerian ESDM.
• Beberapa sistem peringatan dini bencana ada yang dikelola oleh
pemerintah daerah dan masyarakat; dll. STRATEGI YANG DIUSULKAN

2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan 1. BNPB sebagai koordinator
Penanggulangan Bencana menyebutkan bahwa sistem peringatan dini pengembang-an MH-EWS
bencana terdiri dari: pengamatan gejala bencana; analisa data hasil melaksanakan integrasi sistem,
pengamatan; pengambilan keputusan ber-dasarkan hasil analisa; penyebaran
output dan outcome pada berbagai
hasil keputusan; dan pengambilan tindakan oleh masyarakat.
kementerian/lembaga penyedia
3. Kementerian/lembaga penyedia jasa layanan peringatan dini untuk kegiatan layanan peringatan dini dalam satu
pengamatan gejala bencana dan analisa hasil pengamatan, saat ini: platform dan aplikasi.
• memiliki standar pengukuran dan mekanisme masing-masing;
• memiliki kode warna, penamaan tingkatan bahaya dan arti yang berbeda; 2. Meningkatkan kecepatan respon
• memiliki moda penyebaran yang berbeda; pemerintah daerah dan masyarakat
• memiliki tingkat akurasi yang bervariasi; dll dengan mempermudah akses
terhadap moda peringatan dan
4. Kondisi ini menyebabkan pemerintah daerah dan masyarakat harus mencari meningkatkan kewaspadaan.
informasi kepada berbagai media dengan berbagai moda sehingga waktu
respon menjadi lambat.
5. Kerangka pembangunan Sistem Peringatan Dini Multi Ancaman Bencana (Multi
Hazards Early Warning System – MH-EWS) mengarah kepada penyatuan
berbagai platform sistem peringatan dini yang telah ada di
Kementerian/Lembaga ke dalam suatu sistem yang terintegrasi di bawah
koordinasi BNPB.

ARAH DISKUSI
PRA SIDANG KOMISI SIDANG KOMISI

Kendala dan tantangan lain yang dapat merubah sasaran Kerangka kerja yang dapat didukung oleh daerah untuk
dan strategi mewujudkan sasaran
Halaman | 6

PENGANTAR SUBSTANSI RAPAT

PANEL 2
PENINGKATAN KETANGGUHAN MASYARAKAT DALAM MITIGASI DAN
KOMISI 1 KESIAPSIAGAAN BENCANA
PRA-BENCANA
SUMBER 1. Analisa hasil Rakornas PB sebelumnya; PESERTA
2. Analisa hasil survey daring terbuka dari tanggal 1-14 Februari 2022.
3. Hasil Focussed Group Discussion (FGD) wakil-wakil bidang substansi pada KABID PENCEGAHAN
Tanggal 17 Februari 2022. DAN KESIAPSIAGAAN

RUMUSAN SUBSTANSI
KONTEKS SASARAN

1. Ketangguhan masyarakat dalam mitigasi dan kesiapsiagaan berorientasi pada:


• pengurangan angka kematian akibat bencana; Kerangka Kerja Gabungan antar K/L
• pengurangan jumlah orang yang terdampak bencana; dan untuk peningkatan ketangguhan
• pengurangan kerugian ekonomi akibat bencana masyarakat dalam mitigasi dan
kesiapsiagaan bencana secara mandiri
2. Pemerintah telah melakukan program-program ketangguhan masyarakat
terhadap bencana seperti Desa Tangguh Bencana, Kampung Siaga Bencana,
Taruna Siaga Bencana, Satuan Pendidikan Aman Bencana dan lainnya. Kondisi STRATEGI YANG DIUSULKAN
saat ini adalah:
• Tiap-tiap program pemerintah tersebut memiliki kriteria dan indikator
1. Membangun kerangka kerja
masing-masing.
gabungan antar K/L untuk
• Perangkat Penilaian Ketangguhan Desa (PKD) yang diinisiasi oleh BNPB
belum menjadi rujukan kementerian/lembaga lain dalam menerapkan penguatan ketangguhan masyarakat
program ketangguhannya masing- masing. terhadap bencana.
3. Dilain pihak, peluang penggunaan dana desa untuk pendanaan pembangunan 2. Memodifikasi Program Desa
ketangguhan masyarakat, telah dibuka luas oleh Kementerian Desa, Kondisi Tangguh agar dapat menjadi hub
saat ini adalah: pengelolaan seluruh program
• Jabatan kepala desa bersifat politis karena dipilih langsung oleh kebencanaan K/L di tingkat desa.
masyarakat, oleh karenanya prioritas penggunaan dana desa mengikuti
kesepakatan pada musyawarah desa. 3. Membuat sekretariat bersama
• Demikian halnya dengan Penggunaan dana desa untuk membangun (Sekber) Desa Tangguh Bencana
ketangguhan, juga harus mengikuti tahapan persetujuan pada musyawarah dengan mengikutsertakan seluruh
desa. komponen pentahelix yang memiliki
• Dana Desa dapat diarahkan penggunaannya oleh Kementerian Desa program ketangguhan tingkat desa,
dengan menerbitkan regulasi bila ada keputusan atau pun instruksi dari termasuk Kementerian Desa.
Presiden RI secara khusus mengenai hal ini.
• Terdapat 35.000 pendamping desa yang mendampingi desa untuk
perencanaan, penggunaan dan pelaporan anggaran sesuai dengan hasil
musyawarah desa mau pun regulasi penggunaan dana desa yang
diterbitkan oleh Kementerian Desa atau pun

ARAH DISKUSI
PRA SIDANG KOMISI SIDANG KOMISI

Kendala dan tantangan lain yang dapat merubah sasaran Kerangka kerja yang dapat didukung oleh daerah untuk
dan strategi mewujudkan sasaran
Halaman | 7

Ringkasan Agenda Sidang

KOMISI 2
TOPIK: TANGGAP DARURAT
Peserta:

KEPALA BIDANG KEDARURATAN DAN LOGISTIK

SAFETY BRIEFING (peserta hadir fisik)


1. Peserta wajib memperlihatkan hasil PCR Antigen negatif untuk Covid-19 yang masih berlaku.
2. Peserta wajib melaksanakan protokol kesehatan secara ketat pada ruang publik.
3. Perhatikan rambu evakuasi dan titik kumpul di sekitar lokasi acara.

