NIM :218334043
Semester : II
Bag I
1. Dalam menghadapi era globalisasi ekonomi, maka akan berdampak pada persaingan bisnis
yang semakin ketat. Sehubungan dengan hal tersebut jelaskan, berbagai kekuatan
persaingan yang terjadi dan strategi-strategi apa yang dapat dipakai untuk menghadapinya?
(note: 5 kekuatan persaingan menurut Porter)
Jawab :
1. 5 kekuatan strategi dalam menghadapi persaingan bisnis didalam menghadapi era globalisasi
: Menurut Porter, terdapat lima kekuatan kompetitif yang menentukan kekuatan industri:
(1) Pemain baru potensial; (2) Pemasok; (3) Pembeli; (4) Substitusi; dan (5)
Pesaing dalam industri. Artinya, bagaimana pimpinan perusahaan memahami mengenai
kelima hal tersebut akan menentukan strategi apa yang harus dipilih.
1. Persaingan yang kompetitif/Competitive Rivalry
Dalam persaingan yang sangat ketat, perusahaan dapat menarik pelanggan dengan berbagai
gimmic seperti membarikan potongan harga, kupon, dan membuat kampanye pemasaran
yang bisa memberikan dampak tinggi untuk bisnsi Anda. Di pasar dengan banyak pesaing,
pemasok dan pembeli Anda dapat pergi ke tempat lain jika mereka merasa bahwa mereka
tidak mendapatkan penawaran bagus dari Anda.
Di sisi lain, di mana persaingan kompetitif sangat minim, dan tidak ada orang lain yang
melakukan apa yang Anda lakukan, maka kemungkinan besar Anda akan memiliki kekuatan
luar biasa dan bisa menjadi penguasa pasar sehingga akan memberikan keuntungan yang
besar untuk bisnis Anda.
2. Kekuatan Pemasok/Supplier Power
Supplier sangat berpengaruh besar dalam profitabilitas bisnis kita dan ini ditentukan oleh
seberapa mudah pemasok menaikkan harga. Kita harus jeli dalam memlilih pemasok dan
kita harus tau seberapa banyak pemasok potensial yang kita miliki saat ini. Selain itu kita
harus tau seberapa unik produk atau jasa yang mereka sediakan, dan seberapa mahalkah
biaya yang harus di keluarkan untuk beralih dari satu pemasok ke pemasok lainnya?
Semakin banyak kita memiiliki pemasok, semakin besar kemungkinan untuk memilih dan
semakin mudah untuk mendapatkan alternatif yang lebih murah. Tetapi semakin sedikit
pemasok, dan semakin kita membutuhkan bantuan mereka, semakin kuat posisi mereka dan
kemampuan mereka untuk menaikkan harga lebih besar dan itu bisa memengaruhi laba
3. Kekuatan Pembeli/Buyer Power
Di sini, kita bertanya pada diri sendiri betapa mudahnya pembeli bisa menurunkan harga .
Dalam banyak pola pikir pelaku bisnis terutama bagian pemasaran, pembeli adalahh raja.
Semakin banyak raja raja kecil yang bertebaran di bisnis Anda tentu ini akan berpengaruh
untuk penurunan harga dan jelas mereka merasa memiliki kekuatan yang kompetitif.
Dalam kasus seperti ini jika itupun harus terjadi, kita harus bisa membuat keputusan yang
tepat. Seberapa banyak pembeli yang saat ini ada di bisnis kita, dan seberapa besar pesanan
mereka. Jika Anda sudah mengantisipasi masalah ini, hal lain yang harus kita lakukan adalah
menghitung biaya jika raja raja kecil itu beralih dari produk anda dan melirik produk atau
layanan saingan kita. Apakah pembeli cukup kuat untuk mendikte dan membuat
persyaratan tertentu kepada kita?
Ketika kita berurusan dengan hanya beberapa pelanggan yang cerdas, mereka memiliki
kekuatan lebih, tetapi kekuatan Anda meningkat jika Anda memiliki banyak pelanggan
4. Ancaman Substitusi/Threat of Substitution
Ini merujuk pada kemungkinan pelanggan kita menemukan cara berbeda untuk melakukan
apa yang kita lakukan. Misalnya, jika kita menyediakan produk perangkat lunak unik yang
mengotomatiskan proses penting, orang dapat menggantinya dengan melakukan proses
secara manual atau dengan melakukan outsourcing. Substitusi yang mudah dan murah dapat
melemahkan posisi kita dan mengancam keuntungan Anda.
