Anda di halaman 1dari 187

T

e-mail : kangceri@yahoo.co.id
KD : Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem
informasi
Indikator ingin dicapai :
1. Menjelaskan pengertian dasar akuntansi dan
merumuskan kualitas informasi akuntansi
2. Menjelaskan proses akuntansi dan kualitas informasi
akuntans
3. Mengidentifikasi kegunaan informasi akuntansi bagi
masing-masing pemakai
4. Mengidentifikasi macam-macam bidang spesialisasi
akuntansi dan etika profesi akuntansi
A ngka
K eputusan
U ang
N ominal
T ransaksi
A kun
N etral
S eni
I nformasi
Sejarah Akuntansi
 Pada tahun 1494 lahirlah buku pertama “SUMMA DE
ARITHMETICA GEOMETRICA, PROPORTIONI ET
PROPORTIONALITE” yang salah satu babnya memuat
tentang akuntansi.
 Dibuat oleh Lucas Pacioli yang kemudian dikenal
sebagai Bapak Akuntansi.
 Pada tahun 1953 berdirilah Ikatan Akuntan Indonesia
yang merupakan lembaga pengembangan akuntansi
di Indonesia.
Definisi Akuntansi
Suatu proses pengidentifikasian, pengukuran dan
pelaporan informasi ekonomi, untuk memungkinkan
adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan
tegas, bagi pihak pemakai informasi.

Kesimpulan :
1. Adanya proses identifikasi, pengukuran dan laporan
2. Adanya keluaran berbentuk “informasi ekonomi”
3. Adanya tindakan “pengambilan keputusan”
4. Adanya masukan “Sistem informasi akuntansi”
Tujuan dan Kegunaan
Akuntansi
Tujuan Akuntansi
Menyajikan informasi ekonomi dari suatu lembaga/badan
usaha kepada pihak yang berkepentingan, baik yang di
dalam perusahaan itu sendiri (ekstern) maupun pihak-
pihak di luar perusahaan (intren)

Laporan Keuangan

Kegunaan
Perencanaan Pengendalian
Pertanggungjawaban
Pemakai Informasi
Akuntansi
Pihak
Pihak Intern
Ekstern
1. Pemilik/investor 2. Kriditor 3. Pemerintah

4. Pelanggan 5. Karyawan
MANAJEMEN
Mengenali Mengevaluasi
pemakai kebutuhan
informasi informasi dari
pemakai

Menyiapkan
laporan akun
utk pemakai

Mencatat data ekonomi Sistem Merancang sistem


mengenai kegiatan Informasi infomasi utk memenuhi
usaha dan hal-hal Akuntansi kebutuhan informasi
yg terjadi pada dari pemakai
perusahaan
SYARAT INFORMASI
AKUNTANSI BERKUALITAS
1. Dapat dimengerti
2. Relevan
3. Dapat dipercaya (dapat diuji, Netral dan
menyajikan yang seharusnya)
4. Nilai prediksi
5. Umpan balik
6. Tepat waktu
7. Dapat dibandingkan (konsisten)
8. Perbandigan antara manfaat dan biaya
9. Cukup berarti
Bidang Akuntansi dan Profesinya
Bidang Akuntansi Bidang Profesi
1. Akuntansi keuangan 1. Akuntan perusahaan

2. Akuntansi biaya 2. Akuntan publik

3. Akuntansi manajemen 3. Akuntan pemerintah

4. Akuntansi perpajakan 4. Akuntan pendidik

5. Akuntansi anggaran 5. Akuntan pajak

6. Akuntansi pemerintahan 6. Akuntan export import

7. Akuntansi pendidikan

8. Sistem akuntansi

9. Audit dan lainnya


Proses Akuntansi

Penyeleksian
Transaksi data Analisis

Laporan keuangan
Neraca Saldo Pencatatan
dan
pembukuan
Jenis Transaksi
Jenis transaksi yang ada di dalam
pertukaran barang terdiri 2 jenis transaksi

Transaksi External Transaksi Transaksi Internal Transaksi


antara perusahaan dengan yang ada di dalam perusahaan
dunia bisnis
Perinsip Dasar Akuntansi
Business Entity A business is accounted for separately
Principle from its owner or owners.

Objectivity Financial statement information is


supported by independent, unbiased
Principle evidence.

Financial statements are based on actual


Cost Principle costs incurred in business transactions.

Going-Concern A business continues operating instead of


Principle being closed or sold.

Monetary Unit Express transactions and events in


Principle monetary units.
PD.GO THOK TJIANG Faktur No. 150/Dd/2009
Jl. Rempoa Dalam Yth. PD, Tridaya Sembada
Jakarta Barat Jl. Bandung Merdeka
Harga
No Nama Barang Jml Jumlah harga
Satuan
1 Sepatu Type X 200 Rp 60.000,00 Rp 12.000.000,00

2 Sepatu Type Y 300 Rp 50.000,00 Rp 15.000.000,00

Jumlah Rp 27.000.000,00
Ceks/BG
Faktur pembellian

Sudah terima dari : PT. Antariksa Jakarta


Sudah
Uang terima dari
sejumlah : PT.
: Antariksa Jakarta
# Dua puluh satu juta rupiah #
Uang sejumlah
Untuk pembayaran : : Faktur
# Duano.15/Dd/09
puluh satu juta rupiah #
Untuk pembayaran : Faktur no.15/Dd/09
Rp 21.000.000,00
Rp 21.000.000,00

Kuitansi
Rumus
Persamaan Akuntansi

Assets = Liabilities + Equity

+ + + –
Common Retained
Revenues Expenses
Stock Earnings
(Saham) (Sewa D.M) (Pendapatan) (Biaya)
Akun Harta
Kas
Harta tak Surat-surat
berwujud berharga

Harta tetap :
tanah,Gedung,
Wesel tagih
Mesin , kendaran
ASSETS
Investasi (Harta)
berjangka
Piutang

Beban dibayar
dimuka Peralatan
Perlengkapan
Akun Keajiban

Utang lancar :
Utang lain Wesel bayar,
Utang berjangka :
Utang bank, Utang usaha,
Utang hipotik, b.harus dibayar,
Utang obligasi pendapat diterima
dimuka

LIABILITIES
(kewajiban)
Akun Modal

Pendapatan Pendapatan
usaha diluar usaha

Equities
(modal)
Pendapatan komisi
Pendapatan sewa
Pendapatan
bunga
Transaction Analysis

Tn Dede mendirikan
usaha Bengkel
Motor. Ia memberi
nama bengkel FHP.
Berikut ini adalah
beberapa transaksi
yang terjadi.
a. Transaksi
Tn. Dede investasi Rp 10.000.000
sebagai modal awal usaha “FHP”
Harta = Modal + Utang
Kas = Modal Ket.
a. Analisis
10.000 transaksi=: 10.000 Mo.Awal

(1) Kas (Harta)


