Anda di halaman 1dari 32

Ekstraksi

Tria Prayoga, S.Farm., M.Farm.


Proses pemisahan senyawa dari matriks atau simplisia
Pengertian dengan menggunakan pelarut yang sesuai.
Tahapan analisis fitokimia : proses ekstraksi, fraksinasi dan
pemurnian.
Istilah dalam ekstraksi :
Ekstraktan : pelarut yang digunakan untuk ekstraksi
Rafinat : larutan senyawa atau bahan yang akan diekstraksi
Linarut : senyawa atau zat yang diinginkan terlarut dalam
rafinat
Solute : zat terlarut
Solvent : pelarut

Analisis Fitokimia EGC 2015


Melarutkan dan menarik senyawa dengan
Prinsip menggunakan pelarut yang tepat.

Ekstraksi Tahapan Proses Ekstraksi


1. Penetrasi pelarut ke dalam sel tanaman dan
pengembangan sel;
2. Disolusi pelarut ke dalam sel tanaman dan
pengembangan sel;
3. Difusi bahan yang ter ekstraksi ke luar sel

Farmakologi Obat Tradisional Hewan Prospek


Wedelia Biflora 2017
1. Jenis senyawa
Faktor Ekstraksi 2. Sifat fisik senyawa : kelarutan dalam
bergantung senyawa non polar hingga polar. Tahapan
bertingkatnya heksana, petroleum eter –
pada kloroform, diklormetana – alkohol,
metanol, air.
3. Sifat kimia senyawa : mudah teroksidasi

Analisis Fitokimia EGC 2015


1. Jenis pelarut, mempengaruhi senyawa yang tersari, jumlah
Faktor yang 2.
solut yang terekstrak dan kecepatan ekstraksi;
Temperatur, pada proses ekstraksi memang terbatas hingga
mempengaruhi 3.
suhu titik didih pelarut yang digunakan;
Rasio pelarut dan bahan baku, jika rasio pelarut dan bahan

ekstraksi baku besar akan memperbesar pula jumlah senyawa yang


terlarut, sehingga laju ekstraksi meningkat, tetapi semakin
banyak pelarut maka proses ekstraksi semakin mahal;
4. Ukuran partikel, ukuran partikel semakin kecil maka laju
ekstraksi semakin meningkat, dalam arti rendemen ekstrak
akan semakin besar bila ukuran partikel semakin kecil

Hardbone 1987;
Farmakologi Obat Tradisional Hewan Prospek Wedelia Biflora 2017
1. Dikumpulkan dan dibersihkan dari pengotor dengan
Tahapan pemilahan (pemisahan simplisia lain yang tidak
digunakan) atau pencucian;

Ekstraksi 2. Pengeringan simplisia, dilakukan setelah kerja enzim


dihambat dengan cara mencelupkan dengan metanol
mendidih beberapa detik sehingga perubahan senyawa
secara enzimatik dapat dicegah/dikurangi. Pilih cara
pengeringan yang tidak mengakibatkan terjadinya
perubahan metabolit baik secara kualitatif dan
kuantitatif, dan dilakukan secara cepat.
3. Pengecilan ukuran simplisia untuk mempercepat
proses ekstraksi

Analisis Fitokimia EGC 2015


1. Ekstraksi padat cair/leaching;
Jenis Ekstraksi 2. Ekstraksi cair-cair/ pelarut;
3. Ekstraksi fasa padat/ solid phase extraction/
SPE

Ekstraksi dan Real Kromatografi, Budi Utama, 2017


Pengertian;
Ekstraksi Merupakan proses transfer secara difusi analit
Padat Cair dari sampel yang berwujud padat ke dalam
pelarutnya. Ekstraksi dari sampel padatan
dapat dilakukan jika analit yang diinginkan
dapat larut dalam pelarut pengekstraksi.
Pada ekstraksi ini prinsip pemisahan
Prinsip didasarkan pada kemampuan atau daya larut
analit dalam pelarut tertentu, pelarut harus
Ekstraksi mampu menarik komponen analit dari sampel
secara maksimal.
Padat Cair
Adsorpsi pelarut oleh permukaan sampel,
Mekanisme diikuti difusi pelarut ke dalam sampel dan
pelarutan analit oleh pelarut (interaksi analit
Ekstraksi dengan pelarut). Selanjutnya terjadi difusi
analit-pelarut ke permukaan sampel dan
Padat Cair desorpsi analit-pelarut dari permukaan sampel
ke dalam pelarut.
1. Maserasi;
Metode 2. Perkolasi;
Ekstraksi 3. Sokletasi.

