Anda di halaman 1dari 12

Nama : Salsabila Orviana

NIM : 1901036070
Prodi : S1- Akuntansi
Tugas 1 Analisa Laporan Keuangan

Jawaban :

1. - Pengertian Laporan Keuangan

Secara umum laporan keuangan adalah laporan yang berisi pencatatan uang dan transaksi yang
terjadi dalam bisnis, baik transaksi pembelian maupun penjualan dan transaksi lainnya yang
memiliki nilai ekonomi dan moneter.

Menurut Munawir (1991:2)

Laporan keuangan adalah proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
mengkomunikasikan data keuangan.

Menurut Sundjaja dan Barlian (2001:47)

Laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang
digunakan sebagai alat komunikasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan data
keuangan atau aktivitas perusahaan.

Menurut M.Sadeli (2002:2)

Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi dan merupakan informasi histories.
Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi
untuk membentuk pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat bagi pemakai informasi
tersebut.

Menurut SAK (Standar Akuntansi Keuangan)

Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya
meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan
dalam berbagai cara seperti misalnya: sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan
dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Menurut Sofyan S. Harahap (2006:105)

Laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu
perusahan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.
Menurut Bridwan (2004:17)

Laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan
dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.

Menurut Machfoedz dan Mahmudi (2008:1.18)

Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi. Proses akuntansi dimulai dari bukti
transaksi, kemudian dicatat dalam harian yang disebut jurnal, kemudian secara periodik dari
jurnal dikelompokkan ke dalam buku besar sesuai dengan transaksinya, dan tahap terakhir dan
proses akuntansi adalah penyusunan laporan keuangan.

Menurut Hanafi dan Halim (2007:49)

Laporan keuangan adalah salah satu sumber informasi yang penting disamping informasi
industri, kondisi perekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen dan lainnya.

Menurut Harnanto (2002:31)

Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi, yang terdiri dari dua laporan utama
yaitu neraca dan laporan perhitungan laba rugi dan berupa laporan yang sifatnya sebagai
pelengkap seperti laporan laba yang ditahan serta laporan sumber dan penggunaan dana atau
laporan perubahan posisi keuangan.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) (2012:5)

Laporan keuangan adalah struktur yang menyajikan posisi keuangan dan kinerja keuangan dalah
sebuah entitas. Tujuan umum dari laporan keuangan ini untuk kepentingan umum adalah
penyajian informasi mengenai posisi keuangan (financial position), kinerja keuangan (financial
performance), dan arus kas (cash flow) dari entitas yang sangat berguna untuk membuat
keputusan ekonomis bagi ara penggunanya.

Menurut PSAK No. 1

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan
suatu entitas.

- Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis

laporan keuangan perlu dilakukan secara cermat dengan menggunakan metode dan teknik
analisis yang tepat untuk menghasilkan keputusan yang tepat. Kinerja keuangan suatu
perusahaan sangat bermanfaat bagi berbagai pihak (stakeholders) seperti investor, kreditur,
analis, konsultan keuangan, pialang, pemerintah, dan pihak manajemen sendiri. Ada beberapa
definisi analisis laporan keuangan menurut para ahli sebagai berikut:
Menurut Harjito dan Martono (2011:51)

Analisis laporan keuangan merupakan analisis mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan
yang melibatkan neraca dan laba rugi.

Menurut Harahap (2011:190)

Analisis laporan keuangan berarti menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit
informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang
mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun non-
kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting
dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Berdasarkan pendapat oleh beberapa ahli di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos
laporan keuangan yang melibatkan neraca dan laba rugi untuk mendapatkan informasi kondisi
keuangan suatu perusahaan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan
keputusan yang tepat.

2.
3. a. Jenis – Jenis Rasio Keuangan

- Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur dan melihat kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan sebuah keuntungan bagi perusahaan.
Rasio profitabilitas dianggap sangat penting bagi kelangsungan perusahaan.karena urat nadi
suatu perusahaan akan bergantung dari sejauh mana perusahaan bisa mendapatkan
keuntungan.

Rasio profitabilitas juga terbagi dari beberapa bagian yaitu :


a. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
b. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
c. Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin)
d. Rasio Pengembalian Aset (Return On Asset)
e. Rasio Pengembalian Modal sendiri (Return On Equity)
f. Penghasilan Per Saham (Earning Per Share)

- Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar atau
melunasi kewajiban dalam skala jangka pendek dan harus segera dipenuhi.

