Anda di halaman 1dari 13

UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama : Asep solihat

NIM :218334043

Mata Ujian : Manajemen Strategik

Semester : II

Hari / Tanggal : Sabtu, 25 Juni 2022

Dosen Penguji : Tim Dosen

Bag I

1. Dalam menghadapi era globalisasi ekonomi, maka akan berdampak pada persaingan bisnis
yang semakin ketat. Sehubungan dengan hal tersebut jelaskan, berbagai kekuatan
persaingan yang terjadi dan strategi-strategi apa yang dapat dipakai untuk menghadapinya?
(note: 5 kekuatan persaingan menurut Porter)

Jawab :

1. 5 kekuatan strategi dalam menghadapi persaingan bisnis didalam menghadapi era globalisasi
: Menurut Porter, terdapat lima kekuatan kompetitif yang menentukan kekuatan industri:
(1) Pemain baru potensial; (2) Pemasok; (3) Pembeli; (4) Substitusi; dan (5)
Pesaing dalam industri. Artinya, bagaimana pimpinan perusahaan memahami mengenai
kelima hal tersebut akan menentukan strategi apa yang harus dipilih.
1. Persaingan yang kompetitif/Competitive Rivalry
Dalam persaingan yang sangat ketat, perusahaan dapat menarik pelanggan dengan berbagai
gimmic seperti membarikan potongan harga, kupon, dan membuat kampanye pemasaran
yang bisa memberikan dampak tinggi untuk bisnsi Anda. Di pasar dengan banyak pesaing,
pemasok dan pembeli Anda dapat pergi ke tempat lain jika mereka merasa bahwa mereka
tidak mendapatkan penawaran bagus dari Anda.
Di sisi lain, di mana persaingan kompetitif sangat minim, dan tidak ada orang lain yang
melakukan apa yang Anda lakukan, maka kemungkinan besar Anda akan memiliki kekuatan
luar biasa dan bisa menjadi penguasa pasar sehingga akan memberikan keuntungan yang
besar untuk bisnis Anda.
2. Kekuatan Pemasok/Supplier Power
Supplier sangat berpengaruh besar dalam profitabilitas bisnis kita dan ini ditentukan oleh
seberapa mudah pemasok menaikkan harga. Kita harus jeli dalam memlilih pemasok dan
kita harus tau seberapa banyak pemasok potensial yang kita miliki saat ini. Selain itu kita
harus tau seberapa unik produk atau jasa yang mereka sediakan, dan seberapa mahalkah
biaya yang harus di keluarkan untuk beralih dari satu pemasok ke pemasok lainnya?
Semakin banyak kita memiiliki pemasok, semakin besar kemungkinan untuk memilih dan
semakin mudah untuk mendapatkan alternatif yang lebih murah. Tetapi semakin sedikit
pemasok, dan semakin kita membutuhkan bantuan mereka, semakin kuat posisi mereka dan
kemampuan mereka untuk menaikkan harga lebih besar dan itu bisa memengaruhi laba
3. Kekuatan Pembeli/Buyer Power
Di sini, kita bertanya pada diri sendiri betapa mudahnya pembeli bisa menurunkan harga .
Dalam banyak pola pikir pelaku bisnis terutama bagian pemasaran, pembeli adalahh raja.
Semakin banyak raja raja kecil yang bertebaran di bisnis Anda tentu ini akan berpengaruh
untuk penurunan harga dan jelas mereka merasa memiliki kekuatan yang kompetitif.
Dalam kasus seperti ini jika itupun harus terjadi, kita harus bisa membuat keputusan yang
tepat. Seberapa banyak pembeli yang saat ini ada di bisnis kita, dan seberapa besar pesanan
mereka. Jika Anda sudah mengantisipasi masalah ini, hal lain yang harus kita lakukan adalah
menghitung biaya jika raja raja kecil itu beralih dari produk anda dan melirik produk atau
layanan saingan kita. Apakah pembeli cukup kuat untuk mendikte dan membuat
persyaratan tertentu kepada kita?
Ketika kita berurusan dengan hanya beberapa pelanggan yang cerdas, mereka memiliki
kekuatan lebih, tetapi kekuatan Anda meningkat jika Anda memiliki banyak pelanggan
4. Ancaman Substitusi/Threat of Substitution
Ini merujuk pada kemungkinan pelanggan kita menemukan cara berbeda untuk melakukan
apa yang kita lakukan. Misalnya, jika kita menyediakan produk perangkat lunak unik yang
mengotomatiskan proses penting, orang dapat menggantinya dengan melakukan proses
secara manual atau dengan melakukan outsourcing. Substitusi yang mudah dan murah dapat
melemahkan posisi kita dan mengancam keuntungan Anda.
Kasus seperti ini bisa kita pelajari dan jika perlu kita ajukan hak cipta sehingga pesaing Anda
akan sangat berhati hati untuk menduplikasi karya Anda. Tapi tak semua bisnis bisa di
lakukan seperti ini, mungkin untuk bisnis kreatif ini masi bisa berlaku atau bisnis yang
membutuhkan teknologi tinggi. Namun jika bisnis kita adalah jasa, ini tentu akan sulit
mengukurnya.
5. Ancaman Bisnis Baru/Threat of New Entry
Ketika sebuah bisnis baru masuk dan mulai mengguras pangsa pasar kita , posisi kita dapat
dipengaruhi oleh kemampuan orang untuk memasuki pasar kita. Jadi, pikirkan betapa
mudahnya sebuah bisnis baru menduplikasi bisnis yang kita miliki . kita harus benar benar
kuat untuk mengetahui seberapa mudah untuk mendapatkan pijakan di industri atau pasar .
Selain itu juga harus menghitung berapa biayanya, dan seberapa ketat sektor saat ini.
Jika sebuah pendatang baru masuk ke pasar kita , harus menghitung seberapa kuat mereka,
seberapa kompetitif produk dan layanan mereka, dan bagaimana strategi pemasaran
mereka. Jika hanya butuh sedikit uang dan upaya untuk memasuki pasar dan bersaing
secara efektif, atau jika memiliki sedikit perlindungan untuk teknologi utama , maka pesaing
dapat dengan cepat memasuki pasar dan melemahkan posisi . Jika memiliki hambatan yang
kuat dan tahan lama untuk masuk, maka dapat mempertahankan posisi yang
menguntungkan dan memanfaatkannya secara adil.
 Kekuatan Pemasok: kemampuan pemasok untuk menaikkan harga input Anda.
 Kekuatan Pembeli: kekuatan pelanggan Anda untuk menurunkan harga Anda.
 Persaingan Kompetitif: kekuatan persaingan dalam industri.
 Ancaman Substitusi: sejauh mana berbagai produk dan layanan dapat digunakan di tempat
Anda sendiri.
 Ancaman Pesaing Baru: kemudahan pesaing baru dapat memasuki pasar jika mereka melihat
bahwa Anda mendapat untung besar (dan kemudian menurunkan harga).

