Anda di halaman 1dari 5

TUGAS EPIDEMIOLOGI

MENCARI JURNAL INTERNASIONAL YANG MENGGUNAKAN DESAIN


PENELITIAN CROSS SECTIONAL

NAMA : DEBBY NATALIA GIRI


2111080004
ANTONIA BENEDIKTA E. NONGA
2111080006
KELOMPOK : 1 (SATU)
MATA KULIAH : EPIDEMIOLOGI
SEMESTER : 1 (SATU)
PROGRAM STUDI : ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG

TAHUN 2021
Judul Jurnal : Prevalence And Risk Factors Of Chronic Kidney Disease Among Type 2
Diabetes Patients: A Cross- Sectional Study In Primary Care Practice
Tahun Publish : Tahun 2020
Alamat Jurnal : https://doi.org/10.1038/s41598-020-63443-4
Penulis : Anjira Jitraknatee, Chidchanok Ruengorn & Surapon Nochaiwong
Desain : Analisis Cross Sectional
penelitian
Resume Jurnal

Penelitian ini menggunakan desain cross secsional dengan tujuan untuk menyelidiki
prevalensi dan faktor risiko penyakit ginjal kronis (CKD) di antara 1.096 pasien perawatan
primer diabetes tipe 2 (T2DM) di Thailand utara antara Oktober 2016 dan September 2017.
CKD yang dimaksud dalam penelitian ini sebagai perkiraan nilai filtrasi laju glomerulus dari
<60mL/ mnt/1,73 m2. Prevalensi dengan interval kepercayaan di seluruh stadium lanjut CKD
3-5 diperkirakan. Faktor-faktor yang berhubungan dengan CKD dievaluasi dengan regresi
logistik multivariat. Prevalensi keseluruhan CKD adalah 24,4% (21,9-27,0), dengan tingkat
keparahan 11,4% (9,7-13,4), 6,8% (5,5-8,5), 4,6% (3,5-6,0), dan 1,6% (1,0-2,5) untuk tahap
3A, 3B, 4, dan 5 berturut-turut. Mengenai usia dan kontrol glikemik, individu yang lebih tua
dari 75 tahun dan mereka yang memiliki hemoglobin A1c≥8% memiliki prevalensi tertinggi
masing-masing 61,3% (51,7–70,1) dan 38,6% (34,3–43,2).

Model regresi logistik multivariabel menjelaskan 87,3% kemungkinan CKD. Enam faktor
risiko signifikan independen CKD adalah usia yang lebih tua, retinopati, albuminuria,
hemoglobin A1c≥7%, anemia, dan asam urat >7,5mg/dL. Prevalensi CKD yang relatif tinggi,
terutama pada pasien yang lebih tua dan mereka dengan komplikasi diabetes yang
berhubungan dengan kontrol glikemik yang buruk, ditemukan dalam praktik perawatan
primer ini. Identifikasi dini dapat membantu untuk menargetkan program perawatan dan
pencegahan yang optimal untuk CKD di antara pasien DM tipe 2.

Jenis penelitian ini menggunakan desain cross sectional yaitu peneliti ingin melihat
prevalensi terjadinya penyakit ginjal kronis (CKD) dengan komorbid diabetes tipe 2 serta
faktor resiko yang dimiliki pasien. Penelitian ini bisa juga menggunakan desain case control
maupun studi kohort dengan alasan penyakit ginjal kronis ini merupakan jenis penyakit yang
terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama, dengan berbagai faktor pencetus lainnya seperti
adanya penyakit hipertensi, DM, Kolestrol sehingga seharusnya peneliti menambahkan faktor
pencetus dalam penelitian, dan rentang waktu penelitian lebih lama lagi. Menurut saya Yang
lebih cocok digunakan dalam penelitian adalah studi kohort. Peneliti sebaiknya mengamati
faktor pencetus penyakit ginjal kronis dari penyakit tersebut masih beresiko sampai
terjadinya penyakit ginjal kronis pada penderita. Sehingga hal ini bisa menjadi infomasi yang
lengkap bagi pembaca jurnal, resiko terjadinya CKD dengan penyakit komorbid lainnya yang
diderita sebanyak berapa % dan yang tanpa komorbid berapa %.

Anda mungkin juga menyukai