Kata Kunci:
• Akun • Metode penghapusan piutang
• Akun nominal • Metode penyusutan
• Akun riil • Neraca Saldo
• Buku Besar • Nilai residu
• Bukti eksternal • Perusahaan jasa
• Bukti internal • Pemindahbukuan (posting)
• Daftar akun • Pendekatan Laporan Laba Rugi
• Karakteristik perusahaan jasa • Pendekatan Laporan Posisi Keuangan
• Kertas Kerja • Perusahaan jasa
• Kode akun • Umur ekonomis
Transaksi
2
Pelaporan Pencatatan
Pengikhtisaran Penggolongan
3
2. Tahap Pengikhtisaran, terdiri atas:
a. Pembuatan neraca saldo (trial balance).
b. Pencatatan jurnal penyesuaian (adjustment).
c. Pembuatan neraca lajur/kertas kerja (work sheet).
3. Tahap Pelaporan, terdiri atas:
a. Penyusunan laporan laba rugi (income statement).
b. Penyusunan laporan perubahan ekuitas (statement of owner’s equity).
c. Penyusunan laporan posisi keuangan (statement of financial position).
B. Tahap Pencatatan
D K a s K
Sisi kiri Sisi kanan
(D) (K)
D K a s K
Penerimaan Pengeluaran
Setoran modal 2.000 Pembelian perlengkapan 800
Penerimaan piutang 1.500 Pelunasan utang 1.200
Pendapatan jasa 3.800 Beban sewa 2.500
10 Kas (Cash)
11 Kas Kecil (Petty Cash)
12 Surat-surat Berharga (Marketable Securities)
13 Piutang Wesel atau Wesel Tagih (Notes Receivable)
14 Piutang Dagang (Account Receivable)
15 Persediaan Barang Dagangan (Merchandise Inventory/Inventory)
16 Perlengkapan Kantor (Office Supplies)
17 Sewa Dibayar di Muka (Prepaid Rent)
….. ………………………………………………..
19 ………………………………………………..
Selanjutnya untuk akun-akun investasi jangka panjang dimulai dari
nomor kode 20 sampai dengan 29. Misalnya:
20 Investasi dalam Saham PT. Telkom (Investment on Stock)
21 Investasi dalam Obligasi PT. Andalas (Investment on Bond)
….. ……………………………………….
29 ……………………………………….
Demikian pula halnya untuk akun-akun lainnya, diberi nomor kode yang
disediakan untuk masing-masing kelompok.
a. Kode Kelompok (Numerial Group Code)
Nomor kode: 1. untuk kelompok akun aset
2. untuk kelompok akun liabilitas
3. untuk kelompok akun ekuitas
4. untuk kelompok akun penghasilan
5. untuk kelompok akun beban
Akun kas termasuk kelompok aset, golongan aset lancar, dengan nomor kode:
111. Nomor kode akun kas 111 menunjukkan makna sebagai berikut.
1 1 1
Berikut ini contoh pemberian nomor kode akun menurut metode kode
kelompok:
KELOMPOK ASET
11.. Aset Lancar
111 Kas
112 Kas Kecil
113 Surat-surat Berharga
114 Piutang Wesel
115 Piutang Dagang
116 Persediaan Barang Dagangan
117 Persediaan Perlengkapan
118 Biaya Dibayar di Muka
6
119 Pendapatan yang Masih Harus Diterima
12.. Aset Tetap Berwujud
121 Investasi dalam Saham
122 Investasi dalam Obligasi
123 Investasi dalam Tanah
124 Tanah (tempat perusahaan)
125 Gedung
126 Akumulasi Penyusutan Gedung
7
41.. Pendapatan Usaha (pada perusahaan dagang)
411 Penjualan
412 Retur Penjualan dan Pengurangan Harga
413 Potongan Penjualan
42.. Pendapatan di Luar Usaha (pada perusahaan dagang)
421 Pendapatan Bunga
422 Laba Penjualan Aset Tetap
423 Pendapatan Dividen dari Perusahaan Lain
424 Laba Penjualan Surat Berharga
KELOMPOK BEBAN
51.. Beban Usaha
511 Pembelian
512 Beban Angkut Pembelian (Beban Angkut Masuk)
513 Retur Pembelian dan Pengurangan Harga
514 Potongan Pembelian
521 Gaji Pegawai Bagian Penjualan
522 Beban Iklan
523 Beban Perlengkapan Toko
