Anda di halaman 1dari 19

PEDOMAN ADAT

AMBALAN SUTAN SYAHRIR – RASUNA SAID


GUDEP 03-12-02-003/03-12-02-002

PANGKALAN SMA NEGERI 2 PADANG PANJANG


ADAT AMBALAN SUTAN SYAHRIR - RASUNA SAID

GERAKAN PRAMUKA PENEGAK GUGUS DEPAN 03-12-02-003/03-12-02-004

PANGKALAN SMA NEGERI 2 KOTA PADANG PANJANG

BAB I

PENDAHULUAN

Pasal 1

Umum

1. Gerakan Pramuka Gugus Depan 03-12-02-003 dan 03-12-02-004 berpangkalan pada


SMA Negeri 2 Kota Padang Panjang memberi kesempatan kepada para Pramuka
Penegak untuk membina diri menjadi kader pemimpin, baik di lingkungan Gugus
depan maupun lingkungan di luar Gugus depan.

2. Salah satu usaha untuk melaksanakan hal tersebut, dibentuklah Dewan Ambalan
Penegak Sutan Syahrir – Rasuna Said di lingkungan Gugus Depan 03-12-02-003 dan
03-12-02-004 berpangkalan pada SMA Negeri 2 Kota Padang Panjang

3. Dewan Ambalan Penegak Sutan Syahrir – Rasuna Said adalah wadah pembinaan dan
pengembangan kaderisasi kepemimpinan di lingkungan Gerakan Pramuka
Gugus depan 03-12-02-02-003 dan 03-12-02-004 Berpangkalan pada SMA Negeri 2
Kota Padang Panjang yang beranggotakan Pramuka Panegak Putera dan Puteri,
bersifat kolektif dan kolegial.

4. Kolektif mengandung arti bahwa keputusan dan kebijakan di dalam Dewan Penegak
adalah keputusan atau kebijakan organisasi Dewan Penegak yang dilakukan secara
bersama atau secara gabungan. Kolegial mengandung arti bahwa segala pelaksanaan
tugas pokok, kebijakan dan tanggung jawab dalam prosesnya didalam. Dewan
Penegak dilaksanakan dalam suasana kekeluargaan. Diketuai oleh Ketua Dewan
Ambalan, yang dalam menjalankan tugasnya.

5. Pengurus Dewan Ambalan Penegak terdiri atas Pramuka Penegak putra untuk
mengelola Ambalan Sutan Syahrir dan Pramuka Penegak putri untuk mengelola
Ambalan Rasuna Said.

6. Dewan Ambalan Penegak Sutan Syahrir dan Rasuna Said dipimpin oleh masing-
masing Ketua Dewan Ambalan didampingi oleh seorang pembina yang minimal
memiliki Ijazah Kursus Mahir Dasar (KMD).
7. Untuk keseragaman dalam pengelolaan organisasi Dewan Ambalan,
diperlukan adanya petunjuk penyelenggaraan dan Adat Ambalan yang ditetapkan
oleh para Pramuka Penegak dalam MUSYAM (Musyawarah Ambalan) sebagai
pedoman yang berlaku.

Pasal 2

Maksud dan Tujuan

1. Petunjuk ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai dasar/ pedoman dalam mengatur
organisasi, tugas, dan tata kerja Dewan Ambalan.

2. Tujuannya adalah untuk menjamin adanya keselarasan, kelancaran, dan


kesinambungan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab Dewan Ambalan.

Pasal 3
Dasar
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.

2. Keputusan Presiden RI Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka.

3. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 231 Tahun 2007 tentang
Petunjuk Penyelenggaraan Gugus Depan Gerakan Pramuka.

4. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka No. 005 Tahun 2017 tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.

5. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka No. 134/KN/76 Tahun 1976 tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Kecakapan Khusus.

6. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka No. 132 Tahun 1979 tentang Syarat- syarat
dan Gambar Tanda Kecakapan Khusus (TKK).

7. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Nomor 07/Munas/2018 tentang


Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

8. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 198 Tahun 2011 tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Syarat Kecakapan Umum dan Tanda Kecakapan Umum.