(2) Modal Tn.Dede
10.000 (Modal)
= 10.000
10.000 = 10.000
b. Transaksi
Dibeli perlengkapan toko 1.600.000
dibayar tunai.
Harta = Modal + Utang
Kas+ Perleng = Modal Ket.
a. Analisis
10.000 transaksi =: 10.000 Mo.Awal
b. .(1.600) + 1.600
(1) Kas (Harta)
8.400 + 1.600 = 10.000
(2) Perlengkapan (Harta)
10.000 = 10.000
c. Transaksi
Dibeli peralatan senilai Rp 7.800.000
dibayar tunai 5.800.000, sisa esok
Harta = Modal + Utang
Kas + Perleng + Peralat = Modal + Utang Ket.
Analisis transaksi :
(1) Kas (Harta)
8.400 + 1.600 = 10.000
(2) Utang (Utang)
c. .(5.800) + 7.800 = 2.000
(3) Peralatan (Harta)
2.600 + 1.600 + 7.800 = 10.000 + 2.000

12.000 = 12.000
d. Transaksi
Dibeli perlengkapan toko 800.000 dibayar
minggu depan.
Harta = Modal + Utang
Kas + Perleng + Peralat = Modal + Utang Ket.
Analisis transaksi :
(1)
2.600 Perlengkapan(Harta)
+ 1.600 + 7.800 = 10.000 + 2.000
d. 800 = 800
(2) Utang (Utang)
2.600 + 2.400 + 7.800 = 10.000 + 2.800

12.800 = 12.800
e. Transaksi
Diterima hasil usaha hari ini sebesar
Rp 2.000.000
Harta = Modal + Utang
Kas + Perleng + Peralat = Modal + Utang Ket.
Analisis transaksi :
(1)
2.600 Kas(Harta)
+ 2.400 + 7.800 = 10.000 + 2.800
e. (2)
2.000 Pendapatan (Modal)
= 2.000 Pend.
4.600 + 2.400 + 7.800 = 12.000 + 2.800

14.800 = 14.800
e. Transaksi
Dibayar gaji karyawan untuk sebesar
Rp 900.000
Harta = Modal + Utang
Kas + Perleng + Peralat = Modal + Utang Ket.
Analisis transaksi :
(1) Kas(Harta)
(2)
4.600 Beban
+ 2.400 +(Modal)
7.800 = 12.000 + 2.800
f. .(900) = .(900) B.Gaji

3.700 + 2.400 + 7.800 = 11.100 + 2.800

13.900 = 13.900
Now, was that debits
to the left or credits
to the left?
I sure wish I had paid
more attention in
class!
Ekonomi
untuk SMA/MA Kelas XII
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial

Disusun oleh:
Irim Rismi Hastyorini
Kartika Sari
Yan Hanif Jawangga

Editor:
Yunita Novasari

PT Penerbit Intan Pariwara


Apa pentingnya akuntansi bagi pelaku usaha?
Bagaimana prinsip-prinsip dalam pencatatan
akuntansi?
Perkembangan Akuntansi di Dunia

Luca Pacioli tahun Luca Pacioli menulis buku berjudul Summa de


1494 melaporkan Arithmetica Geometrica, Proportioni et
sistem tata buku Proportionalita. Dalam buku tersebut terdapat
berpasangan (double bab berjudul Tractacus de Computis et Scripturis
entry book keeping) yang menggambarkan pembukuan berpasangan

Awalnya Eropa Sistem Anglo Saxon


menggunakan sistem Sistem kontinental mulai diterapkan
kontinental (tata buku). mulai digantikan pelaku bisnis Amerika
Adanya Revolusi Industri dengan sistem Anglo Serikat sehingga
mendorong pencatatan Saxon akuntansi makin
keuangan secara akurat berkembang di dunia
Perkembangan Akuntansi di Indonesia
Perubahan sistem
Pencatatan hasil tanam Sistem kontinental akuntansi tidak lepas
paksa di Indonesia oleh mulai ditinggalkan dan dari peran Bank Dunia
Belanda menggunakan beralih ke sistem Anglo yang menyalurkan
pembukuan kontinental Saxon pinjaman kepada
Indonesia

Pemerintah RI Bank Dunia


Akhirnya, sistem
mengirim putra/putri menghendaki laporan
akuntansi yang dianut
Indonesia ke luar keuangan
di Indonesia adalah
negeri untuk belajar menggunakan sistem
sistem Anglo Saxon
akuntansi Anglo Saxon

Di dalam negeri mulai dirintis


Akuntansi berkembang Terbentuklah ikatan
Ikatan Akuntan Indonesia untuk
pesat sejak dikeluarkan akuntan yang
membimbing perkembangan
UU PMA tahun 1967 menerapkan standar
akuntansi serta mempertinggi
dan UU PMDN tahun akuntansi keuangan
mutu pendidikan dan pekerjaan
1968 (SAK)
akuntan
Siapakah Pemakai Sistem Informasi Akuntansi?

Pemakai Internal
• Pihak yang melakukan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian organisasi seperti
manajer pemasaran, kepala bagian produksi, dan
direktur keuangan merupakan pemakai internal
informasi akuntansi perusahaan

Pemakai Eksternal
• Kreditur
• Pemerintah
• Calon investor
• Pemasok (supplier)
• Pemilik/pemegang saham
• Karyawan/serikat pekerja
• Masyarakat
Karakteristik Kualitas Informasi Akuntansi
Prinsip Dasar Akuntansi
Bidang-Bidang Akuntansi
Profesi Akuntan

Akuntan publik/eksternal,
akuntan independen yang
Akuntan internal bekerja secara menawarkan jasa akuntansi
internal dalam suatu kepada pihak lain dalam
perusahaan memeriksa dan menilai
kewajaran laporan keuangan
perusahaan

Akuntan pendidik bertugas


mempersiapkan, membimbing, Akuntan pemerintah, akuntan
dan melatih peserta didik yang bekerja untuk kepentingan
menjadi akuntan profesional pemerintah
Etika Profesi Akuntan
BAB II
Persamaan Dasar Akuntansi

Bagi pelaku UKM, pencatatan persamaan dasar akuntansi


sangat penting untuk mengetahui kondisi keuangan selama
satu periode akuntansi. Bagaimana mekanisme pencatatan
persamaan dasar akuntansi?
Tujuan Pembelajaran
Konsep Persamaan
• Setelah membaca materi, Anda mampu Dasar Akuntansi
menjelaskan konsep persamaan dasar
akuntansi secara tepat.
• Setelah melakukan diskusi, Anda mampu Pencatatan Transaksi
mengidentifikasi akun-akun dalam pada Persamaan
persamaan dasar akuntansi dengan benar. Dasar Akuntansi
• Setelah membaca materi dan tanya jawab
Anda mampu mempraktikkan pencatatan
persamaan dasar akuntansi dengan benar.
Utang Modal
Harta (Aset) Harta (Aset)
(Liabilitas) (Ekuitas)

atau

Harta Utang Modal


Pengelompokan
Akun

Akun
Akun Riil
Nominal

Akun
Akun Harta Akun Utang Akun Modal Akun Beban
Pendapatan
Utang
jangka
pendek
Harta Utang
Utang lain-
tetap jangka
lain
tidak panjang
lancar

Akun Utang
Investasi Akun Harta
jangka
Harta lancar
panjang

Harta
tidak
berwujud
Kode Akun

Kode
Kode Desimal
Numeral

Kode
Kode Kombinasi
Mnemonik Huruf dan
Angka
Transaksi yang Mengakibatkan Perubahan Harta dengan Harta