Padat Cair
Pengertian
Ekstraksi Cair- Metode pemisahan yang didasarkan pada
Cair/Pelarut fenomena distribusi atau partisi suatu analit di
antara dua pelarut yang tidak saling campur.
Ekstraksi ini dilakukan untuk mendapatkan
suatu senyawa dari campuran berfasa cair
dengan pelarut lain yang juga berfasa cair.
Prinsip dasar pemisahan adalah perbedaan
Prinsip kelarutan suatu senyawa dalam dua pelarut
yang berbeda. Pemisahan ini bermanfaat untuk
Ekstraksi Cair- pemisahan preparat dan pemisahan analitik
seperti menghilangkan komponen pengganggu
Cair/Pelarut dalam analisis kimia, memekatkan analit (pra-
konsentrasi) sebelum analisis, menghasilkan
spesi terukur dalam suatu analisis.
Proses ekstraksi cair-cair melibatkan ekstraksi
Pelaksanaan analit dari fase air ke dalam pelarut organik
yang bersifat non polar atau agak polar seperti
Ekstraksi Cair- heksana, metilbenzena atau diklormetan.
Analit-analit yang mudah ter ekstraksi dalam
Cair/Pelarut pelarut organik adalah molekul-molekul netral
yang dapat berinteraksi dengan pelarut yang
bersifat non polar atau agak polar, sedangkan
senyawa-senyawa polar dan juga senyawa-
senyawa yang mudah mengalami ionisasi akan
tertahan pada fase air.
1. Ekstraksi tunggal; metode ekstraksi
Metode sederhana, dimana analit terekstrak dari
fase air ke fase organik dengan cara
Ekstraksi Cair- menambahkan pelarut pengekstraksi yang
tidak bercampur dengan pelarut semula
cair (pelarut yang mengandung analit) dan
dikocok sehingga terjadi keseimbangan
konsentrasi analit antara kedua fase,
kemudian kedua pelarut dipisahkan
menggunakan corong pisah dengan
volume pelarut tertentu.
2. Ekstraksi berulang; sama dengan ekstraksi
Metode tunggal namun proses ekstraksi dilakukan
secara berulang-ulang dengan volume
Ekstraksi Cair- tertentu pelarut. Tujuannya untuk
memperbesar persentase ekstraksi.
Cair Dengan pelarut yang sama, ekstraksi
berulang dapat meningkatkan efisiensi
ekstraksi bila dibandingkan dengan cara
ekstraksi tunggal.
Ekstraksi Asam-Basa Lemah
Prinsip
Pada sistem ekstraksi asam basa lemah, berbagai jenis kesetimbangan
dapat terjadi baik di dalam fase air maupun di dalam fase organik. Bila
suatu asam lemah HA diekstraksi dari fase air ke fase organik, maka
akan terjadi reaksi kesetimbangan.
Prinsip; pemurnian logam dengan cara
Ekstraksi pemisahan dapat dilakukan dengan metode
ekstraksi pelarut atau ekstraksi cair-cair. Pada
Logam metode ini sampel yang akan di analisa harus
dalam wujud cair atau larutan. Dalam larutan
logam-logam berada dalam bentuk ion yakni
ion logam. Agar dapat ter ekstraksi ke fase
organik, logam harus dalam bentuk senyawa
yang berkarakter hidrofob. Senyawa seperti ini
dapat diperoleh melalui pembentukan
senyawa kompleks atau senyawa kelat atau
pasangan ion.
Ekstraksi ini dilakukan dengan mengalirkan
Ekstraksi pelarut pengekstraksi pada arah yang
berlawanan dengan larutan yang mengandung
Counter zat yang akan diekstraksi. Metode ini
digunakan untuk memisahkan dua zat atau
Current lebih bila perbedaan nilai D dari zat-zat yang
diekstraksi sangat kecil. Zat-zat yang akan
dipisahkan, secara berulang kali didistribusikan
atau diekstraksi antara kedua fase.
Pengertian
Ekstraksi Fasa Metode ekstraksi yang dikembangkan untuk
Padat/Solid menggantikan ekstraksi cair-cair dalam
meminimalisir penggunaan pelarut,
Phase penyederhanaan dan fleksibilitas pendekatan
serta untuk meningkatkan selektivitas analit.
Extraction SPE merupakan salah satu metode yang sangat
populer yang cocok untuk preparasi sampel
secara cepat dan selektif.
Metode ini menggunakan suatu fase padat
Ekstraksi Fasa sebagai fase diam (stationary phase) dan suatu
fase cair sebagai eluen atau fasa gerak (mobile
Padat/Solid phase). Metode ini digunakan untuk isolasi,
pemurnian dan pemekatan analit dari berbagai
Phase matriks sampel sebelum dilanjutkan ke metode
analisis lainnya dalam menguantitasi jumlah
Extraction analit dalam sampel. Pada intinya retensi analit
pada fase diam.
Ekstraksi Fasa Padat/Solid Phase Extraction

