Anda di halaman 1dari 4

Jenis database relasional ini merupakan jenis database yang paling sederhana disamping jenis database

pendahulunya yaitu database Hierarki (Hierarchical Database Model), dan database Jaringan (Network


Database Model). Jenis database relasional menggunakan strukrur database 2D (dimensi).

Bagaimana Relasi Database bisa Terhubung ?


Untuk membuat sistem basis data yang terpadu kita perlu menghubungkan terlebih dahulu kedua
tabel yang ingin Kita dikoneksikan.  Untuk setiap tabel yang ada terdapat field kunci atau
primary key, primary key ini dikoneksikan padatabel kedua sehingga di tabel kedua ini menjadi
foreign key. Dengan relational database ini Kita cukup mengubungkan kedu tabel yang ada
melalui foreign key.

Konsep RDBMS
Ilmu yang mempelajari tentang konsep Database Relasional disebut Database Relational
System. Database relasional System merupakan konsep yang muncul setelah adanya konsep
database pendahulunya yaitu network database dan hierarchycal database.
Dalam jenis database relasional ini, ada penggambaran yang jelas tentang hubungan suatu tabel
dengan tabel yang lain bisa dilakukan, hubungan ini digambarkan dengan garis solid yang
menghubungkan antara satu field name di tabel yang satu, dengan satu fieldname di tabel yang
lain. Misalnya fieldname kdpasien di tabel pasien dengan fieldname kdpasien di tabel diagnosa
pasien, yang saling terhubung karena adanaya kesamaan dalam fungsi dan entitas dari objek
yang dimaksud. Dengan demikian, sebuah database relasional ini dirancang untuk memiliki
keterkaitan antar tabelnya, menyesuaikan dengan program atau analisa sistem yang dirancang.

Aplikasi RDBMS
Untuk diketahui Database adalah sekumpulan tabel yag disimpan dalam bentuk file/elektronik dan
dikelompokkan berdasarkan skema yang sudah dibuat oleh user.
RDBMS adalah sebuah software komputer yang digunakan untuk membuat, menyunting dan
menanajemen basis data yang telah mendukung skema relational. Pemanfaatan program ini
sangat banyak sekali contohnya, misalnya dalam sistem apoteker, sistem penyewaan (Rental)
mobir, sistem penjualan barang, sistem kepustakaan, sistem pertokoan, dan masih banyak lagi.

RDBMS sendiri memiliki tingkatan sesuai skala yang akan digunakan, ada RDBMS yang
digunakan untuk small-scale database semisal aplikasi stock sederhana, aplikasi perpustakaan,
dan ada aplikasi large-scale database yaitu aplikasi RDBMS dengan skala yang lebih luas
mencakup kebutuhan enteprise, contohnya adalah aplikasi Oracle yang digunakan untuk
menangani kebutuhan akan manajemen Perusahaan berskala besar (dengan jumlah record yang
sangat besar).

jenis-jenis Database Relasional


Secara umum ada 3 jenis database relasional yaitu :

1. One to One (1 to 1)
Relasi database model ini terjadi apalabila sebuah data terdapat pada 2 buah tabel, dan hanya
diperbolehkan satu data saja pada masing masing tabel (unique record), sama halnya seperti
primary key, record yang ada pada model ini tidak boleh ada yang sama.

2. One to Many (1 to n)
Relasi database model  ini membolehkan data yang sama pada tabel kedua, tapi hanya
membolehkan data yang bersifat unique (unik) pada tabel pertama. Jadi pada model tabel kedua
boleh memiliki beberapa data yang sama.

3. Many to many (n to m)
Berbeda dengan kedua model diatas, relasi database model ini membolehkan beberapa data yang
sama baik pada tabel pertama maupun tabel kedua. Dengan demikian tidak ada unique record di
kedua tabel tersebut.

