Anda di halaman 1dari 20

PERAN UNITED STATES AGENCY FOR INTENATIONAL

DEVELOPMENT (USAID) DALAM PENGEMBANGAN TATA


KELOLA PERIKANAN DAN SUMBER DAYA LAUT
MELALUI SUSTAINABLE ECOSYSTEMS ADVANCED (SEA
PROJECT) DI MALUKU UTARA TAHUN 2016-2021

Proposal Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos)

Disusun Oleh:

Regita Cahyani
NIM. 1602045037

PROGRAM STUDY HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2021
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iii

PERAN USAID DALAM PENGEMBANGAN TATA KELOLA PERIKANAN


DAN SUMBER DAYA LAUT MELALUI SEA PROJECT DI MALUKU
UTARA TAHUN 2016-2021
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah 7
1. Batasan Masalah 7
2. Rumusan Masalah 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 7
1. Tujuan Penelitian 8
2. Manfaat Penelitian 8
a. Manfaat Teoritis 8
b. Manfaat Praktis 8
D. Landasan Teori dan Konsep 8
1. Kerjasama Internasional 9
E. Metode Penelitian 13
1. Jenis Penelitian 13
2. Jenis Data 13
3. Teknik Pengumpulan Data 13
4. Teknik Analisa Data 14
5. Definisi Operasional 14
F. Sistematika Penulisan 15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

ii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1............................................................................................................3

iii
PERAN USAID DALAM PENGEMBANGAN TATA KELOLA
PERIKANAN DAN SUMBER DAYA LAUT MELALUI SEA PROJECT DI
MALUKU UTARA TAHUN 2016-2021

A. Latar Belakang Masalah

USAID atau Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat

merupakan lembaga pemerintah yang bersifat independen yang didirikan oleh

Jhon F. Kennedy pada tahun 1961. Lembaga ini bertanggung jawab atas bantuan

ekonomi, pembangunan dan kemanusiaan negara didunia untuk mendukung

kebijakan luar negeri AS. Indonesia dan AS memulai kerjasama sejak tahun 1950

saat menandatangani perjanjian kerjasama pertama di bidang ekonomi dan teknis.1

Beberapa pencapaian Indonesia menjadi hal yang penting bagi USAID dan

pemerintah AS. Kemajuan demokrasi dan ekonomi selama 15 tahun belakangan

ini membuat posisi dan pengaruh Indonesia semakin meningkat hingga diakui

dunia.2 Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar denga n mayoritas

penduduk muslim, penghasil emisi karbon ketiga di dunia dan memiliki

keanekaragaman hayati tertinggi kedua di dunia. USAID akan menjadi co-

investor bersama lembaga pemerintah dan sektor swasta di Indonesia yang akan

membangun hubungan dengan pemerintah, masyarakat sipil dan sektor swasta.3

Dalam lingkup nasional Indonesia merupakan rumah bagi 76% spesies

karang dunia, 37% ikan karang dunia dan laut terbesar di seluruh dunia serta
1
USAID From The American People, “Dukungan Dari Kami”, tersedia di
https://www.usaid.gov/id/indonesia/history, diakses pada tanggal 26 April 2021
2
USAID Indonesia, “Investasi Pembangunan di Indonesia: Indonesia yang Lebih Kokoh dalam
MmemajukanPembangunan Nasional dan Global”, terdapat
https://2012-2017.usaid.gov/document/1861, diakses pada tanggal 27 April 2021
3
Ibid
2

berada di pusat Segitiga Terumbu Karang Dunia (Coral Triangle) khususnya di

Maluku Utara yang menjadi bagian penting dari keanekaragaman hayati yang

menjadi titik dalam mendukung penguatan konservasi dan pemanfaatan

sumberdaya laut dan berkelanjutan.4

Maluku Utara menjadi salah satu lokasi inti dari proyek USAID karena

memiliki kekayaan laut yang melimpah serta potensi perikanannya yang tinggi

hingga masuk menjadi lokasi prioritas perikanan di tingkat nasional. Maluku

Utara memiliki total luas provinsi 145,819 km2 dengan 69%nya merupakan

kawasan perairan dan 3,104 km garis pantai. Stok ikan di Maluku Utara mencapai

1.035.230 ton.5

Potensi ikan disekitar kawasan Perairan Maluku Utara yaitu Morotai

Sumber: Potensi SKPT Morotai (Maluku Utara) terdapat di


https://kkp.go.id/SKPT/Morotai/page/1115-profil-umum-skpt-morotai#:~:text=Dari%20potensi
%20ketiga%20WPP%20tersebut,9.15%25%20dari%20potensi%20MSY) diakses pada 4 Mei 2021