Rasio likuiditas juga mempunyai beberapa bagian,diantaranya :


a. Rasio Lancar (Current Ratio)
b. Rasio Cepat (Quick Ratio)
c. Rasio Kas (Cash Ratio)
d. Rasio Perputaran Kas (Cash Turnover Ratio)

- Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio yang dapat memperlihatkan atau menunjukan sejauh mana
perusahaan mengendalikan kemampuan dalam melunasi semua kewajiban,baik dalam jangka
panjang maupun dalam jangka pendek.

Rasio solvabilitas terbagi atas beberapa bagian yaitu :


a. Rasio Utang terhadap Aset (Debt To Asset Ratio)
b. Rasio Utang terhadap Modal(Debt To Equity Ratio)
c. Tangible Assets Debt Coverage

- Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang dapat digunakan untuk mengukur keefektifan atau ketetapan
cara perusahaan dalam menggunakan aktiva-aktiva yang dimilikinya sehingga setiap akuntansi
keuangan dapat berjalan dengan baik.

Rasio aktivitas terbagi atas beberapa bagian yaitu :


a. Perputaran Aktiva (Total Assets Turn Over)
b. Rasio Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)
c. Rasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turnover)
d. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)
e. Rata-Rata Umur Piutang
f. Perputaran Piutang
Suatu perusahaan dapat dikatakan dalam kondisi baik apabila memiliki indikator-indikator yang
baik seperti:

a. Rasio likuiditas yang lancar,


b. profitabilitas yang tinggi,
c. solvabilitas yang tinggi, dan
d. rasio aktivitas yang tinggi.

4. Penyajian dan Analisis Data

Rasio Profitabilitas Laporan Keuangan Pada Periode 2014 - 2016

Rasio laporan keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka - angka yang ada dalam
laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Jenis - jenis rasio
keuangan yang dapat digunakan untuk menilai kinerja manajemen beragam. Penggunaan
masing - masing rasio tergantung kebutuhan perusahaan, artinya terkadang tidak semua rasio
digunakan.

Rasio Profitabilitas merupakan rasio utama dalam seluruh laporan keuangan, karena tujuan
utama perusahaan adalah hasil operasi keuntungan. Keuntungan adalah hasil akhir dari
kebijakan dan keputusan yang diambil manajemen. Rasio keuntungan akan digunakan untuk
keefektifan operasi perusahaan sehingga menghasilkan keuntungan pada perusahaan. Rasio
profitabilitas sangat penting bagi semua pengguna laporan tahunan khusunya investor dan
kreditor. Berikut ini disajikan data laporan keuangan berupa Neraca dan laporan Laba/rugi
Periode 2014 - 2016 PT Jasa Sarana Citra Bestari Cabang Bengkalis

Tabel 1
PT. Jasa Sarana Citra Bestari Bengkalis Neraca

Per 31 Desember 2014 - 2016


(Dalam Rupiah )

KETERANGAN 2014 2015 2016


AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas dan Bank 3.321.775.827 2.953.141.399 2.969.063.494
Piutang
Jumlah Aktiva Lancar 3.321.775.827 2.953.141.399 2.969.063.494
Aktiva Tetap
Kelompok 1
Kelompok 2 350.000.000
Kelompok 3 2.160.570.000 4.384.359.075 4.037.980.891
Kelompok Bangunan 300.000.000 280.000.000 280.000.000
Tanah 622.175.000
2.460.570.000 4.664.359.075 5.290.155.891
Penyusutan (215.191.875) (416.378.184) (416.378.184)
Jumlah Aktiva Tetap 2.245.378.125 4.247.980.891 4.873.777.706
Jumlah Aktiva 5.567.153.952 7.201.122.290 7.842.841.200
PASSIVA
KEWAJIBAN
Hutang Jangka Panjang
Hutang Jangka Pendek
Hutang Lainnya
MODAL
Modal Disetor 1.500.000.000 1.500.000.000 128.000.000
Laba Ditahan 3.438.279.779 4.538.749.466 6.660.693.803
Laba Tahun Berjalan 628.874.173 1.162.372.824 1.054.147.397
Total Modal 5.567.153.952 7.201.122.290 7.842.841.200
Total Passiva 5.567.153.952 7.201.122.290 7.842.841.200

Keterangan

PadaTabel 1 Dapat disimpulkan bahwa Jumlah Aktiva pada tahun 2014 sebesar Rp.
5.567.153.952, tahun 2015 sebesar Rp. 7.201.122.290, tahun 2016 sebesar Rp.7.842.841.200.
Begitu juga dengan masing - masing Passivanya sesuai dengan Aktivanya, dimana pada tahun
2014 - 2015 mengalami kenaikan sebesar Rp. 1.633.968.338 dan pada tahun 2015 - 2016
mengalami kenaikan sebesar Rp. 641.718.910. dengan jumlah tersebut dapat diketahui bahwa
kenaikan tahun 2014 - 2016 lebih tinggi dibandingkan 2015 - 2016.