RANGKAIAN ACARA Pra Sidang Komisi Pembukaan Sidang Komisi Penutupan


Hari/ Tanggal Selasa, Rabu, Rabu, Kamis,
22 Februari 2022 23 Februari 2022 23 Februari 2022 24 Februari 2022
Pukul 08.00 WIB – selesai 08.00 – 12.00 WIB 13.00 WIB - selesai 08.00 – 12.00 WIB
Ruang Rapat Gedung Garuda 6AB Nusantara Hall 1,2,3 Gedung Garuda 6AB Nusantara Hall 1,2,3
Tautan Rapat Daring Zoom Meeting PEMBUKAAN Zoom Meeting Zoom Meeting
Meeting ID: 966 6072 0714 Link Youtube Meeting ID: 922 7148 3942 Meeting ID: 913 5795 0151
Passcode: RKRPB2022 https://youtu.be/UMHbwDb9qm0 Passcode: RKRPB2022 Passcode: RKRPB2022
Tautan Siaran Langsung Link Youtube ARAHAN MENTERI & KEPALA LEMBAGA Link Youtube Link Youtube
https://youtu.be/pjk2HgYTay4 Link Youtube https://youtu.be/83cBXRZ3_Cc https://youtu.be/xOg82A4i1CE
https://youtu.be/NKDsn5X_sPo

RANGKAIAN PRA SIDANG KOMISI SIDANG KOMISI


SIDANG Selasa, 22 Februari 2022 Rabu, 23 Februari 2022

Deputi Bidang Penanganan Darurat Deputi Bidang Logistik dan Deputi II BNPB dan
Pimpinan Sidang BNPB/ Direktur Optimasi Logistik & Peralatan BNPB/ Direktur Optimasi
Deputi III BNPB
Peralatan BNPB Logistik & Peralatan BNPB

Panel 1 Panel 2 Perumusan Solusi


Integrasi Klaster Nasional dalam Peran Lembaga Usaha dalam dan Kerangka Kerja
Topik SKPDB dan TRC Multi sektor di pemenuhan Logistik dan Peralatan Panel 1 dan Panel 2
pusat dan daerah

Kebijakan dan strategi Kebijakan dan strategi Kerangka Kerja


Fokus Bahasan implementasi topik Panel 1 di implementasi topik Panel 2 di Pra-Bencana Tahun
daerah daerah 2022-2023
-
Narasumber Kemendagri dan BNPB KemenBUMN dan KADIN

Moderator DR. Rustian, S.Si Apt, M.Kes Yogi Mahendra Deputi II BNPB dan
Deputi III BNPB
Perumus Yusrizal DCN, M.Epid dan Tim Maryanto dan Tim idem

Notulis Agus Sulistiyono; Surya Fajar Darmawan; Arief Budiman; Merina Sofiati; Brian Rulroney
Halaman | 8

PENGANTAR SUBSTANSI RAPAT

PANEL 1
INTEGRASI KLASTER NASIONAL DALAM SKPDB &
KOMISI 2 TRC MULTI SEKTOR DI PUSAT DAN DAERAH
TANGGAP DARURAT
SUMBER 1. Analisa hasil Rakornas PB sebelumnya; PESERTA
2. Analisa hasil survey daring terbuka dari tanggal 1-14 Februari 2022.
3. Hasil Focussed Group Discussion (FGD) wakil-wakil bidang substansi pada KABID KEDARURATAN
Tanggal 17 Februari 2022. DAN LOGISTIK

RUMUSAN SUBSTANSI
KONTEKS SASARAN

1. Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana sebagaimana diatur di dalam


Perka BNPB No. 3/2016 menuntut adanya kesatuan komando dalam Penerapan SKPDB dalam pengelolaan
pelaksanaan operasi darurat bencana. Namun demikian fungsi Komando yang Klaster Nasional dan TRC pada operasi
dimiliki oleh BNPB dan BPBD perlu diterjemahkan dalam bentuk panduan yang
tanggap darurat bencana
lebih operasional sehingga memudahkan pemahaman petugas dalam
menjalan operasi penanganan darurat bencana.
2. Tata kelola spesifik (rantai komando pusat-daerah, pengambil alihan komando,
STRATEGI YANG DIUSULKAN
dll) dalam operasi darurat bencana, hingga saat ini masih belum diakomodir
sepenuhnya oleh aturan-aturan normal kelembagaan BPBD yang telah ada.
1. Regulasi bersama antara
3. Kerangka kerja teknis yang spesifik berdasarkan karakter daerah seperti Kemendagri-BNPB untuk
penanganan darurat bencana dan pengelolaan bantuan bencana, mendorong pemerintah daerah
membutuhkan aturan induk yang dapat memberikan langkah sistematis
dalam penerapan Klaster sesuai
kepada daerah yang ingin membuat kerangka kerja teknis tersebut.
Perka BNPB No. 3/2016 tentang
4. Pusdalops merupakan ujung tombak penghubung informasi antar pelaku SKPDB
selama masa krisis dan operasi darurat bencana. Oleh karena itu perlu adanya
standarisasi kapasitas Pusdalops dalam pengelolaan komunikasi dan 2. Penguatan fungsi Pusdalops PB dan
informasi darurat bencana. Percepatan pembentukan TRC multi
sektor di Pusat dan Daerah.
5. TRC yang melakukan respon awal serta kaji cepat kejadian bencana
merupakan titik awal dalam menganalisis perlu atau tidaknya ditetapkan
status darurat bencana. Disamping itu, TRC juga merupakan titik awal yang
merepresentasikan hadirnya pemerintah di tengah masyarakat korban
bencana. Namun dalam praktiknya, TRC daerah masih bersifat sectoral
sehingga pelaksanaan penanganan darurat bencana di lapangan menjadi
kurang terkoordinasi

