Pemrograman
Smart Web (Lab)
04
Fakultas Ilmu Teknik Informatika W151700009 Winarsih, S.Si., MMSI
Komputer
Abstract Kompetensi
RDF
Resource Description Framework (RDF) merupakan sebuah model sederhana untuk
mendeskripsikan hubungan antara sumber-sumber daya yang merupakan properti-
properti dan values. RDF properti-properti dapat sebagai atribut dari sebuah sumber
daya. RDF Properti-properti dapat mereprensentasikan hubungan antara sumber
daya. RDF Data Model dapat disusun dari sebuah diagram entity-relationship, tetapi
tidak menyediakan mekanisme untuk mendeskripsikan properti-properti-nya dan
tidak dapat menyediakan mekanisme untuk menjelaskan hubungan antara properti-
properti tersebut dengan sumber lain. RDF Vocabulary menyediakan bahasa untuk
mendeskripsikan class dan properti-properti yang dapat digunakan untuk
menjelaskan class dan properti-properti lain.
Sesungguhnya ‘arti’ kata menerangkan dalam RDF atau RDFS tergantung oleh
beberapa faktor, termasuk peraturan sosial, bahasa natural atau penghubung ke
dokumen lain. Banyak diantara arti-arti tersebut tidak dapat diakses oleh mesin.
RDF tidak memaksakan pembatasan logic pada domain dan range dari properti-
properti. Dalam praktiknya sebuah properti-properti dapat diaplikasikan ke dalam
dirinya sendiri. Sebagai contoh, diperbolehkan sebuah class ‘universal’ untuk
menampung class-nya sendiri sebagai anggota, secara umum terdapat pada
klasifikasi teratas.
2018 Pemrograman Smart Web (Lab) Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Winarsih, S.Si., MMSI http://www.mercubuana.ac.id
memperbolehkan perancang kosakata untuk merepresentasikan class dan properti-
properti dalam World Wide Web.
Bahasa yang digunakan merupakan koleksi dari sumber RDF yang dapat digunakan
untuk mendeskripsikan properti-properti dari sumber RDF yang lain yang
mendefinisikan kosakata RDF untuk spesifikasi aplikasi. Kosakata inti yang
didefinisikan dalam namespace dikenal sebagai ‘rdfs’, dan diidentifikasikan dengan
referensi URI 0http://www.w3.org/2000/01/rdf-schema#0. Spesifikasi ini juga
menggunakan prefik ‘rdf ‘ untuk merujuk ke namespace inti dari RDF
0http://www.w3.org/1999/02/22-rdf-syntax-ns#0.
Sistem class dan properti-properti pada skema RDF hampir sama dengan bahasa
pemrograman tipe orientasi obyek seperti Java. Tetapi ada beberapa perbedaan
antara RDF dengan bahasa pemrograman tersebut yaitu dalam
mendefinisikan class dalam sebuah property. Sebuah skema RDF akan
mendefinisikan properti-properti dalam class mana dia diaplikasikan. Hal tersebut
adalah tugas dari rdfs:domain dan rdfs:range. Sebagai contoh, kita akan
mendefinisikan property “author” akan memiliki domain “Document” dan sebuah
range “Person”, dimana dalam sistem orientasi obyek akan didefinisikan
sebuah class “book” dengan sebuah atribut yang dinamakan “author” dari tipe
“Person”. Jika menggunakan pendekatan RDF, sangatlah mudah untuk
menambahkan property tambahan dengan domain dari dokumen atau range dari
“Person”. Hal tersebut dapat dilakukan dengan tanpa mendefinisikan ulang deskripsi
original dari class tersebut.
Skema RDF dapat mendeskripsikan sebuah hubungan antara kosa kata dari skema
yang tidak saling berhubungan. Sejak referensi URI digunakan untuk
mendefinisikan class dan properti-properti padaWeb, sangatlah mungkin untuk
menciptakan properti-properti baru yang mempunyai nilai dari domain dan range
adalah sebuah class yang didefinisikan dari namespace lain.
2018 Pemrograman Smart Web (Lab) Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Winarsih, S.Si., MMSI http://www.mercubuana.ac.id
RDF ini mendapat status Recommendation dari W3C pada tahun 2004. Elemen
dasar
dari RDF adalah triple. Dalam penggambaran, triple tersebut bisa dideskrip
sikan menggunakan graph. Contoh untuk kalimat di atas adalah sebagai berikut:
Perlu diketahui bahwa mesin (komputer dan peranti pendukungnya) tidak akan bisa
memahami apa yang tertulis disitu, meskipun demikian, bisa dirancang suatu peranti
yang bisa digunakan untuk memahami dan merepresentasikan isi yang ada
pada RDF/XML tersebut karena isi dari RDF/XML merupakan isi yang terstruktur
dan mengandung nilai semantik.
W3C menyediakan software yang bisa digunakan untuk keperluan
penggambaran graf tersebut. Software tersebut merupakan software bebas.
2018 Pemrograman Smart Web (Lab) Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Winarsih, S.Si., MMSI http://www.mercubuana.ac.id
Software tersebut adalah IsaViz dan dikembangkan
dengan menggunakan bahasa Java dan memerlukan library GraphViz.