Mekanisme retensi yang terjadi pada SPE


adalah gaya van der waals (interaksi non
polar), ikatan hidrogen, gaya dipol-dipol
(interaksi polar) dan interaksi kation-
anion atau interaksi ionik. Tahapan dalam
SPE yaitu tahap pengkondisian, retensi
(loading), pembilasan dan elusi.
1. Penyerbukan Simplisia
Tahapan 2. Cairan Pelarut
Pembuatan 3. Separasi dan Pemurnian
4. Pemekatan/ Penguapan
Ekstrak 5. Pengeringan Ekstrak
6. Rendemen

Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan


Obat, 2000
Simplisia yang diserbukan adalah simplisia kering
1. Tahap dengan menggunakan peralatan tertentu sampai
derajat kehalusan tertentu.
Penyerbukan Proses ini dipengaruhi oleh :
a. Makin halus serbuk simplisia, proses ekstraksi
Simplisia makin efektif-efisien, namun makin halus serbuk,
maka makin rumit secara teknologi peralatan
untuk tahapan filtrasi
b. Selama penggunaan peralatan penyerbukan
dimana ada gerakan dan interaksi dengan benda
keras (logam, dll) maka akan timbul panas (kalor)
yang dapat berpengaruh pada senyawa
kandungan. Namun hal ini dapat di kompensasi
dengan penggunaan nitrogen cair.
Cairan pelarut adalah pelarut yang baik
2. Cairan (optimal) untuk senyawa kandungan yang
berkhasiat atau yang aktif, dengan demikian
Pelarut senyawa tersebut dapat terpisahkan dari
bahan dan dari senyawa kandungan lainnya,
serta ekstrak hanya mengandung sebagian
besar senyawa kandungan yang diinginkan.
Dalam hal ekstrak total, maka cairan pelarut
dipilih yang melarutkan hampir semua
metabolit sekunder yang terkandung.
a. Selektivitas
Faktor Utama b. Kemudahan bekerja dan proses dengan
Pertimbangan cairan tersebut
c. Ekonomis
Pemilihan d. Ramah lingkungan
Cairan Penyari e. Keamanan
Kebijakan dan peraturan pemerintah dalam hal ini
juga ikut membatasi, cairan pelarut yang
diperbolehkan adalah cairan pelarut yang memenuhi
syarat kefarmasian atau dalam perdagangan disebut
dengan “pharmaceutical grade”.
Saat ini berlaku aturan bahwa pelarut yang
diperbolehkan adalah air dan alkohol serta
campurannya. Jenis pelarut lain seperti metanol,
heksana, toluen, kloroform, aseton (beserta
turunannya) umumnya digunakan sebagai pelarut
untuk tahap separasi dan tahap pemurnian
(fraksinasi). Khusus metanol, dihindari penggunaannya
karena sifatnya yang toksik akut dan kronik, namun
demikian jika dalam uji ada sisa pelarut dalam ekstrak
menunjukkan negatif, maka metanol sebenarnya
pelarut yang lebih baik dari etanol.
Tujuan dari tahapan ini adalah menghilangkan
3. Separasi (memisahkan) senyawa yang tidak dikehendaki
semaksimal mungkin tanpa berpengaruh pada
dan senyawa kandungan yang dikehendaki
semaksimal mungkin tanpa mempengaruhi
Pemurnian senyawa kandungan yang dikehendaki,
sehingga diperoleh ekstrak yang lebih murni.
Contohnya tanin maka membutuhkan proses
pengendapan, pemisahan dua cairan tak
campur, sentrifugasi, dekantasi, filtrasi serta
proses adsorpsi dan penukar ion.
Pemekatan berarti peningkatan jumlah partial
4. Pemekatan/ solute (senyawa yang terlarut) secara
penguapan pelarut tanpa sampai menjadi
Penguapan kondisi kering, ekstrak hanya menjadi kental
dan pekat.
Pengeringan berarti menghilangkan pelarut
5. dari bahan sehingga menghasilkan serbuk,
massa kering-rapuh, tergantung proses dan
Pengeringan peralatan yang digunakan. Ada berbagai proses
pengeringan ekstrak, yaitu dengan cara
Serbuk a. Evaporasi
b. Kontak
c. Vaporasi
d. Radiasi
e. Sublimasi
f. Dielektrik
g. Konveksi
Rendemen adalah perbandingan antara bobot
6. Rendemen ekstrak yang diperoleh dengan bobot simplisa
awal
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai