Anda di halaman 1dari 27

AKUNTANSI DASAR

Pertemuan pertama (konsep penandingan dan proses penyesuaian)


1. Akuntasi adalah rangkaian proses pencatatan, pengelompokkan, pengolahan, penyajian
data (pelaporan), hingga penafsiran atas suatu kejadian yang berhubungan dengan
keuangan.

2. Dasar akuntansi digunakan untuk perusahaan dalam mengambil keputusan

3. Jenis akuntansi ada 6 yaitu akuntansi keuangan, manajerial, pemeriksaan, biaya,


perpajakan, dan anggaran

4. Akuntansi keuangan berhubungan dengan pelaporan informasi keuangan pada pihak


tertentu (investor, pelanggan, regulator, kreditor dll). Bertujuan untuk menyampaikan
informasi penting seputar keuangan perusahaan pada pihak luar, sehingga laporan
keuangan lebih bersifat serba guna dan bertujuan umum.

5. Akuntansi manajerial berkaitan dengan informasi keuangan rashasia dan tidak boleh di
beritahukan ke public, seperti informasi tentang keuntungan bisnis, gaji, biaya hasil
produksi, dll. Contoh perusaannya yaitu yang masih berskala kecil. Bertujuan untuk
membantu mengendalikan perusahaan dan mengambil keputusan yang berhubungan
dengan keuangan.

6. Akuntansi audit atau pemeriksaan bertujuan untuk memeriksa laporan hasil pencatatan
yang berkaitan dengan keuangan serta menilai ketaatan terhadap kebijakan, prosedur,
efektivitas, dan efesiensi dari suatu kegiatan.

7. Akuntansi biaya yaitu kegiatan pencatatan, penghitungan, dan analisis data biaya dari
perusahaan atau industry. Akuntansi ini penting karena berhubungan dengan penentuan
harga atas produk yang dihasilkan serta bertindak sebagai control atas segala jenis biaya
di perusahaan. Tujuannya untuk menghimpun dan menganalisis data biaya yang telah
terjadi maupun yang akan terjadi.

8. Akuntansi perpajakan berhubungan dengan penetapan objek pajak yang menjadi beban
perusahaan yang mengacu pada pelaporan pajak atas keuangan yang dimiliki oleh
perusahaan. Bertujuan untuk mengontrol jenis transaksi kedepannya yang berhubungan
dengan pertimbangan beban pajak.
9. Akuntansi anggaran berhubungan dengan pengumpulan dan pengelolaan data operasi
keuangan yang telah terjadi serta taksiran kemungkinan yang akan terjadi, untuk
kepentingan penetapan rencana operasi keuangan perusahaan (anggaran) dalam suatu
periode tertentu. Pada akuntansi ini penulisan hanya masuk pada anggaran di cost awal
dan tidak masuk ke akhir

10. Buku besar hanya mencatat pembayaran per 1 akun.

11. Pencatatan akuntansi biasanya dicatat per 1 tahun, 3 bulan, 1 bulan, atau 6 bulan

12. Proses akuntansi ada 3 yaitu mencatat, melaporkan, dan menganalisis.

13. Pihak pengguna informasi akuntansi


 Pemimpin perusahaan
 Pemilik perusahaan
 Kreditor dan calon kreditor
 Investasi pemerintah
 Karyawan

14. Bank konvensional memberikan kredit kepada nasabah sebelumnya dilihat dengan
semakin kaya nasabah, semakin kaya limit pinjaman semakin besar, limit tersebut berasal
dari kemampuan nasabah membayar transaksi yang telah dilakukan.