9. Petunjuk Penyelenggaraan Pramuka Garuda Nomor 38 Tahun 2018.


10. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63
Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah.

11. Keputusan Bersama Ambalan Sutan Syahrir – Rasuna Said Gudep 03-12-02-003 dan
03-12-02-004.
BAB II

TUGAS POKOK, FUNGSI & TANGGUNG JAWAB

Pasal 4

Tugas Pokok

Tugas pokok Dewan Ambalan Sutan Syahrir – Rasuna Said adalah:

1. Melaksanakan Keputusan dan Kesepakatan Ambalan.

2. Merancang program kegiatan dan melaksanakannya.

3. Mengurus dan mengatur program kerja kegiatan.

4. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja kegiatan.

5. Merekrut Calon Pengurus baru.

6. Mencari/mengidentifikasi sumber dana untuk disampaikan kepada Pembina Gugus


Depan.

7. Mengelola dana untuk menjalankan program kegiatan.

8. Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Pembina Gudep dan Anggota Gudep.

9. Menjadi jembatan komunikasi antar anggota aktif dengan Purna Bhakti (alumni).

10. Menyelenggarakan kinerja berdasarkan kebersamaan

Pasal 5

Fungsi

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut diatas, Dewan Ambalan Sutan Syahrir –
Rasuna Said berfungsi sebagai penanggung jawab penyelenggaraan manajemen kegiatan:

1. Penyusunan perencanaan dan pengelolaan sumber daya informasi, perumusan


kebijakan dan pelaporan kegiatan.
2. Pengembangan dan pembinaan pendidikan kepramukaan bagi anggota serta
pengabdian kepada masyarakat.

3. Pengelolaan personil, logistik, keuangan, usaha dana dan aset milik Dewan Ambalan
serta pembinaan organisasi.

4. Pengelolaan hubungan dengan Gugus Depan, kwartir, lembaga pemerintah, swasta


dan masyarakat.

Pasal 6

Tanggung Jawab

Dewan Ambalan Sutan Syahrir - Rasuna Said bertanggungjawab atas pelaksanaan


tugas pokok Dewan Ambalan Penegak kepada pembina Gudep dalam Musyawarah Penegak
Puteri dan Putera, serta Musyawarah Gugus Depan.
BAB III

ORGANISASI & MASA BAKTI

Pasal 7

Organisasi

1. Di dalam Gugus Depan 03-12-02-003 dan 03-12-02-004, Dewan Ambalan dipimpin


oleh Ketua Dewan Ambalan Penegak Sutan Syahrir (Pradana Putra) dan Ketua
Dewan Ambalan Penegak Rasuna Said (Pradani) yang disusun dalam satu
kepungurusan yang bersifat kolektif.

2. Dewan Ambalan Sutan Syahrir - Rasuna Said adalah satu-satunya organisasi


kaderisasi kepemimpinan bagi Pramuka Penegak Gugus Depan 02-003 dan 02-004
Berpangkalan pada SMA Negeri 2 Padang Panjang.

Pasal 8

Masa Bakti

1. Masa Bakti adalah kurun waktu berlangsungnya suatu kepengurusan Dewan Ambalan
Penegak Sutan Syahrir dan Rasuna Said dalam melaksanakan tugasnya.

2. Masa bakti Dewan Ambalan Penegak di dalam Gugus Depan 03-12-02-003 dan
03-12-02-004 adalah sejak dilantik menjadi Dewan Ambalan hingga serah terima
jabatan keperiode selanjutnya.

3. Selama belum terbentuk dan disahkannya Dewan Ambalan Penegak yang baru oleh
Surat Keputusan Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan (KAMABIGUS), maka
pengurus Dewan Ambalan domisioner tetap melaksanakan tugasnya.

4. Apabila anggota Dewan Ambalan mengundurkan diri sebelum masa baktinya selesai,
serta dengan alasan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, maka yang
bersangkutan diberi sanksi Adat.