ARAH DISKUSI
PRA SIDANG KOMISI SIDANG KOMISI

Kendala dan tantangan lain yang dapat merubah sasaran Kerangka kerja yang dapat didukung oleh daerah untuk
dan strategi mewujudkan sasaran
Halaman | 9

PENGANTAR SUBSTANSI RAPAT

PANEL 2
KOMISI 2 PERAN LEMBAGA USAHA DALAM PEMENUHAN LOGISTIK DAN PERALATAN
TANGGAP DARURAT
SUMBER 1. Analisa hasil Rakornas PB sebelumnya; PESERTA
2. Analisa hasil survey daring terbuka dari tanggal 1-14 Februari 2022.
3. Hasil Focussed Group Discussion (FGD) wakil-wakil bidang substansi pada KABID KEDARURATAN
Tanggal 17 Februari 2022. DAN LOGISTIK

RUMUSAN SUBSTANSI
KONTEKS SASARAN

1. Pemerintah dan pemerintah daerah memiliki keterbatasan sumber daya untuk


merespon bencana dengan skala yang relatif besar, baik dalam hal Penyelarasan Sistem Logistik Darurat
kemampuan personil, standar mekanisme, maupun ketersediaan anggaran. Bencana yang mengakomodasi Peran
Sebagian dari aset/peralatan operasional pemerintah juga membutuhkan Pentahelix pada Klaster Logisitik Darurat
sumber daya untuk perawatan berkala. Bencana.
2. Kolaborasi multi pihak perlu dibangun untuk mengisi kesenjangan dalam
pengelolaan logistik darurat bencana. Namun demikian, regulasi standar
STRATEGI YANG DIUSULKAN
kolaborasi serta support system yang akan digunakan perlu disempurnakan
dan disepakati bersama, agar pelaksanaan di lapangan tidak terkesan berjalan
sendiri-sendiri. 1. Percepatan regulasi Kepala Badan
Nasional Penanggulangan Bencana
3. Dunia usaha, dalam kapasitasnya sebagai mitra yang mendukung proses tentang Klaster Logistik Nasional dan
penanggulangan bencana, belum memiliki kapasitas untuk dapat memetakan Daerah
kebutuhan penyintas dilapangan, sehingga terkadang bantuan hanya berfokus
pada titik-titik yang telah terekspos oleh media ataupun ‘diarahkan’ oleh 2. Membangun skema kolaborasi public-
beberapa pihak tertentu saja. Oleh karena itu, kolaborasi membutuhkan private partnership dibidang logistik dan
support system informasi logistik darurat bencana yang dimutakhirkan rantai pasok melalui kemitran strategis
berdasarkan periode operasi tanggap darurat bencana. Dengan demikian arah sektor swasta dan sektor publik
kolaborasi logisitik dapat ditentukan secara efektif. 3. Kesepakatan bersama lintas sektor
4. Regionalisasi buffer stock perlu dibangun untuk mempercepat waktu respon pentahelix terkait sharing kontribusi
yang mampu menjangkau wilayah terluar dan terjauh di Indonesia. Hal ini dalam pemenuhan logistik pada saat
sekaligus menjadi dukungan atas masih kurangnya pengetahuan tim logistik darurat bencana
daerah tentang dasar-dasar manajemen logistic dan rantai pasok 4. Mendorong adanya proses
kebencanaan. pembelajaran antar-daerah (knowledge
5. Perbedaan mengenai standar minimum bantuan kemanusiaan yang dimiliki management) terkait pemenuhan
oleh lembaga kebencanaan (BNPB, BPBD, UN, NGO, dll) dengan dunia usaha, logistik ke
mengakibatkan seringkali bantuan yang didistribusikan kurang sesuai dengan 5. Mendorong sertifikasi profesi logistik
karakteristik sosial ekonomi masyarakat korban bencana. kebencanaan bagi petugas logistik
6. Dunia usaha memiliki keterbatasan sumber daya untuk dapat melakukan kebencanaan.
proses monitoring distribusi, sehingga tetap membutuhkan dukungan
pemerintah yang akan memastikan bantuan yang disalurkan tepat sasaran.

ARAH DISKUSI
PRA SIDANG KOMISI SIDANG KOMISI

Kendala dan tantangan lain yang dapat merubah sasaran Kerangka kerja yang dapat didukung oleh daerah untuk
dan strategi mewujudkan sasaran
Halaman | 10

Ringkasan Agenda Sidang

KOMISI 3
TOPIK: PEMULIHAN PASCA BENCANA
Peserta:

KEPALA BIDANG REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI

SAFETY BRIEFING (peserta hadir fisik)


1. Peserta wajib memperlihatkan hasil PCR Antigen negatif untuk Covid-19 yang masih berlaku.
2. Peserta wajib melaksanakan protokol kesehatan secara ketat pada ruang publik.
3. Perhatikan rambu evakuasi dan titik kumpul di sekitar lokasi acara.

