Anda di halaman 1dari 6

Pola Transmisi Penyakit Menular

Theresa Juliet
102017182 // D2
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No. 6 ─Jakarta Barat 11510
Email : theresa.2017fk182@civitas.ukrida.ac.id
Tiga sifat utama aspek penularan penyakit dari orang ke orang
1. Waktu generasi (Generation Time)
Masa antara masuknya penyakit pada pejamu tertentu sampai masa
kemampuan maksimal pejamu tersebut untuk dapat menularkan penyakit. Hal ini
sangat penting dalam mempelajari proses penularan. Perbedaan masa tunas ditentukan
oleh masuknya unsur penyebab sampai timbulnya gejala penyakit sehingga tidak
dapat ditentukan pada penyakit dengan gejala yang terselubung, sedangkan waktu
generasi untuk waktu masuknya unsur penyebab penyakit hingga timbulnya
kemampuan penyakit tersebut untuk menularkan kepada pejamu lain walau tanpa
gejala klinik / terselubung.1
2. Kekebalan kelompok (Herd Immunity)
Kekebalan kelompok adalah kemampuan atau daya tahan suatu kelompok
penduduk tertentu terhadap serangan atau penyebaran unsur penyebab penyakit
menular tertentu didasarkan tingkat kekebalan sejumlah tertentu anggota kelompok
tersebut. Herd immunity merupakan faktor utama dalam proses kejadian wabah di
masyarakat serta kelangsungan penyakit pada suatu kelompok penyakit tertentu. 1
Wabah terjadi karena 2 keadaan :
a. Keadaan kekebalan populasi yakni suatu wabah besar dapat terjadi jika
agent penyakit infeksi masuk ke dalam suatu populasi yang tidak pernah
terpapar oleh agent tersebut atau kemasukan suatu agent penyakit menular
yang sudah lama absen dalam populasi tersebut.
b. Bila populasi tertutup seperti asrama, barak dimana keadaan sangat tertutup
dan mudah terjadi kontak langsung masuknya sejumlah orang-orang yang
peka terhadap penyakit tertentu dalam populasi tersebut.
3. Angka serangan (Attack Rate)
Angka serangan adalah sejumlah kasus yang berkembang atau muncul dalam
satu satuan waktu tertentu di kalangan anggota kelompok yang mengalami kontak
serta memiliki resiko atau kerentanan terhadap penyakit tersebut. Angka serangan ini
1
bertujuan untuk menganalisis tingkat penularan dan tingkat keterancaman dalam
keluarga, dimana tata cara dan konsep keluarga, sistem hubungan keluarga dengan
masyarakat serta hubungan individu dalam kehidupan sehari-hari pada kelompok
populasi tertentu merupakan unit epidemiologi tempat penularan penyakit
berlangsung.1

Proses penyakit menular

1. Faktor penyebab penyakit menular


Pada proses perjalanan penyakit menular di dalam masyarakat sektor yang memegang
peranan pentingya adalah:
a. Faktor penyebab (agent) yaitu organisme penyebab penyakit menular
Penyebab kausal (agent) penyakit menular adalah unsur biologis, yang
bervariasi mulai dari partikel virus yang paling sederhana sampai organisme
multiselular yang cukup kompleks yang dapat menyebabkan penyakit
manusia. Agent penyakit tidak menular sangat bervariasi, mulai dari yang
paling sederhana sampai yang komplek (mulai molekul sampai zat-zat yang
komplek ikatannya). Suatu penjelasan tentang penyakit tidak menular tidak
akan lengkap tanpa mengetahui spesifikasi dari agent tersebut. Suatu agent
tidak menular dapat menimbulkan tingkat keparahan yang berbeda-beda
(dinyatakan dalam skala pathogenitas). Pathogenitas agent adalah kemampuan
atau kapasitas agent penyakit untuk dapat menyebabkan sakit pada host. 2
Karakteristik lain dari agent tidak menular yang perlu diperhatikan :
1) Kemampuan menginvasi / memasuki jaringan
2) Kemampuan merusak jaringan : Reversible dan irreversible
3) Kemampuan menimbulkan reaksi hipersensitif
b. Sumber penularan yaitu reservoir maupun resources.
Reservoir adalah organisme hidup, benda mati (tanah, udara, air batu dll)
dimana agent dapat hidup, berkembang biak dan tumbuh dengan baik. Pada
umumnya untuk penyakit tidak menular, reservoir dari agent adalah benda
mati. Pada umumnya selama unsur penyebab atau mikro-organisme penyebab
masih mempunyai kesempatan untuk hidup dan berkembang biak dalam tubuh
penjamu, maka ia akan tetap tinggal di tempat yang potensial tersebut. Namun
di lain pihak, tiap individu penjamu memiliki usaha perlawanan terhadap