5. Sanksi adat yang dimaksud akan dijelaskan pada bab selanjutnya. (BAB X pasal 22).
BAB IV

KEKUASAAN

Pasal 7

Kekuasaan

1. Kekuasaan tertinggi dalam lingkup Gugus Depan terletak pada MUBES (Musyawarah
Bersama)

2. Kekuasaan tertinggi dalam lingkup Ambalan terletak pada MUSYAM (Musyawarah


Ambalan)
BAB V

ADMINISTRASI, PENDAPATAN & KEKAYAAN

Pasal 10

Administrasi

1. Sebagai organisasi kader kepemimpinan Gugus Depan, maka sistem administrasi


Dewan Ambalan Penegak mengikuti sistem administrasi Gugus Depan.

2. Sistem administrasi Gugus Depan dijelaskan oleh Keputusan Kwartir


Nasional Gerakan Pramuka Nomor 005 Tahun 2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega BAB XI

3. Sistem administrasi internal Dewan Ambalan Penegak diadakan guna menunjang


aktifitas Dewan Ambalan Penegak, meliputi:

a. Pengarsipan surat menyurat yang berkaitan dengan Pramuka Penegak SMA


Negeri 2 Padang Panjang Gugus Depan 03-12-02-02-003 dan 03-12-02-004.
b. Komunikasi dan informasi internal Dewan Ambalan Penegak dengan
Gugus Depan dan Kwartirnya.
c. Ketentuan-ketentuan administrasi yang bersifat teknis akan diatur dalam
petunjuk Penyelenggaraan Administrasi Ambalan atau panduan lain yang
tertera pada ayat 2.
d. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Nomor 07/Munas/2018
tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

Pasal 11

Pendapatan

1. Keuangan
a. Keuangan diperoleh, dikelola dan dipertanggungjawabkan oleh Dewan Ambalan
dalam menjalankan fungsi dan tugas pokoknya.
1) Dana Penunjang Pendidikan.
2) Usaha Dana Dewan Ambalan.
3) Iuran Anggota Gugus Depan.
4) Hibah yang Sah dan Berketentuan Hukum
b. Sumber dana yang berasal dari luar Gugus Depan harus sepengetahuan Gugus
Depan. Apabila diperlukan, dana tersebut dapat disimpan di Bank atas nama
Gerakan Pramuka Gugus Depan 02-003 dan 02-004 SMA Negeri 2 Padang
Panjang.

2. Usaha Dana
a. Dewan Ambalan dapat membuat badan usaha tetap antara lain: usaha fasilitas
jasa, dan lain-lain.
b. Usaha dapat dilakukan dengan memberdayakan fasilitas yang dimiliki Ambalan
atau Gugus Depan dan secara berkala menyampaikan laporan.
c. Badan usaha tersebut bertanggungjawab kepada Pembina Gugus Depan dan Ketua
Dewan Ambalan.

3. Pengelolaan
a. Dana yang diperoleh, dikelola oleh Dewan Ambalan Penegak sesuai dengan
sistem yang berlaku.
b. Dalam pengelolaan dana kegiatan, Dewan Ambalan Penegak senantiasa
melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Gugus Depan.
c. Dana yang dipegang oleh Dewan Ambalan maka diserahkan kepada pihak
gugus depan melalui tim kesiswaan.

4. Pertanggungjawaban
Pertanggung jawaban pengelolaan dana disusun oleh Dewan Ambalan Penegak
dan disampaikan pada waktu MUSYAM dengan memberikan tembusan kepada
Gugus Depan.

Pasal 12

Kekayaan

1. Kekayaan Dewan Ambalan atau Gugus Depan adalah benda tidak bergerak.

2. Benda tidak bergerak tersebut meliputi hasil usaha tetap, perlengkapan kantor,
dan uang tunai.

3. Kekayaan Dewan Ambalan atau Gugus Depan yang utama digunakan sebagai sarana
pendukung kegiatan.

4. Perawatan inventaris merupakan hak dan kewajiban seluruh anggota Gugus Depan
03-12-02-003 dan 03-12-02-004 dengan penanggung jawab bidang Sarana dan
Prasarana (Kesekretariatan). Kecuali surat dan uang tunai, masing-masing dilakukan
oleh Sekretaris Dewan dan Bendahara Dewan.
5. Segala pemasukan (tambahan) atau pengeluaran inventaris yang telah menjadi
milik sanggar harus dicatat oleh bidang Sarana dan Prasarana (Kesekretariatan) pada
buku inventaris.