RANGKAIAN ACARA Pra Sidang Komisi Pembukaan Sidang Komisi Penutupan


Hari/ Tanggal Selasa, Rabu, Rabu, Kamis,
22 Februari 2022 23 Februari 2022 23 Februari 2022 24 Februari 2022
Pukul 08.00 WIB – selesai 08.00 – 12.00 WIB 13.00 WIB - selesai 08.00 – 12.00 WIB
Ruang Rapat Gedung Garuda 7AB Nusantara Hall 1,2,3 Gedung Garuda 7AB Nusantara Hall 1,2,3
Tautan Rapat Daring Zoom Meeting PEMBUKAAN Zoom Meeting Zoom Meeting
Meeting ID: 845 5652 8000 Link Youtube Meeting ID: 856 5048 6025 Meeting ID: 913 5795 0151
Passcode: RKRPB2022 https://youtu.be/UMHbwDb9qm0 Passcode: RKRPB2022 Passcode: RKRPB2022
Tautan Siaran Langsung Link Youtube ARAHAN MENTERI & KEPALA LEMBAGA Link Youtube Link Youtube
https://youtu.be/PLQ3clbxYXY Link Youtube https://youtu.be/6oikaINMyNw https://youtu.be/xOg82A4i1CE
https://youtu.be/NKDsn5X_sPo

RANGKAIAN PRA SIDANG KOMISI SIDANG KOMISI


SIDANG Selasa, 22 Februari 2022 Rabu, 23 Februari 2022

Deputi Bidang
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB/ Direktur Perencanaan
Pimpinan Sidang Rehabilitasi & Rekonstruksi BNPB Rehabilitasi dan
Rekonstruksi BNPB

Panel 1 Panel 2 Perumusan Solusi


Strategi Dan Tantangan dalam Penganggaran Rehabilitasi dan dan Kerangka Kerja
Topik Mewujudkan Hunian Yang Layak Rekonstruksi Pascabencana Panel 1 dan Panel 2
Dan Aman Untuk Korban Bencana

Kebijakan dan strategi Kebijakan dan strategi Kerangka Kerja


Fokus Bahasan implementasi topik Panel 1 di implementasi topik Panel 2 di Pra-Bencana Tahun
daerah daerah 2022-2023
-
Narasumber Kemen-PUPR, KemenATR/BPN, KLHK, REI Kemenkeu dan Kemendagri
Deputi Bidang
Moderator Prof, Sarwidi, Syavera Bernadus, Syavera Rehabilitasi dan
Rekonstruksi BNPB
Perumus Luqmanul Hakim dan Tim Rita Indrayani dan Tim idem

Notulis Christin dan Liza Linda dan Vivi idem


Halaman | 11

PENGANTAR SUBSTANSI RAPAT

PANEL 1
KOMISI 3 STRATEGI DAN TANTANGAN DALAM MEWUJUDKAN HUNIAN YANG LAYAK
DAN AMAN UNTUK KORBAN BENCANA
PEMULIHAN PASCA
BENCANA 1. Analisa hasil Rakornas PB sebelumnya;
SUMBER PESERTA
2. Analisa hasil survey daring terbuka dari tanggal 1-14 Februari 2022.
3. Hasil Focussed Group Discussion (FGD) wakil-wakil bidang substansi pada KABID REHABILITASI &
Tanggal 17 Februari 2022. REKONSTRUKSI

RUMUSAN SUBSTANSI
KONTEKS SASARAN

1. Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana pada prinsipnya adalah


upaya mengembalikan kondisi kehidupan masyarakat dan lingkungan hidup
yang terkena bencana pada situasi yang lebih baik dari sebelumnya. Dalam Hunian Tetap yang Layak dan Aman bagi
rangka kegiatan pemulihan pascabencana, Pemerintah perlu Masyarakat Korban Bencana.
menyelenggarakan upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana dengan
mempersiapkan dukungan dana bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi
berbagai sektor yang rusak termasuk diantaranya bantuan dana stimulan
pembangunan perumahan. STRATEGI YANG DIUSULKAN
2. Berdasarkan Perka BNPB No. 4.2013 tentang Petunjuk Teknis Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pasca Bencana Sektor Pemukiman, dijelaskan bahwa rehabilitasi 1. BNPB bersama-sama dengan
dan rekonstruksi dilakukan untuk mengembalikan kondisi kehidupan Kemen-PUPR dan stakeholder terkait
masyarakat dan lingkungan hidup yang terkena bencana pada situasi yang perlu membangun prototype untuk
lebih baik dari sebelumnya. standarisasi spesifikasi bantuan
3. Pemulihan sektor permukiman khususnya pembangunan huntap dapat hunian tetap bagi korban bencana.
dilakukan di lokasi lama yang disebut in-situ, ataupun di lokasi baru yang 2. Mendorong program Bank Tanah di
disebut ex-situ atau relokasi sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah daerah untuk pembangunan hunian
setempat. Pola pembangunan Huntap in-situ dilakukan melalui pemberdayaan
masyarakat, sedangkan ex-situ dapat dilaksanakan dengan pola
tetap bagi korban bencana.
pemberdayaan masyarakat dan/atau kontraktual sesuai dengan kebijakan
pemerintah daerah yang mengakomodasikan aspirasi masyarakat terdampak
bencana yang rumahnya akan dibangun kembali
4. Dalam pelaksanaannya, belum ada standarisasi (spesifikasi) hunian tetap
untuk korban terdampak bencana. Standar hunian tetap perlu disusun
mengikuti spesifikasi dan tipe rumah.
5. Disamping itu, proses pengadaan lahan relokasi serta legalitas/sertifikat alih
kepemilikan lahan juga sering menjadi tantangan tersendiri, karena bantuan
untuk Huntap pasca bencana hanya dapat diberikan jika ketersediaan lahan
sudah clean and clear.

ARAH DISKUSI
PRA SIDANG KOMISI SIDANG KOMISI

Kendala dan tantangan lain yang dapat merubah sasaran Kerangka kerja yang dapat didukung oleh daerah untuk
dan strategi mewujudkan sasaran
Halaman | 12

PENGANTAR SUBSTANSI RAPAT

PANEL 2
KOMISI 3 PENGANGGARAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCABENCANA
PEMULIHAN PASCA
BENCANA 1. Analisa hasil Rakornas PB sebelumnya;
SUMBER PESERTA
2. Analisa hasil survey daring terbuka dari tanggal 1-14 Februari 2022.
3. Hasil Focussed Group Discussion (FGD) wakil-wakil bidang substansi pada KABID REHABILITASI &
Tanggal 17 Februari 2022. REKONSTRUKSI

RUMUSAN SUBSTANSI
KONTEKS SASARAN

1. Berdasarkan Undang-undang No. 24/2007, rehabilitasi dan rekonstruksi


merupakan tugas pemerintah. Namun demikian pemerintah daerah perlu Optimalisasi tata kelola pendanaan
mengalokasikan dukungan perencanaan maupun pengawasan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca
pemanfaatan dana hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi. Dalam praktiknya,
bencana daerah.
masih terdapat pemerintah daerah yang mengalami kesulitan dalam
menganggarkan biaya perencanaan dan pengawasan sebagai dukungan
pemanfaatan dana hibah tersebut.
STRATEGI YANG DIUSULKAN
2. Disamping itu, sebagian pemerintah daerah juga belum menyelesaikan
tanggung jawab pemanfaatan dana hibah RR berupa laporan kegiatan dan
pengembalian sisa dana. 1. Pembaruan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 224/2017
3. Dalam hal perencanaan dan penganggaran, Kementerian Dalam Negeri telah tentang Pengelolaan Dana Hibah
melakukan penyesuaian kodefikasi nomenklatur anggaran untuk kegiatan
dari Pemerintah Pusat kepada
terkait rehabilitasi dan rekonstruksi di BPBD. Namun masih banyak Bidang RR
di BPBD yang belum mengetahui perubahan pergeseran sub-kegiatan dari Pemerintah Daerah, agar Usulan
pelayanan informasi pelayanan bencana menjadi kegiatan Penataan Sistem Hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Dasar Penanggulangan Pascabencana dapat dilaksanakan pada awal
tahun sehingga SPPH dapat
4. Dalam konteks kebijakan, kebijakan pemulihan ekonomi pasca bencana dan
diterbitkan sebelum APBD-P
stimulus ekonomi bagi masyarakat di daerah rawan bencana perlu disusun
dengan perspektif pembangunan ketangguhan dan kemandirian masyarakat, 2. Pendampingan dan pengawasan
sehingga mempercepat daya lenting masyarakat korban bencana. dalam pelaporan dan pengembalian
sisa dana hibah Rehabilitasi dan
Rekonstruksi daerah.

ARAH DISKUSI
PRA SIDANG KOMISI SIDANG KOMISI

Kendala dan tantangan lain yang dapat merubah sasaran Kerangka kerja yang dapat didukung oleh daerah untuk
dan strategi mewujudkan sasaran
Halaman | 13

Ringkasan Agenda Sidang

KOMISI 4
TOPIK: PENGAWASAN, TATA KELOLA DAN AKUNTABILITAS
Peserta:

SEKRETARIS BPBD

SAFETY BRIEFING (peserta hadir fisik)


1. Peserta wajib memperlihatkan hasil PCR Antigen negatif untuk Covid-19 yang masih berlaku.
2. Peserta wajib melaksanakan protokol kesehatan secara ketat pada ruang publik.
3. Perhatikan rambu evakuasi dan titik kumpul di sekitar lokasi acara.

RANGKAIAN ACARA Pra Sidang Komisi Pembukaan Sidang Komisi Penutupan


Hari/ Tanggal Selasa, Rabu, Rabu, Kamis,
22 Februari 2022 23 Februari 2022 23 Februari 2022 24 Februari 2022
Pukul 08.00 WIB – selesai 08.00 – 12.00 WIB 13.00 WIB - selesai 08.00 – 12.00 WIB
Ruang Rapat Gedung Garuda 8AB Nusantara Hall 1,2,3 Gedung Garuda 8AB Nusantara Hall 1,2,3
Tautan Rapat Daring Zoom Meeting PEMBUKAAN Zoom Meeting Zoom Meeting
Meeting ID: 878 5259 3342 Link Youtube Meeting ID: 814 8013 4715 Meeting ID: 913 5795 0151
Passcode: RKRPB2022 https://youtu.be/UMHbwDb9qm0 Passcode: RKRPB2022 Passcode: RKRPB2022
Tautan Siaran Langsung Link Youtube ARAHAN MENTERI & KEPALA LEMBAGA Link Youtube Link Youtube
youtu.be/Fqi0V6Sy1Go Link Youtube https://youtu.be/lvuw-lOQ21g https://youtu.be/xOg82A4i1CE
https://youtu.be/NKDsn5X_sPo

RANGKAIAN PRA SIDANG KOMISI SIDANG KOMISI


SIDANG Selasa, 22 Februari 2022 Rabu, 23 Februari 2022

Inspektur Utama
Pimpinan Sidang Inspektur Utama BNPB/ Inspektur II BNPB BNPB

Panel 1 Panel 2 Perumusan Solusi


Sinkronisasi Pendanaan Pengawasan Tata Kelola Dana dan Kerangka Kerja
Topik Penanggulangan Bencana antara Penanggulangan Bencana Panel 1 dan Panel 2
Pusat dan Daerah