15. pasal pendapatan karyawan yaitu PPH ayat pasal 21

16. Persamaan dasar akuntansi :


Harta (asset) = Hutang (Likuiditas) + Modal (Ekuitas)
Aktiva = Pasiva
Pertemuan kedua (Analisis Transakasi)
1. Manfaat analasis transaksi
 Untuk mengetahui posisi keuangan pada periode tertentu
 Menemukan kelemahan perusahaan
 Menemukan kelebihan dan keunggulan komperatif perusahaan
 Memutuskan Langkah dan kebijakan
 Bahan evalusai kinerja perusahaan

2. Tujuan analisis transakasi


 Mengukur relevansi dan keandalan suatu transaksi, revelansi ini menunjukkan
transaksi memiliki nilai prediktif.
 Menambah nilai bisnis dan memprediksi pendapatan masa depan. Kita harus tau
bisnis yang dijalankan berkembbang atau tidak.
 Mencatat transaksi dalam periode yang tepat untuk memenuhi persyaratan
relevansi. hal ini juga berupaya untuk mengetahui apakah transaksi benar2 terjadi
 Dapat diverifikasi dan representasi yang tepat dari transaksi tersebut. Jadi setiap
transaksi harus bisa untuk diverifikasikan.

3. Langkah analisis
 Tentukan peristiwa apakah merupakan transaksi akuntansi
 Indentifikasikan akun yang terpengaruh
 Tentukan jenis akunnya
 Tentukan akun mana yang ada didebit dan di kredit
 Catat transaksi

Contoh transaksi
PT. Sinar jaya memiliki modal 20.000.000. kemudian perusahaan membeli peralatan
untuk perusahaan seharga 10.000.000, kemudian perusahaan hanya membayar
5.000.000 sisanya dibayar nanti.

Asset (harta) Kewajiban (hutang) Ekuitas (modal)


+20.000.000 (kas) +20.000.000 (modal)
+10.000.000 (peralatan)
-5.000.000 (kas) +5.000.000
(hutang usaha)
Total
25.000.000 5.000.000 ditambah => 20.000.000
sama dengan =>
4. Jenis transaksi bedasarkan hubungan kelembagaan
 Transaksi eksternal
Transaksi yang melibatkan perdagangan barang dan jasa. Transaksi ini dilakukan
oleh dua orang atau dua organisasi yang melakukan pembelian dan penjualan
 Transaksi internal
Transaksi yang tidak melibatkan penjual maupun pembeli dari pihak luar
melainkan dari dalam perusahaan

5. Jenis transaksi bedasarkan metode pembayaran


 Transaksi tunai
Transaksi yang mengacu pada pembelian secara tunai
 Transaksi non tunai
Transaksi yang pembayarannya dengan uang tetapi dilakukan secara tidak
langsung menggunakan pihak ke 3
 Transaksi kredit
Transaksi yang ditangguhkan karena pembayaran dilakukan secara mendatang

6. Jenis transaksi bedasarkan tujuan


 Transaksi bisnis
Transaksi yang membuat bisnis berjalan, contohnya penjualan dan pembelian,
sewa, iklan, pengeluaran dll.
 Transaksi non-bisnis
Transaksi yang tidak melibatkan penjualan atau pembelian tapi mungkin
melibatkan sumbangan dan tanggung jawab social
7. Saldo normal
8. Persamaan akuntansi

Contoh transaksi

 Tanggal 2 Januari 2011 Ibu Sari selaku pemilik usaha menyerahkan uang tunai
senilai Rp1.000.000 dan peralatan berupa komputer senilai Rp5.000.000 ke
perusahaan sebagai modal awal.

 Tanggal 2 Februari 2011 perusahaan membeli motor senilai Rp6.000.000 secara


kredit (utang).
Contoh transaksi

 Tanggal 5 2020, Januari Perusahaan A melakukan investasi ke perusahaan sendiri


sebesar 500.000.000
 Setoran modal investasi menjadikan harta perusahaan kemudian bertambah berupa
kas Rp500.000.000 (debit), artinya modal perusahaan A bertambah menjadi
Rp500.000.000 di sisi kredit.

Keterangan Ref. Debit Kredit


Kas 500.000.000
Modal 500.000.000

 Tanggal 11 Januari, Perusahaan membayarkan uang sewa sebesar 20.000.000


untuk 1 tahun
 Harta perusahaan (kas) berkurang senilai Rp20.000.000 (kredit) untuk bayar sewa.
Perusahaan memiliki aset yang berupa sewa dibayar di muka senilai Rp20.000.000
(debit).