2. Mengapa Manajer Puncak perlu merumuskan Visi dan Misi perusahaan dan faktor apa saja
yang perlu pertimbangkannya? Jelaskan!

Jawab :

Sebagai manajer puncak harus menyusun visi dan misi yang baik dan jelas serta padat. Visi
dan misi dibuat sebagai landasan perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Misi
menggambarkan alasan keberadaan suatu organisasi. Pernyataan misi menjawab
pertanyaan paling penting, “Apakah bisnis kita?” terkadang misi diistilahkan sebagai
pernyataan keyakinan, sebuah pernyataan maksud, pernyataan filosofi, pernyataan prinsip
bisnis atau pernyataan yang “menentukan bisnis kita”, pernyataan misi menjelaskan ingin
menjadi apa suatu organisasi dan siapa sajakah yang coba dilayaninya.

Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merumuskan visi dan misi


a) Visi tidak berdasarkan kondisi saat ini atau masa lampau melainkan berorientasi jauh ke
depan akan apa yang hendak dicapai pada masa yang akan datang. Namun, sejarah dapat
dijadikan bahan pertimbangan.
b) Sumber daya yang dimiliki serta kompetesi haruslah merupakan hal-hal yang
diperhitungkan.
c) Selain itu visi menyangkut suatu imajinasi akan posisi organisasi tersebut dan
pergerakannya di dalam lingkungannya.
3. Mengapa suatu perusahaan perlu melakukan analisis lingkungan, baik lingkungan Internal
maupun lingkungan Eksternal? Jelaskan!

Jawab :

Lingkungan eksternal dan lingkungan internal mempunyai peran yang cukup penting dalam
usaha pengambilan keputusan guna mewujudkan visi misi perusahaan. Interaksi antar
lingkungan internal maupun eksterrnal akan sangat mempengaruhi kemampuan serta
strategi-strategi penting bagi para pengambil keputusan
4. Bagaimana cara melakukan Analisis SWOT berdasarkan hasil analisis lingkungan Internal dan
Eksternal untuk suatu perusahaan? Jelaskan!