Tabel 2
PT. Jasa Sarana Citra Bestari Bengkalis
Laporan Laba/Rugi

Per 31 Desember 2014 – 2016

KETERANGAN 2014 2015 2016


PENDAPATAN
1.04 1.77 1.65
7.20 0.04 0.21
0.95 3.54 6.43
7 7 2
304. 350. 410.
822. 820. 820.
626 220 241
Pendapatan
Operasional
Pendapatan Lainnya
Jumlah Pendapatan 1.35 2.12 2.06
2.02 0.86 1.03
3.58 3.76 6.67
3 7 3

450. 570. 580.


000. 000. 000.
000 000 000
266. 376. 416.
797. 749. 241.
146 804 323
BEBAN/BIAYA
Beban Gaji Beban
Lainya
Jumlah Beban (716. (946. (996.
797. 749. 241.
146) 804) 323)

Laba Sebelum Pajak 635. 1.17 1.06


Pajak Penghasilan 226. 4.11 4.79
437 3.96 5.35
(6.35 3 0
2.26 (11.7 (10.6
4) 41.1 47.9
39) 53)
Laba Bersih 628. 1.16 1.05
874. 2.37 4.14
173 2.82 7.39
4 7

Keterangan:

Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa PT. Jasa Sarana Citra Bestari Cabang Bengkalis memperoleh
laba pada tahun 2014 sebesar Rp. 628.874.173, pada tahun 2015 sebesar Rp. 1.162.372.824,
pada tahun 2016 sebesar Rp. 1.054.147.397. pada tahun 2014 - 2015 mengalami kenaikan
sebesar Rp. 533.498.651 sedangkan tahun 2015 - 2016 mengalami penurunan/menurun sebesar
Rp. 108.225.427.
Berdasarkan hasil yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya dan dilandasan teori, maka
pada pembahasan ini akan dilakukan analisa laporan keuangan yaitu analisa rasio Profitabilitas.
Untuk menganalisis Profitabilitasnya selama periode bersangkutan maka diperlukan data neraca
dan laporan laba/rugi yang diperbandingkan antara tiga periode yaitu Per 31 Desember 2014,
Per 31 Desember 2015, Per 31 Desember 2016. Dengan mengetahui perubahan yang terjadi
pada masing-masing pos neraca, maka dapat diketahui tingkat rasio Profitabilitas pada PT. Jasa
Sarana Citra Bestari.

Adapun hasil perhitungan rasio Profitabilitas atas laporan keuangan PT. Jasa Sarana Citra Bestrai
Tahun 2014 - 2015 akan terlihat lebih jelas pada tabel berikut :

Tabel 3
Hasil Perhitungan Rasio Profitabilitas PT. Jasa Sarana Citra Bestari

Tahun 2014 – 2016

Tahun
Profitabilitas Rata-rata
2014 2015 2016
NPM (%) 46,51% 54,80% 51,14% 50,81%
ROA (%) 11,29% 16,14% 13,44% 14,16%
ROE (%) 11,29% 16,14% 13,44% 14,16%

Pada Tabel 3 Dapat diketahui bahwa Net Profit Margin yang diperoleh dari hasil perbandingan
antara laba bersih dengan pendapatan tahun 2014 sebesar 46,51%, tahun 2015 sebesar 54,80%,
tahun 2016 sebesar 51,14%. Return On Asset yang diperoleh dari hasil perbandingan laba bersih
dengan total aktiva, tahun 2014 sebesar 11,29%, tahun 2015 sebesar 16,41 %, tahun 2016
sebesar 13,44%. Return On Equity yang diperoleh dari hasil perbandingan laba bersih dengan
total modal tahun 2014 sebesar 11,29%, tahun 2015 sebesar 16,41 %, tahun 2016 sebesar
13,44%. Dari ketig rasiotersebut diperoleh rata-rata Net Profit Margin 50,81%, Return On Asset
14,16%, Return On Equity 14,16%. Rata-rata tertinggi adalah pada rasio profitabilitan Net Profit
Margin.

