Anda di halaman 1dari 4

Universitas Kristen Krida Wacana Fakultas Ekonomi

Jln. Tanjung Duren Raya No. 4 Jakarta Barat 11470

UJIAN TENGA SEMESTER GENAP 2021/2022

PROGRAM STUDI : MAGISTER MANAJEMEN NAMA : TANDA TANGAN

DOSEN : Prof. Dr. Ir.Rudy C. Tarumingkeng , Kintan Utami


Phd
NIM:
MATA KULIAH : STRATEGIC & INNOVATION
012021047
MANAGEMENT

HARI/TGL : SELASA, 26 APRIL 2022

WAKTU :

1. Teori Five Forces oleh Michael Porter merupakan sebuah gagasan yang sederhana,
namun sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi persaingan yang terjadi dalam
lingkungan bisnis. Teori ini juga dapat membantu organisasi untuk mengidentifikasi
potensi ancaman dan peluang yang perlu diantisipasi oleh perusahaan. Dalam teori ini,
Porter mendorong organisasi untuk melihat melampaui apa yang dilakukan oleh para
kompetitor untuk menemukan faktor lain yang memberi dampak pada posisi dan
kekuatan sebuah organisasi dalam lingkungan bisnis. Menurut Porter, berikut adalah 5
faktor yang memengaruhi posisi dan laba sebuah organisasi:
- Competitive Rivalry
Faktor ini melihat jumlah serta kekuatan kompetitor yang Anda miliki. Saat tingkat
persaingan sedang tinggi, perusahaan dapat menarik pelanggan dengan beragam
potongan harga dan kampanye marketing yang gencar. Namun, dalam pasar yang
penuh dengan persaingan, tetap saja mudah bagi para customer dan buyer untuk
beralih bila mereka tidak mendapatkan keuntungan dengan menggunakan produk
Anda. Sebaliknya, bisnis Anda akan memiliki power dan keuntungan yang signifikan
bila tingkat persaingan di lapangan tidak tinggi.
- Supplier Power
Semakin banyak pilihan supplier yang Anda miliki, maka semakin mudah pula bagi
Anda untuk membandingkan para supplier untuk mendapatkan harga yang lebih
terjangkau. Namun, bila pilihan yang Anda miliki hanya sedikit, maka akan semakin
tinggi pula tingkat kebutuhan Anda terhadap mereka dan peluang mereka untuk
menaikkan harga terhadap Anda.
- Buyer Power
Bila Anda hanya berurusan dengan beberapa pelanggan yang cerdas atau merasa
memiliki banyak pilihan, maka mereka memiliki kekuatan yang lebih besar daripada
Anda. Sebaliknya, posisi Anda akan meningkat bila Anda memiliki banyak
pelanggan.
- Threat of Substitution
Faktor ini mempertimbangkan kemungkinan pelanggan untuk menghasilkan produk
atau layanan seperti yang Anda hasilkan. Sebagai contoh, perusahaan transportasi saat
ini memiliki ancaman luar biasa, bukan dari perusahaan kompetitor. Justru ancaman
utama saat ini adalah dari perusahaan aplikasi yang memampukan setiap orang
menjadi pengemudi taxi dengan keleluasaan waktu dan aturan sesuai dengan aspirasi
pribadi.
- Threat of New Entry
Posisi bisnis juga dapat terancam oleh tingkat usaha yang dibutuhkan untuk masuk ke
sektor industri yang ditekuni. Semakin kecil usaha yang diperlukan untuk masuk,
maka semakin mudah pula bagi para kompetitor untuk masuk ke dalam pasar dan
melemahkan posisi Anda.

Pada akhirnya, memahami teori Five Forces ini akan membantu organisasi untuk
menyesuaikan strategi bisnis guna menghasilkan pemasukan dan keuntungan yang lebih tinggi.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, maka organisasi akan mampu menghasilkan
strategi yang efektif, antisipatif, dan kompetitif untuk mempertahankan posisinya dalam
lingkungan bisnis.

Dengan penjabaran diatas maka saya ingin mengelaborasikan ke bisnis saya yang tertuang
pada hal-hal seperti berikut ini :