Jawab :

Analisis SWOT adalah  suatu teknik perencanaan strategi yang bermanfaat untuk
mengevaluasi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek. Hal ini penting dilakukan pada perusahaan untuk
menentukan penyusunan strategi, penjualan produk, maupun ide bisnis baru

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, SWOT merupakan akronim dari Strength,


Weakness, Opportunity, dan Threats.
Analisis SWOT adalah kegiatan mengorganisir dan menganalisa kekuatan (Strength),
kelemahan (Weakness), kesempatan (Opportunity), dan ancaman (Threats) yang dialami
oleh bisnis kita

unsur kekuatan dan kelemahan bersifat internal bagi perusahaan (seperti: reputasi bisnis,
hak paten, lokasi pabrik) sehingga Anda masih dapat mengaturnya dari waktu ke waktu.

Sedangkan peluang dan ancaman bersifat eksternal (seperti: pemasok, kompetitor, harga
pasar), suka atau tidak, faktor tersebut sangat sulit untukkita kontrol karena sifatnya yang
fleksibel dan berfluktuatif dari waktu ke waktu.

Bisnis apapun dapat menggunakan analisis SWOT kapan saja untuk menilai kondisi lingkungan
yang berubah-ubah dan meresponnnya secara proaktif.

Metode analisis SWOT merupakan alat yang tepat untuk menemukan masalah dari 4 (empat) sisi
yang berbeda, di mana aplikasinya adalah:

 Bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan dari sebuah peluang


(opportunities) yang ada.

 Bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan.

 Bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada.

 Bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman


(threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Dengan saling berhubungannya 4 faktor tersebut, maka membuat analisis ini memberikan
kemudahan untuk mewujudkan visi dan misi suatu perusahaan.

5. Bagaimana hubungan antara strategi fungsional, strategi bisnis dan strategi korporasi?
Jelaskan!

Jawab :

Functional Level Strategy (Strategi Fungsional)

yaitu divisi-divisi khusus penunjang keberlangsungan perusahaan (seperti: keuangan,


produksi, pemasaran, SDM, dan lainnya). Jadi, strategi yang diambil pada level ini biasanya
hanya sebatas kegiatan harian masing-masing divisi.

Unit Business Level Strategy (Strategi Unit Bisnis)

tingkat unit bisnis hanya akan berlaku pada level unit bisnis tertentu dalam sebuah
perusahaan. Contohnya adalah PT Astra International Tbk. Perusahaan yang lebih dikenal
dengan sebutan Astra Group ini memiliki tujuh segmen usaha yang berbeda, antara lain
otomotif, jasa keuangan, teknologi informasi, properti, infrastruktur & logistik, agribisnis,
dan alat berat, pertambangan, konstruksi & energi. Tiap unit usaha dari Astra Group
tersebut memiliki strateginya sendiri dalam menghadapi persaingan industri, tetapi tetap
selaras dengan visi/misi perusahaan induk. 
Corporate Level Strategy (Strategi Korporasi)

Selanjutnya level strategi adalah yang paling luas. Pasalnya, strategi korporasi merumuskan
visi, misi, tujuan, dan sasaran sebuah bisnis secara menyeluruh. Tujuannya? Semua anggota
dalam perusahaan memiliki pedoman jelas tentang arah pengembangan bisnis pada masa
mendatang. 

BAGIAN II

Studi Kasus:

“Burger King Corporation”

Burger King adalah rangkaian rumah makan siap saji internasional yang menjual burger,
kentang goreng dan minuman ringan. Selain itu mereka juga mengelola sekitar lebih dari 200
rumah makan di Australia dengan nama Hungry Jacks. Dalam sejarahnya restoran pertama
Burger King dinamai Insta Burger King dan dibuka pada tahun 1954 di Miami, Florida, USA
oleh James McLamore dan David Edgerton, keduanya adalah alumni dari Cornell University
School of Hotel Administration. Di Indonesia, Burger King sempat ditutup pada tahun 1980an
dan dibuka kembali pada April 2007 dengn Gerai terbesarnya di Asia Tenggara.

Berdasarkan informasi dari perusahaan “Burger King Corporation” tersebut, saudara diminta
untuk menjelaskan dan mengaitkan pertanyaan berikut ke dalam perusahaan tersebut.

Pertanyaan:

1. Apa Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan tersebut?

2. Bagaimana dengan Marketing Mix perusahaan tersebut?

3. Lakukan analisis internal perusahaan tersebut (analisis laporan keuangan, organisasi, matrik
Faktor Evaluasi Internal/IFE)?

4. Buat Analisis Eksternal Perusahaan (pesaing perusahaan, matrik profile competitive, dan
matrik Faktor Evaluasi Eksternal/EFE)

5. Bagaimana Perumusan Strategi-nya? (matriks SWOT, Matrik Boston Consulting Group)

Jawab

1. Visi dan misi Burger King adalah


Adapun Visi Burger King adalah We take pride in serving our guest the best burger and a
varienty of other great tosting, healthy food, cooked over on open fire, thats what were all
about.
Misi Burger King adalah A grilled burger, fried, soft drink, a good value, served, quickly,
consistenly by friendly people in clean surroundings.
2. Bagaimana dengan Marketing Mix perusahaan tersebut
Burger King di Amerika didirikan pada tahun 1954 oleh James McLamore dan David
Edgerton dan mulai berekspansi ke luar Amerika pada tahun 1963. Restoran ini berpusat di
Miami-Dade County, Florida. Restoran ini pada awalnya juga pernah menggunakan sistem
franchise untuk mempromosikan produknya di masyarakat. Sebelum Burger King berdiri
mulanya restoran ini adalah sebuah cabang restoran yang bernama Insta Burger King yang
didirikan oleh Kieth J.Kramer dan Matthew Burns. Restoran ini memiliki alat yang disebut
insta Broiler untuk memudahkan memasak daging untuk burger, dan dengan menggunakan
sistem franchise kemudian restoran ini mulai menyebar ke daerah lain Amerika.
Sedangkan Burger King di Indonesia pada tahun 2007 di pegang kendali oleh PT Sari Burger
Indonesia sebagai pemegang lisensi Burger King dengan gerai pertamanya di Senayan City,
Jakarta. Menurut Peter Tan (Presiden Burger King Asia Pasifik), Indonesia akan menjadi
negara penting dalam perkembangan Burger King di dunia. Tidak hanya akan menambah
jumlah gerai di seluruh Indonesia tetapi Burger King Indonesia juga akan meningkatkan mutu
produk yang disajikan. Contohnya Whopper Sandwich yang merupakan menu klasik dari
Burger King dan juga andalannya, produk ini tidak dibuat berbeda dengan yang aslinya
walaupun hanya sausnya yang sedikit mengalami modifikasi. Restoran ini juga menwarkan
hidangan pelengkap seperti kentang goreng dengan ukuran yang lebih tebal.
3. Lakukan analisis internal perusahaan tersebut (analisis laporan keuangan, organisasi,
matrik Faktor Evaluasi Internal/IFE)?

Jawab :

Analisa keuangan

PT SARI BURGER INDONESIA


LAPORAN POSISI KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2020
(Disajikan dalam Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan bank 41.286.229.096 4 32.638.435.866 Cash on hand and in banks
Piutang usaha 5 Trade receivables
Pihak berelasi 2.658.695.657 4.091.146.125 Related parties
Pihak ketiga 7.356.142.637 15.947.061.372 Third parties
Piutang lain-lain Other receivables
Pihak berelasi 4.011.756.851 6 4.103.624.646 Related parties
Pihak ketiga 4.126.178.222 17.175.420.079 Third parties
Persediaan 25.438.592.946 7 33.288.877.266 Inventories
Biaya dibayar dimuka 13.706.966.268 8 74.107.437.415 Prepaid expenses
Uang muka 11.656.430.022 8 25.949.926.925 Advances
Total Aset Lancar 110.240.991.699 207.301.929.694 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Aset pajak tangguhan 6.214.398.491 30 5.124.017.707 Deferred tax assets
Long-term portion of prepaid
Biaya dibayar dimuka jangka panjang 17.662.686.837 8 56.996.833.430 expenses
Aset tetap 637.394.348.777 9 650.712.216.426 Fixed assets
Aset hak-guna 223.475.716.150 10 - Right-of-use assets
Biaya yang ditangguhkan 22.927.838.068 11 21.717.519.627 Deferred charges
Uang jaminan 24.032.024.818 12 30.563.281.508 Refundable deposits
Advance for purchases of
Uang muka pembelian aset tetap 5.131.910.025 13 25.338.382.995 fixed assets
Total Aset Tidak Lancar 936.838.923.166 790.452.251.693 Total Non-Current
Assets
TOTAL ASET 1.047.079.914.865 997.754.181.387 TOTAL ASSETS

Struktur organisasi dibuat untuk meliputi pekerjaan yang harus dilakukan dalam memberikan
suatu kerangka bagi pelaku pekerjaan, yaitu meliputi sistem tugas dan tanggung jawab atas
pekerjaan yang dilakukan. Struktur organisasi merupakan serangkaian hubungan antara
individu-individu yang mempunyai keahlian yang berbeda dan bekerja sama antara satu sama
lainnya yang menunjukan hubungan antara unit-unit organisasi serta garis wewenang yang
ada untuk mewujudkan tujuan perusahaan.

Adapun tugas dari setiap bagian dari struktur organisasi Burger King Cempaka Putih
Jakarta adalah sebagai berikut:

1. Vice Manager

a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan.

b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian (manager).

c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.

d. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan.

2. General Manager

a. Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan secara menyeluruh agar


dapat dijalankan secara optimal.

b. Mengontrol dan mengevaluasi implementasi strategi agar memperoleh masukan strategis


sebagai usulan untuk kebijakan tahun berikutnya

c. Mengevaluasi dan menganalisa hasil hasil implementasi strategi perusahaan serta mencari
usulan atas pemecahan masalah yang timbul.

d. Mengarahkans fungsi setiap departemen dalam menjalankan strategi perusahaan.

3. Area Manager

a. Menerima laporan dan bertanggung jawab dari setiap store, mencari solusi dari setiap store.

b. Menyampaikan laporan dari setiap store kepada general manager.

4. Restaurant Manager
a. Bertanggung jawab terhadap biaya opersional dan administrasi.

b. Bertanggung jawab atas setiap oprasional yang berjalan di dalam store.

c. Melaksanakan kebijakan dan strategi serta memastikan kelancaran pelaksanaan


operasional agar dapat berjalan secara maksimal dan tepat.

5. Assistant Manager

a. Bertanggung jawab terhadap tugas opersional dan administrasi

6. Leader

a. Membackup kegiatan operasional.

b. Mengontrol kegiatan operasional.

c. Check stok produk mentah.

7. Trainer

a. Melatih dan mendidik crew.

b. Menjalankan operasional seperti tugas crew

8. Crew

Menjalankan semua operasional hingga berjalan lancar.

Vice President

General Manager

Area Manager Area Manager


Jakarta Bali

Restaurant Restaurant DLL


Manager MOI Manager Senayan
City
Assistant
Manager

Leader

Trainer

Crew
4. Buat Analisis Eksternal Perusahaan (pesaing perusahaan, matrik profile competitive, dan
matrik Faktor Evaluasi Eksternal/EFE)

Jawab :

5. Bagaimana Perumusan Strategi-nya? (matriks SWOT, Matrik Boston Consulting Group)

Jawab:
Adapun perumusan Strategi dalam bentuk matrix SWOT

1. Strengths ( Kekuatan )

1)        Sebagai pelopor penyedia makanan cepat saji

2)        Penetrasi pasar yang tinggi

3)        Terdapat banyak referensi makanan cepat saji lainnya

4)        Disukai banyak kalangan masyarakat

5)        Daging burger yang lebih tebal

2. Weakness ( Kelamahan )

1)    Banyaknya industri makanan yang menjual burger atau makanan siap saji lainnya

2)    Mudah ditiru bisnis

3)    Kurang memperhatikan nilai gizi

4)    Lemak kalori makanan sangat tinggi dan tidak baik bagi kesehatan

5)    Harga yang cukup mahal

3. Opportunity ( Peluang )

1)        Luasnya potential market yang terjadi di dunia industri makanan di Indonesia

2)        Bisa dijadikan bisnis waralaba yang bisa menjadi pemasukan dari menjual brand dan
sistem manajemennya

3)        Mengembangkan jenis varian makanan yang lain, seperti dalam bentuk penyajian dan rasa
yang baru

4)        Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis makanan cepat saji

Strenght Weakness

Opportunity l  Luasnya potential market yang l  Banyaknya industri


terjadi di dunia industri makanan makanan yang menjual
di Indonesia burger atau makanan
l  Bisa dijadikan bisnis waralaba yang siap saji lainnya
bisa menjadi pemasukan dari
menjual brand dan sistem l  Dengan banyaknya pesaing
yang mudah meniru
manajemennya
bisnis waralaba tersebut
l  Mengembangkan jenis varian
l  Jenis-jenis makanannya
makanan yang lain, seperti dalam
bentuk penyajian dan rasa yang yang kurang
memperhatikan nilai gizi
baru

l  Tingginya tingkat ketergantungan l  Lemak kalori makanan


sangat tinggi dan tidak
masyarakat akan jenis makanan
cepat saji baik bagi kesehatan

l  Dengan harga yang cukup


l  Tinggi dan stabilnya tingkat
kesetiaan masyarakat kepada mahal tidak mengubah
loyalitas pelanggan
restaurant makanan cepat saji
seperti Burger King

Threat l  Sebagai pelopor penyedia makanan l  Industri makanan cepat saji


cepat saji merupakan sektor yang
sangat kompetitif
l  Burger King mempunyai penetrasi sehingga persaingan juga
pasar yang tinggi semakin ketat
l  Terdapat banyak referensi makanan l  Banyaknya restaurant yang
cepat saji lainnya menjual burger, seperti
l  Disukai banyak kalangan masyarakat di KFC atau McD
dengan jenis makanan cepat saji l   Adanya tekanan dari
yang ditawarkan berbagai pihak
l  Dengan daging burger yang lebih mengenai  makanan
tebal menjadikan Burger King cepat saji dengan
tidak seperti restaurant lainnya masalah  obesitas

l   Banyak masyarakat yang


beralih ke jenis makanan
yang lebih sehat dan
mulai meninggalkan
mengkonsumsi ‘’Junk
Food’’

l  Adanya inflasi
menyebabkan
meningkatnya harga
bahan baku yang lebih
mahal

5)        Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat kepada restaurant makanan cepat saji
seperti Burger King

4. Threat ( Ancaman )

1)  Industri makanan cepat saji merupakan sektor yang sangat kompetitif                                
sehingga persaingan juga semakin ketat

2)    Banyaknya pesaing dari restaurant seperti KFC Dan McD

3)    Adanya tekanan dari berbagai pihak mengenai makanan cepat saji dengan masalah obesitas

4)    Banyak masyarakat yang beralih ke jenis makanan yang lebih sehat dan      mulai
meninggalkan mengkonsumsi ‘’Junk Food’’

5)   Meningkatnya harga bahan makanan

. Grouping menjadi matrix

WEIGHT RATING SCORE


Strengths 1.   Pelopor makanan 0.15 3 0.45
cepat saji
2.   Penetrasi pasar 0.09 1 0.9
3.   Referensi makanan 0.10 3 0.30
4.   Makanan disukai 0.12 2 0.36
banyak kalangan 0.08 1
5.   Daging burger tebal 0.16

1.81

Weakness 1. Banyaknya industri 0.13 3 0.39


makanan siap saji 0.03 1 0.03
2. Mudah ditiru bisnis 0.07 2 0.14
3. Kurang nilai gizi 0.10 3 0.30
4. Lemak kalori      0.12 3
makanan tinggi 0.36
5. Harga makanan
mahal 1.22
Opportunities 1. Luasnya potensial 0.06 1 0.06
market 0.13 3 0.39
2. Bisa dijadikan bisnis 0.03 1 0.03
waralaba 0.10 2 0.2
3. Mengembangkan 0.15 4 0.6
jenis varian makanan
4. Tingginya tingkat
ketergantungan
makanan siap saji
5. Loyalotas pelanggan
Burger King
1.55

Threat 1) Persaingan industri 0.12 3 0.36


makanan siap saji
semakin ketat 0.07 2 0.14
2) Banyaknya pesaing
3) Adanya tekanan 0.05 1 0.05
berbagai pihak 0.15 4 0.6
4) Banyak masyarakat 0.09 2 0.18
beralih makanan yang
lebih sehat 1.33
5) Meningkatnya harga
bahan baku

Berdasarkan hasil-hasil yang di dapat dari analisis internal dan eksternal pada Tabel seperti
ditulis di atas, hasilnya dapat diuraikan sebagai berikut:
Strengths                     : 1.81
Weekness                    : 1.22
Opportunities              : 1.55
Threat                          : 1.33
Rumus :
SW      =          ( S - W ) /2
OT       =          ( O - T ) /2
Jadi :
SW = (1.81 – 1.22 ) /2 = 1.2
OT = (1.55 – 1.33) /2 = 0.22
(1.22 , 0.22)

Anda mungkin juga menyukai