Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN STRATEGIK

Tentang

PORTER FIVE FORCES

Disusun Oleh

KELOMPOK 4:

1. Annisa Nurhamidah 1916030010


2. M Riski Pratama 1916030020
3. Suci Kurnia Irfani 1916030086
4. Mega Aulia Sinta 1916030035
5. Sri Rahayu Munte 1916030007
6. Putri Azizah Nasution 1916030028

Dosen Pengampu:

Rangga Wisanggara, MM

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG

2022
PORTER FIVE FORCES

Lima Hal Sebelum Bersaing

A. Pengertian Porter Five Forces


Teori Porter’s Five Forces merupakan sebuah metode yang digunakan untuk
mengetahui kekuatan industri berdasarkan faktor-faktor eksternal perusahaan. Teori
tersebut muncul didasari oleh adanya pandangan Industrial Organization yang
merupakan sebuah pandangan manajemen bahwa perusahaan sangat memperhatikan
faktor eksternal utuk mendapatkan keunggulan bersaing.
Tokoh manajemen yang mendukung pandangan ini adalah Michael Porter ,
seorang profesor dari Harvard Business School, adalah orang yang pertama kali
mencetuskan metode ini pada tahun 1979 yang menyatakan bahwa faktor paling
utama yang menentukan kinerja perusahaan adalah kekuatan industri dalam
persaingan.
Porter’s Five Forces sebagai alat untuk menganalisis kondisi persaingan
industry digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Porter’s Five Forces Model

1. Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrants).

Ancaman pesaing tidak hanya datang dari para kompetitor lama. Seiring dengan
berkembangnya usaha, munculah kompetitor baru. Masuknya pemain baru dalam
industri akan membuat persaingan menjadi ketat yang pada akhirnya dapat
menyebabkan turunnya laba. Hal ini berkaitan dengan seberapa mudah pendatang
baru untuk ikut berkompetisi dalam persaingan usaha sejenis. Terdapat enam sumber
utama hambatan terhadap masuknya pendatang baru:
a) Skala ekonomi

b) Diferensiasi produk

c) Persyaratan Modal

d) Kerugian biaya yang tidak dipengaruhi oleh ukuran perusahaan

e) Akses terhadap saluran distribusi

f) Kebijakan pemerintah

2. Ancaman Produk atau Jasa Pengganti (Threat of Substitutes).


Merupakan barang atau jasa yang dapat menggantikan produk sejenis. Adanya
produk atau jasa pengganti akan membatasi jumlah laba potensial yang didapat dari
suatu industri. Makin menarik alternatif harga yang ditawarkan oleh produk
pengganti, makin ketat pembatasan laba dari suatu industri. Sehingga dengan
semakin banyak ragam barang dan jasa, terciptanya produk pengganti juga
mempengaruhi pendapatan bagi perusahaan. Hal ini berkaitan dengan apakah
konsumen memiliki pilihan lain terhadap produk yang ada.

3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Bargaining Power of Buyers).

Daya tawar pembeli pada industri berperan dalam menekan harga untuk turun, serta
memberikan penawaran dalam hal peningkatan kualitas ataupun layanan lebih, dan
membuat kompetitor saling bersaing satu sama lain. Hal ini berkaitan dengan
kemampuan konsumen untuk dapat mempengaruhi harga jual barang sehingga
menjadi lebih rendah.

4. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Bargaining Power of Suppliers).

Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar menawar terhadap pembeli dalam


industri dengan cara menaikkan harga atau menurunkan kualitas produk atau jasa
yang dibeli. Perusahaan berusaha mendapatkan harga semurah mungkin dengan
kualitas yang tinggi. Jika perusahaan memperoleh pemasok yang demikian, maka
perusahaan tersebut akan memperoleh kompetisi yang baik di bandingkan dengan
pesaing.

5. Persaingan dalam Industri Sejenis (Rivalry of Competitors).

Persaingan antar pesaing dalam industri yang sama ini menjadi pusat kekuatan
persaingan. Kompetitor dalam hal ini adalah industri yang menghasilkan serta
menjual produk sejenis, yang bersaing memperebutkan pasar yang sama. Kompetisi
yang terjadi dalam industry sejeni biasanya terjadi dari segi harga, kualitas produk,
pelayanan purna jual, yang semua hal tersebut membentuk nilai tersendiri di benak
konsumen. Semakin banyak kompetitor, perusahaan akan semakin bekerja keras
memenangkan persaingan.

B. Cara Membuat Porter Five Forces


1. Cari Tahu Kompetitor Anda
Langkah pertama untuk mencari tahu persaingan dalam industri adalah dengan
mengetahui kompetitor Anda. Baik dari segi teknologi, jumlah pengguna,
maupun jumlah penjualan. Lakukan riset market untuk menemukan perusahaan
apa di industri Anda yang menawarkan produk serupa dengan apa yang
perusahaan Anda tawarkan. Setelah mengetahui siapa pesaing Anda, Anda pun
dapat mengumpulkan informasi penting. Mulai dari penetapan harga, strategi
marketing atau jenis pemasaran yang mereka gunakan, kelebihan produk yang
mereka tawarkan, serta strategi branding yang mereka jalankan. Informasi-
informasi ini bisa menjadi product insights agar Anda bisa mengembangkan
produk (product development) yang lebih baik kedepannya.

2. Memeriksa Ancaman Pendatang Baru


yaitu memeriksa adanya ancaman pendatang baru. Anda bisa melakukan evaluasi
dan mengidentifikasi kekuatan pendatang baru untuk mengetahui apakah mereka
adalah pesaing potensial. Beberapa hal yang perlu Anda evaluasi antara lain:
a. Modal investasi. Bisnis dengan modal besar cenderung lebih mudah
berkembang daripada yang hanya menggunakan modal pas-pasan.
b. Proses penjualan dan operasi. Meliputi strategi penjualan yang mereka
lakukan dan pengoperasian produk.
c. Lingkungan bisnis yang mendukung.
d. Hak paten. Di mana faktor ini bisa memberikan hak istimewa manufaktur
atau distribusi kepada mereka yang memilikinya. Industri yang memiliki
hak paten akan lebih unggul ketimbang pesaingnya.
e. Peraturan pemerintah. Umumnya, industri yang melibatkan peraturan
pemerintah seperti perawatan kesehatan, telekomunikasi, atau maskapai
penerbangan akan lebih unggul. Sebab, mereka bisa mendistribusikan
produk secara legal.
3. Menetapkan Ancaman Produk Pengganti
Anda perlu menemukan apakah ada produk pengganti yang dapat menggantikan
apa yang Anda tawarkan atau lebih menarik perhatian pelanggan setia Anda.
Setelah menemukan ancaman produk pengganti untuk produk Anda, lakukan
evaluasi intensitas ancaman ini dengan mempertimbangkan seberapa mudah atau
sulit bagi pelanggan untuk beralih ke produk pengganti. Misalnya biaya yang
perlu mereka keluarkan, kepuasan (customer satisfaction), kenyamanan, dan lain
sebagainya.
Setelah melakukan evaluasi, Anda bisa mulai membedakan produk Anda dari
yang lain dengan menawarkan manfaat atau fitur unik. Selain itu, membangun
branding yang kuat juga penting ketika mencoba membedakan identitas brand
Anda dari pesaing.

4. Pertimbangkan Daya Tawar Pembeli


Jika ada banyak produk yang serupa dengan produk Anda, maka kekuatan
pembeli akan menjadi lebih tinggi. Anda bisa mengatasinya dengan
mempertimbangkan beberapa faktor seperti strategi pemasaran, branding bisnis,
brand value, pelayanan yang baik, hingga elemen-elemen lainnya.
Agar semakin optimal, Anda bisa melakukan riset pasar dengan cara
mengumpulkan customer feedback, menganalisis sentimen terhadap brand,
melakukan segmentasi dan positioning, mengidentifikasi perilaku dan kebiasaan
konsumen, serta menerapkan prinsip customer centric dan market orientation.
Tujuannya adalah agar Anda dapat memproduksi produk yang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen.

5. Identifikasi Daya Tawar Pemasok


Tentukan berapa banyak pemasok yang menawarkan bahan baku yang sama
yang Anda gunakan. Perhatikan pula apakah Anda bisa mengganti bahan baku
tersebut dengan yang lainnya. Kemudian bandingkan harga, ketersediaan, dan
elemen lain yang memengaruhi proses bisnis Anda. Dengan demikian, Anda
tidak perlu khawatir atau panik apabila terjadi kenaikan bahan baku atau daya
tawar pemasok meningkat.
Selain itu, untuk mengatasi risiko, Anda juga bisa mencoba menerapkan strategi
relationship marketing dengan supplier untuk menjalin hubungan dan kerja sama
yang baik. Hal ini dapat meminimalisir terjadinya ancaman daya tawar pemasok.
Dengan mengetahui lima kekuatan ini, Anda bisa menciptakan strategi untuk
memaksimalkan proses pengenalan merek dan meningkatkan keuntungan bisnis.
Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan layanan digital marketing agency yang
dapat membantu Anda dalam mengembangkan bisnis. Beberapa strategi
marketing yang bisa diimplementasikan adalah growth hack marketing, inbound
marketing, 360 Digital Marketing, serta Data-driven marketing agar perusahaan
semakin berkembang pesat.

Anda mungkin juga menyukai