531 Beban Gaji Bagian Administrasi dan Umum
532 Beban Perlengkapan Kantor
533 Beban Penyusutan Peralatan Kantor
54.. Beban di Luar Usaha (pada perusahaan dagang)
541 Beban Bunga
542 Rugi Penjualan Aset Tetap
b. Kode Desimal
Angka 5 kelompok beban
3 golongan beban administrasi dan umum
1 akun beban gaji
531.10 Beban Gaji Departemen Sumber Daya Manusia
531.20 Beban Gaji Departemen Akuntansi
Aturan Debit dan Kredit
Akun Laporan Posisi Keuangan (Real Account)
Akun-akun Modal
9
Debit untuk Kredit untuk
pengurangan penambahan
(-) (+)
Saldo Normal
Jenis
Penambahan Pengurangan Saldo Normal
Akun
Aset Debit Kredit Debit
Liabilitas Kredit Debit Kredit
Ekuitas Kredit Debit Kredit
Prive Debit Kredit Debit
Pendapatan Kredit Debit Kredit
Beban Debit Kredit Debit
5. Jurnal
a. Bukti Transaksi
1) Bukti internal
2) Bukti eksternal
b. Contoh Bukti Transaksi
1) Kuitansi adalah catatan untuk transaksi penerimaan dan pengeluaran
sejumlah uang.
10
2) Cek adalah surat perintah kepada bank untuk membayar sejumlah uang
kepada pemegang cek. Pengeluaran uang dengan cek dikenai bea meterai
sebesar Rp3.000,00 untuk jumlah berapapun.
3) Faktur adalah bukti transaksi pembelian atau penjualan barang dagangan
secara kredit.
4) Nota debit adalah bukti transaksi pengembalian barang yang sudah dibeli
(retur pembelian). Nota debit dibuat oleh pihak pembeli.
5) Nota kredit adalah bukti transaksi penerimaan kembali barang yang sudah
dijual (retur penjualan). Nota kredit dibuat oleh penjual ketika barang
yang dijual dikembalikan oleh pembeli.
6) Nota kontan adalah bukti pencatatan untuk transaksi pembelian barang
secara tunai yang dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pembeli.
7) Bukti memorial merupakan bukti transaksi intern dalam bentuk memo dari
pejabat dalam perusahaan kepada bagian akuntansi, untuk mencatat suatu
peristiwa atau keadaan yang sifatnya intern.
c. Pencatatan Transaksi dalam Jurnal
1) Pengertian Jurnal
Jurnal (journal) merupakan dokumen pencatatan yang pertama dari
proses akuntansi keuangan. Oleh karena itu, jurnal disebut juga sebagai
buku catatan pertama (books of original entry).
2) Fungsi Jurnal
Fungsi jurnal meliputi:
a) Fungsi historis
b) Fungsi mencatat
c) Fungsi analisis
d) Fungsi instruktif
e) Fungsi informatif
3) Bentuk Jurnal
Bentuk standar jurnal dua kolom yang sering disebut jurnal umum
(general journal) adalah sebagai berikut.
Jurnal Umum
Halaman:
Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref Debit Kredit
d. Posting
Posting adalah pemindahbukuan dari jurnal ke buku besar.
Halaman: 1
Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref Debit Kredit
2019 2 Kas 8.000 -
Januari Modal Linda - 8.000
(setoran modal awal)
Posting ke buku besar dalam bentuk empat kolom, dapat digambarkan sebagai
berikut.
Halaman: 1
Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref Debit Kredit
2019 2 Kas 101 8.000 -
Januari Modal Linda 301 - 8.000
(setoran modal awal)
C. Neraca Saldo
1. Pengertian Neraca Saldo
Neraca Saldo (trial balance), kadang disebut juga neraca sisa atau neraca
percobaan adalah daftar saldo seluruh akun yang ada dalam buku besar
perusahaan pada suatu saat tertentu.
2. Fungsi Neraca Saldo
Neraca Saldo disusun untuk memastikan bahwa jumlah debit dan kredit akun-
akun dalam buku besar adalah sama.