6. Setiap peminjaman dan penyewaan barang inventaris Dewan Ambalan harus melalui
prosedur peminjaman sebagai berikut :

a. Peminjaman barang berlaku untuk pengembangan diri anggota gudep, jajaran


Pembina, dan keperluan Ambalan.
b. Penyewaan berlaku untuk organisasi atau instansi luar
c. Untuk peminjaman barang atau penyewaan barang menggunakan surat
peminjaman.
d. Biaya penyewaan ditentukan oleh Kesekretariatan.

7. Apabila hilang atau rusak, maka peminjam berkewajiban mengganti dengan unit yang
baru.
BAB VI

KEANGGOTAAN

Pasal 13

Keanggotaan

Keanggotaan Pramuka Penegak Gugus Depan 03-12-02-003 dan 03-12-02-004


berpangkalan pada SMA Negeri 2 Kota Padang Panjang dibedakan menjadi:

A. Dewan Ambalan
Dewan Ambalan adalah Anggota Ambalan Penegak yang sudah dilantik dan
disahkan oleh Pembina Gugus Depan yang mempunyai hak dan kewajiban untuk
melaksanakan tugas pokok Dewan Ambalan Penegak selama satu periode
kepengurusan. Dewan Ambalan terdiri dari:

1. Pemangku Adat
Pemangku adat disingkat PA adalah salah satu pengurus Dewan Ambalan yang
memiliki tugas mengawasi, serta membuat dan menjaga peraturan yang
berhubungan dengan Adat Ambalan yang tidak bertentangan dengan AD/ART
Gerakan Pramuka. Pemangku adat dipimpin oleh 1 orang laki-laki yang dituakan.
Untuk selanjutnya akan dijelaskan pada BAB VII Pasal 15.

2. Pradana (Ketua Ambalan/Ketua Dewan Penegak)


Pradana merupakan pimpinan ambalan atau Pramuka Penegak yang membuat
kebijakan, keputusan, menyelesaikan suatu permasalahan dan memimpin anggota
ambalan serta mengelola jalannya kegiatan Pramuka Penegak. Pradana
menerapkan satuan terpisah yang mana dipimpin oleh satu orang Pradana Putra
untuk memimpin satuan putra dan satu orang Pradana Putri untuk memimpin
satuan putri. Untuk selanjutnya akan dijelaskan pada BAB VII Pasal 16.

3. Wakil Pradana (Wakil Ketua Ambalan/Wakil Ketua Dewan Penegak)


Wakil Pradana merupanan wakil pimpinan ambalan atau Pramuka Penegak yang
membantu Pradana dalam membuat kebijakan, keputusan, menyelesaikan suatu
permasalahan dan membantu memimpin anggota ambalan serta mengelola
jalannya kegiatan Pramuka Penegak. Wakil Pradana menerapkan satuan terpisah
yang mana dipimpin oleh satu orang wakil Pradana Putra untuk membantu
memimpin satuan putra dan satu orang Wakil Pradana Putri untuk membantu
memimpin satuan putri. Untuk selanjutnya akan dijelaskan pada BAB VII Pasal
17.
4. Kerani (Sekretaris)
Kerani atau sekretaris merupakan struktur yang membantu Pradana dalam hal
juru tulis, perdataan dan kearsipan dalam Pramuka Penegak. Kerani dipimpin
oleh satu orang. Apabila terpilih putra, maka disebut kerani putra dan apabila
terpilih putri, maka disebut kerani putri. Untuk selanjutnya akan dijelaskan pada
BAB VII Pasal 18.

5. Wakil Kerani/Kerani Dua (Wakil Sekretaris/Sekretaris dua)


Wakil Kerani atau Kerani dua merupakan struktur yang menbantu kerani dalam
hal juru tulis, perdataan dan kearsipan dalam Pramuka Penegak. Wakil Kerani
dipimpin oleh satu orang. Apabila terpilih putra, maka disebut Wakil Kerani
Putra dan apabila terpilih putri, maka disebut Wakil Kerani Putri. Untuk
selanjutnya akan dijelaskan pada BAB VII Pasal 19.