Pembelian harta secara tunai

Penerimaan piutang usaha

Penjualan harta secara tunai


Transaksi yang Mengakibatkan Perubahan Harta dengan Utang

Pembelian harta secara kredit

Memperoleh pinjaman dari kreditur

Membayar utang usaha


Transaksi yang Mengakibatkan Perubahan Harta dengan Modal

Investasi yang dilakukan oleh pemilik modal

Memperoleh pendapatan
Pencatatan Transaksi pada Persamaan Dasar Akuntansi

1. Penyetoran Modal
Pada 1 Maret 2019 Dewi menyetor uang ke perusahaan sebesar Rp150.000.000,00
sebagai modal awal.
Harta = Modal Keterangan
Kas = Modal Dewi
150.000 = 150.000

2. Pembayaran Sewa
Dewi menyewa sebuah ruko untuk memulai usaha sebesar Rp35.000.000,00 selama
satu tahun.
Harta = Modal Keterangan
Kas + Sewa dibayar di muka = Modal
Saldo awal 150.000 150.000
(35.000) 35.000
Saldo akhir 115.000 + 35.000 = 150.000
3. Pembelian Peralatan
Dewi membeli peralatan seharga Rp40.000.000,00 secara kredit.

Harta = Utang + Modal Keterangan


Kas + Sewa dibayar + Peralatan Utang = Modal
di muka usaha
Saldo awal 115.000 + 35.000 150.000
40.000 40.000
Saldo akhir 115.000 + 35.000 40.000 = 40.000 = 150.000

4. Pembelian Perlengkapan
Dewi membeli perlengkapan untuk menunjang kelancaran usahanya sebesar
Rp12.000.000,00 secara tunai.

Harta = Utang + Modal Ket


Kas + Perlkp + Sewa dibayar + Perltn Utang = Modal
di muka usaha
Saldo awal 115.000 + 35.000 40.000 = 40.000 150.000
(12.000) 12.000
Saldo akhir 103.000 + 12.000 + 35.000 40.000 = 40.000 = 150.000
Bagaimana cara mengetahui atau menghitung laba/rugi
perusahaan? Bagaimana pengolahan transaksi
keuangan menjadi laporan keuangan perusahaan jasa?
Jurnal Umum Karakteristik dan
sumber pencatatan

Buku Besar

Tahap pencatatan
Dari mana sumber
pencatatan
akuntansi?

Jenis-jenis bukti transaksi

Eksternal Internal

Kuitansi Faktur Nota Cek Memo


Analisis Bukti Transaksi

Akun Kenaikan/Bertambah Penurunan/Berkurang


Aset (harta) Debit Kredit
Liabilitas (utang) Kredit Debit
Ekuitas (modal) Kredit Debit
Prive Debit Kredit
Pendapatan Kredit Debit
Beban Debit Kredit
Tanggal Akun/Keterangan Ref Debit Kredit
Apa itu buku
besar? Bagaimana bentuk
buku besar?

Buku besar (ledger) merupakan kumpulan akun untuk meringkas transaksi


yang telah dicatat dalam jurnal. Buku besar dilakukan untuk mencatat akun
harta, utang, modal, pendapatan, dan beban secara terpisah dan terperinci.

Nama Akun No. Akun


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Contoh Soal
Pada Januari 2019 Gilang mendirikan usaha bengkel sepeda motor dengan nama
bengkel Elang Motor. Pada tanggal 1 Januari 2019 Gilang menyetorkan uang tunai
Rp15.100.000,00, perlengkapan Rp5.250.000,00, peralatan Rp12.550.000,00, dan
sepeda motor Rp22.400.000,00 sebagai modal usaha.

• Jurnal umum
Buku Besar
Neraca saldo Jurnal penyesuaian

Kertas kerja

Ta h a p p e n g i k h t i s a r a n
• Neraca saldo (trial balance) adalah kumpulan saldo akun
buku besar. Setiap akun disusun menurut urutannya dalam
buku besar.
• Bentuk neraca saldo dapat dilihat sebagai berikut.

Nama Perusahaan
Neraca Saldo
Periode Akuntansi
No.
Nama Akun Debit Kredit
Akun
Perlengkapan

Piutang tidak Penyusutan harta


tertagih tidak lancar

Jurnal penyesuaian
Piutang Beban dibayar
pendapatan di muka

Pendapatan
Utang beban
diterima di muka
Nama Perusahaan
Kertas Kerja
Periode Akuntansi
N.S.
Neraca Slado Penyesuaian Laba/Rugi Neraca
Disesuaikan
No.
Nama Akun
Akun
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
LaporanMencatat pendapatan dan beban selama satu
Single step dan multiple step
Laba/Rugi periode akuntansi.

Nama Perusahaan
Laporan Laba/Rugi
Periode yang Berakhir
_______________________________________________________________
Pendapatan
Pendapatan jasa Rpxxx
Pendapatan sewa Rpxxx
–––––– +
Jumlah pendapatan Rpxxx
Beban usaha
Beban gaji Rpxxx
Contoh Beban listrik dan telepon Rpxxx
Beban administrasi dan umum Rpxxx
bentuk
Beban lain-lain Rpxxx
Single Step Beban perlengkapan Rpxxx
Beban peny. peralatan Rpxxx
Beban peny. kendaraan Rpxxx
Beban sewa Rpxxx
Beban iklan Rpxxx
–––––– +
Jumlah beban Rpxxx
–––––– –
Laba usaha Rpxxx
Penghasilan komprehensif adalah perubahan dalam ekuitas entitas
selama satu periode akuntansi sebagai akibat dari transaksi dan
peristiwa serta keadaan lainnya yang bukan bersumber dari pemilik.
Komponen penghasilan komprehensif sebagai berikut.

Penyesuaian atas translasi (pengukuran ulang) mata


uang asing

Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan


atas sekuritas yang tersedia untuk dijual

Keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan atas


instrumen keuangan derivatif
Laporan Perubahan Ekuitas (Modal)

Menunjukkan perubahan modal pemilik atau


laba yang tidak dibagikan dalam satu periode
akuntansi akibat transaksi usaha selama
periode akuntansi tersebut

Nama Perusahaan
Laporan Perubahan Ekuitas (Modal)
Periode yang Berakhir
__________________________________________________________
Modal awal Rpxxx
Laba bersih Rp xxx
Prive Rp xxx
––––––––– –
Tambahan modal Rp xxx
––––––––– +
Modal akhir Rp xxx
_________________________________________________________
Contoh neraca
bentuk skontro

Nama Perusahaan
Neraca
Periode yang Berakhir
(dalam ribuan rupiah)
Harta Utang dan Modal
Harta lancar Utang jangka pendek
Kas Rpxxx Utang usaha Rpxxx
Piutang usaha Rpxxx Utang gaji Rpxxx
Perlengkapan Rpxxx ––––– +
Sewa dibyr. di mk. Rpxxx Jumlah utang jangka pendek Rpxxx
Iklan dbyr. di muka Rpxxx
–––––– +
Jumlah harta lancar Rpxxx
Harta tidak lancar Utang jangka panjang
Peralatan Rpxxx Utang bank Rpxxx
Akum. peny. perlt. Rpxxx –––––– +
–––––– – Jumlah utang Rpxxx
Rpxxx
Kendaraan Rpxxx
Akum. peny. kend. Rpxxx
–––––– – Modal
Rpxxx Modal Gilang Rpxxx
–––––– + –––– +
Jumlah harta tetap Rpxxx
–––––– +
Jumlah harta Rpxxx Jumlah utang dan modal Rpxxx
Laporan keuangan perusahaan yang
menyajikan arus kas masuk dan
keluar dalam satu periode akuntansi

Isi laporan terdiri atas tiga aktivitas


yaitu aktivitas operasional, aktivitas
investasi, dan aktivitas pendanaan.