Sebuah sumber daya Internet didefinisikan sebagai semua sumber daya dengan
Uniform Resource Identifier ( Uri ). Ini termasuk Uniform Resource Locators ( Url )
yang mengidentifikasi seluruh situs Web serta halaman Web tertentu. Seperti tag
Meta pada Html saat ini , laporan deskripsi Resource Description Framework ( Rdf ),
terbungkus sebagai bagian dari bagian Extensible Markup Language ( Xml ), dapat
dimasukkan dalam halaman web ( yaitu,file Hypertext Markup Language – Html – )
atau bisa dalam file yang terpisah.
2018 Pemrograman Smart Web (Lab) Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Winarsih, S.Si., MMSI http://www.mercubuana.ac.id
sistem di mana deskripsi yang terkait dengan tujuan tertentu (misalnya, semua
deskripsi terkait dengan keamanan dan privasi) akan merupakan kelas deskripsi
tersebut ( menggunakan kelas saat ini seperti yang digunakan dalam pemrograman
yang berorientasi pada objek pemodelan data dan pemrograman). Kelas seperti itu
bisa masukan ke dalam skema atau hirarki kelas, dengan subclass dari kelas yang
dapat mewarisi deskripsi dari seluruh kelas. Skema usulan kelas akan menghemat
pengulangan deskripsi karena referensi tunggal untuk kelas dengan deskripsi
Resource Description Framework ( Rdf ) adalah pada bagian tertentu sudah
mencukupi. Skema atau deskripsi dari koleksi kelas bisa dengan sendirinya ditulis
kedalam bahasa Resource Description Framework ( Rdf ).
RDF Rule
RDF tentunya mempunyai aturan-aturan standar tersendiri yang harus kita pahami
sebelum mulai membuat RDF. RDF memiliki 3 unsur penting yaitu:
RDF Resource adalah segala sesuatu yang berisi URI seperti
http://www.sembarang.com/coba
Property adalah resource yang memiliki nama, contoh “pemilik” atau “blog”. Property
Value adalah nilai dari property, seperti “Leyser Timang” atau dapat juga berupa
resource.
Resource Description Framework (RDF) adalah spesifikasi yang dibuat oleh W3C
sebagai metode umum untuk memodelkan informasi dengan menggunakan
sekumpulan format sintaks. Ide dasar dari RDF adalah bagaimana kita dapat
membuat pernyataan mengenai sebuah resource Web dalam bentuk ekpresi
"Subjet-Predikat-Objek". Dalam terminology RDF, SPO ini seringkali disebut dengan
istilah N-triple.
2018 Pemrograman Smart Web (Lab) Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Winarsih, S.Si., MMSI http://www.mercubuana.ac.id
Mekanisme pendeskripsian resource inilah yang merupakan komponen utama yang
dikemukakan oleh W3C’s Semantic Web di mana perangkat lunak dapat
menyimpan, menukar, dan menggunakan informasi yang dapat dibaca mesin yang
didistribusikan melalui Web, yang pada akhirnya memampukan pengguna dalam
menangani informasi tersebut dengan tingkat efisiensi dan tingkat kepastian yang
lebih baik.
RDF Schema dapat dipandang sebagai kamus data atau vocabulary untuk
mendeskripsikan properties dan classes dari resources RDF.
Bisa dikatakan bahwa ketiganya mempunya fungsi yang saling berkaitan erat satu
sama lain dalam membentuk RDF yaitu mengidentifikasi menggunakan web
identifiers (URIs) dan menjabarkan resource dengan properties dan property values.
Ketiga unsur ini kemudian dikombinasikan membentuk sebuah statement yang
memiliki sebuah subjek, predikat dan objek.
2018 Pemrograman Smart Web (Lab) Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Winarsih, S.Si., MMSI http://www.mercubuana.ac.id
Latihan
Buat desain web dengan topik yang kalian angkat pada pertemuan sebelumnya.
Dikerjakan dengan kelompoknya masing-masing.
2018 Pemrograman Smart Web (Lab) Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Winarsih, S.Si., MMSI http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. T. Gruber. Towards Principles for the Design of Ontologies for Knowledge Sharing.
International Journal of Human Computer Studies 43(5/6), pages 907–928, 1995.
2. Guarino, N. (1998). Formal Ontology and Information Systems. In Proceedings of the First
International Conference on Formal Ontologies in Information Systems (FOIS), 3-15.
3. Tamma, V. & Bench-Capon, T. (2002). An Ontology Model to Facilitate Knowledge-Sharing
in Multi-agent Systems. The Knowledge Engineering Review, 17(1), 41-60.
4. Burcu Yildiz, Silvia Miksch. (2005) Ontology-Driven Information Systems: Challenges and
Requirements.
5. Ding, L., Finin, T., Joshi, A., Pan, R., Cost, R.S., Peng, Y., Reddivari, P., Doshi, V.C., Sachs,
J.: Swoogle: A search and metadata engine for the semantic web. In: CIKM’04, 2004.
6. Fonseca, F. and J. Martin (2007) “Learning the Differences Between Ontologies and
Conceptual Schemas Through Ontology-Driven Information Systems,” JAIS – Journal of the
Association for Information Systems – Special Issue on Ontologies in the Context of IS
Volume 8, Issue 2, Article 3, pp. 129–142, February 2007
7. Boris Wyssusek. Ontology and Ontologies in Information Systems Analysis and Design: A
Critique. Proceedings of the Tenth Americas Conference on Information Systems, New York,
New York, August 2004
8. https://oguds.wordpress.com/2008/04/01/ontologi-dalam-sistem-informasi/
2018 Pemrograman Smart Web (Lab) Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Winarsih, S.Si., MMSI http://www.mercubuana.ac.id