Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANDIRI

ILMU SOSIAL DAN PERILAKU

NAMA : DEBBY NATALIA GIRI

NIM : 2111080004
MATA KULIAH : ILMU SOSIAL DAN PERILAKU
SEMESTER : 1 (SATU)
PROGRAM : ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
STUDI PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG

TAHUN 2021
 Pertanyaan :
1. Jelaskan mengapa ahli Kesehatan masyarakat perlu menggunakan perpektif sosiologi
dalam memahami Kesehatan ?
2. Jelaskan tentang Action Network Theory!

 Jawaban :
1. Para ahli Kesehatan masyarakat perlu untuk menggunakan perspektif sosiologi
dalam memahami Kesehatan :
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang masyarakat,
tentang interaksi antar individu di masyarakat atau bahkan interaksi antar
kelompok masyarakat (Ritzer,2012). Pada dasarnya, sosiologi merupakan ilmu
yang mempelajari tentang perubahan sosial. Tidak ada masyarakat yang statis,
masyarakat selalu berkembang dan berubah termasuk Kesehatan. Oleh karena itu,
ilmu sosiologi diperlukan untuk mengkaji tentang berbagai perubahan masyarakat
yang terkait dengan Kesehatan.
Dalam menganalisis situasi Kesehatan, sosiologi bermanfaat untuk mempelajari
cara seseorang mencari pertolongan medis (Help Seeking). Selain itu, perhatian
sosiologi terhadap perilaku sakit yang umumnya dipusatkan pada pemahaman
penduduk mengenai gejala penyakit serta Tindakan yang dianggap tepat menurut
tata nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Selain itu ilmu sosiologi
juga berguna untuk menganalisis factor-faktor sosial dalam hubungannya dengan
etilogi penyakit.
Teori sosiologi tidak hanya digunakan untuk memahami berbagai fenomena sehat
dan sakit yang terdapat di masyarakat, tetapi juga dapat digunakan untuk
pengembangan berbagai kebijakan yang berkaitan dengan Kesehatan. Bahkan,
penggunaan teori sosiologi dalam dalam pengembangan kebijakan Kesehatan juga
semakin banyak.

2. Action Network Theory


Action Network Theory atau sering dikenal dengan The Sociology Of Translation
adalah kerja sama lintas sektor yang merupakan pengembangan jejaring yang
dapat mendukung berbagai solusi masalah Kesehatan, baik terkait sumber daya
manusia maupun terkait berbagai hal lainnya. Teori ini menjadi dasar dalam

2
merancang kerja sama lintas sektor yang seharusnya bersifat partisipatif, baik
dalam pengembangan kebijakan maupun program-program untuk masyarakat.
Teori ini berbicara tentang adanya hubungan kekuasaan, yang seharusnya dapat
dimanfaatkan secara lebih produktif demi terciptanya kualitas masyarakat yang
lebih baik. Teori ini memiliki landasan adanya multivariable yang berpengaruh
terhadap perubahan atau inovasi dalam kehidupan. Multivariable yang dimaksud
meliputi variabel sosial, politik, ekonomi, teknologi dan bidang lainnya. Terdapat
dua konsep yang menjadi landasan teori ini, yaitu :
a) Inovasi, merupakan hasil dari interaksi antara entitas/objek yang
sebelumnya tidak terkait dan penyelarasan kepentingan antara entitas
tersebut.
b) Entitas diluar entitas manusia tersebut yang merupakan bagian integral
dari proses perubahan atau inovasi tersebut serta turut memberikan
kontribusi pada proses pengembangan inovasi tersebut.
Kerja sama lintas sektor dengan konsep Action Network Theory ini menjadi hal
yang perlu dikembangkan dengan alasan sampai saat ini diberbagai negara
termasuk Indonesia masih banyak terdapat ketidakmerataan dan ketidakadilan
dalam hal Kesehatan. Hal ini seharusnya diminimalkan oleh pemerintah agar
tercapainya derajat Kesehatan masyarakat yang optimal.
Namun hal ini juga menghadapi banyak hambatan, dan belum mendapat solusi
yang tepat sampai saat ini. Menurut Clavier dan Leeuw (2013) terdapat empath al
yang menjadi perhatian teori ini, yaitu :
1. Adanya intervensi lintas sektor yang dirancang untuk menurunkan
ketidakmerataan sosial dibidang Kesehatan dengan optimalisasi jejaring
sosio-teknik.
2. Tindakan dalam implementasi jejaring sosio-teknik tersebut merupakan
fokus dari kegiatan .
3. Tata Kelola dari kerja sama lintas sektor tersebut semestinya disertai
dengan partisipasi aktif dari berbagai sektor terkait
4. Kerja sama multisektor yang kompleks ini perlu didukung dengan regulasi
dan tools yang khusus.

3
Sumber : Buku Ilmu Sosial Perilaku, Yayi Suryo Prabandari,dkk.
Azizah, Dokumen Sosiologi Dalam Kesehatan.Scrib,Inc.2021

Anda mungkin juga menyukai