USAID melakukan kerjasama proyek 5 tahun bersama pemerintah

Indonesia untuk mendukung implementasi tata kelola perikanan dan sumber daya

4
Laporan, “Laporan Napak Tilas Perikanan Maluku Utara”, terdapat di
https://transformasi.org/en/component/attachment/?task=attachment.download&id=81 , diakses
pada 1 Mei 2021
5
Mongabay, “Beragam Tantangan Jaga Kekayaan Laut Maluku Utara”, terdapat di
https://www.mongabay.co.id/2017/08/06/beragam-tantangan-jaga-kekayaan-laut-maluku-utara/,
diakses pada 1 Mei 2021
3

laut sebagai upaya strategis dalam melestarikan keanekaragaman hayati

Indonesia. Sea Project ini di implementasikan oleh Tetra Tech dan konsorsium

mitra ini bekerja pada tingkat nasional, provisial serta lokal di Papua Barat,

Maluku dan Maluku Utara yang termasuk dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan

(WPP) 715 Indonesia.6

Mitra kerjasama pada Tahun Anggaran 2017 ada 11 sub-kontraktor yaitu

Wildlife Conservation Society (WCS), Coral Triangle Center (CTC), World

Wildlife Fund-Indonesia(WWF-ID), Masyarakat dan Perikanan Indonesia

(MDPI), Marine Change (MC), Asosiasi Perikanan Pole and Line dan Handline

Indonesia (AP2HI), Rare Indonesia, Indonesia Locally Managed Marine Areas

(ILMMA) Foundation, Universitas Negeri Papua, Universitas Kristen Papua dan

Reef Check Indonesia. Dua sub-kontraktor tambahan pada Tahun Anggaran 2018

yaitu The Nature Conservacy (TNC) dan Conservation Internasional (CI) untuk

mendukung kegiatan a tas KKP dan jejaring KKP.7

Proyek ini bekerja pada sejumlah kabupaten yang tersebar di 38 titik

lokasi, untuk Provinsi Maluku Utara terdapat di daerah Ternate, Tidore,

Halmahera Selatan, Halmahera Tengah dan Morotai. Proyek tersebut juga

bermitra dengan sejumlah Direktorat terkait perikanan tangkap, registrasi kapal

ikan, perikanan, oseanografi, pusat penelitian sosial ekonomi, kawasan konservasi

6
Nusantara Timur.com, “USAID SEA Sosialisasi Konservasi Laut Maluku Utara”, terdapat di
https://nusantaratimur.com/2016/11/usaid-sea-sosialisasi-konservasi-laut.hml , diakses pada 27
April 2021
7
USAID From The American People, “Proyek USAID SEA”, terdapat di
https://pdf.usaid.gov/pdf_docs/PA00XBR2.pdf, diakses pada 05 Mei 2021
4

perairan, perencanaan ruang laut, penegakan hukum maritim, kawasan pesisir dan

peningkatan kapasitas.8

Indonesia memilih USAID menjadi mitra kerjasama karena inovasi kedua

negara sudah berkembang dari bantuan pembangunan tradisional menjadi bantuan

teknis dan intrumen inovatif, terkhusus keterlibatan sektor swasta dan

pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. USAID selalu merancang

mekanisme dalam memperkuat sistem dan institusi, memobilisasi sumber daya

dalam negeri, meningkatkan sektor swasta serta pendanaan.9

USAID memberikan dana bantuan sebesar 32 juta dolar (Rp 448 miliar)

dengan menggunakan pendekatan ekosistem dalam pengelolaan dan melibatkan

pemangku kepentingan utama, untuk meningkatkan konservasi dan penggunaan

sumber daya laut secara berkelanjutan dengan melakukan reformasi pengelolaan

perikanan dan giat melakukan promosi kawasan lindung laut agar meningkatkan

produktivitas perikanan, ketahanan pangan, gizi dan mata pencahariaan yang

berkelanjutan.10

Memiliki kekayaan laut yang melimpah serta potensi perikanan yang

tinggi membuat Perairan Maluku Utara menjadi target untuk penangkapan ikan

secara illegal oleh nelayan asing seperti dari Filipina, Vietnam dan China. Sekitar

