Oleh :
Kelas : 1c semester 11
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Konsep etika, moral, norma, dan nilai"
dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kulia Etika keperawatan . Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Konsep etika, moral, norma, dan nilai
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kata
pengantar ...................................................................................................................................
..
Daftar
isi.......................................................................................................................................
Bab 1
pendahuluan......................................................................................................................
A. Latar
belakang.................................................................................................................
B. Rumusan
masalah............................................................................................................
Bab 11
pembahasan.....................................................................................................................
A. Definisi
etik.......................................................................................................................
B. Tipe-tipe
etik....................................................................................................................
C. Teori
etik..........................................................................................................................
D. Prinsip-prinsip
etik..........................................................................................................
E. Definisi dan kode etik
keperawatan ...............................................................................
F. Komponen kode etik
keperawatan ................................................................................
Bab 111
penutup..........................................................................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................................................
.
B. Saran................................................................................................................................
.
C. Daftar
pustaka.................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hubungan antara perawat dengan pasien atau tim medis yang lain tidaklah selalu
bebas dari masalah. Perawat profesional harus menghadapi tanggung jawab etik dan
konflik yang mungkin meraka alami sebagai akibat dari hubungan mereka dalam praktik
profesional. Kemajuan dalam bidang kedokteran, hak klien, perubahan sosial dan hukum
telah berperan dalam peningkatan perhatian terhadap etik. Standart perilaku perawat
ditetapkan dalam kode etik yang disusun oleh asosiasi keperawatan internasional,
nasional, dan negara bagian atau provinsi. Perawat harus mampu menerapkan prinsip etik
dalam pengambilan keputusan dan mencakup nilai dan keyakinan dari klien, profesi,
perawat, dan semua pihak yang terlibat. Perawat memiliki tanggung jawab untuk
melindungi hak klien dengan bertindak sebagai advokat klien. Para perawat juga harus
tahu berbagai konsep hukum yang berkaitan dengan praktik keperawatan karena mereka
mempunyai akuntabilitas terhadap keputusan dan tindakan profesional yang mereka
lakukan (Ismaini, 2001)
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan etik?
2. Apa tipe – tipe etika?
3. Apa teori etik?
4. Bagaimana memahami prinsip – prinsip etik?
5. Apa saja kode etik keperawatan?
6. Bagaimana penerapan etik dalam keperawatan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI ETIK
Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup,
sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang mempengaruhi
perilaku profesional. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik merupakan
istilah yang digunakan untuk merefleksikan bagaimana seharusnya manusia berperilaku,
apa yang seharusnya dilakukan seseorang terhadap orang lain. Sehingga juga dapat
disimpulkan bahwa etika mengandung 3 pengertian pokok yaitu : nilai-nilai atau norma
moral yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
laku, kumpulan azas atau nilai moral, misalnya kode etik dan ilmu tentang yang baik atau
yang buruk (Ismaini, 2001)
B. Tipe-tipe etika
1. Bioetik
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada
masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien. Contoh clinical ethics : adanya
persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang sebaiknya merespon permintaan
medis yang kurang bermanfaat (sia-sia).
C. TEORI ETIK
Dalam etika masih dijumpai banyak teori yang mencoba untuk menjelaskan suatu
tindakan, sifat, atau objek perilaku yang sama dari sudut pandang atau perspektif yang
berlainan. Beberapa teori etik adalah sebagai berikut :
1. Utilitarisme
Sesuai dengan namanya Utilitarisme berasal dari kata utility dengan bahasa latinnya utilis
yang artinya “bermanfaat”. Teori ini menekankan pada perbuatan yang menghasilkan
manfaat, tentu bukan sembarang manfaat tetapi manfaat yang banyak memberikan
kebahagiaan kepada banyak orang. Teori ini sebelum melakukan perbuatan harus sudah
memikirkan konsekuensinya terlebih dahulu.
2. Deontologi
Deontology berasal dari kata deon dari bahasa yunani yang artinya kewajiban. Teori ini
menekankan pada pelaksanaan kewajiban. Suatu perbuatan akan baik jika didasari atas
pelaksanaan kewajiban, jadi selama melakukan kewajiban sudah melakukan kebaikan.