Keterangan Ref. Debit Kredit


Sewa dibayar 20.000.000
dimuka
Kas 20.000.000

 Tanggal 15 januari, Perusahaan membutuhkan peralatan dan perlengkapan kantor


senhingga membelinnya dengan nilai masing – masing 10.000.000 dan 5.000.000
 Aset perusahaan, masing-masing peralatan bertambah senilai Rp10.000.000 dan
perlengkapan senilai Rp5.000.000. Namun aset kas perusahaan berkurang senilai
Rp15.000.000.

Keterangan Ref. Debit Kredit


Peralatan 10.000.000
Perlengkapan 5.000.000
kas 15.000.000

 Tanggal 20 Januari, Perusahaan menerima pendapatan secara tunai dari penjualan


sebesar 10.000.000
 Laba (dari penjualan) menjadikan pendapatan bertambah di sisi kredit senilai
Rp10.000.000. Aset perusahaan (kas) bertambah senilai Rp10.000.000 (debit).

Keterangan Ref. Debit Kredit


Kas 10.000.000
Pendapatan 10.000.000
 Tanggal 31 Januari, Perusahaan membayarkan gaji bulanan kepada pegawai senilai
25.000.000
 Beban gaji Rp25.000.000 (debit). Sementara aset perusahaan (kas) berkurang senilai
Rp25.000.000 (kredit).

Keterangan Ref. Debit Kredit


Beban gaji 25.000.000
Kas 25.000.000

Contoh transaksi

• Des 1:Dibeli barang dagangan secara kredit dari PT. Laba laba seharga Rp. 160.000.000,-
dengan termin 2/10, n/30.
• Des 2: Dijual barang dagangan kepada Tn Fahmi senilai Rp. 50.000.000,- dengan termin
1/10,n/30.
• Des 4: Dijual barang dagangan kepada Tn Irfan senilai Rp. 80.000.000,- dengan termin
2/10,n/30.
• Des 4: Dikembalikan barang yang dibeli pada tanggal 1 Desember seharga Rp
20.000.000,-.
• Des 8: Dibayar seluruh hutang kepada PT. Laba laba untuk pembelian barang dagangan
yang dilakukan pada tanggal 1 Desember.
• Des 9: Diterima pengembalian barang dagangan yang dibeli oleh Tn Irfan seharga Rp.
10.000.000,-
• Des 11: Diterima pembayaran secara penuh dari Tn Fahmi untuk barang dagangan yang
dijual pada tanggal 2 Desember.
• Des 13: Diterima pembayaran secara penuh dari Tn Irfan untuk penjualan barang
dagangan pada tanggal 4 Desember.
• Des 12: Dibeli barang dagangan dari Firma Putra seharga Rp. 600.000.000,- dengan
termin 5/10,n/30.
• Des 15: Dibeli perlengkapan kantor seharga Rp. 90.000.000,- dengan termin 1/10,n/30.
• Des 16: Dibayar biaya pengangkutan untuk pembelian barang dagangan yang dilakukan
12 Desember sebesar Rp. 6.000.000,-
• Des 18: Dijual barang dagangan kepada CV. Metafors kredit seharga Rp. 60.000.000,-
dengan termin 2/10,n/30.
• Des 20: Dijual barang dagangan secara tunai seharga Rp. 40.000.000,-
• Des 22: Dibayar Hutang kepada Firma Putra untuk pembelian barang tanggal 12
Desember.
Pertemuan ketiga ( Konsep Penandingan Dan Proses Penyesuaian )

1. Konsep penandingan ( Maching Concept) menyatakan bahwa semua beban yang


muncul untuk mendapatkan pendapatan harus diakui pada periode akuntansi saat
terjadi transaksi. Konsep ini untuk mengukur laba bersih dengan tepat.

2. Biaya dan pendapatan dapat ditandingkan dengan dua cara yaitu dengan
menandingkan secara langsung beban yang muncul dengan transaksi pendapatan dan
menandingkan secara langsung beban yang muncul dengan alokasi biaya secara
sistematik selama umur manfaat beban

3. Contoh menandingkan secara langsung beban yang muncul dengan transaksi


pendapatan, yaitu : Biaya perolehan barang dagangan diakui menjadi beban pokok
penjualan pada periode barang dagangan tersebut terjual, bukan pada periode
terjadinya pembelian barang dagangan.