Kebijakan dan strategi Kebijakan dan strategi Kerangka Kerja


Fokus Bahasan implementasi topik Panel 1 di implementasi topik Panel 2 di Pra-Bencana Tahun
daerah daerah 2022-2023
-
Narasumber Kemenkeu, Kemendagri BPKP, BNPB
Inspektur Utama
Moderator Kepala Biro Keuangan BNPB Inspektur II BNPB
BNPB

Perumus tbd tbd tbd

Notulis tbd tbd tbd


Halaman | 14

PENGANTAR SUBSTANSI RAPAT

PANEL 1
KOMISI 4 SINKRONISASI PENDANAAN PENANGGULANGAN BENCANA ANTARA PUSAT
PENGAWASAN, DAN DAERAH
TATA KELOLA DAN
AKUNTABILITAS SUMBER 1. Analisa hasil Rakornas PB sebelumnya; PESERTA
2. Analisa hasil survey daring terbuka dari tanggal 1-14 Februari 2022.
3. Hasil Focussed Group Discussion (FGD) wakil-wakil bidang substansi pada SEKRETARIS BPBD
Tanggal 17 Februari 2022.

RUMUSAN SUBSTANSI
KONTEKS SASARAN

1. Sinkronisasi pendanaan pusat-daerah perlu dioptimalkan melalui


pengintegrasian teknologi informasi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan Grand desain pendanaan kolaboratif
pengawasan penggunaan anggaran penanggulangan bencana. Untuk berdasarkan harmonisasi program
mendukung hal tersebut, kapasitas perencana dan pengelola anggaran untuk
penanggulangan bencana
program penanggulangan bencana di BPBD perlu ditingkatkan agar dapat
memenuhi standar penganggaran daerah dan tetap memenuhi kinerja yang
dipersyaratkan
STRATEGI YANG DIUSULKAN
2. Dalam hal pendanaan program-program pra bencana, dibutuhkan dukungan
APBN kepada daerah untuk program-program PB yang menjadi prioritas
nasional, terutama dukungan penerapan SPM Sub-Urusan Bencana, dan 1. Membangun kerangka pendanaan
program lainnya baik dalam bentuk Hibah, DAK, DAU maupun Dana kolaboratif berbasis teknologi
Perbantuan. informasi
3. Pembiayaan tanggap darurat bencana masih didominasi oleh DSP dari 2. Menyiapkan mekanisme pengelola-
pemerintah pusat, sementara pemerintah daerah terkesan ragu-ragu untuk an Dana Bersama Penanggulangan
menggunakan mekanisme BTT karena potensi ketidakjelasan dalam Bencana yang responsif dan adaptif
akuntabilitas laporan penggunaan BTT di kemudian hari. Oleh karena itu perlu
dibangun suatu regulasi dan mekanisme yang jelas dalam pengelolaan BTT 3. Menyiapkan skema dukungan
yang akuntabel dengan tetap memperhatikan aspek kemudahan akses pada anggaran pusat untuk pemenuhan
saat darurat bencana. SPM Sub-Urusan Bencana
4. Inisiatif Mandatory Spending untuk Anggaran Penanggulangan Bencana masih 4. Menyiapkan mekanisme konsultasi
dibutuhkan daerah sebagai salah satu pendekatan untuk menjamin
dan asistensi untuk penggunaan
ketersediaan anggaran khususnya dalam pemenuhan SPM Sub-Urusan
Bencana. dan pelaporan BTT di daerah.

5. Mekanisme Dana Bersama Penanggulangan Bencana perlu disusun untuk


operasionalisasi Perpres 75/2001. Mekanisme tersebut juga perlu membuka
peluang kontribusi pemerintah daerah dalam Dana Bersama Penanggulangan
Bencana.

ARAH DISKUSI
PRA SIDANG KOMISI SIDANG KOMISI

Kendala dan tantangan lain yang dapat merubah sasaran Kerangka kerja yang dapat didukung oleh daerah untuk
dan strategi mewujudkan sasaran
Halaman | 15

PENGANTAR SUBSTANSI RAPAT

PANEL 2
KOMISI 4
PENGAWASAN TATA KELOLA DANA PENANGGULANGAN BENCANA
PENGAWASAN,
TATA KELOLA DAN
AKUNTABILITAS SUMBER 1. Analisa hasil Rakornas PB sebelumnya; PESERTA
2. Analisa hasil survey daring terbuka dari tanggal 1-14 Februari 2022.
3. Hasil Focussed Group Discussion (FGD) wakil-wakil bidang substansi pada SEKRETARIS BPBD
Tanggal 17 Februari 2022.