Kasus seperti ini bisa kita pelajari dan jika perlu kita ajukan hak cipta sehingga pesaing Anda
akan sangat berhati hati untuk menduplikasi karya Anda. Tapi tak semua bisnis bisa di
lakukan seperti ini, mungkin untuk bisnis kreatif ini masi bisa berlaku atau bisnis yang
membutuhkan teknologi tinggi. Namun jika bisnis kita adalah jasa, ini tentu akan sulit
mengukurnya.
5. Ancaman Bisnis Baru/Threat of New Entry
Ketika sebuah bisnis baru masuk dan mulai mengguras pangsa pasar kita , posisi kita dapat
dipengaruhi oleh kemampuan orang untuk memasuki pasar kita. Jadi, pikirkan betapa
mudahnya sebuah bisnis baru menduplikasi bisnis yang kita miliki . kita harus benar benar
kuat untuk mengetahui seberapa mudah untuk mendapatkan pijakan di industri atau pasar .
Selain itu juga harus menghitung berapa biayanya, dan seberapa ketat sektor saat ini.
Jika sebuah pendatang baru masuk ke pasar kita , harus menghitung seberapa kuat mereka,
seberapa kompetitif produk dan layanan mereka, dan bagaimana strategi pemasaran
mereka. Jika hanya butuh sedikit uang dan upaya untuk memasuki pasar dan bersaing
secara efektif, atau jika memiliki sedikit perlindungan untuk teknologi utama , maka pesaing
dapat dengan cepat memasuki pasar dan melemahkan posisi . Jika memiliki hambatan yang
kuat dan tahan lama untuk masuk, maka dapat mempertahankan posisi yang
menguntungkan dan memanfaatkannya secara adil.
Kekuatan Pemasok: kemampuan pemasok untuk menaikkan harga input Anda.
Kekuatan Pembeli: kekuatan pelanggan Anda untuk menurunkan harga Anda.
Persaingan Kompetitif: kekuatan persaingan dalam industri.
Ancaman Substitusi: sejauh mana berbagai produk dan layanan dapat digunakan di tempat
Anda sendiri.
Ancaman Pesaing Baru: kemudahan pesaing baru dapat memasuki pasar jika mereka melihat
bahwa Anda mendapat untung besar (dan kemudian menurunkan harga).
2. Mengapa Manajer Puncak perlu merumuskan Visi dan Misi perusahaan dan faktor apa saja
yang perlu pertimbangkannya? Jelaskan!
Jawab :
Sebagai manajer puncak harus menyusun visi dan misi yang baik dan jelas serta padat. Visi
dan misi dibuat sebagai landasan perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Misi
menggambarkan alasan keberadaan suatu organisasi. Pernyataan misi menjawab
pertanyaan paling penting, “Apakah bisnis kita?” terkadang misi diistilahkan sebagai
pernyataan keyakinan, sebuah pernyataan maksud, pernyataan filosofi, pernyataan prinsip
bisnis atau pernyataan yang “menentukan bisnis kita”, pernyataan misi menjelaskan ingin
menjadi apa suatu organisasi dan siapa sajakah yang coba dilayaninya.
Jawab :
Lingkungan eksternal dan lingkungan internal mempunyai peran yang cukup penting dalam
usaha pengambilan keputusan guna mewujudkan visi misi perusahaan. Interaksi antar
lingkungan internal maupun eksterrnal akan sangat mempengaruhi kemampuan serta
strategi-strategi penting bagi para pengambil keputusan
4. Bagaimana cara melakukan Analisis SWOT berdasarkan hasil analisis lingkungan Internal dan
Eksternal untuk suatu perusahaan? Jelaskan!
Jawab :
Analisis SWOT adalah suatu teknik perencanaan strategi yang bermanfaat untuk
mengevaluasi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek. Hal ini penting dilakukan pada perusahaan untuk
menentukan penyusunan strategi, penjualan produk, maupun ide bisnis baru
unsur kekuatan dan kelemahan bersifat internal bagi perusahaan (seperti: reputasi bisnis,
hak paten, lokasi pabrik) sehingga Anda masih dapat mengaturnya dari waktu ke waktu.