4. Contoh menandingkan secara langsung beban yang muncul dengan alokasi biaya
secara sistematik selama umur manfaat beban, yaitu : Biaya perolehan aset tetap
diakui menjadi beban penyusutan aset tetap pada periode aset tetap tersebut
dimanfaatkan untuk mendapatkan pendapatan, bukan pada periode terjadinya
pembelian aset tetap tersebut.

5. Jurnal penyesuaian (adjusting entries) adalah jurnal yang dibuat untuk


memutakhirkan akun tertentu pada akhir periode akuntansi untuk menyesuaikan
perkiraan yang ada sehingga perkiraan itu menunjukkan data keuangan yang
sebenarnya

6. Tujuan jurnal penyesuaian


 Untuk menyesuaikan beberapa beban yang tidak dicatat harian namun
diakumulasikan pada akhir periode
 Untuk menyesuaikan beberapa pendapatan dan beban yang terjadi sejalan
dengan berlalunya waktu
 Untuk menyesuaikan beberapa pendapatan dan bedan yang belum dicatat

7. Konsep periode akuntansi umumnya dipakai bulanan, triwulan (3 bulan), dan dua
belas bulan (tahun fiscal).
8. Akun – akun yang disesuaikan pada jurnal penyesuaian :
 Beban dibayar dimuka (gaji dan sewa)
 Pendapatan diterima dimuka
 Piutang pendapatan
 Beban yang masih harus dibayar
 Penyusutan aktiva tetap
 Pemakaian perlengkapan

9. Pada Konsep akuntansi berbasis akrual (accrual basic accounting concept) pendapatan
dan beban diakui/dicatat pada saat terjadinya walaupun kas belum diterima. Dasarnya
pendapatan dilaporkan dalam bentuk laba – rugi pada periode pendapatan tersebut
dihasilkan

10. Contoh jurnal penyesuaian beban dibayar dimuka


 Di neraca saldo ada Rp 3.800.000,-. Pada akhir periode, saldo akun sisa Rp 3.000.000,-.
Artinya, premi asuransi yang menjadi beban adalah Rp 3.800.000,- kemudian dikurangi Rp
3.000.000,- sehingga hasilnya adalah Rp 800.000,-. Nominal Rp 800.000,- ini yang
kemudian diakui sebagai beban asuransi dan dapat mengurangi jumlah asuransi yang
harus dibayarkan di awal.

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


Desember Beban asuransi 800.000
2020
Asuransi dibayarkan 800.000
dimuka

11. Contoh jurnal penyesuaian piutang pendapatan atau pendapatan yang masih harus
diterima
 Sebuah pekerjaan senilai Rp 600.000,- telah diselesaikan, dimana jumlah ini belum masuk
di neraca saldo Rp 15.600.000,- yang menjadi piutang pendapatan perusahaan.
Dengan demikian jurnal penyesuaian memuat pendapatan akan bertambah dan menjadi
Rp 16.200.000,-.

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


Desember Piutang pendapatan 600.000
2020
Pendapatan jasa 600.000
12. Contoh jurnal penyesuaian beban sewa Gedung dibayar dimuka
 Saldo untuk akun sewa gedung yang dibayar di awal bernilai Rp 19.200.000,-
angka itu masih belum memperlihatkan situasi sebenarnya karena sewa sudah digunakan
senilai Rp 4.200.000,-. Hal ini membuat beban sewa bertambah sementara sewa dibayar
dimuka mengalami pengurangan senilai Rp 4.200.000,-.

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


Desember Beban sewa 4.200.000
2020
Sewa dibayar dimuka 4.200.000

13. Contoh jurnal penyesuaian penyusutan peralatan


 Periode Desember 2020, beban penyusutan (depresiasi) tercatat senilai Rp 2.400.000,-
yang kemudian menambah beban penyusutan dan akumulasi penyusutan senilai Rp
2.400.000,-.

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


Desember Beban penyusutan 2.400.000
2020 peralatan
Akumulasi penyusutan 2.400.000
peralatan

14. Contoh jurnal penesuaian pendapatan diterima di muka


 Pendapatan diterima di muka bersaldo Rp 5.000.000,-.
Namun perusahaan masih mengerjakan senilai Rp 2.000.000,- saja, artinya masih ada Rp
3.000.000,- yang menjadi utang pendapatan.