Dibuat dalam dua metode yaitu


metode langsung dan metode tidak
langsung.
Catatan Laporan Keuangan

Catatan laporan keuangan berfungsi menginterpretasikan angka-angka


yang terkandung dalam laporan keuangan.

Catatan pendukung laporan keuangan


dasar sebagai berikut.
• Ringkasan kebijakan akuntansi
• Perincian atau penjelasan atas angka
neraca
• Komponen yang tidak dapat dilaporkan
dalam laporan keuangan
• Informasi pelengkap lainnya
BAB IV
Penutupan Siklus Akuntansi
pada Perusahaan Jasa

Pada akhir periode akuntansi, akun pendapatan dan


beban harus dinolkan (ditutup) dengan jurnal
penutup. Bagaimana pencatatan jurnal penutup?
• Setelah membaca konsep dasar jurnal penutup,
Anda mampu mendeskripsikan pengertian jurnal
penutupan secara tepat.
• Setelah berdiskusi tentang jurnal penutup, Anda
mampu menyusun jurnal penutup akhir periode
akuntansi secara teliti.
• Setelah melakukan pengamatan tentang penutupan
siklus akuntansi, Anda mampu menganalisis buku
Tujuan Pembelajaran

besar setelah penutupan secara tepat.


• Setelah mempelajari tahapan penutupan siklus
akuntansi, Anda mampu menyusun buku besar
setelah penutupan secara cermat.
• Setelah mempraktikkan penutupan siklus akuntansi,
Anda mampu membuat neraca saldo setelah
penutupan secara benar.
• Setelah melakukan observasi proses penutupan
siklus akuntansi perusahaan jasa, Anda mampu
mendeskripsikan jurnal pembalik secara tepat.
• Setelah berdiskusi tentang jurnal pembalik, Anda
mampu menyusun jurnal pembalik pada perusahaan
jasa secara teliti.
Apa fungsi jurnal penutup?

Jurnal yang disusun untuk menutup


(mengenolkan) akun-akun nominal
dalam laporan keuangan.
Akun yang dicatat dalam jurnal penutup

Terdiri atas

Akun pembantu
Akun nominal
modal
Meliputi Meliputi

Pendapatan Beban Ikhtisar L/R Prive


Penutupan Penutupan
Menghasilkan Saldo Akun Menghasilkan
Nol (0)
Tersisa
Akun Riil
Meliputi

Harta Kewajiban Ekuitas


Penyusunan Jurnal Penutup

Penutupan Akun
Penutupan Akun Beban
Pendapatan

Pendapatan Rp .... Ikhtisar L/R Rp ....


Ikhtisar L/R Rp .... Beban Rp ....

Penutupan Akun Ikhtisar


Penutupan Akun Prive
Laba/Rugi

Memperoleh Laba: Modal Rp ....


Ikhtisar L/R Rp .... Prive Rp
Modal Rp .... ....

Mengalami Rugi:
Modal Rp ....
Ikhtisar L/R Rp ....
Contoh jurnal penutup

Bengkel Elang Motor


Jurnal Penutup
per 31 Januari 2019
(dalam rupiah)
Contoh Penyusunan Buku Besar Setelah Penutup
Daftar keuangan yang menyajikan saldo
akun riil (harta, utang, dan modal) pada
Neraca saldo akhir periode akuntansi.
setelah penutupan
Bengkel Elang Motor
Neraca Saldo Setelah Penutupan
per 31 Januari 2019
(dalam rupiah)
Jurnal
Pembalik
Contoh Transaksi Beban dibayar di muka yang
dicatat sebagai beban
Beban yang masih harus Salon Merona pada 1 Juli 2018 membayar
dibayar beban sewa gedung Rp10.000.000,00 untuk
masa satu tahun. Jurnal pembalik untuk awal
Bengkel Elang Motor pada 31 Januari periode akuntansi 1 Januari 2019 adalah . . .
2019 mencatat gaji yang masih harus
dibayar sebesar Rp2.100.000,00. Penghitungan sewa yang belum menjadi
beban:
= 6/12 × Rp10.000.000,00
Jurnal penyesuaiannya: = Rp5.000.000,00
Beban gaji Rp2.100.000,00
Utang gaji Rp2.100.000,00 Jurnal penyesuaiannya:
Sewa dibayar di muka Rp5.000.000,00
Beban sewa Rp5.000.000,00
Jurnal pembaliknya:
Utang gaji Rp2.100.000,00 Jurnal Pembaliknya:
Beban gaji Rp2.100.000,00 Beban sewa Rp5.000.000,00
Sewa dibayar di muka Rp5.000.000,00
Contoh Transaksi Pendapatan Diterima di Muka
yang Dicatat sebagai Pendapatan
Pendapatan yang Masih Harus Pada 1 Oktober 2018 diterima pendapatan
Diterima sewa gedung Rp5.000.000,00 untuk masa sewa
enam bulan. Bagaimana pencatatan jurnal
Usaha jasa sewa tenda Randa pada pembalik pada awal periode akuntansi
1 Januari 2019 menyewakan tenda dan 1 Januari 2019?
perlengkapan gunung selama satu minggu
sebesar Rp1.500.000,00. Hingga tanggal Penghitungan sewa yang belum menjadi
15 Januari 2019 belum diterima
pendapatan:
pembayaran dari pelanggan.
= 3/6 × Rp5.000.000,00
Jurnal penyesuaiannya: = Rp2.500.000,00
Piutang sewa Rp1.500.000,00
Pendapatan sewa Rp1.500.000,00 Jurnal penyesuaiannya:
Pendapatan sewa Rp2.500.000,00
Jurnal Pembaliknya: Sewa diterima di muka Rp2.500.000,00
Pendapatan sewa Rp1.500.000,00
Piutang sewa Rp1.500.000,00 Jurnal Pembaliknya:
Sewa diterima di muka Rp2.500.000,00
Pendapatan sewa Rp2.500.000,00
BAB V
Siklus Akuntansi pada Perusahaan Dagang

Dengan memanfaatkan aplikasi akuntansi, pengelola


perusahaan dagang dapat menyajikan laporan keuangan
secara akurat, relevan, dan dapat diandalkan. Bagaimana
bentuk laporan keuangan dalam perusahaan dagang?
Pencatatan Akuntansi
Perusahaan Dagang
Jurnal Khusus Perusahaan Dagang

Jurnal pembelian

Jurnal pengeluaran
Jurnal umum kas
Rekapitulasi
jurnal khusus

Jurnal penerimaan
Jurnal penjualan
kas
Pengikhtisaran akuntansi
perusahaan dagang

Neraca Jurnal
Kertas kerja
saldo penyesuaian
Neraca Saldo, Apakah Fungsinya?