a. Pada faktor yang pertama yaitu competitive rivalry , bisnis yang sedang dijalankan
adalah sebuah usaha jual beli dari sektor bahan pokok yaitu perusahaan
menyedediakan setiap kebutuhan bahan pokok kepada pelanggan yang terdiri dari
segala jenis perabotan serta bahan pangan yang setiap hari di konsumsi oleh pelanggan
maka dari itu melihat dari faktor competitive rivalry, perusahaan harus melakukan
beberapa inovasi seperti mengadakan diskon dan promo pada beberapa periode yang
meningkatkan minat pelanggan pada pasar , dan menyediakan produk yang berkualitas
serta dengan harga yang terjangkau, bahan pokok yang disediakan dan di produksi oleh
perusahaan harus dalam kondisi prima dan layak serta ekonomis maka dari itu dapat
memenangkan persaingan pasar.
b. Pada faktor yang kedua yaitu supplier power , bisnis yang sedang dijalankan oleh
perusahaan harus melakukan kerja sama terhadap banyak jenis produsen barang-
barang yang dibutuhkan dan dengan itu pula maka dapat mendapatkan harga ter rendah
yang dapat dijadikan acuan serta modal awal dalam mengelola barang yang nanti nya
disediakan serta di edarkan pada penjualan dari perusahaan kepada pelanggan
c. Pada faktor yang ketiga yaitu buyer power , bisnis yang sedang dijalankan diwajibkan
dapat menarik sebanyak mungkin pelanggan yaitu dari segi pelayanan yang baik maka
nanti nya dengan banyak nya pelanggan baru yang mulai berlangganan dengan
perusahaan dapat meningkat kan kekuatan dari segi pengendalian penyebaran segala
barang yang nanti nya di sediakan kepada semua pelanggan itu sendiri
d. Pada faktor keempat yaitu threat of substitution , bisnis yang dijalankan harus waspada
dengan peluang yang mengancam yaitu pelanggan yang sudah rutin dan menjadi
langganan tetap dapat berkembang menjadi pesaing bisnis itu sendiri maka dari itu
yang harus dilakukan adalah menjalin kerja sama secara adil dan yang menguntungkan
kedua belah pihak , dengan itu dapat menjaga hubungan antara kedua belah pihak agar
tidak ada yang dirugikan
e. Pada faktor yang terakhir yaitu threat of new entry, maka bisnis yang sedang
dijalankan , harus dilakukan peningkatan yang signifikan agar dapat memasuki pangsal
pasar yang lebih luas serta menjangkau setiap target pasar secara keseluruhan dan
dengan itu maka akan sulit untuk ditiru serta mengikuti pola pengolahan serta ide-ide
yang dibuat untuk menjalankan bisnis yang ada.

2. Dalam menjalankan sebuah organisasi atau sebuah bisnis diperlukan peran manajemen
yang tepat.maka lebih baik manajemen dalam sebuah organisasi atau bisnis harus
didasari oleh 4 pilar fungsi manajemen, yakni :
1. Planning (perencanaan)
Dalam menjalankan sebuah organisasi atau bisnis perlu dilakukan perencanaan,
karena tanpa perencanaan yang matang organisasi atau bisnis kita akan mengalami
kesulitan dalam perjalanannya. Perencanaan berkaitan sangat erat dengan tujuan
organisasi atau bisnis yang sedang dijalankan. Perencanaan sendiri adalah
pengambilan keputusan terkait tindakan apa yang akan dilakukan pada beberapa
jangka waktu ke depan atau masa depan dengan berbagai alternatif tertentu.
Dengan adanya perencanaan yang baik maka efektivitas manajerial dalam
organisasi dapat terjaga karena selain menjadi rancangan tindakan yang akan
dilakukan pada masa depan perencanaan juga dapat menjadi pedoman bagi
organisasi.

2. Organizing (pengorganisasian)
Setelah melakukan perencanaan berikutnya adalah pilar Organizing atau
pengorganisasian. Pengorganisasian sendiri dapat didefinisikan sebagai proses
dimana rencana yang ditetapkan diimplementasikan. Sehingga setelah melakukan
perencanaan yang matang langkah selanjutnya adalah melakukan pengorganisasian
pada sumber daya-sumber daya yang tersedia termasuk sumber daya manusia
untuk mencapai tujuan dari organisasi atau bisnis yang sedang dijalankan.
Pengorganisasian melibatkan penentuan bagaimana rencana dan sumber daya harus
menjadi satu kesatuan atau bersinergi. Pengorganisasian juga dapat menghasilkan
suatu hubungan stuktur sebagai contoh misalnya divisi marketing dengan divisi
produksi jika kedua divisi tersebut tidak memiliki struktur hubungan yang baik
maka dapat menjadi kendala bagi organisasi atau bisnis mencapai tujuannnya.

3. Actuating (menggerakkan)
Berikutnya adalah Actuating atau menggerakan, sebagai seorang entepreneurs
kamu harus dapat menggerakan anggota organisasi atau bisnis yang sedang
dijalankan. Karena langkah perencanaan dan pengorganisasian akan menjadi sia-
sia jika tidak diimplementasikan, dalam menggerakan tujuan utama langkah ini
adalah untuk mengajak dan mendorong anggota organisasi atau bisnis kamu untuk
bekerja sama demi mencapai tujuan dari organisasi atau bisnis itu sendiri.
Dalam menggerakan anggota organisasi atau bisnis, kamu harus melakukan faktor-
faktor yang dapat menggerakan mereka seperti arah, motivasi, komunikasi, dan
koordinasi. Koordinasi sendiri menjadi salah satu faktor penting dalam
menggerakan anggota organisasi atau bisnis. Karena tanpa adanya koordinasi yang
baik dan terbangun dalam bisnis akan sangat susah bagi kamu untuk menggerakan
organisasi atau bisnis kamu mencapai tujuan.

4. Controlling (mengendalikan)
Setelah melakukan 3 langkah diatas dan organisasi atau bisnis yang sudah berjalan,
kita perlu melakukan langkah pengontrolan. Hal ini bertujuan untuk menjaga arah
perjalanan organisasi atau bisnis tetap pada tujuan yang benar. Pengontrolan
sendiri terdiri dari mengukur, membandingkan, menemukan penyimpangan dan
mengoreksi kegiatan organisasi atau bisnis yang dilakukan untuk mencapai tujuan
atau sasaran. Mengontrol terdiri dari kegiatan, seperti; mengukur kinerja,
membandingkan dengan standar yang ada dan menemukan penyimpangan, dan
mengoreksi penyimpangan. Perencanaan yang tidak terkendali juga tidak akan
berhasil, meskipun merupakan langkah dan fungsi terakhir dari manajemen.
Pengontrolan merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan.

Anda mungkin juga menyukai