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


Desember Pendapatan diterima 3.000.000
2020 dimuka
Pendapatan sewa 3.000.000

15. Contoh jurnal penyesuaian perlengkapan yang tersisa atau pemakaian perlengkapan
 Akun perlengkapan bersaldo Rp 4.500.000,-. Pada akhir periode, informasi sisa perlengkapan
senilai Rp 2.700.000,-
dengan kata lain perusahaan menggunakan perlengkapan senilai Rp 4.500.000,- yang
dikurangi dengan Rp 2.700.000,- yaitu senilai Rp 1.800.000,-

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


Desember Beban perlengkapan 1.800.000
2020
perlengkapan 1.800.000
Contoh jurnal penyesuaian

 Metode harta

 Diketahui bahwa akun beban sewa sebesar Rp 12.000.000 pada neraca


saldo salon sriwijaya di atas merupakan pembayaran sewa gedung untuk
satu tahun sejak tanggal 1 Januari 2011. Salon sriwijaya melakukan tutup
buku pada tanggal 31 Januari 2011. Ayat Jurnal Pada saat pembayaran
Sewa:

 Metode beban

 Diketahui bahwa akun beban sewa sebesar Rp 12.000.000 pada neraca


saldo salon sriwijaya di atas merupakan pembayaran sewa gedung untuk
satu tahun sejak tanggal 1 Januari 2011. Salon sriwijaya melakukan tutup
buku pada tanggal 31 Januari 2011. Ayat Jurnal Pada saat pembayaran
Sewa:
Pertemuan ke empat (siklus akuntansi)

1. siklus akuntansi adalah proses berulang untuk melakukan identifikasi dan analisis setiap
kegiatan akuntansi pada sebuah perusahaan dan dilakukan pada periode tertentu dalam
kurun waktu satu tahun. Siklus ini dimulai dari awal tahun yaitu pembukaan dan akhir
tahun dengan penutupan jurnal.
2. Tahapan dalam siklus akuntansi :

 Transaksi
 Jurnal
 Posting
 Neraca saldo sebelum penyesuaian
 Laporan keuangan
 Jurnal penutup
 Neraca saldo setelah penutup
 Ayat jurnal pembalik

3. Siklus akuntansi

4. Contoh analisis transaksi


5. Contoh jurnal umum

6. Contoh buku besar

7. Contoh neraca saldo


8. Contoh jurnal penyesuaian

9. Contoh kertas kerja

10. Contoh laporan keuangan


11. Jenis laporan laba rugi
 Laporan laba rugi
 Single step
RUMUS : Penghasilan bersih = (pendapatan + keuntungan) – (beban +
kerugian)
 Multiple step
Laba kotor = penjualan bersih – HPP
Pendapatan operasional = laba kotor – biaya operasional
RUMUS : Penghasilan bersih – penghasilan + item operasional

 Laporan perubahan modal


RUMUS : Laba bersih – prive + modal awal
 Laporan neraca
Terdapat 3 unsur yaitu asset, liabilitas, dan ekuitas
Contoh :

12. Laporan arus kas


 Aktivitas operasi
 Terdiri dari kegiatan operasional usaha atau perusahaan
Contohnya : penjualan barang dan jasa pelanggan,
Pembelian persediaan dll
 Aktivitas investing (investing activities)
Aktivitas yang dihasilkan dari penjualan atau pun pembelian aktiva tetap
 Aktivitas pendanaan (financing activesting)
Aktivitas yang berasal dari penambahan modal perusahaan. Dapat dihitung
dengan memasukkan penambahan atau pengurangan kas yang berasal dari
kewajiban jangka Panjang dan ekuitas pemilik.
Contoh arus kas :

13. Contoh jurnal penutup


14. Jurnal pembalik
Jurnal yang bertujuan agar pencatatan dalam periode berikutnya dapat tetap konsisten
penggunaan rekeningnya. Transaksi yang biasa berada di jurnal pembalik yaitu :
 Beban yang masih harus dibayar
 Beban dibayar dimuka apabila beban tsb dicatat dalam rekening beban
 Pendapatan yang masih harus diterima apabila saat transaksi dicatat pada
rekening pendapatan
Pertemuan keenam ( system akuntansi )