Teori ini tidak terpatok pada konsekuensi perbuatan dengan kata lain teori ini
melaksanakan terlebih dahulu tanpa memikirkan akibatnya. (Aprilins, 2010)
D. PRINSIP-PRINSIP ETIK
1. Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis
dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki
kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang
harus dihargai oleh orang lain. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan
individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat
perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
2. Berbuat baik (Beneficience)
3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain
yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan
dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum,
standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan
kesehatan.
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada
klien.
5. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh
pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan
untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi
akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan
materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu
yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan.
7. Karahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasinya. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya
boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh
informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. (Geoffry
hunt. 1994)
1. Merupakan dasar dalam mengatur hubungan antar perawat, klien atau pasien, teman
sebaya, masyarakat, dan unsur profesi, baik dalam profesi keperawatan maupun
dengan profesi lain di luar profesi keperawatan.
2. Merupakan standar untuk mengatasi masalah yang silakukan oleh praktisi
keperawatan yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan tugasnya.
3. Untuk mempertahankan bila praktisi yang dalam menjalankan tugasnya diperlakukan
secara tidak adil oleh institusi maupun masyarakat.
4. Merupakan dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan kepoerawatan agar dapat
menghasilkan lulusan yang berorientasi pada sikap profesional keperawatan.
5. Memberikan pemahaman kepada masyarakat pemakai / pengguna tenaga keperawatan
akan pentingnya sikap profesional dalam melaksanakan tugas praktek keperawatan.
( PPNI, 2000 )
Kode etik PPNI terdiri dari 5 bab dan 16 pasal. Berikut ini adalah kde etik
keperawatan yang dikeluarkan oleh DPP PPNI.
Perawat memelihara hubungan baik antara sesame perawat dan tenaga kesehatan
lainnya, baik itu keserasian suasana atau lingkungan kerja
Perawat menyebarluaskan keterampilan, penegetahuan, dan pengalamannya terhadap
sesame perawat dalam rangka meningkatkan pengetahuan dalam bidang keperawatan
ICN adalah suatu federansi perhimpunan perawat nasional di seluruh dunia yang
didirikan pada tanggal 1 juli 1899 oleh Mrs.Bedford fenwich di Hanover Square,london
dan direvisi pada tahun 1973.diuraikan sebagai berikut:
Perawat dapat menompang hubungan kerja sama dengan teman sekerja, baik
tenaga keperawatan maupun tenaga profesi lain diluar keperawatan. Perawat dapat
melindungi dan menjamin seseorang, dalam masa perawatannya merasa terancam.
PENUTUP
A..Kesimpulan
Dalam upaya mendorong kemajuan profesi keperawatan agar dapat diterima dan dihargai
oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka perawat harus memanfaatkan nilai-nilai
keperawatan dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam
mengemban peran profesionalnya. Dengan demikian perawat yang menerima tanggung
jawab, dapat melaksanakan asuhan keperawatan secara etis profesional. Sikap etis profesional
berarti bekerja sesuai dengan standar, melaksanakan advokasi, keadaan tersebut akan dapat
memberi jaminan bagi keselamatan pasien, penghormatan terhadap hak-hak pasien, dan akan
berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan keperawatan. Selain itu dalam
menyelesaikan permasalahan etik atau dilema etik keperawatan harus dilakukan dengan tetap
mempertimbangkan prinsip-prinsip etik supaya tidak merugikan salah satu pihak.
B. SARAN
Kozier B., Erb G., Berman A., & Snyder S.J. 2010. Fundamentals of Nursing
Concepts, Process and Practice 7th Ed., New Jersey: Pearson Education Line
Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Ed.
4 Volume 1. Jakarta : EGC
Aprilins. 2010. Teori Etika. Diakses 26 Desember 2011 pukul 21.00 WIB. Diposkan
23 Februari 2010 pukul 10.02 PM. URL : http://aprillins.com/2010/1554/2-teori-
etika-utilitarisme-deontologi/
k_2 nurse. 2009. Etika Keperawatan. Unpad Webblog. Diakses tanggal 13 November
2011. Diposkan tanggal 16 Januari 2009. http://blogs.unpad.ac.id/k2_nurse/?
tag=etika-keperawatan