6. Juru Uang /Juru Arta/Hartaka (Bendahara)


Juru Uang merupakan kestrukturan yang membantu Pradana dalam hal
administrasi keuangan dalam Pramuka Penegak. Juru Uang dipimpin oleh satu
orang. Apabila terpilih putra, maka disebut Juru Uang putra dan apabila terpilih
putri, maka disebut Juru Uang Putri. Untuk selanjutnya akan dijelaskan pada
BAB VII Pasal 20.

7. Wakil Juru Uang/Wakil Juru Arta/Wakil Hartaka (Wakil Bendahara)


Wakil Juru Uang merupakan kestrukturan yang membantu Juru Uang dalam hal
administrasi keuangan dalam Pramuka Penegak. Wakil Juru Uang dipimpin oleh
satu orang. Apabila terpilih putra, maka disebut Juru Wakil Uang putra dan
apabila terpilih putri, maka disebut Wakil Juru Uang Putri. Untuk selanjutnya
akan dijelaskan pada BAB VII Pasal 21

8. Koordintor LapangaN (KORLAP)


Koordinator Lapangan atau disingkat Korlap merupakan kestrukturan yang
berubungan dengan lapangan baik secara evaluasi, operasional, hubungan
kemasyarakatan dan jalannya teknik kepramukaan.Korlap dipimpin oleh satu
orang. Apabila terpilih putra, maka disebut Koordinator Lapangan Putra dan
apabila terpilih putri, maka disebut Koordinator Lapangan Putri. Untuk
selanjutnya akan dijelaskan pada BAB VII Pasal 22. Korlap dibantu oleh 4
bidang, yaitu:
a. Litev (Penelitian & Evaluasi)
Litev merupakan kestrukturan yang menjalankan evaluasi setiap kegiatan
berjalan dari awal sampai akhir. Pimpina Litev dipimpin oleh satu orang
putra/putri.Litev memiliki anggota yang juga menerapkan satuan terpisah.

b. Litop/GO (Penelitian & Operasional/Giat Operasional)


Litop merupakan kestrukturan yang menjalankan operasional, baik
operasional gudep, operasional lapangan, dan operasional kegiatan serta
kelengkapan kegiatan.Pipinan Litop dipimpin oleh satu orang putra/putri.
Litop memiliki anggota yang juga menerapkan satuan terpisah.

c. Humas (Hubungan kemasyarakatan)


Humas merupanan kestrukturan yang menjalankan Hubungan dengan luar
gudep dan kemasyarakatan. Humas menerapkan satuan terpisah yang mana
dipimpin oleh satu orang putra yang disebut Pimpinan Humas Putra dan satu
orang putri yang disebut Pimpinan Humas Putri. Setiap satuan terpisah
Humas memiliki anggota yang juga menerapkan satuan terpisah.

d. Tekpram (Teknik Kepramukaan)


Tekpram merupakan kestrukturan yang terampil seputar ilmu kepramukaan
yang akan disalurkan ke anggota Pramuka. Tekpram menerapkan satuan
terpisah yang mana dipimpin oleh satu orang putra yang disebut Pimpinan
Tekpram Putra dan satu orang putri yang disebut Pimpinan Tekpram Putri.
Setiap satuan terpisah Tekpram memiliki anggota yang juga menerapkan
satuan terpisah.

B. Dewan Kehormatan
Dewan Kehormatan adalah Pengurus Dewan Ambalan periode sebelumnya yang
mengemban tugas sebagai Pengawas, Pengontrol, dan Pendamping Pengurus Dewan
Ambalan sampai tamat di pangkalan tersebut.

C. Anggota Ambalan Penegak


Ambalan Penegak adalah Anggota Pramuka Penegak yang berada di Gugus
Depan 03-12-02-003 dan 03-12-02-004 yang mempunyai hak dan kewajiban untuk
melaksanakan kegiatan yang dirancang oleh Dewan Ambalan dan harus mengikuti
latihan rutin selama satu periode kepengurusan Dewan Ambalan.

