Anda di halaman 1dari 5

APLIKASI PERPUSTAKAAN DAN STANDAR METADATA

Metadata adalah data tentang data yang terstruktur. Tetapi dalam penerapan banyak
perbedaan untuk menemukan elemen yang deskriptif pada sebuah data. Maka dibutuhkan
sebuah standar yang diberlakukan untuk data. Untuk menentukan sebuah unsur-unsur pokok
yang harus ada pada suatu standar metadata. Beberapa standar metadata yang berkembang
diantaranya :

- Standar Metadata MARC (Machine Readable Cataloging)


- Dublin Core
- MODS (Metadata Object Description Schema)
- METS (Metadata Encoding and Transmission Specification)

Standar metadata tersebut digunakan dalam skema metadata program aplikasi perpustakaan
seperti:

- Slims (MODS)
- GDL (Dublin Core)
- Inlis (IndoMARC)

Salah satu otomasi yang populer di Indonesia adalah Inlis. Inlis merupakan suatu program
aplikasi yang dikembangkan oleh Perpusnas yang bersifat freeware (bebas). Saat ini belum
ada penjelasan lengkap mengenai standar metadata dan program aplikasi Inlis, untuk itulah
penting bagi pustakawan dalam mempelajari dan mempraktikkan Inlis.

Standar metadata dan Aplikasi Perpustakaan

Pengertian

Standar metadata adalah spesifikasi untuk informasi yang harus dikumpulkan tentang data
penelitian dalam rangka untuk digunakan kembali. Untuk lebih jelasnya, karena metadata
memiliki beberapa elemen yang dapat dikategorikan menjadi banyak fungsi, kebanyakan dari
awal standar metadata lebih memfokuskan pada elemen yang deskriptif yang dibutuhkan
untuk penemuan, identifikasi dan penemuan kembali (retrieval) informasi.

Jenis-jenis Standar Metadata

Standar pada metadata, terutama pada aspek jenis metadata deskriptif, seperti :

- Standar Isi Data (aturan khusus seperti : AACR/RDA, CCO)


- Standar Nilai Data (LCNAF, LCSH, MeSH, AAT)
- Standar Data Struktur (DC, MODS, MARC21, VRA Core)
- Standar Sintaks/Pertukaran Data (MARC21(ISO 2709), Dublin Core/RDF atau
Dublin Core/XML)

Mengenai standar untuk isi data yang digunakan terdapat pada :

- AACR2, yang berfungsi sebagai standar untuk pengatalogan tradisional


- RDA
- DACS (Describing Archieves : a Content Standard)
- CCO (Cataloging Cultural Objects)
- CSDGM (Content Standards for Digital Geospatial Metadata)

Standar metadata biasanya akan mengambil beberapa dan menspesifikasikan elemen-elemen


tersebut sesuai dengan informasi pokok yang terdapat pada metada itu sendiri sehingga
membentuk sebuah skema metadata.

Skema Metadata

Banyak skema metadata yang berbeda sedang dikembangkan sebagai standar di seluruh
disiplin ilmu, seperti ilmu perpustakaan, pendidikan, pengarsipan, e-commerce, dan seni.
Metadata atau dokumentasi data melayani tujuan membuat data ditemukan, dapat digunakan
dan dimengerti. Berbagai standar metadata dan format telah dikembangkan dari wakt ke
waktu untuk mendukung penemuan data dan dokumentasi data.

Aplikasi Perpustakaan

1. MARC (Machine Readable Cataloging)


MARC merupakan implementasi dari pengembangan katalog dalam bentuk
elektronik. MARC lahir pada pertengaahan tahun 1960 dan diprakarsai oleh Henriette
Avram dari Library of Congress (LC). MARC pada dasarnya merupakan sekumpulan
fomrat data yang memungkinkan pertukaran katalog atau bentuk-bentuk data lainnya
yang terkait antar sistem perpustakaan yang menggunakan perangkatt elektronik
berupa komputer.
Penyimpanan data-data dalam format MARC biasanya berupa file binary yang
kemudian masing-masing file disatukan menjadi sebuah bentuk kesatuan yang utuh.
Standar deskripsi pada MARC merujuk pada aturan AACR2 dan ISBD.

Komponen MARC
Karkter dalam rangkaian MARC tersebut bisa dikelompokkan menjadi 3 komponen
utama, yakni :
1) Leader : elemen deskripsi yang letaknya pada awal dan memuat informasi yang
dibutuhkan perangkat komputer untuk mengolah data selanjutnya. Komponen ini
terdiri atas 24 karakter alfanumerik.
2) Direktori : merupakan indeks atau petunjuk lokasi data dalam cantuman MARC
yang secara otomatis dibentuk oleh komputer. Direktori mengidentifikasi tenaga
ruas, ruas, panjang dan posisi permulaan dari setiap ruas.
3) Data fields : ruas-ruas yang berisi data deskripsi bibliografi dari sumber informasi.
Data field sendiri terdiri dari 3 jenis, yakni ruas kendali, ruas kode dan nomor,
serta ruas variable data.
Contoh Aplikasi Berbasis MARC

INLIS (Integrated Library System) merupakan perangkat lunak (software) aplikasi


otomasi perpustakaan yang dibangun dan dikembangkan oleh Perpustakaan Nasional
RI sejak tahun 2011.

Dalam perangkat lunak Inlis terdapat produk InlisLite dengan versi 3 yang merupakan
lanjutan dari InlisLite versi 2.1.2, yaitu perangkat lunak ringan yang disebarkan oleh
Perpusnas untuk perpustakaan di seluruh Indonesia.

2. Dublin Core Metadata Initiative (DCMI)


Dublin Core diciptakan diciptakan pada tahun 1995 oleh OCLC/NCSA. Dublin Core
mengacu pada Dublin, Ohio, AS. Namun mulai tahun 2008 DCMI berpisah dari
OCLC dan didirikan sebagai entitas independen.

Dublin Core merupakan salah satu ksema metadata yang digunakan untuk web
resource description and discovery. Gagasan membuat standar baru agaknya
dipengaruhi oleh rasa kurang puas dengan standar MARC yang dianggap terlalu
banyak unsurnya dan beberapa istilah yang hanya dimengerti oleh pustakawan serta
kurang bisa digunakan untuk sumber informasi dalam web. Elemen Dublin Core dan
MARC intinya bisa saling dikonversi.

Komponen Dublin Core


Dublin Core terdiri dari 15 unsur yaitu :
1) Title 11) Source
2) Creator 12) Language
3) Subject 13) Relation
4) Description 14) Coverage
5) Publisher 15) Rights
6) Contributor
7) Date
8) Type
9) Format
10) Identifier

Contoh Aplikasi Berbasis Dublin Core

GDL (Ganesha Digital Library) merupakan software open source berbasis web
untuk mengelola dan mendistribusikan sumber informasi digital. GDL dikembangkan
sejak tahun 2000 oleh Knowledge Management Research Group (KMRG) ITB
dengan dukungan dana dari International Development Research Canada (IDRC).
GDL ini menggunakan metadata Dublin Core dalam pembentukan katalog digitalnya.

Intouch Library dikembangkan oleh Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya pada


tahun 2002. Pertama kali keluar Intouch Library Versi 1.0, menggunakan standar
metadata Dublin Core, menggunakan desktop aplikasi GUI, yang menggunakan
kombinasi bahasa pemrograman Ajax.

Kelebihan Intouch Library :

- Mudah digunakan (user friendly)


- Ringan (tidak membutuhka spesifikasi komputer yang tinggi)
- Sistem yang dibutuhkan : Prosesor min Pentium 4 dan RAM min 256 MB
- Hanya bisa di install di platform Windows
- Menggunakan sistem server terpusat
- Tidak adanya pembaruan versi perangkat lunak (hanya melahirkan versi 1.0)
- Tidak disediakannya fitur backup data pada versi 1.0, hanya dapat membaca dengan
sistem otomasi lain yang menggunakan standar metadata Dublin Core

3. MODS (Metadata Object Description Schema)


MODS merupakan skema untuk suatu set unsur bibliografi yang dapat digunakan
untuk berbagai tujuan khususnya untuk aplikasi perpustakaan. Standar tersebut
dikelola oleh Network Development and MARC Standards Office dari Library of
Congress dibantu oleh pakar-pakar bidang pengawasan bibliografi serta berbagai
masukan dari para pengguna.

Komponen MODS
Dengan menggunakan MODS sebagai sarana pengawasan bibliografi dan akses,
perpustakaan akan mendapatkan banyak keuntungan dan kemudahan antara lain :
1) Set unsurnya lebih kaya daripada Dublin Core dan lebih sederhana dari format
MARC yang kompleks.
2) Set unsurnya lebih sesuai dengan data perpustakaan daripada ONIX.
3) Skema ini lebih berorientasi pada pengguna daripada skema MARCXML yang
kompleks.
4) MODS adalah skema XML, sehingga pengguna MODS akan lebih mudah
menggunakan semua sarana dan jasa yang dikembangkan oleh XML.
5) Skema MODS menggunakan tengara (tag) XML yang mudah dipahami oleh
spesialis maupun non-spesialis perpustakaan.

Contoh Aplikasi Berbasis MODS

SliMS (Senayan Library Management System) merupakan open source software


(OSS) berbasis web untuk memenuhi kebutuhan automasi perpustakaan (library
automation) skala kecil hingga skala besar. Versi terbarunya adalah SliMS Bulian 9
yang merupakan kelanjutan dari Akasia 8. SliMS pertama kali dibangun dan
digunakan pada tahu 2007 oleh Perpustakaan Depdiknas. Keunggulan SliMS adalah
multi-platform yang artinya bisa berjalan secara native hampir di semua sistem
operasi yang bisa menjalankan bahasa pemrograman PHP dan RDBMS MySQL.
4. METS (Metadata Encoding and Transmission Specification)
METS adalah standar untuk pengkodean deskriptif, administrasi dan struktur
metadata mengenai objek dalam perpustakaan digital, dinyatakan menggunakan
bahasa skema XML dari World Wide Web Consortium. Standar ini dikelola dalam
Pengembangan Jaringan dan Standar MARC pada the Library of Congress dan saat
ini dikembangkan oleh Digital Library Federation.

Contoh Aplikasi Berbasis METS

OpenMIc adalah open source berbasis web alat katalog yang dapat digunakan
sebagai aplikasi mandiri atau terintegrasi dengan arsitektur repositori lain dengan
berbagai organisasi. Menyediakan sistem pembuatan metadata lengkap untuk bahan
analog dan digital, dengan layanan untuuk mengekspor metadata tersebut dalam
format standar. OpenMic hanya bisa digunakan pada sistem operasi Solaris dan
Linux. OpenMic saat ini sudah digantikan oleh lainnya yaitu OpenWMS. OpenWMS
dapat dijalankan pada sistem operasi Windows.

Anda mungkin juga menyukai