Nama Perusahaan
Neraca Saldo
Per 31 Desember 20…
Beberapa kesalahan yang megakibatkan jumlah tidak sama dan bisa sama:
1) Suatu transaksi tidak dicatat dalam jurnal. Misalnya suatu transaksi
pendapatan jasa lupa tidak dicatat, maka tidak ada pendebitan dan
pengkreditan yang bersangkutan dengan transaksi tersebut. Akibatnya jumlah
keseluruhan sisi debit dan sisi kredit yang dicatat tetap pada posisi seimbang.
2) Suatu transaksi dicatat dalam jurnal dengan satuan uang yang salah. Misalnya
transaksi pendapatan jasa sebesar Rp150.000,00 secara tunai dicatat
Rp105.000,00. Transaksi tersebut dicatat pada Kas sisi debit sebesar
Rp105.000,00 dan pada Pendapatan Jasa sisi kredit dalam jumlah yang sama
yaitu Rp105.000,00. Dengan demikian posisi antara debit dan kredit tetap
seimbang.
3) Satu transaksi dicatat dalam jurnal lebih dari satu kali. Misalnya transaksi
pendapatan jasa sebesar Rp150.000,00 dicatat dua atau tiga kali, maka
terdapat dua atau tiga kali pendebitan dan pengkreditan dalam jumlah yang
sama, masing-masing Rp150.000,00. Sudah tentu kejadian ini tidak
memengaruhi kesamaan antara sisi debit dan sisi kredit.
4) Suatu transaksi dicatat dalam jurnal pada akun yang tidak semestinya.
Misalnya transaksi pembelian perlengkapan sebesar Rp150.000,00 tunai,
dicatat pada akun Peralatan di sisi debit dan Kas di sisi kredit. Sekalipun
pencatatan pada akun Peralatan adalah keliru, namun ia tidak berpengaruh
terhadap keseluruhan
jumlah di sisi debit. Selain itu, karena sudah dilakukan pengkreditan yang
benar maka sisi debit dan sisi kredit tetap dalam jumlah yang sama.
Jika kesalahan-kesalahan tersebut diketahui sebelum ayat jurnal dipindahkan
ke buku besar, maka pembetulan dapat dilakukan dengan mencoret nama akun
atau jumlah yang salah dan menuliskan kembali nama akun atau jumlah yang
benar di atasnya dengan dibubuhi paraf oleh pegawai yang bertanggung jawab.
Apabila kesalahan terjadi pada saat posting atau pemindahbukuan, maka
pembetulan dapat dilakukan dengan mencoret nama akun atau jumlah yang salah,
baru kemudian di posting kembali dengan benar.
Kesalahan mungkin juga terjadi pada saat menjurnal transaksi dan terus
berlanjut ke buku besar. Maka pembetulannya harus dengan membuat ayat jurnal
koreksi, baru kemudian di posting ke akun buku besar yang bersangkutan.
Contohnya anggaplah pada tanggal 25 November 2018 dibeli secara tunai
peralatan sebesar Rp500.000,00, dijurnal dan diposting dengan mendebit
Perlengkapan Rp500.000,00 dan mengkredit Kas Rp500.000,00. Kondisi buku
besar sebelum pembetulan kesalahan adalah sebagai berikut.
D Perlengkapan K D Kas K
500.000 500.000
Selanjutnya ayat jurnal ini diposting kembali ke akun buku besar, sehingga akun-
akun buku besar menunjukkan angka saldo yang sesungguhnya.
Ada beberapa tindak pencegahan yang perlu dilakukan agar tidak terjadi
kesalahan-kesalahan yang telah disebutkan di atas antara lain:
1) Menganalisis elemen-elemen yang akan dipengaruhi oleh sesuatu transaksi,
apakah itu aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan biaya.
2) Menganalisis pengaruh suatu transaksi kepada elemen yang bersangkutan,
apakah transaksi tersebut akan menambah atau mengurangi elemen tersebut.
3) Menganalisis pendebitan dan pengkreditan yang semestinya dilakukan,
apakah sesuatu tambahan pada elemen tertentu harus dicatat pada sisi debit
ataukah pada sisi kredit.
4) Menguji kebenaran posting yang dilakukan, dengan membandingkan angka-
angka pada jurnal dengan yang tercantum pada akun. Di sinilah letak
pentingnya pemberian referensi yang baik, sehingga memudahkan
pemeriksaan ulang terhadap posting.
5) Menguji ulang kesamaan antara keseluruhan jumlah debit dengan keseluruhan
jumlah kredit dalam jurnal.