Daftar yang menyajikan


saldo akun-akun buku
besar. Neraca saldo
berfungsi mengecek
kebenaran pencatatan
akun buku besar.
Jurnal Penyesuaian,
Apa Fungsinya?

Bagaimana pencatatan jurnal


penyesuaian untuk persediaan
barang dagang?
Menutupi kelemahan
pencatatan neraca saldo
sehingga tidak terjadi
kesalahan dalam menyusun
laporan keuangan

Pendekatan ikhtisar laba/rugi


Ikhtisar laba/rugi XXX
Persediaan barang dagang awal XXX

Persediaan barang dagang akhir XXX


Ikhtisar laba/rugi XXX
Pendekatan Harga Pokok Penjualan (HPP)

HPP xxx
Persediaan barang dagang awal xxx
HPP xxx
Pembeliaan xxx
HPP xxx
Beban angkut pembelian xxx
Retur pembelian dan ph xxx
HPP xxx
Potongan pembelian xxx
HPP xxx
Persediaan barang dagang akhir xxx
HPP xxx
Metode ikhtisar laba/rugi Metode harga pokok penjualan

Akun persediaan barang dagang dalam Akun persediaan barang dagang dalam
kolom penyesuaian, angka di sisi debit dan kolom penyesuaian, angka di sisi debit dan
kredit tidak diselisihkan kredit tidak diselisihkan

Akun persediaan barang dagang akhir Akun persediaan barang dagang akhir
(debit) dipindah ke kolom neraca saldo (debit) dipindah ke kolom neraca saldo
disesuaikan (debit) dan neraca (debit). disesuaikan (debit) dan neraca (debit).

Akun ikhtisar laba/rugi dalam kolom Akun harga pokok penjualan dalam kolom
penyesuaian, angka di sisi debit dan kredit penyesuaian (debit dan kredit) dicari
tidak diselisihkan selisihnya.

Angka kolom debit dan kredit dipindahkan ke Angka selisih dipindahkan ke akun HPP
neraca saldo disesuaikan (debit dan kredit) kolom neraca disesuaikan (debit) dan kolom
serta kolom laba/rugi. laba/rugi (debit).
Contoh Kertas Kerja
Harga pokok penjualan (HPP)

Rumus penghitungan HPP:


Keseluruhan
biaya Persediaan barang dagang awal Rp…
Pembelian Rp…
perolehan
Beban angkut pembelian Rp…
barang –––– +
dagang yang Rp…
akan dijual Retur pembelian dan PH Rp…
selama satu Potongan pembelian Rp…
periode –––– +
akuntansi Rp…
–––– –
Pembelian bersih Rp…
–––– +
Barang tersedia untuk dijual (BTUD) Rp…
Persediaan barang dagang akhir Rp…
–––– –
Harga pokok penjualan (HPP) Rp…
Laporan Keuangan
Laporan Laba/Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

Carilah contoh laporan laba/rugi


bentuk single step dan multiple step.
Temukan perbedaannya!
Laporan Perubahan Ekuitas
Neraca
Laporan arus kas
BAB VI
Penutupan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Bagaimana siklus penutupan akuntansi pada


perusahaan dagang? Apa pentingnya siklus
akuntansi dalam penyajian laporan keuangan?
Tujuan Pembelajaran

• Setelah melakukan tanya jawab tentang jurnal penutup,


Anda mampu menganalisis jurnal penutup dengan tepat.
• Setelah melakukan diskusi, Anda mampu mempraktikkan
posting jurnal penutup pada perusahaan dagang dengan
cermat.
• Setelah melakukan diskusi tentang penutupan pada
perusahaan dagang, Anda mampu memposting buku
besar dengan benar.
• Setelah melakukan studi literatur penutupan siklus
akuntansi perusahaan dagang, Anda mampu
mempraktikkan pembuatan neraca saldo dengan akurat
dan cermat.
• Setelah melakukan tanya jawab, Anda mampu
menganalisis jurnal pembalik dengan benar.
• Setelah melakukan diskusi, Anda mampu mempraktikkan
pembuatan jurnal pembalik pada perusahaan dagang
dengan benar.
Tontonlah video siklus
penutupan akuntansi
perusahaan dagang.mp4

Jurnal Jurnal
penutup pembalik

Penutupan
siklus
akuntansi
Jurnal Penutup

Pengertian Tujuan Sumber

Jurnal untuk Mengenolkan Sumber data


memindahkan akun nominal penyusunan
akun nominal agar akun riil jurnal penutup
melalui menunjukkan berasal dari
ikhtisar kondisi kertas kerja.
laba/rugi pada sebenarnya
akhir periode
akuntansi
Akun yang Perlu Jurnal Penutup

Menutup akun nominal bersaldo debit

Menutup akun nominal bersaldo kredit

Menutup akun laba/rugi

Menutup akun prive


Contoh Menutup Akun
Contoh menutup akun nominal bersaldo debit:

Penjualan 140.400.000

Potongan pembelian 1.900.000


Retur pembelian 1.100.000
Pendapatan bunga 1.200.000

Ikhtisar laba/rugi 144.600.000

Penutupan akun buku


Langkah besar bertujuan
selanjutnya, posting memudahkan
jurnal penutup ke penyusunan neraca
buku besar setelah saldo setelah
penutupan penutupan
Neraca Saldo Setelah Penutupan

Data neraca saldo setelah penutupan berasal


dari saldo akun buku besar setelah penutupan.

• Neraca saldo setelah penutupan menyajikan


saldo akun-akun riil (akun harta, utang, dan
modal) pada akhir periode akuntansi.
• Neraca saldo setelah penutupan sebagai alat
menguji kebenaran posting jurnal
penyesuaian ke buku besar dan jurnal
penutup.
Jurnal Pembalik

Jurnal Pembalik

Akun-akun jurnal
penyesuaian yang Tidak semua akun
Dibuat pada awal dibuatkan jurnal jurnal penyesuaian
periode akuntansi pembalik pada awal perlu dicatat dalam
periode akuntansi jurnal pembalik.
saldonya bernilai nol.
Tujuan Jurnal Pembalik
Akun yang Perlu Dibuatkan Jurnal Pembalik

1. Beban dibayar di muka yang dicatat sebagai beban

Jurnal penyesuaian Jurnal pembalik

Asuransi dibayar di muka Rp… Beban asuransi Rp…


Beban asuransi Rp… Asuransi dibayar di muka Rp…

2. Pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai pendapatan

Jurnal penyesuaian Jurnal pembalik

Pendapatan sewa Rp… Sewa diterima di muka Rp…


Sewa diterima di muka Rp… Pendapatan sewa Rp…
3. Beban yang masih harus dibayar

Jurnal penyesuaian Jurnal pembalik

Beban gaji Rp… Utang gaji Rp…


Utang gaji Rp… Beban gaji Rp…

4. Pendapatan yang masih harus diterima

Jurnal penyesuaian Jurnal pembalik

Piutang bunga Rp… Pendapatan bunga Rp…


Pendapatan bunga Rp… Piutang bunga Rp…
Bersama PT Penerbit Intan Pariwara
Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
By.CAHYAT RUHDIYAT
Perusahaan Jasa
Perusahaan yang kegiatan utamanya memproduksi
produk tidak berwujud dengan tujuan memperoleh
laba.