RUMUSAN SUBSTANSI
KONTEKS SASARAN

1. Pengelolaan dana penanggulangan tidak terlepas dari Undang-undang


17/2003 tentang Keuangan Negara. Pengawasan terhadap pengelolaan dana Tata kelola pengawasan dana
penanggulangan bencana diperlukan untuk menjamin pelaksanaan agar tidak penanggulangan bencana yang adaptif
menyimpang dari rencana yang sudah ditetapkan, dan menghindari penyalah-
dan responsif.
gunaan wewenang terhadap dana penanggulangan bencana.
2. Pengawasan tidak bertujuan untuk mencari kesalahan, tetapi mengarahkan
pelaksanaan aktivitas agar sesuai rencana anggaran yang telah ditetapkan,
STRATEGI YANG DIUSULKAN
secara tepat sasaran.
3. BPBD memiliki tuntutan hasil dan capaian kerja yang tinggi tanpa dengan 1. Menyiapkan skema pengawasan
dukungan anggaran dan sarana prasarana yang memadai. Oleh karena itu tata dana penanggulangan bencana
kelola pendanaan penanggulangan bencana yang efektif perlu dibangun. yang responsif dan adaptif dengan
4. BNPB perlu mengambil peran koordinatif dalam melakukan evaluasi tetap memperhatikan prinsip-prinsip
pendanaan dengan memperhatikan aspek substansi dan keterpenuhan mutu kemudahan akses bagi keadaan
layanan berbasis NSPK kebencanaan yang ada di BNPB serta tingkat kepuasan darurat bencana.
masyarakat sebagai penerima manfaat dari penyelenggaraan penanggulangan
bencana yang telah dilaksanakan. 2. Reposisi model pengawasan tata
kelola dana penanggulangan
5. Pemerintah daerah terkesan ragu-ragu untuk menggunakan mekanisme BTT
bencana.
karena potensi ketidakjelasan dalam akuntabilitas laporan penggunaan BTT di
kemudian hari. Oleh karena itu perlu dibangun mekanisme pengawasan dalam
pengelolaan BTT perlu dibangun dengan memperhatikan aspek kemudahan
akses pada saat darurat bencana.

ARAH DISKUSI
PRA SIDANG KOMISI SIDANG KOMISI

Kendala dan tantangan lain yang dapat merubah sasaran Kerangka kerja yang dapat didukung oleh daerah untuk
dan strategi mewujudkan sasaran
Halaman | 16

Ringkasan Agenda Sidang

KOMISI 5
TOPIK: KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Peserta:

SEKRETARIS DAERAH & KEPALA PELAKSANA BPBD

SAFETY BRIEFING (peserta hadir fisik)


1. Peserta wajib memperlihatkan hasil PCR Antigen negatif untuk Covid-19 yang masih berlaku.
2. Peserta wajib melaksanakan protokol kesehatan secara ketat pada ruang publik.
3. Perhatikan rambu evakuasi dan titik kumpul di sekitar lokasi acara.

RANGKAIAN ACARA Pra Sidang Komisi Pembukaan Sidang Komisi Penutupan


Hari/ Tanggal Selasa, Rabu, Rabu, Kamis,
22 Februari 2022 23 Februari 2022 23 Februari 2022 24 Februari 2022
Pukul 08.00 WIB – selesai 08.00 – 12.00 WIB 13.00 WIB - selesai 08.00 – 12.00 WIB
Ruang Rapat Gedung Garuda 9AB Nusantara Hall 1,2,3 Gedung Garuda 9AB Nusantara Hall 1,2,3
Tautan Rapat Daring Zoom Meeting PEMBUKAAN Zoom Meeting Zoom Meeting
Meeting ID: 899 5597 9294 Link Youtube Meeting ID: 882 5679 8692 Meeting ID: 913 5795 0151
Passcode: RKRPB2022 https://youtu.be/UMHbwDb9qm0 Passcode: RKRPB2022 Passcode: RKRPB2022
Tautan Siaran Langsung Link Youtube ARAHAN MENTERI & KEPALA LEMBAGA Link Youtube Link Youtube
https://youtu.be/s1JQmwEW0-8 Link Youtube https://youtu.be/UgaH2bjme88 https://youtu.be/xOg82A4i1CE
https://youtu.be/NKDsn5X_sPo

RANGKAIAN PRA SIDANG KOMISI SIDANG KOMISI


SIDANG Selasa, 22 Februari 2022 Rabu, 23 Februari 2022

Deputi Bidang
Pimpinan Sidang Deputi Bidang Sistem dan Strategi/Direktur Pengembangan Strategi PB Sistem dan Strategi

Panel 1 Panel 2 Perumusan Solusi


Perencanaan PB yang terintegrasi Penerapan SPM Sub-Urusan dan Kerangka Kerja
Topik dengan perencanaan Bencana Panel 1 dan Panel 2
pembangunan

Kebijakan dan strategi Kebijakan dan strategi Kerangka Kerja


Fokus Bahasan implementasi topik Panel 1 di implementasi topik Panel 2 di Pra-Bencana Tahun
daerah daerah 2022-2023
-
Narasumber BNPB, Kemendagri, Bappenas, Pemkab Sleman
Deputi Bidang Sistem
Moderator Said Faisal Said Faisal
dan Strategi

Perumus Sugeng Triutomo, Diah Lenggogeni, Rahman Kurniawan, Danang Putra dan Tim

Notulis Evans, Qurrata, Reza Azis


Halaman | 17

PENGANTAR SUBSTANSI RAPAT

PANEL 1
KOMISI 5 PERENCANAAN PB YANG TERINTEGRASI DENGAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
KEBIJAKAN DAN
STRATEGI 1. Analisa hasil Rakornas PB sebelumnya;
SUMBER PESERTA
2. Analisa hasil survey daring terbuka dari tanggal 1-14 Februari 2022.
3. Hasil Focussed Group Discussion (FGD) wakil-wakil bidang substansi pada SEKRETARIS DAERAH &
Tanggal 17 Februari 2022. KALAK BPBD

RUMUSAN SUBSTANSI
KONTEKS SASARAN

1. Rencana Induk Penanggulangan Bencana (RIPB) 2020-2044 sesuai dengan


Terwujudnya mekanisme tata kelola
Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2020 merupakan peta jalan Indonesia
untuk membangun ketangguhan bangsa menghadapi bencana dan menjadi kolaboratif dari pusat hingga daerah
rujukan seluruh perencanaan penanggulangan bencana di Indonesia. antara pemerintah dan non pemerintah
untuk menjamin pemaduan
2. Pemaduan perencanaan penanggulangan bencana dalam perencanaan penanggulangan bencana dalam
pembangunan daerah adalah kunci tata kelola kolaboratif antar SKPD dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana.
perencanaan pembangunan daerah.