D. Purna Bakti Ambalan


Purna Bhakti Dewan Ambalan (Alumni Dewan Ambalan) adalah Anggota
Purna Bhakti Dewan Kehormatan Gugus Depan yang belum mengundurkan diri
secara resmi dan/atau telah tergabung di gugus depan lain/tamat dari sekolah dari
pangkalan tersebut, maka masih merupakan bagian dari Anggota Gugus Depan sesuai
dengan usia Pramuka Penegak Pandega.

Pasal 14

Persyaratan

1. Persyaratan merupakan ketentuan yang harus dipenuhi untuk menjadi Dewan


Ambalan, Dewan Kehormatan, Anggota Ambalan dan Anggota Ambalan Penegak.

2. Persyaratan
a. Persyaratan Menjadi Dewan Ambalan
1) Umum
a) Anggota aktif di Gugus Depan
b) Telah mengikuti latihan rutin dan mengabdi selama satu periode dan
menjadi Anggota Ambalan

2) Khusus
Persyaratan khusus adalah persyaratan tambahan lainnya selain
persyaratan umum. Persyaratan khusus ditetapkan dalam Musppanitera.
Persyaratan tersebut adalah:
a) Siswa Aktif SMA Negeri 2 Kota Padang Panjang
b) Berusia 16 s/d 20 tahun (Apabila yang bersangkutan belum 16 tahun, maka
akan di beri penangguhan oleh Dewan Ambalan periode sebelumnya dan
Pembina)
c) Pernah mengikuti Kegiatan yang diseleggarakan oleh Dewan Ambalan
periode sebelumnya maupun kegiatan diluar Gugus Depan yaitu kegiatan
yang diselenggarakan oleh Dewan Kerja (Kwartir, Kwarcab, Kwarda,
Kwarnas) maupun Instansi Dewan Racana atau Saka.
d) Mengikuti Perkemahan Kenaikan Tingkat dari Penegak Tamu ke
Penegak Bantara (Menyesuaikan kondisi dan kesepakatan Dewan
Ambalan periode sebelumnya dan Pembina)
e) Minimal sudah dilantik menjadi Pramuka Penegak Bantara (Kecuali Wakil
Pradana, Wakil Kerani, Wakil Juru Uang dan karena kondisi, maka
dirumbukkan oleh Dewan Ambalan periode sebelumnya)
f) Sedang duduk di kelas X dan XI
g) Telah Mengikuti Latihan Rutin selama satu tahun.
h) Telah Mengikuti Kegiatan Perkemahan Penerimaan Tamu
Ambalan/Penegak
i) Pernah Menjadi Sangga Kerja (Panitia) selama menjadi Calon Dewan
Ambalan.
b. Persyaratan Menjadi Dewan Kehormatan
1) Umum
a) Anggota Aktif di Gugus Depan
b) Statusnya telah memberi serah jabatan Dewan Ambalan ke periode
selanjutnya
c) Telah mengabdi menjadi Dewan Ambalan atau Anggota Ambalan minimal
satu periode.

2) Khusus
Persyaratan khusus adalah persyaratan tambahan lainnya selain
persyaratan umum. Persyaratan khusus ditetapkan dalam Musppanitera.
Persyaratan tersebut adalah:
a) Siswa Aktif SMA Negeri 2 Padang Panjang
b) Berusia 16 s/d 20 tahun.
c) Pernah mengikuti Kegiatan yang diseleggarakan oleh Dewan Ambalan
periode sebelumnya maupun kegiatan diluar Gugus Depan yaitu kegiatan
yang diselenggarakan oleh Dewan Kerja (Kwartir, Kwarcab, Kwarda,
Kwarnas) maupun Instansi Dewan Racana atau Saka.
d) Mengikuti Perkemahan Kenaikan Tingkat dari Penegak Tamu ke
Penegak Bantara (Menyesuaikan kondisi dan kesepakatan Dewan
Ambalan periode sebelumnya dan Pembina)
e) Minimal sudah dilantik menjadi Pramuka Penegak Bantara.
f) Sedang duduk di kelas XII.
g) Telah Mengikuti Latihan Rutin dan mengabdi sebagai Dewan Ambalan
atau Anggota Ambalan selama satu periode.
h) Telah menyerahkan jabatan bagi Dewan Amabalan kepada kepengurusan
Dewan Ambalan Selanjutnya
i) Penjelasan pemilihan dan mekanismenya dijelaskan di BAB VII