Sedangkan peluang dan ancaman bersifat eksternal (seperti: pemasok, kompetitor, harga
pasar), suka atau tidak, faktor tersebut sangat sulit untukkita kontrol karena sifatnya yang
fleksibel dan berfluktuatif dari waktu ke waktu.
Bisnis apapun dapat menggunakan analisis SWOT kapan saja untuk menilai kondisi lingkungan
yang berubah-ubah dan meresponnnya secara proaktif.
Metode analisis SWOT merupakan alat yang tepat untuk menemukan masalah dari 4 (empat) sisi
yang berbeda, di mana aplikasinya adalah:
Dengan saling berhubungannya 4 faktor tersebut, maka membuat analisis ini memberikan
kemudahan untuk mewujudkan visi dan misi suatu perusahaan.
5. Bagaimana hubungan antara strategi fungsional, strategi bisnis dan strategi korporasi?
Jelaskan!
Jawab :
tingkat unit bisnis hanya akan berlaku pada level unit bisnis tertentu dalam sebuah
perusahaan. Contohnya adalah PT Astra International Tbk. Perusahaan yang lebih dikenal
dengan sebutan Astra Group ini memiliki tujuh segmen usaha yang berbeda, antara lain
otomotif, jasa keuangan, teknologi informasi, properti, infrastruktur & logistik, agribisnis,
dan alat berat, pertambangan, konstruksi & energi. Tiap unit usaha dari Astra Group
tersebut memiliki strateginya sendiri dalam menghadapi persaingan industri, tetapi tetap
selaras dengan visi/misi perusahaan induk.
Corporate Level Strategy (Strategi Korporasi)
Selanjutnya level strategi adalah yang paling luas. Pasalnya, strategi korporasi merumuskan
visi, misi, tujuan, dan sasaran sebuah bisnis secara menyeluruh. Tujuannya? Semua anggota
dalam perusahaan memiliki pedoman jelas tentang arah pengembangan bisnis pada masa
mendatang.
BAGIAN II
Studi Kasus:
Burger King adalah rangkaian rumah makan siap saji internasional yang menjual burger,
kentang goreng dan minuman ringan. Selain itu mereka juga mengelola sekitar lebih dari 200
rumah makan di Australia dengan nama Hungry Jacks. Dalam sejarahnya restoran pertama
Burger King dinamai Insta Burger King dan dibuka pada tahun 1954 di Miami, Florida, USA
oleh James McLamore dan David Edgerton, keduanya adalah alumni dari Cornell University
School of Hotel Administration. Di Indonesia, Burger King sempat ditutup pada tahun 1980an
dan dibuka kembali pada April 2007 dengn Gerai terbesarnya di Asia Tenggara.
Berdasarkan informasi dari perusahaan “Burger King Corporation” tersebut, saudara diminta
untuk menjelaskan dan mengaitkan pertanyaan berikut ke dalam perusahaan tersebut.
Pertanyaan:
3. Lakukan analisis internal perusahaan tersebut (analisis laporan keuangan, organisasi, matrik
Faktor Evaluasi Internal/IFE)?