1. Perusahaan jasa tidak menawarkan produk


yang jelas wujudnya.
2. Sulit mengukur standar harga atas jasa yang
ditawarkan.
Siklus/Tahap Akuntansi
1. Tahap Pencatatan
2. Tahap Pengikhtisaran
3. Tahap Pelaporan
1. Tahap Pencatatan

Transaction
or event
Analysis JURNAL UMUM
(Pengidentifikasi) (Pencatatan)

Transaksi (transaction) adalah Tindakan yang mengakibatkan


Kejadian
perubahan(Event)
harta,adalah
utang tindakan
dan modalyang
yangterjadi di dalamdengan
berhubungan
perusahaan,misalnya: penyusutan aktiva, pemakaian
pihak luar misalnya setoran modal keperusahaan, pembelian
perlengkaan kantor. utang
barang, pembayaran

BUKU BESAR
(Penggolongan)
2. Tahap Pengikhtisaran

Neraca Saldo AJP


Jurnal Penutup
Kertas Kerja (buku besar penutup)

Neraca Saldo Penutupan


3. Tahap Pelaporan

Neraca Saldo AJP


Kertas Kerja

1. Lap.keu Laba-Rugi
2. Lap.keu Perubahan Modal
3. Lap.keu Neraca
4. Lap.keu Arus Kas
5. Catatan atas laporan
keuangan
LAPORAN KEUANGAN
1. Fungsi Mencatat
Jurnal menentukan kemana akun dan dengan jumlah
berapa suatu transaksi dicatat.
2. Fungsi Historis
Jurnal dicatat dengan mendahulukan transaksi yang
terlebih dahulu sesuai urutan waktu terjadinya.
3. Fungsi Analisis
Menetukan nama akun, jumlah, disisi D/K pencatatan
dilakukan, bukti transaksi harus dianalisis.
4. Fungsi Instrukif
Jurnal menentukan kemana akun dan dengan jumlah
berapa suatu transaksi dicatat.
5. Fungsi Informatif
Jurnal menampilkan tanggal, nama akun, keterangan,
jumlah yang terlibat dalam transaksi.
Akun Bertambah Berkurang NORMAL

Harta Debet Kredit DEBET

Kewajiban Kredit Debet KREDIT

Modal Kredit Debet KREDIT

Prive Debet Kredit DEBET

Pendapatan Kredit Debet KREDIT

Beban Debet Kredit DEBET


Bentuk Jurnal Umum
Hal : ....
No.
Tgl Akun/Keterangan Ref Debet Kredit
Bukti
Tgl 1 Jan 2009,
Tn. Dede investasi Rp 10.000 sebagai modal
awal usaha “FHP”
Analisis transaksi
Tgl :
Keterangan Ref D K
(1) Kas (Harta) + .... (D) Rp 10.000
Jan 2009
1 Kas
(2) Modal Tn.Dede (Modal) 111 + 10.000
.... (K) Rp 10.000
Modal, Tn Dede 311 10.000
(mencatat modal)
Tgl 2 Jan 2009,
Usaha FHP membeli perlengkapan toko
secara tunai seharga Rp 500
Analisis transaksi
Tgl :
Keterangan Ref D K
(1) Perlengkapan (Harta)
Jan 2009 +
.... (D) Rp 500
2 Perlengkapan toko 112 500
Kas
-
(2) Kas (Harta) .... (K) Rp 500
111 500
(memb eli perlengkapan toko)
Tgl 3 Jan 2009,
Membeli peralatan senilai Rp 1.000 dibayar
tunai Rp 750 sisanya minggu depan
Analisis transaksi
Tgl :
Keterangan Ref D K
(1) Peralatan (Harta)
Jan 2009 +
.... (D) Rp 1.000
3 Peralatan toko 112 1.000
Kas
-
(2) Kas (Harta) .... (K) Rp 750
111 750
(3) Utang
Utang usaha
usaha (Kewajiban)211 + .... (K) Rp 250
250
(memb eli peralatan)
Tgl 4 Jan 2009,
Memperoleh pendapatan selama 1 minggu
senilai Rp 600
Analisis transaksi
Tgl :
Keterangan Ref D K
Jan 2009
(1) Kas (Harta) +.... (D) Rp 600
4 Kas 111 600
(2) Pendapatan (pendapatan)
Pendapatan usaha 411 +.... (K) Rp 600
600
(menerima pendapatan)
Tgl 5 Jan 2009,
Telah diselesaikan pekerjaan senilai Rp
1.500, dibayar tunai Rp 1.000 sisanya minggu
depan
Analisis transaksi
Tgl :
Keterangan Ref D K
(1) Kas (Harta) + .... (D) Rp 1.000
Jan 2009
(2) Piutang usaha (Piutang) +
5 Kas 111.... (D)
1.000
Rp 500
Piutang usaha 112 500
(2) Pendapatan (pendapatan) + .... (K) Rp 1.500
Pendapatan usaha 411 1.500
(menerima pendapatan)
Tgl 6 Jan 2009,
Membayar biaya keamanan untuk 2 minggu
sebesar Rp 450
Analisis transaksi
Tgl :
Keterangan Ref D K
Jan 2009
(1) Beban keamanan (Beban) +
.... (D) Rp 450
6 Beban Keamanan 512 450
(2) Kas -
Kas(Harta) .... (K) Rp
111450 450
(memb ayar keamanan)
Tgl 7 Jan 2009,
Tn.Dede mengambil uang untuk kepeluan
pribadi sebesar Rp 1.250
Analisis transaksi
Tgl :
Keterangan Ref D K
Jan 2009
(1) Prive (Prive) + .... (D) Rp 1.250
7 Pive, Tn. Dede 312 1.250
(2) Kas
Kas(Harta) - .... (K) Rp
1111.250 1.250
(memb ayar prive Tn.Dede)
Tgl 8 Jan 2009,
Tn.Dede membayar utang usaha atas
transaksi tgl 3, senilai Rp 250
Analisis transaksi
Tgl :
Keterangan Ref D K
Jan 2009
(1) Utang usaha(kewajiban) .... (D) - Rp 250
8 Utang usaha 211 250
(2) Kas -
Kas(Harta) .... (K) Rp
111250 250
( memb ayar utang usaha)
Tgl 30 Jan 2009,
Peralatan toko yang disusutkan selama satu
bulan senilai Rp 100
Analisis transaksi
Tgl :
Keterangan Ref D K
Jan 2009
(1) Beban penyusutan (Beban) + .... (D) Rp 100
30 Beban penyusutan peralatan 510 100
(2) Akum.penyusutan (Beban)
121.1
Akum.penyusutan peralatan - .... (K) Rp 100
100
Buku Besar
Buku yang berisi kumpulan-kumpulan akun-akun yang disusun
sedemikian rupa, sehingga apabila diperluka mudah untuk
ditemukan.