Berdasarkan teori yang sudah dijelaskan bahwa pada rasio profitabilitas menghasilkan nilai
mendekati angka 1 menunjukkan bahwa perusahaan ini baik atau sehat, begitu juga sebaliknya
jika hasil rasio mendekati angka 0 maka belum maksimal atau tidak sehat. analisis profitabilitas
yang dicapai dengan menggunakan Net Profit Margin, Return On Asset, Return On Equity selama
tiga tahun terakhir ( 2014-2016) PT. Jasa Srana Citra Bestari dilakukan pembahasan sebagai
berikut

Berdasarkan hasil perhitungan Net Profit Margin maka dapat diperoleh gambaran bahwa tahun
2014 NPM tahun 2014 sebesar 46,51 %. Ini berarti bahwa setiap Rp. 1,- pendapatan akan
menghasilkan keuntungan neto sebesar Rp. 0,4651 pada tahun 2015 terjadi kenaikan dari 46,51
% tahun 2014 menjadi 54,80 % pada tahun 2015. Ini berarti setiap Rp. 1,- pendapatan akan
menghasilkan keuntungan neto sebesar Rp. 0,5480. Pada tahun 2016 terjadi penurunan yaitu
dari 54,80 % tahun 2015 menjadi 51,14 % pada tahun 2016. Hal ini berarti bahwa setiap Rp. 1,-
pendapatan akan menghasilkan keuntungan neto sebesar Rp. 0,5114. Sifat fluktuatif
(naik/turun) ini dipengaruhi oleh beban - beban yang mengalami kenaikan dan pendapatan yang
tidak stabil yang menyebabkan naik turunnya laba. Dari hasil Net profit margin yang diperoleh
pada tahun 2014 - 2016 mendekati angka 1 menunjukkan bahwa perusahaan ini sehat karena
semakin besar rasionya semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba cukup tinggi.

Dari hasil perhitungan, maka dapat dilihat bahwa Return On Asset (ROA) tahun 2014 sebesar
11,29 %. Hal ini berarti Setiap Rp1 Aktiva menghasilkan 0,1129, tahun 2015 sebesar 16,14 %. Hal
ini berarti setiap Rp 1 Aktiva

Menghasilkan 0,1614 tahun 2016 sebesar 13,44 %. Hal ini berarti setiapRp1 Aktiva menghasilkan
0,1344 Tahun 2014 - 2015 ROA mengalami peningkatan karena laba yang dihasilakan pada
tahun 2014-2015 meningkat. Tahun 2015-2016 ROA mengalami penurunan karena perputaran
Asset dan laba bersih dalam satu tahun menurun. Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaa
dalam menghasilkan laba bersih dari asset belum maksimal. ROA yang dimiliki PT. Jasa Sarana
Citra Bestari cukup baik. Dari hasil Return On Aset mendekati anggka 1 sehingga dapat
diketahui bahwa perusahaan ini sudah baik profitabilitasnya karena setiap aktiva yang ada dapat
menghasilkan laba.

Dari hasil perhitungan, maka dapat dilihat Return On Equity (ROE) tahun 2014 sebesar 11,29 %.
Halini berarti setiap Rp.1 modal menghasilkan 0,1129, tahun 2015 sebesar 16,14%. Yang berarti
bahwa setiap Rp.1 modal menghasilkan 0,1614, tahun 2016 13,44 %. Ini berati setiap Rp.1
modal menghasilkan 0,1344 dari hasil tersebut dapat ditunjukkan bahwa pada perusahaan ini
dalam mengelola modal dalam meghasilkan keuntungan neto mengalami kenaikan pada tahun
2014-2015 dan mengalami penurunan ditahun 2015-2016. dilihat dari tiga tahun terakhir
tersebut perusahaan belum maksimal mengelola modalnya secara efisien dilihat dari
naik/turunnya kemampuan modal dalam menghasilkan keuntungan. ROE yang dimiliki PT. Jasa
Sarana Citra Bestari dalam keadaan baik. Dari hasil Return On Equity yang diperoleh pada tahun
2014-2016 mendekati angka 1 maka menujukkan perusahaan ini sehat, penggunaan equitas
perusahaan untuk menghasilkan pendapatan bagus.

Anda mungkin juga menyukai