6) Menyusun daftar akun pada Neraca Saldo secara urut sesuai dengan nomor
tiap-tiap akun.
7) Memeriksa posisi angka khususnya tanda titik yang memisahkan posisi
ribuan, jutaan, milyaran dan seterusnya serta tanda koma yang menunjukkan
pecahan desimal, sehingga tidak terjadi salah meletakkan tanda tersebut.
D. Jurnal Penyesuaian
1. Pengertian Jurnal Penyesuaian
Laporan keuangan harus disusun berdasarkan data dan keadaan yang
sebenarnya. Untuk itu harus dilakukan penyesuaian terhadap akun tertentu.
Ayat jurnal penyesuaian (adjusting journal entries) yang dibuat untuk akun-
akun tertentu, pada hakikatnya adalah untuk mengoreksi akun-akun tersebut
sehingga mencerminkan keadaan aset, liabilitas, ekuitas, beban dan pendapatan
yang sebenarnya
2. Fungsi Jurnal Penyesuaian
Fungsi jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut.
a. Menetapkan saldo catatan akun buku besar pada akhir periode sehingga sesuai
dengan saldo yang sesungguhnya.
b. Menghitung pendapatan dan beban selama periode yang bersangkutan.
3. Tujuan Jurnal Penyesuaian
Tujuan penyusunan jurnal penyesuaian adalah:
a. Agar setiap akun rill, khususnya akun-akun aset, liabilitas, dan ekuitas pada
akhir periode menunjukkan keadaan yang sebenarnya.
b. Agar setiap akun nominal, yaitu pendapatan dan beban pada akhir periode
menunjukkan besarnya pendapatan dan beban yang harus diakui.
4. Akun-akun yang Perlu Disesuaikan
Akun-akun yang perlu disesuaikan pada akhir periode akuntansi antara lain:
a. Beban Dibayar Di Muka (Prepaid Expenses)
Beban dibayar di muka adalah unsur-unsur dari aset yang diharapkan menjadi
beban-beban karena dipakai atau dengan berlalunya waktunya sepanjang
operasi perusahaan. Contohnya adalah asuransi dibayar di muka (prepaid
insurance), dan sewa dibayar di muka (prepaid rent). Asuransi dan sewa
dibayar di muka menjadi beban setelah berlalunya waktu.
Misal pada tanggal 1 April 2018 dibayar beban asuransi untuk periode 1 tahun
sebesar Rp1.200.000,00.
1) Jika pada saat pembayaran dicatat dengan pendekatan laporan posisi
keuangan (dicatat sebagai aset), maka ayat jurnalnya adalah:
Pada akhir Desember asuransi tersebut belum habis 100% karena baru
berjalan 9 bulan (April – Desember) dan masih ada 3 bulan yang belum
lewat waktunya. Asuransi yang telah berjalan atau telah lewat waktu akan
9
menjadi beban, dengan perhitungan nilai sebagai berikut: x 1.200.000
= 12
900.000.
Jurnal penyesuaian per 31 Desember 2018 untuk mencatat beban asuransi
adalah sebagai berikut:
2) Jika pada saat pembayaran dicatat dengan pendekatan laporan laba rugi
(dicacat sebagai beban), maka ayat jurnalnya adalah:
Tanggal Akun dan Keterangan Ref Debit Kredit
April 1 Beban Asuransi 1.200.000
2018 Kas 1.200.000
Asuransi yang belum lewat waktunya akan menjadi aset atau Asuransi
3
Dibayar Di Muka, dengan perhitungan nilai sebagai berikut: 12 x 1.200.000
= 300.000.
Jurnal penyesuaian per 31 Desember 2018 untuk mencatat Asuransi
Dibayar Di Muka adalah sebagai berikut.
18
3
Pendapatan sewa periode ini nilainya sebesar: X 5.000.000 =
12
Rp1.250.000.
Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2018 untuk mencatat pendapatan
sewa sebagai berikut.
2) Jika pada saat penerimaan sewa dicatat dengan pendekatan laporan laba
rugi (dicatat sebagai pendapatan), maka akun yang digunakan untuk
19
mencatat transaksi tersebut ialah akun Pendapatan Sewa, jurnalnya sebagai
berikut.
20
(straight line method), metode saldo menurun ganda (double declining
balance
method), metode jumlah angka tahun (sum of the years’ digits method), metode
unit produksi/metode output produktif (units of production method /
productive-output method), dan metode jam oprasional/metode jam jasa
(operating hours method / service hours method).