3. Pemaduan perencanaan PB membutuhkan kajian dan dokumen perencanaan


yang mampu menjawab kebutuhan perencanaan pembangunan daerah serta
menggalang tata kelola kolaboratif di daerah. Kondisi ini masih memiliki
beberapa kendala yaitu: STRATEGI YANG DIUSULKAN
• terbatasnya sumber daya daerah (terutama data dan anggaran) untuk
menyusun Kajian Risiko Bencana (KRB) secara optimal; 1. Menyelaraskan kebijakan tata kelola
• terbatasnya kemampuan pelaku penanggulangan bencana daerah dalam kolaboratif dari pusat hingga daerah
menterjemahkan hasil KRB menjadi rumusan kebijakan dan program
pembangunan dalam dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB).
antar K/L dan SKPD untuk
• RPB yang telah ada belum menjadi dokumen yang diacu bersama oleh mempercepat pemaduan PB dalam
seluruh SKPD dan pemangku kepentingan dalam menyelenggarakan dokrenda dan implementasinya.
penanggulangan bencana 2. Membangun kapasitas personil
4. Dilain pihak, masih dibutuhkan penyelarasan kebijakan untuk memperjelas BPBD sebagai ujung tombak tata
peran masing-masing pemangku kepentingan dari pusat, provinsi hingga kelola kolaboratif penanggulangan
kabupaten/kota dalam membangun tata kelola dan tata penyelenggaraan bencana di daerah.
kolaboratif untuk memastikan pemaduan penanggulangan bencana dalam
perencanaan pembangunan daerah terwujud dengan pelaksanaan yang 3. Penyempurnaan metode pengkajian
optimal. risiko bencana yang aplikatif
sebagai dasar teknokratis dalam
penyusunan dokumen perencanaan
penanggulangan bencana.

ARAH DISKUSI
PRA SIDANG KOMISI SIDANG KOMISI

Kendala dan tantangan lain yang dapat merubah sasaran Kerangka kerja yang dapat didukung oleh daerah untuk
dan strategi mewujudkan sasaran
Halaman | 18

PENGANTAR SUBSTANSI RAPAT

PANEL 2
KOMISI 5 PENERAPAN SPM SUB-URUSAN BENCANA
KEBIJAKAN DAN
STRATEGI 1. Analisa hasil Rakornas PB sebelumnya;
SUMBER PESERTA
2. Analisa hasil survey daring terbuka dari tanggal 1-14 Februari 2022.
3. Hasil Focussed Group Discussion (FGD) wakil-wakil bidang substansi pada SEKRETARIS DAERAH &
Tanggal 17 Februari 2022. KALAK BPBD

RUMUSAN SUBSTANSI
KONTEKS SASARAN

1. Penanggulangan Bencana merupakan salah satu urusan wajib layanan dasar


pemerintah daerah pada urusan bidang Ketenteraman dan Ketertiban Umum Grand Desain Indonesia untuk
serta Perlindungan Masyarakat. Hal ini telah diatur melalui Undang-undang pemenuhan SPM Sub-Urusan Bencana
Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pemerintah Daerah. Penyelenggaraan urusan
dengan kerangka target terukur
wajib layanan dasar di tingkat daerah tersebut telah dijabarkan dalam aturan
yang lebih teknis pada Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang
Standar Pelayanan Minimal Sub-Urusan Bencana, pelaksanaannya
diterjemahkan dalam bentuk Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) STRATEGI YANG DIUSULKAN
Nomor 101 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada
Standar Pelayanan Minimal Sub-Urusan Bencana. 1. Optimalisasi teknologi informasi dan
2. Penerapan SPM Sub-Urusan Bencana terdiri dari 4 tahap sebagaimana diatur sistem big data yang kolaboratif
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomo 100 Tahun 2018. Tahap untuk penyediaan data base
tersebut adalah pengumpulan data, penghitungan kebutuhan, penyusunan kebutuhan pemenuhan SPM Sub-
rencana pemenuhan kebutuhan, pelaksanaan pemenuhan layanan dasar. Urusan Bencana
3. Sebagai salah satu SPM yang relatif baru, SPM Sub-Urusan Bencana belum 2. Menyempurnakan NSPK
sepenuhnya berjalan di tingkat kabupaten/kota. Beberapa tantangan kebencanaan yang sesuai dengan
penerapan SPM ini adalah:
mutu layanan SPM Sub-Urusan
• arah komitmen politis kepala daerah;
Bencana
• keterbatasan Norma Standar Prosedur dan Kriteria (NSPK) yang dapat
digunakan oleh daerah untuk menerapkan kegiatan-kegiatan dalam SPM; 3. Regulasi dan Standarisasi Kapasitas
• keterbatasan nomenklatur penganggaran yang tersedia; Kelembagaan BPBD yang
• keterbatasan dan kompleksitas data penerima layanan SPM; Mendukung Pemenuhan SPM Sub-
• keterbatasan kapasitas kelembagaan dan kapasitas personil BPBD; dll. Urusan Bencana

ARAH DISKUSI
PRA SIDANG KOMISI SIDANG KOMISI

Kendala dan tantangan lain yang dapat merubah sasaran Kerangka kerja yang dapat didukung oleh daerah untuk
dan strategi mewujudkan sasaran

Anda mungkin juga menyukai