2
setiap unsur penyebab patogen yang mengganggu dan mencoba merusak
keadaan keseimbangan dalam tubuh penjamu. Unsur penyebab yang akan
meninggalkan penjamu di mana ia berada dan berkembang biak, biasanya
keluar dengan cara tersendiri yang cukup beraneka ragam sesuai dengan jenis
dan sifat masing-masing. Secara garis besar, maka cara ke luar unsur
penyebab dari tubuh penjamu dapat dibagi dalam beberapa bentuk, walaupun
ada di antara unsur penyebab yang dapat menggunakan lebih satu cara.2
Reservoir dibagi dua, yaitu :
 Manusia sebagai reservoir
Manusia dalam kedudukannya sebagai reservoir dibagi dalam 3
kategori utama, yaitu :
 Reservoir yang umumnya selalu muncul sebagai penderita
 Reservoir yang dapat sebagai penderita maupun sebagai carrier
Melihat perjalanan penyakit pada penjamu, bentuk pembawa
kuman (carrier) dapat dibagi dalam beberapa jenis :
1. Healthy carrier (inapparent)
2. Incubatory carrier (masa tunas)
3. Convalescent carrier (baru sumber klinis)
4. Chronis carrier (menahun)
 Reservoir yang umumnya selalu bersifat penderita akan tetapi dapat
menularkan langsung penyakitnya ke penderita potensial lainnya,
tetapi harus melalui perantara hidup.
 Reservoir binatang / benda lain
Penyakit utama dan reservoir utamanya, antara lain :
 Pes-tikus
 Rabies-anjing
 Leptospirosis-tikus
 Virus encephlitides – kuda
 Trichnosis-babi
c. Cara penularan khusus (mode of transmission)         
Mekanisme penularan (mode of transmissions) yakni berbagai mekanisme di
mana unsur penyebab penyakit dapat mencapai manusia sebagai penjamu
yang potensial. Mekanisme tersebut meliputi cara unsur penyebab (agent)

3
meninggalkan reservoir, cara penularan untuk mencapai penjamu potensial,
serta cara masuknya ke penjamu potensial tersebut. Seseorang yang sehat
sebagai salah seorang penjamu potensial dalam masyarakat, mungkin akan
ketularan suatu penyakit menular tertentu sesuai dengan posisinya dalam
masyarakat serta dalam pengaruh berbagai reservoir yang ada di sekitarnya. 3
Seseorang yang sehat sebagai salah seorang penjamu potensial dalam
masyarakat, mungkin akan ketularan suatu penyakit menular tertentu sesuai
dengan posisinya dalam masyarakat serta dalam pengaruh berbagai reservoir
yang ada di sekitarnya. Kemungkinan tersebut sangat di pengaruhi pula olah
berbagai faktor, antara lain :
 Faktor lingkungan fisik sekitarnya yang merupakan media yang ikut
mempengaruhi kualitas maupun kuantitas unsur penyebab.
 Faktor lingkungan biologis yang menentukan jenis vektor dan resevoir
penyakit serta unsur biologis yang hidup berada di sekitar manusia .
 Faktor lingkungan sosial yakni kedudukan setiap orang dalam
masyarakat, termasuk kebiasaan hidup serta kegiatan sehari-hari.

Tiap kelompok memiliki jalur penularan tersendiri dan pada garis-garis


besarnya dapat di bagi menjadi dua bagian utama, yakni :
 Penularan langsung yakni penularan penyakit terjadi secara langsung
dari penderita atau resevoir, langsung ke penjamu potensial yang baru.
 Penularan tidak langsung yakni penularan penyakit terjadi dengan
melalui media tertentu seperti melalui udara (air borne) dalam bentuk
droplet dan dust, melalui benda tertentu (vechicle borne), dan melalui
vector (vector borne).
2. Unsur penyebab (agent) secara biotis dikelompokkan dalam :
a. Kelompok arthropoda (serangga) seperti scabies, pediculosis dll
b. Kelompok cacing / helminth baik cacing darah maupun cacing perut
c. Kelompok protozoa seperti plasmodium, amuba, dll
d. Fungus / jamur baik ini maupun multiseluler
e. Bakteri termasuk spirochaeta maupun rickettsia
f. Virus dengan kelompok penyebab yang paling sederhana

Agent dapat berupa (non living agent) :


 Kimiawi

4
 Fisik
 Mekanik
 Psikis
3. Sumber penularan :
a. Penderita
b. Pembawa kuman
c. Binatang sakit
d. Tumbuhan / benda
4. Cara penularan :
a. Kontak langsung
b. Melalui udara
c. Melalui makanan / minuman
d. Melalui vector
5. Keadaan penderita :
a. Keadaan umum
b. Kekebalan
c. Status gizi
d. Keturunan
6. Cara keluar dari sumber dan cara masuk ke penderita melalui :
a. Mukosa / kulit
b. Saluran Pencernaan
c. Saluran Pernapasan
d. Saluran Urogenitalia
e. Gigitan nyamuk, suntikan, luka
f. Plasenta
7. Cara masuknya bibit penyakit :
a. Saluran pernafasan
b. Saluran pencernaan
c. Percutoneous (kulit)
d. Parental (inang atau induk)
e. Transplacenta
f. Saluran kelamin

Interaksi penyakit dengan penderita

5
1. Infektivitas
Kemampuan unsur penyebab / agent untuk masuk dan berkembang biak serta
menghasilkan infeksi dalam tubuh pejamu3
2. Patogenesis
Kemampuan untuk menghasilkan penyakit dengan segala klinis yang jelas.3
Mekanisme potogenesis :
 Inuasi jaringan secara langsung
 Produk toksin
 Rangsangan imunologis / reaksi alergi yang menyebabkan kerusakan pada
tubuh pejamu
 Infeksi yang menetap (infeksi paten)
 Merangsang kerentanan penjamu terhadap obat dalm menetralinsa toksisitas
 Ketidakmampuan membentuk daya tangan
3. Virulensi
Nilai proporsi penderita dengan gejala klinis yang jelas terhadap seluruh penderita
dengan gejala klinis jelas.3
4. Imunogenisitas
Suatu kemampuan menghasilkan kekebalan atau imunitas.3

Daftar Pustaka

1. Budiarto E. Pengantar epidemiologi. Jakarta : EGC;2009


2. Nor N. Epedimiologi penyakit menular. Jakarta : PT Rineka Cipta;2012
3. Bustan M. Pengantar epidemiologi. Jakarta Rineka Cipta;2010
4. Tumilisar D. Konsep sehat-sakit. Jakarta : UKRIDA;2017

Anda mungkin juga menyukai