Tujuan model relasional database


 Menciptakan konsep database DBMS yang terintegrasi dan bersifat standalone
 Menciptakan DBMS yang konsisten dan menghindari terjadinya data redundancy (duplikasi
data) dengan menerapkan konsep normalisasi database, dengan tujuan untuk meningkatkan
kemampuan dalam mengambil dan juga memproses data.
Karakteristik Database Relasional
 Struktur tabel bersifat Tabular
 Satu bahasa pemrograman atau sintaksis yang ada dapat digunakan untuk semua user
 Field dikoneksikan melalui value didalam record tabel
Kelebihan Database Relasional
 Model tampilan / View Tabular  dan Query nya berupa table
 Tidak adanya variabel pointer
 Kemampuan operator yang baik
 User-friendly

Contoh Relational Database


Tidak semua database memiliki fungsi relational. Untuk mengetahui jenis database apa saja
yang memiliki fungsi itu, simak ulasan berikut ini.
1. MySQL
Salah satu aplikasi relational database open source terbaik yang ada saat ini. Selain itu aplikasi
ini juga beberapa lisensi tambahan yang bisa diambil sesuai dengan kebutuhan.
MySQL memberikan kemudahan saat input data dan memiliki performa tinggi.
Dikutip dari Phoenix Nap, aplikasi ini cocok untuk kebutuhan pengembangan website dan
aplikasi.
2. MariaDB
Aplikasi ini sebenarnya dibuat dengan base MySQL dengan beberapa penambahan.
MariaDB menambahkan ruangan untuk engine dan mengatasi adanya limitasi. Dengan
kemampuan ini database menjadi lebih cepat.
Salah satu hasil dari relational database yang dibuat dengan MariaDB adalah Google, Mozilla,
hingga Wikimedia.
3. PostgreSQL
Hampir sama dengan MariaDB, aplikasi ini juga merupakan pengembangan meski masih dalam
naungan open source.
Kelebihan dari database ini adalah performa dan fleksibilitas yang meningkat saat
menangani database.
PostgreSQL juga bisa melakukan pembacaan data yang cepat untuk melakukan analisis. Produk
dari database ini adalah Skype dan Instagram.

Oracle Database
Oracle Database adalah sistem relation database selanjutnya yang diproduksi dan dipasarkan
oleh perusahaan Oracle. Dalam penggunaannya, sistem Oracle mengacu pada struktur
memori server–side sebagai sistem area globalnya. Sistem area global dapat menyimpan cache,
perintah SQL, dan informasi pengguna. Selain itu, sistem ini memungkinkan untuk menyimpan
riwayat transaksional seperti redo log online.

Kelebihan Relations Database
1. Mudah Digunakan
Database relational dapat dibaca dan juga dipahami relatif lebih mudah dengan
tipe database lain seperti database tree dan database bertingkat yang lebih sulit. Dasar untuk
memaham bentuk tabel dari database relasional yang berupa kolom dan juga baris dapat dengan
mudah dibaca dan dipahami bagi pemula yang bahkan belum pernah mempelajari tentang
pemrograman sekalipun. 
Selain itu, tidak ada aturan khusus yang dibuat untuk bisa mengakses semua data yang sudah
dibuat dalam bentuk tabel. Dalam relational database siapa pun bisa mengakses dengan mudah
dan cepat. Bahkan, mereka bisa melakukan modifikasi seperti menggabungkan tabel atau data
terkait dengan lebih cepat.
3. Fleksibel
Setiap data pada tabel yang ada pada database relasional yang datanya ingin diambil atau
digunakan oleh program dapat dimanipulasi dengan operator operator tertentu. Operator seperti
‘join’, ‘where’, dan ‘and’ dapat membentuk informasi yang dinginkan sehingga bentuk dan
jumlah data bisa sesuai dengan kebutuhan program.
4. Sistem Keamanan Yang Baik
Pada database relasional, perancang database dapat menambahkan kendali keamanan dan juga
authorisasi dengan mudah. Atribut dari database yang sensitif dapat di tempatkan pada tabel
tersendiri dengan kendali keamanan yang spesial yang memerlukan ototentifikasi khusus.
Jika seorang user atau program memiliki ototenfikasi khusus ini, program atau user tersebut
dapat mengambil data sensitif pada tabel. Sistem keamanan sepertini inilah yang membuat
database relasional memiliki tingkat keamaman yang baik.
5. Tingkat Presisi Yang Tinggi
Data yang diambil dari database relasional memiliki tingkat presisi yang tinggi. hal ini
dikarenakan, database relasional melalukan berbagai macam operasi aljabar dan juga kalkulus
relasional pada saat proses manipulasi relasi antar satu tabel dengan lainnya. Faktor ambiguitas
data pun menjadi berkurang. Hal ini sangat berbeda pada tipe database lain yang memiliki
hubungan kompleks antar tabel tabelnya.

Anda mungkin juga menyukai