Metode yang paling sederhana dan secara umum banyak digunakan untuk
menghitung penyusutan adalah metode garis lurus. Rumus yang digunakan
untuk menghitung penyusutan per tahun dengan metode garis lurus adalah:
Nilai penyusutan aset tetap dicacat dengan mendebit akun beban penyusutan
dan di kredit pada akun akumulasi penyusutan bukan pada akun aset. Hal ini
dikarenakan dalam laporan posisi keuangan harus disajikan informasi
mengenai harga perolehan dari aset tetap dan jumlah penyusutan yang
diakumulasikan semenjak pembeliannya. Akun akumulasi penyusutan
dilaporkan dalam laporan posisi keuangan sebagai akun pengurang dari akun
aset tetap yang bersangkutan atau disebut juga akun kontra/lawan (contra
account) dari aset.
Sebagai contoh, pada tanggal 1 September 2018 dibeli kendaraan seharga
Rp120.000.000,00 yang memiliki umur ekonomis 10 tahun dan tidak ada nilai
residu (nilai sisa) pada akhir umur ekonomisnya.
o Umur ekonomis adalah taksiran mengenai lamanya suatu aset dapat
memberikan manfaat atau kegunaan bagi perusahaan. Dalam contoh ini
kendaraan ditaksir dapat digunakan dalam operasi perusahaan selama 10
tahun.
o Nilai residu adalah taksiran nilai aset yang masih ada setelah habis umur
ekonomisnya. Dalam contoh ini ditaksir setelah 10 tahun kendaraan tidak
memiliki nilai lagi atau 0.
Karena penggunaan kendaraan belum genap setahun, dalam hal ini baru
dipergunakan 4 bulan (September – Desember), maka nilai penyusutan untuk
kendaraan tersebut dihitung sebagai berikut.
4
Nilai penyusutan tahun 2018 = 12
x 120.000.000/10 = 4.000.000
21
Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2018 sebagai berikut.
22
2) Jika pada saat pembelian dicatat dengan pendekatan laporan laba rugi
(dicatat sebagai beban), jurnal untuk mencatat pembelian tersebut sebagai
berikut.
23
Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2018 untuk mencatat
penghapusan piutang sebagai berikut.
Jika sudah yakin piutang tidak bisa ditagih maka akan dibuat jurnal
penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2018 sebagai berikut.
E. Kertas Kerja
1. Pengertian Kertas Kerja
Kertas kerja atau neraca lajur (worksheet) merupakan suatu daftar berkolom
yang dirancang sedemikian rupa untuk mempermudah dan memperlancar
penyusunan laporan keuangan yang benar.
2. Fungsi Kertas Kerja
Fungsi penyusunan kertas kerja atau neraca lajur adalah sebagai berikut.
a. Sebagai alat bantu untuk mempermudah proses penyusunan laporan keuangan
yang dilakukan secara manual.
24
b. Sebagai alat bantu untuk memahami alur data akuntansi, mulai dari neraca
saldo sebelum penyesuaian hingga menghasilkan laporan keuangan.
c. Sebagai alat bantu untuk mempermudah koreksi apabila terjadi kesalahan.
Kertas kerja menjadi tidak diperlukan terutama bagi perusahaan yang sudah
memiliki sistem komputerisasi akuntansi yang baik dan memadai. Bentuk Kertas
Kerja
a. Bentuk 6 kolom:
Nama Perusahaan
Kertas Kerja
Periode
Lap posisi
Neraca saldo Lap laba rugi
No Nama akun keuangan
D K D K D K
25
b. Bentuk 8 kolom:
Nama Perusahaan
Kertas Kerja
Periode
26
Periode
Neraca
Neraca Lap laba Lap posisi
Nama Penyesuaian saldo
No saldo rugi keuangan
akun disesuaikan
D K D K D K D K D K
Contoh:
Perusahaan “Angkutan Bangjo“ milik Pak Heru di Pati pada tanggal 31 Desember
2018 mempunyai data Neraca Saldo sebagai berikut.