1. System akuntansi
Didefinisikan sebagai kumpulan dari sub sistem yang saling berhubungan satu sama lain
dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data keuangan menjadi informasi
keuangan yang diperlukan oleh pengambil keputusan dalam proses pengambilan
keputusan.
2. Tujuan system akuntasi :

 Menyediakan menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.


 memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada
 memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern.
 melengkapi biaya dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

3. Unsur dalam system

 Formulir (nota pembayaran) selalu untuk 2 orang (rangkap) contohnya nota saat
berbelanja di supermarket
 Jurnal
 Buku besar
 Buku besar pembantu
 Laporan keuangan

4. Fungsi dalam penerimaan kas dari penjualan tunai, yaitu:


 Fungsi penjualan
 Fungsi kas
 Fungsi Gudang
 Fungsi pengiriman
 Fungsi akuntansi

5. System penerimaan kas dari penjualan tunai


 Over the counter sales
Yaitu pembelian langsung ditoko dan pencatatan langsung dilakukan di kasir
 Cash on delivery ( COD sales)
Yaitu pembelian barang yang transaksinya dilakukan di tempat pembeli
 Credit card sale
Yaitu pembelian dengan pembayaran melalui pihak ketiga

6. Dokumen dalam penerimaan kas dari penjualan tunai


 Faktur penjualan tunai
 Credit card sales slip ( kertas yang dikeluarkan pada mesin uang kredit)
 Bill of leading (pengangkutan barang dari luar atau dalam)
 Faktur penjualan cash of delivery
 Bukti setor kas
 Rekap beban pokok penjualan

7. Flowchart

8. System penjualan kredit yaitu kegiatan penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang
atau jasa, baik secara kredit maupun tunai.
9. Fungsi penjualan kredit, yaitu :

 Fungsi Penjualan
 Fungsi Kredit
 Fungsi Gudang
 Fungsi Pengiriman
 Fungsi Penagihan
 Fungsi Akuntansi

10. Dokumen yang digunakan

 Surat order pengiriman dan tebusannya

 Surat Order Pengiriman


 Tembusan Kredit (Credit Copy)
 Surat Pengakuan
(tergantung pada perusahaan CALK, dengan basis akrual)
 Surat Muat
 Tembusan Gudang
 Arsip Pengendalian Pengiriman
(dokumen yang bertandatangan pembelian)

 Faktur dan tembusannya

 Faktur Penjualan
 Tembusan Piutang

 Rekapitulasi HPP

Dokumen pendukung yang digunakan untuk menghitung total HPP produk yang
dijual selama periode akuntansi tertentu

 Bukti memoral

Dokumen sumber untuk dasar pencatatan kedalam jurnal umum.

11. System pengendalian intern atas penjualan kredit

 Organisasi

 Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit.


 Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan dan fungsi kredit.
 Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi kas.
 Transaksi penjualan kredit harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan,
fungsi kredit, fungsi pengiriman, fungsi penagihan, dan fungsi akuntansi.
Tidak ada transaksi penjualan kredit yang dilaksanakan secara lengkap
hanya oleh satu fungsi tersebut.

 System otorisasi dan prosedur pencatatan

 Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan


menggunakan formulir surat order pengiriman.
 Persetujuan pemberian kredit diberikan oleh fungsi kredit dengan
membubuhkan tanda tangan pada credit copy (yang merupakan
tembusan surat order pengiriman).
 Pengiriman barang kepada langganan diotorisasi oleh fungsi pengiriman
dengan cara menandatangani dan membubuhkan cap “sudah dikirim”
pada copy surat order pengiriman.
 Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan penjualan
berada ditangan direktur pemasaran dengan penerbitan surat keputusan
mengenai hal tersebut.
 Terjadinya piutang diotorisasi oleh fungsi penagihan dengan
membubuhkan tanda tangan pada faktur penjualan.
 Pencatatan kedalam kartu piutang dan kedalam jurnal penjualan, jurnal
penerimaan kas, dan jurnal umum diotorisasi oleh fungsi akuntansi
dengan cara memberikan tanda tangan pada dokumen sumber (faktur
penjualan, bukti kas masuk, dan memo kredit).
 Pencatatan terjadinya piutang didasarkan pada faktur penjualan yang
didukung dengan surat order pengiriman dan surat muat.

12. System penerimaan kas dari piutang

 Prosedur penerimaan kas dari piutang melalui penagih perusahaan (antar


perusahaan, contohnya wa, sms, email)
 Prosedur penerimaan kas dari piutang melalui pos (contoh ada surat resmi)
 Prosedur penerimaan kas dari piutang melalui lock-box collection plan
(contoh pakai mesin fax, cek)

13. Fungsi penerimaan kas dari piutang

 Fungsi Sekretariat
(bagian kasir yang hanya menerima invoice tanpa uangnya)
 Fungsi Penagihan
 Fungsi Kas
 Fungsi Akuntansi
(pencatatan pembayaran)
 Fungsi Pemeriksa Intern (memastikan pembayaran telah diterima secara pasti)
14. Dokumen yang digunakan

 Surat Pemberitahuan
 Daftar Surat Pemberitahuan
 Bukti Setor Bank
 Kwitansi

15. System pengendalian intern atas penerimaan kas dari piutang

 Organisasi

 Fungsi Akuntansi harus terpisah dari fungsi penagihan dan fungsi


penerimaan kas.
 Fungsi penerimaan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.

 System otorisasi dan prosedur pencatatan

 Debitur diminta untuk melakukan pembayaran dalam bentuk cek atas


nama atau dengan cara pemindahbukuan (giro bilyet)
 Fungsi penagihan melakukan penagihan hanya atas dasar daftar piutang
yang harus ditagih yang dibuat oleh fungsi akuntansi.
 Pengkreditan rekening pembantu piutang oleh fungsi akuntansi (bagian
piutang)
16. Flowchart penerimaan kas dari piutang
17. Strandart akuntansi keuangan (SAK)

 PSAK – IFRS
sebuah standar praktik akuntansi yang digunakan di Indonesia. Standar ini
merupakan aturan baku yang mengatur pencatatan, penyusunan, perlakuan, dan
penyajian laporan keuangan. Diberlakukannya standar PSAK untuk entitas atau
perusahaan yang memiliki akuntabilitas public. (digunakan oleh perusahaan go
public yang ada jual beli sahamnya )
 SAK – ETAP
untuk entitas atau perusahaan yang tidak memiliki akuntabilitas public.
Misalnya seperti untuk pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan
usaha, kreditur serta lembaga pemegang kredit. Yang bertujuan untuk
menciptakan fleksibilitas untuk proses akuntansi dan juga untuk memberikan
kemudahan akses ETAP untuk pendanaan dan perbankan. (digunakan perusahaan
yang relative kecil, yang total hutangnya tidak sebanyak PSAK)
 Standar Akuntansi Syariah (SAS)
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Syariah. Yang ditujukan
untuk entitas yang melakukan transaksi syariah. Baik itu entitas syariah maupun
non syariah. Pengembangan SAS mengacu kepada fatwa MUI. Yang termasuk
kedalam SAS adalah kerangka konseptual, laporan keuangan syariah, akuntansi
murabahah, mudharabah, musyarakah, salam, istishna.
 SAK EMKM
bisa juga disebut dengan ED SAK EMKM merupakan Exposure Draft
Standar Akuntabilitas Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah. Standar ini
disusun untuk memenuhi kebutuhan usaha kecil, mikro, dan menengah. Acuan
dari standar pembuatan laporan keuangan UMKM ini adalah Undang-Undang No
20 tahun 2008 yang membahas tentang usaha mikro, kecil, menengah.
(contohnya warung)

18. FOB SHIPPING POINT


Pengiriman dengan biaya ongkir pembelian yang mana biaya ongking dibayar oleh
pembeli
19. FOB DESTINATION
Pengiriman dengan biaya ongkir pembelian yang mana biaya ongkir dibayar oleh penjual

Anda mungkin juga menyukai