c. Persyaratan Menjadi Anggota Ambalan


1) Siswa Aktif SMA Negeri 2 Kota Mojokerto.
2) Anggota aktif di Gugus Depan
3) Mengikuti latihan rutin
4) Sedang duduk di kelas X
5) Mengikuti Kegiatan Perkemahan Penerimaan Tamu
Ambalan/Penegak.
6) Apabila tidak mengikuti Kegiatan Perkemahan Penerimaan Tamu
Ambalan/Penegak, maka akan di alihkan ke kegiatan pramuka penegak
yang lain.
7) Anggota Ambalan harus terdaftar di SIPA dengan menyerahkan
biodata lengkap.

d. Persyaratan Khusus Pramuka Penegak Bantara


1) Telah menyelesaikan SKU Penegak Bantara minimal 90%.
2) Mengikuti Kegiatan Perkemahan Tamu Ambalan/Penegak,
Jobtrining, dan Perkemahan Kenaikan Tingkat.
3) Bersedia dilantik menjadi Pengurus Dewan Ambalan.

e. Persyaratan Khusus Pramuka Penegak Laksana


1) Telah menyelesaikan SKU Penegak Laksana minimal 90%.
2) Menjadi Pengurus Dewan Ambalan.
3) Bersedia menjadi Dewan Kehormatan

f. Persyaratan Pramuka Penegak Garuda


Persyaratan Penegak Garuda adalah disesuaikan dengan Keputusan Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka Nomor 038 Tahun 2017 tentang petunjuk
penyelenggaraan Pramuka Penegak Garuda.

g. Persyaratan Purna Bakti Ambalan


1) Pernah menjadi siswa SMA Negeri 2 Kota Padang Panjang
2) Pernah menjadi pengurus Dewan Ambalan dan Dewan kehormatan
Ambalan Sutan Syahrir – Rasuna Said.
BAB VI

PEMILIHAN DEWAN AMBALAN

Pasal 15

Pemilihan Pemangku Adat

Sesuai dengan penjelasan BAB VI Pasal 13 bagian A ayat 1, maka syarat Pemangku
Adat adalah:

1. Pemangku adat harus laki-laki yang bijak, yang dituakan, dan diamanahkan untuk
menjadi penengah suatu permasalahan.
2. Pemangku Adat dipilih lansung oleh pemangku adat periode sebelumnya dengan
pertimbangan Dewan Kehormatan
3. Pemangku adat wajib menjadi teladan bagi Ambalannya
4. Pemangku adat wajib memahami AD/ART Kepramukaan dan Adat Ambalan
yang dilaksanakan.
5. Pemangku adat wajib menerapkan Trisatya dan Dasa Darma Pramuka.
6. Pemangku adat minimal sudah dilantik menjadi Pramuka Penegak Bantara

Pasal 15

Pemilihan Pradana

Pradana dipilih melalui Voting (Pengumpulan Suara) dan Kesepakatan Musyawarah


Ambalan. Sesuai dengan penjelasan BAB VI Pasal 13 A ayat 2, maka penjabarannya:

1. Calon Pradana mengajukan diri serta menjelaskan Program yang akan di


kemukakan di hadapan peserta Musyawarah Ambalan.
2. Pradana harus memiliki sifat mengayomi, tegas, lugas serta amanah
3. Pradana harus menerapkan Tri Stya dan Dasadarma dalam kebijakannya
4. Pradana bersedia mematuhi AD/ART dan Adat Ambalan yang berlaku untuk
dijalan ke ranah Ambalan
5. Pradana wajib menjadi teladan bagi Ambalannya.
6. Pradana minimal sudah dilantik menjadi Pramuka Penegak Bantara.
7. Apabila Pradana sudah terpilih dan ambalan sepakat, maka Hak Veto Pradana
adalah menentukan pelaksanaan fungsioner Wakil Pradana.
Pasal 15

Pemilihan Kerani

1.

Anda mungkin juga menyukai