69 persen wilayah Maluku Utara adalah perairan yang berada di 4 Wilayah


8
Ibid
9
USAID Indonesia, “Bermitra dalam pembangunan: Kemitraan AS-Indonesia yang Lebih Kuat
untuk Memajukan Kesejahteraan dan Keamanan”, terdapat di
https://www.usaid.gov/default/files/document, diakses pada tanggal 19 April 2021
10
Mongabay, “Lima Tahun Program USAID SEA Realisasikan 1,6 Juta Hektar Kawasan
Konservasi Perairan”, terdapat di https://www.mongabay.co.id/2021/02/23/lima-tahun-program-
usaid-sea-realisasikan-16-juta-hektar-kawasan-konservasi-perairan/, diakses pada tanggal 03 Mei
2021
5

Pengelolaan Perikanan (WPP) Indonesia. Setiap tahun Maluku Utara mengalami

kerugian yang diperkirakan mencapai Rp 1,2 Triliun akibat Ilegal Fishing.11

Kapal pengawas perikanan KKP berhasil menangkap 106 kapal perikanan

secara illegal selama tahun 2018. Kapal yang tertangkap tersebut terdiri dari 41

kapal perikanan asing berbendera Vietnam 29 kapal, Malaysia 7 kapal dan

Filipina 5 kapal serta 65 kapal perikanan Indonesia yang ditangkap oleh 34

armada kapal yang dimiliki KKP.12

Pada tahun 2019 Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

menetapkan target sebanyak 20 kawasan yang rawan destructive fishing atau

rawan konservasi. 600 penindakan kasus pelanggaran dibidang pemanfaatan

sumber daya kelautan dan perikanan serta 150 kasus tindak pidana dibidang

kelautan dan perikanan.13 Di tahun 2020 kasus illegal fishing di Morotai,

Halmahera Selatan dan Sanana semakin banyak terjadi diperparah dengan situasi

pandemi Covid19, dampaknya terjadi refocusing anggaran pengawasan terhadap

aktivitas perikanan tangkap yang dilakukan secara illegal.14

Sehingga untuk menekan aksi itu beberapa pihak sudah menempatkan

kapal patroli di 12 titik antara Morotai, Taliabu, Sanana, Obi dan Sacan. Upaya itu

juga belum sepenuhnya maksimal terlaksanakan karena luas wilayah yang harus
11
Warta Ekonomi, “Maluku Utara jadi Sasaran Pencurian Ikan Oleh Kapal Asing”, terdapat di
https://www.wartaekonomi.co.id/read141809/maluku-utara-jadi-sasaran-pencurian-ikan-oleh-
nelayan-asing, diakses pada tanggal 03 Mei 2021
12
Direktorat Jendral Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kapal Pengawas KKP
Tangkap 106 Kapal Illegal Fishing di 2018, terdapat di https://kkp.go.id/djpsdkp/artikel/8537-
kapal-pengawas-kkp-tangkap-106-kapal-illegal-fishing-di-2018 diakses pada tanggal 05 Mei 2021
13
Ibid
14
Sejak Pandemi Kasus Ilegal Fishing di Maluku Utara Semakin Marak terdapat di
https://kieraha.com/laporan-khas/lingkungan/41009/sejak-pandemi-kasus-illegal-fishing-di-
maluku-utara-tambah-marak/ diakses pada tanggal 03 Mei 2021
6

ditangani tidak sebanding dengan kapal patroli yang hanya memiliki daya jelajah

hingga 5 mil.15

Hal ini juga dihadapi Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Ternate yang

memiliki armada terbatas untuk mengamankan wilayah perairan Maluku Utara

dari pencurian ikan. IUU (Illegal, Unreported, Unregulated) Fishing ini menjadi

ancaman bagi keberlangsungan perikanan dan kelautan Maluku Utara itu

sebabnya peran USAID sangat dibutuhkan tidak hanya bagi pemerintah Indonesia

tetapi masyarakat pesisir yang berada dikawasan tersebut yang menjadikan laut

sebagai mata pencahariaan utamanya.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Penulis menetapkan batasan masalah pada pembahasan tentang peran USAID

dalam pengembangan tata kelola perikanan dan sumber daya laut melalui Sea

Project di Maluku Utara tahun 2016-2017 karena pada tahun 2016 USAID

memulai proyek dengan memberikan program-program yang mendukung

keberlangsungan perikanan dan tata kelola laut yang berkelanjutan bersama

pemerintah Indonesia di Maluku Utara.