Type buku besar


1. Metode T- Balance
2. Metode 2 kolom
3. Metode 3 kolom
4. Metode 4 kolom
1. Metode T- Balance

Tgl Keterangan Ref D K


Jan 2009
1 Kas 111 10.000
Modal, Tn Dede 311 10.000
(mencatat modal)

Kas 111 Modal, Tn.Dede 311


1/1 ’09 10.000 2/1 ’09 10.000
Tgl Keterangan Ref D K
Jan 2009
2 Perlengkapan toko 112 500
Kas 111 500
(memb eli perlengkapan toko)

Kas 111 Perlengkapan 112

1/1 ’09 10.000 2/1 ’09 500 2/1 ’09 500


2. Metode 2 kolom

Tgl Keterangan Ref D K


Jan 2009
1 Kas 111 10.000
Modal, Tn Dede 311 10.000
(mencatat modal)

Nama Akun : Kas No.Akun : 111

Tgl Ket Ref Jumlah Tgl Ket Jumlah


2009 2009
Jan 1 Modal, Tn.Dede JU1 500
n
Buku Besar
Buku yang berisi kumpulan-kumpulan akun-akun yang
disusun sedemikian rupa, sehingga apabila diperlukan
mudah untuk ditemukan.

Bentuk buku besar


1. Metode T- Balance, terdiri posisi D/K, nama akun, no akun.
2. Metode 2 kolom, terdiri dari tgl, ket, ref, jumlah (D/K)
3. Metode 3 kolom, terdiri dari tgl, ket,ref, D, K, D/K, Saldo
4. Metode 4 kolom, terdiri dari tgl, ket, Ref, D, K, Saldo (D/K)
1. Metode T- Balance
(nama akun) (no.akun)

2. Metode 2 kolom
Nama Akun : ........... No.Akun : ......

Tgl Ket Ref Jumlah Tgl Ket Jumlah


2009 2009
3. Metode 3 kolom
Nama Akun : ........... No.Akun : ......
Tgl Ket Ref D K D/K Jumlah
2009

4. Metode 4 kolom
Nama Akun : ........... No.Akun : ......
Saldo
Tgl Ket Ref D K
D K
2009
1. Metode T- Balance

Tgl Keterangan Ref D K


Jan 2009
1 Kas 111 10.000
Modal, Tn Dede 311 10.000
(mencatat modal)

Kas 111 Modal, Tn.Dede 311


1/1 ’09 10.000 1/1 ’09 10.000
Tgl Keterangan Ref D K
Jan 2009
2 Perlengkapan toko 112 500
Kas 111 500
(memb eli perlengkapan toko)

Kas 111 Perlengkapan 112

1/1 ’09 10.000 2/1 ’09 500 2/1 ’09 500


2. Metode 2 kolom
Hal : 01

Tgl Keterangan Ref D K


Jan 2009
1 Kas 111 10.000
Modal, Tn Dede 311 10.000
(mencatat modal)

Nama Akun : Kas No.Akun : 111

Tgl Ket Ref Jumlah Tgl Ket Ref Jumlah


2009 2009
Jan 1 Modal, Tn.Dede JU1 10.000
Hal : 01

Tgl Keterangan Ref D K


Jan 2009
1 Kas 111 10.000
Modal, Tn Dede 311 10.000
(mencatat modal)

Nama Akun : Modal, Tn Dede No.Akun : 311

Tgl Ket Ref Jumlah Tgl Ket Ref Jumlah


2009 2009
Jan 1 Kas JU1 10.000
Hal : 01

Tgl Keterangan Ref D K


Jan 2009
2 Perlengkapan toko 112 500
Kas 111 500
(memb eli perlengkapan toko)

Nama Akun : Perlengkapan No.Akun : 112

Tgl Ket Ref Jumlah Tgl Ket Ref Jumlah


2009 2009
Jan 2 Kas JU1 500
Hal : 01

Tgl Keterangan Ref D K


Jan 2009
2 Perlengkapan toko 112 500
Kas 111 500
(memb eli perlengkapan toko)

Nama Akun : Kas No.Akun : 111

Tgl Ket Ref Jumlah Tgl Ket Ref Jumlah


2009 2009
Jan 1 Modal, Tn.Dede JU1 10.000 Jan 2 Perlengkapan JU1 500
3. Metode 3 kolom
Hal : 01

Tgl Keterangan Ref D K


Jan 2009
1 Kas 111 10.000
Modal, Tn Dede 311 10.000
(mencatat modal)

Nama Akun : Kas No.Akun : 111


Tgl Ket Ref D K D/K Saldo
2009
Jan 1 Modal, Tn.Dede JU1 10.000 D 10.000
Hal : 01

Tgl Keterangan Ref D K


Jan 2009
2 Perlengkapan toko 112 500
Kas 111 500
(memb eli perlengkapan toko)

Nama Akun : Kas No.Akun : 111


Tgl Ket Ref D K D/K Jumlah
2009
Jan 1 Modal, Tn.Dede JU1 10.000 D 10.000
2 Perlengkapan toko JU1 500 D 9.500
Hal : 01

Tgl Keterangan Ref D K


Jan 2009
2 Perlengkapan toko 112 500
Kas 111 500
(memb eli perlengkapan toko)

Nama Akun : Perlengkapan No.Akun : 112


Tgl Ket Ref D K D/K Saldo
2009
Jan 2 Kas JU1 500 D 500
Hal : 01

Tgl Keterangan Ref D K


Jan 2009
1 Kas 111 10.000
Modal, Tn Dede 311 10.000
(mencatat modal)

Nama Akun : Modal, Tn Dede No.Akun : 311


Tgl Ket Ref D K D/K Saldo
2009
Jan 1 Kas JU1 10.000 K 10.000
4. Metode 4 kolom
Hal : 01

Tgl Keterangan Ref D K


Jan 2009
1 Kas 111 10.000
Modal, Tn Dede 311 10.000
(mencatat modal)

Nama Akun : Kas No.Akun : 111


Saldo
Tgl Ket Ref D K
D K
2009
Jan 1 Modal, Tn.Dede JU1 10.000 10.000
Hal : 01

Tgl Keterangan Ref D K


Jan 2009
2 Perlengkapan toko 112 500
Kas 111 500
(memb eli perlengkapan toko)

Nama Akun : Kas No.Akun : 111


Saldo
Tgl Ket Ref D K
D K
2009
Jan 1 Modal, Tn.Dede JU1 10.000 10.000
Jan 2 Peralatan toko JU1 500 9.500
Hal : 01

Tgl Keterangan Ref D K


Jan 2009
2 Perlengkapan toko 112 500
Kas 111 500
(memb eli perlengkapan toko)

Nama Akun : Perlengkapan No.Akun : 112


Saldo
Tgl Ket Ref D K
D K
2009
Jan 2 Kas JU1 500 500
Silakan klik tangan melanjutkan ke NS
2. Metode 2 kolom
Hal : 01

Tgl Keterangan Ref D K


Jan 2009
1 Perlengkapan 113 10.000
Kas 111 6.000
utang usaha 211 4.000

Tgl Ket Ref Jumlah Tgl Ket Ref Jumlah


2009 2009
Perlengkapan merupakan harta yang dimiliki oleh
perusahaan untuk masa penggunaan kurang dari satu tahun.