Data penyesuaian:
a. Perlengkapan masih ada Rp300.000,00.
b. Sewa garasi dibayar tanggal 1 April 2018 untuk satu tahun.
c. Kendaraan memiliki usia ekonomis 10 tahun dengan nilai residu Rp30.000.000,00,
dibeli pada tanggal 1 Maret 2018, dan disusutkan dengan metode garis lurus.
d. Peralatan disusutkan 10% per tahun dari harga perolehan.
e. Gaji bulan Desember yang belum dibayar Rp250.000,00.
f. Asuransi dibayar pada tanggal 1 November 2018 untuk 6 bulan.
g. Bunga yang masih harus dibayar Rp50.000,00.
Diminta:
1. Membuat ayat-ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan.
2. Menyusun kertas kerja dengan susunan neraca saldo, penyesuaian, neraca saldo
disesuaikan, laporan laba rugi, dan laporan posisi keuangan.
Akun-akun baru yang harus dibuka:
105 Asuransi Dibayar Di Muka
203 Utang Bunga
504 Beban Perlengkapan
505 Beban Sewa
506 Beban Penyusutan Kendaraan
507 Beban Penyusutan Peralatan
Penyelesaian:
1. Mencatat jurnal penyesuaian:
“Angkutan Bangjo”
Jurnal Umum
31 Desember 2018
(dalam Rp000,00)
Halaman: 1
Tanggal Akun / Keterangan Ref Debit Kredit
Des 31 Beban Perlengkapan 700 -
2018 Perlengkapan - 700
(ajp: Rp1.000.000,00 – Rp300.000,00)
31 Beban Bunga 50 -
Utang Bunga - 50
(ajp: bunga yang masih harus dibayar)
2. Menyusun Kertas Kerja:
“Angkutan Bangjo”
Neraca Lajur
31 Desember 2018
No Neraca Saldo Penyesuaian NSD Lap. Laba Rugi Lap.Posisi Keu.
Nama akun
Akun D K D K D K D K D K
101 Kas 1.500 - - - 1.500 - - - 1.500 -
102 Piutang Usaha 2.000 - - - 2.000 - - - 2.000 -
103 Sewa Dibayar Di Muka 3.000 - - 2.250 750 - - - 750 -
104 Perlengkapan 1.000 - - 700 300 - - - 300 -
111 Peralatan 33.000 - - - 33.000 - - - 33.000 -
112 Akm peny Peralatan - 800 - 3.300 - 4.100 - - - 4.100
113 Kendaraan 150.000 - - - 150.000 - - - 150.000 -
114 Akm Peny Kendaraan - - - 10.000 - 10.000 - - - 10.000
201 Utang Usaha - 50.000 - - - 50.000 - - - 50.000
202 Wesel Bayar - 63.000 - - - 63.000 - - - 63.000
301 Modal Heru - 50.000 - - - 50.000 - - - 50.000
302 Prive Heru 500 - - - 500 - - - 500 -
401 Pendapatan Jasa - 42.500 - - - 42.500 - 42.500 - -
402 Pendapatan Komisi - 400 - - - 400 - 400 - -
501 Beban Gaji dan Upah 15.000 - 250 - 15.250 - 15.250 - - -
502 Beban Asuransi 600 - - 400 200 - 200 - - -
503 Beban Bunga 100 - 50 - 150 - 150 - - -
Jumlah 206.700 206.700
106 Asuransi Dibyr Di Muka 400 - 400 - 400 -
203 Utang Gaji dan Upah - 250 - 250 - - - 250
204 Utang Bunga - 50 - 50 - - - 50
508 Beban Perlengkapan 700 - 700 - 700 - - -
509 Beban Sewa 2.250 - 2.250 - 2.250 - - -
510 Beban Peny Kendaraan 10.000 - 10.000 - 10.000 - - -
511 Beban Peny Peralatan 3.300 - 3.300 - 3.300 - - -
Jumlah 16.950 16.950 220.300 220.300 31.850 42.900 188.250 177.400
Laba Bersih 11.050 - - 11.050
Jumlah 42.900 42.900 188.450 188.450
PERHATIAN:
1. Proses tahap pencatatan dari siklus akuntansi perusahaan jasa yang terdiri atas:
a. Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi.
b. Pencatatan dalam jurnal.
c. Pemindahbukuan (posting) ke buku besar.
2. Proses tahap pengikhtisaran dari siklus akuntansi perusahaan jasa yang terdiri atas:
a. Pembuatan neraca saldo (trial balance).
b. Pencatatan jurnal penyesuaian (adjustment).
c. Pembuatan neraca lajur/kertas kerja (work sheet).
33