2. Rumusan Masalah

15
Maluku Utara jadi Sasaran Pencurian Ikan Oleh Kapal Asing terdapat di
https://www.wartaekonomi.co.id/read141809/maluku-utara-jadi-sasaran-pencurian-ikan-oleh-
nelayan-asing diakses pada 03 Mei 2021
7

Berdasarkan latar belakang permasalahan penelitian diatas maka rumusan masalah

penelitian ini adalah: Bagaimana peran USAID dalam pengembangan tata kelola

perikanan dan sumber daya laut melalui Sea Project tahun 2016-2021?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan peran USAID dalam

pengembangan tata kelola perikanan dan sumber daya laut melalui Project

tahun 2016-2021.

1. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Untuk menambah khasanah keilmuan Hubungan Internasional

khususnya di bidang kerjasama internasional.

b. Manfaat Praktis

Dapat menambah wawasan dan memberikan pengetahuan untuk

penulis sendiri dan juga pembaca yang suatu saat ingin mencari data

tentang peran USAID dalam pengembangan tata kelola perikanan dan

sumber daya laut melalui Sea Project tahun 2016-2021.

D. Landasan Teori dan Konsep

Untuk menganalisis tentang peran USAID dalam pengembangan tata kelola

perikanan dan sumber daya kelautan melalui Sea Project di Maluku Utara tahun

2016-2021 maka penulis menggunakan konsep kerjasama internasional.


8

Kerjasama Internasional

Kerjasama internasional adalah proses kerjasama atau kolaborasi

terbentuk dari perpaduan keanekaragaman masalah nasional, regional, atau global

yang muncul dan memerlukan perhatian dari lebih satu negara. Masing-masing

pemerintah saling melakukan pendekatan yang membawa usul penanggulangan

masalah, mengumpulkan bukti-bukti tertulis untuk membenarkan suatu usul atau

yang lainnya dan mengakhiri perundingan dengan suatu perjanjian atau pengertian

yang memuaskan semua pihak.

Kerjasama internasional dapat didefinisikan sebagai berikut:

a. Pandangan bahwa dua atau lebih kepentingan, nilai, atau tujuan saling

bertemu dan dapat menghasilkan sesuatu, dipromosikan atau dipenuhi oleh

semua pihak sekaligus.

b. Pandangan atau harapan dari suatu negara bahwa kebijakan yang

diputuskan oleh negara lainnya akan membantu negara itu untuk mencapai

kepentingan dan nilai-nilainya

c. Persetujuan atau masalahmasalah tertentu antara dua negara atau lebih

dalam rangka memanfaatkan persamaan kepentingan atau benturan

kepentingan.

d. Aturan resmi atau tidak resmi mengenai transaksi di masa depan yang

dilakukan untuk melaksanakan persetujuan.

e. Transaksi antar negara untuk memenuhi persetujuan mereka.16

16
K.J Holsti, “Politik Internasional, Kerangka Untuk Analisis Jilid II Terjemahan M. Tahrir
Azhari.”. 1998, Jakarta: Erlangga, hal. 652-653
9

Kerjasama internasional bukan saja dilakukan antar negara secara individual,

tetapi juga dilakukan antarnegara yang bernaung dalam organisasi atau lembaga

internasional. Mengenai kerjasama internasional, Koesnadi Kartasasmita

mengatakan bahwa suatu keharusan sebagai akibat adanya hubungan

interdependensi dan bertambah kompleksitas kehidupan manusia dalam

masyarakat internasional.17

Kerjasama internasional dapat terwujud atas dasar kepentingan yang sama

sdan bekerja atas prinsip saling menguntungkan. Pelaksanaan kerjasama ini

didahului dengan tindakan-tindakan yang disalurkan melalui hubungan bilateral

maupun multilateral. Sehingga dapat dikatakan bahwa kerjasama internasional

perlu bagi setiap negara.