Penyebab terjadinya AJP :


- tidak tercatat dengan benar
- kesalahan informasi
- kerusakan secara alamiah
- dan lainnya
31 Des. Saldo akun perlengkapan Rp 4.500.000

Perlengkapan
31/12 Rp 4.500.000

KANTOR PUSAT

Nilai perlengkapan yang ada Rp 3.300.000

Perlengkapan
31/12 Rp 3.300.000

GUDANG
Perhitungan penyesuaian yang dilakukan :
Perlengkapan yang tersedia Rp 4.500.000
Persediaan perlengkapan, 31/12 (Rp 3.300.000)
Perlengkapan terpakai Rp 1.200.000

JURNAL PENYESUAIAN
Tgl Akun Ref Debit Credit
31/12 Beban perlengkapan 1.200
Perlengkapan 1.200
Beban yang masih harus dibayar merupakan beban yang
telah terjadi tetapi sampai akhir periode belum dibayar.

Penyebab terjadinya AJP :


- tutup buku
- kesalahan dalam pehitungan
- sudah menjadi beban tetapi belum dibayar
Ilustrasi cerita
Perusahaan melakukan pembayaran gaji setiap minggu
sebesar Rp 1.200.000. Pembayaran dilakukan tiap hari
sabtu.
Tahun 2008 perusahaan tutup buku (31/12) jatuh pada
Hari Jumat.

SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

27/12 28/12 29/12 30/12 31/12 01/01

Saat
Bayar gaji

Karyawan telah bekerja tetapi


belum menerima gaji
(Utang)
Perhitungan penyesuaian yang dilakukan
Gaji yang belum dibayar 5 hari dari 6 hari :
5/6 x Rp 1.200.000 = Rp 1.000.000

JURNAL PENYESUAIAN
Tgl Akun Ref Debit Credit
31/12 Beban gaji 1.000
Utang gaji 1.000
3. Penyusutan Aktiva tetap
Aktiva tetap merupakan aktifa yang dapat digunakan dalam
perusahaan lebih dari satu periode. Aktiva mengalami
penurunan nilai yang dikenal dengan penyusutan.

Metode penyusutan aktiva tetap :


- Metode garis lurus
- Metode tarif tetap atas nilai buku
- Metode jumlah angka tahun
Ilustrasi cerita
1 April 2008 dibeli mobil Rp 125.000.000,
masa manfaat kendaraan 4 th dan nilai
residu Rp 5.000.000.

4 th

1/4 2008 31/12 2008 1/4 2012

Rp 125.000.000 ........ ? Rp 5.000.000

9 bulan
Perhitungan penyesuaian yang dilakukan :
Nilai ekonomis 4 tahun = Rp 125.000.000 – Rp 5.000.000
= Rp 120.000.000
Penyusutan pertahun = Rp 120.000.000 : 4
= Rp 30.000.000
Penyusutan perbulan = Rp 30.000.000 : 12
= Rp 2.500.000
Penyusutan thn 2008 = 9 x Rp 2.500.000
= Rp 22.500.000

JURNAL PENYESUAIAN
Tgl Akun Ref Debit Credit
31/12 Beban peny.kendaraan 22.500
Akum.peny.kendaraan 22.500
4. Pendapatan yg masih harus diterima
Pendapatan yang masih harus diterima timbul karena pada
akhir periode telah terjadi pendapatan, tetapi belum diterima
pembayarannya.

Contoh :
- pendapatan bunga
- pendapatan usaha
- dll
Ilustrasi cerita
1 Sept.2008 dibeli obilgasi dgn harga beli Rp 1.500.000
, bunga obligasi 20% dibayar setiap tanggal 1 Sept.
dan 1 Maret.

1 th

1/9 2008 31/12 2008 1/3 2009 1/9 2009

Rp 1.500.000 ........ ? Hasil bunga

4 bulan 2 bulan
Perhitungan penyesuaian yang dilakukan :
Pendapatan bunga pd tahun 2008
4/12 x 20% x Rp 1.500.000 = Rp 100.000

JURNAL PENYESUAIAN
Tgl Akun Ref Debit Credit
31/12 Piutang bunga 100
Pendapatan bunga 100
5. Beban dibayar di Muka
Apabila suatu perusahaan melakukan pembayaran terlebih
dahulu (di muka) untuk suatu beban, dan pembayaran tsb
melebihi satu periode akuntansi.

Pencatatan dapat dilakukan dua cara :


1. Dicatat sebagai harta
2. Dicatat sebagai beban
Ilustrasi cerita
Tanggal 1 Okt.2008 perusahaan membayar premi
asuransi utk satu tahun Rp 1.200.000.

Pencatanan pd Jurnal Umum (JU) :

a. 1/10 2008 Asuransi dibayar di muka Rp 1.200.000


Kas Rp 1.200.000
HARTA

atau

b. 1/10 2008 Beban asuransi Rp 1.200.000


Kas Rp 1.200.000
BEBAN
Ilustrasi 1 th

1/10 2008 AJP 1/10 2009

Rp 1.200.000 ......?

3 bulan 9 bulan

NILAI BEBAN NILAI HARTA


3/12 X Rp 1.200.000 9/12 X Rp 1.200.000
Rp 300.000 Rp 900.000

Perlu diingat !!
1. Apabila Harta (JU), maka Beban (AJP)
2. Apabila Beban (JU), maka Harta(AJP)
1. Sebagai Harta :
JU :
1/10 2008 Asuransi dibayar di muka Rp 1.200.000
Kas Rp 1.200.000

AJP :
JURNAL PENYESUAIAN
Tgl Akun Ref Debit Credit
31/12 Beban asuransi 300
As. dibayar dimuka 300
2. Sebagai Beban :
JU :
1/10 2008 Beban Asuransi Rp 1.200.000
Kas Rp 1.200.000

AJP :
JURNAL PENYESUAIAN
Tgl Akun Ref Debit Credit
31/12 As. Dibayar dimuka 900
Beban Asuransi 900
6. Pendapatan diterima di muka
Apabila perusahaan belum menyelesaikan pekerjaan tetapi
telah menerima pembayaran atas pekerjaan tsb.

Pencatatan dapat dilakukan dua cara :


1. Dicatat sebagai utang
2. Dicatat sebagai pendapatan
Ilustrasi cerita
Tanggal 1 Sept. 2008 diterima sewa untuk satu tahun
Rp 1.200.000.

Pencatanan pd Jurnal Umum (JU) :

a. 1/9 2008 Kas Rp 1.200.000


Sewa diterima dimuka Rp 1.200.000
UTANG

atau

b. 1/9 2008 Kas Rp 1.200.000


Pendapatan sewa Rp 1.200.000

PENDAPATAN
Ilustrasi
1 th

1/9 2008 AJP 1/9 2009


Rp 1.200.000 ......?

4 bulan 8 bulan

NILAI PENDAPATAN NILAI UTANG


4/12 X Rp 1.200.000 8/12 X Rp 1.200.000
Rp400.000 Rp 800.000
1. Sebagai Utang
JU :
1/9 2008 Kas Rp 1.200.000
Sewa diterima dimuka Rp 1.200.000

AJP :
JURNAL PENYESUAIAN
Tgl Akun Ref Debit Credit
31/12 Sewa diterima dimuka 400
Pendapatan sewa 400
2. Sebagai Pendapatan
JU :
1/9 2008 Kas Rp 1.200.000
Pendapatan sewa Rp 1200.000

AJP :
JURNAL PENYESUAIAN
Tgl Akun Ref Debit Credit
31/12 Pendapatan sewa 800
Sewa diterima dimuka 800

Anda mungkin juga menyukai