4. Buat Analisis Eksternal Perusahaan (pesaing perusahaan, matrik profile competitive, dan
matrik Faktor Evaluasi Eksternal/EFE)
Jawab
Jawab :
Analisa keuangan
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan bank 41.286.229.096 4 32.638.435.866 Cash on hand and in banks
Piutang usaha 5 Trade receivables
Pihak berelasi 2.658.695.657 4.091.146.125 Related parties
Pihak ketiga 7.356.142.637 15.947.061.372 Third parties
Piutang lain-lain Other receivables
Pihak berelasi 4.011.756.851 6 4.103.624.646 Related parties
Pihak ketiga 4.126.178.222 17.175.420.079 Third parties
Persediaan 25.438.592.946 7 33.288.877.266 Inventories
Biaya dibayar dimuka 13.706.966.268 8 74.107.437.415 Prepaid expenses
Uang muka 11.656.430.022 8 25.949.926.925 Advances
Total Aset Lancar 110.240.991.699 207.301.929.694 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Aset pajak tangguhan 6.214.398.491 30 5.124.017.707 Deferred tax assets
Long-term portion of prepaid
Biaya dibayar dimuka jangka panjang 17.662.686.837 8 56.996.833.430 expenses
Aset tetap 637.394.348.777 9 650.712.216.426 Fixed assets
Aset hak-guna 223.475.716.150 10 - Right-of-use assets
Biaya yang ditangguhkan 22.927.838.068 11 21.717.519.627 Deferred charges
Uang jaminan 24.032.024.818 12 30.563.281.508 Refundable deposits
Advance for purchases of
Uang muka pembelian aset tetap 5.131.910.025 13 25.338.382.995 fixed assets
Total Aset Tidak Lancar 936.838.923.166 790.452.251.693 Total Non-Current
Assets
TOTAL ASET 1.047.079.914.865 997.754.181.387 TOTAL ASSETS
Struktur organisasi dibuat untuk meliputi pekerjaan yang harus dilakukan dalam memberikan
suatu kerangka bagi pelaku pekerjaan, yaitu meliputi sistem tugas dan tanggung jawab atas
pekerjaan yang dilakukan. Struktur organisasi merupakan serangkaian hubungan antara
individu-individu yang mempunyai keahlian yang berbeda dan bekerja sama antara satu sama
lainnya yang menunjukan hubungan antara unit-unit organisasi serta garis wewenang yang
ada untuk mewujudkan tujuan perusahaan.
Adapun tugas dari setiap bagian dari struktur organisasi Burger King Cempaka Putih
Jakarta adalah sebagai berikut:
1. Vice Manager
b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian (manager).
2. General Manager
c. Mengevaluasi dan menganalisa hasil hasil implementasi strategi perusahaan serta mencari
usulan atas pemecahan masalah yang timbul.
3. Area Manager
a. Menerima laporan dan bertanggung jawab dari setiap store, mencari solusi dari setiap store.
4. Restaurant Manager
a. Bertanggung jawab terhadap biaya opersional dan administrasi.
5. Assistant Manager
6. Leader
7. Trainer
8. Crew
Vice President
General Manager
Leader
Trainer
Crew
4. Buat Analisis Eksternal Perusahaan (pesaing perusahaan, matrik profile competitive, dan
matrik Faktor Evaluasi Eksternal/EFE)
Jawab :
Jawab:
Adapun perumusan Strategi dalam bentuk matrix SWOT
1. Strengths ( Kekuatan )
2. Weakness ( Kelamahan )
1) Banyaknya industri makanan yang menjual burger atau makanan siap saji lainnya
4) Lemak kalori makanan sangat tinggi dan tidak baik bagi kesehatan
3. Opportunity ( Peluang )
2) Bisa dijadikan bisnis waralaba yang bisa menjadi pemasukan dari menjual brand dan
sistem manajemennya
3) Mengembangkan jenis varian makanan yang lain, seperti dalam bentuk penyajian dan rasa
yang baru
Strenght Weakness
l Adanya inflasi
menyebabkan
meningkatnya harga
bahan baku yang lebih
mahal
5) Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat kepada restaurant makanan cepat saji
seperti Burger King
4. Threat ( Ancaman )
1) Industri makanan cepat saji merupakan sektor yang sangat kompetitif
sehingga persaingan juga semakin ketat
3) Adanya tekanan dari berbagai pihak mengenai makanan cepat saji dengan masalah obesitas
4) Banyak masyarakat yang beralih ke jenis makanan yang lebih sehat dan mulai
meninggalkan mengkonsumsi ‘’Junk Food’’
1.81
Berdasarkan hasil-hasil yang di dapat dari analisis internal dan eksternal pada Tabel seperti
ditulis di atas, hasilnya dapat diuraikan sebagai berikut:
Strengths : 1.81
Weekness : 1.22
Opportunities : 1.55
Threat : 1.33
Rumus :
SW = ( S - W ) /2
OT = ( O - T ) /2
Jadi :
SW = (1.81 – 1.22 ) /2 = 1.2
OT = (1.55 – 1.33) /2 = 0.22
(1.22 , 0.22)