Pada dasarnya tujuan suatu negara melakukan hubungan dengan negara lain

adalah untuk memenuhi kepentingan nasionalnya yang tidak terdapat dalam

negeri. Untuk itu negara tersebut perlu memperjuangkan kepentingan nasionalnya

di luar negeri.Dalam kaitan itu, diperlukan suatu kerjasama untuk

mempertemukan kepentingan antar negara.18

Dalam suatu kerjasama internasional bertemu berbagai macam kepentingan

nasional dari berbagai negara dan bangsa yang tidak dapat dipenuhi di dalam

negerinya sendiri. Kerjasama internasional adalah sisi lain dari konflik

internasional yang juga merupakan salah satu aspek dalam hubungan

internasional.

17
Koesnadi Kartasasmita, “Administrasi Internasional”, 1977, Sekolah Tinggi llmu Administrasi
Bandung, hal. 19
18
Syamsur Dam, Kerjasama ASEAN, Latar Belakang, Perkembangan Dan Masa Depan, Ghalia
Indonesia, Jakarta, 1996, hal 15
10

Isu utama dari kerjasama internasional yaitu berdasarkan pada sejauh mana

keuntungan bersama yang diperoleh melalui kerjasama tersebut dapat mendukung

konsepsi dari kepentingan tindakan yang unilateral dan kompetitif. Kerjasama

internasional terbentuk karena kehidupan internasional meliputi berbagai bidang

seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, pertahanan

dan keamanan.19

Terdapat tiga tingkatan kerjasama internasional yaitu :

1. Konsensus, merupakan suatu tingkatan kerjasama yang ditandai

oleh sejumlah ketidakhirauan kepentingan diantara negara-negara

yang terlibat dan tanpa keterlibatan yang tinggi diantara negara-

negara yang terlibat.

2. Kolaborasi, merupakan suatu tingkat kerjasama yang lebih tinggi

dari konsensus dan ditandai oleh sejumlah besar kesamaan tujuan,

saling kerjasama yang aktif diantara negara-negara yang menjalin

hubungan kerjasama dalam memenuhi kepentingan masing-

masing.

3. Integrasi, merupakan kerjasama yang ditandai dengan adanya

kedekatan dan keharmonisan yang sangat tinggi diantara negara-

negara yang terlibat. Dalam integrasi jarang sekali terjadinya

benturan kepentingan diantara negara-negara terlibat.20

19
Anak Agung Banyu perwita dan yanyan moch yani, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional,
Rosdakarya, Bandung, 2005 hlm.33-34
20
Smith, Michael dan Brian Hocking, “World Politics: An Introducing To International
Relations”, 1990, Harvester Wheatsirf, hal. 222
11

B. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah deskriptif, memberikan

gambaran sistematis tentang peran USAID dalam pengembangan tata

kelola perikanan dan sumber daya laut melalui Sea Project tahun 2016-

2021.

2. Jenis Data

Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data

sekunder yang berbentuk uraian dan penjelasan dari berbagai sumber, baik

itu dari buku-buku, Koran, jurnal dan akses internet yang sesuai dengan

penelitian ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data-data tersebut peneliti menggunakan teknik

telaah pustaka library research, dimana penulis mengumpulkan data dari

buku-buku, koran, artikel-artikel, jurnal dan lebih banyak menggunakan

source of data melalui internet.

4. Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan penulis untuk menganalisis data dalam penelitian

ini adalah analisis data metode ilustrasi (Illustrative Method of Analisys),

yakni melakukan analisis data kualitatif yang dilakukan dengan

pengaplikasian teori pada suatu peristiwa yang konkrit.

5. Definisi Operasional
12

a. Peran USAID adalah bentuk bantuan ekonomi pembangunan melalui

berbagai program-program yang dirancang bersama Kementrian

Perikanan dan Kelautan agar dapat diterapkan pada kawasan yang

rawan terhadap illegal fishing.

b. Sea Project di Maluku Utara tahun 2016-2021 merupakan proyek 5

tahun dalam upaya perbaikan tata kelola dalam sumber daya kelautan

dan perikanan serta konservasi keanekaragaman hayati melalui

pendekatan berbasis ekosistem atau Ecosystem-Based Approach to

Management (EBM).

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,

batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, landasan teori dan

konsep, definisi operasional, metode penelitian dan diakhiri dengan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini peneliti akan meninjau penelitian terdahulu mahasiswa Ilmu

Hubungan Intenasional, Universitas Riau atas nama Nilam Sari yang berjudul

“Peran United State Agency International Development (USAID) dalam

Konservasi Laut di Kepulauan Anabas, Kepulauan Riau” sebagai

perbandingan penelitian.

BAB III GAMBARAN UMUM


13

Bab ini membahas tentang hubungan pemerintah Indonesia-Amerika

Serikat, USAID dan kerjasama perikanan dan kelautan antar kedua negara serta

perikanan dan sumber daya laut yang ada di Maluku Utara.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini penulis akan menganalisa mengenai peran USAID dalam

pengembangan tata kelola perikanan dan sumber daya laut yang berkelanjutan

melalui Sea Project menggunakan program-program yang dikembangkan bersama

pemerintah daerah Maluku Utara dan pemerintah Indonesia.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan sebuah kesimpulan yang merupakan bagian akhir dari

laporan penelitian ini sekaligus sikap akhir dari penulis mengenai permasalahan

yang ada didalam. Selain itu penulis juga menyampaikan hasil pemikiran berupa

rekomendasi yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang

memerlukan.
14

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Anak Agung Banyu Perwita dan Yanyan Moch Yani. 2005. Pengantar Ilmu

Hubungan Internasional, Penerbit Rosdakarya, Bandung.

K.J Holsti. 1998. Politik Internasional, Kerangka Untuk Analisis Jilid II

Terjemahan M. Tahrir Azhari, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Koesnadi Kartasasmita. 1977. Administrasi Internasional, Penerbit Sekolah

Tinggi llmu Administrasi, Bandung.

Syamsur Dam. 1996. Kerjasama ASEAN, Latar Belakang, Perkembangan Dan

Masa Depan, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Smith, Michael dan Brian Hocking. 1990. World Politics: An Introducing To

International Relations, Harvester Wheatsirf.

Jurnal:

Transformasi Center For Public Policy Transformation. 2019. Laporan Napak

Tilas Perikanan Maluku Utara

USAID From The American People. 2016. Proyek USAID Sustainable

Ecosystem Advanced (USAID SEA)

USAID From The America People Indonesia. 2018. Bermitra dalam

pembangunan: Kemitraan AS Indonesia yang Lebih Kuat untuk

Memajukan Kesejahteraan dan Keamanan-Strategi USAID di Indonesia


15

Sumber Internet:

Nusantara Timur.com, “USAID SEA Sosialisasi Konservasi Laut Maluku Utara”,

terdapat di https://nusantaratimur.com/2016/11/usaid-sea-sosialisasi

konservasi-laut.hml, diakses pad pada tanggal 27 April 2021

Mongabay, “Lima Tahun Program USAID SEA Realisasikan 1,6 Juta Hektar

Kawasan Konservasi Perairan”, terdapat di

https://www.mongabay.co.id/2021/02/23/lima tahun-program-usaid-

sea realisasikan-16-juta-hektar-kawasan-konservasi-perairan/, diakses pada

tanggal 03 Mei 2021

Mongabay, “Beragam Tantangan Jaga Kekayaan Laut Maluku Utara”, terdapat

di https://www.mongabay.co.id/2017/08/06/beragam-tantangan-jaga-

kekayaan-laut maluku-utara/, diakses pada tanggal 1 Mei 2021

USAID From The American People, “Dukungan Dari Kami”, tersedia di

https://www.usaid.gov/id/indonesia/history, diakses pada tanggal 26 April

2021

USAID Indonesia, “Investasi Pembangunan di Indonesia: Indonesia yang Lebih

Kokoh dalam MemajukanPembangunan Nasional dan Global”, terdapat

https://2012 2017.usaid.gov/document/1861, diakses pada tanggal 27

April 2021

SKPT Morotai, “Potensi SKPT Morotai (Maluku Utara)” terdapat di

https://kkp.go.id/SKPT/Morotai/page/1115-profil umum-skpt
16

morotai#:~:text=Dari%20potensi%20ketiga%20WPP

%20tersebut,9.15%25 20dari%20pote si%20MSY) diakses pada 4 Mei

2021

Warta Ekonomi, “Maluku Utara jadi Sasaran Pencurian Ikan Oleh Kapal Asing”,

terdapat di https://www.wartaekonomi.co.id/read141809/maluku-utara-

jadis sasaran-pencurian-ikan-oleh-nelayan-asing, diakses pada tanggal 03 Mei

2021

Anda mungkin juga menyukai